Muhammad Hanafie Gobit: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k menambah templat
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(2 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{inuse}}
{{Infobox officeholder
|name = Muhammad Hanafie Gobit
Baris 19 ⟶ 18:
Dia juga dikenal sebagai ulama ahli falak di Banjarmasin dan berperan dalam kegiatan di [[Masjid Jami Banjarmasin]] dan pemindahan masjid tersebut dari yang awalnya berada di daerah Panglima Batur ke tempat yang sekarang di Jalan Mesjid Jami.<ref name=":0" /><ref>{{Cite web|last=klikkalsel.com|date=2022-03-01|title=Sejarah Masjid Raya Sabilal Muhtadin dari Lokasi Bekas Hotel Hingga Asrama Pulau Tatas - Laman 4 dari 4|url=https://klikkalsel.com/sejarah-masjid-raya-sabilal-muhtadin-dari-lokasi-bekas-hotel-hingga-asrama-pulau-tatas/|website=Klikkalsel.com|language=id-ID|access-date=2023-11-25}}</ref>
 
== KehidupanRiwayat awalHidup ==
 
=== Kehidupan awal ===
Dia dilahirkan di daerah [[Antasan Kecil Timur, Banjarmasin Utara, Banjarmasin|Antasan Kecil Timur]], Banjarmasin pada hari Senin tanggal 11 Januari 1915. Ayahnya, Haji Abdurrahman Gobit adalah guru madrasah di Kampung Bugis (sekarang daerah Jalan Sulawesi, Banjarmasin) dan merupakan anak dari Gobit yang berasal dari Desa [[Satui, Tanah Bumbu|Satui]], [[Kintap, Tanah Laut|Kintap]]. Sedangkan ibunya bernama Intan.bin Corong. Baik pihak ayah maupun pihak ibu merupakan suku Banjar.<ref name=":0" />
 
Hanafie Gobit memiliki saudara kandung yang bernama Halifah. Selain itu, dia memiliki saudara tiri yang merupakan hasil pernikahan antara ayahnya dengan seorang gadis bernama Hj. Alus yang berasal dari Barabai, di antaranya H. Moeslaini Gobit, Hj. Alfiah Gobit, Hj. Ma’asiyah Gobit, dan H. Afriji Gobit.<ref name=":0" />
 
=== Pendidikan ===
Pendidikan yang dia tempuh antara lain ''Inlandche School'' di Balikpapan pada tahun 1922-1924, kemudian ''Madrasah Al-Ashriyyah'' di Kampung Bugis Banjarmasin pada tahun 1925-1927, dan ''Madrasah Ash-Sholatiyah'' di [[Makkah]] pada tahun 193-1940. Ketika belajar di Makkah, dia berhadil menyelesaikan dalam waktu enam setengah tahun dengan memperoleh nilai yang maksimal sehingga mendapatkan predikat ''Jayyid Mumtaz.'' Beberapa temannya sewaktu belajar di Makkah di antaranya H. Abdul Hamid, [[Abdullah Syafi'i|H. Abdullah Syafe’i]] dari Jakarta, Syah Ramli Gusti, dan H. Abdul Hadi.<ref name=":0" />
 
Selain pendidikan formal, dia juga pernah belajar dengan Tuan Guru Haji Said Midad pada tahun 1925-1933 di Kampung [[Sungai Jingah, Banjarmasin Utara, Banjarmasin|Sungai Jingah]], dimana salah satu seorang teman belajarnya di antaranya Haji Ahmad Pamurus.<ref name=":0" />
 
=== Kiprah ===
 
==== Organisasi ====
Pada tahun 1931, dia terlibat dalam pendirian organisasi pelajar Islam Kalimantan yang diberi nama ''[[Musyawaratutthalibin|Musyawaratuth Thalibin]].'' Dia juga menjadi pengurus di Jamiatut Thalibin (Organisasi Pelajar Islam Kalimantan) saat belajar di Mekkah. Dia juga menjadi Wakil Ketua Majelis Ulama yang dibentuk tahun 1962 oleh Pangdam X Lambung Mangkurat (ketuanya adalah K.H. Salman Taib). Saat MUI didirikan, dia menjadi Anggota Badan Pertimbangan MUI tahun 1975 dan masuk di Komisi III yang membidangi Ukhuwah Islamiyah dalam Munas II MUI tahun 1980 di Jakarta.<ref name=":1">{{Cite book|last=Barije|first=Ahmad|date=2018|title=Mengenal Ulama dan Tokoh Banjar|location=Banjarmasin|publisher=CV Rahmat Hafiz Al Mubaraq|url-status=live}}</ref> Dia juga pernah menjadi Ketua [[Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia|Dewan Dakwah Islamiah Indonesia]] (DDII) Cabang Kalimantan Selatan yang pertama.<ref name=":0" />
 
==== Departemen Agama ====
Pada tahun 1942-1950, dia pernah menjadi [[qadi]] besar di Kalimantan. Hal ini membuat dia turut menjadi penyusun Kantor Departemen Agama Kalimantan pada tahun 1949 di Yogyakarta. Pada tahun 1950, dia menjadi pimpinan kantor persiapan Departemen Agama Kalimantan yang pertama. Sejak tahun 1951 sampai dengan 1963, dia ditugasi menjadi Kepala Kantor Urusan Agama Kalimantan.<ref name=":1" />
 
==== Politik ====
Dia bergabung dengan Partai Masyumi dan menjadi anggota pimpinan wilayah di Kalimantan Selatan pada tahun 1950-1959. Pada tahun 1956 hingga tahun 1959, dia menjadi anggota [[Konstituante Republik Indonesia]] dari fraksi Masyumi dengan nomor anggota 311.<ref>{{Cite web|title=H. M. Hanafi Gobit - Masjumi - Profil Anggota|url=https://www.konstituante.net/id/profile/MASJUMI_m_hanafi_gobit|website=Konstituante.Net|access-date=2023-11-24}}</ref>
 
Selain itu, dia juga pernah menjadi penasehat PB Serikat Muslimin Indonesia yang kemudian dilebur menjadi Masyumi Kalsel, ketua Dewan Pertimbangan PW [[Partai Muslimin Indonesia|Parmusi]] Kalimantan Selatan pada tahun 1963-1971, dan anggota [[Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia|MPR-RI]] masa bakti 1977-1982.<ref name=":1" />
 
==== Pendidikan ====
Di bidang pendidikan, dia menjadi pendiri SMT (Sekolah Menengah Tinggi) sekaligus sebagai gurunya tahun 1946-1950. Dia juga menjadi menjadi anggota Persatuan Guru Sekolah Islam Banjarmasin, pendiri Sekolah Menengah Islam Pertama (SMIP 1946) pada tanggal 15 Oktober 1946, pendiri Al-Ma’had al-Islamy, guru pada Sekolah Hakim dan Jaksa (SHD), guru pada sekolah ''Kaikyo Gakko Ing''. (Sekolah ''Qadhi'', kini menjadi Kompleks Perguruan Muhammadiyah Jalan S. Parman, Banjarmasin), guru pada KNS (''Kwekschool Nieuw Stijl'') tahun 1947, dosen agama Islam padadi [[Universitas Lambung Mangkurat]] tahun 1967-1969, guru pamong praja selama 10 tahun, dosen tetap [[Universitas Islam Negeri Antasari|IAIN Antasari]] dan menjabat sebagai Wakil Dekan III Fakultas Syari’ah tahun 1971-1972, dan dosen Luar Biasa IAIN Antasari tahun 1974-1983.<ref name=":2" />
 
== Kehidupan pribadi ==
Dia menikah dengan seorang perempuan yang bernama Hj. Asiah binti H. Abdul Karim, dimana mereka dikaruniai 11 orang anak serta 24 orang cucu, di antaranya adalah Ir. H. Ma’mun, Hj. Siti Wardah, Hj. Rusydah, Hj. Yusriah, Dra. Hj. Mashunah Hanafi, MA, Dra. Hj. Unaizah, Hj, Madihah, BA, Dra. Hj. Shofwati, Drs. H. Usamah, M.Pd, Dra. Hj. Nailah, Dra. Hj. Rajihah Hanafi, M. Pd.I.<ref name=":2">{{Cite journal|last=Husna|date=2021|title=Kontribusi KH Hanafie Gobit dalam Mengembangkan Pendidikan Islam di Kota Banjarmasin (Studi tentang Penguatan Pendidikan Agama Islam di Banjarmasin)|url=https://jurnal.staialjami.ac.id/index.php/Al_JAMI/article/view/7/4|journal=Al-Jami|volume=17|issue=1|pages=1-22}}</ref>
 
# Ir. H. Ma’mun,
# Hj. Siti Wardah,
# Hj. Rusydah,
# Hj. Yusriah,
# Dra. Hj. Mashunah Hanafi, MA,
# Dra. Hj. Unaizah,
# Hj, Madihah, BA,
# Dra. Hj. Shofwati,
# Drs. H. Usamah, M.Pd,
# Dra. Hj. Nailah,
# Dra. Hj. Rajihah Hanafi, M. Pd.I.<ref name=":2">{{Cite journal|last=Husna|date=2021|title=Kontribusi KH Hanafie Gobit dalam Mengembangkan Pendidikan Islam di Kota Banjarmasin (Studi tentang Penguatan Pendidikan Agama Islam di Banjarmasin)|url=https://jurnal.staialjami.ac.id/index.php/Al_JAMI/article/view/7/4|journal=Al-Jami|volume=17|issue=1|pages=1-22}}</ref>
 
Adapun nama-nama menantunya:
 
# Hj. Mutiah,
Adapun nama-nama menantunya di antaranya Hj. Mutiah, H. Supian Turmuzi, H.  Ishak Zarkasi, H. Tata Sutamsa, Drs. HM Qasthalani, LML, [[Husin Naparin|KH Husin Naparin, Lc, MA]] (Ketua MUI Kalimantan Selatan)., Ir. H. Lukman, Drs. H. Sam’ani Ma’ruf, Dra. Hj. Ratna Nurul Azizah, Drs. H. Murtaji dan Prof. Dr. H. Syaifuddin Sabda, M.Ag.<ref name=":2" />
# H. Supian Turmuzi,
# H.  Ishak Zarkasi,
# H. Tata Sutamsa,
# Drs. HM Qasthalani, LML,
# [[Husin Naparin|KH Husin Naparin, Lc, MA]] (Ketua MUI Kalimantan Selatan).,
# Ir. H. Lukman,
# Drs. H. Sam’ani Ma’ruf,
# Dra. Hj. Ratna Nurul Azizah,
# Drs. H. Murtaji
# Prof. Dr. H. Syaifuddin Sabda, M.Ag.<ref name=":2" />
 
== Kematian ==
Baris 59 ⟶ 84:
 
[[Kategori:Tokoh Banjar]]
[[Kategori:Tokoh Kalimantan Selatan]]
[[Kategori:Tokoh dari Banjarmasin]]
[[Kategori:Tokoh Islam Indonesia]]
[[Kategori:Ulama Banjar]]
[[Kategori:Ulama Banjarmasin]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Masyumi]]
[[Kategori:Tokoh Masyumi]]
[[Kategori:Anggota Konstituante Republik Indonesia]]