Universitas Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ayeshaslsbl (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Gibranalnn (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
(35 revisi perantara oleh 23 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 4:
| latin_name = Universitas Studiorum Indonesiensis
| image_name = Makara of Universitas Indonesia.svg
| image_size = 150px200px
| image_alt = Lambang Kebenaran, Kejujuran, Keadilan
| owners = [[Negara Republik Indonesia]]
| caption = [[Makara]] UIUniversitas Indonesia<ref>{{Cite web |url=http://www.ui.ac.id/download/panduan-penggunaan-logo-universitas-indonesia/ |title = Panduan Penggunaan Logo Universitas Indonesia |work=Kantor Komunikasi UI| publisher=Publikasi Kantor Komunikasi UI |accessdate=10 Juni 2015}}</ref>
| motto = ''Veritas, Probitas, IustitiaJustitia'' ([[Latin]])
| mottoind = Kebenaran, Kejujuran, Keadilan
| established = 2 Januari 1849 (sebagai ''Dokter-Djawa School Batavia'')<br>2 Februari 1950 (sebagai Universiteit Indonesia)<br>11 Juli 1955-sekarang (sebagai '''Universitas Indonesia''') <ref name="Sejarah">{{cite web|url=http://www.ui.ac.id/tentang-ui/sejarah.html|title=Sejarah Universitas Indonesia|website=Situs Resmi Universitas Indonesia|access-date=4 Agustus 2016|archive-date=2016-08-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20160818011034/http://www.ui.ac.id/tentang-ui/sejarah.html|dead-url=yes}}</ref>
| type = [[Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum]]
|parent = [[Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan KebudayaanTeknologi Republik Indonesia|Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi]]
| rector = [[Ari Kuncoro|Prof. Ari Kuncoro, SES.E., MAM.A., Ph.D.]]
| city = [[Kota Depok|Depok]]
| state = [[Jawa Barat]]
Baris 29 ⟶ 30:
| website = {{URL|http://www.ui.ac.id}}
| coordinates = {{Coord|-6.362281|106.826674|type:edu_region:ID_dim:2000|display=title}}
| logo = [[Berkas:Universitas Indonesia logo.svg|150px200px|Logo Universitas Indonesia]]
| footnotes = Lambang Universitas Indonesia dan Motto [[Universitas Indonesia]]
}}
'''Universitas Indonesia''' (disingkat sebagai '''UI''',) adalah [[perguruan tinggi]] di [[Indonesia]]. Kampus utamanya terletak di bagian Utara dari [[Kota Depok|Depok]], [[Jawa Barat]] tepat di perbatasan antara [[Kota Depok|Depok]] dan wilayah [[Jakarta Selatan]], sementara kampus utama lainnya terdapat di [[Salemba]], [[Jakarta Pusat]]. UI merupakan institusi pendidikan tinggi tertua di Indonesia. Beberapa perguruan tinggi negeri terkemuka di Indonesia seperti [[Institut Teknologi Bandung]], [[Universitas Airlangga]], [[Institut Pertanian Bogor]], [[Universitas AirlanggaHasanuddin]], [[Universitas HasanuddinNegeri Jakarta]], dan [[UniversitasPoliteknik Negeri Jakarta]] pada awalnya merupakan bagian dari UI hingga kemudian memisahkan diri menjadi institusi tersendiri. UI juga merupakan salah satu dari tiga perguruan tinggi terbaik di Indonesia bersama dengan [[Universitas Gadjah Mada]] dan [[Institut Teknologi Bandung]].<ref>Presidents of 12 premier universities in Asia and Middle East to gather at WUSTL May 4-7 to discuss global energy and environment, Washington University in St Louis, April 12, 2007, http://news-info.wustl.edu/news/page/normal/9271.html</ref><ref>Kampanye Pemilihan Rektor Universitas Indonesia Tahun 2014, http://pemilihanrektor.ui.ac.id/content/kampanye-bertema-02-mempertahankan-prestasi-dan-konsistensi-dari-ui-sebagai-satu-satunya {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150206123213/http://pemilihanrektor.ui.ac.id/content/kampanye-bertema-02-mempertahankan-prestasi-dan-konsistensi-dari-ui-sebagai-satu-satunya |date=2015-02-06 }}</ref>
 
Cikal-bakal terbentuknya Universitas Indonesia adalah ketika pemerintah kolonial [[Hindia Belanda|kolonial Belanda]] mendirikan sebuah sekolah yang bertujuan untuk menghasilkan asisten dokter tambahan yang memegang sertifikat untuk melakukan perawatan-perawatan tingkat dasar serta mendapatkan gelar Dokter Jawa (''Javanese doctor''). Secara resmi, UI memulai kegiatannya pada [[2 Februari]] [[1950]] dengan presiden (saat ini disebut rektor) pertamanya [[Soerachman Tjokroadisoerjo|Ir. R.M. Pandji Soerachman Tjokroadisoerio.]]<ref>Drs. Suratmin, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional 1981/1982, "Prof. Ir. Raden Mas Panji Surakhman Cokroadisuryo: Hasil Karya dan Pengabdiannya"</ref> Tanggal tersebut dijadikan hari kelahiran Universitas Indonesia.<ref name="UI">{{Cite web|url=http://www.ui.ac.id/berita/dies-natalis-ui-ke-67-menyatukan-keberagaman-untuk-indonesia-maju.html|title=Dies Natalis UI ke-67, Menyatukan Keberagaman untuk Indonesia Maju|publisher=Universitas Indonesia|date=02 Februari 2017|accessdate=08 Juni 2017|archive-date=2017-06-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20170619182701/http://www.ui.ac.id/berita/dies-natalis-ui-ke-67-menyatukan-keberagaman-untuk-indonesia-maju.html|dead-url=yes}}</ref>
 
== Sejarah ==
{{lihatpula|Sejarah perguruan tinggi di Indonesia}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De Geneeskundige Hogeschool in Batavia TMnr 60038172.jpg|200px|jmpl|kiri|Gedung Geneeskundige Hogeschool di Batavia pada tahun 1927.]]
[[Berkas:No 18 Rektorat Universitas Indonesia.jpg|200px|jmpl|Gedung rektorat yang sering dijadikan ikon UI.]]
Cikal bakal UI bermula dari Sekolah Ilmu Kesehatan dan Vaksin (''Opleiding van eleves voor de genees-en helkunde en vaccine'') pada tanggal 2 Januari 1849 berdasarkan Surat Keputusan [[Daftar Gubernur-Jenderal Hindia Belanda|Gubernur Hindia Belanda]].<ref name="UI"/> Ketika itu, pemerintah kolonial Belanda mendirikan sebuah sekolah yang bertujuan untuk menghasilkan asisten dokter tambahan. Pelajar di sekolah itu mendapatkan pelatihan kedokteran selama dua tahun. Lulusannya diberikan sertifikat untuk melakukan perawatan-perawatan tingkat dasar serta mendapatkan gelar Dokter Jawa<ref>{{cite book |last=Cheah |first=Pheng |author-link= |date= |access-date=7 Juni 2017 |title=Spectral Nationality |url=http://books.google.co.id/books?id=LckzCgAAQBAJ&pg=PA295&lpg=PA295&dq=Javanese+Doctor+is&source=bl&ots=Ggq2iWL9-Y&sig=2Ph42FrlRzpQBwkc3CltMdlfTuo&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwim5djG5qvUAhUDvo8KHdRcBBcQ6AEIPTAF#v=onepage&q=Javanese%20Doctor%20is&f=false |location=New York |publisher=Columbia University Press|page=295 |isbn=978-0-231-13018-9}}</ref> (Javanese Doctor), bergelar demikian karena dokter ini hanya diberi izin untuk membuka praktik di wilayah Hindia Belanda, terutama di pulau Jawa. Pada tahun [[1864]], program pendidikan tersebut ditambah waktunya menjadi tiga tahun, dan pada tahun [[1875]] menjadi 7 tahun. Gelar yang diberikan pun berubah menjadi Dokter Medis (''Medical Doctor'').
 
Pada tahun [[1898]], pemerintah kolonial mendirikan sekolah baru untuk melatih tenaga medis, yaitu [[School tot Opleiding van Indische Artsen|STOVIA]] (''School tot Opleiding van Indische Artsen''). Pendidikan di STOVIA berlangsung selama 9 tahun: 3 tahun setingkat SMP, tiga tahun setingkat SMA, dan tiga tahun lainnya setingkat Diploma. Banyak lulusan STOVIA yang kemudian memainkan peranan penting dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia.<ref>Jakarta100Bars: [http://www.jakarta100bars.com/2015/08/museum-of-national-awakening-stovia.html Museum of National Awakening (STOVIA School) Jakarta], diakses 7 Juni 2017</ref> Pada tahun [[1927]] mengubah status dan nama STOVIA menjadi [[GHS]] (''Geneeskundige Hogeschool''). Gedung pendidikan dan pelatihan kedokteran yang digunakan GHS menjadi gedung Fakultas Kedokteran UI saat ini. Banyak alumni GHS yang kemudian berperan besar dalam pendirian Universitas Indonesia.<ref>Jakarta.go.id: [http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/678/Geneeskundige-Hoge-School-GHS Geneeskundige Hoge School GHS]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, diakses 7 Juni 2017</ref>
 
Pada tahun [[1924]] pemerintah kolonial mendirikan [[RHS]] (''[[Rechtshoogeschool te Batavia]]'' - Sekolah Tinggi Hukum di JakartaBatavia) yang bertujuan untuk memenuhi tenaga administrasi sipil rendahan. [[RHS]] inilah yang menjadi cikal-bakal [[Fakultas Hukum Universitas Indonesia]].
 
Setelah kemerdekaan Indonesia dideklarasikan pada tanggal [[17 Agustus]] [[1945]], Badan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (BPTRI) didirikan pada tanggal 19 Agustus 1945 di Jakarta. BPTRI memiliki dua fakultas (waktu itu disebut perguruan tinggi), yaitu Perguruan Tinggi Kedokteran dan Perguruan Tinggi Hukum/Kesusasteraan. Ketua BPTRI adalah Prof. dr. Sarwono Prawirohardjo. Perguruan Tinggi Kedokteran dibuka secara resmi pada tanggal 1 Oktober 1945.<ref name="som">Somadikarta, S. (1999). ''Tahun emas Universitas Indonesia'', Jilid 1: Dari Balai ke Universitas. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).</ref>{{rp|12}}} Pada tahun yang sama, institusi ini berhasil meluluskan 90 orang sebagai dokter. Ketika tentara kolonial Belanda kembali menguasai Jakarta pada akhir tahun 1945, BPTRI dipindahkan ke Klaten, Surakarta, Yogyakarta, Surabaya, dan Malang. Pada tanggal [[21 Juni]] [[1946]] [[NICA]] mendirikan sebuah ''Nood Universiteit'' atau Universitas Sementara di Jakarta. Pada tanggal [[21 Maret]] [[1947]], nama ''Nood Universiteit'' diganti menjadi ''Universiteit van Indonesie'' (UVI). Akhirnya, setelah Jakarta berhasil diambil alih kembali, pemerintah mengembalikan BPTRI ke Jakarta dan menggabungkannya dengan ''Universiteit van Indonesie'', dan memberinya nama baru Universiteit Indonesia (UI).<ref name=genebon>{{nl}} Bonne, C. (1941). ''"De Geneeskunde in Nederlandsch-Indie: Het geneeskundig onderwijs"'' dalam ''S. A. Tydskrif vir Geneeskunde'' edisi 8 November 1941.</ref>
 
Universitas Indonesia (UI) secara resmi memulai kegiatannya pada [[2 Februari]] [[1950]] dengan presiden (saat ini disebut ''rektor'') pertamanya [[Soerachman Tjokroadisoerjo|Ir. R.M. Pandji Soerachman Tjokroadisoerio]]. Kantor Presiden Universiteit Indonesia mula-mula berkedudukan di Jakarta, tepatnya di gedung Fakultas Kedokteran di Jl Salemba Raya no. 6, kemudian dipindahkan ke salah satu bangunan bekas pabrik madat di Jl. Salemba Raya no. 4, Jakarta. Tanggal 2 Februari 1950 kemudian dijadikan hari kelahiran Universitas Indonesia.
 
Awalnya, UI memiliki 9 fakultas dan 3 lembaga yang tersebar di lima kota, yaitu Fakulteit Kedokteran, Fakulteit Ilmu Hukum dan Ilmu Pengetahuan Masyarakat, serta Fakulteit Sastra dan Filsafat di [[Jakarta]]; Fakulteit Ilmu Alam dan Ilmu Pasti, Fakulteit Ilmu Pengetahuan Teknik, dan Lembaga Pendidikan Guru Menggambar di [[Bandung]]; Fakulteit Pertanian dan Fakulteit Kedokteran Hewan di [[Bogor]]; Fakulteit Ekonomi di [[Makassar]]; Fakulteit Kedokteran dan Lembaga Kedokteran Gigi di [[Surabaya]].
Baris 58:
Ketika [[Orde Baru]] dimulai pada tahun 1966, pemerintah menunjuk beberapa guru besar UI untuk menduduki jabatan menteri dengan tujuan untuk memulihkan kembali situasi ekonomi nasional. Sejak saat itu, UI secara konstan telah memberikan kontribusi nyata pada usaha-usaha pemerintah untuk meraih kemakmuran nasional.
 
Kampus UI saat itu berada di Salemba dan Rawamangun. Kampus Salemba terdiri dari fakultas-fakultas eksakta, yaitu Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEFEB), Fakultas Teknik (FT), Fakultas Matematika, Ilmu Pasti dan Alam (FMIPA); sementara kampus Rawamangun terdiri dari fakultas-fakultas non-eksakta, yaitu Fakultas Hukum (FH), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Fakultas Psikologi (FPsi), Fakultas Sastra (FS). Baru pada tahun 1988 sebagian besar kampus pindah ke Depok, sementara kampus Salemba diperuntukkan bagi Pasca-Sarjana. Kampus di Rawamangun diberikan kepada IKIP Jakarta, yang kemudian berubah menjadi Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
 
Dalam sepuluh tahun terakhir, dinamika perkembangan internal dan eksternal yang melingkupi UI sangat terasa pengaruhnya terhadap pasang surut kondisi UI. Di antaranya adalah, disahkannya oleh pemerintah UU no 12 / 2012 tentang Pendidikan Tinggi yang kemudian menjadi naungan bagi status hukum UI. Menurut UU tersebut, Perguruan Tinggi BHMN dan Perguruan Tinggi BHMN yang telah berubah menjadi Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh Pemerintah dengan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum, ditetapkan sebagai Perguruan Tinggi Badan Hukum (PTN-BH). Pelaksaaan UU tersebut, khususnya pasal 66 ayat (2), mengantarkan kepada ditetapkannya oleh pemerintah PP No. 68 / 2013 tentang Statuta Universitas Indonesia (Statuta UI).<ref>{{Cite web |url=http://www.ui.ac.id/id/profile/page/sejarah |title=Profil {{!}} Universitas Indonesia - Sejarah |access-date=2011-07-17 |archive-date=2012-06-21 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120621062339/http://www.ui.ac.id/id/profile/page/sejarah |dead-url=yes }}</ref>
Baris 69:
[[Berkas:Penjelasan simbol UI.jpg|jmpl|300px|Bagian-bagian dalam lambang UI.]]
 
Makara yang mengalirkan [[air]] melambangkan hasil yang memancar ke segala penjuru. Makna yang diberikan Sumaxtono adalah Universitas Indonesia sebagai sumber ilmu pengetahuan, akan menghasilkan sarjana-sarjana yang cerdas, terampil, penuh ketakwaan, berbudi luhur, dan berkepribadian, serta bersikap terbuka, tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu dan teknologi serta masalah yang dihadapi masyarakat, dan mampu menyelesaikannya sesuai dengan kaidah-kaidah akademik, di mana pun mereka berada.
 
Rancangan desain berikut maknanya diperlihatkan oleh Sumaxtono kepada [[Srihadi Soedarsono]] (mahasiswa Seni Rupa FT-UI, Bandung Angkatan 1952) pada tahun [[1952]]. Hanya saja, tidak diketahui kapan dan siapa yang mengesahkan lambang UI tersebut.
Buku pertama yang menggunakan lambang Universitas Indonesia di sampulnya untuk pertama kali adalah buku ''Universiteit Indonesia, Fakulteit Teknik, Bandung: Rentjana Untuk Tahun Peladjaran 1952-1953'' (Percetakan AID, Bandung, 120 hlm.) menggunakan lambang Universitas Indonesia untuk pertama kali seperti yang dibuat oleh Sumaxtono (tanpa bingkai segilima).
 
Baris 115:
== Kampus ==
[[Berkas:monumen ui depok.jpg|jmpl|200px|Monumen yang berada di gerbang utama kampus UI di Depok.]]
Secara geografis, posisi kampus UI berada di dua area berjauhan, kampus Salemba dan kampus Depok. Mayoritas fakultas berada di Depok dengan luas lahan mencapai 320 hektar dengan atmosfer green campus karena hanya 25% lahan digunakan sebagai sarana akademik, riset dan kemahasiswaan. 75% wilayah UI bisa dikatakan adalah area hijau berwujud hutan kota di mana di dalamnya terdapat 6 danau alam.<ref>Indoplace: [httphttps://www.indoplaceskataumum.com/mod2023/07/universitas-terbaik-di-indonesia_01978172726.php?mod=indonesia&op=view_region&regid=2789html Balairung Universitas Indonesia], diakses 7 Juni 2017</ref>
 
=== Cikini ===
Baris 124:
 
=== Depok ===
Kampus utama UI Depok, terletak di perbatasan antara kota madya [[Kota Administrasi Jakarta Selatan]] dengan [[Kota Depok]], [[Jawa Barat]],<ref>{{cite web|url=http://www.ui.edu/indonesia/menu_statis.php?id=a7&hal=a_peta_depok|title=Peta Kampus Depok Universitas Indonesia|archive-url=https://web.archive.org/web/20060904230232/http://www.ui.edu/indonesia/menu_statis.php?id=a7&hal=a_peta_depok|archive-date=2006-09-04|access-date=|dead-url=yes}}</ref> dibangun pada pertengahan tahun 1980-an untuk mengakomodasi modernisasi universitas menuju visi UI universitas riset kelas dunia. Saat ini, Kampus Depok adalah kampus utama Universitas Indonesia. Sebagian besar fakultas di UI (MIPA, Teknik, Psikologi, Hukum, Ekonomi, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Ilmu Pengetahuan Budaya, Ilmu Komputer, Kesehatan Masyarakat, Ilmu Keperawatan, Farmasi, Ilmu Administrasi) berada di sini dan sejak 2013, Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Gigi pun telah pindah ke Depok untuk urusan akademis dan proses perkuliahan.
 
Kampus utama UI Depok dilewati oleh rel kereta rel listrik (KRL/''commuter line'') [[Jakarta]]-[[Bogor]] sehingga mahasiswa mendapatkan kemudahan transportasi dengan adanya 2 stasiun di lingkungan kampus yaitu Stasiun UI dan Stasiun Pondok Cina.
Baris 316:
 
==== Rute Merah ====
Rute Merah<ref name="bikun.ui.ac.id">{{Cite web|title=Bikun Tracker {{!}} Bikun {{!}} Lacak Bikun Realtime {{!}} Perkiraan Bikun Sampai Halte {{!}} UI|url=https://bikun.ui.ac.id/|website=bikun.ui.ac.id|access-date=2023-07-18}}</ref> berangkat pertama dari Halte Bus Kuning Asrama Mahasiswa UI kemudian melewati Jalan Prof. Dr. Miriam Budiardjo Jalan Ir. R.M. Pandji Soerachman, Jalan Prof. Dr. Mr. Supomo, Jalan Prof. Mr. Dojokosoetono, Jalan Prof. Dr. Bahder Djohan, Jalan Prof. Dr. Sudjono D. Pusponegoro, Jalan Prof. Dr. Ir. Somantri Brodjonegoro, Jalan Prof. Dr. Sumitro Djokohadikusumo dan Jalan Prof. Dr. R. Slamet Iman Santoso. Bis kuning berhenti terakhir kembali di Halte Asrama Mahasiswa UI. Adapun halte-halte yang dilalui berdasarkan urutannya:
{{col|2}}
* Halte Asrama Mahasiswa
* Halte Gerbang Utama/GerbatamaMenwa (interkoneksi dengan {{rint|jakarta|tj}} [[Transjakarta|Feeder TransJakarta Rute UI - St. Manggarai]])
* Halte Stasiun UI (interkoneksi dengan {{rint|jakarta|red}} {{rint|jakarta|yellow}} [[KRL Commuter Line]])
* Halte Fakultas Hukum
Baris 337:
 
==== Rute Biru ====
Rute Biru<ref>{{Cite web|titlename=Bikun Tracker {{!}} Bikun {{!}} Lacak Bikun Realtime {{!}} Perkiraan Bikun Sampai Halte {{!}} UI|url=https://"bikun.ui.ac.id"/|website=bikun.ui.ac.id|access-date=2023-07-18}}</ref> berangkat pertama dari Halte Bis Kuning Asrama Mahasiswa UI kemudian melewati Jalan Prof. Dr. Miriam Budiardjo Jalan Ir. R.M. Pandji Soerachman, Jalan Prof. Dr. Mr. Supomo, Jalan Dr. R. Slamet Iman Santoso, Jalan Prof. Dr. Sumitro Djokohadikusumo, Jalan Prof. Dr. Ir. Somantri Brodjonegoro, Jalan Prof. Dr. Sudjono D. Pusponegoro, Jalan Prof. Dr. Bahder Djohan, dan Jalan Prof. Mr. Dojokosoetono. Bis kuning berhenti terakhir kembali di Halte Asrama Mahasiswa UI. Adapun halte-halte yang dilalui berdasarkan urutannya:
{{unreferenced section|date=Juni 2018}}
Rute Biru<ref>{{Cite web|title=Bikun Tracker {{!}} Bikun {{!}} Lacak Bikun Realtime {{!}} Perkiraan Bikun Sampai Halte {{!}} UI|url=https://bikun.ui.ac.id/|website=bikun.ui.ac.id|access-date=2023-07-18}}</ref> berangkat pertama dari Halte Bis Kuning Asrama Mahasiswa UI kemudian melewati Jalan Prof. Dr. Miriam Budiardjo Jalan Ir. R.M. Pandji Soerachman, Jalan Prof. Dr. Mr. Supomo, Jalan Dr. R. Slamet Iman Santoso, Jalan Prof. Dr. Sumitro Djokohadikusumo, Jalan Prof. Dr. Ir. Somantri Brodjonegoro, Jalan Prof. Dr. Sudjono D. Pusponegoro, Jalan Prof. Dr. Bahder Djohan, dan Jalan Prof. Mr. Dojokosoetono. Bis kuning berhenti terakhir kembali di Halte Asrama Mahasiswa UI. Adapun halte-halte yang dilalui berdasarkan urutannya:
{{col|2}}
* Halte Asrama Mahasiswa
* Halte Gerbang Utama/GerbatamaMenwa (interkoneksi dengan {{rint|jakarta|tj}} [[Transjakarta|Feeder TransJakarta Rute UI - St. Manggarai]] dan {{rint|jakarta|tj}} [[Transjakarta|TransJakarta Rute UI - Lebak Bulus]])
* Halte Stasiun UI (interkoneksi dengan {{rint|jakarta|red}} {{rint|jakarta|yellow}} [[KRL Commuter Line]])
* Halte Fakultas Psikologi
Baris 381 ⟶ 380:
Penerimaan mahasiswa baru UI dilakukan melalui mekanisme seleksi yang dilakukan secara nasional bersama perguruan tinggi negeri lain dan seleksi yang dilakukan secara mandiri. Tingkat kesulitan untuk memasuki UI sangat kompetitif. Setiap tahunnya UI hanya menerima sekitar 5% mahasiswa baru dari 100.000 pendaftar setiap tahunnya.
 
Di tingkat nasional, menurut hasil SBMPTN tahun 2016, UI menduduki peringkat pertama pada Kelompok Ujian Sosial/Humaniora dengan nilai rataan tertinggi mahasiswa yang diterima sebesar 669,52 dan peringkat kedua pada Kelompok Ujian SainstekSaintek dengan nilai rataan tertinggi mahasiswa yang diterima sebesar 667,44.<ref>{{Cite news|url=http://news.okezone.com/read/2016/06/28/65/1427265/hasil-sbmptn-2016-itb-dan-ui-nomor-satu|work=[[Okezone.com]]|title=
Hasil SBMPTN 2016, ITB dan UI Nomor Satu|first=Afriani|last=Susanti|date=28 Juni 2016|accessdate=2016-06-28}}</ref>
 
Baris 389 ⟶ 388:
|colspan=3 style="background:lightgreen"|<center>'''Seleksi Mandiri'''</center><br />
|-
|style="background:gold"|<center><small>Jalur Prestasi</small><br />'''[[Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri|SNMPTNSNBP]]'''</center>
|style="background:lightpink"|<center><small>Jalur Ujian Tulis</small><br />'''[[Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri|SBMPTNSNBT]]'''</center>
|style="background:gold"|<center><small>Jalur Prestasi</small><br />'''[[PPKB Universitas Indonesia|PPKB]]'''</center>
|style="background:gold"|<center><small>Jalur Prestasi</small><br />'''[[PPKB Universitas Indonesia|Talent Scouting]]'''</center>
Baris 397 ⟶ 396:
|'''Vokasi:'''
* Diploma 3
* Diploma 4/Sarjana Terapan
|<center>{{cross|15}}</center>
|<br />
<center>{{crosstick|15}}</center>
|<center>{{tick|15}}</center>
|<br />
<center>{{crosstick|15}}</center>
|<center>{{tick|15}}</center>
|<br />
<center>{{tick|15}}</center>
<center>{{tick|15}}</center>
|<br />
|<center>{{cross|15}}</center>
<center>{{cross|15}}</center>
|<br />
<center>{{tick|15}}</center>
<center>{{tick|15}}</center>
|-
|'''Sarjana (S1):'''
* Kelas Reguler
* Non-Reguler
* Kelas Paralel
* Kelas Khusus Internasional
* Kelas Ekstensi
Baris 419 ⟶ 429:
<center>{{cross|15}}</center>
|<br />
<center>{{crossTick|15}}</center>
<center>{{tick|15}}</center>
<center>{{cross|15}}</center>
Baris 489 ⟶ 499:
!2021
!2022
!2023
!2024
|-
|QS: World University Ranking <ref name="THES-QS" group="note"/><ref name="QS">{{cite web|title=QS World University Rankings – 2015|url=http://www.topuniversities.com/universities/university-indonesia|accessdate=3 Maret 2016}}</ref><ref name="UI Rank">{{cite web|title=Pencapaian UI|url=http://www.ui.ac.id/tentang-ui/pencapaian-2.html|accessdate=3 Maret 2016}}</ref>
Baris 503 ⟶ 515:
|290
(#2)
|248
(#3)
|237
(#1)
|-
|THE: World University Ranking<ref name="THES-QS" group="note">Sepanjang 2006-2009, Times Higher Education (THES) melakukan pemeringkatan berkerja sama dengan Quacquarelli Symonds (QS) yang dikenal dengan THES-QS, baru pada tahun 2010, THES melakukan pemeringkatan sendiri dan terpisah dengan pemeringkatan QS.</ref><ref name="THE">{{cite web|title=Peringkat UI di THE 2016|url=https://www.timeshighereducation.com/world-university-rankings/university-indonesia?ranking-dataset=133819|accessdate=3 Maret 2016}}</ref>
Baris 514 ⟶ 530:
(#1)
|801-1000
(#1)
|801-1000
(#1)
|1001-1200
(#1)
|801-1000
Baris 642 ⟶ 662:
 
===== Publikasi Majalah =====
Menurut survei lokal yang terakhir dari Globe Asia (2008) UI mendapat peringkat pertama di antara universitas-universitas di Indonesia.<ref>Indonesian University Rankings, Globe Asia magazine vol. 2 number 4, April 2008.</ref> Laporan ini juga didukung oleh Majalah Tempo, sebuah majalah utama di Indonesia, yang melakukan survei dan analisis tentang peringkat universitas dan pendidikan di Indonesia.<ref>Ranking Perguruan Tinggi Indonesia Naik, Tempo Interaktif, 14 Oktober 2008, http[https://www.tempokataumum.co.idcom/ {{Webarchive|url=https:2023/07/webuniversitas-terbaik-di-indonesia_01978172726.archive.org/web/20060302120808/httphtml Universitas Terbaik] di Indonesia://www.tempo.co.id/ |date=2006-03-02Pilihan Teratas untuk Generasi }},Muda</ref> Universitas Indonesia dinilai sebagai Universitas yang paling vibrant di Indonesia. Sejak tahun 2004, survei [[majalah Tempo]] melaporkan fakta bahwa lulusan UI adalah di antara sarjana lulusan terbaik di Indonesia menurut beberapa kriteria seperti kualitas lulusan, citra yang baik, kepuasan industri yang menggunakan tenaga kerja, kualitas pengajaran, metodologi pendidikan, kualitas fasilitas kampus yang berbasis lingkungan taman hutan raya yang hijau, serta keketatan persaingan masuk ke perguruan tinggi.<ref>Indonesian universities climb world's top 400 rankings, Friday, 17 October 2008, http://www.dikti.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=219&Itemid=54</ref>
 
'''Rekor Dunia'''
Baris 818 ⟶ 838:
 
{{Authority control}}
{{Perguruan tinggi di Daerah Khusus Ibukota Jakarta}}
{{Perguruan tinggi di Jawa Barat}}
 
[[Kategori:Universitas Indonesia| ]]
Baris 836 ⟶ 858:
[[Kategori:Pendidikan ilmu sosial di Indonesia]]
[[Kategori:Pendidikan ilmu politik di Indonesia]]
[[Kategori:Pendidikan psikologi di Indonesia]]
[[Kategori:Pendirian tahun 1851 di Hindia Belanda]]
[[Kategori:Pendirian tahun 1950 di Indonesia]]
[[Kategori:Pendirian tahun 1955 di Indonesia]]
[[Kategori:Beji, Depok]]
[[Kategori:Jagakarsa, Jakarta Selatan]]
[[Kategori:Pendidikan psikologi di Indonesia]]