Irmiya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi '{{islam}} '''Irmiya''' adalah seorang nabi bagi Bani Israil. Irmiya bin Hilkia adalah salah satu keturunan Bani Lewi bin Ya'qub. Ada yang mengatakan bahwa ia adalah Nabi Khidir, sebagaimana diriwayatkan oleh Adh-Dhahhak dari Ibnu Abbas. "Namun riwayat ini aneh dan tidak benar," tulis Ibnu Katsir dalam bukunya berjudul "Qashash Al-Anbiya". == Kisah == Mengutip Ibnu Asakir, Ibnu Katsir mengatakan, beberapa riwayat menyebutkan, keti...'
Tag: pranala ke halaman disambiguasi
 
Sab'atun (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{islam}}
'''Irmiya''' ({{lang-ar|'''إرميا'''|Irmiyā}}) adalah seorang [[nabi]] bagi [[Bani Israil]]. Irmiya bin [[Hilkia]] adalah salah satu keturunan Bani [[Lewi]] bin [[Ya'qub]]. Ada yang mengatakan bahwa ia adalah Nabi [[Khidir]], sebagaimana diriwayatkan oleh [[Adh-Dhahhak]] dari [[Ibnu Abbas]]. "Namun riwayat ini aneh dan tidak benar," tulis Ibnu Katsir dalam bukunya berjudul "Qashash Al-Anbiya".
 
== Kisah ==
 
Mengutip [[Ibnu Asakir]], [[Ibnu Katsir]] mengatakan, beberapa riwayat menyebutkan, ketika Irmiya berdiri di atas darah [[Yahya|Yahya bin ZakariaZakariyya]] yang mengalir dari [[Damaskus]], ia berkata, “Wahai darah, kamu telah menyebabkan musibah bagi masyarakat yang lain, maka berhentilah kamu!”
 
Lalu darah itu berhenti mengalir, meresap ke dalam tanah, lalu menghilang.
 
[[Ibnu Abid Dunya|Abu Bakar bin Abi Dunya]] meriwayatkan, dari [[Ali bin Abi Maryam]], dari [[Ahmad bin Habbab]], dari [[Abdirrahman]], ia berkata, Irmiya pernah bertanya kepada Tuhannya, "Wahai Tuhanku, seperti apakah hamba yang paling Engkau cintai?”
 
Tuhan menjawab, “Hamba yang paling Aku cintai adalah hamba yang paling sering mengingat-Ku, hamba yang selalu mengingat-Ku hingga lalai untuk mengingat manusia lain, hamba yang tidak tenggelam dalam kefanaan dunia dan semangat untuk meraih kebahagiaan di akhirat."
Baris 14:
"Hamba yang ditawarkan kehidupan dunia ia membencinya namun jika terenggut darinya ia merasa bahagia. Mereka itulah yang berhak untuk mendapatkan kecintaan dari-Ku dan akan Aku berikan mereka lebih dari yang mereka harapkan.”
 
[[Wahb bin Munabbih|Wahab bin Munabbih]] meriwayatkan, ketika perbuatan maksiat sudah merajalela, maka Allah mewahyukan kepada salah satu Nabi Bani Israil yang bernama Irmiya.
 
“Bangkitlah kamu di tengah-tengah kaummu dan beritahukan kepada mereka bahwa mereka memiliki akal namun tidak dapat memahami. Mereka memiliki mata, namun tidak dapat melihat. Mereka memiliki telinga, namun tidak dapat mendengar."
 
"Aku mengetahui bagaimana kesalehan bapaknenek moyang mereka, dan karena mereka itulah hingga Aku masih bersikap lembut terhadap anak keturunannya sekarang ini."
 
"Tanyakanlah kepada mereka apa yang akan mereka dapatkan jika mereka taat kepada-Ku. Apakah mungkin seseorang akan bahagia jika ia melanggar perintah-Ku? Apakah mungkin seseorang akan sengsara bila ia selalu taat kepada-Ku? Hewan saja ingat rumah mereka hingga mereka dapat kembali ke sana."
 
"Kaum yang akan Aku utus kamu kepada mereka adalah kaum yang telah mengabaikan perintah yang telah aku karuniakan kepada bapaknenek moyang mereka, lalu mereka mencari karunia lain dari sumber yang tidak semestinya."
 
"Para ulama telah mengingkari hak-Ku, ahli qiraat telah menyembah selain-Ku, ahli ibadah telah melakukan ibadah yang tidak bermanfaat bagi diri mereka, para pemimpin telah mendustakan Aku dan Rasul utusan-Ku."
Baris 30:
"Aku akan mengutus seorang raja yang bengis dan kasar, raja yang memiliki pasukan seperti awan di angkasa, seperti kapal di lautan, benderanya berkibar laksana kepakan burung elang, tali kekang kuda mereka seperti ular besar yang siap melahap siapapun. Mereka akan menghancurkan gedung-gedung, dan menjadikan tempat tinggal Bani Israil sunyi menyeramkan."
 
"Sungguh celaka Kota [[Kota Elea|Elea]] dan penduduknya. Lihatlah bagaimana mereka dihinakan ketika dibunuh, mereka dikuasai ketika diseret menjadi tawanan."
 
"Teriakan mereka disambut dengan teriakan lainnya, ringkikan kuda berganti menjadi lengkingan serigala, istana yang megah berganti menjadi kandang hewan buas cahaya pelita berganti menjadi kobaran api yang menjilat-jilat, kemuliaan berganti menjadi penistaan, nikmat berganti menjadi perbudakan."
Baris 48:
"Keadaan ini segera dimanfaatkan oleh Raja [[Nebukadnezar]], Raja [[Babilonia]], yang ditanamkan hatinya oleh Allah untuk menyerang Bani Israil, karena Allah berkehendak untuk mengadzab bangsa Yahudi yang telah menyimpang jalan melalui [[Nebukadnezar]].
 
Sementara itu, Allah juga mewahyukan kepada Irmiya, “Sesungguhnya Aku hendak membinasakan Bani Israil dan mengadzab mereka. Maka bangkitlah kamu dan datanglah ke puncak Baitul MagdisBaitulmaqdis untuk menerima perintah dan instruksi dari-Ku.”
 
Lalu Irmiya pun pergi ke puncak Baitul Magdis[[Baitulmaqdis]]. Di sana ia merobek bajunya dan menaburkan debu ke atas kepalanya, lalu ia bersimpuh sujud kepada Allah seraya berkata: “Ya Tuhanku, aku berharap dahulu ibuku tidak melahirkan aku, dari pada aku harus menjadi Nabi terakhir yang diutus untuk Bani Israil, hingga runtuhnya Baitul Maqdis dan kebinasaan Bani Israil terjadi pada masaku.”
 
Allah berfirman kepadanya, “Angkatlah kepalamu.”
Baris 60:
“Sebelum Aku ciptakan, kamu telah menjadi orang pilihan-Ku. Sebelum Aku bentuk di dalam rahim ibumu, Aku telah mensucikan-Mu. Sebelum Aku keluarkan dari perut ibumu, kamu telah Aku bersihkan. Sebelum kamu menjadi baligh, Aku telah mengangkatmu menjadi Nabi. Sebelum kamu menjadi dewasa Aku telah memilihmu untuk menghadapi masalah yang sulit. Karena itu, bangkitlah kamu dan berjuanglah bersama raja dan tunjukkanlah kepadanya jalan yang Aku arahkan.”
 
Maka Irmiya pun menemui raja untuk memberitahukan jalan tersebut. Wahyu pun datang kepada Irmiya secara berkala untuk mendapatkan petunjuk-Nya. Hingga akhirnya Bani Israil semakin sesat, dan terlupa bagaimana mereka diselamatkan oleh Allah dari musuh mereka, [[Sanherib|Sinhareb]] beserta pasukannya.<ref>https://kalam.sindonews.com/read/618903/70/nabi-yeremia-sama-dengan-khidir-begini-wahyu-yang-diterimanya-1638659548?showpage=all</ref><ref>https://www.google.co.id/books/edition/Kisah_Para_Nabi/68jcDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=yeremia+ibnu+katsir&pg=PA870&printsec=frontcover</ref>
 
== Referensi ==
Baris 66:
 
{{Nabi Islam di luar al-Qur'an}}
 
{{Islam-stub}}
 
[[Kategori:Nabi Islam]]