Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Andri.h (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Ivan Shah (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(722 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan)
Baris 1:
{{Tambah kutipan|date=November 2023}}{{Infobox military unit|unit_name=Tentara Nasional Indonesia{{br}}Angkatan Laut|image=Insignia of the Indonesian Navy.svg|image_size=170px|caption=Lambang TNI Angkatan Laut|start_date={{Start date and age|1945|9|10|df=y}}|dates=|country={{INA}}|allegiance=|branch=[[File:Insignia of the Indonesian Navy.svg|23px]] [[Angkatan Laut]]|role=Pertempuran Maritim|size=*65.000 personel aktif<ref name=IISS1>{{cite book| url=https://www.iiss.org/publications/the-military-balance/the-military-balance-2023| title=The Military Balance 2023| author1=International Institute for Strategic Studies| author-link1=International Institute for Strategic Studies| date=15 February 2023| publisher=[[Routledge]]| location=[[London]]| page= 254| isbn=9781032508955}}</ref>
{{TNI}}
*1.034 personel cadangan|command_structure={{flagicon image|Flag of the Indonesian National Armed Forces.svg}} [[Tentara Nasional Indonesia]]|garrison=[[Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur]]|garrison_label=Markas Besar|equipment=* 63 [[Pesawat terbang]]
[[Berkas:Logo tni-al.gif|left|Logo TNI-AL]]
* 33 [[Helikopter]]
'''TNI Angkatan Laut''' adalah bagian dari [[Tentara Nasional Indonesia]] yang bertanggung jawab atas operasi laut, dipimpin oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut [[KASAL]], yang saat ini dijabat oleh Laksamana TNI [[Slamet Soebijanto]]. Kekuatan TNI-AL saat ini terbagi dalam 2 [[armada]], [[Komando Armada RI Kawasan Barat|Armada Barat]] yang berpusat di Tanjung Priok, [[Jakarta]] dan [[Komando Armada RI Kawasan Timur|Armada Timur]] yang berpusat di [[Surabaya]], serta satu [[Komando Lintas laut Militer]] (Kolinlamil). Selain itu juga membawahi Korps [[Marinir]].
* 6 Kapal selam
* 9 [[Fregat]]
* 11 [[Korvet]]
* 14 Korvet anti kapal selam (AKS)
* 24 Kapal cepat rudal (KCR)
* 159 Kapal patroli
* 10 Kapal penyapu/anti ranjau
* 21 Kapal angkut tank (LST)
* 6 Landing Platform Dock (LPD)|equipment_label=Armada|motto={{IAST|Jalesveva Jayamahe}}<br>([[Bahasa Sanskerta]]: "Di Laut Kita Jaya")|colors={{legend2|#0066CC|'''[[Biru Laut]]'''|border=1px solid #0066CC}}|colors_label=Warna|march=Mars Jalesveva Jayamahe|anniversaries=10 September|battle_honours=<!--Rantai Komando-->|battles={{Ubl|[[Revolusi Nasional Indonesia]]|[[Pemberontakan Darul Islam]]|[[Republik Maluku Selatan|Pemberontakan Maluku Selatan]]|[[Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia|Pemberontakan PRRI]]|[[Permesta|Pemberontakan Permesta]]|[[Operasi Trikora]]|[[Operasi Dwikora]]/[[Konfrontasi Indonesia–Malaysia]]|[[Pemberontakan Komunis di Sarawak]]|[[Operasi Seroja]]|[[Operasi militer Indonesia di Aceh 2003–2004]]|[[Operasi Madago Raya]]}}
<!-- Commanders -->|commander1=[[File:Indonesian Presidential Seal gold.svg|23px]] [[President of Indonesia|Presiden]] [[Joko Widodo]]|commander1_label=[[Panglima Tertinggi]]|commander2={{flagicon image|Flag of a Indonesian Navy laksamana.png}} [[Laksamana (Indonesia)|Laksamana]] [[TNI]] [[Muhammad Ali (militer, lahir 1967)|Muhammad Ali]]|commander2_label=[[Kepala Staf TNI Angkatan Laut|Kepala Staf]]|commander3={{flagicon image|Flag of a Indonesian Navy laksamana madya.png}} [[Laksamana Madya]] [[TNI]] [[Erwin S. Aldedharma]]|commander3_label=[[Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Laut|Wakil Kepala Staf]]|ceremonial_chief=|ceremonial_chief_label=|colonel_of_the_regiment=|colonel_of_the_regiment_label=|notable_commanders=|website={{URL|https://www.tnial.mil.id/}}|identification_symbol=[[File:Flag of the Indonesian Navy.svg|170px|border]]|identification_symbol_label=Bendera|identification_symbol_2=[[Image:Naval Jack of Indonesia.svg|170px|border]]|identification_symbol_4=[[File:Flag of Indonesia.svg|170px|border]]|identification_symbol_2_label=[[Lencana perang|Lencana Perang]]|identification_symbol_3=[[Image:Roundel of Indonesia – Naval Aviation.svg|80px]][[File:Roundel of Indonesia – Naval Aviation – Low Visibility.svg|80px]]|identification_symbol_3_label=Roundel [[Pusat Penerbangan Angkatan Laut|Puspenerbal]]|identification_symbol_4_label=Fin Flash
<!-- Aircraft -->|aircraft_carrier=|cruiser=|destroyer=|frigate=|corvette=|patrol_craft=|submarines=|transport_ship=|support_ship=|commander4_label=Inspektur Jenderal|commander5_label=[[Staf Ahli Kepala Staf Angkatan Laut|Koordinator Staf Ahli]]|commander4={{flagicon image|Flag of a Indonesian Navy laksamana muda.png}} [[Laksamana Muda]] [[TNI]] [[rubiyanto |Rubiyanto]]|commander5={{flagicon image|Flag of a Indonesian Navy laksamana muda.png}} [[Laksamana Muda]] [[TNI]]
[[Budi Setiawan (militer)|Budi Setiawan]]}}'''Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut''' (juga disingkat dengan '''TNI Angkatan Laut''' atau '''TNI-AL''') adalah salah satu cabang angkatan perang dan merupakan bagian dari [[Tentara Nasional Indonesia]] (TNI) yang bertanggung jawab atas operasi pertahanan negara Republik Indonesia di laut.
 
TNI Angkatan Laut dibentuk pada tanggal 10 September 1945 yang pada saat dibentuknya bernama [[Badan Keamanan Rakyat#Pembentukan BKR Laut|Badan Keamanan Rakyat (BKR Laut)]] yang merupakan bagian dari [[Badan Keamanan Rakyat]] (BKR).
TNI-AL memiliki Slogan ''[[Jalesveva Jaya Mahe]]''.
 
Kekuatan TNI-AL saat ini terbagi dalam 5 komando utama (kotama) pembinaan yaitu [[Komando Armada Republik Indonesia]] (Koarmada RI), [[Komando Lintas Laut Militer]] (Kolinlamil), [[Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut|Pusat Hidro-Oseanografi Angkatan Laut]] (Pushidrosal), [[Korps Marinir Republik Indonesia]] (Kormar RI), dan Komando Daerah Maritim (Kodamar).
[[Gambar:Jalesveva.jpg|left|thumb|Patung Jalesveva Jaya Mahe di Surabaya]]
 
Selain komando utama operasi, TNI-AL juga memiliki komando utama pendidikan yang mendidik para perwira dan calon [[perwira]] di [[Akademi Angkatan Laut]] (AAL), dan komando utama pengembangan dan doktrin yaitu [[Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Laut]] (Kodiklatal).
== Sejarah TNI-AL ==
''Artikel lain:'' [[Sejarah TNI-AL]]
 
== Sejarah ==
Sejarah TNI-AL dimulai pada tanggal [[10 September]] [[1945]], ketika pemerintah mendirikan [[Badan Keamanan Rakyat]] Laut (''BKR Laut''). BKR Laut ini dipelopori oleh pelaut pelaut yang pernah bertugas di jajaran [[Koninklijke Marine]] (AL Belanda) dan [[Kaigun]] di masa penjajahan Jepang.
{{artikel|Sejarah TNI-AL}}
Sejarah TNI-AL dimulai tanggal 10 September 1945, saat pemerintah Indonesia mendirikan [[Badan Keamanan Rakyat]] Laut (''BKR Laut''). BKR Laut dipelopori oleh pelaut-pelaut veteran Indonesia yang pernah bertugas di jajaran ''[[Koninklijke Marine]]'' (Angkatan Laut [[Kerajaan Belanda]]) pada [[masa penjajahan Belanda]] dan ''[[Kaigun]]'' pada [[masa pendudukan Jepang]].
 
Terbentuknya organisasi militer Indonesia yang dikenal sebagai [[Tentara Keamanan Rakyat]] (TKR) turut memacu keberadaan TKR Laut yang selanjutnya lebih dikenal sebagai Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI), dengan segala kekuatan dan kemampuan yang dimilikinya. Sejumlah [[Pangkalan Angkatan Laut]] terbentuk, kapal - kapal peninggalan Jawatan Pelayaran Jepang diperdayakan, dan personel pengawaknya pun direkrut untuk memenuhi tuntutan tugas sebagai penjaga laut Republik yang baru terbentuk itu. Kekuatan yang sederhana tidak menyurutkan ALRI untuk menggelar Operasi Lintas Laut dalam rangka menyebarluaskan berita proklamasi dan menyusun kekuatan bersenjata di berbagai tempat di Indonesia. DisampingDi samping itu mereka juga melakukan pelayaran penerobosan [[blokade]] laut Belanda dalam rangka mendapatkan bantuan dari luar negeri.
 
Selama [[1949]]-[[1959]] ALRI berhasil menyempurnakan kekuatan dan meningkatkan kemampuannya. Di bidang Organisasi ALRI membentuk Armada, [[Korps Marinir]] yang saat itu disebut sebagai [[Korps Komando Angkatan Laut]] (KKO-AL), [[Penerbangan Angkatan Laut]] dan sejumlah Komando Daerah Maritim sebagai komando pertahanan kewilayahan aspek laut.
Berakhirnya Perang Kemerdekaan menandai pembangunan ALRI sebagai Angkatan Laut modern. Sesuai dengan hasil [[Konferensi Meja Bundar]] (KMB), sejak tahun 1949, ALRI menerima berbagai peralatan perang berupa kapal - kapal perang beserta berbagai fasilitas pendukungnya berupa Pangkalan Angkatan Laut dari Hindia Belanda. Langkah ini bersamaan dengan konsilidasi di tubuh ALRI, pembenahan organisasi, dan perekrutan personel melalui lembaga pendidikan sebelum mengawaki peralatan matra laut.
 
Pada [[1990-an]] TNI AL mendapatkan tambahan kekuatan berupa kapal-kapal perang jenis [[korvet kelas Parchim|korvet kelas ''Parchim'']], kapal pendarat tank (LST) kelas 'Frosch', dan Penyapu Ranjau kelas Kondor. Penambahan kekuatan ini dinilai masih jauh dari kebutuhan dan tuntutan tugas, lebih-lebih pada masa krisis multidimensional ini yang menuntut peningkatan operasi namun perolehan dukungannya sangat terbatas. Reformasi internal di tubuh TNI membawa pengaruh besar pada tuntutan penajaman tugas TNI AL dalam bidang pertahanan dan keamanan di laut seperti reorganisasi dan validasi Armada yang tersusun dalam flotila-flotila kapal perang sesuai dengan kesamaan fungsinya dan pemekaran organisasi Korps Marinir dengan pembentukan satuan setingkat divisi Pasukan Marinir-I di [[Surabaya]] dan setingkat Brigade berdiri sendiri di [[Jakarta]].
Selama 1949-1959 ALRI berhasil menyempurnakan kekuatan dan meningkatkan kemampuannya. Di bidang Organisasi ALRI membentuk Armada, Korps [[Marinir]] yang saat itu disebut sebagai [[Korps Komando Angkatan Laut]] (KKO-AL), [[Penerbangan Angkatan Laut]] dan sejumlah Komando Daerah Maritim sebagai komando pertahanan kewilayahan aspek laut.
 
==Organisasi==
Peralatan tempur ALRI pun bertambah baik yang berasal dari penyerahan Angkatan Laut Belanda maupun pembelian dari berbagai negara. Penyiapan prajurit yang profesional pun mendapatkan perhatian yang besar dengan pendirian lembaga pendidikan untuk mendidik calon - calon prajurit strata [[tamtama]], [[bintara]], dan [[perwira]], serta pengiriman prajurit ALRI untuk mengikuti pendidikan luar negeri.
TNI Angkatan Laut adalah merupakan bagian dari [[Tentara Nasional Indonesia]].TNI Angkatan Laut disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2019. Markas Besar Tentara Nasional Indonesia membawahi Markas Besar TNI Angkatan Laut.<ref>{{cite web|url=https://sipuu.setkab.go.id/PUUdoc/175973/Perpres_Nomor_66_Tahun_2019.pdf|title=Pasal 154 Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2019|publisher=sipuu.setkab.go.id|accessdate=22 April 2020|archive-date=2020-06-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20200619220826/https://sipuu.setkab.go.id/PUUdoc/175973/Perpres_Nomor_66_Tahun_2019.pdf|dead-url=yes}}</ref> Berdasarkan Perpres no 66 tahun 2019, maka pada tanggal 21 Januari 2022 secara resmi Panglima TNI mengumumkan baru Di TNI AL bernama [[Komando Armada Republik Indonesia]] (Koarmada RI).
=== Unsur Pimpinan ===
* [[Kepala Staf TNI Angkatan Laut]], adalah perwira tinggi bintang empat dengan pangkat [[Laksamana]]
* [[Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Laut]], adalah perwira tinggi bintang tiga dengan pangkat [[Laksamana Madya]]
=== Unsur Pembantu Pimpinan ===
Seluruh pejabat pembantu pimpinan adalah perwira tinggi bintang dua dengan pangkat [[Laksamana Muda]]
* Inspektur Jenderal Angkatan Laut
* [[Staf Ahli Kepala Staf Angkatan Laut|Koordinator Staf Ahli Angkatan Laut]]
* [[Staf Perencanaan dan Anggaran Angkatan Laut]]
* Staf Intelijen Angkatan Laut
* Staf Operasi Angkatan Laut
* Staf Personalia Angkatan Laut
* [[Staf Logistik Angkatan Laut]]
* Staf Potensi Maritim Angkatan Laut
* [[Staf Komunikasi dan Elektronika Angkatan Laut]]
 
=== Unsur Pelayanan ===
[[Gambar:SiluetParchim.jpg|right|thumb|Penambahan 16 korvet kelas Kapitan Pattimura menambah kekuatan patroli TNI-AL]]
* [[Detasemen Markas Besar Angkatan Laut]]
=== Komando Utama Pembinaan ===
* [[Komando Armada Republik Indonesia]] (Koarmada RI)
* [[Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Laut]] (Kodiklatal)
* [[Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut|Pusat Hidro-Oseanografi Angkatan Laut]] (Pushidrosal)
* [[Komando Lintas Laut Militer]] (Kolinlamil)
* [[Korps Marinir Republik Indonesia]] (Kormar RI)
* Komando Daerah Maritim (Kodamar)
=== Satuan Khusus ===
* [[Detasemen Jala Mengkara]] (Denjaka)
=== Badan Pelaksana Pusat ===
* [[Polisi Militer Angkatan Laut Indonesia|Pusat Polisi Militer Angkatan Laut]] (Puspomal)
* [[Penerbangan TNI Angkatan Laut|Pusat Penerbangan Angkatan Laut]] (Puspenerbal)
* [[Pusat Komando Pasukan Katak]] (Puskopaska)
=== Dinas Militer ===
{{col|2}}
* Dinas Pengamanan Angkatan Laut
* [[Dispenal|Dinas Penerangan Angkatan Laut]]
* Dinas Operasi Dan Latihan Angkatan Laut
* Dinas Komunikasi dan Elektronika Angkatan Laut
* Dinas Hukum Angkatan Laut
* [[Dinas Potensi Maritim TNI Angkatan Laut|Dinas Potensi Maritim Angkatan Laut]]
* Dinas Administrasi Personil Angkatan Laut
* [[Dinas Pendidikan TNI Angkatan Laut|Dinas Pendidikan Angkatan Laut]]
* Dinas Perawatan Personil Angkatan Laut
* Dinas Kesehatan Angkatan Laut
* [[Dinas Psikologi TNI Angkatan Laut|Dinas Psikologi Angkatan Laut]]
* Dinas Material Angkatan Laut
* Dinas Material Senjata dan Elektronika Angkatan Laut
* Dinas Kelaikan Material Angkatan Laut
* [[Dinas Fasilitas Pangkalan Angkatan Laut]]
* Dinas Pengadaan Angkatan Laut
* Dinas Pembekalan Angkatan Laut
* Dinas Keuangan Angkatan Laut
* Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Laut
* Dinas Informasi dan Pengolahan Data Angkatan Laut
* Dinas Sejarah Angkatan Laut{{end-col}}
=== Lembaga Pendidikan ===
* [[Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Laut|Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut]] ([[Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Laut|Kodiklatal]])
* [[Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut]] ([[Seskoal]])
* [[Akademi Angkatan Laut]] ([[AAL]])
* [[Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut]] ([[Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut|STTAL]])
 
== Pangkalan ==
Pada saat kondisi negara mulai membaik dari ancaman desintegrasi, pada tahun [[1959]] ALRI mencanangkan program yang dikenal sebagai '''Menuju Angkatan Laut yang Jaya'''. Sampai tahun [[1965]] ALRI mengalami kemajuan yang cukup signifikan. Hal ini dilatarbelakangi oleh politik [[konfrontasi]] dalam rangka merebut [[Irian Barat]] yang dirasa tidak dapat diselesaikan secara diplomatis. Berbagai peralatan tempur Angkatan Laut dari negara Eropa Timur memperkuat ALRI dan menjadi kekuatan dominan pada saat itu. Beberapa mesin perang yang terkenal di jajaran ALRI antara lain kapal penjelajah (cruiser) [[RI Irian]], kapal perusak (destroyer) klas '[[Skory]]', fregat klas '[[Riga]]', Kapal selam klas '[[Whisky]]', kapal tempur cepat berpeluru kendali klas '[[Komar]]', pesawat pembom jarak jauh [[Ilyushin]] IL-28, dan [[Tank]] Amfibi PT-76. Dengan kekuatan tersebut pada era tahun 1960-an ALRI disebut - sebut sebagai kekuatan Angkatan Laut terbesar di Asia.
{{main|Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut}}
{{main|Pangkalan TNI Angkatan Laut}}
 
== Kecabangan ==
Ada beberapa operasi laut selama operasi pembebasan Irian Barat yang dikenal dengan sebutan Operasi Trikora itu. Pada awal Trikora dogelar, kapal -kapal cepat torpedo ALRI harus berhadapan dengan kapal- kapal perusak, fregat, dan pesawat Angkatan Laut Belanda di Laut Aru pada tanggal 15 Januari 1962. Komodor Yos Soedarso beserta RI Macan Tutul tenggelam pada pertempuran laut tersebut. Peristiwa yang kemudian dikenang sebagai Hari Dharma Samudera itu memacu semangat untuk merebut Irian Barat secara militer. Pada saat itu ALRI mampu mengorganisasikan Operasi Jayawijaya yang merupakan operasi amfibi terbesar dalam sejarah operasi militer Indonesia. Tidak kurang dari 100 kapal perang dan 16.000 prajurit disiapkan dalam operasi tersebut. Gelar kekuatan tersebut memaksa Belanda kembali ke meja perundingan dan dicapai kesepakatan untuk menyerahkan Irian Barat ke pangkuan RI.
{{main|Daftar kecabangan TNI Angkatan Laut}}
== Tanda Kepangkatan ==
{{main|Tanda Kepangkatan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut}}
Sebagaimana di kecabangan lainnya, kepangkatan terdiri dari [[Perwira]], [[Bintara]] dan [[Tamtama]]. Adapun pangkat tertinggi di Angkatan Laut adalah [[Laksamana Besar]] dengan bintang lima. Pangkat ini ditandai dengan lima bintang emas di pundak. Pangkat ini setara dengan [[Jenderal Besar]] di [[TNI Angkatan Darat]] dan [[Marsekal Besar]] di [[TNI Angkatan Udara]]. Sampai saat ini belum ada seorang pun perwira [[TNI Angkatan Laut]] yang dianugerahi pangkat tersebut, [[Laksamana]] dengan bintang empat, [[Laksamana Madya]] dengan bintang tiga, [[Laksamana Muda]] dengan bintang dua, [[Laksamana Pertama]] dengan bintang satu.
 
Berikut tanda kepangkatan di TNI Angkatan Laut mulai dari jenjang [[perwira]], [[bintara]], dan [[tamtama]].<ref>{{cite web|url=http://www.bphn.go.id/data/documents/10pp039.pdf|title=PP NO.39 TAHUN 2010 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT TNI|website=bphn.go.id|access-date=18-01-2021}}</ref>
Politik konfrontasi RI dalam melawan Neo Kolonialisme dan Imperialisme (Nekolim) dilanjutkan pada Operasi Dwikora untuk menentang pembentukan negara Malaysia. Meskipun unsur - unsur Angkatan Bersenjata RI telah disiapkan dalam operasi tersebut, namun operasi hanya sebatas pada operasi infiltrasi. Prajutir - prajurit ALRI dari kesatuan KKO-AL terlibat dalam tahap ini. Sementara unsur - unsur laut menggelar pameran bendera dalam rangka mengimbangi provokasi oleh kekuatan laut negara - negara sekutu. Operasi Dwikora tidak dilanjutkan seiring dengan suksesi pemerintahan di Indonesia pasca Pemberontakan G 30 S/PKI.
 
* Catatan: Indonesia bukan anggota [[NATO]], jadi tidak ada kesetaraan pangkat resmi antara jajaran militer Indonesia dan yang didefinisikan oleh kode [[NATO]]. Tanda pangkat yang ditampilkan adalah perkiraan dan hanya untuk tujuan ilustrasi.
Sejak tahun 1966 ALRI yang kemudian disebut dengan TNI AL mengalami babak baru dalam perjalanan sejarahnya seiring dengan upaya integrasi ABRI. Dengan adanya integrasi ABRI secara organisatoris dan operasional telah mampu menyamakan langkah pada pelaksanaan tugas di bidang pertahanan dan keamanan sehingga secara doktrinal, arah pengembangan kekuatan dan kemampuan setiap angkatan menjadi terpusat. Kegiatan operasi yang menonjol pada kurun waktu 1970-an adalah Operasi Seroja dalam rangka integrasi Timor - Timur kepada RI. TNI AL berperan aktif dalam operasi pendaratan pasukan, operasi darat gabungan, dan pergeseran pasukan melalui laut.
 
=== Perwira ===
Mulai dasawarsa 1980-an TNI AL melakukan langkah modernisasi peralatan tempurnya, kapal - kapal perang buatan Eropa Timur yang telah menjadi inti kekuatan TNI AL era 1960 dan 1970-an dinilai sudah tidak memenuhi tuntutan tugas TNI AL. Memburuknya hubungan RI - Uni Sovyet pasca pemerintahan Presiden Soekarno membuat terhentinya kerja sama militer kedua negara. Oleh karena itu TNI AL beralih mengadopsi teknologi Barat untuk memodernisasi kekuatan dan kemampuannya dengan membeli kapal - kapal perang dan peralatan tempur utama lainnya dari berbagai negara, diantaranya Korvet berpeluru kendali kelas 'Fatahillah'dari Belanda, Fregat berpeluru kendali klas 'Van Speijk' eks- AL Belanda, Kapal selam klas 209/1300 buatan Jerman Barat, Kapal tempur cepat berpeluru kendali klas'Patrol Ship Killer' buatan Korea Selatan, dan Pesawat Patroli Maritim 'Nomad-Searchmaster'eks-Angkatan Bersenjata Australia.
{| style="border:1px solid #8888aa; background:#f7f8ff; padding:5px; font-size:95%; margin:0 12px 12px 0;"
{{Pangkat dan lambang angkatan tentara non-NATO/OF/Blank}}
{{Pangkat dan lambang tentara angkatan laut non-NATO/OF/Indonesia}}
|- align="center"
| Lengan baju (Khusus ''Black Navy'')
| colspan=2|
| colspan=2| [[File:Indonesian-Navy-Sleeve-ADM.svg|50px]]
| colspan=2| [[File:Indonesian-Navy-Sleeve-VADM.svg|50px]]
| colspan=2| [[File:Indonesian-Navy-Sleeve-RADM.svg|50px]]
| colspan=2| [[File:Indonesian-Navy-Sleeve-FADM.svg|50px]]
| colspan=2| [[File:Indonesian-Navy-Sleeve-COL.svg|50px]]
| colspan=2| [[File:Indonesian-Navy-Sleeve-LTC.svg|50px]]
| colspan=2| [[File:Indonesian-Navy-Sleeve-MAJ.svg|50px]]
| colspan=2| [[File:Indonesian-Navy-Sleeve-CPT.svg|50px]]
| colspan=3| [[File:Indonesian-Navy-Sleeve-1LT.svg|50px]]
| colspan=3| [[File:Indonesian-Navy-Sleeve-2LT.svg|50px]]
| colspan=12 rowspan=2|
|}
 
=== Bintara & Tamtama ===
Pada saat yang sama TNI AL mengembangkan militer non tempur yang berupa operasi bakti kemanusiaan Surya Bhaskara Jaya di berbagai daerah terpencil di Indonesia yang hanya bisa dijangkau lewat laut. Operasi ini berintikan kegiatan pelayanan kesehatan, pembangunan dan rehabilitasi sarana publik, dan berbagai penyuluhan dibidang kesehatan, hukum, dan bela negara. Kegiatan ini dilaksanakan secara rutin setiap tahun hingga sekarang. Sejumlah negara juga pernah berpartisipasi dalam kegiatan tersebut antara lain Singapura, Australia dan Negara Amerika Serikat. TNI AL juga berupaya menggalakan pembangunan sektor kelautan jauh sebelum Departemen Kelautan terbentuk, khususnya yang berhubungan dengan aspek pertahanan dan keamanan di laut. Kegiatan - kegiatan nyata yang dilakukan TNI AL adalah mendirikan badan - badan pengkajian pembangunan kelautanbersama - sama dengan pemerintah dan swasta di beberapa daerah, program desa pesisir percontohan yangterangkum dalam Pembinaan Desa Pesisir (Bindesir), dan program Pembinaan Potensi Nasional menjadi KekuatanMaritim (Binpotnaskuatmar). Dalam rangka menggelorakan jiwa bahari bangsa, TNI AL menggelar event kelautan skala internasional yaitu Arung Samudera 1995 yang berintikan Lomba Kapal Layar Tiang Tinggi dan perahu layar. TNI AL juga menjadi pendukung utama dicanangkan Tahun Bahari 1996 dan Deklarasi Bunaken 1998 yang merupakan manifestasi pembangunan kelautan di Indonesia.
{| style="border:1px solid #8888aa; background:#f7f8ff; padding:5px; font-size:95%; margin:0 12px 12px 0;"
{{Pangkat dan lambang angkatan tentara non-NATO/OR/Blank}}
{{Pangkat dan lambang tentara angkatan laut non-NATO/OR/Indonesia}}
|}
 
== Kepala ==
Selama dasawarsa 1990-an TNI AL mendapatkan tambahan kekuatan berupa kapal - kapal perang jenis korvet klas 'Parchim', kapal pendarat tank (LST) klas 'Frosch', dan Penyapu Ranjau klas Kondor.Penambahan kekuatan ini dinilai masih jauh dari kebutuhan dan tuntutan tugas, lebih - lebih pada masa krisis multidimensional ini yang menuntut peningkatan operasi namun perolehan dukungannya sangat terbatas. Reformasi internal di tubuh TNI membawa pengaruh besar pada tuntutan penajaman tugas TNI AL dalam bidang pertahanan dan keamanan di laut seperti reorganisasi dan validasi Armada yang tersusun dalam flotila - flotila kapal perang sesuai dengan kesamaan fungsinya dan pemekaran organisasi Korps Marinir dengan pembentukan satuan setingkat divisi Pasukan Marinir-I di Surabaya dan setingkat Brigade berdiri sendiri di Jakarta. Pembenahan - pembenahan tersebut merupakan bagian dari tekad TNI AL menuju Hari Esok yang Lebih Baik.
{{main|Kepala Staf TNI Angkatan Laut}}
TNI Angkatan Laut dipimpin oleh seorang Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) yang menjadi pemimpin tertinggi di Markas Besar Angkatan Laut (Mabes AL). KSAL saat ini dijabat oleh [[Laksamana (Indonesia)|Laksamana]] TNI Dr. Muhammad Ali.
 
== OrganisasiKekuatan ==
[[Berkas:Naval Jack of Indonesia.svg|jmpl|ka|150px|Bendera kapal perang Indonesia.]]
TNI-AL berada dibawah [[Markas Besar TNI]]. Perwira tersenior Angkatan Laut, [[Kepala Staf Angkatan Laut]], adalah perwira tinggi berbintang empat dengan pangkat Laksamana mengepalai Angkatan laut dibawah Panglima TNI.
{{lihatpula|Korvet nasional}}
Nama kapal yang dimiliki TNI-AL selalu dimulai dengan '''KRI''', singkatan dari '''Kapal Perang Republik Indonesia'''. Selain itu juga ada kapal yang diawali dengan '''KAL''', singkatan dari '''Kapal Angkatan Laut'''. Suatu sistem penomoran diadopsi guna membedakan tiap Kapal. Nama kapal bervariasi, mulai dari nama Pahlawan (kapal pengawal), Teluk (kapal pendarat), hingga binatang (kapal cepat atau patroli).
 
Setiap kapal dipersenjatai dengan salah satu atau lebih dari berbagai macam persenjataan yang tersedia menurut kelasnya, mulai dari senapan mesin 12,7mm, kanon, meriam hingga peluru kendali.
Adapun struktur organisasi TNI-AL adalah sebagai berikut:
 
Saat ini TNI AL memiliki sekitar 75.000 personel aktif dan 1.034 personel cadangan, termasuk di dalamnya 18.500 personel marinir dan 1.090 penerbangan/personel udara AL. Kekuatan TNI AL secara garis besar sebagai berikut:
[[gambar:StrukturTNIAL.gif|center]]
 
=== TugasKapal TNI Angkatan Lautperang ===
{{main|Daftar kapal perang TNI-AL}}
Sesuai UU TNI Pasal 9, Angkatan Laut bertugas:
{{main|Daftar kapal perang TNI-AL non-aktif}}
{{Multiple image|direction=vertical|align=right|image1=CutNyakDien.jpg|image2=KRI Clurit 641.jpg|width=200|caption1=KRI Cut Nyak Dien, Parchim Class merupakan kapal pemukul dengan armada terbesar di TNI AL.|caption2=KRI Clurit, merupakan Kapal Cepat Rudal 40 meter buatan dalam negeri}}
Kapal Republik Indonesia (KRI) berjumlah 168 kapal, KRI dibagi menjadi tiga kelompok kekuatan:
* Kekuatan Pemukul (''Striking Force'') terdiri dari 52 KRI yang memiliki persenjataan strategis:
:* 3 [[kapal selam]] kelas changbogo
:* 1 [[kapal selam]] kelas Cakra.
:* 2 Fregat kelas [[Fregat kelas Martadinata|SIGMA 10514]]
:* 6 [[Fregat kelas Ahmad Yani]]
:* 4 Korvet kelas [[Korvet kelas Sigma|SIGMA (Ship Integrated Geometrical Modularity Approach)]]
:* 3 Korvet kelas [[Korvet kelas Bung Tomo]]
:* 3 Korvet kelas [[KRI Fatahillah (361)|Fatahillah]]
:* 1 Korvet kelas [[KRI Bung Karno (369)|Bung Karno]]
:* 14 [[Korvet kelas Parchim|Korvet anti kapal selam kelas Parchim]]
:* 6 [[Kapal cepat rudal kelas Sampari|Kapal cepat rudal (KCR) kelas Sampari]]
:* 8 [[Kapal cepat rudal kelas Clurit|Kapal cepat rudal (KCR) kelas Clurit]]
:* 3 kapal cepat rudal kelas Mandau
:* 4 kapal cepat torpedo (KCT) kelas Ajak
* Kekuatan Patroli (''Patrolling Force'') berjumlah 53 KRI.
:* 10 kapal FPB buatan PT. PAL kelas Pandrong, 5 di antaranya yang bertipe Nav-5 sudah dipersenjatai dengan rudal
:* 2 kapal (hibah dari Brunei) kelas Salawaku
:* 1 Kapal cepat buatan Fasharkan TNI AL 40 meter kelas Krait
:* 2 Kapal cepat buatan Fasharkan 40 meter kelas Tarihu
:* 25 kapal Fiber buatan Fasharkan TNI AL kelas Boa
:* 15 kapal PC kelas Sibarau
:* 2 buru ranjau (BR) kelas Pulau Rengat
:* 2 buru ranjau (BR) kelas Pulau Fani
* Kekuatan Pendukung (''Supporting Force'') berjumlah 63 KRI, terdiri dari:
:* 5 Landing Platform Dock (LPD) kelas Makassar
:* 7 angkut tank (AT) kelas Teluk Bintuni
:* 12 angkut tank (AT) kelas Frosch
:* 5 angkut tank (LST) kelas Teluk Semangka
:* 1 markas (MA) kelas Multatuli
:* 6 penyapu ranjau (PR) kelas kondor
:* 5 bantuan cair minyak (BCM): ARN, SRG, SGG, SMB,BPP
:* 1 Bantuan Rumah Sakit (BRS) Kelas dr. Soeharso
:* 2 bantu tunda (BTD) kelas Soputan
:* 4 bantu umum (BU): KMT, MTW, NTU, WGO
:* 1 bantu angkut personel (BAP) kelas Tanjung Kambani
:* 2 bantu angkut personel (BAP) kelas Tanjung Nusanive
:* 3 bantu hidrooseanografi (BHO) kelas Pulau Rondo
:* 1 bantu hidrooseanografi (BHO) kelas Dewa Kembar
:* 1 kapal latih kelas Ki Hajar Dewantara
:* 2 kapal latih
 
TNI AL sudah mempunyai 4 kapal LPD. Kapal multipurpose ini 2 unit dibuat di Korea Selatan (KRI MKS dan KRI SBY) dan 2 unit dikerjakan oleh PT. PAL (KRI BAC DAN KRI BJN)
# melaksanakan tugas TNI matra laut di bidang pertahanan;
<ref>[http://www.tnial.mil.id/tabid/79/articleType/ArticleView/articleId/24075/Default.aspx "TNI AL SELENGGARAKAN RAPIM TAHUN 2015"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141224215416/http://www.tnial.mil.id/tabid/79/articleType/ArticleView/articleId/24075/Default.aspx |date=2014-12-24 }} ''website tni al.mil.id''</ref>
# menegakkan hukum dan menjaga keamanan di wilayah laut [[yurisdiksi nasional]] sesuai dengan ketentuan hukum nasional dan hukum internasional yang telah diratifikasi;
# melaksanakan tugas diplomasi Angkatan Laut dalam rangka mendukung kebijakan politik luar negeri yang ditetapkan oleh pemerintah;
# melaksanakan tugas TNI dalam pembangunan dan pengembangan kekuatan matra laut;
# melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan laut.
 
=== Kapal patroli pendukung ===
[[Gambar:Defile.jpg|right|thumb|Anggota TNI Angkatan Laut dalam sebuah defile]]
Kapal Angkatan Laut (KAL) adalah kapal patroli yang berfungsi untuk mendukung Pangkalan TNI AL (Lanal) dalam melaksanakan tugas-tugas patroli keamanan laut dan tugas-tugas dukungan lainnya.
 
=== VisiPesawat Angkatan Lautudara ===
Pesawat udara berjumlah 86 unit, terdiri dari 53 sayap tetap dan 33 sayap putar.
TNI AL yang profesional, tangguh dan berwibawa serta dicintai rakyat.
 
== MisiPasukan Angkatan LautDarat ==
[[File:Marinir_Indonesia.png|pra=https://en.wiki-indonesia.club/wiki/File:Marinir_Indonesia.png|jmpl|250x250px|Nampak personel marinir tengah dalam upacara, 16 mei 2017]]
# Melindungi dan menjaga keutuhan dan integritas bangsa dan negara.
=== Korps Marinir ===
# Menegakkan kedaulatan dan hukum di laut.
{{main|Korps Marinir}}
# Mengamankan dan memperlancar Pembangunan Nasional khususnya Pembangunan Kelautan.
'''Korps Marinir Republik Indonesia''' ('''KORMAR RI''') merupakan bagian tak terpisahkan dari TNI-AL. Berukuran setingkat korps militer yang berfungsi sebagai Infanteri Angkatan Laut dan kekuatan [[Peperangan amfibi|perang amfibi]] utama TNI. Beberapa hal yang membedakan mereka dari anggota TNI-AL lainnya dapat dilihat dari lencana kualifikasi, lambang, dan baret bewarna magenta mereka yang unik. Dipimpin oleh seorang perwira berpangkat bintang dua. Korps Marinir memiliki tiga divisi, yaitu:
# Mewujudkan Postur TNI AL yang Profesional, Tangguh, Berwibawa dan Sejahtera.
# Ikut mewujudkan perdamaian dunia melalui diplomasi Angkatan Laut.
 
* Pasukan Marinir I (PASMAR I) di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]].
== Kekuatan ==
* Pasukan Marinir II (PASMAR II) di [[Kota Surabaya|Surabaya]].
[[Gambar:DefileKapal.jpg|right|thumb|Armada patroli TNI Angkatan Laut siap mengamankan perairan Republik Indonesia]]
* Pasukan Marinir III (PASMAR III) di [[Kota Sorong|Sorong]].<ref>{{Cite web|date=2018-05-13|title=KOARMATIM - SATGAS KOARMADA III DAN PASMAR 3 SIAP DIBERANGKATKAN KE SORONG PAPUA|url=https://koarmatim.tnial.mil.id/satgas-koarmada-iii-dan-pasmar-3-siap-diberangkatkan-ke-sorong-papua/|website=web.archive.org|access-date=2022-08-08|archive-date=2018-05-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20180513012831/https://koarmatim.tnial.mil.id/satgas-koarmada-iii-dan-pasmar-3-siap-diberangkatkan-ke-sorong-papua/|dead-url=yes}}</ref>
 
Masing-masing PASMAR dipimpin oleh seorang perwira berpangkat bintang satu.[[File:24_kopaska_3.jpg|pra=https://en.wiki-indonesia.club/wiki/File:24_kopaska_3.jpg|jmpl|250x250px|Anggota [[Pusat Komando Pasukan Katak|Kopaska]] sedang dalam simulasi tempur.]]
''Lihat juga [[daftar kapal perang TNI-AL]] untuk daftar yang cukup lengkap.''
=== Pasukan Khusus ===
 
==== Kopaska ====
Nama kapal yang dimiliki TNI-AL selalu dimulai dengan '''KRI''', singkatan dari '''Kapal Perang Republik Indonesia'''. Selain itu juga ada kapal yang diawali dengan '''KAL''', singkatan dari '''Kapal Angkatan Laut'''. Suatu sistem penomoran diadopsi guna membedakan tiap Kapal. Nama kapal bervariasi, mulai dari nama Pahlawan, Teluk, hingga binatang.
{{main|Kopaska}}
Didirikan pada tanggal 31 Maret 1962, '''Komando Pasukan Katak''' ('''Kopaska''') merupakan satuan [[manusia katak]] TNI-AL Terdapat tiga satuan pasukan katak dengan detasemen yang mengkhususkan diri pada elemen sabotase/anti-sabotase (teror), operasi khusus, SAR tempur, EOD dan penjinakan ranjau laut. Tugas utama Kopaska mencakup ''underwater demoliton'' (infiltrasi markas dan kapal musuh), menghancurkan instalasi bawah air utama, pengintaian, pelepasan tawanan, mengamankan garis pantai untuk operasi amfibi angkatan laut, dan anti-terorisme. Dalam masa damai, satuan akan menunggaskan tim beranggotakan tujuh personel sebagai pasukan keamanan bagi VIP. Mereka mengenakan baret bewarna merah marun.<ref>{{Cite tweet|user=_TNIAL_|number=913298572694532096|date=2017-09-28|title=hi ... baret ungu marinir, yang merah maroon kopaska|script-title=|trans-title=hi... the marine corps uses purple beret, kopaska uses maroon red|language=id}}</ref>
 
==== Yontaifib ====
Setiap kapal dipersenjatai dengan salah satu atau lebih dari berbagai macam persenjataan yang tersedia menurut kelasnya, mulai dari senapan mesin 12,7mm, kanon, meriam hingga peluru kendali.
[[File:1melonge.jpg|pra=https://en.wiki-indonesia.club/wiki/File:1melonge.jpg|jmpl|240x240px|Personel Taifib melakukan latihan pegintaian amfibi.]]
{{main|Taifib}}'''Batalyon Intai Amfibi''' ('''Yontaifib''') merupakan satuan intai elit dalam [[Korps Marinir Republik Indonesia|Korps Marinir]] dengan tugas utama melakukan pengintaian amfibi dan pengintaian khusus. Taifib sebelumnya dikenal dengan nama "Kipam" (Komando Intai Para Amfibi).
 
Resmi didirikan pada tanggal 13 Maret 1961 sebagai komando marinir atas respon [[Operasi Trikora]].<ref>{{Cite news|date=2016-12-16|title=Yontaifib Marinir: Pasukan Elit Marinir TNI AL - HobbyMiliter.com|url=https://www.hobbymiliter.com/5106/yontaifib-pasukan-elit-marinir-tni-al/|work=HobbyMiliter.com|language=en-US|archive-url=https://web.archive.org/web/20180801003826/https://www.hobbymiliter.com/5106/yontaifib-pasukan-elit-marinir-tni-al/|archive-date=1 August 2018|access-date=2017-04-28|url-status=live|df=dmy-all}}</ref>
Saat ini TNI AL memiliki sekitar 60 ribu prajurit, termasuk di dalamnya 15 ribu personel marinir dan seribu penerbang/personel udara AL. Kekuatan TNI AL secara garis besar sebagai berikut:
 
Berukuran setingkat resimen dengan tiga batalion, dibentuk sebagai unit pengintai amfibi elit Korps Marinir dan tak lupa ciri baret ungu.
# Kapal Republik Indonesia (KRI) berjumlah 116 kapal, 8 KRI dalam status konservasi, proses penghapusan, dan cadangan. Sisanya, 108 KRI, dibagi menjadi tiga kelompok kekuatan:
## Kekuatan Pemukul (''Striking Force'') terdiri dari 14 KRI yang memiliki persenjataan strategis:
### 2 [[kapal selam]] kelas Cakra.
### 3 perusak kawal rudal (PKR) kelas Fatahillah
### 1 perusak kawal rudal (PKR) kelas Ki Hajar Dewantara
### 4 kapal cepat roket (KCR) kelas Mandau.
### 2 kapal cepat torpedo (KCT) kelas Ajak.
### 2 buru ranjau (BR) kelas Pulau Rengat.
## Kekuatan Patroli (''Patrolling Force'') berjumlah 46 KRI.
## Kekuatan Pendukung (''Supporting Force'') berjumlah 48 KRI, terdiri dari:
### 8 angkut tank (AT) kelas Teluk Langsa
### 4 angkut tank (AT) kelas Teluk Semangka
### 2 angkut tank (AT) kelas Teluk Banten
### 8 angkut tank (AT) Kelas Frosch
### 1 markas (MA) kelas Multatuli
### 6 penyapu ranjau (PR) kelas kondor
### 5 bantuan cair minyak (BCM)
### 1 bengkel apung (BA) kelas Jayawijaya
### 3 bantu tunda (BTD)
### 3 bantu umum (BU)
### 1 bantu angkut personel (BAP) kelas Tanjung Kambani
### 3 bantu hidrooseanografi (BHO) kelas Pulau Rondo
### 1 bantu hidrooseanografi (BHO) kelas Dewa Kembar
### 2 kapal latih.
# Kapal Angkatan Laut (KAL) adalah kapal patroli yang berfungsi untuk mendukung Pangkalan TNI AL (Lanal) dalam melaksanakan tugas-tugas patroli keamanan laut dan tugas-tugas dukungan lainnya.
# Pesawat udara berjumlah 61 unit, terdiri dari 48 sayap tetap dan 13 sayap putar.
# Peralatan tempur korps marinir sejumlah 417 kendaraan tempur (ranpur), tetapi 307 ranpur berusia di atas 30 tahun, 37 ranpur berusia 21-30 tahun, sisanya 73 ranpur berusia 1-10 tahun.
 
==== PangkalanDenjaka ====
[[File:27_DenjakaTNIALLatihanPenaggulnganTeror1.jpg|pra=https://en.wiki-indonesia.club/wiki/File:27_DenjakaTNIALLatihanPenaggulnganTeror1.jpg|jmpl|250x250px|Satuan Denjaka dalam uparaca parade.]]
Kekuatan TNI Angkatan Laut tersebar di beberapa Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) yaitu:
{{main|Denjaka}}
# Pangkalan Utama I (Lantamal I) di [[Belawan]], membawahi 4 Pangkalan Angkatan Laut, meliputi Sabang, Sibolga, Teluk Bayur, dan Dumai. Satu Pangkalan Udara Angkatan Laut (Lanudal) Sabang, dan dua fasilitas pemeliharaan dan perbaikan (Fasharkan) di Sabang, Belawan. Lantamal ini rencananya akan dipindahkan ke [[Kota Lhokseumawe|Lhokseumawe]], [[Nanggroe Aceh Darussalam]].
'''Detasemen Jala Mangkara''' ('''Denjaka''') merupakan pasukan operasi khusus dan [[kontraterorisme]] TNI-AL. Detasemen gabungan ini didirikan pada tahun 1984 oleh [[Panglima Tentara Nasional Indonesia|Panglima TNI]], di mana mengambil beberapa personel [[Pusat Komando Pasukan Katak|Kopaska]] dan [[Batalyon Intai Amfibi|Taifib]], dengan tujuan menangkal ancaman strategis maritim termasuk terorisme dan sabotase. Meskipun ada tujuan khusus dibentuknya satuan ini, sama halnya dengan pasukan operasi khusus lain di seluruh dunia, detasemen ini juga terlatih dalam melakukan peperangan non-konvensional, pengintaian, dan operasi [[klandestin]] di belakang garis musuh.
# Pangkalan Utama II (Lantamal II) di [[Kota Padang|Padang]]. Sebelum 1 Agustus 2006, Lantamal II merupakan sebutan untuk Lantamal III Jakarta.
# Pangkalan Utama III (Lantamal III) di [[Jakarta]], membawahi 7 Pangkalan Angkatan Laut, meliputi Bengkulu, Palembang, Cirebon, Bandung, Panjang, Banten, Bandung, dan Bangka Belitung. Selain itu, memiliki satu fasilitas pemeliharaan dan perbaikan di Pondok Dayung, Jakarta. Fasharkan Pondok Dayung ini sekarang memiliki kemampuan membuat kapal patroli jenis KAL ukuran 28-35 meter. Sebelum 1 Agustus 2006, Lantamal III merupakan sebutan untuk Lantamal V Surabaya.
# Pangkalan Utama IV (Lantamal IV) di [[Kota Tanjung Pinang|Tanjung Pinang]] membawahi 6 Pangkalan Angkatan Laut, yaitu Batam, Pontianak, Tarempa, Ranai, Tanjung Balai Karimun, dan Dabo Singkep. Lantamal Tanjung Pinang memiliki satu fasilitas pemeliharaan dan perbaikan (Fasharkan) di Mentigi yang punya kemampuan membuat kapal patroli (KAL) 12, 28, dan 35 meter. Di samping itu, memiliki 2 Pangkalan Udara Angkatan Laut (Lanudal) berada di Matak, Kepulauan Natuna, dan di Tanjung Pinang/Kijang. Sebelum 1 Agustus 2006, Lantamal IV merupakan sebutan untuk Lantamal VI Makassar.
# Pangkalan Utama V (Lantamal V) di [[Kota Surabaya|Surabaya]] membawahi lima Pangkalan Angkatan Laut, meliputi Tegal, Cilacap, Semarang, Yogyakarta, Malang, Banyuwangi, dan Benoa. Sebelum 1 Agustus 2006, Lantamal V merupakan sebutan untuk Lantamal X Jayapura.
# Pangkalan Utama VI (Lantamal VI) di [[Kota Makassar|Makassar]], membawahi Pangkalan Angkatan Laut Kendari, Palu, Balikpapan, Kotabaru, dan Banjarmasin. Sebelum 1 Agustus 2006, Lantamal VI merupakan sebutan untuk Lantamal VIII Bitung.
# Pangkalan Utama VII (Lantamal VII) di [[Kota Kupang|Kupang]], [[Nusa Tenggara Timur], membawahi Pangkalan Angkatan Laut Mataram, Maumere, Kupang, Tual, dan Aru. Memiliki 1 Pangkalan Udara, di Kupang. Sebelum 1 Agustus 2006, Lantamal VII merupakan sebutan untuk Lantamal IV Tanjung Pinang.
# Pangkalan Utama VIII (Mako Lantamal VIII) di [[Kota Bitung]] membawahi Pangkalan Angkatan Laut Tarakan, Nunukan, Sangatta, dan Toli-Toli serta satu Pangkalan Udara Angkatan Laut di Manado. Lantamal VIII sebelum 1 Agustus 2006, merupakan sebutan untuk Lantamal IX Ambon.
# Pangkalan Utama IX (Lantamal IX) di [[Kota Ambon|Ambon]] membawahi Pangkalan Angkatan Laut Ternate. Sebelum 1 Agustus 2006, Lantamal IX merupakan sebutan untuk Lantamal VII Kupang.
# Pangkalan Utama X (Mako Lantamal X) di [[Kota Jayapura|Jayapura]], membawahi Pangkalan Angkatan Laut Sorong, Biak, Timika, dan Merauke serta satu Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan di Manokwari yang mampu memproduksi KAL 12 dan 28 meter.
# Pangkalan Utama XI (Lantamal XI) di [[Merauke]], [[Papua]] (direncanakan).
 
== Referensi ==
Penomoran lantamal diubah menjadi berurutan dari Lantamal I sampai XI sesuai lokasi dari barat ke timur pada [[1 Agustus]] [[2006]] seiring dengan peresmian Pangkalan Angkatan laut (Lanal) Teluk Bayur, [[Kota Padang]], [[Sumatra Barat]] menjadi Pangkalan Utama Angkalan Laut (Lantamal) II.
{{reflist}}
 
Berdasarkan rencana pengembangan kekuatan periode 2005-2024, struktur operasional TNI-AL akan diubah di mana dua komando armada yang ada sekarang (Komando Armada Kawasan Barat dan Komando Armada Kawasan Timur) akan dilebur menjadi satu armada yang dipimpin laksamana berbintang tiga. Armada ini akan membawahkan tiga komando wilayah laut (Kowilla) yaitu Kowilla Barat dengan markas direncanakan di Tanjung Pinang, Riau, Kowilla Tengah dengan markas di Makassar dan Kowilla Timur dengan markas di Sorong. Pembagian komando operasional ini didasarkan pada karakteristik perairan yang membutuhkan pola operasi dan perangkat yang berbeda serta untuk memudahkan pergeseran pasukan atau logistik.
Tetapi berdasarkan surat dari Panglima TNI, rencana pemekaran organisasi TNI AL ini ditolak, belum ditentukan kapan akan disetujui.
 
== Puspenerbal ==
[[Gambar:NBO105Disnerbal.jpg|right|thumb|Sebuah NBO-105 diatas geladak Kapal Perang Republik Indonesia]]
 
'''Puspenerbal''' atau Pusat Penerbangan TNI AL merupakan bagian dari TNI-AL yang bertugas menyediakan fungsi penerbangan bagi operasi - operasi Angkatan Laut.
 
Bersamaan dengan Hari Ulang Tahun Penerbangan TNI AL ke-50, Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Slamet Soebijanto meresmikan Pusat Penerbangan TNI AL (Puspenerbal) sebagai pengganti Dinas Penerbangan TNI AL (Disnerbal), Senin (19/6) dalam suatu upacara militer memperingati Hari Penerbangan TNI AL Ke-50 di Pangkalan TNI AL Juanda, Surabaya. Pada kesempatan tersebut sekaligus Kasal melantik Laksamana pertama TNI Sumartono yang sebelumnya menjabat sebagai Kadisnerbal menjadi Komandan Puspenerbal.
Perubahan ini menurut Kasal, ditujukan untuk mengefektifkan pembinaan di bidang penerbangan TNI AL yang selama ini masih terjadi duplikasi fungsi. Khususnya pada aspek pembinaan material maupun pembinaan kemampuan pangkalan udara. “Puspenerbal dibentuk sebagai sentralisasi pembinaan penerbangan TNI AL dalam suatu wadah, sehingga akan lebih menguntungkan dalam pengawasan dan pengendaliannya,” ujar Kasal.
Pada bagian lain amanatnya, Kasal mengatakan sejak awal kelahirannya pada tahun 1956, penerbangan TNI AL telah menunjukan bagi bangsa dan negara kesatuan NKRI. Barbagai operasi militer maupun non militer telah mewarnai pengabdian penerbangan TNI AL antara lain Operasi Trikora, Dwi Kora, Jaya Wijaya, Penumpasan PGRS/Parako, Seroja, Surya Bhaskara Jaya, Bantuan Kemanusiaan tsunami dan gempa bumi di NAD, Nias, serta gempa bumi di Yogyakarta dan Jawa Tengah yang terjadi baru-baru ini. Operasi-operasi tersebut didukung pesawat udara sebagai “Fleet Air Wing” dalam setiap pelaksanaan operasi laut dan sekaligus menjadi tulang punggung penerbangan TNI AL yang tergabung dalam SSAT.
Ditegaskan lebih lanjut, keberadaan penerbangan TNI AL diperlukan di era yang makin modernnya alutsista saat ini. Dengan kemampuan pengintaian udara taktis, anti kapal selam, anti kapal permukaan, pendaratan pasukan pendarat lintas heli, angkut taktis serta pengamatan laut terbatas, penerbangan TNI AL siap mendukung dalam rangka mengamankan perairan yuridiksi nasional.
 
== Korps Marinir ==
''Lihat juga [[Korps Marinir]] untuk artikel yang berhubungan.''
 
Korps Marinir Republik Indonesia merupakan kekuatan pemukul dan pendarat TNI-AL. Secara garis besar Korps Marinir bertugas merebut kedudukan pantai musuh, mengamankan obyek fital TNI-AL dan melaksanakan tugas-tugas pertahanan negara lainnya.
Berdasarkan rencana pengembangan kekuatan TNI-AL yang baru saja disusun untuk jangka waktu 2005-2024, kekuatan Korps Marinir (Kormar) akan ditingkatkan baik dari segi struktur maupun kekuatan fisik. Saat ini jumlah personel marinir sekitar 17.000 orang, sehingga menimbulkan gurauan di kalangan militer sendiri bahwa dengan jumlah pulau di Indonesia yang juga lebih kurang 17.000 buah, maka tiap personel marinir bertugas mengamankan satu pulau. Jumlah ini di masa depan akan ditingkatkan hingga 60.000 personel.
Dalam rencana pengembangan, akan ada tiga pasukan marinir (Pasmar), yaitu kesatuan induk yang melekat di tiap komando wilayah laut (Kowilla), 2 brigade marinir berdiri sendiri, 1 komando latihan marinir dan 5 pangkalan marinir ditambah 11 batalyon marinir pertahanan pangkalan.
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.tni.mil.id Situs web resmi Tentara Nasional Indonesia]
* {{id}} http://{{Resmi|www.tnial.mil.id}}
* {{id}} [http://www.marinir.mil.id/ Situs web resmi Korps Marinir Indonesia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150429074856/http://www.marinir.mil.id/ |date=2015-04-29 }}
* {{id}} http://www.marinir.mil.id/
* {{en}} [http://www.dutchaviationsupport.com/00-HTMS/Indon-Airforce%20-3-FNaval.htm Kumpulan foto majalah Indonesia Navy]
* {{id}} http://www.tempointeraktif.com/hg/narasi/2004/12/15/nrs,20041215-01,id.html
* {{en}} [http://www.dutchaviationsupport.com/00-HTMS/Indon-Airforce-AFM.htm Kumpulan foto artikel tentang aviasi Indonesia]
 
{{TNI}}
[[Kategori:Tentara Nasional Indonesia]]
[[kategori:{{TNI-AL| ]]}}
 
[[msKategori:TenteraTentara lautNasional Indonesia Angkatan Laut| ]]
[[Kategori:Tentara Nasional Indonesia| API]]
[[Kategori:Angkatan Laut menurut negara|Indonesia]]
[[Kategori:Militer Indonesia]]