Kematian Muhammad: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Karena kata sebelumnya berkonotasi lain Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Pembatalan |
||
(20 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Muhammad Salat.svg|jmpl|ka|Nama Muhammad dalam aksara Tuluth, salah satu jenis [[kaligrafi|kaligrafi Islam]]]]
{{Muhammad}}
'''Kematian''' [[Nabi]] dan [[Rasul]] [[Islam]] '''[[Muhammad]]''' ([[570]]–[[632]]) terjadi di usianya yang ke-63 tahun
Di antara para [[sahabat Nabi|sahabat Muhammad]], respon [[Umar bin Khattab]] adalah yang paling keras akan kematian Muhammad, [[Tabari|Thabari]] melaporkan bahwa Umar berdiri dan mengatakan: ''"Beberapa orang munafik
Pada ketika pemakaman Muhammad, Aisyah melaporkan bahwa telah habis dimakan domba kertas yang berisi catatan tentang ayat [[rajam]] dan ayat menyusui orang dewasa sepuluh kali untuk menjadi [[mahram]].<ref name="abrogation">{{Cite web|title=Sunan Ibn Majah 1944 - The Chapters on Marriage - كتاب النكاح - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/ibnmajah:1944|website=sunnah.com|access-date=2021-07-27|archive-date=2021-07-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210727210817/https://sunnah.com/ibnmajah:1944|dead-url=yes}}</ref> Yang menyebabkan [[Ayat|ayat-ayat]] tersebut tidak ditemukan lagi di dalam Al-Quran manapun pada saat ini. Walaupun di dalam berbagai riwayat [[Hadits sahih|shahih]]; Umar, Aisyah dan para sahabat Muhammad memastikan bahwa ayat-ayat yang dimaksud benar-benar diturunkan Allah dan disampaikan oleh Muhammad kepada [[Ummah|ummatnya]].<ref>{{Cite web|title=Sahih Muslim 1691a - The Book of Legal Punishments - كتاب الحدود - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/muslim:1691a|website=sunnah.com|access-date=2021-07-27|archive-date=2021-07-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20210720163437/https://sunnah.com/muslim:1691a|dead-url=yes}}</ref><ref>{{Cite web|title=Sahih Muslim 1453a - The Book of Suckling - كتاب الرضاع - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/muslim:1453a|website=sunnah.com|access-date=2021-07-27|archive-date=2021-07-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20210720152353/https://sunnah.com/muslim:1453a|dead-url=yes}}</ref><ref>{{Cite web|title=Sunan an-Nasa'i 3307 - The Book of Marriage - كتاب النكاح - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/nasai:3307|website=sunnah.com|access-date=2021-07-27|archive-date=2021-07-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20210720152356/https://sunnah.com/nasai:3307|dead-url=yes}}</ref><ref>{{Cite web|title=Sahih Muslim 1453d - The Book of Suckling - كتاب الرضاع - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/muslim:1453d|website=sunnah.com|access-date=2021-07-27|archive-date=2021-07-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20210722224601/https://sunnah.com/muslim:1453d|dead-url=yes}}</ref><ref>{{cite web|url=https://sunnah.com/urn/512860|title=Muwatta Malik: Book 30, Hadith 12|website=sunnah.com|access-date=2021-07-20|archive-date=2021-07-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20210720175314/https://sunnah.com/urn/512860|dead-url=yes}}</ref> Para ulama Islam mengatakan bahwa untuk apa yang terjadi pada ayat-ayat ini adalah salah satu bentuk [[Nasakh (tafsir)|nasakh]] (pembatalan) pada ayat-ayat Al-Quran di mana lafazh atau bacaannya dibatalkan namun [[Syariat Islam|hukumnya]] masih berlaku.<ref>{{cite web|url=https://www.republika.co.id/berita/lms4tr/nasikh-dan-mansukh|title=Nasikh dan Mansukh|website=Republika.com|access-date=2021-07-20|archive-date=2021-07-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20210720152355/https://www.republika.co.id/berita/lms4tr/nasikh-dan-mansukh|dead-url=yes}}</ref><ref name = abrogation/>
Baris 42:
===Haji perpisahan===
Pada tahun 632, pada akhir tahun kesepuluh setelah hijrah ke Madinah, Muhammad menyelesaikan ziarah Islam pertamanya yang benar, menetapkan prioritas untuk Ziarah Agung tahunan, yang dikenal sebagai haji.<ref name="EoI-Muhammad" /> Setelah menyelesaikan ziarah tersebut, Muhammad menyampaikan sebuah pidato terkenal, yang dikenal sebagai Khotbah Perpisahan (Khotbah Wada'), di Gunung Arafah di sebelah timur Mekkah. Dalam khotbah ini, Muhammad menasehati para pengikutnya untuk tidak mengikuti adat pra-Islam tertentu. Misalnya, dia bilang kulit putih tidak memiliki keunggulan dibanding warna hitam, atau hitam memiliki keunggulan dibanding kulit putih kecuali oleh kesalehan dan tindakan baik.<ref>{{cite book|last=Sultan|first=Sohaib|date=March 2011|title=The Koran For Dummies|url=https://archive.org/details/koranfordummies0000sult|publisher=John Wiley & Sons|isbn=0-7645-5581-2}}</ref> Dia menghapus perseteruan darah lama dan perselisihan berdasarkan sistem suku sebelumnya dan meminta janji lama untuk dikembalikan sebagai implikasi dari penciptaan komunitas Islam yang baru. Mengomentari kerentanan perempuan di masyarakatnya, Muhammad meminta pengikut laki-lakinya untuk menjadi baik bagi perempuan, karena mereka adalah tawanan yang tidak berdaya di rumah Anda. Anda membawa mereka ke dalam kepercayaan Allah, dan melegitimasi hubungan seksual Anda dengan Firman Tuhan, maka masuklah ke indra Anda orang-orang, dan dengarkan kata-kata saya ... Dia mengatakan kepada mereka bahwa mereka berhak mendisiplinkan istri mereka tapi harus melakukannya dengan baik. Dia berbicara tentang masalah warisan dengan melarang klaim palsu tentang ayah atau hubungan klien dengan almarhum, dan melarang pengikutnya untuk meninggalkan kekayaan mereka kepada pewarisnya. Dia juga menjunjung tinggi kesucian empat bulan lunar setiap tahun.<ref>Devin J. Stewart, ''Farewell Pilgrimage'', Encyclopedia of the Qur'an</ref><ref>Al-Hibri (2003), p. 17</ref> Menurut tafsir [[Sunni]], ayat [[al-Qur'an]] yang disampaikan dalam acara ini adalah "Hari ini Aku telah menyempurnakan agamamu, dan melengkapi nikmat-Ku untukmu dan memilih Islam sebagai agama bagimu" (Quran 5:3).<ref name="EoI-Muhammad" /> Menurut tafsir Saba, ini menunjuk pada pengangkatan [[Ali bin Abi Thalib]] di kolam Khumm sebagai penerus Muhammad, ini terjadi beberapa hari kemudian ketika umat Islam kembali dari [[Makkah]] ke [[Madinah]].<ref>{{cite web|title=Tabatabae, Tafsir Al-Mizan, vol. 9, pp. 227–47|url=http://www.almizan.org/Tafseer/Volume3/Baqarah50.asp|language=Bahasa Inggris|archive-url=https://web.archive.org/web/20071011223853/http://almizan.org/Tafseer/Volume3/Baqarah50.asp|archive-date=2007-10-11|dead-url=yes|accessdate=29 Mei 2017}}</ref><ref>{{Cite web|title=Comparing the Tafsir of various exegetes|url=http://www.tafseercomparison.org/study2.asp?TitleText=Study%202:%20Verse%205:3|publisher=Tafseer Comparison|archiveurl=https://web.archive.org/web/20120514111339/http://www.tafseercomparison.org/study2.asp?TitleText=Study%202%3A%20Verse%205%3A3|archivedate=14 May 2012|deadurl=no|accessdate=2 February 2013|df=}}</ref>
===Pidato terakhir===
Baris 124:
[[Berkas:Surat An-Najm.jpg|jmpl|ka|Kutipan [[ayat]] terakhir [[Surah An-Najm]] yang berbunyi: -{''Maka sujudlah kepada Allah dan sembahlah (ia)''}-]]
Seluruh [[ulama]] Muslim sepakat, bahwa [[Al-Qur'an]] adalah [[:wikt:wasiat|Wasiat]] utama yang diberikan [[Muhammad]] kepada [[Muslim|umatnya]], sebuah teks keagamaan yang paling utama dan sebagai sumber [[Hukum Islam]]
==Akibat==
===Reaksi Sahabat===
Setelah kematian Muhammad, komunitas Muslim tidak siap menghadapi kehilangan pemimpinnya dan banyak yang mengalami keterkejutan yang mendalam. Di antara para [[sahabat Muhammad]], respon [[Umar bin Khattab|Umar]] adalah yang paling keras menentang kematian Muhammad, [[ath-Thabari]] melaporkan bahwa Umar berdiri dan mengatakan:
[[Abu Bakar ash-Shiddiq|Abu Bakar]] berusaha menenangkan Umar dengan meyakinkannya bahwa Muhammad telah menerima kematiannya.<ref>{{cite book |first1=Muzaffar Husain|last1=Syed |first2=Syed Saud |last2=Akhtar |first3=B. D. |last3=Usmani |title=Concise History of Islam |year=2011|page=27|isbn=9789382573470 |url= https://books.google.com/books?id=eACqCQAAQBAJ&pg=PA27}}</ref> Abu Bakar kemudian berbicara kepada orang-orang yang berkumpul di masjid dan mengatakan,<ref>{{cite book |first=Ingrid |last=Mattson |author-link=Ingrid Mattson |title=The Story of the Qur'an: Its History and Place in Muslim Life |year=2013|page=185 |isbn=9780470673492 |url= https://books.google.com/books?id=_-eUnDh_OWgC&pg=PA185 }}</ref>
Baris 156:
===Perpecahan keyakinan===
Setelah kematian Muhammad, Muslim terpecah menjadi dua, yaitu [[Sunni]] dan [[Syi'ah]]. [[Muslim Sunni]] percaya bahwa Muhammad tidak memilih siapa pun untuk menggantikannya, melainkan beralasan bahwa dia bermaksud agar komunitas memutuskan seorang pemimpin di antara mereka sendiri.<ref name=SHODIQ>{{cite book |last=Sodiq|first=Yushau|title=An Insider's Guide to Islam|url=https://books.google.com/books?id=mkUGvSCLFecC&pg=PA64|year=2010|publisher=Trafford Publishing|isbn=978-1-4269-2560-3|page=63–64}}</ref> Namun, beberapa hadis khusus digunakan oleh Sunni untuk membenarkan bahwa Muhammad memang menginginkan [[Abu Bakar ash-Shiddiq|Abu Bakar]] untuk
Sementara itu, [[Islam Syiah|Muslim Syi'ah]] menganggap bahwa Muhammad telah mengumumkan [[Ali bin Abi Thalib|Ali]] sebagai pewaris dan penggantinya yang sah pada [[Teks Pidato Ghadir Khum|pidatonya di Ghadir Khum]].{{sfn|Madelung|1997|pp=141, 253}}{{sfn|Momen|1985|p=62}} Ali juga dikatakan telah mewarisi Muhammad dalam bentuk penafsiran [[al-Qur'an]].{{sfn|Momen|1985|pp=155, 156}} Syi'ah menganggap bahwa ''[[Imamah]]'' diwariskan kepada Ali dan keturunannya.{{sfn|Momen|1985|pp=147, 153, 154}}
Baris 187:
{{Topik Muhammad}}
{{Portal bar|Muhammad|Biografi|Islam}}
[[Kategori:Muhammad]]
[[Kategori:Kematian menurut tokoh]]
[[Kategori:Kematian 632]]
[[Kategori:Kematian]]
|