Stasiun Sukatani: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Membalikkan revisi 20883793 oleh Sumberjaya2014 (bicara)
Tag: Pembatalan
Gilang Bayu Rakasiwi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(27 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{infobox stasiun
| image = Stasiun SukataniSUT2022.jpg
| caption = Stasiun Sukatani dipotret dari Kereta api lokal Cibatu
| name = Sukatani
| nomorstasiun = {{BandungSSN|LCBR|03|pos=left}} {{BandungSSN|BRLC|03|pos=right}}
| symbol_location = KAI
| symbol = KAI
Baris 13:
| kode = SUT
| tinggi = +226 m
| operator = [[DaerahKAI Operasi II BandungCommuter]]
| services = {{Adjacent stations|system1=LayananKomuter lokal KAIBandung
|line1=LokalGarut Cibatu|type1=PWK-CBCibatuan|left1=Ciganea|right1=Plered
|line2=Lokal Bandung Raya|type2=PWK-CCL|left2=Ciganea|right2=Plered|oneway-right2=yes
}}
| persinyalan = Elektrik tipe [[Alstom]] ''Vital Processor Interlocking''<ref name="sugiana">{{cite journal|title=Study on Interlocking System in Indonesia|url=https://pdfs.semanticscholar.org/beab/714af554a793a1ddb3e041eaee31fa02a4b9.pdf|first1=A.|last1=Sugiana|first2=Key-Seo|last2=Lee|first3=Kang-Soo|last3=Lee|first4=Kyeong-Hwan|last4= Hwang|first5=Won-Kyu|last5=Kwak|year=2015|journal=Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway)|issue=46}}</ref>
| fasilitas = {{Infobox stasiun/fasilitas|toilet}}{{Infobox stasiun/fasilitas|wastafel}}{{Infobox stasiun/fasilitas|ruang tunggu}}{{Infobox stasiun/fasilitas|loket}}
| class = III/kecil
| line = [[Kereta api lokalkomuter CibatuGarut|LokalCommuter CibatuLine Garut]] dan [[Kereta api lokalkomuter Bandung Raya|LokalCommuter Line Bandung Raya (arah Purwakarta)]]
| track = 3 (jalur 1 dan 2: sepur lurus)
| platform = 2 (satu peron sisi dan satu peron pulau yang agak rendah)
Baris 27 ⟶ 29:
| oldname = ''Halte Bendoel''
}}
'''Stasiun Sukatani (SUT)'''—dahulunya bernama '''Stasiun Bendul''' atau '''Halte Bendoel'''—adalah [[stasiun kereta api]] kelas III/kecil yang terletak di [[Sukatani, Sukatani, Purwakarta]]. tepatnya tak jauh dari Jalan Raya Plered-Purwakarta. Stasiun yang terletak pada ketinggian +226 meter ini termasuk dalam [[Daerah Operasi II Bandung]] dengan jarak 56,8 km arah utara dari [[Stasiun Bandung]].

Jika dilihat dari peta zaman kolonial Hindia Belanda, stasiun ini dulu memiliki percabangan menuju ke Sungai Cimuntuk yang berada di selatan stasiun arah ke [[Stasiun Plered]]. Percabangan itu diyakini sebagai tempat penambangan material pasir yang berada di sungai tersebut. Tidak ada informasi pasti kapan jalur ini nonaktif.

== Bangunan dan tata letak ==
Stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api: jalur 3 merupakan sepur belok untuk persilangan maupun persusulanpenyusulan antarkereta api, jalur 2 untuk kedatangan KA dari arah Ciganea, dan jalur 1 untuk kedatangan KA dari arah Plered. Petak jalur yang menuju ke [[Stasiun Plered]] masih berupa [[jalur tunggal]], sedangkan yang menuju ke [[Stasiun Ciganea]] sudah berupa [[jalur ganda]].
{| cellpadding="3" cellspacing="0"
| colspan="4" |{{Infobox station/KAI header 2|kode=SUT|penomoran={{BandungSSN|BR|03|size=21|pos=left}}{{BandungSSN|LC|03|size=21|pos=right}}|KAJJ=yes}}
|-
| colspan="4" |'''Bangunan utama stasiun'''
|-
| colspan="4" style="text-align:center; border:solid 2px black" |{{Small|Peron sisi}}
|-
| rowspan="3" |Jalur '''1'''
|←
|Sepur lurus arah {{Sta|Purwakarta}}
|
|-
| rowspan="2" |← {{Small|({{sta|Ciganea}})}}
* [[Kereta api lokal|{{Rcb|Komuter Bandung Raya|Lokal Bandung Raya]]|inline=yes}}, tujuan [[Stasiun Purwakarta{{Sta|Purwakarta]]}}
|
|-
|{{Rcb|Komuter Bandung|Garut Cibatuan|inline=yes}}, tujuan {{Sta|Purwakarta}}
|
|-
| colspan="4" style="text-align:center; border:solid 2px black" |{{Small|Peron pulau}}
|-
| rowspan="2" |Jalur '''2'''
| rowspan="2" |
|Sepur lurus arah {{Sta|Padalarang}}
|→
|-
| {{Rcb|Komuter Bandung|Garut Cibatuan|inline=yes}}, tujuan {{Sta|Garut}}
| {{Small|({{sta|Plered}})}} →
|-
| style="border-bottom:solid 1px grey" |Jalur '''3'''
| style="border-bottom:solid 1px grey" |←
| style="border-bottom:solid 1px grey" |Sepur belok
| style="border-bottom:solid 1px grey" |→
|}
 
== Layanan kereta api ==
=== Penumpang ===
 
==== Lokal =([[Commuter Line]]) ===
{| class="wikitable"
* [[Kereta api lokal Cibatu|Lokal Cibatu]], tujuan [[Stasiun Purwakarta|Purwakarta]] dan tujuan [[Stasiun Cibatu|Cibatu]]
!Nama kereta api
* [[Kereta api lokal Bandung Raya|Lokal Bandung Raya]], tujuan [[Stasiun Purwakarta|Purwakarta]]
! colspan="2" |Relasi perjalanan
!Keterangan
|-
|{{Rint|Bandung|b}} {{Kereta api|Commuter Line Bandung Raya}}
|{{Sta|Cicalengka}}
| rowspan="2" |{{Sta|Purwakarta}}
|Perjalanan searah hanya pada malam hari.
|-
|{{rint|bandung|c}} {{kereta api|Commuter Line Garut}}
|{{sta|Garut}}
|Perjalanan menuju Purwakarta hanya pada siang hari, sedangkan sebaliknya pada pagi dan malam hari.
|}
 
== Insiden ==
Pada tanggal 11 April 1968, sekitar pukul 22.15 WIB, ketel lokomotif uap [[Lokomotif CC50|CC5002]] meledak saat berhenti di Stasiun Sukatani yang kala itu masih bernama '''Bendul'''. Akibatnya, bangunan utama stasiun rusak parah dan merenggut nyawa [[masinis]], [[juru api]], dan seorang calon asisten masinis serta 3 orang lainnya yang berada di lokasi kejadian. Sementara itu, kepala stasiun merangkap PPKA juga turut menjadi korban. Pasca kejadian, stasiun ini harus direnovasi dan PNKA memutuskan mengganti nama stasiun menjadi Sukatani.<ref>{{Cite book|last=PNKA|first=|year=1968|title=Album Laporan Penindjauan Ekt Dok ketempat PLH, 16 April 1968|location=Bandung|publisher=Perusahaan Negara Kereta Api|isbn=|pages=}}</ref>
Pada tahun 1948, sebuah kereta api yang ditarik lokomotif [[Lokomotif D14|D14]] dan [[Lokomotif D50|D50]] (tidak di ketahui nomor seri dan rangkaiannya) anjlok dekat stasiun ini dan tidak di ketahui karena apa, kejadian ini masih menjadi "misteri" tersendiri di stasiun ini.
 
Pada tanggal 5 Mei 2023, terjadi bencana longsor pada tiga titik di jalur kereta api antara Stasiun Sukatani—Stasiun Ciganea, tepatnya di km 111+000 hingga km 111+400. Derasnya hujan sejak sore hari di daerah tersebut diduga menjadi penyebab longsornya tanah di sekitar rel. Akibatnya beberapa perjalanan kereta api jarak jauh terganggu bahkan mengalami keterlambatan hingga 38 menit.<ref>{{Cite news|last=Nugroho|first=Wisnu|date=2023-05-05|editor-last=Susanti|editor-first=Reni|title=Petak Jalan Sukatani-Ciganea Longsor, Perjalanan KA Jakarta-Bandung Terhenti|url=https://bandung.kompas.com/read/2023/05/05/211539078/petak-jalan-sukatani-ciganea-longsor-perjalanan-ka-jakarta-bandung-terhenti|work=Kompas.com|language=id|location=Jakarta|access-date=2023-05-05}}</ref>
Pada tanggal 11 April 1968, sekitar pukul 22.15 WIB, ketel lokomotif uap [[Lokomotif CC50|CC5002]] meledak saat berhenti di Stasiun Sukatani yang kala itu masih bernama '''Bendul'''. Akibatnya, bangunan utama stasiun rusak parah dan merenggut nyawa masinis, juru api, dan seorang calon asisten masinis serta 3 orang lainnya yang berada di lokasi kejadian. Sementara itu, kepala stasiun merangkap PPKA juga turut menjadi korban. Pasca kejadian, stasiun ini harus direnovasi dan PNKA memutuskan mengganti nama stasiun menjadi Sukatani.<ref>{{Cite book|last=PNKA|first=|year=1968|title=Album Laporan Penindjauan Ekt Dok ketempat PLH, 16 April 1968|location=Bandung|publisher=Perusahaan Negara Kereta Api|isbn=|pages=}}</ref>
 
== Galeri ==
<gallery>
Berkas:Stasiun Sukatani.jpg|Emplasemen Stasiun Sukatani
</gallery>
 
== Referensi ==
Baris 46 ⟶ 103:
{{Adjacent stations|system=KAI|line=Cikampek–Padalarang|left=Ciganea|right=Plered}}
 
 
{{coord|-6.610888|107.408444|display=title}}
 
[[Kategori:Stasiun kereta api di Jawa Barat|Sukatani]]