Adinegoro: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 26:
Nama aslinya sebenarnya bukan Adinegoro, melainkan Djamaluddin.<ref>{{Cite web |url=http://digilib.undip.ac.id/index.php/component/content/article/38-artikel/95-penentuan-tajuk-entri-utama-nama-nama-indonesia-berdasarkan-pola-nama-indonesian-dan-kebiasaan-penulisan-di-bahan-perpustakaan |title=Salinan arsip |access-date=2012-08-13 |archive-date=2012-09-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120913043735/http://digilib.undip.ac.id/index.php/component/content/article/38-artikel/95-penentuan-tajuk-entri-utama-nama-nama-indonesia-berdasarkan-pola-nama-indonesian-dan-kebiasaan-penulisan-di-bahan-perpustakaan |dead-url=yes }}</ref> Ia adalah adik sastrawan dan pejuang [[Muhammad Yamin]]. Mereka saudara satu bapak, tetapi lain ibu. Ayah Adinegoro bernama Usman gelar Baginda Chatib dan ibunya bernama Sadarijah, sedangkan nama ibu Muhammad Yamin adalah Siti Saadah. Ia memiliki seorang istri bernama Alidas yang berasal dari [[Sulik Aia, X Koto Diateh, Solok]], Sumatera Barat.
 
== MasaRiwayat mudaHidup ==
 
=== Masa muda ===
Adinegoro terpaksa memakai nama samaran karena ketika bersekolah di STOVIA ia tidak diperbolehkan menulis. Padahal, pada saat itu keinginannya menulis sangat tinggi. Maka digunakan nama samaran Adinegoro tersebut sebagai identitasnya yang baru. Ia pun bisa menyalurkan keinginannya untuk mempublikasikan tulisannya tanpa diketahui orang bahwa Adinegoro itu adalah Djamaluddin gelar Maradjo Sutan. Oleh karena itulah, nama Adinegoro sebagai sastrawan lebih terkenal daripada nama aslinya, Djamaluddin.
 
Baris 34 ⟶ 35:
Ia memulai kariernya sebagai wartawan di majalah Caya Hindia, sebagai pembantu tetap. Setiap minggu ia menulis artikel tentang masalah luar negeri di majalah tersebut. Ketika belajar di luar negeri ([[1926]]—[[1930]]), ia nyambi menjadi [[wartawan bebas]] pada [[surat kabar]] ''[[Pewarta Deli]]'' ([[Kota Medan|Medan]]), [[Bintang Timur]], dan [[Panji Pustaka]] ([[Batavia]]).
 
Setelah kembali ke tanah air, Adinegoro memimpin majalah Panji Pustaka pada tahun [[1931]]. Akan tetapi, ia tidak bertahan lama di sana, hanya enam bulan. Sesudah itu, ia memimpin surat kabar Pewarta Deli di Medan ([[1932]]—[[1942]]). Ia juga pernah memimpin Sumatra Shimbun selama dua tahun. Kemudian, bersama [[Soepomo|Prof. Dr. Supomo]], ia memimpin majalah [[Mimbar Indonesia]] (1948—19501948–1950). Selanjutnya, ia memimpin Yayasan Pers Biro Indonesia ([[1951]]). Terakhir, ia bekerja di Kantor Berita Nasional (kemudian menjadi [[LKBN Antara]]). Sampai akhir hayatnya Adinegoro mengabdi di kantor berita tersebut.
 
Ia ikut mendirikan Perguruan Tinggi Jurnalistik di Jakarta dan Fakultas Publisistik dan Jurnalistik [[Universitas Padjadjaran]]. Ia juga pernah menjadi Tjuo Sangi In (semacam Dewan Rakyat) yang dibentuk Jepang ([[1942]]-[[1945]]), anggota Dewan Perancang Nasional, anggota MPRS, Ketua Dewan Komisaris Penerbit [[Gunung Agung]], dan Presiden Komisaris LKBN ''Antara''.{{fact}}
Baris 40 ⟶ 41:
[[Berkas:Buku biografi Adinegoro.jpg|kiri|jmpl|150px|Buku ''Adinegoro, Pelopor Jurnalistik Indonesia'' karya Soebagijo I.N.]]
 
=== Karya ===
[[Berkas:Djamaluddin Adinegoro 1996 Indonesia stamp.jpg|jmpl|Adinegoro dalam perangko tahun 1996]]
Dua buah novel Adinegoro yang terkenal (keduanya dibuat pada tahun [[1928]]), yang membuat namanya sejajar dengan nama-nama novelis besar Indonesia lainnya, adalah ''Asmara Jaya'' dan ''Darah Muda''. [[Ajip Rosidi]] dalam buku ''Ikhtisar Sejarah Sastra Indonesia'' ([[1982]]), mengatakan bahwa Adinegoro merupakan pengarang [[Indonesia]] yang berani melangkah lebih jauh menentang adat kuno yang berlaku dalam perkawinan. Dalam kedua romannya Adinegoro bukan hanya menentang adat kuno tersebut, melainkan juga dengan berani memenangkan pihak kaum muda yang menentang adat kuno itu yang dijalankan oleh pihak kaum tua.
Baris 83 ⟶ 84:
* [http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/48/Adinegoro Adinegoro] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120624114452/http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/48/Adinegoro |date=2012-06-24 }}, [[Ensiklopedi Jakarta]]
 
{{Authority control}}{{URUTANBAKU:Adinegoro, Djamaluddin}}
 
[[Kategori:Tokoh media massa Indonesia]]
[[Kategori:Sastrawan Indonesia]]
[[Kategori:Sastrawan Minangkabau]]
[[Kategori:Cerdik Pandai Minangkabau]]
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Cerdik PandaiTokoh Minangkabau]]
[[Kategori:Sastrawan Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh dari Sawahlunto]]