Monumen Selamat Datang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
ganti infobox ({{Infobox artwork}})
 
(13 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Redirect|Bundaran Hotel Indonesia|halte Transjakarta yang bernama sama|Halte Transjakarta Bundaran HI|stasiun MRT Jakarta yang bernama sama|Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia}}
{{Infobox Historic Siteartwork
| nametitle = Monumen Selamat Datang
| image = Monumen Selamat Datang ^ Wisma Nusantara - panoramio.jpg
| other_language_1 =
| location = Jalan Bundaran HI, [[Tanah Abang]], [[Jakarta]] 10350, [[Indonesia]]
| lat_degreesother_title_1 = 6
| other_language_2 =
| lat_minutes = 11
| other_title_2 =
| lat_seconds = 41.9244
| lat_directionwikidata = S
| image = Monumen Selamat Datang 2022.jpg
| long_degrees = 106
| image_upright =
| long_minutes = 49
| alt =
| long_seconds = 22.9764
| caption = Monumen Selamat Datang pada 24 Februari 2022
| long_direction = E
| artist = {{hlist|[[Henk Ngantung]]|[[Edhi Sunarso]]|[[Trubus Soedarsono]]}}
| locmapin =
| year =
| built = 17 Agustus 1961
| completion_date = {{start date|1961|8|17}}
| architect = [[Henk Ngantung]]
| catalogue =
| sculptor = [[Edhi Sunarso]]
| medium =
| movement = Modernisme Indonesia
| subject =
| height_metric = 5
| width_metric =
| length_metric =
| diameter_metric =
| height_imperial = <!-- (i.e. in imperial units) -->
| width_imperial =
| length_imperial =
| diameter_imperial =
| dimensions =
| dimensions_ref =
| metric_unit = m
| imperial_unit = ftin
| weight =
| designation =
| condition =
| museum =
| city = [[Jakarta]]
| coordinates = {{WikidataCoord|display=inline,title}}
| owner =
| accession =
| preceded_by = <!-- preceding work by the same artist -->
| followed_by = <!-- next work by the same artist -->
| module =
| website =
}}
 
'''Monumen Selamat Datang''' adalah sebuah monumen yang terletak di tengah Bundaran [[Hotel Indonesia]], [[Jakarta]], [[Indonesia]]. Monumen ini berupa patung sepasang manusia yang sedang menggenggam bunga dan melambaikan tangan. Patung tersebut menghadap ke utara yang berarti mereka menyambut orang-orang yang datang dari arah [[Monumen Nasional]].<ref name="selamatdatang"/>
 
== Sejarah ==
Pada tahun [[1962]], Jakarta menyambut tamu-tamu kenegaraan di Bundaran Hotel Indonesia. Ketika itu, Presiden [[SukarnoSoekarno]] membangun Monumen Selamat Datang dalam rangka [[AsianPesta GamesOlahraga Asia 1962|Asian Games IV]] yang diadakan di Jakarta. Para atlet dan ofisial menginap di [[Hotel Indonesia]] dan bertanding di komplek olahraga Ikada, sekarang komplek [[Gelora Bung Karno]], [[Senayan]]. Stadion Senayan pada saat itu adalah stadion terbesar di Asia Tenggara yang mampu menampung 120.000 penonton.<ref name="selamatdatang">{{Cite web |url=http://yulian.firdaus.or.id/2008/04/13/bundaran-hi/ |title=yulian.firdaus.or.id - Monumen Selamat Datang |access-date=2010-08-01 |archive-date=2012-12-18 |archive-url=https://archive.today/20121218131722/http://yulian.firdaus.or.id/2008/04/13/bundaran-hi/ |dead-url=yes }}</ref>
 
Ide pembuatan patung ini berasal dari Presiden Sukarno dan rancangan awalnya dikerjakan oleh [[Henk Ngantung]] yang pada saat itu merupakan [[Gubernur DKI Jakarta|Wakil Gubernur DKI Jakarta]]. Tinggi patung perunggu ini dari kepala sampai kaki 5 m, sedangkan tinggi seluruhnya dari kaki hingga tangan yang melambai adalah +-±7 m, dan tinggi kaki patung adalah 10 m. Pelaksana pembuatan patung ini adalah tim pematung Keluarga Arca pimpinan [[Edhi Sunarso]] di Karangwuni, dan dibantu oleh [[Trubus Soedarsono]]. Pada saat pembuatannya, Presiden Sukarno didampingi Duta Besar [[Amerika Serikat]], Howard P. Jones beserta para menteri sempat berkunjung ke sanggar Edhi Sunarso. Pembuatan patung ini memakan waktu sekitar satu tahun. Monumen Selamat Datang kemudian diresmikan oleh Sukarno pada tahun 1962.<ref name="selamatdatang"/>
 
== Bundaran Hotel Indonesia ==
Monumen Selamat Datang terletak di pusat Bundaran Hotel Indonesia atau Bundaran HI. Dinamakan demikian karena letaknya yang dekat dengan [[Hotel Indonesia]]. Ejaan lain yang diterima adalah Bunderan HI, yaitu bahasa yang lebih dekat dengan [[Bahasa Jawa]]-[[Bahasa Betawi|Betawi]], dialek yang lebih dekat dengan identitas Jakarta. Bundaran ini terletak di tengah persimpangan [[Jalan M. H. Thamrin]] dengan Jalan Imam Bonjol, Jalan Sutan Syahrir, dan Jalan Kebon Kacang. Pada tahun 2002, Bundaran Hotel Indonesia direstorasi oleh PT [[Jaya Konstruksi Manggala Pratama]] dengan penambahan air mancur baru, desain kolam baru, dan pencahayaan. Setelah [[Indonesia:Sejarah EraIndonesia Reformasi(1998–sekarang)|era reformasi]], Bundaran HI menjadi tempat populer untuk melakukan [[demonstrasiUnjuk rasa|aksi demonstrasi]]. Setiap hari minggu pagi, saat dilaksanakan Jakarta [[Hari bebas kendaraan bermotor|Car free day]], bundaran ini dipenuhi oleh orang yang berolahraga, bersepeda, maupun pedagang kaki lima.
 
== Kasus ==
 
=== Kasus logo Grand Indonesia ===
Kasus [[ciptaan turunan]] logo pusat perbelanjaan [[Grand Indonesia Shopping Town|Grand Indonesia]] terjadi dua kali. Kasus yang pertama terjadi pada 2010 dan kedua terjadi pada 2021. Patung tersebut telah terdaftar di pangkalan data DJKI pada 2010.<ref>{{Cite webnews|last=Saputra|first=Andi|title=Dalil Grand Indonesia Pakai Logo 'Tugu Selamat Datang' hingga Didenda Rp 1 M|url=https://news.detik.com/berita/d-5341708/dalil-grand-indonesia-pakai-logo-tugu-selamat-datang-hingga-didenda-rp-1-m|websitework=detiknews[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2021-04-08}}</ref>
 
Pada April 2010, keluarga besar [[Henk Ngantung]] menggugat Grand Indonesia atas logo pertama dari Grand Indonesia, yaitu siluet Monumen Selamat Datang dengan warna emas. Kuasa hukum keluarga Henk, Andy Nababan telah beberapa kali mengingatkan Grand Indonesia untuk tidak menggunakan siluet Monumen Selamat Datang sebagai logonya tanpa izin keluarga besar Henk Ngantung. Namun, pihak Grand Indonesia tidak menggubris peringatan tersebut, dengan alasan "logo terinspirasi murni dari patung".<ref>{{Cite webnews|date=2010-07-02|title=Persoalan Logo Grand Indonesia Diselesaikan Kekeluargaan|url=https://metro.tempo.co/read/260340/persoalan-logo-grand-indonesia-diselesaikan-kekeluargaan|websitework=[[Tempo.co]]|language=enid|access-date=2021-04-08}}</ref>
 
Pada Januari 2021, keluarga Henk menuntut lagi Grand Indonesia yang masih menggunakan patungnya sebagai logo, yaitu siluet Monumen Selamat Datang dalam lingkaran merah. Alhasil, Grand Indonesia harus membayar ganti rugi sebesar Rp1 miliar kepada keluarga besar Henk Ngantung.<ref>{{Cite web|last=detikcom|first=Timnews|title=Duduk Perkara 'Tugu Selamat Datang' Berujung Denda ke Grand Indonesia|url=https://news.detik.com/berita/d-5342325/duduk-perkara-tugu-selamat-datang-berujung-denda-ke-grand-indonesia|websitework=detiknews[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2021-04-08}}</ref>
 
== Galeri ==
Baris 40 ⟶ 66:
Berkas:Monumen dan bundaran Jakarta.jpg|Kawasan Bundaran Hotel Indonesia.
Berkas:Anti Tobacco Movement Jakarta.jpg|Mahasiswa kedokteran di Jakarta melakukan aksi demonstrasi anti-rokok di Bundaran Hotel Indonesia, [[Jakarta Pusat]].
Berkas:Jakarta Car Free Day.jpg|''Car Free Day'' di sekitar Monumen Selamat Datang
Berkas:Jakarta Bundaran HI .jpg|Monumen Selamat Datang yang berada di tengah bundaran air mancur Bundaran [[Hotel Indonesia]].
Berkas:Malam Tanpa Kendaraan 2012-13 - Monumen Selamat Datang - panoramio.jpg|Patung-patung Monumen Selamat Datang yang menyala pada malam hari.
Baris 46 ⟶ 73:
== Catatan kaki ==
{{reflist}}
{{jakarta-stub}}
 
[[Kategori:Monumen di Indonesia]]
 
 
{{jakarta-stub}}