Fachrul Baraqbah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
PeragaSetia (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(19 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 3:
| birth_date = 1925
| birth_place = [[Tenggarong]], [[Hindia Belanda]]
| death_date = 1984 (umur 58–59)
| death_place = [[Samarinda]], [[Kalimantan Timur]], [[Indonesia]]
| party = [[Berkas:Communist Party of Indonesia.svg|30px]] [[Partai Komunis Indonesia|PKI]]
| movement = [[Barisan Pemberontakan Rakyat Indonesia|BPRI]]<br>
[[File:Bendera Pesindo.svg|30px]] [[Pemuda Sosialis Indonesia|Pesindo]]<br>
}}
 
[[Sayyid|Sayid]] '''Fachrul Baraqbah''' (1925–1984) adalah seorang politikus Indonesia yang merupakan bangsawan [[Kesultanan Kutai Kertanegara ing Martapura|Kutai]] dan mantan Sekretarisketua Comite Daerah Besar (CDB) [[Partai Komunis Indonesia|PKI]] di [[Kalimantan Timur]] sampai ia ditangkap pada tahun 1965 saat terjadinya represi antikomunis yang mendahului [[transisi Orde Baru]].
 
Sebagai seorang aristokrat, ia dianggap sebagai anomali karena mendukung [[Revolusi Nasional Indonesia]], menarikmeninggalkan gelar kerajaannyakebangsawanannya, dan bergabung dengan PKI. Selain itu, dia juga aktif dalam [[Barisan Pemberontakan Rakyat Indonesia|BPRI]] dan [[Pemuda Sosialis Indonesia|Pesindo]] selama [[Revolusi Nasional Indonesia|Perang Kemerdekaan]].
 
== Awal kehidupan dan karir ==
[[Berkas:Collectie NMvWereldculturen, TM-60042247, Foto- De delegatie van Oost-Borneo tijdens een Federale conferentie voor een Federaal Indonesie, Batavia, 14 juni 1948, 1948.jpg|jmpl|Sayid Mochsen (berdiri di belakang), kakak tertua Fachrul.]]
Fachrul lahir di [[Tenggarong, Kutai Kartanegara|Tenggarong]] pada tahun 1925. Dia berasal dari marga [[Baraqbah]], salah satu marga keturunan [[Muhammad|Nabi Muhammad]].<ref name=":0">{{Cite web|last=Matanasi|first=Petrik|date=2017-01-19|title=Sayid dan Komunis dari Kalimantan|url=https://tirto.id/sayid-dan-komunis-dari-kalimantan-chgN|website=Tirto.id|access-date=11 Maret 2024}}</ref> Karena berasal dari kalangan bangsawan, dia memiliki gelar Aji Raden, sekalipunyang kemudian ditanggalkannyaia tanggalkan.<ref name=":1" /> Fachrul merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara. Ayahnya bernama Aji Raden Sayid Idrus Baraqbah gelardan bergelar Aji Raden Sokmawira.{{sfn|Kementerian Penerangan|1955|p=164}}{{sfn|Kementerian Penerangan|1956|p=268}}
 
Kakak tertuanya, [[Aji Raden Sayid Mochsen]], merupakan mantan anggota Dewan Konstituante dan salah satu dari tiga calon anggota yang terpilih dari [[Kalimantan Timur]]. Mochsen sendiri duduk di dewan mewakili Fraksi [[Partai Nasional Indonesia|PNI]].<ref>{{Cite web|last=Hidayat|first=Syahrul|last2=Fogg|first2=Kevin W.|date=2018-01-01|title=Mochsen Bin R. Sokma Wira Said|url=https://www.konstituante.net/en/profile/PNI_mochsen_bin_r_sokma_wiro_said|website=Konstituante.Net|access-date=11 Maret 2024}}</ref> Dia juga bekerja sebagai pegawai negeri, pertama untuk [[Kesultanan Kutai Kertanegara ing Martapura|Kesultanan Kutai]] dan selanjutnya di pemerintahan Provinsi Kaltim hingga pensiun pada tahun 1965.<ref name=":1">{{Cite journal|last=Magenda|first=Burhan Djabier|date=2005|title=Dinamika Peranan Politik Keturunan Arab di Tingkat Lokal|url=https://web.archive.org/web/20210715101538/http://www.jke.feb.ui.ac.id/index.php/jai/article/viewFile/3535/2811|journal=Antropologi Indonesia|volume=29|issue=2|pages=182-197}}</ref> Kakaknya yang lain, [[Sayid Gasyim|Aji Raden Sayid Gasyim]], merupakan anggota Partai NU ([[Nahdlatul Ulama|Nahdhatul Ulama]]) dan menjadi calon anggota DPR dari partai tersebut pada [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1955|Pemilihan umum tahunUmum 1955]] dengan daerah pemilihan Kaltim.{{sfn|Kementerian Penerangan|1955|p=164}} Gasyim juga menjadi anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Timur|DPRD Provinsi Kalimantan Timur]] dari Fraksi NU.<ref name=":1" />
 
Tak seperti saudaranya, Sayidsaudara Mochsentertuanya, pendidikan Fachrul berhenti di tingkat dasar. Setelah lulus dari [[Hollandsch-Inlandsche School|HIS]] di Tenggarong, dia tidak melanjutkan ke [[Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren|OSVIA]] di [[Kota Makassar|Makassar]].<ref name=":0" /> Fachrul kemudian bergabung dengan [[Barisan Pemberontakan Rakyat Indonesia]] (BPRI) di [[Kota Samarinda|Samarinda]] pada akhir tahun 1945, sebelum kemudian melarikan diri ke [[Jawa Timur]] pada tahun 1947 untuk menghindari kejaran dari tentara Belanda.<ref name=":12">{{Cite web|last=Sarip|first=Muhammad|date=2021-01-21|title=Menelusuri Riwayat PSI-Sjahrir di Kaltim, Berlambang Bintang-Mandau, Pernah Jatuhkan Kepala Daerah|url=https://kaltimkece.id/historia/menelusuri-riwayat-psi-sjahrir-di-kaltim-berlambang-bintang-mandau-pernah-jatuhkan-kepala-daerah|website=Kaltim Kece|access-date=2024-03-05}}</ref>{{sfn|Magenda|2010|p=96}} Di sana, Fachrul bergabung dengan laskar [[Pemuda Sosialis Indonesia|Pesindo]]. Dia kemudian pindah ke [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]] dan pada tahun 1948, menjadi anggota [[Front Demokrasi Rakyat]] (FDR) dan terlibat dalam [[Pemberontakan PKI 1948|Peristiwa Madiun]]. Meski demikian, Fachrul lolos dari aksi pembersihan dan berhasil kembali ke Kalimantan Timur pada awal tahun 1950.<ref name=":0" /><ref name=":1" />
 
== Karir di PKI ==
Tak lama setelah kembali ke Kalimantan Timur, Fachrul mendirikan cabang PKI di sana dan menjadi sekretaris (ketua) CDB PKI di sanasetempat.<ref name=":1" /> Dia kemudian menjadi calon anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|DPR]] dan [[Dewan Konstituante]] pada [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1955|Pemilihan Umum 1955]], mewakili Fraksi PKI dengan daerah pemilihan Kalimantan Timur.{{sfn|Kementerian Penerangan|1956|p=268}}{{sfn|Kementerian Penerangan|1955|p=165}} Fachrul hadir dalam Kongres Nasional Ke-VI PKI yang diselenggarakan di Jakarta selama 7-14 September 1959,. diDalam manakongres itu, dia menyampaikan sebuah pidato yang berisi banyak hal, di antaranya kritik terhadap tindakan pemerintah yang dinilai kurang tegas dalam menggalakkan [[nasionalisasi]] aset-aset Belanda, masih menguatnya kedudukan politik golongan pamong praja yang feodal, dan penyelundupan ke [[Tawau]] yang masih merajalela.{{sfn|Bintang Merah|1960|p=500-504}} Pada kongres tersebut, dia juga ditetapkan sebagai calon anggota Comite Central (CC) PKI.{{sfn|Bintang Merah|1960|p=219}} Fachrul juga menjadi anggota delegasi partai yang mengunjungi [[Moskwa]] dan berangkat pada tanggal 20 Juli 1963.{{sfn|Central Intelligence Agency|1963|p=RRR 9}}
 
Selain itu, Fachrul juga menjabat sebagai Wakil Ketua [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Timur|DPRD Provinsi Kalimantan Timur]] dan merupakan salah satusekaligus anggota [[Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara|MPRS]] danmewakili menjadiKalimantan utusan daerah dari SamarindaTimur.{{sfn|Departemen Penerangan|1961|p=580}}{{sfn|Departemen Penerangan|1961|p=4}} Dia merupakan salah satu wakil ketua [[Front Nasional (Orde Lama)|Front Nasional]] di Kalimantan Timur dan menjadiimenjadi perwakilan dari PKI.{{sfn|Departemen Penerangan|1961|p=412-413}} Fachrul juga menjadi anggota [[Panca Tunggal]] di Kalimantan Timur, yang dimaksudkan untuk memperkuat kedudukan politik PKI di tingkat daerah melalui Front Nasional. Meski demikian, kedudukannya tidak begitu kuat sebab Front Nasional di Kalimantan Timur didominasi oleh [[Harun Nafsi]], seorang mantan pejuang yang juga anggota [[Partai Syarikat Islam Indonesia]] (PSII).{{sfn|Magenda|2010|p=94}}
 
Sebagai salah seorang pengurus Front Nasional, dia terlibat dalam upaya nasionalisasi yang dilakukan terhadap aset-aset [[Shell (perusahaan)|Shell]] di [[Kota Balikpapan|Balikpapan]]. Aset-aset tersebut sebelumnya berada di tangan BPM ([[Bataafsche Petroleum Maatschappij]]), namun pada tahun 1961 diserahkan kepada Shell akibat terjadinya [[Operasi Trikora|Trikora]].{{sfn|Erman & Saptari|2013|p=167}} Front Nasional kemudian membentuk sebuah front persatuan antar organisasi buruh minyak, yakni KSOBM ([[Kerja Sama Organisasi Buruh Minyak]]) yang didominasi oleh [[Perbum]] (Persatuan Buruh Minyak), untuk menggalakkan nasionalisasi pada bulan Januari 1963. Perbum sendiri merupakan salah satu serikat yang bernaung di bawah SOBSI ([[Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia]]) yang dekat dengan PKI. Aksi nasionalisasi menjadi semakin radikal pada bulan September,. di mana padaPada tanggal 19 September, terjadi pemboikotan terhadap orang-orang [[Britania Raya|Inggris]] dan berusahausaha untuk mengambil alih perusahaan. Pada akhirnya, KSOBM berhasil mengambil alih perusahaanShell dan seorang manajer berkebangsaan Indonesia ditunjuk untuk mengelolanya, sebelum akhirnya dikembalikan kepada Shell atas desakan Presiden [[Soekarno|Sukarno]].{{sfn|Erman & Saptari|2013|p=167-169}}
 
== Penangkapan dan kematian ==
Setelah gagalnya [[Gerakan 30 September]], pihak militer melakukan aksi pembersihan besar-besaran. Fachrul termasuk yang terjaring di dalamnya akibat statusnya sebagai anggota PKI sekaligus pengurus partai tersebut di Kalimantan Timur. Dia ditangkap pada tanggal 16 Oktober 1965 dan divonis hukuman mati oleh pengadilan subversi pada tanggal 29 November 1965 di [[Kota Balikpapan|Balikpapan]]. Dia kemudian mengajukan banding ke [[Pengadilan tinggi|pengadilanPengadilan tinggiTinggi]] di Balikpapan pada bulan Juni 1969 dan vonisnya diringankan menjadi hukuman seumur hidup.<ref>{{Cite news|title=Weer doodstraf voor communist|url=https://www.delpher.nl/nl/kranten/view?query=%22Fachroel+Braqbah%22&coll=ddd&sortfield=date&identifier=KBPERS01:003296029:mpeg21:a00190&resultsidentifier=KBPERS01:003296029:mpeg21:a00190&rowid=1|work=Tubantia|access-date=12 Maret 2024}}</ref><ref name=":2">{{Cite journal|last=Amnesty International|date=Juli 1985|title=Indonesia: Prisoners under Sentence of Death for Alleged Offences Relating to an Attempted Coup in 1965 or Membership of the Indonesian Communist Party (PKI)|url=https://www.amnesty.org/en/wp-content/uploads/2021/05/ASA210231985ENGLISH.pdf|journal=}}</ref><ref name=":3">{{Cite web|last=Azis|first=Arditya Abdul|date=2019-10-03|title=Hari-Hari setelah Gerakan 30 September, Petinggi Kaltim yang Tetap Setia kepada Sukarno|url=https://kaltimkece.id/historia/hari-hari-setelah-gerakan-30-september-petinggi-kaltim-yang-tetap-setia-kepada-sukarno|website=Kaltim Kece|access-date=12 Maret 2024}}</ref>
 
Fachrul pada awalnya ditahan di Balikpapan, sebelum kemudian dipindahkan ke RTM (Rumah Tahanan Militer) di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] pada dekade 1970-an. Dia bertemu langsung dengan para mahasiswa yang ditahan oleh militer akibat keterlibatan dalam demonstrasi [[Malari]] pada tahun 1974. Berkat latar belakangnya sebagai keturunan Nabi, Fachrul mampu mengajarkan [[Bahasa Arab]] kepada sesama tahanan.<ref name=":3" /> Menurut [[A.M. Fatwa]] yang juga ditahansesama tahanan pada saat itu, dia seringkali dipercaya menjadi imam salat, termasuk [[Salat Tarawih|salat tarawih]], berkat bacaannya yang fasih.<ref>{{Cite web|last=Bhawono|first=Aryo|date=2017-10-02|title=Ketika Napol PKI Menjadi Imam Tarawih|url=https://news.detik.com/berita/d-3666271/ketika-napol-pki-menjadi-imam-tarawih|website=Detik News|access-date=12 Maret 2024}}</ref> Fachrul kemudian dibebaskan dari tahanan pada tahun 1984 dan tinggal di [[Samarinda Seberang, Samarinda|Samarinda Seberang]]. Tak lama setelah dibebaskan, dia meninggal dunia.<ref name=":2" /><ref name=":3" />
 
== Referensi ==
Baris 49 ⟶ 50:
*{{Cite book|last=Departemen Penerangan|date=1961|url=https://books.google.co.id/books?id=PnkoAQAAMAAJ&pg=PA496&dq#v=onepage&q&f=false|title=Mimbar Penerangan|location=Jakarta|publisher=Departemen Penerangan|volume=12|url-status=live}}
 
*{{Cite book|last=Erman|first=Erwiza|last2=Saptari|first2=Ratna|date=2013|url=https://books.google.co.id/books?id=u_sZDAAAQBAJ&pg=PA167&dq=%22Fachrul+Baraqbah%22&hl=en&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwj4kYq5xO6EAxXYyDgGHaVfA-UQ6AF6BAgIEAI#v=onepage&q=%22Fachrul%20Baraqbah%22&f=false|title=Dekolonisasi Buruh Kota dan Pembentukan Bangsa|location=Jakarta|publisher=Yayasan Pustaka Obor Indonesia|isbn=978-979-461-797-7|ref=harv|url-status=live}}
 
*{{Cite book|last=Kementerian Penerangan|date=1956|url=https://books.google.co.id/books?id=DvxZQtmFr4cC&pg=PA269&dq=Adji-Raden-Padmo&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwj4wbu-hueEAxV4TmwGHTJXAb0Q6AF6BAgMEAI#v=onepage&q=Adji-Raden-Padmo&f=false|title= Kumpulan Peraturan-Peraturan untuk Pemilihan Konstituante|publisher=Kementerian Penerangan|ref=harv|url-status=live}}
 
*{{Cite book|last=Magenda|first=Burhan Djabier|date=2010|url=https://books.google.co.id/books?id=f9T74ges6DIC&pg=PT37&dq=adji+raden+sayid+mohammad&hl=en&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiYs-ChptOEAxUvwTgGHWB0BVwQ6AF6BAgKEAI#v=onepage&q&f=false|title=East Kalimantan: The Decline of a Commercial Aristocracy|location=Singapura|publisher=Equinox Publishing|isbn=978-602-8397-21-6|ref=harv|url-status=live}}
{{URUTANBAKU:Baraqbah, Fachrul}}
 
[[Kategori:Tokoh komunis Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Komunis Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 45]]
[[Kategori:Kelahiran 1925]]
[[Kategori:Kematian 1984]]
[[Kategori:Arab-Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh AngkatanKalimantan 45Timur]]
[[Kategori:Tokoh Kutai]]
[[Kategori:Tokoh KalimantanAngkatan Timur45]]
[[Kategori:Arab-Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Komunis Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh komunis Indonesia]]