Mulur, Bendosari, Sukoharjo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rohman Eko (bicara | kontrib)
k pembagian wilayah sesuai dengan kebayanan, RT dan RW
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 15:
 
== Pembagian wilayah ==
Desa Mulur terdiri dari dusun/dukuh:<ref name="printilan">{{cite web
|url=https://printilan.com/nama-dukuh-di-kecamatan-bendosari-kabupaten-sukoharjo/
|title=Nama Dukuh di Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo
|last=
|first=
|date=21 Januari 2024
|website=printilan.com
|publisher=
|access-date=13 Mei 2024
|quote= }}
</ref>:
{{col-css3-begin|2}}
* Baleharjo
Baris 50 ⟶ 60:
== Sejarah ==
Setelah [[Perang Diponegoro]] usai dengan dikhianatinya Pangeran Diponegoro oleh [[Hindia Belanda|Belanda]]. Beberapa pasukannya lari ke beberapa lokasi antara lain: Mulur, Kentheng, Godog, Kalangan, [[Jagan, Bendosari, Sukoharjo|Jagan]], [[Manisharjo, Bendosari, Sukoharjo|Jogodengkul]], Pondokserang, dan [[Mertan, Bendosari, Sukoharjo|Mertan]]. Semua desa-dea tersebut di atas mempunyai kisah-kisah tersendiri namun saling terkait, karena semuanya berhubungan dengan kisah Putri Serang dan Senopati Iman Mukmin. Lalu Senopati Iman Mukmin inilah yang nantinya akan menjadi tokoh legenda terkait bumi Mertani dan Gua Mertan dan ia lah nantinya yang akan dikenal warga masyarakat sebagai Mbah Saidiman (Kyai Sayyid Iman) yang makamnya ada di tengah Waduk Mulur.
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
{{Bendosari, Sukoharjo}}
 
{{Authority control}}
 
 
{{Kelurahan-stub}}