Sistem bilangan biner: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Menambahkan tag <references /> yang hilang
memperbaiki apa yang salah
Tag: Pengembalian manual VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
(77 revisi perantara oleh 48 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Sistem bilangan}}
{{tanpa_referensi|date=2011}}
'''Sistem bilangan biner''' atau '''sistem bilangan basis dua''' adalah sebuah [[sistem numerik|sistem penulisan angka]] dengan menggunakan dua simbol yaitu [[0 (angka)|0]] dan [[1 (angka)|1]].<ref>{{cite book|last=Mushthofa|first=|date=2021|url=http://setditjen.dikdasmen.kemdikbud.go.id/eppa/unggah/unduhan/INFORMATIKA-BS-KLS_X/pdf|title=Informatika untuk SMA Kelas X|place=[[Jakarta]]|publisher=Pusat Kurikulum dan Perbukuan|isbn=978-602-244-506-7|edition=|pages=245|language=|url-status=live|coauthors=}}</ref> Sistem bilangan biner modern ditemukan oleh [[Gottfried Wilhelm Leibniz]] pada [[abad ke-17]]. Sistem bilangan ini merupakan dasar dari semua sistem bilangan berbasis digital. Dari sistem biner, kita dapat mengkonversinya ke sistem bilangan [[Oktal]] atau [[Hexadesimal]]. Sistem ini juga dapat kita sebut dengan istilah ''[[bit]]'', atau ''Binary Digit''. Pengelompokan biner dalam komputer selalu berjumlah 8, dengan istilah '''1 Byte/[[bita]]'''. Dalam istilah komputer, 1 Byte = 8 bit. Kode-kode rancang bangun [[komputer]], seperti [[ASCII]], ''American Standard Code for Information Interchange'' menggunakan sistem peng-''kode''-an 1 Byte.
 
Dalam sistem komunikasi digital modern, dimanadi mana data ditransmisikan dalam bentuk bit-bit biner, dibutuhkan sistem yang tahan terhadap noise yang terdapat di kanal transmisi sehingga data yang ditransmisikan tersebut dapat diterima dengan benar. Kesalahan dalam pengiriman atau penerimaan data merupakan permasalahan yang mendasar yang memberikan dampak yang sangat signifikan pada sistem komunikasi.<ref>Erika Kusumasari Rosita, Suwadi , AchmadAnsori'', ImplementasiConvolutional Code danViterbi Decode pada DSK TMS320C6416T,'' Surabaya, </ref>
'''Sistem bilangan biner''' atau '''sistem bilangan basis dua''' adalah sebuah [[sistem numerik|sistem penulisan angka]] dengan menggunakan dua
Biner yang biasaumum dipakaidigunakan ituterdiri adadari 8 digit [[angka]] dan cumahanya berisikanmengandung angka 1 dan 0, tidaktanpa ada angka lainnya.
simbol yaitu [[0 (angka)|0]] dan [[1 (angka)|1]]. Sistem bilangan biner modern ditemukan oleh [[Gottfried Wilhelm Leibniz]] pada [[abad ke-17]]. Sistem bilangan ini merupakan dasar dari semua sistem bilangan berbasis digital. Dari sistem biner, kita dapat mengkonversinya ke sistem bilangan [[Oktal]] atau [[Hexadesimal]]. Sistem ini juga dapat kita sebut dengan istilah ''[[bit]]'', atau ''Binary Digit''. Pengelompokan biner dalam komputer selalu berjumlah 8, dengan istilah '''1 Byte/[[bita]]'''. Dalam istilah komputer, 1 Byte = 8 bit. Kode-kode rancang bangun [[komputer]], seperti [[ASCII]], ''American Standard Code for Information Interchange'' menggunakan sistem peng-''kode''-an 1 Byte.
 
== Konversi ==
2<sup>0</sup>=1
 
2<sup>1</sup>=2
 
2<sup>2</sup>=4
 
2<sup>3</sup>=8
 
2<sup>4</sup>=16
 
2<sup>5</sup>=32
 
2<sup>6</sup>=64
 
dst
 
Dalam sistem komunikasi digital modern, dimana data ditransmisikan dalam bentuk bit-bit biner, dibutuhkan sistem yang tahan terhadap noise yang terdapat di kanal transmisi sehingga data yang ditransmisikan tersebut dapat diterima dengan benar. Kesalahan dalam pengiriman atau penerimaan data merupakan permasalahan yang mendasar yang memberikan dampak yang sangat signifikan pada sistem komunikasi.<ref>Erika Kusumasari Rosita, Suwadi , AchmadAnsori'', ImplementasiConvolutional Code danViterbi Decode pada DSK TMS320C6416T,'' Surabaya, </ref>
Biner yang biasa dipakai itu ada 8 digit [[angka]] dan cuma berisikan angka 1 dan 0, tidak ada angka lainnya.
 
== Perhitungan ==
{| class="wikitable"
|-
Baris 29 ⟶ 11:
! Biner (8 bit)
|-
|0 -69
| 0000 0000
|-
|1
| 0000 0001
|-
|2
Baris 94 ⟶ 76:
|21
|0001 0101
|-
|22
|0001 0110
|-
|23
Baris 120 ⟶ 105:
|}
 
=== Dari Biner ke Desimal ===
[[Berkas:Danycopyan.png|jmpl|395x395px]]
Ambil satu contoh:
01010101 = ..
hitungnya dari kanan, bukan dari kiri, harus di perhatikan lagi untuk nilai 1 yes 0 no, sehingga hanya akan menjumlahkan nilai 1 saja.
Bilangan pertama dari kiri bernilai = 1
Bilangan ke 2 dari kiri = bilangan pertama x 2 = 1 x2
Bilangan ke 3 dari kiri = bilangan ke dua x 2 = 2 x 2
Dst
jika binary bernilai 1 maka yes
 
Untuk setiap bilangan biner dengan <math>n</math> digit: <big>{{math|''d''<sub>''n-1''</sub>, ''...'' ''d''<sub>''3''</sub>, ''d''<sub>''2''</sub>, ''d''<sub>''1''</sub>, ''d''<sub>''0''</sub>}}</big>
Perhitungan dalam biner mirip dengan menghitung dalam [[sistem numerik|sistem bilangan]] lain. Dimulai dengan angka pertama, dan angka selanjutnya. Dalam sistem bilangan desimal, perhitungan mnggunakan angka 0 hingga 9, sedangkan dalam biner hanya menggunakan angka 0 dan 1.
 
Bilangan desimalnya adalah hasil penjumlahan dari digit biner (<math>d_n</math>) dikalikan dengan pangkat 2 nya (<math>2^n</math>):
<big>{{math|''decimal'' {{=}} ''d''<sub>''0''</sub> ''×'' ''2''<sup>''0''</sup> + ''d''<sub>''1''</sub> ''×'' ''2''<sup>''1''</sup> + ''d''<sub>''2''</sub> ''×'' ''2''<sup>''2''</sup> + ''...''}}</big>
 
Contoh:
Tabel dibawah ini menunjukkan konversi bilangan biner 01010101 menjadi [[desimal]].
{| class="wikitable" style="text-align: center;"
|-
! scope="row" | Biner (d)
| 0 || 1 || 0 || 1 || 0 || 1 || 0 || 1
|-
! scope="row" | n
| 7 || 6 || 5 || 4 || 3 || 2 || 1 || 0
|-
! scope="row" | 2<sup>n</sup>
| 128 || 64 || 32 || 16 || 8 || 4 || 2 || 1
|-
! scope="row" | d<sub>n</sub> x 2<sup>n</sup>
| 0 x 128 || 1 x 64 || 0 x 32 || 1 x 16 || 0 x 8 || 1 x 4 || 0 x 2 || 1 x 1
|-
| colspan="9" | 64 + 16 + 4 + 1 = 85
|}
Diperoleh hasil akhir bahwa 01010101<sub>2</sub> = 85<sub>10</sub>.
 
=== Dari Desimal ke Biner ===
{{Sub-rapikan}}
Desimal = 10
 
berdasarkan referensi di atasBilangan yang mendekati bilangan 10 adalah 8 (2<sup>3</sup>), selanjutnya hasil pengurangan 10-8 = 2 (2<sup>1</sup>)., sehingga dapat dijabarkan seperti berikut:
 
10 = ('''1''' x 2<sup>3</sup>) + ('''0''' x 2<sup>2</sup>) + ('''1''' x 2<sup>1</sup>) + ('''0''' x 2<sup>0</sup>).
contoh: mengubah bilangan desimal menjadi biner
 
dariDari perhitungan di atas bilangan biner dari 10 adalah 1010.
desimal = 10.
 
Dapat juga dengan cara lain yaitu 10: 2 = 5 sisa '''0''' (0 akan menjadi angka terakhir dalam bilangan biner),
berdasarkan referensi di atas yang mendekati bilangan 10 adalah 8 (2<sup>3</sup>), selanjutnya hasil pengurangan 10-8 = 2 (2<sup>1</sup>). sehingga dapat dijabarkan seperti berikut
 
5 (hasil pembagian pertama): 2 = 2 sisa '''1''' (1 akan menjadi angka kedua terakhir dalam bilangan biner),
10 = ('''1''' x 2<sup>3</sup>) + ('''0''' x 2<sup>2</sup>) + ('''1''' x 2<sup>1</sup>) + ('''0''' x 2<sup>0</sup>).
 
2 (hasil pembagian kedua): 2 = 1 sisa '''0''' (0 akan menjadi angka ketiga terakhir dalam bilangan biner),
dari perhitungan di atas bilangan biner dari 10 adalah 1010
 
dapat juga dengan cara lain yaitu 10 : 2 = 5 sisa '''0''' (0 akan menjadi angka terakhir dalam bilangan biner), 5(hasil pembagian pertama) : 2 = 2 sisa '''1''' (1 akan menjadi angka kedua terakhir dalam bilangan biner), 2(hasil pembagian kedua): 2 = 1 sisa '''0'''(0 akan menjadi angka ketiga terakhir dalam bilangan biner), 1 (hasil pembagian ketiga): 2 = 0 sisa '''1''' (1 akan menjadi angka pertama dalam bilangan biner) karena hasil bagi sudah 0 atau habis, sehingga bilangan biner dari '''10''' = '''1010'''.
 
atauAtau dengan cara yang singkat:
 
10:2=5('''0'''),
Baris 152 ⟶ 159:
2:2=1('''0'''),
 
1:2=0('''1''') sisa hasil bagi dibaca dari belakang menjadi '''1010'''.
 
=== '''Pengenalan Warna Citra Binary'''Biner ===
Citra biner (binary image) adalah citra yang hanya mempunyai dua nilai derajat: Meskipun saat ini citra berwarna lebih disukai karena memberi kesan yang lebih kaya dari padadaripada [[citra biner]], namun tidak membuat citra biner mati. Pada beberapa aplikasi citra biner masih tetap dibutuhkan, misalnya citra logo instansi (yang hanya terdiri atas warna hitam dan putih), citra [[kode batang]] (bar code) yang tertera pada label barang, citra hasil pemindahan dokumen teks, dan sebagainya.
 
objek di dalam citra biner adalah segmentasi objek. Proses segmentasi bertujuan mengelompokkan pixel-pixel objek menjadi wilayah (region) yang merepresentasikan objek. Ada dua pendekatan yang digunakan dalam segmentasi objek:
# Segmentasi berdasarkan batas wilayah (tepidariobjek). Pixel-pixel tepi ditelusuri sehingga rangkaian pixelpiksel yang menjadi batas (boundary) antara objek dengan latar belakang dapat diketahui secara keseluruhan ([[Algoritma|algoritme]] boundary following).
# Segmentasi kebentuk-bentuk dasar (misalnya segmentasi huruf menjadi garis-garis vertikal dan horizontal, segmentasi objek menjadi bentuk lingkaran, elips, dansebagainyadan sebagainya).
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
{{Authority control}}
{{matematika-stub}}
 
== Pautan luar ==
[[wikt:biner|Biner]] at Wikitionry
[[Kategori:Sistem bilangan|Biner]]