Jamu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Candro Sinaga (bicara | kontrib)
k Jamu Beras Kencur adalah salah satu jenis jamu tradisional yang populer di Indonesia. Beras kencur adalah istilah yang merujuk pada campuran bahan-bahan alami, terutama beras dan kencur (sejenis umbi-umbian), yang digunakan sebagai bahan dasar dalam jamu ini.
 
(19 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{distinguish|Jamur}}
{{Infobox food
{{Cleanup rewrite|date=November 2019}}
| name = Jamu
{{Tanpa referensi|date=November 2019}}[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Jonge vrouw die terugkomt van de markt met koopwaar op de rug TMnr 10005196.jpg|jmpl|Penjual jamu gendong dari [[Kabupaten Sukoharjo]], eks-[[Keresidenan Surakarta]].|260x260px]]
| name_lang = jv
| name_italics = yes
| image = Jamu dan bahan-bahannya.jpg
| image_size = 250px
| caption =
| alternate_name = {{plainlist|
* {{lang|jvd|djamoe}} {{in lang|jvd}}
* {{lang|osi|jyamu}} {{in lang|osi}}
* {{lang|mad|jâmo}} {{in lang|mad}}
* {{lang|kkv|jemo}} {{in lang|kkv}}
* {{lang|id|ramu}} {{in lang|id}}
* {{lang|su|ᮏᮙᮥ|jamu}} {{in lang|su}}
* {{lang|ban|ᬚᬫᬸ|jamu}} {{in lang|ban}}
* {{lang|bug|ᨍᨆᨘ|jamu'}} {{in lang|bug}} }}
| type = Obat tradisional
| country = [[Jawa]] (asal mula), [[Indonesia]]
| region = Jawa bagian [[Jawa Tengah|Tengah]]–[[Yogyakarta|Selatan]]<ref name="VG"/>
| creator = [[Etnis Jawa]] (inventor)<ref name="VG"/>
| year =
| served = Suhu ruangan, panas, dan dingin
| main_ingredient =
| minor_ingredient =
| variations =
| serving_size = 100 ml
| other =
| no_recipes = false
}}
 
'''Jamu''' ({{lang-jv|ꦗꦩꦸ}}; {{lang-su|ᮏᮙᮥ}}; {{lang-ban|ᬚᬫᬸ}}; {{lang-mad|jâmo}}) adalah suatu ragam pengobatan tradisional di pulau [[Jawa]] (dan juga termasuk [[Bali]] dan [[Madura]]), yang aslinya dan secara budaya berakar dari herbologi Jawa.<ref name="VG">{{cite web |title=How Generations of Indonesian Women Are Preserving an Ancient Juicing Tradition |language=en |url=https://www.vogue.com/article/how-generations-of-indonesian-women-are-preserving-an-ancient-juicing-tradition |publisher=[[Vogue]] |year=2023}}</ref> Secara tradisional, Jamu digunakan sebagai pengobatan dalam bentuk ekstrak atau sari ramuan yang dimanfaatkan untuk mengobati penyakit umum dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk mencegah penyakit.<ref name="VG"/> Berbagai macam rempah direbus dan dicampur untuk khasiat pengobatan, terutama dari bahan herbal yang terbuat dari sumber daya alam (baik nabati maupun hewani); seperti akar, kulit kayu, bunga, biji, daun dan buah,<ref name="JPJoko">{{cite news|title=Jokowi lauds jamu|newspaper=The Jakarta Post|location=Jakarta|date= 25 May 2015 |url=http://www.thejakartapost.com/news/2015/05/25/jokowi-lauds-jamu.html |access-date=4 November 2015}}</ref> [[madu]], ''royal jelly'', susu dan telur ayam kampung.<ref name="VG"/>
'''Jamu''' adalah obat tradisional yang dibuat dari akar-akaran, daun-daunan, dan sebagainya. Jamu pada umumnya dikonsumsi dengan cara diminum. Seiring berjalannya waktu, penyebutan jamu lebih dikenal dengan [[herba]] atau [[herbal]].
 
{{Infobox intangible heritage
Jamu dibuat dari bahan-bahan alami berupa bagian dari tumbuh-[[tumbuhan]] seperti [[rimpang]] (akar-akaran), daun-daunan, kulit batang, dan [[buah]]. Namun, ada juga yang menambahkan bahan dari bagian tubuh binatang seperti [[empedu]] [[kambing]], empedu [[ular]], atau tangkur [[buaya]]. Bahkan, kuning [[telur ayam]] kampung juga sering digunakan untuk campuran pada jamu gendong.
| Image = [[File:Traditional herbal medicine of Jamu.jpg|thumb|300px]]
| Caption = Jamu, budaya kesehatan asli Indonesia
| ICH = Jamu
| State Party = Indonesia
| Type =
| Domains =
| ID = 01972
| Region = APA
| Year = 2023
| Session =
| List = Representatif
| Link = https://ich.unesco.org/en/RL/jamu-wellness-culture-01972
| Below = [[File:Unesco Cultural Heritage logo.svg|150px]]
| Note =
}}
 
Sejak tahun [[2018]], budaya kesehatan Jamu yang dipraktikkan di seluruh Indonesia secara resmi diakui oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia sebagai bagian integral dari Warisan Budaya Tak Benda Nasional Indonesia.<ref name="JJT">{{cite web |url= https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=8749 |title=Jamu Jawa Tengah |language=id |trans-title= Jamu of Central Java |author=<!--Not stated--> |date=2018 |publisher=Ministry of Education, Culture, Research, and Technology of the Republic Indonesia}}</ref><ref>{{cite web |url=https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=8946 |title=Jamu Cabe Puyang |language=id |trans-title= Javan pepper Jamu |author=<!--Not stated--> |date=2018 |publisher=Ministry of Education, Culture, Research, and Technology of the Republic Indonesia}}</ref><ref>{{cite web |url=https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=8947 |title=Jamu Uyup-uyup / Gepyokan |language=id |trans-title= The Uyup-uyup Jamu / Gepyokan |author=<!--Not stated--> |date=2018 |publisher=Ministry of Education, Culture, Research, and Technology of the Republic Indonesia}}</ref><ref>{{cite web |url=https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=8948 |title=Jamu Beras Kencur |language=id |trans-title= Javan aromatic ginger Jamu |author=<!--Not stated--> |date=2018 |publisher=Ministry of Education, Culture, Research, and Technology of the Republic Indonesia}}</ref><ref>{{cite web |url=https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=8949 |title=Jamu Kunyit Asam |language=id, jv |trans-title= Javanese sugar-sweetened Turmeric Jamu |author=<!--Not stated--> |date=2018 |publisher=Ministry of Education, Culture, Research, and Technology of the Republic Indonesia}}</ref><ref>{{cite web |url=https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=8950 |title=Jamu Pahitan |language=id |trans-title= Bittery Jamu |author=<!--Not stated--> |date=2018 |publisher=Ministry of Education, Culture, Research, and Technology of the Republic Indonesia}}</ref><ref>{{cite web |url=https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=11262 |title=Jamu Cekok |language=id |trans-title= Jamu for the babies |author=<!--Not stated--> |date=2018 |publisher=Ministry of Education, Culture, Research, and Technology of the Republic Indonesia}}</ref>
Jamu biasanya terasa pahit sehingga perlu ditambah [[madu]] sebagai pemanis agar rasanya lebih dapat ditoleransi peminumnya. Selain madu, ada pula yang ditambah dengan [[anggur]]. Selain sebagai pengurang rasa pahit, anggur juga berfungsi untuk menghangatkan tubuh.
 
Pada tahun [[2023]], Jamu juga resmi diakui oleh [[Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa]] (''UNESCO'') sebagai bagian dari Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Dunia asli Indonesia.<ref>{{Cite web |title=Jamu wellness culture|url=https://ich.unesco.org/en/lists |access-date=2023-12-06 |website=ich.unesco.org |language=en}}</ref>
[[Kabupaten Sukoharjo]]<ref>{{Cite web |url=http://sukoharjokab.bps.go.id/index.php/18-menu-slide/15-patung-jamu-gendong-sebagai-identitas-kabupaten-sukoharjo |title=Salinan arsip |access-date=2014-01-19 |archive-date=2014-02-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140203081228/http://sukoharjokab.bps.go.id/index.php/18-menu-slide/15-patung-jamu-gendong-sebagai-identitas-kabupaten-sukoharjo |dead-url=yes }}</ref> merupakan sentra penjualan jamu tradisional yang cukup dikenal di [[Indonesia]]. Kabupaten Sukoharjo merupakan salah satu kabupaten yang termasuk dalam Provinsi [[Jawa Tengah]].
 
==Nomenklatur==
Karena banyaknya pedagang jamu tradisional di Kabupaten Sukoharjo maka didirikanlah patung Jamu Gendong yang ada di Bulakrejo, kini menjadi patung identitas Sukoharjo. Patung Jamu Gendong menggambarkan seorang petani dan seorang penjual jamu gendong. Daerah Sukoharjo, khususnya kecamatan [[Nguter, Sukoharjo|Nguter]], memang terkenal sebagai daerah asal penjual jamu gendong di berbagai kota besar di Indonesia seperti [[Jakarta]], [[Bandung]], dan [[Semarang]].
‘'''{{lang|jv|Jamu}}'''’ merupakan suatu [[Lakuran (linguistik)|kata lakuran]], yang secara [[etimologi]] berasal dari gabungan dua kata [[bahasa Jawa kuno]] yakni ‘''{{lang|jv|'''ja'''wa}}''’ ({{script|Java|ꦗꦮ}}, {{lit|pulau [[Jawa]] atau etnis [[etnis Jawa|Jawa]]}}) + ‘''{{lang|jv|ngra'''mu'''}}''’ ({{script|Java|ꦔꦿꦩꦸ}}, {{lit|untuk mencampur atau meracik (bahan-bahan)}}), yang mana kemudian secara kasar dapat diterjemahkan sebagai "ramuan Jawa" atau "formula Jawa".<ref>Njonja E. van Gent-Detelle. ''Boekoe Obat-Obat Voor [Sic] Orang Toewa Dan Anak-Anak [Medicine Boek for Adults and Children]'', (Djocjacarta: Buning, 1875); Njonja van Blokland, ''Doekoen Djawa: Oetawa Kitab Dari Roepa-Roepa Obat Njang Terpake Di Tanah Djawa [Javanese Dukuns: or Book with Various Kinds of Medicine in Use on Java]'' (Batavia Albrecht & Co., 1899).</ref>
 
Teori lain juga mengemukakan bahwa kata ‘{{lang|jv|jamu}}’ sebenarnya didasarkan pada kata ‘''{{lang|jv|jampi}}''’ ({{script|Java|ꦗꦩ꧀ꦥꦶ}}, {{lit|rapalan mantra}}), awalnya digunakan oleh {{lang|jv|[[dukun]]}} ({{lit|ahli spiritual Jawa}}) sebagai salah satu sarana spiritual untuk praktik [[ilmu hitam]].<ref>{{cite journal |last1=Lim |first1=Michael Anthonius |last2=Pranata |first2=Raymond |date=2020 |title=The insidious threat of Jamu and unregulated traditional medicines in the COVID-19 era |journal=Faculty of Medicine, Pelita Harapan University|volume=14 |issue= 5|pages= 895–896|doi=10.1016/j.dsx.2020.06.022 |pmid=32563942 |pmc=7291970 }}</ref><ref>{{Cite web|title=Dictionnaire Javanais-Français, L'Abbé P. Favre, 1870, #917 (Bagian 5: Pa–Ma)|url=https://www.sastra.org/bahasa-dan-budaya/kamus-dan-leksikon/3238-dictionnaire-javanais-francais-labbe-p-favre-1870-917-bagian-5-pa-ma|website=Sastra Jawa|language=jv|access-date=2024-02-01}}</ref> Istilah ‘''jampi''’ ini secara khusus dapat ditemukan pada banyak naskah Jawa kuno, seperti pada naskah [[Gatotkacasraya]] yang ditulis oleh Mpu Panuluh dari [[Kerajaan Kediri]] pada masa Raja [[Jayabaya]].<ref>Jamu Gendong, Warisan Leluhur yang Sudah Ada Sejak Ratusan Tahun Silam[http://ditsmp.kemdikbud.go.id/jamu-gendong-warisan-leluhur-yang-sudah-ada-sejak-ratusan-tahun-silam/]</ref>
Di berbagai kota besar terdapat profesi penjual jamu gendong yang berkeliling menjajakan jamu sebagai minuman yang sehat dan menyegarkan. Selain itu, ada juga jamu yang diproduksi oleh pabrik-pabrik jamu besar seperti [[Jamu Air Mancur]], [[Nyonya Meneer]] , Jamu Sabdo Palon, [[Djamu Djago]], dan merek-merek lain yang dijual di berbagai toko obat dalam kemasan ''sachet''. Jamu seperti ini harus dilarutkan dalam air panas terlebih dahulu sebelum diminum. Pada perkembangan selanjutnya, jamu juga dijual dalam bentuk tablet, kaplet, dan kapsul.
 
Jauh sebelum itu, masyarakat Jawa juga terdokumentasi telah meracik dan mengonsumsi jamu sejak sekitar tahun [[722]] Masehi. Pada situs Arkeologi Liyangan yang berlokasi di lereng [[Gunung Sindoro]] ([[Jawa Tengah]]) secara spesifik di temukan artefak berupa ''cobek'' dan ''ulekan''. Bukti lain seperti proses pembuatan jamu juga banyak ditemukan di beberapa candi, seperti di [[Candi Prambanan|Prambanan]], [[Candi Brambang|Brambang]], [[Candi Borobudur|Borobudur]], [[Candi Penataran|Panataran]], [[Candi Sukuh|Sukuh]], [[Candi Tegowangi|Tegowangi]] dan juga terdokumentasi dalam prasasti [[Prasasti Madhawapura|Madhawapura]] yang merupakan peninggalan kemaharajaan [[Majapahit]] yang menyebutkan mengenai profesi khusus peracik jamu yang dikenali sebagai ''Acaraki''.<ref>Jamu, Minuman Tradisional Penuh Sejarah[https://jalurrempah.kemdikbud.go.id/foto/jamu-minuman-tradisional-penuh-sejarah#:~:text=Jamu%2C%20diduga%20berasal%20dari%20Kerajaan,jamu%20yang%20disebut%20'Acaraki'.]</ref><ref>Sejarah jamu di Indonesia[https://edeposit.perpusnas.go.id/collection/sejarah-jamu-di-indonesia-sumber-elektronis/14084]</ref>
 
== Penjualan jamu gendong ==
Baris 63 ⟶ 108:
 
=== Jamu Kudu Laos ===
Menurut sebagian besar penjual jamu, khasiat jamu kudu laos adalah untuk menurunkan [[tekanan darah]]. Banyak juga wanita yang mengatakan untuk melancarkan [[peredaran darah]], menghangatkan badan, membuat perut terasa nyaman dan menambah nafsu makan. Ada pula yang mengatakan bermanfaat untuk melancarkan [[haid]] yang tidak teratur<ref>{{Cite web|title=6 Jamu Pelancar Haid Paling Ampuh yang Harus Anda Coba|url=https://thiqla.id/wanita-muslimah-sholehah/haid/jamu-pelancar/|website=Thiqla|language=en-US|access-date=2023-01-01}}</ref>, dan menyegarkan badan.{{cn}}
 
'''Bahan baku'''
Baris 145 ⟶ 190:
*[https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2062/7-jamu-herbal-yang-wajib-kamu-tahu/ 7 Jamu Herbal yang Wajib Kamu Tahu]
 
[[Kategori:Kesehatan di Indonesia]]
[[Kategori:Pengobatan alternatif Indonesia]]
[[Kategori:Pengobatan alternatif]]
[[Kategori:Kata serapan dari bahasa Tionghoa dalam bahasa Indonesia]]
[[Kategori:FarmasiPengobatan tradisional]]