Kereta Rel Diesel Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) |
k →Operasional: wikifisasi |
||
(14 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 82:
| multipleworking =
| light =
| gauge =* 1.067 mm
* 1.435 mm (khusus KRDI Cut Meutia) | notes =<ref name="INKA"/>
| box_width =
Baris 89 ⟶ 90:
| stocktype =Kereta rel diesel
}}
'''Kereta Rel Diesel Indonesia (KRDI)''' adalah kereta rel diesel produksi [[Industri Kereta Api (perusahaan)|PT
KRDI memiliki beberapa macam variasi dan generasi, baik yang non-AC maupun yang ber-AC, dengan dua jenis lebar sepur, 1.435 dan 1.067 mm. KRDI yang diproduksi tahun 2007-2009 serta [[Kereta api perintis Cut Meutia|KRDI Cut Meutia]] merupakan KRDI non-AC, sedangkan generasi berikutnya sudah dipasangi AC.
Baris 101 ⟶ 102:
=== Generasi pertama (3 set) ===
[[
Dengan melihat tingginya kebutuhan KA komuter berbasis KRD di wilayah Jawa dan Sumatra, [[Kementerian Perhubungan Republik Indonesia]] (Kemenhub) memutuskan untuk membeli lagi rangkaian kereta rel diesel. Dengan suksesnya [[Kereta api Prambanan Ekspres|KA Prameks]] yang saat itu masih menggunakan rangkaian bekas [[Kereta rel listrik BN-Holec|KRL Holec]] yang kemudian dimodifikasi menjadi KRDE, Kemenhub memutuskan membeli lagi KRD baru.
KRD baru ini diberi nama Kereta Rel Diesel Indonesia. Meski komponen mesinnya masih menyuplai dari luar negeri, desain bodi dan interiornya adalah murni hasil pemikiran orang Indonesia. KRDI memiliki desain hidung yang lebih aerodinamis serta memiliki jendela yang lebih pendek daripada produk sebelumnya. Ciri-ciri KRDI generasi pertama adalah kursinya yang keras, terbuat dari plastik, serta memanjang mengikuti panjang bodi (seperti KRDE Prameks).
KRDI generasi pertama ini dibuat pada tahun 2007-2008 sebanyak tiga set dan menghabiskan biaya sebesar Rp30 miliar per set bersumber dari APBN.<ref>{{Cite
KRDI generasi pertama ini memiliki interior non-AC serta tidak memiliki toilet, meski kelak diadakan modifikasi sedikit untuk menambahkan toilet. Ada dua kereta api yang beroperasi menggunakan KRDI generasi pertama di Jawa, yaitu:
* [[Kereta api Banyubiru Express|KA Banyubiru]] (set 1), diresmikan pada tanggal 19 September 2008.<ref>{{Cite
* [[Kereta api Kaligung|KA Kaligung Baru]] (seri Kaligung, set 2), diresmikan pada tanggal 12 Desember 2008.<ref>{{Cite
[[Berkas:KA Cut Meutia New.jpg|jmpl|[[Kereta api perintis Cut Meutia|Cut Meutia]] adalah KRDI pertama yang menggunakan lebar sepur 1.435 mm]]
Dari 3 set pengadaan KRDI, ada satu set yang didesain khusus untuk Aceh
=== Generasi kedua (5 set) ===
[[Berkas:Sri Lelawangsa 101212-10262 mes.jpg|jmpl|KRDI Sri Lelawangsa]]Dengan melihat suksesnya peluncuran dua KRDI tersebut, Kemenhub memutuskan untuk menambah lagi set KRDI non-AC menjadi 4 set di Jawa dan 4 set di Sumatra (1 set yang sudah ada adalah KA Perintis Aceh/Cut Meutia). Pada generasi kedua ini, kursi sudah dibuat berhadap-hadapan menurut arah perjalanan KA, serta sudah diberi toilet. Di Jawa, KA yang beroperasi menggunakan KRDI generasi kedua adalah:
* [[Kereta api Blora Jaya Ekspres|KA Blora Jaya Ekspres]] (set 3), diresmikan pada tanggal 15 Oktober 2009.<ref>{{Cite
* [[Kereta api Madiun Jaya|KA Madiun Jaya]] (set 4), diresmikan pada tanggal 19 Desember 2009.<ref>{{Cite
KRDI generasi kedua yang pertama dikirim ke Sumatra adalah [[Kereta api Seminung|KA Seminung]], beroperasi di Lampung pada tanggal 13 Januari 2010 dengan relasi Tanjungkarang–Kotabumi pp.<ref>{{Cite
=== Generasi ketiga (3 set) ===
Baris 128 ⟶ 129:
* [[Kereta api Madiun Jaya Ekspres|KA Madiun Jaya Ekspres]], diresmikan pada tanggal 20 Juni 2011.<ref>{{Cite web|url=http://dephub.go.id/post/read/krdi-madiun-jaya-ekspres-diresmikan-di-stasiun-madiun-5750|title=KRDI MADIUN JAYA EKSPRES DIRESMIKAN|last=Muhamad <asep.muhamad[at]torche.co.id>|first=Asep|website=dephub.go.id|language=en|access-date=2020-01-04}}</ref>
* [[Kereta api Cepu Ekspres|KA Cepu Ekspres]], diresmikan pada tanggal 25 Agustus 2011.<ref>{{Cite
*
* [[Kereta api Way Umpu|KA Way Umpu]], diresmikan pada tanggal 1 Februari 2012. Pada KA ini, selain livery dasarnya masih bawaan Kemenhub, juga ditambahkan ornamen [[kain tapis]] dan logo [[siger]] Way Umpu pada bodi kereta sebagai ''branding''.<ref>{{Cite
=== Generasi keempat (2 set) ===
Pada generasi keempat ini, wajah KRDI menjadi lebih tegas dengan tambahan dua kaca samping. KRDI ini khusus untuk operasi [[kereta api Jenggala]] yang beroperasi di jalur KA Tarik–Sidoarjo. KA ini diluncurkan pada 12 November 2014.<ref>{{Cite
== Operasional ==
Baris 139 ⟶ 141:
Meski KRDI menjadi primadona, bukan berarti karier operasi KRDI ini selalu berjalan mulus. Banyak dari set KRDI ini harus mogok; selain perawatan yang mahal, banyak KRDI ini yang harus keluar-masuk Balai Yasa bahkan dibawa ke PT INKA karena perawatannya yang cukup kompleks. Di samping itu buku petunjuk perawatannya sangat kurang jelas menerangkan hal itu.<ref>{{Cite web|url=https://republika.co.id/berita/nasional/umum/12/12/06/melsnr-kai-kembalikan-perawatan-krde-dan-krdi-ke-pt-inka|title=KAI Kembalikan Perawatan KRDE dan KRDI ke PT Inka|date=2012-12-06|website=Republika Online|access-date=2020-01-04}}</ref> AC-nisasi kereta juga menjadi salah satu faktor lain yang menyebabkan banyak KRDI non-AC tidak beroperasi.
KA Banyubiru pun menjadi korban atas sering mogoknya KRDI serta ditambah dengan minimnya okupansi. KRDI dengan relasi Semarang–Solo pp ini mangkrak total pada 31 Maret 2011 dan akhirnya benar-benar wafat pada saat itu juga.<ref>{{Cite
Ada dua KA bernama [[Kereta api Arjuna Ekspres|Arjuna Ekspres]] (Madiun–Surabaya pp) dan [[Kereta api Kelud Ekspres|Kelud Ekspres]] (Blitar–Surabaya pp) yang beroperasi 13 Agustus 2012,<ref>{{Cite
KRDI AC juga tidak luput dari permasalahan ini. Madiun Jaya Ekspres dihentikan operasi per pertengahan Maret 2016 karena sarana yang rusak.<ref>{{Cite web|url=http://rri.co.id/madiun/post/berita/257019/daerah/ka_madiun_jaya_berhenti_operasional_pt_kai_kehilangan_potensi_pendapatan.html|title=KA Madiun Jaya Berhenti Operasional, PT KAI Kehilangan Potensi Pendapatan|website=rri.co.id|language=Indonesia|access-date=2020-01-04|archive-date=2016-03-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20160317143719/http://www.rri.co.id/madiun/post/berita/257019/daerah/ka_madiun_jaya_berhenti_operasional_pt_kai_kehilangan_potensi_pendapatan.html|dead-url=yes}}</ref> Sementara itu, KRDI Cepu Ekspres dan Blora Jaya Ekspres (untuk relasi ke Bojonegoro) dihapus dan digantikan dengan [[Kereta api Ambarawa Ekspres|KA Ambarawa Ekspres]] per 4 Oktober 2016.<ref>{{Cite web|url=http://www.infoblora.com/2016/09/duh-mulai-4-oktober-nanti-kablora-jaya.html|title=Duh, Mulai 4 Oktober Nanti KA.Blora Jaya dan Cepu Ekspres Berhenti Beroperasi|language=id|access-date=2020-01-04|archive-date=2020-02-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20200201170840/http://www.infoblora.com/2016/09/duh-mulai-4-oktober-nanti-kablora-jaya.html|dead-url=yes}}</ref> Kini Blora Jaya Ekspres beroperasi lagi per 5 Juli 2017, tetapi menggunakan rangkaian ''idle'' dari Ambarawa Ekspres.<ref>{{Cite
▲Ada dua KA bernama [[Kereta api Arjuna Ekspres|Arjuna Ekspres]] (Madiun–Surabaya pp) dan [[Kereta api Kelud Ekspres|Kelud Ekspres]] (Blitar–Surabaya pp) yang beroperasi 13 Agustus 2012,<ref>{{Cite web|url=https://internasional.kompas.com/read/2012/08/13/12010358/surabaya.dimanjakan.dua.ka.ekonomi.ac|title=Surabaya Dimanjakan Dua KA Ekonomi AC|last=Media|first=Kompas Cyber|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2020-01-04}}</ref> kedua-duanya menggunakan C-KRDE eks-Holec, tetapi Arjuna Ekspres dihentikan per 27 November 2012 karena okupansi yang juga minim.<ref>{{Cite web|url=https://republika.co.id/berita/nasional/daerah/12/11/27/me5dmi-merugi-kai-hentikan-operasional-arjuna-ekspres|title=Merugi, KAI Hentikan Operasional Arjuna Ekspres|date=2012-11-27|website=Republika Online|access-date=2020-01-04}}</ref> Arjuna Ekspres pun bisa dihidupkan kembali menggunakan KRDI non-AC (bekas Madiun Jaya) pada 4 November 2013.<ref>{{Cite web|url=https://bisnis.tempo.co/read/458971/kereta-arjuna-madiun-surabaya-beroperasi-lagi|title=Kereta Arjuna Madiun -Surabaya Beroperasi Lagi|last=Kurniawati|first=Endri|date=2013-02-04|website=Tempo|language=en|access-date=2020-01-04}}</ref> Sayangnya, Arjuna Ekspres pada tahapan ini sering mengalami pembatalan operasi seperti pada pertengahan 2014 dan akhir 2015 karena sarana yang sering mogok untuk dijalankan dengan jarak demikian. Dengan banyaknya evaluasi terkait sering mogoknya Arjuna ini, KA tersebut dihentikan operasinya mulai Januari 2016.<ref>{{Cite web|url=https://www.solopos.com/kereta-api-madiun-setelah-madiun-jaya-ka-arjuna-ekspres-juga-diusulkan-berhenti-beroperasi-701577,%20https://www.solopos.com/kereta-api-madiun-setelah-madiun-jaya-ka-arjuna-ekspres-juga-diusulkan-berhenti-beroperasi-701577|title=KERETA API MADIUN : Setelah Madiun Jaya, KA Arjuna Ekspres Juga Diusulkan Berhenti Beroperasi|last=Media|first=Rohmah Ermawati-Solopos Digital|website=SOLOPOS.com|language=id-ID|access-date=2020-01-04}}</ref> Begitu selesai diperbaiki, Arjuna Ekspres dimutasi ke Dipo Solo Balapan dan dijadikan sebagai rangkaian cadangan KA Prameks.
Di Divre IV, PT KAI sempat menggabungkan dua KRDI menjadi satu sebagai "Seminung + Way Umpu" untuk menyambut musim mudik lebaran 2018.<ref>{{Cite
▲KRDI AC juga tidak luput dari permasalahan ini. Madiun Jaya Ekspres dihentikan operasi per pertengahan Maret 2016 karena sarana yang rusak.<ref>{{Cite web|url=http://rri.co.id/madiun/post/berita/257019/daerah/ka_madiun_jaya_berhenti_operasional_pt_kai_kehilangan_potensi_pendapatan.html|title=KA Madiun Jaya Berhenti Operasional, PT KAI Kehilangan Potensi Pendapatan|website=rri.co.id|language=Indonesia|access-date=2020-01-04}}</ref> Sementara itu, KRDI Cepu Ekspres dan Blora Jaya Ekspres (untuk relasi ke Bojonegoro) dihapus dan digantikan dengan [[Kereta api Ambarawa Ekspres|KA Ambarawa Ekspres]] per 4 Oktober 2016.<ref>{{Cite web|url=http://www.infoblora.com/2016/09/duh-mulai-4-oktober-nanti-kablora-jaya.html|title=Duh, Mulai 4 Oktober Nanti KA.Blora Jaya dan Cepu Ekspres Berhenti Beroperasi|language=id|access-date=2020-01-04}}</ref> Kini Blora Jaya Ekspres beroperasi lagi per 5 Juli 2017, tetapi menggunakan rangkaian ''idle'' dari Ambarawa Ekspres.<ref>{{Cite web|url=https://www.tribunnews.com/regional/2017/07/06/kereta-api-new-blora-jaya-rute-semarang-cepu-resmi-beroperasi|title=Kereta Api New Blora Jaya Rute Semarang-Cepu Resmi Beroperasi|website=Tribunnews.com|language=id-ID|access-date=2020-01-04}}</ref> KRDI kemudian direncanakan untuk membantu layanan [[Kereta api komuter SuPor|KA Komuter SuPor]] (sekarang SuBang) dan [[Kereta api komuter Surabaya–Lamongan pp|Komuter SuLam]], tetapi akhirnya yang siap operasi hanya satu set (Madiun Jaya) dan satu set lainnya KRDI AC (Cepu Ekspres) kini mangkrak di Balai Yasa Yogyakarta.
Di
▲Di Divre IV, PT KAI sempat menggabungkan dua KRDI menjadi satu sebagai "Seminung + Way Umpu" untuk menyambut musim mudik lebaran 2018.<ref>{{Cite web|url=https://www.antaranews.com/berita/717826/pt-kai-gabungkan-krd-seminung-way-umpu|title=PT KAI gabungkan KRD Seminung-Way Umpu|last=antaranews.com|date=2018-06-11|website=Antara News|access-date=2020-01-04}}</ref> Semasa di Lampung, KRDI ini juga tidak luput dari masalah mogok atau bahkan ditarik lokomotif. KRDI Way Umpu (warna biru) akhirnya dipulangkan ke Jawa, diboyong ke Yogyakarta untuk operasional [[Kereta api Bandara Internasional Yogyakarta|KA Bandara YIA]].<ref>{{Cite web|url=https://redigest.web.id/2019/05/rangkaian-krdi-way-umpu-dipulangkan-ke-jawa/|title=Rangkaian KRDI Way Umpu Dipulangkan ke Jawa|last=Sulistyo|first=Bayu Tri|date=2019-05-17|website=Railway Enthusiast Digest|language=id-ID|access-date=2020-01-04}}</ref> Pasca perbaikan, KRDI eks-Way Umpu ini menggunakan ''livery'' hijau dengan motif batik. KRDI eks-Arjuna pun tidak luput untuk dipasangi AC, juga dicat dengan skema yang sama. Per 1 Desember 2019, KA Seminung dan Way Umpu resmi dihentikan operasinya setelah PT KAI mengoperasikan KA tersebut dengan rangkaian kelas bisnis.<ref>{{Cite web|url=https://radarlampung.co.id/2019/11/21/per-1-desember-keberangkatan-krd-seminung-dan-way-umpu-ditiadakan/|title=Per 1 Desember, Keberangkatan KRD Seminung dan Way Umpu Ditiadakan|date=2019-11-21|website=Radarlampung.co.id|language=id-ID|access-date=2020-01-04}}</ref>
Saat ini, satu-satunya KRDI generasi pertama yang tidak dimodifikasi menggunakan AC dioperasikan untuk [[Kereta api lokal di Jawa Timur#Sidoarjo–Indro|KA Komuter relasi Sidoarjo - Indro PP]]. Ketika KRDI ini mengalami perawatan (seperti misalnya perawatan di Balai Yasa Yogyakarta akibat kecelakaan), maka KA ini akan menggunakan rangkaian ekonomi AC (kursi 2-2 saling berhadapan) sebagai rangkaian darurat dengan stamformasi 4 kereta ekonomi dan 1 kereta makan-pembangkit.
▲Di Sumatra Utara, jika unit KRDI Sri Lelawangsa mogok, KA ini berubah menjadi KA bisnis yang ditarik lokomotif.<ref>{{Cite web|url=https://news.detik.com/berita/d-2985931/ka-yang-mogok-di-binjai-ditarik-jadwal-keberangkatan-normal|title=KA yang Mogok di Binjai Ditarik, Jadwal Keberangkatan Normal|last=Santama|first=Jefris|website=detiknews|language=en|access-date=2020-01-04}}</ref>
== Referensi ==
Baris 156 ⟶ 160:
[[Kategori:Transportasi rel di Indonesia]]
[[Kategori:Produk Industri Kereta Api]]
[[Kategori:
|