Bojongkokosan, Parungkuda, Sukabumi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(44 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{desa
| gambar = [[Berkas:
| nama =
| peta =
| provinsi = Jawa Barat
| dati2 = Kabupaten
| nama dati2 = Sukabumi
| kecamatan =
| kode pos = 43357<ref>[https://kodepos.posindonesia.co.id/kodeposnewlist?tab=135276&cmd=search&z_id_prov=%3D&x_id_prov=32&z_id_kotakab=%3D&x_id_kotakab=3202&z_id_kec=%3D&x_id_kec=320213&z_id_desa=%3D&x_id_desa=&search=&searchtype= Kode Pos Kecamatan Parungkuda]</ref>
<!--| kelurahan = desa-->
| nama pemimpin =
Baris 17 ⟶ 15:
}}
| author = Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat
| year =
| month =
| title = Situs Museum Palagan Bojong Kokosan
| journal =
| volume =
| issue =
| pages =
| doi =
| id =
| url = http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=453&lang=id
| format =
| publisher =
| accessdate = 12 Mei 2014
| archive-date = 2015-09-23
| archive-url = https://web.archive.org/web/20150923215316/http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=453&lang=id
</ref> Kode pos untuk desa bojong kokosan adalah 43357.<ref name="h">{{id}} {{cite journal▼
| dead-url = yes
▲ }}</ref>
| author = Organisasi
| year =
Baris 49:
| accessdate = 12 Mei 2014
}}
</ref> Desa Bojongkokosan merupakan desa pemekaran
| author = Bojong Kokosan
| year =
Baris 65:
| accessdate = 12 Mei 2014
}}
</ref>
== Pertempuran Bojong Kokosan ==
=== Latar Belakang Peristiwa Bojong Kokosan, Sukabumi ===
[[Berkas:
Terjadinya [[Pertempuran Bojong Kokosan]] dilatar belakangi kedatangan pasukan tentara Sekutu yang terdiri dari [[Inggris]], [[Gurkha]], dan [[NICA]] sebanyak satu batalyon berusaha masuk ke [[Sukabumi]].<ref name=c /> Kedatangan tentara sekutu ke [[Sukabumi]] dilatarbelakangi oleh tiga tujuan utama, yaitu:
| author = Drs. ANwar Kurnia & Drs. H. Moh. Suryana▼
# Mengambil tawanan [[Jepang]] di daerah [[Sukabumi]] dan sekitarnya.<ref name=b />
# Memberikan bantuan ke [[Bandung]] yang pada saat itu sedang terjadi pergolakan antara pihak pemuda dengan tentara sekutu.<ref name=b />
# Menjaga kelancaran hubungan jalan darat antara [[Bogor]]-[[Sukabumi]]-[[Cianjur]].<ref name=b />
[[Pertempuran Bojong Kokosan|Peristiwa di Bojong Kokosan]] merupakan salah satu faktor penyebab dari peristiwa [[Bandung Lautan Api]] pada 24 Maret 1946.<ref name=b /> Hal ini disebabkan karena ditinjau dari strategi nasional, daerah jalur [[Jakarta]]-[[Bogor]]-[[Sukabumi]]-[[Bandung]] merupakan urat nadi kekuatan sekutu untuk menguasai daerah yang dilalui jalur tersebut.<ref name=b />
=== Penyerangan ===
Pertempuran Bojong Kokosan atau perang konvoi ini terjadi dalam dua periode.<ref name=b /> Periode pertama terjadi pada tanggal 9 sampai 12 Desember 1945.<ref name=b /> Periode kedua terjadi dari tanggal 10 sampai 14 Maret 1946.<ref name=b /> Pertempuran Bojong Kokosan berawal dari berita yang diterima prajurit [[TKR]] [[Sukabumi]] di Pos [[Cigombong]]<ref name=b /> tentang kedatangan tentara [[Inggris]], [[Gurkha]], dan [[NICA]] yang berusaha memasuki wilayah Sukabumi.<ref name=b /> Pimpinan KOMPI III saat itu, [[Kapten Murad]] dan laskar rakyat Sukabumi segera menghadang dan menduduki tempat pertahanan di pinggir [[tebing]] [[utara]] dan [[selatan]] jalan di Bojongkokosan.<ref name=b /> Penghadangan yang dilakukan oleh rakyat Sukabumi dan [[Tentara Keamanan Rakyat]] atau TKR ini menyebabkan terjadinya pertempuran sengit yang dikenal dengan nama [[Pertempuran Bojong Kokosan]].<ref name="c">{{id}} {{cite journal
| year = 2007
| month = November
Baris 85 ⟶ 94:
| accessdate = 12 Mei 2014
}}
</ref> Barisan pejuang yang terlibat dalam peristiwa Bojong Kokosan diperkuat oleh senjata rampasan dari tentara [[Jepang]].<ref name=b /> Selain pasukan TKR, penghadangan terhadap sekutu juga dilakukan oleh [[Laskar Rakyat Sukabumi]] seperti [[Barisan Banteng]] pimpinan Haji Toha, [[Hizbullah]] pimpinan Haji Akbar dan [[Pesindo]].<ref name=b /> Penghadangan ini terjadi sepanjang 81 kilometer.<ref name=b /> Dimulai dari daerah [[Cigombong, Bogor]] sampai dengan [[Ciranjang, Cianjur]].<ref name=b />
[[Berkas:
Selepas salat Ashar, konvoi tentara sekutu datang dari arah Bogor. Mereka diperkuat dengan puluhan tank, panser wagon, dan truk berisi ribuan pasukan Gurkha. Konvoi itu masuk garis pertahanan TKR. Saat mendekati tebing Bojongkokosan, pejuang dan rakyat melepaskan tembakan. Pasukan TKR dan laskar rakyat melakukan penyerangan secara sporadis.▼
▲
Pasukan tentara sekutu yang bersenjatakan peralatan perang modern segera membombadir pertahanan pejuang dengan [[tank baja]], [[mortir]], dan [[senapan mesin]].<ref name=b /> Namun, tentara TKR berhasil meloloskan diri dari serangan sekutu setelah terjadinya hujan deras disertai [[kabut]] mengguyur kawasan Bojong Kokosan.<ref name=b />
Pertempuran kembali terjadi di sepanjang jalan Bojongkokosan hingga perbatasan Cianjur seperti Ungkrak, Selakopi, Cikukulu, Situawi, Ciseureuh hingga Degung. Perang juga meluas hingga lintasan Ngaweng, Cimahpardi, Pasekon, Sukaraja, hingga Gekbrong di perbatasan Sukabumi-Cianjur.▼
Tentara sekutu yang dalam perjalanan ke Bandung itu dibuat gentar. Akhirnya komandan sekutu mengajak berunding dengan pemimpin TKR dan pemerintah setempat. Diwakili Komadan Resimen III, Letnan Kolonel (Letkol) Edi Sukardi, akhirnya disetujuilah usulan gencatan senjata.▼
Hanya saja, gencatan senjata hanya berlangsung sehari. Tentara sekutu melakukan tindakan tidak terpuji. Tepat 10 Desember 1945, tentara sekutu kembali membombardir Kecamatan Cibadak. Pengeboman itu tercatat dalam majalah Belanda Fighting Cocks karangan Kolonel Doulton. Serangan pesawat-pesawat tempur itu bahkan tercatat sebagai yang terbesar sepanjang Perang Dunia II. Sekutu melakukan pengeboman udara setelah mengetahui puluhan tetaranya tewas di tangan pejuang dan rakyat”▼
▲Pertempuran kembali terjadi di sepanjang jalan Bojongkokosan hingga perbatasan [[Cianjur]] seperti [[Ungkrak]], [[Selakopi]], [[Cikukulu]], [[Situawi]], [[Ciseureuh]] hingga [[Degung]].<ref name=b /> Perang juga meluas hingga lintasan [[Ngaweng]],
▲Tentara sekutu yang dalam perjalanan ke [[Bandung
Tidak hanya merengut nyawa pejuang, perang Bojongkokosan juga menewaskan dan melukai ratusan rakyat sipil. Ratusan rumah hancur setelah Angkatan Udara Inggris (Royal Air Force) melakukan serangan balasan. Sekutu mengebom beberapa desa di Kompa, Parungkuda, dan Cibadak hingga luluhlantak dan rata dengan tanah.<ref name=d></ref> ▼
=== Pengeboman ===
pertempuran Bojong Kokosan membawa efek yang besar terhadap keikutsertaan tentara Sekutu di Indonesia dimata publik dalam negeri Inggris sendiri dan dibahas dalam kongres parlemen dimana mayoritas publik dan parlemen Inggris menolak Inggris terlibat lebih lanjut dalam pertempuran Indonesia dengan Belanda dan menghormati keinginan rakyat Indonesia untuk merdeka seperti yang terjadi dalam persitiwa 10 November 1945 di Surabaya 1 bulan sebelumnya dan salah satu faktor yang mempersingkat kehadiran tentara sekutu di Indonesia.<ref name="e">{{id}} {{cite journal▼
▲
| author = Bogor Heritage▼
▲Tidak hanya
| author = Iwan Sumatri▼
| year =
| month =
| title = "73 Pejuang Bojong Kokosan"
| journal =
| volume =
| issue =
| pages =
| doi =
| id =
| url = http://
| format =
| publisher =
| accessdate = 12 Mei 2014
}}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
Pertempuran Bojong Kokosan telah mengakibatkan banyak korban jiwa baik dari pihak sekutu, maupun pihak TKR.<ref name=b /> Pada pertempuran periode pertama tidak satu pun prajurit [[TKR]] yang gugur.<ref name=b /> Sementara, di pihak sekutu telah mengakibatkan 50 orang meninggal dunia, 100 orang luka berat, dan 30 pasukan menyerah.<ref name=b /> Pada pertempuran periode kedua, 73 orang prajurut TKR dinyatakan meninggal dunia.<ref name=b />
== Palagan Bojong Kokosan ==▼
[[Berkas: Monumen Palagan.jpg|thumb|250px|left|Monumen Palagan]]▼
▲
▲ | author = Bogor Heritage
Pembangunan Palagan Perjuangan 1945 Bojongkokosan dilakukan secara swa kelola, sesuai dengan surat Ketua Umum Panitia Pemugaran Monumen Perjuangan 1945 no 20 PPM-BK/XII/1992, dianggarkan dalam APBD Pembangunan Perda Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat tahun anggaran 1991/1992, dengan otorisasi pembangunan no.922/314/p.OC.9.3/Keu/91-92 tanggal 7 Januari 1992. Museum ini diresmikan pada 13 November 1992 oleh R.Moh.Yogie Suardi Memet (Gubernur Jawa Barat 1985 – 1993). Koleksi utama museum ini adalah diorama, puing pesawat RAF, senjata laras panjang Len Enviel, senjata laras pendek VOC, Helmet Pasukan Sekutu dan TKR, pedang dan golok pasukan Kelaskaran Rakyat.<ref name="f">{{id}} {{cite journal▼
| author = Asosiasi Museum Indonesia▼
| year =
| month =
| title =
| journal =
| volume =
| issue =
| pages =
| doi =
| id =
| url = http://
| format =
| publisher =
| accessdate = 12 Mei 2014
}}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
▲== Palagan Bojong Kokosan ==
Dalam rangka mengenang pertempuran bojong kokosan, pemerintah membangun situs museum dan monumen Bojong Kokosan sebagai tanda pengharagaan kepada para pejuang yang telah bertempur melawan sekutu pada [[Pertempuran Bojong Kokosan]].<ref name=f />
▲Pembangunan
▲ | author = Asosiasi Museum Indonesia
▲ | author = Iwan Sumatri
| year =
| month =
| title =
| journal =
| volume =
Baris 169 ⟶ 158:
| doi =
| id =
| url = http://
| format =
| publisher =
| accessdate = 12 Mei 2014
}}
</ref> [[Palagan Bojong Kokosan]] merupakan ikon kebanggaan masyarakat Bojong Kokosan, Sukabumi.<ref name=b /> Salah satu saksi hidup perjuangan Bojong Kokosan, Pak Satibi, meninggal dunia pada 26 November 2015 pukul 17:00 di rumah nya yang tak jauh dari monumen palagan perjuangan bojongkokosan. Ia adalah salah satu yang mengurus dan penjaga monumen palagan perjuangan sampai ia di panggil oleh Yang Maha Kuasa untuk menghadap Nya.
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
{{RefDagri|2022}}
{{Parung Kuda, Sukabumi}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Peristiwa
|