Rezka Oktoberia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(57 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{tone|date=Oktober 2021}}
{{Infobox officeholder
▲ | birth_date = {{Birth date and age|1980|10|6}}
▲ | birth_place = {{Negara|indonesia}} [[Payakumbuh]], [[Sumatra Barat]]
▲ | death_date = <!-- {{Death date and age|YYYY|MM|DD|YYYY|MM|DD}} -->
| party = [[Partai Demokrat]]
| otherparty = <!--For additional political affiliations-->
▲ | height = <!-- "X cm", "X m" or "X ft Y in" plus optional reference (conversions are automatic) -->
▲ | relations =
▲ | parents = <!-- overrides mother and father parameters --> Aidyl Zen (ayah){{br}}Erlinda Rasjid (ibu)
▲ | mother = <!-- may be used (optionally with father parameter) in place of parents parameter (displays "Parent(s)" as label) -->
▲ | father = <!-- may be used (optionally with mother parameter) in place of parents parameter (displays "Parent(s)" as label) -->
▲ | relatives =
▲ | alma_mater = [[Universitas Padjadjaran]]{{br}}[[Perbanas Institute (ABFI Institute Perbanas)|STIE ABFI Institute Perbanas]]
▲ | salary =
▲ | data1 =
▲ | data2 =
}}
'''Rezka Oktoberia'''
== Kehidupan awal dan pendidikan ==
Rezka Oktoberia
Rezka
== Karier ==
Setelah lulus kuliah,
== Organisasi ==
Semasa berkuliah,
Selain aktif di kepengurusan DPP Partai Demokrat, Rezka Oktoberia juga pernah aktif di kepengurusan DPP Perempuan Demokrat Republik Indonesia dan Barisan Massa Demokrat.<ref name=pk/><ref name=dpr/><ref name=kpu/>
Baris 78 ⟶ 56:
== Kontroversi ==
Pada 6 Agustus 2020, proses P21 tahap satu kasus ini dilaksanakan Kacabjari Suliki. Lalu P21 tahap 2 dilaksanakan 12 Agustus 2020. Bersamaan dengan itu, di tanggal yang sama
▲Kronologis kasus ini bermula 22 Oktober 2019, Zamhar Pasma Budi melaporkan Reska ke Polsek Suliki dengan nomor laporan LP/K/67/9/2019/SektorSuliki terkait tindakan pidana penipuan sebesar Rp 1,7 miliar. Lalu, Rezka ditetapkan sebagai tersangka 29 Januari 2020 dengan surat ketetapan S.Tap/05/I/Res.1.11/2020.<ref>https://www.beritasatu.com/nasional/674627/ditunggu-ketegasan-ahy-copot-kader-bermasalah</ref> Pengacara Rezka mengajukan praperadilan, tapi praperadilan Rezka ditolak 2 Februari 2020 dengan keputusan nomor: 1/Pid.Pra/2020/PN-Tjp.
▲Pada 6 Agustus 2020, proses P21 tahap satu kasus ini dilaksanakan Kacabjari Suliki. Lalu P21 tahap 2 dilaksanakan 12 Agustus 2020. Bersamaan dengan itu, di tanggal yang sama adanya upaya damai antara pelaku dan korban yang difasilitasi Kacabjari Suliki. Pada 19 September 2020, Dasril, sepupu tersangka mengakui Surat Keterangan Penghentian Perkara (SKPP) sudah dikeluarkan oleh Kajati Sumbar.<ref>https://rmco.id/baca-berita/nasional/50695/mau-keluarkan-skpp-kasus-penipuan-rp-17-m-politisi-demokrat-rezka-oktoberia-ada-apa-dengan-kejaksaan/</ref>
== Rujukan ==
{{Reflist}}
{{Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Sumatera Barat, 2019}}
[[Kategori:Politikus Indonesia]]▼
[[Kategori:Wirausahawan Indonesia]]
▲[[Kategori:Politikus wanita Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Demokrat]]
[[Kategori:Tokoh dari Payakumbuh]]
[[Kategori:Alumni Universitas Padjadjaran]]
▲[[Kategori:Tokoh dari Payakumbuh]]
▲[[Kategori:Tokoh Minangkabau]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 2019–2024]]
|