Partai Persatuan Pembangunan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
(37 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Untuk|singkatan "PPP" yang lain|PPP}}
{{Infobox Indonesianpartai politicalpolitik partyIndonesia
|name nama = Partai Persatuan Pembangunan
| colorcode = #008000
|party_logo logo = [[Berkas:Logo PPP.svg|200px]]
| founder = [[Mohammad Syafa'at Mintaredja]]
|chair ketuaumum = [[Muhamad Mardiono]]
| leader1_title = Ketua Umum
| leader2_title = Ketua Fraksi di [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|DPR]]
| leader2_name = [[Amir Uskara]]
|SecGen sekjen = [[Muhamad Arwani Thomafi]]
|foundation tahun = {{start date and age|1973|1|5}}
| merger = [[Nahdlatul Ulama|Partai Nahdlatul Ulama]]<br/>[[Persatuan Tarbiyah Islamiyah|Partai Islam Persatuan Tarbiyah Islamiyah]]<br/>[[Partai Syarikat Islam Indonesia]]<br/>[[Partai Muslimin Indonesia]]
|headquarters kantorpusat = Jalan Diponegoro 60, [[Jakarta]], Indonesia
| youth = [[Generasi Muda Pembangunan Indonesia, Gerakan Pemuda Ka'bah, Angkatan Muda Ka'bah]]
|ideology = [[Pan-Islamisme]]<ref name="Al">Al-Hamdi, Ridho. (2017). ''Moving towards a Normalised Path: Political Islam in Contemporary Indonesia''. Jurnal Studi Pemerintahan (Journal of Government & Politics). Vol. 8 No. 1, February 2017. p.53, pp.56-57, p.62.</ref><br>[[Konservatisme]]<ref name="Bulkin">{{cite web |url=http://carnegieendowment.org/2013/10/24/indonesia-s-political-parties-pub-53414#PPP |title=Indonesia's Political Parties |last=Bulkin |first=Nadia |publisher=Carnegie Endowment for International Peace |language=en |date=24 October 2013 |access-date=2024-03-02}}</ref><br>'''Masa Orde Baru:'''<br>[[Pancasila]]<ref name="Bulkin" />
| women = WPP (Wanita Persatuan Pembangunan)
|political_position = [[Politik kanan tengah|Kanan-tengah]]<ref>http://parlemenindonesia.org/info-pemilu/parpol/partai-persatuan-pembangunan/</ref> ke [[Politik sayap kanan|sayap-kanan]]<ref name="Is it left or right-wing?">{{cite web |title=Mapping the Indonesian political spectrum |url=https://www.newmandala.org/mapping-indonesian-political-spectrum/ |website=Newmandala |date=24 April 2018 |access-date=17 Juni 2021}}</ref><ref>{{cite book |author1=Jono Hardjowirogo |title=Noto of Java Iii The End of Day |date=2018 |publisher=Xlibris US |isbn=9781984521460 |page=The descent of chaos |url=https://www.google.co.id/books/edition/Noto_of_Java_Iii/9fdaDwAAQBAJ?hl=en&gbpv=1&dq=Then+on+the+far+right+of+the+spectrum+there+are+the+religious+parties+like+the+PKB,+PAN,+PPP,+PKS,+and+several+others&pg=PT255&printsec=frontcover |access-date=17 Juni 2021 |language=en}}</ref>
| ideologi = <br>[[Pancasila]]<ref name="Bulkin" /><br>[[Pan-Islamisme]]<ref name="Al-Hamdi">{{cite book |surname=Al-Hamdi |given=Ridho |title=Partai politik Islam: Teori dan praktik di Indonesia |place=Yogyakarta |year=2013 |publisher=Graha Ilmu |isbn=978-602-262-049-5 |format=PDF |url=http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/15586}}</ref><ref name="Al">Al-Hamdi, Ridho. (2017). ''Moving towards a Normalised Path: Political Islam in Contemporary Indonesia''. Jurnal Studi Pemerintahan (Journal of Government & Politics). Vol. 8, No. 1, February 2017. p. 53, pp. 56-57, p. 62.</ref>
| DPRseats = {{Composition bar|19|575|hex={{party color|United Development Party}}}}
| political_position = [[Politik kanan tengah|Kanan-tengah]]<ref>http://parlemenindonesia.org/info-pemilu/parpol/partai-persatuan-pembangunan/</ref> ke [[Politik sayap kanan|sayap-kanan]]<ref name="Is it left or right-wing?">{{cite web |last1=Aspinall |first1=Edward |last2=Fossati |first2=Diego |last3=Muhtadi |first3=Burhanuddin |last4=Warburton |first4=Eve |title=Mapping the Indonesian political spectrum |url=https://www.newmandala.org/mapping-indonesian-political-spectrum/ |websitepublisher=NewmandalaNew Mandala |language=en-AU |date=24 April 2018 |access-date=17 Juni 2021-06-17}}</ref><ref>{{cite book |author1author=Jono Hardjowirogo, Jono |title=Noto of Java Iii The End of Day |dateyear=2018 |publisher=Xlibris US |isbn=9781984521460 |page=The descent of chaos |url=https://www.google.co.idcom/books/edition/Noto_of_Java_Iii/9fdaDwAAQBAJ?hl=en&gbpv=1&dq=Then+on+the+far+right+of+the+spectrum+there+are+the+religious+parties+like+the+PKB,+PAN,+PPP,+PKS,+and+several+others&pg=PT255&printsec=frontcover |access-date=17 Juni 2021 |languagelang=en}}</ref>
| DPRD1seats = {{Composition bar|92|2232|hex={{party color|United Development Party}}}}
| religion = [[Islam tradisionalis]]<ref name=":5" />
| DPRD2seats = {{Composition bar|954|17340|hex={{party color|United Development Party}}}}
| DPRseats kursi_dpr = {{Composition bar|19|575|hex={{party color|United Development Party}}}}
|youth = [[Generasi Muda Pembangunan Indonesia, Gerakan Pemuda Ka'bah, Angkatan Muda Ka'bah]]
| DPRD1seats kursi_dprd1 = {{Composition bar|92|2232|hex={{party color|United Development Party}}}}
|women = WPP (Wanita Persatuan Pembangunan)
| DPRD2seats kursi_dprd2 = {{Composition bar|954|17340|hex={{party color|United Development Party}}}}
| slogan = ''Merawat Persatuan dengan Pembangunan''
|website = {{URL|ppp.or.id/}}
| membership = 443.197 (2023)
|religion = [[Islam]]}}
|website situsweb = {{URLurl|ppp.or.id/}}
'''Partai Persatuan Pembangunan''' (disingkat '''PPP''' atau '''P3''') adalah sebuah [[partai politik di Indonesia]]. Pada saat pendeklarasiannya pada tanggal [[5 Januari]] [[1973]] partai ini merupakan hasil gabungan dari empat partai keagamaan yaitu [[Nahdlatul Ulama|Partai Nahdlatul Ulama]] (NU), [[Persatuan Tarbiyah Islamiyah|Partai Islam Persatuan Tarbiyah Islamiyah]] (PERTI), [[Partai Syarikat Islam Indonesia]] (PSII) dan [[Partai Muslimin Indonesia]] (PARMUSI). Ketua sementara saat itu adalah [[Mohammad Syafa'at Mintaredja]]. Penggabungan keempat partai keagamaan tersebut bertujuan untuk penyederhanaan sistem kepartaian di [[Indonesia]] dalam menghadapi [[Pemilihan Umum]] pertama pada masa [[Orde Baru]] tahun 1973. Karena logo partai yang khas melekat terhadap politik agama Islam, PPP secara populer dikenal sebagai '''Partai [[Ka'bah]]'''.
}}
'''Partai Persatuan Pembangunan''' (disingkat '''PPP)''', atau '''P3''') adalah sebuah [[partai politik di Indonesia]]. Pada saat pendeklarasiannya pada tanggal [[5 Januari]] [[1973]] partai ini merupakan hasil gabungan dari empat partai keagamaan yaitu [[Nahdlatul Ulama|Partai Nahdlatul Ulama]] (NU), [[Persatuan Tarbiyah Islamiyah|Partai Islam Persatuan Tarbiyah Islamiyah]] (PERTI), [[Partai Syarikat Islam Indonesia]] (PSII) dan [[Partai Muslimin Indonesia]] (PARMUSI). Ketua sementara saat itu adalah [[Mohammad Syafa'at Mintaredja]]. Penggabungan keempat partai keagamaan tersebut bertujuan untuk penyederhanaan sistem kepartaian di [[Indonesia]] dalam menghadapi [[Pemilihan Umum]] pertama pada masa [[Orde Baru]] tahun 1973. Karena logo partai yang khas melekat terhadap politik agama Islam, PPP secara populer dikenal sebagai '''Partai [[Ka'bah]]'''.
 
== Sejarah ==
Baris 41 ⟶ 43:
Namun PPP tidak tinggal diam dan menerima kekalahan. Pada Sidang Umum MPR tahun 1978, anggota PPP [[Chalid Mawardi]] melontarkan kritik pedas terhadap rezim Soeharto. Mawardi menuduh Pemerintah anti-Muslim, mengeluhkan tindakan keras yang dilakukan pemerintah terhadap perbedaan pendapat, dan menuduh bahwa Pemilu Legislatif tahun 1977 dimenangkan karena adanya kecurangan dalam pemilu.<ref>{{cite book|last=Elson|first=Robert|year=2001|title=Suharto: A Political Biography|location=UK|publisher=The Press Syndicate of the University of Cambridge|isbn=0-521-77326-1|pages=225}}</ref> Anggota PPP juga melakukan aksi mogok massal ketika Soeharto menyebut agama sebagai “aliran kepercayaan”.
[[File:Logo_PPP_(1973-1982).svg|pra=https://en.wiki-indonesia.club/wiki/File:Logo_PPP_(1973-1982).svg|ka|jmpl|Logo Partai 1973-1985]]
PPP tampaknya semakin mengukuhkan statusnya sebagai partai oposisi terkuat. Namun hal itu tidak akan bertahan lama. Pada tahun 1984, [[Nahdlatul Ulama|NU]], di bawah pimpinannya, [[Abdurrahman Wahid]], menarik diri dari PPP, sehingga melemahkan partai. Perolehan suara PPP turun dari hampir 28% pada [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1982|pemilu legislatif tahun 1982]] menjadi 16% pada [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1987|pemilu legislatif tahun 1987]], PPP juga dipaksa oleh pemerintah untuk mengganti ideologi Islamnya dengan ideologi nasional [[Pancasila]] dan berhenti menggunakan simbol-simbol Islam. Akibatnya, partai tersebut mengganti logonya yang menunjukkan tempat suci [[Ka'bah|Kabah]] di [[Makkah]] dengan bintang.<ref>{{cite book|last=Schwarz|first=Adam|year=1994|title=A Nation in Waiting: Indonesia in the 1990s|url=https://archive.org/details/nationinwaitingi00schw|publisher=Allen & Unwin|isbn=0-521-77326-1|pages=[https://archive.org/details/nationinwaitingi00schw/page/172 172]}}</ref> Elemen Nahdatul Ulama demikian kembali ke kancah politik nasional pada tahun 1999 sebagai [[Partai Kebangkitan Bangsa]] (PKB), [[Partai Kebangkitan Umat]] (PKU), Partai Suni ([[Solidaritas Umat Nahdliyin Indonesia]]), dan [[Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia|Partai Nahdlatul Ummah]] (PNU).<ref name=":5">{{cite web|author=Topan Yuniarto|date=05-01-2022|title=Partai Persatuan Pembangunan|url=https://kompaspedia.kompas.id/baca/profil/lembaga/partai-persatuan-pembangunan|work=Kompaspedia|publisher=[[Kompas Gramedia|Kompas]]|access-date=2024-03-11}}</ref>
 
=== Sidang Umum MPR 1988 ===
Baris 51 ⟶ 53:
=== PPP pada Masa Reformasi ===
[[File:United_Development_Party_rally_1997.jpg|pra=https://en.wiki-indonesia.club/wiki/File:United_Development_Party_rally_1997.jpg|jmpl|200x200px|Kampanye PPP di Jakarta, 24 April 1997]]
PPP tetap menjadi partai terbesar kedua dari tiga partai yang diperbolehkan pada masa [[Orde Baru]]. Menjelang [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1997|pemilihan legislatif tahun 1997]], muncul fenomena [[Mega Bintang]], dimana simpatisan [[Partai Demokrasi Indonesia|PDI]] pro-[[Megawati Soekarnoputri]] bergabung dengan PPP untuk melawan [[Partai Golongan Karya|Golkar]].<ref>{{cite web|last=Fathoni|first=Riza|date=23-12-2023|editor=Yuniadhi Agung|title=Arsip Foto ”Kompas”: Fenomena Mega Bintang Hadir karena Penindasan Orde Baru|url=https://www.kompas.id/baca/foto/2023/12/20/arsip-foto-kompas-fenomena-mega-bintang-hadir-karena-penindasan-orde-baru|website=kompas.id|access-date=07-01-2024}}</ref> Di masa kampanye [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1997|Pemilu 1997]], yang menonjol dari fenomena Mega-Bintang adalah berlangsungnya arak-arakan massa bersepeda motor di jalan-jalan dengan mengibarkan bendera PPP, atribut-atribut merah [[Partai Demokrasi Indonesia|PDI]]-pro [[Megawati Soekarnoputri|Megawati]], foto [[Megawati Soekarnoputri|Megawati]], foto [[Mudrick Sangidu]], serta atribut lain perpaduan merah dan hijau. Pemilu 1997 yang membuat kepercayaan diri PPP muncul lagi dengan peningkatan perolehan suara, hanya dirasakan sekejap saja.<ref name=":5">{{Cite web|author=Topan Yuniarto|date=05-01-2022|title=Partai Persatuan Pembangunan|url=https://kompaspedia.kompas.id/baca/profil/lembaga/partai-persatuan-pembangunan|work=Kompaspedia|publisher=[[Kompas Gramedia|Kompas]]|access-date=2024-03-11}}</ref> Pada bulan [[Mei 1968|Mei 1998]], Soeharto lengser dari jabatannya dan pemerintahan Orde Baru telah jatuh. PPP kembali ke ideologi Islamnya dan mempersiapkan diri untuk [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1999|pemilihan legislatif tahun 1999]], yang memenangkan 11% suara.
 
PPP seperti [[Partai Golongan Karya|Golkar]] dan [[Partai Demokrasi Indonesia|PDI]] setelah jatuhnya [[Soeharto]] juga mengalami perpecahan internal partai. Pada [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1999|pemilu 1999]], muncul pecahan pecahan PPP yang ikut berkontestasi. Mantan ketua PPP [[Djaelani Naro]] dan beberapa tokoh partai PPP mendirikan [[Partai Persatuan]] karena kecewa atas hasil Muktamar PPP 1998 yang menghasilkan [[Hamzah Haz]] sebagai ketua umum. Tujuan didirikannya [[Partai Persatuan]] ini sama sekali tidak dimaksudkan untuk menggembosi PPP, justru menampung kader PPP agar tidak lari ke partai lain. Banyaknya partai baru serta pergeseran ideologi dan tren elektoral membuat suara PPP turun. Menurut petinggi PPP [[Dimyati Natakusumah]], seluruh partai Islam yang ada di Indonesia sejak 1999 adalah partai pecahan PPP.<ref>{{Cite web|date=2013-11-12|title=Dimyati: Semua partai Islam pecahan dari PPP|url=https://www.merdeka.com/politik/dimyati-semua-partai-islam-pecahan-dari-ppp.html|website=merdeka.com|language=id|access-date=2024-03-11}}</ref>
Baris 98 ⟶ 100:
 
Pada Desember 2019, DPP PPP menegaskan tidak ada muktamar islah karena kepengurusan PPP sudah resmi diakui negara.<ref>{{Cite web|last=Wibowo|first=Ilham|date=2019-12-15|title=PPP: Tak Ada Muktamar Islah|url=https://www.medcom.id/nasional/politik/8kogAV3k-ppp-tak-ada-muktamar-islah|website=medcom.id|language=id|access-date=2024-03-11}}</ref> Ketua Panitia Pengarah Mukernas V PPP [[Achmad Baidowi]] menyatakan jika kubu [[Humphrey Djemat]] ingin bergabung, mereka harus mengikuti hasil Mukernas V PPP dan ketentuan AD/RT yang ada.<ref>{{Cite web|last=ARITONANG|first=DHANANG DAVID|date=2019-12-15|title=Sudah Satu Kubu, Tak Ada Lagi Muktamar Islah di PPP|url=https://www.kompas.id/baca/utama/2019/12/15/sudah-satu-kubu-tak-ada-lagi-muktamar-islah-di-ppp|website=kompas.id|language=id|access-date=2024-03-11}}</ref> Dualisme partai PPP pun berakhir dengan penyelenggaraan Muktamar IX PPP 2020 dengan [[Suharso Monoarfa]] ditetapkan sebagai Ketua Umum PPP<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2020-12-19|title=Muktamar IX PPP, Suharso Monoarfa Berpotensi Terpilih Secara Aklamasi|url=https://nasional.kompas.com/read/2020/12/19/11050711/muktamar-ix-ppp-suharso-monoarfa-berpotensi-terpilih-secara-aklamasi|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2024-03-11}}</ref> dan [[Djan Faridz]] kembali bergabung dengan kepengurusan PPP sebagai anggota Majelis Kehormatan Partai.<ref>{{Cite web|last=Indonesia|first=C. N. N.|title=Djan Faridz Ditunjuk Jadi Anggota Majelis Kehormatan PPP|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210312174439-32-616848/djan-faridz-ditunjuk-jadi-anggota-majelis-kehormatan-ppp|website=nasional|language=id-ID|access-date=2024-03-11}}</ref>
 
=== Konflik Singkat & Pemilu 2024 ===
Pasca konflik kubu [[Djan Faridz]] dan [[Muhammad Romahurmuziy|Romahurmuziy]], konflik internal partai kembali terjadi. Hal ini berawal dari 15 Agustus 2022, dimana [[Suharso Monoarfa]] memberikan pernyataan kontroversial mengenai 'amplop' kiai.<ref>{{Cite web|last=Guritno|first=Tatang|last2=Santosa|first2=Bagus|date=2022-08-18|title=PPP Minta Maaf Terkait Pernyataan Suharso soal "Amplop" Kiai|url=https://nasional.kompas.com/read/2022/08/18/18120641/ppp-minta-maaf-terkait-pernyataan-suharso-soal-amplop-kiai|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2024-03-24}}</ref> Walaupun [[Suharso Monoarfa]] sudah meminta maaf, pernyataan ini dinilai kontroversial karena dianggap menghina kalangan pesantren dan para kiai hingga terjadi aksi protes yang meminta [[Suharso Monoarfa]] untuk mundur dari ketua umum PPP.<ref>{{Cite web|last=Mustain|first=Akhmad|title=Suharso Monoarfa dan Amplop Kiai|url=https://mediaindonesia.com/opini/519689/suharso-monoarfa-dan-amplop-kiai|website=[[Media Indonesia]]|language=id|access-date=2024-03-24}}</ref><ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2022-08-18|title=Buntut Pernyataan Ketum PPP Suharso soal 'Amplop' Kiai, Forum Warga NU Jombang Tuntut Permintaan Maaf|url=https://surabaya.kompas.com/read/2022/08/18/194114678/buntut-pernyataan-ketum-ppp-suharso-soal-amplop-kiai-forum-warga-nu-jombang|website=[[Kompas]]|language=id|access-date=2024-03-24}}</ref><ref>{{Cite web|last=developer|first=mediaindonesia com|title=Ratusan Santri Aksi di Patung Kuda, Desak Jokowi Pecat Suharso Monoarfa|url=https://mediaindonesia.com/politik-dan-hukum/519218/ratusan-santri-aksi-di-patung-kuda-desak-jokowi-pecat-suharso-monoarfa|website=[[Media Indonesia]]|language=id|access-date=2024-03-24}}</ref> Pernyataan kontroversial ini juga ditentang oleh kader PPP karena dianggap bisa mengancam eksistensi partai untuk kontestasi [[pemilu 2024]] dan kader PPP menuntut agar [[Suharso Monoarfa]] untuk mundur kalau tidak mau dipecat secara tidak terhormat.<ref>{{Cite web|last=Farisa|first=Fitria Chusna|date=2022-08-26|title=Polemik "Amplop Kiai" Suharso Dinilai Ancam Eksistensi PPP pada Pemilu 2024|url=https://nasional.kompas.com/read/2022/08/26/16000611/polemik-amplop-kiai-suharso-dinilai-ancam-eksistensi-ppp-pada-pemilu-2024|website=[[Kompas]]|language=id|access-date=2024-03-24}}</ref><ref>{{Cite web|last=developer|first=mediaindonesia com|title=FKPP Tuntut Suharso Monoarfa Mundur dari Ketua Umum PPP|url=https://mediaindonesia.com/politik-dan-hukum/519286/fkpp-tuntut-suharso-monoarfa-mundur-dari-ketua-umum-ppp|website=mediaindonesia.com|language=id|access-date=2024-03-24}}</ref> Pada 3-5 September 2022, PPP menyelenggarakan musyawarah kerja nasional (Mukernas) di [[Kota Serang|Serang]], [[Banten]] yang menetapkan pemberhentian [[Suharso Monoarfa]] sebagai ketua umum dan pengangkatan [[Muhamad Mardiono|Muhammad Mardiono]] sebagai pelaksana tugas ketua umum untuk sisa masa bakti 2020-2025.<ref>{{Cite web|last=Guritno|first=Tatang|last2=Santosa|first2=Bagus|date=2022-09-05|title=Suharso Monoarfa Diberhentikan dari Ketum PPP|url=https://nasional.kompas.com/read/2022/09/05/10050451/suharso-monoarfa-diberhentikan-dari-ketum-ppp|website=[[Kompas]]|language=id|access-date=2024-03-24}}</ref> [[Suharso Monoarfa]] justru melawan balik keputusan tersebut dan mengerahkan kader loyalis untuk membatalkan keputusan tersebut.<ref>{{Cite web|last=detikcom|first=Tim|title=Perlawanan Balik Suharso Batalkan Plt Ketum PPP Mardiono|url=https://news.detik.com/berita/d-6281402/perlawanan-balik-suharso-batalkan-plt-ketum-ppp-mardiono|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2024-03-24}}</ref> Pakar politik menilai konflik kali ini justru berbeda karena konflik sebelumnya berkaitan dengan arah politik sementara konflik diantara [[Suharso Monoarfa]] dan [[Muhamad Mardiono|Muhammad Mardiono]] terjadi karena 'keseleo lidah' (''slip of tongue)'' dan menilai konflik ini hanya berlangsung singkat''.''<ref>{{Cite web|date=2022-09-05|title=Konflik PPP Suharso-Mardiono Dinilai Berbeda Konflik PPP Sebelumnya|url=https://republika.co.id/share/rhqijb428|website=Republika Online|language=id|access-date=2024-03-24}}</ref><ref>{{Cite web|last=Sidik|first=Farih Maulana|title=PPP Dinilai Tengah Bereksperimen Usai Mardiono Kudeta Suharso Monoarfa|url=https://news.detik.com/pemilu/d-6284824/ppp-dinilai-tengah-bereksperimen-usai-mardiono-kudeta-suharso-monoarfa|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2024-03-24}}</ref>
 
Menjelang pemilu 2024, PPP membentuk [[Koalisi Indonesia Bersatu]] (KIB) bersama dengan [[Partai Golongan Karya|Golkar]] dan [[Partai Amanat Nasional|PAN]] pada 12 Mei 2022.<ref>{{Cite web|author=|date=2022-05-13|title=Golkar, PPP dan PAN Umumkan Nama Resmi Koalisi Indonesia Bersatu|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220513104623-32-796314/golkar-ppp-dan-pan-umumkan-nama-resmi-koalisi-indonesia-bersatu|work=[[CNN Indonesia]]|location=Jakarta|access-date=}}</ref> Kata "Bersatu" memiliki filosofi, yakni Beringin (Golkar), Surya (PAN), dan Baitullah (PPP), manakala ketiganya merupakan simbol dari masing-masing partai politik pendiri koalisi.<ref name="ppp">{{Cite web|author=Rakha Arlyanto Darmawan|date=2022-05-12|title=Golkar-PAN-PPP Sepakat Bentuk Koalisi 'Bertiga Bersatu' di Pemilu 2024|url=https://news.detik.com/berita/d-6075338/golkar-pan-ppp-sepakat-bentuk-koalisi-bertiga-bersatu-di-pemilu-2024|website=[[Detik.com]]|location=Jakarta|access-date=}}</ref> PPP juga diperkuat oleh bergabungnya [[Sandiaga Uno]] sebagai anggota partai.<ref>{{Cite web|last=detikNews|first=Tim|title=Sandiaga Uno Resmi Jadi Kader PPP, Jabatan Terhormat Disiapkan|url=https://www.detik.com/sumbagsel/berita/d-6772851/sandiaga-uno-resmi-jadi-kader-ppp-jabatan-terhormat-disiapkan|website=[[Detik]]|language=id-ID|access-date=2024-03-24}}</ref> Namun pada tanggal 26 April 2023, PPP mengusung [[Ganjar Pranowo]], bergabung dengan koalisi pengusung [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan|PDI-P]].<ref>{{Cite web|last=Amirullah|date=2023-04-26|title=PPP Umumkan Ganjar Pranowo Capres 2024 Hari Ini|url=https://nasional.tempo.co/read/1718879/ppp-umumkan-ganjar-pranowo-capres-2024-hari-ini|website=Tempo|language=en|access-date=2024-03-24}}</ref> Pada awalnya, PPP mengusung [[Sandiaga Uno]] sebagai calon wakil presiden mendampingi Ganjar<ref>{{Cite web|last=|first=|title=PPP: 99 Persen Sandiaga Jadi Cawapres Ganjar, 1 Persennya Takdir Allah|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230731114436-617-979897/ppp-99-persen-sandiaga-jadi-cawapres-ganjar-1-persennya-takdir-allah|website=CNN Indonesia|language=id-ID|access-date=2024-03-24}}</ref> dan berusaha mengajak [[Koalisi Indonesia Bersatu]] untuk mendukung [[Ganjar Pranowo]].<ref>{{Cite web|last=Mawangi|first=Genta Tenri|date=2023-04-30|title=Mardiono: PPP ajak KIB ikut usung Ganjar capres 2024|url=https://www.antaranews.com/berita/3513600/mardiono-ppp-ajak-kib-ikut-usung-ganjar-capres-2024|website=[[Antara]]|language=id|access-date=2024-03-24}}</ref> Kendati demikian, [[Partai Golongan Karya|Golkar]] dan [[Partai Amanat Nasional|PAN]] mengusung [[Prabowo Subianto]] dan membentuk [[Koalisi Indonesia Maju (2024)|Koalisi Indonesia Maju]] bersama [[Partai Gerakan Indonesia Raya|Gerindra]].<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2023-08-13|title=Golkar-PAN Resmi Gabung dengan Gerindra-PKB, Dukung Prabowo di Pilpres 2024|url=https://nasional.kompas.com/read/2023/08/13/11263141/golkar-pan-resmi-gabung-dengan-gerindra-pkb-dukung-prabowo-di-pilpres-2024|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2024-03-24}}</ref>
 
===Tidak lolosnya PPP ke DPR-RI di pemilu 2024===
 
Pada [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2024|pemilu legislatif 2024]], untuk pertama kalinya suara partai PPP menurun secara signifikan dan akhirnya partai PPP tidak dapat lolos di DPR-RI. <ref>{{Cite web|last=Taufani|first=Muhammad Reza Ilham|title=PPP Tak Lolos ke Senayan, Segini Perolehan Suara 4 Partai Islam|url=https://www.cnbcindonesia.com/research/20240320231418-128-523854/ppp-tak-lolos-ke-senayan-segini-perolehan-suara-4-partai-islam|website=CNBC Indonesia|language=id-ID|access-date=2024-04-26}}</ref>
 
== Identitas politik ==
Baris 224 ⟶ 235:
![[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2024|2024]]
!17
|{{Composition bar|0|580|hex={{party color|United Development Party}}}}
|5,878,777
|3.87%<ref>{{cite news|author=|date=20 Maret 2024|title=PPP Tak Lolos ke DPR, Raihan Suara Cuma 3,87 Persen|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20240320194449-617-1076863/ppp-tak-lolos-ke-dpr-raihan-suara-cuma-387-persen|work=cnnindonesia.com|language=id|location=Jakarta|access-date=20 Maret 2019}}</ref>
|
|{{decrease}}19 kursi
|
|[[Muhamad Mardiono]]
|}
Baris 249 ⟶ 260:
![[Pemilihan umum Presiden Indonesia 2004|2004]]
!5
|'''[[:en:Hamzah_Haz|Hamzah Haz]]'''
|[[:en:Agum_Gumelar|Agum Gumelar]]
| align="right" |3,569,861
| align="center" |3.01%
|'''Tidak lolos''' {{N}}
Baris 258 ⟶ 269:
![[Pemilihan umum Presiden Indonesia 2009|2009]]
!2
|[[:en:Susilo_Bambang_Yudhoyono|Susilo Bambang Yudhoyono]]
|[[:en:Boediono|Boediono]]
|73,874,562
| align="center" |60.80%
|'''Terpilih''' {{Y}}
| colspan="34" rowspan="34" bgcolor="grey" |
|-
![[Pemilihan umum Presiden Indonesia 2014|2014]]
!1
|[[:en:Prabowo_Subianto|Prabowo Subianto]]<ref name=":3">{{cite web|last=Wardah|first=Fathiyah|date=19 May 2014|title=6 Parpol Dukung Pasangan Prabowo-Hatta dalam Pilpres|url=https://www.voaindonesia.com/a/parpol-dukung-pasangan-prabowo-hatta-dalam-pilpres/1917769.html|work=[[Voice of America Indonesia]]|language=id|access-date=1 August 2018}}</ref>
|[[:en:Hatta_Rajasa|Hatta Rajasa]]
|62,576,444
| align="center" |46.85%
Baris 275 ⟶ 286:
![[Pemilihan umum Presiden Indonesia 2019|2019]]
!01
|[[:en:Joko_Widodo|Joko Widodo]]
|[[:en:Ma'ruf_Amin|Ma'ruf Amin]]
|85,607,362
| align="center" |55.50%
Baris 283 ⟶ 294:
![[Pemilihan umum Presiden Indonesia 2024|2024]]
!03
|[[:en:Ganjar_Pranowo|Ganjar Pranowo]]
|[[:en:Mahfud_MD|Mahfud MD]]
|27,040,878
|
| align="center" |16.47%
|
|'''Kalah''' {{N}}
|
|
|
|
|}
'''Cetak tebal''': kader PPP
 
=== DPRD Provinsi ===
{| class=wikitable
Baris 312 ⟶ 321:
| align=center|''tidak ada''
| Tidak memiliki perwakilan di [[DPRD Provinsi]] [[DPRD Bali|Bali]], [[DPRD Sulawesi Utara|Sulawesi Utara]], [[DPRD Maluku Utara|Maluku Utara]], dan [[DPRPB|Papua Barat]].
|-
| align=center|[[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2024|2024]]
| align=center|{{penurunan}}
| align=center|{{penurunan}}
| align=center|''tidak ada''
|
|}
 
Baris 361 ⟶ 376:
*[[Tgk H Amri M Ali]]
*[[Achmad Mustaqim]]
*[[Muhammad Iqbal (politikus)|Muhammad Iqbal]]
*[[Iskandar]]