Kesultanan Gowa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Envapid (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
(16 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Former Country
| conventional_long_name = ImperiumKesultanan Gowa - talloTallo
| common_name = Kesultanan Makassar
| native_name = kesultananᨀᨀᨑᨕᨙᨂ Makassarᨆᨀᨔᨑ
| life_span = 1320–1905<br />1936–1957
| continent = Asia
Baris 15:
| date_event10 = 1936<ref>{{Cite thesis|last=Akbar|title=Jaringan Pelayaran dan Perdagangan Beras di Sulawesi Selatan pada Tahun 1946-1950|date=2019|degree=|publisher=hlm. 47|first=Adil}}</ref>
| year_end = 1957|event_start
| p1 = TidakKesultanan adaBone
| flag_p1 = Flag_of_Bone.png
| s1 = RepublikHindia IndonesiaBelanda
| flag_s1 = Flag of IndonesiaFlag_of_the_Netherlands.svg
| capital = [[Tamalate, Makassar|Tamalate]]<br>(1320–1548)<br>[[Somba Opu, Gowa|Somba Opu]]<br>(1548–1670)<br>[[Kalegowa, Somba Opu, Gowa|Kalegowa]]<br>(1670–1680)<br>[[Ujung Tanah, Makassar|Ujung Tanah]]<br>(1680–1684)<br>[[Mangallekana, Labakkang, Pangkajene dan Kepulauan|Mangallekana]]<br>(1684–1692)<br>[[Kalegowa, Somba Opu, Gowa|Kalegowa]]<br>(1692–1702)<br>Balla Kiria<br>(1702–1720)<br>[[Katangka, Somba Opu, Gowa|Katangka]]<br>(1720–1722)<br>Pabineang<br>(1722–1727)<br>Mallengkeri<br>(1727–1753)<br>[[Kalegowa, Somba Opu, Gowa|Kalegowa]]<br>(1753–1895)<br>[[Jongaya, Tamalate, Makassar|Jongaya]]<br>(1895–1906)<br>[[Balla Lompoa|Sungguminasa]]<br>(1936–1957)
| government_type = [[Monarki absolut]]
| title_leader = [[Sultan]], ''Karaengᨔᨚᨅᨐ ᨑᨗ ᨁᨚᨓ = Sombayya ri Gowa''
| leader1 = [[Tumanurung bainea]]
| year_leader1 = ±1320
Baris 29:
| year_leader3 = 1956–1978
(Menyatakan diri sebagai somba terakhir)
| today = {{flag|Indonesia}}<br>{{flag|Filipina}}<br>{{flag|Malaysia}}<br>{{flag|Timor-Leste}}<br>{{flag|Australia}}
| flag_s2 = Flag of Indonesia.svg
| s2 = Republik Indonesia
| p2 = Kedatuan Luwu
| flag_p2 = Flag_of_Sultanate_of_Luwu.svg
}}
{{Sejarah Indonesia|Kerajaan Islam}}
 
[[File:Tamalate Palace of Gowa Kingdom.jpg|thumb|Tamalate Palace in Sungguminasa, Gowa Regency. The palace was where the kings of Gowa kingdom governed its territories from. Local people call it Balla' Lompoa (The House of Greatness)| Istana Tamalate yang berada di [[Sungguminasa]], [[Gowa]], [[Sulawesi Selatan]]]]
'''Kesultanan Gowa''' (kadang disebut Kerajaan Gowa atau Kerajaan Gowa Tallo''') atau [[Kesultanan Makassar]]''' ([[bahasa Makassar]]: {{script|Makassar|ᨀᨙᨔᨘᨈᨊᨀᨙᨔᨘᨒᨘᨈᨊ ᨁᨚᨓ }})
adalah sebuah [[Kesultanan]] yang berpusat di daerah [[Sulawesi Selatan]], tepatnya di jazirah selatan dan pesisir barat [[Semenanjung Selatan, Pulau Sulawesi|semenanjung]] yang didiami oleh [[suku Makassar]]. Wilayah inti bekas kerajaan ini sekarang berada di bawah [[Kabupaten Gowa]], [[Kota Makassar|Kotamadya Makassar]], [[Kabupaten Takalar]], [[kabupaten Maros]], sebagian [[kabupaten Pangkep]], [[kabupaten Bantaeng]], [[kabupaten jeneponto]], [[kabupaten Sinjai]], [[kabupaten Bulukumba]] dan, [[kabupaten Selayar|kabupaten Selayar]], serta beberapa kerajaan bawahan dan taklukan hampir seluruh kawasan [[timur Indonesia]], sebagian Utara [[Australia]], dan ujung selatan Philipina, 1/3 saatpulau iniBorneo.
 
Berawal dari ''[[chiefdom]]'' yang didirikan pada awal abad ke-14 (1320). Kerajaan Gowa mencapai puncak kejayaannya bersama [[Kerajaan Tallo]] sekitar tahun 1511 hingga 1669, ketika kerajaan ini memegang hegemoni militer dan perdagangan atas wilayah timur Nusantara, termasuk di antaranya sebagian besar Sulawesi, beberapa bagian dari Maluku dan Nusa Tenggara, pesisir timur Kalimantan hingga [[Wilayah Utara]]. Dalam prosesnya menjadi kekaisaran maritim, Kerajaan Gowa mengembangkan berbagai inovasi dalam bidang pemerintahan, ekonomi dan militer. Perubahan sosial budaya yang drastis juga terjadi seiring mengeratnya hubungan antara Kerajaan Gowa dan dunia luar, terutama setelah Kerajaan Gowa mengadopsi Islam sebagai agama resmi pada awal 1607.
Baris 105 ⟶ 110:
[[Berkas:Museum-balla-lompoa-gowa.jpg|jmpl|280px|Istana Balla Lompoa di [[Sungguminasa]], [[Kabupaten Gowa]] pada tahun [[2013]].]]
 
Penguasa Gowa menggunakan gelar ''Karaeng Sombayya ri Gowa'' yang artinya "Raja yang disembah di Gowa", biasaatau disingkat"yang menjadipaling Karaengberkuasa di Gowa,". SombaPenggunaan Gowa,kata KaraengEsomba risudah Gowa,ada KarangEsejak zaman Tumanurung Bainea.
 
Orang orang awam sering sekali salah kaprah tentang somba dan Karaeng itu sama, padahal somba dan Karaeng itu berbeda. Somba itu gelar raja yang memerintah sedangkan Karaeng adalah gelar bangsawan tertinggi ke 2 yg memerintah suatu daerah di bawah kekuasaan somba atau raja dan gelar anak anak raja.
Daftar Somba Gowa
Piramida hierarki nya adalah
# Tumanurung Bainea (±[[1320]])
1. Somba (raja/sultan Gowa) : adalah gelar yg hanya di peruntukkan untuk raja kerajaan Gowa yg memerintah.
 
2. Karaeng/kare/andi (bangsawan tinggi/Adipati) : adalah gelar bangsawan tinggi yg menguasai suatu daerah tertentu yg berada di dalam kerajaan, dan juga di gunakan oleh orang orang yg berada di dalam garis keturunan raja. Dalam praktik nya, Gelar ini sama dengan duke/grand Duke yg di gunakan oleh bangsawan Britania Raya.
 
3. Daeng (bangsawan menengah) : adalah gelar bangsawan yang di gunakan oleh bangsawan yg tidak mengendalikan suatu wilayah tapi mempunyai garis keturunan yg dekat dengan raja, belakangan gelar ini di gunakan oleh orang Makassar sebagai penanda jati diri.
 
4. To maradeka (orang yg merdeka) : adalah orang orang kebanyakan yg tidak memiliki gelar.
 
5. Ata (budak) : adalah hamba sahaya/budak
 
===Daftar Somba Gowa===
# Tumanurung Bainea (±[[13201300an]])
# Tumassalangga Barayang
# I Puang Loe Lembang