Kota Padang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: kemungkinan spam menambah kata-kata yang berlebihan atau hiperbolis pengguna baru menambah pranala luar Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
(107 revisi perantara oleh 56 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Redirect|Padang}}
...............................................................................................................................................................................................................................................
=== '''ADAT ISTIADAT''' ===
=== '''DAYAK KOTAWARINGIN''' ===
=== '''Disusun oleh : Aspur Azhar''' ===
'''HALARAT DAN SELAMATAN'''
Salah satu tradisi Agraris masyarakat Kotawaringin yang masih lestari hingga sekarang ialah Halarat dan Selamatan. Pada dasarnya maksud dan tujuan upacara Halarat dan Selamatan sama saja, yaitu untuk memperoleh keselamatan melalui permohonan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Bedanya hanya terletak pada latar belakang peristiwa yang mendahului sebelum diadakannya upacara Halarat dan Selamatan tersebut. Upacara Halarat berkaitan dengan suatu peristiwa yang dianggap merupakan pelanggaran norma-norma agama atau adat-istiadat yang berlaku. Dan oleh karena pelanggaran tersebut dianggap dapat menimbulkan musibah atas keluarga yang bersangkutan, maka perlulah diadakan upacara Halarat supaya terhindar dari musibah yang akan menimpa. Sedangkan upacara Selamatan berkaitan dengan suatu peristiwa yang dianggap sebagai hal yang baik yang terjadi atas berkat dan rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, untuk itu maka perlulah dilaksanakan upacara Selamatan sebagai ungkapan rasa syukur kehadhirat Tuhan.
=== '''Halarat''' ===
Upacara tradisi Halarat ini tidak diketahui dengan pasti awal mulanya. Mungkin sudah ada sejak manusia mengetahui adanya kekuatan supranatural yang sangat berpengaruh terhadap nasib dan kehidupan umat manusia, terutama kekuatan supranatural yang dapat menimbulkan akibat buruk bagi peri kehidupan, sehingga manusia perlu memohon kepada Tuhan untuk mencegah pengaruh-pengaruh buruk yang mungkin akan timbul di kemudian hari.
Sebagaimana telah disebutkan bahwa upacara Halarat ini berkaitan dengan adanya suatu peristiwa yang dianggap merupakan pelanggaran oleh anggota warga masyarakat terhadap norma-norma agama dan adat-istiadat yang berlaku dalam lingkungan suatu masyarakat. Pelanggaran tersebut diyakini dapat menimbulkan bala bencana di kemudian hari apabila tidak segera dicegah. Misalnya, seorang anggota keluarga rumah tangga sedang membersihkan lemari, tanpa sengaja tangannya menyenggol mushaf al-Quran di atas lemari tersebut, kemudian mushaf al-Quran tersebut jatuh ke lantai. Maka peristiwa demikian dianggap suatu pelanggaran terhadap norma-norma agama dan adat-istiadat, selain itu juga dianggap sebagai isyarat akan timbulnya suatu musibah yang akan menimpa keluarga tersebut. Misalnya lagi, seorang anggota keluarga karena marah lalu melontarkan kata-kata tidak sopan atau sumpah-serapah atau mengancam dengan parang terhadap orang lain, maka itu pun dianggap suatu pelanggaran norma-norma agama dan adat-istiadat, sehingga bisa berdampak pada timbulnya bala bencana di kemudian hari. Maka untuk itulah perlunya anggota keluarga yang melanggar norma-norma demikian segera melaksanakan upacara Halarat dalam rangka berdoa bersama warga sekitar agar terhindar dari bala bencana yang mungkin akan menimpa di kemudian hari.
Adapun tatacara pelaksanaan upacara Halarat ini dimulai dengan mengundang tetangga-tetangga dekat untuk berkumpul di rumah keluarga yang akan melaksanakan upacara Halarat. Setelah para undangan berkumpul, lalu salah seorang dari undangan itu diminta untuk membacakan doa Halarat atau doa Tolak Bala. Kemudian tuan rumah menyajikan hidangan berupa teh manis serta kue-kue lunak dengan air gula, seperti kue putu mayang atau kakoleh, dan bisa juga ditambah ketan kuning dan gula kelapa.
=== '''Selamatan''' ===
Upacara Selamatan ini serupa dengan uapaca Halarat di atas. Bedanya hanya terletak pada latar belakang peristiwa yang mendahuluinya. Upacara Selamatan berkaitan dengan peristiwa-peristiwa yang dipandang baik yang terjadi sebagai rahmat dan karunia Tuhan semata-mata. Misalnya, memperoleh rejeki yang baik yang tidak disangka-sangka, melahirkan anak, mendirikan rumah, sembuh dari penyakit, menyambut anggota keluarga yang pulang dari tempat yang jauh, selesai panen dan sebagainya. Maka untuk itu semua, anggota masyarakat merasa perlu mengungkapkan rasa syukur kehadhirat Tuhan Yang Maha Kuasa melalui upacara Selamatan. Doa yang dibacakan dalam upacara Selamatan itu juga disebut Doa Selamat.
Upacara Selamatan ini dapat dilaksanakan oleh beberapa orang saja, bahkan dapat dilaksanakan oleh anggota keluarga rumah tangga yang terdiri dari empat hingga hingga lima orang saja. Namun bisa juga dilaksanakan secara besar dengan mengundang orang satu kampung. Yang terpenting dari upacara ini adalah niat dan doa yang dibacakan. Sedangkan hidangannya bisa berupa kue kering, semacam biscuit, gabin, nastar hingga kue yang berair gula atau bisa juga makanan berupa soto banjar atau ketan kuning berkuah. Sesuai kemampuan pihak pelaksananya saja. Sedangkan mengenai waktu pelaksanaan umumnya pada pagi hari atau sore hari, bisa pula pada tengah hari.
Pelengkap Upacara Besar
Upacara Halarat dan Selamatan ini, disamping sebagai upacara tradisi keluarga turun-temurun, juga merupakan upacara pelengkap upacara-upacara besar lainnya. Misalnya, sebagai pelengkap upacara Mandi Shafar, upacara Tejek Tihang, upacara Perkawinan, upacara Khatam al-Quran dan lain-lain. Tatacara pelaksanaannya yang bersifat mudah dan praktis memungkinkan upacara Halarat dan Selamatan ini disusupkan ke dalam upacara-upacara lainnya, bahkan kadang-kadang disusupkan dalam acara makan bersama yang melibatkan banyak orang, kapan dan di mana saja.
Selain itu, kandungan doa yang dibacakan dalam upacara Halarat dan Selamatan ini juga sebagian besar merupakan nukilan-nukilan dari kitab suci al-Quran yang bersifat mudah dan praktis pula, sehingga banyak orang dapat dengan mudah menghafalnya. Jadi untuk mencari pembaca doa dari kedua upacara tersebut cukuplah mudah. Hal ini berbeda, misalnya, dengan doa Arwah atau Tahlil yang cukup panjang, memang perlu mencari orang-orang tertentu yang cukup fasih dan terbiasa dalam hal tersebut.
Kiranya demikianlah hal yang dapat diterangkan mengenai upacara Halarat dan Selamatan ini. Kedua upacara ini masih tetap dilaksanakan oleh masyarakat Dayak Kotawaringin sebagai isyarat masih kuatnya keyakinan masyarakat terhadap tradisi dan adat-istiadat yang berlaku. Kedua upacara ini merupakan bagian dari Tradisi Agraris yang secara tidak langsung dipengaruhi oleh ajaran agama Islam.***
'''TRADISI AGRARIS'''
'''SIMAH LAUT'''
Upacara tradisi Agraris yang bernama Simah Laut ini merupakan salah satu adat-istiadat masyarakat Dayak Kotawaringin yang menetap di tepi laut yang bekerja sebagai nelayan atau petani. Upacara ini biasanya dilaksanakan sekali dalam setahun, yaitu pada awal musim barat, antara bulan Nopember hingga Desember. Upacara dilaksanakan di tepi pantai yang menghadap ke laut. Dipimpin oleh seorang tetua kampung setempat dan diikuti oleh semua penduduk sekitar. Upacara ini bertujuan untuk menolak bala bencana, malapetaka, kerugian, kesialan, dan sebaliknya untuk mendatangkan kebaikan, ketenteraman, keuntungan, kemajuan dan kesejahteraan yang menjadi idaman masyarakat.
Pengertian
Kata “Simah Laut” dapat dipahami sebagai upaya menyimak, memperhatikan, mempedulikan atau melayani laut. Upaya ini selanjutnya diwujudkan dalam bentuk upacara tertentu yang disebut dengan Simah Laut itu tadi. Dari sini dapat dipahami bahwa pengertian dari upacara ini yaitu dalam rangka mengadakan pendekatan terhadap laut dan segala isinya, baik yang nyata maupun yang gaib. Hal ini selaras dengan arti kata “simah” yang berarti mengadakan pendekatan dengan cara tertentu kepada suatu obyek agar obyek tersebut dapat diajak berkomunikasi, berkompromi, bermusyawarah, atau bersikap ramah kepada “penyimah”.
Jadi, jelaslah bahwa upacara Simah Laut merupakan suatu upacara ritual budaya sebagai wujud kepercayaan dan ketaatan masyarakat terhadap kekuatan Natural dan Supranatural yang diyakini mempunyai pengaruh langsung terhadap situasi dan kondisi sosial masyarakat setempat. Pengaruh tersebut diyakini akan bersifat positif apabila upacara dilaksanakan dan sebaliknya akan bersifat negatif apabila upacara tidak dilaksanakan. Demikianlah pengertian yang dapat ditangkap dari segenap rangkaian pelaksanaan upacara Simah Laut ini.
Latar Sejarah
Upacara Simah Laut sama tuanya dengan adat-istiadat asli masyarakat Kotawaringin lainnya yang tumbuh dan berkembang sejak ratusan tahun silam. Berawal dari kepedulian suatu masyarakat terhadap keselamatan, kesejahteraan, ketenteraman dan kehar-monisan hidup mereka dalam suatu wilayah, kemudian berkembang ke arah kepedulian terhadap alam dan lingkungan yang nyata dan yang gaib, selanjutnya berkembang menjadi tradisi adat-isitiadat hingga saat ini. Memang pada dasarnyalah segenap adat-istiadat itu merupakan rangkaian sikap kepedulian masyarakat terhadap alam dan makhluk lain yang hidup berdampingan. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan bila upacara serupa Simah Laut ini terdapat di mana-mana di seluruh Nusantara, hanya nama dan tata cara pelaksanaannya saja yang berbeda-beda.
Adapun upacara Simah Laut yang terdapat di wilayah Kota-waringin, terutama masyarakat yang menetap di tepi laut, telah dilaksanakan sejak puluhan tahun lampau sebagai tradisi lanjutan dari sebelumnya. Jadi, tidak ada legenda atau riwayat tertentu yang menjadi landasan munculnya upacara ini.
Latar Pandangan Hidup
Latar pandangan hidup yang mendasari upacara Simah Laut ini, sebagaimana latar pandangan hidup adat-istiadat lainnya, ialah bahwa kehidupan manusia terikat dengan alam dan lingkungan tempat mereka menetap, baik terikat dengan sesama manusia, dengan hewan, tetumbuhan maupun dengan makhluk gaib lainnya. Dan oleh karena manusia memiliki kelebihan fitrah dibanding dengan makhluk lain, yaitu berupa akal budi dan hati nurani, maka manusialah yang lebih dahulu berikhtiar mengadakan pendekatan-pendekatan kepada alam dan makhluk lainnya. Pendekatan-pendekatan ini diadakan bertujuan mempererat ikatan tersebut supaya tidak menimbulkan akibat-akibat buruk bagi manusia dan bagi makhluk lainnya dalam satu lingkungan.
Terdapat berbagai cara pendekatan yang telah diikhtiarkan manusia. Pada intinya segenap pola pendekatan itu berujung pada Kekuatan Terakhir yang mampu diyakini sekelompok masyarakat. Demikian pula halnya dengan upacara Simah Laut, seluruh prosesi dan perlengkapan upacara telah dibebani lambang-lambang pendekatan, lambang penghormatan dan lambang permohonan. Maka tak heran jika upacara ini dipenuhi dengan nuansa-nuansa magis disertai puja-puji dan doa-doa kepada Yang Maha Gaib yang diyakini masyarakat.
Prosesi
Sebagaimana telah disebutkan tadi, bahwa upacara Simah Laut dilaksanakan setahun sekali pada permulaan musim barat. Upacara ini dilaksanakan dalam dua bagian. Bagian pertama berlangsung pada pagi hari dengan upacara penyembelihan hewan korban berupa dua ekor kambing atau sapi. Bagian pertama ini ditutup dengan mengantarkan bagian kepala hewan korban ke tengah laut, dan membawa bagian tubuhnya ke rumah tetua kampung untuk dimasak dan pada sore harinya dimakan bersama-sama penduduk kampung.
Upacara bagian kedua berlangsung pada tengah hari di tempat terbuka di tepi laut. Dimulai dengan arak-arakan membawa sesaji berupa penganan ringan dan daging hewan korban yang telah dibakar. Segenap sesajian ini diarak dari rumah tetua kampung menuju tempat berlangsungnya upacara. Selanjutnya di tempat upacara segenap sesajian tersebut disusun di atas altar untuk dibacakan doa-doa dan permohonan. Usai pembacaan doa dan permohonan, sebagian sesajian itu diantarkan ke tengah laut, sebagian diantarkan ke daratan sekitar pemukiman penduduk dan sebagian sisanya dicicipi bersama-sama penduduk.
Adapun perlengkapan pokok dari upacara ini, antara lain, perahu pengantar sesajian ke tengah laun, 40 jenis penganan ringan, 2 ekor ayam jago, dua ekor kambing, nasi kuning, apotik hidup, gula merah, telur ayam kampung, kelapa, pedupaan dan lain-lainnya.
Demikianlah salah satu tradisi budaya Dayak Kotawaringin ini masih bertahan hingga sekarang, terutama di desa nelayan Kecamatan Teluk Sampit kawasan Ujung Pandaran Kabupaten Kotawaringin Timur. Tampaknya juga dilaksanakan di Kabupaten Kotawaringin Barat dan Kabupaten Seruyan, meskipun nama upacara tersebut berbeda-beda namun maksud dan tujuan pelaksanaan upacara tersebut tidak jauh berbeda.***
'''''SWARA MENTAYA'''''
'''''Edisi: 08/B.SM.MES/April 2008'''''
.............................................................................................................................................................................................................................................
=== '''''ADAT-ISTIADAT''''' ===
=== '''''DAYAK KOTAWARINGIN''''' ===
'''UPACARA TRADISI RELIGIUS'''
'''MAULID NABI DAN ISRA MI’RAJ'''
Upacara tradisi Maulid Nabi dan Isra Mi’raj merupakan salah satu upacara tradisi religius masyarakat Dayak Kotawaringin. Sudah tentu upacara tradisi Maulid Nabi dan Isra Mi’raj ini bersumber langsung dari sejarah agama Islam. Maulid Nabi berkaitan dengan sejarah hidup Nabi Muhammad sendiri, sedangkan Isra Mi’raj berkaitan dengan sejarah ajaran agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad.
Adapun tatacara pelaksanaan upacara Maulid Nabi dan Isra Mi’raj di wilayah Kotawaringin sekarang ini sama saja dengan tatacara pelaksanaan di daerah lainnya. Tetapi beberapa dekade lalu, khususnya pelaksanaan Maulid Nabi, di wilayah Kotawaringin memiliki karakterisitik yang sangat khas. Maulid Nabi pada masa itu dilaksanakan dengan acara menyanyikan syair-syair pujian kepada Nabi Muhammad dari karya-karya pujangga zaman skolastik, antara lain karya al-Badruni, al-Barjanzi, al- Husyairi atau karya An-Nuri. Para pembaca syair-syair tersebut umumnya adalah orang-orang lanjut usia. Acara pembacaan syair-syair tersebut berlangsung sejak pagi hingga siang hari dengan dua kali masa jeda. Acara ditutup dengan pengguntingan rambut para balita yang dibawa oleh orang-orang tua mereka ke tempat berlangsungnya upacara. Pada rambut-rambut balita yang akan digunting bergelantungan beberapa keping uang logam. Namun sekarang upacara Maulid Nabi seperti demikian sudah tidak pernah dilaksanakan lagi. di samping karena orang-orang tua yang pandai menyanyikan syair-syair pujian tersebut sudah meninggal sebelum sempat mewariskan kepandaian mereka kepada generasi berikutnya, dan juga karena acara demikian dianggap bertele-tele dan kurang efesien, tidak selaras dengan perkembangan zaman yang serba instant. Sehingga salah satu warisan yang sangat unik dan khas tersebut terlupakan, dan nantinya akan mengaburkan jejak kesejarahan upacara tradisi tersebut.
Asal-usul Upacara
Tradisi Maulid Nabi dan Isra Mi’raj ini tentunya bukan berasal dari wilayah Kotawaringin, dan bukan pula berasal dari Jawa atau Melayu. Asal-usul kedua tradisi ini memang tidak diketahui dengan pasti. Jika ditinjau dari syair-syair yang dinyanyikan dalam acara Maulid Nabi beberapa dekade lalu dapat diduga bahwa upacara peringatan Maulid Nabi itu berasal dari kesultanan Islam di Timur Tengah yakni kesultanan Abbasiyah berkisar antara abad 9 hingga 13 Masehi. Tampaknya syair-syair tersebut sengaja ditulis untuk keperluan peringatan Maulid Nabi tersebut.
Adapun motif utama dari pelaksanaan peringatan Maulid Nabi pada era Abbasiyah tersebut tampaknya adalah dalam rangka mengimbangi pengaruh agama Kristen, agama Yahudi dan agama Zoroasther. Sebagaimna diketahui bahwa penganut agama Kristen setiap tahun merayakan hari kelahiran Yesus Kristus dengan nyanyian pujian, peng-anut agama Yahudi merayakan hari keluarnya Nabi Musa dari Mesir menuju Yerussalem dengan nyanyian pujian pula, begitu pun penganut agama Zoroasther merayakan hari kelahiran Zarathustra dengan nyanyian pujian pula.
Pada masa kekuasaan dinasti Abbasiyah di Bagdad toleransi kehidupan beragama memang sangat baik. Di tengah kekuasaan kerajaan Islam tersebut penganut agama lain memperoleh perlindungan hukum untuk mengamalkan ajaran agamanya masing-masing. Persaingan antar agama bersifat saling menguntungkan, sehingga masa tersebut dalam sejarah peradaban Islam dipandang sebagai masa paling cemerlang dalam hal kebebasan beragama. Bahkan bukan semata toleransi antar agama, dalam lingkungan pemeluk agama Islam sendiri terbuka kebebasan seluas-luasnya untuk menafsirkan al-Quran dan Hadits. Maka pada periode demikianlah muncul berbagai aliran pemikiran dan keyakinan dalam Islam, baik aliran ilmu fiqih, ilmu tasawuf, maupun ilmu sufistik.
Dan di antara berbagai aliran pemikiran dan keyakinan Islam tersebut, terdapat dua aliran yang sangat berpengaruh, yaitu aliran Qadariyah dan aliran Jabariyah. Aliran Qadariyah dikembangkan oleh golongan Mu’tazilah, golongan Islam rasional, sedangkan aliran Jabari-yah dikembangkan oleh golongan Suni, yaitu golongan Islam doktrinal. Di tengah persaingan kedua aliran itulah kemudian muncul polemik seputar masalah Isra Mi’raj. Golongan Qadariyah beranggapan bahwa terjadinya Isra Mi’raj Nabi itu hanya bersifat rohaniyah belaka, sedangkan golongan Jabariyah beranggapan bahwa Isra Mi’raj Nabi itu terjadi secara rohani dan jasmani. Polemik inilah tampaknya yang memicu golongan Jabariyah untuk menggagas supaya diadakan peringatan Isra Mi’raj setiap tahunnya. Tujuannya jelas, yaitu untuk menyiarkan paham mereka bahwa Isra Mi’raj Nabi itu terjadi secara jasmani dan rohani sekaligus. Sementara golongan Qadariyah tidak bermaksud menyiarkan paham mereka secara terbuka, karena dasar dari golongan Qadariyah adalah kebebasan berpikir, sehingga mereka merasa tak perlu menekankan pandangan mereka ke tengah masyarakat melalui peringatan Isra Mi’raj seperti yang dilakukan oleh golongan Jabariyah.
Demikianlah dugaan tentang asal-usul munculnya upacara tradisi Maulid Nabi dan Isra Mi’raj yang dapat ditelusuri melalui sejarah perkembangan kebudayaan Islam. Bila kemudian upacara tradisi Maulid Nabi dan Isra Mi’raj itu kemudian sampai juga ke wilayah Kotawaringin maka dapat dipastikan bahwa hal itu erat kaitannya dengan peranan ulama-ulama golongan Suni yang membawa agama Islam ke wilayah Kotawaringin pada abad 16 atau abad 17 Masehi lalu.
'''Maksud dan Tujuan'''
Mula-mula tampaknya maksud dan tujuan peringatan Maulid Nabi dan Isra Mi’raj ini bersifat didaktis, yaitu dalam rangka mendidik masyarakat supaya tidak mudah terpengaruh oleh paham-paham yang bertentangan dengan ajaran agama Islam, khususnya dalam dua hal tersbut. Namun kemudian, sesuai dengan perkembangan zaman, maksud dan tujuan peringatan Maulid Nabi dan Isra Mi’raj itu pun bergeser dari yang bersifat didaktis menuju yang bersifat syi’ar, terus berkembang menuju yang bersifat ukhuwah Islamiyah. Dan hingga dewasa ini terdapat bermacam-macam maksud dan tujuan orang melaksanakan peringatan Maulid Nabi dan Isra Mi’raj, dari yang bersifat formal hingga yang bersifat sakral.
Tetapi pada dasarnya maksud dan tujuan dari pelaksanaan upacara tradisi Maulid Nabi dan Isra Mi’raj ini yaitu untuk meningkatkan keyakinan umat Islam tentang kerasulan Nabi Muhammad serta kebenaran tentang peristiwa Isra Mi’raj yang dialami Nabi Muhammad. Selain itu juga bertujuan meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan serta memperkokoh solidaritas dan kesetiakawanan sosial umat Islam.
Pelaksanaan
Upacara tradisi Maulid Nabi dilaksanakan pada tanggal 12 Rabiul Awal penanggalan Arab. Hal ini sesuai dengan tanggal kelahiran Nabi Muhammad yaitu 12 Rabiul Awal tahun 571 Masehi. Nabi Muhammad merupakan putera tunggal pasangan Abdullah bin Abdul Muthalib dari kalangan bani Hasyim dan Aminah binti Wahab dari kalangan bani Zuhrah. Nabi Muhammad diangkat oleh Allah menjadi rasul pada tanggal 17 Ramadhan tahun 611 Masehi.
Sedangkan upacara tradisi Isra Mi’raj dilaksanakan pada tanggal 27 Rajab penangglan Hijriyah. Isra Mi’raj merupakan suatu peristiwa yang dialami Nabi Muhammad pada malam 27 Rajab tahun ke-10 masa kerasulan. Peristiwa itu merupakan perjalanan dari Masjid al-Haram di Mekah ke Masjid al-Aqsa di Yerussalem, kemudian naik ke langit tertinggi yang disebut dengan Sidhrat al-Munthaha. Maksud dari perjalanan ini yaitu dalam rangka menyaksikan tanda-tanda keagungan Allah di langit dan di bumi serta alam semesta seluruhnya. Selain itu juga dimaksudkan sebagai pelajaran yang bernilai sangat tinggi bagi umat Islam sesudahnya.
Adapun mengenai tempat pelaksanaan upacara tradisi Maulid Nabi dan Isra Mi’raj tersebut umumnya di masjid, langgar, mushalla, rumah penduduk, gedung atau pun di lapangan terbuka. Umumnya acara peringatan kedua tradisi tersebut hanya diisi dengan ceramah agama oleh seorang tokoh agama. Kemudian acara ditutup dengan pembacaan doa dan menyantap hidangan. Maulid Nabi biasanya diadakan pada pagi hari, sedangkan Isra Mi’raj biasanya pada malam hari. Acara berlangsung kurang lebih dua jam. Para undangan terdiri dari para tokoh agama, tokoh masyarakat, pejabat pemerintahan serta masyarakat umum yang berada di sekitar tempat berlangsungnya upacara.
'''UPACARA RUWAHAN'''
Upacara Ruwahan merupakan salah satu tradisi masyarakat Dayak Kotawaringin. Diadakan dalam rangka mendoakan dan menghormati para leluhur atau kaum kerabat yang telah meninggal dunia. Tradisi ini telah berlangsung sejak zaman sebelum Hindu, dan tetap bertahan hingga zaman sekarang. Hampir segenap masyarakat Dayak Kotawaringin melaksanakan upacara ini, kecuali beberapa kelompok masyarakat yang sudah tidak melaksanakannya lagi.
Bagi masyarakat Dayak yang menganut agama Kaharingan upacara ini disebut upacara “Tiwah”. Dalam hal teknis pelaksanaan upacara Tiwah memang berbeda dengan upacara Ruwahan yang dilakasanakan oleh masyarakat Dayak Kotawaringin yang beragama Islam, namun maksud dan tujuan upacara tersebut hampir sama saja, yaitu untuk mendoakan dan menghormati para leluhur dan kaum kerabat yang telah meninggal dunia.
'''Riwayat Tradisi'''
Bangsa-bangsa Timur pada dasarnya sangat menghormati para leluhur dan kaum kerabat mereka. Bangsa Arab menghormati para leluhur dengan cara menuliskan nama-nama leluhur mereka dibelakang nama diri. Bangsa India dan Cina menghormati leluhur dengan cara menyimpan abu jenazah pada tempat yang sangat khusus dan diiringi dengan upacara-upacara khusus pula. Begitu pun dengan suku-suku bangsa di Asia Tenggara, menghormati leluhur dan kaum kerabat dengan berbagai upacara sesuai tradisi masing-masing sukubangsa tersebut. Demikian pula halnya dengan upacara Ruwahan, merupakan salah satu dari berbagai upacara penghormatan kepada leluhur dan kaum kerabat dimaksud.
Upacara Ruwahan pada mulanya disebut upacara “Ma`aroh” yaitu upacara menghubungi roh orang yang sudah meninggal supaya ia dapat mengetahui jalan menuju alam asal-usul. Upacara Ma` aroh juga bertujuan untuk memberi kekuatan dan kesabaran bagi keluarga yang ditinggalkan. Tetapi kemudian ketika agama Hindu-Jawa masuk ke wilayak Kotawaringin, upacara ini diganti dengan upacara Ruwahan. Upacara Ruwahan pada zaman Hindu dilaksanakan menurut tatacara aga-ma Hindu pada masa itu. Dimulai pada tahap pemandian hingga tahap pengabuan dan seterusnya, semuanya terangkum dalam tatacara upacara Ruwahan.
Kemudian pada zaman Islam, upacara ini tetap dipertahankan dengan berbagai perubahan, baik berupa pengurangan maupun penam-bahan pada bagian-bagian upacara. Jika semula upacara Ruwahan meliputi juga upacara pemakaman, maka selanjutnya tidak lagi. Upacara pemakaman dilaksanakan menurut tata cara ajaran agama Islam, mulai dari pemandian hingga penguburan jenazah. Adapun pembacaan Talkim sesudah penguburan jenazah bukanlah bagian dari agama Islam, dan bukan pula bagian dari upacara Ruwahan. Pembacaan Talkim merupakan tradisi budaya tersendiri yang ditambahkan oleh para ulama untuk menggantikan tradisi sebelumnya yang bercorak Hindu.
'''Hakikat Upacara Ruwahan'''
Dalam ajaran agama Islam terdapat perintah untuk menghormati para leluhur, ibu-bapak, kakek-nenek, datuk-buyut dan seterusnya. Penghormatan itu berlaku baik pada saat leluhur tersebut masih hidup maupun sudah meninggal dunia. Orang yang tidak menghormati leluhur, menurut ajaran agama Islam, dianggap sebagai orang yang tidak beradab, karena tidak memiliki rasa balas budi.
Pada saat leluhur masih hidup orang dapat menghormatinya dengan cara memberikan pelayanan sebaik-baiknya atas segala keperluan mereka. Namun bila leluhur tersebut sudah meninggal dunia, maka penghormatan melalui pelayanan sudah tidak dapat dilakukan lagi. Dan mengingat bahwa penghormatan kepada leluhur tidak berhenti hanya karena mereka meninggal dunia, maka penghormatan hanya dapat dilakukan melalui doa-doa para anak-cucu dan kaum kerabat yang ditinggalkan.
Jadi, pada hakikatnya, Upacara Ruwahan adalah upaya mendorong para anak-cucu yang masih hidup untuk selalu menghormati leluhur mereka melalui doa-doa agar para leluhur mereka dapat diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Adapun suguh-suguhan berupa hidangan makan minum dalam upacara Ruwahan adalah upaya tuan rumah dalam menghormati para tamu yang sengaja diundang untuk mengikuti upacara tersebut. Menghormati tamu, dalam ajaran agama Islam, adalah hal yang sangat dianjurkan, terlebih lagi tamu yang sengaja diundang untuk turut serta berdoa bersama anak-cucu dan kaum kerabat leluhur yang telah meninggal dunia.
Selain itu, upacara Ruawahan pada hakikatnya juga mengingatkan manusia kepada kematian itu sendiri. bahwa segala sesuatu di dunia fana ini akan musnah, begitu pun manusia akan mati. Tidak ada sesuatu pun dapat dibawa pada saat seorang meninggal dunia, kecuali amal baik, ilmu yang berguna dan doa anak-cucu yang berbudi luhur. Kedatangan kematian tak dapat diduga. Oleh karena itu, melalui upacara Ruahan manusia diingatkan agar selalu menyadari akan tibanya masa kematian. Dan dari sini diharapkan agar senantiasa manusia membina dan memelihara hubungan baik kepada Tuhan, kepada sesama manusia dan makhluk lain serta kepada alam dan lingkungan hidup.
'''Maksud dan Tujuan'''
Maksud dan tujuan Upacara Ruwahan yang pertama-tama ialah memberi penghargaan yang setinggi-tingginya dan sebaik-baiknya bagi leluhur sangatlah bermanfaat untuk menumbuhkan kesadaran para generasi penerus agar berbuat sebaik-baiknya dalam membina dan memelihara keturunan berikutnya, sebagaimanapara leluhur sebelum itu telah berbuat sebaik-baiknya bagi mereka. Dengan demikian, maka upacara Ruawahan memiliki kaitan dengan masalah kelangsungan hidup sekelompok masyarakat dalam lingkungan budaya.
Disampingn itu, maksud dan tujuan upacara Ruawahan yaitu untukmeningkatkan keyakinan umat Islam akan kebenaran adanya hari akherat, hari pembalasan, surga dan neraka. Juga untuk mengingatkan anak-cucu dari leluhur yang telah meninggal dunia supaya selalu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa bagi keselamatan leluhur, keselamatan diri dan keluarga mereka sendiri. Dan oleh karena doa merupakan jembatan penghubung antara manusia dengan Tuhan, maka dengan sen-dirinya upacara Ruwahan berkaitan langsung dengan keyakinan keaga-maan bagi masyarakat dalam satu lingkunyan kebudayaan tersebut.
Dan hal lain yang tak kalah penting dalam Upacara Ruwahan yaitu bertujuan untuk membina hubungan silaturrahmi antara sesama anggota masyarakat dalam satu lingkungan. Dalam upacara Ruwahan orang-orang duduk berkumpul untuk saling menyapa dan hormat-mehormati. tidak ada kebencian dan dendam karena semua yang hadir larut dalam kebersamaan dan keharmonisan untuk berdoa kepada Tuhan bagi kebaikan lingkungan hidup mereka. Kemudian semua yang hadir akan mencicipi hidangan yang sama, satu rupa satu rasa, sebagai lambang kesatuan dan persatuan peri kehidupan mereka. Maka cukup jelas bahwa upacara Ruwahan juga mengandung misi persatuan dan kesatuan anggota masyarakat dalam satu lingkungan.
'''Tata Cara Pelaksanaan'''
Upacara Ruwahan dilaksanakan sesudah upacara pemakaman, pada sore hari atau malam hari. Bagi yang mampu secara ekonomi, upacara ini dilaksanakan berturut-turut selama tiga hari, kemudiam disusul pada hari ketujuh, disebut Menujuh hari, hari kedua puluh lima disebut Menyalawi, hari keempat puluh disebut Meampatpuluh, hari keseratus disebut Menyaratus. Selanjutnya dilaksanakan setahun sekali pada bulan Ruwah, bulan Sya`ban menurut penanggalan Hijriyah, atau dilaksanakan pada tanggal meninggalnya leluhur tersebut.
Mula-mula pihak penyelenggara upacara Ruwahan menyiapkan hidangan bagi para tamu dan kaum kerabat mereka serta menyiapkan pengharum ruangan berupa bunga rampai atau asap-asapan pedupaan. Kemudian penyelenggara mengundang tetangga-tetangga dan kaum kerabat dan seorang tokoh agama untuk memimpin pembacaan tahlil dan doa ruwah. Hidangan pada hari pertama biasanya berupa kue serabi atau soto banjar. Permukaan kue serabi yang bundar dan berwarna putih melambangkan bulan purnama, dan bulan purnama selanjutnya melam-bangkan ketenangan atau kedamaian yang sempurna. Begitu pun lontong atau irisan ketupat empat persegi yang terdapat dalam kuah soto banjar adalah lambang keselamatan dan kedamaian yang sempurna pula. Sedangkan pada hari-hari berikutnya hidangan dapat berupa apa saja sesuai kemampuan dan kesediaan pihak penyelenggaraan, tetapi umumnya berupa sup ayam atau rending daging.***
'''SWARA MENTAYA'''
'''Edisi: 06/B.SM.MES/Pebruari 2008'''
.............................................................................................................................................................................................................................................
=== ''ADAT-ISTIADAT'' ===
=== ''DAYAK KOTAWARINGIN'' ===
'''UPACARA TRADISI'''
'''Oleh: Aspur Azhar'''
Upacara-upacara tradisi masyarakat Dayak Kotawaringin di-pengaruhi oleh dua sistem sosial masyarakat. Yang pertama, pengaruh sistem sosial masyarakat religius, dan yang kedua, pengaruh sistem sosial masyarakat agraris. Pengaruh sistem sosisal masyarakat religius menghasilkan upacara-upacara tradisi yang berkaitan dengan keyakinan keagamaan, misalnya, upacara tradisi Maulid Nabi, Isra Mi’raj, Khatam al-Quran, Bubur Sura, Ruwahan dan lain-lain. Se-dangkan pengaruh sistem sosial masyarakat agraris menghasilkan upacara-upacara tradisi yang berkaitan dengan masalah rejeki, kese-lamatan, kesehatan dan lingkungan hidup. Misalnya, upacara Simah Laut, Ayun Anak, Mandi Safar, Selamatan, Halarat dan lain-lain. Dan di antara keduanya terdapat pula upacara tradisi yang merupakan hasil perpaduan antara sistem sosial masyarakat religius dengan sistem sosial masyarakat agraris, misalnya upacara tradisi perkawinan, kelahiran, Tasmiyah dan lain-lain.
Berdasarkan hal di atas, maka segenap upacara tradisi masyarakat Dayak Kotawaringin dapat dipilah ke dalam tiga bagian.
Yang pertama, yaitu upacara Tradisi Religius (bukan tradisi agama);
yang kedua, yaitu upacara Tradisi Agraris; dan yang ketiga, yaitu upacara tradisi yang merupakan perpaduan antara tradisi religius dan tradisi agraris, dapat disebut dengan upacara Tradisi Religius-Agraris.
Upacara-upacara Tradisi Religius bertujuan meningkatkan keyakinan keagamaan, dalam hal ini agama Islam. Misalnya, upacara tradisi Isra Mi’raj bertujuan meningkatkan keyakinan keagamaan, terutama keyakinan terhadap kerasulan Nabi Muhammad SAW dan ketaatan dalam melaksanakan kewajiban agama, yakni ibadah shalat. Upacara tradisi Talkin dan Ruwahan bertujuan meningkatkan keyakinan terhadap adanya kehidupan akherat, yaumil mahsyar, surga dan neraka. Upacara tradisi Khatam al-Quran bertujuan meningkat-kan keyakinan terhadap kebenaran kitab suci al-Quran sebagai kalam Allah SWT yang wajib dibaca, dihayati, dipelajari dan dipraktekkan dalam kehidupan pemeluk agama Islam.
Sementara, upacara-upacara Tradisi Agraris bertujuan meningkatkan semangat hidup dalam mengupayakan rejeki, keselamatan, kesehatan dan pemeliharaan lingkungan hidup. Masyarakat Agraris adalah masyarakat yang tingkat kesejahteraan, kesehatan dan keselamatan mereka sangat berhubungan dengan situasi dan kondisi alam dan lingkungan hidup. Misalnya petani, nelayan, pekebun, buruh tani, buruh bangunan dan lain-lain. Maka ada kalanya situasi dan kondisi alam dan lingkungan hidup sangat tidak menguntungkan bagi ke-sejahteraan, kesehatan dan keselamatan mereka. Dan ada kalanya hal demikian berlangsung dalam waktu relatif lama, sehingga dapat membuat mereka lemah dan putus asa. Bila keadaan masyarakat yang lemah dan putus asa itu dibiarkan berlarut-larut tentunya akan ber-dampak sangat buruk terhadap keberadaan mereka. Maka pada saat demikian diperlukanlah suatu upaya bagaimana masyarakat yang mulai lemah dan putus asa tersebut bisa bangkit dan terdorong kembali mempertahankan keberadaan mereka dengan gigih dan tabah dalam situasi dan kondisi yang sangat tidak menguntungkan itu.
Sampai saat ini belum ada satu cara pun yang lebih efektif untuk mendorong semangat hidup masyarakat agraris yang mulai lemah dan putus asa karena situasi dan kondisi alam yang kurang menguntungkan itu selain daripada melaksanakan upacara-upacara tradisi. Misalnya, upacara Simah Laut, dilaksanakan pada bulan Nopember atau Desember, di mana pada bulan-bulan tersebut situasi dan kondisi laut sangat tidak menguntungkan bagi masyarakat nelayan. Masyarakat nelayan akan mengalami depresi akibat berbulan-bulan tidak bisa melaut karena cuaca tidak ramah. Maka pada saat demikian tidak ada nasehat yang berguna untuk membuat masyarakat nelayan tetap tabah dan tetap mempunyai harapan, kecuali segera melaksanakan upacara Simah Laut. Jadi, jelas bahwa upacara-upacara Tradisi Agraris ini bertujuan mendorong semangat hidup masyarakat yang mulai lemah dan putus asa akibat situasi dan kondisi alam yang kurang menguntungkan bagi kesejahteraan, kesehatan, keselamatan dan lingkungan hidup mereka.
Adapun Tradisi Religius Agraris bertujuan meningkatkan keyakinan keagamaan sekaligus meningkatkan semangat hidup dalam mengupayakan kesejahteraan, kesehatan, keselamatan dan lingkungan hidup. Misalnya upacara tradisi Perkawinan. Upacara ini memang mengandung aspek agama, terutama pada prosesi pernikahan, selebihnya merupakan prosesi budaya masyarakat agraris. Begitu pun pada upacara tradisi Aqiqah dan Tasmiyah, mengandung aspek religius sekaligus aspek agraris.
Selanjutnya paparan upacara tradisi ini akan dimulai dari upacara Tradisi Religius, kemudian Tradisi Agraris dan disusul Tradisi Religius Agraris.
* [http://www.kotimkab.go.id/ Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur]
{{Dati2
|settlement_type = Ibu kota
|translit_lang1_type = [[Jawi]] Minang
|nama = Kota Padang
|provinsi = Sumatra Barat
|julukan = Kota Bengkuang
|motto = Padang, kota tercinta
|translit_lang1_info = ڤادڠ
|nama = Kota Padang
|foto = {{Photomontage
|provinsi = Sumatera Barat
|border=0
|julukan = Kota Bengkuang
|color_border=transparent
|motto = Padang, kota tercinta
|color=transparent
|foto = {{multiple image|border= infobox|total_width= 300|image_style= border:1;
|spacing=1
|perrow = 1/2/2/2
|size=275
|image1=Padang Kota yang Dikelilingi Bukit dan Lautan.jpg
|photo1a=Kota Padang Indah.jpg{{!}}Panorama Kota Padang dari Taman Sitti Nurbaya
|photo2aimage2=Adityawarman Museum.JPG{{!}}Museum Adityawarman
|image3=Padang Kota Tercinta udara.jpg
|photo2b=Teluk Bayur Harbour1.jpg{{!}}Pelabuhan Teluk Bayur
|image4=Teluk Bayur Harbour1.jpg
|photo3a=Pantai Padang 2018 (cropped).jpg{{!}}Pantai Padang (Taplau)
|image5=Pantai Padang 2018.jpg
|photo3b=RTH Imam Bonjol 2013.jpg{{!}}Ruang Terbuka Imam Bonjol
|image6=RTH Imam Bonjol 2013.jpg
|photo4a= Sign Padang pagi.jpg{{!}}Monumen IORA
|image7=Sign Padang pagi.jpg
}}
|caption = Dari atas ke bawah = Dari Atas, kiri ke kanan: Panorama Kota dari [[Taman Sitti Nurbaya]], [[Museum Adityawarman]],Tagline Padang Kota Tercinta di Puncak Gunung Padang, [[Pelabuhan Teluk Bayur]], [[Pantai Padang|Pantai Padang (Taplau)]], [[Lapangan Imam Bonjol|Ruang Terbuka Imam Bonjol]], dan monumen [[Asosiasi Negara-negara Pesisir Samudra Hindia|IORA]]
|dasar hukum = UU Nomor 9 Tahun 1956<ref name="UU">{{cite web|url=https://otda.kemendagri.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Pembentukan-Daerah-Daerah-Otonom-di-Indonesia-s.d-Tahun-2014-2.pdf|title=Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014|website=www.otda.kemendagri.go.id|accessdate=6 Desember 2021|archive-date=12 Juli 2019|archive-url=https://web.archive.org/web/20190712121648/http://otda.kemendagri.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Pembentukan-Daerah-Daerah-Otonom-di-Indonesia-s.d-Tahun-2014-2.pdf|dead-url=yes}}</ref>
|tanggal = [[19 Maret]] [[1956]]<ref name="UU"/>
|hari jadi = {{tanggal lahir dan umur|1669|08|7}}
|lambangbendera = Logoflag of Padang City.svgpng
|image_maplambang = Lokasi Sumatra Barat Kota = Logo Padang.svg
|image_map = Lokasi Sumatera Barat Kota Padang.svg
|map_caption = Letak Padang di [[Sumatra Barat]]
|map_caption = Letak Padang di [[Sumatera Barat]]
|pushpin_map_caption = Letak Padang di [[Indonesia]]
|coordinates_region = ID
|nama_walikota = [[Andree Harmadi Algamar]] (Pj.)<ref>https://www.hariansinggalang.co.id/berita/183709/dilantik-rabu-andree-algamar-pj-walikota-padang</ref>
|jenis pemimpin = Daftar Wali Kota Padang{{!}} Wali Kota
|nama_wakil_walikota =
|pemimpin = [[Hendri Septa]]
|nama sekretaris daerah = Andree Harmadi Algamar
|jenis pemimpin2 = Daftar Wakil Wali Kota Padang{{!}} Wakil Wali Kota
|ketua DPRD = Syafrial Kani
|pemimpin2 = ''Lowong''
|luas = 1414,96
|ketua DPRD = Syafrial Kani
|area_rank = 9
|luas = 694,96
|penduduktahun = 2021
|population_rank = 19
|penduduktahun = 30 Juni [[2023]]
|pendudukref = <ref name="BPS">{{cite web|last =|first =|authorlink =|coauthors =|year =2021|url= https://sumbar.bps.go.id/publication/2021/02/26/438e46e73d9a64df8d8c34f2/provinsi-sumatera-barat-dalam-angka-2021.html |title = Provinsi Sumatra Barat Dalam Angka 2021|format =pdf|work =|publisher = BPS Sumbar|accessdate =27 Februari 2021|accessyear =2021|archiveurl =|archivedate =|quote =|page=139-365}}</ref>
|pendudukref = <ref name="BPS">{{cite web|last =|first =|authorlink =|coauthors =|year =2021|url =https://sumbar.bps.go.id/publication/2021/02/26/438e46e73d9a64df8d8c34f2/provinsi-sumatera-barat-dalam-angka-2021.html|title =Provinsi Sumatera Barat Dalam Angka 2021|format =pdf|work =|publisher =BPS Sumbar|accessdate =27 Februari 2021|accessyear =2021|archiveurl =https://web.archive.org/web/20210516024612/https://sumbar.bps.go.id/publication/2021/02/26/438e46e73d9a64df8d8c34f2/provinsi-sumatera-barat-dalam-angka-2021.html|archivedate =2021-05-16|quote =|page =139-365|dead-url =no}}</ref>
|penduduk = 909040
|penduduk = 928541
|agama = [[Islam]] 95,63%<br> [[Kristen]] 3,40%<br>- [[Protestan]] 1,72%<br>- [[Katolik]] 1,68%<br> [[Buddha]] 0,95%<br> [[Hindu]] 0,01%<br> Lainnya 0,01%
|kepadatan = auto
|bahasa=[[bahasa Indonesia]](resmi), [[bahasa Minang]](dominan)<ref name="BPS"/><ref name="padangkota.bps.go.id">{{cite web|url=
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
https://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?search-tabel=Penduduk+Menurut+Wilayah+dan+Agama+yang+Dianut&tid=321&search-wilayah=Kota+Padang&wid=1371000000&lang=id|last=|first=|title=Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kota Padang|website=www.sp2010.bps.go.id|accessdate=28 Agustus 2020}}</ref>
|96,82% [[Islam]]
|kepadatan = 1310,50
|{{Tree list}}
|kecamatan = 11 [[kecamatan]]<ref>Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 17 Tahun 1980 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Padang.</ref>
* 2,85% [[Kekristenan]]
|kelurahan = 104 [[kelurahan]]
** 1,53% [[Protestan]]
|zona = [[Waktu Indonesia Barat|WIB]]
** 1,32% [[Katolik]]
|koordinat = {{Coord|-0.947231|100.417720}}
{{Tree list/end}}
|elevation_m = 2
|0,32% [[Agama Buddha|Buddha]] | 0,01% Lainnya<ref name="DUKCAPIL"/>}}
|kodepos = [[Daftar kodepos di Indonesia|25000]]
|bahasa = [[bahasa Indonesia]] (resmi), [[bahasa Minang]] (utama)<ref name="BPS"/><ref name="padangkota.bps.go.id">{{cite web|url=https://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?search-tabel=Penduduk+Menurut+Wilayah+dan+Agama+yang+Dianut&tid=321&search-wilayah=Kota+Padang&wid=1371000000&lang=id|last=|first=|title=Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kota Padang|website=www.sp2010.bps.go.id|accessdate=28 Agustus 2020|archive-date=2023-03-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20230303162109/https://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?search-tabel=Penduduk+Menurut+Wilayah+dan+Agama+yang+Dianut&tid=321&search-wilayah=Kota+Padang&wid=1371000000&lang=id|dead-url=no}}</ref>
|kodearea = +62 751
|IPM = {{increase}} 83,29 ([[2022]])<br>{{fontcolor|blue|sangat tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|title=Indeks Pembangunan Manusia 2021-2022|website=www.bps.go.id|accessdate=3 November 2023}}</ref>
|nomor_polisi = '''BA xxxx''' A**/B*/I*/O*/Q*/R*
|kecamatan = 11
|SNI = PAD
|kelurahan = 104
|dau = Rp 1.183.725.491.000,- ([[2020]])<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=27 Februari 2021}}</ref>
|nagari = 10
|IPM = {{increase}} 82,90 ([[2021]])<br>{{fontcolor|darkgreen|sangat tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|title=Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021|website=www.bps.go.id|accessdate=6 Desember 2021}}</ref>
|zona = [[Waktu Indonesia Barat|WIB]]
|situs = {{URL|http://www.padang.go.id}}
|koordinat = {{Coord|-0.947231|100.417720}}
|elevation_m = 2
|kodepos = [[Daftar kodepos di Indonesia|25000]]
|kodearea = +62 751
|nomor_polisi = BA
|SNI = PAD
|dau = Rp 1.183.725.491.000,- ([[2020]])<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=27 Februari 2021}}</ref>
|situs = {{URL|http://www.padang.go.id}}
}}
 
'''Kota Padang''' adalah [[kota]] terbesar di pantai barat [[Pulau Sumatra]] dansekaligus [[daftar ibu kota provinsi di Indonesia|ibu kota]] [[Sumatraprovinsi]] [[Sumatera Barat]], [[Indonesia]]. Kota ini merupakanadalah pintu gerbang barat Indonesia dari [[Samudra Hindia]].<ref>{{Cite webnews|url=https://sumbar.antaranews.com/berita/149259/padang-ingin-kembalikan-kejayaan-indonesia-sebagai-penghasil-rempah|title=Padang Ingin Kembalikan Kejayaan Indonesia sebagai Penghasil Rempah|last=AgencySumbar|first=ANTARA NewsAntara|websitework=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News Sumbar]]|access-date=2020-06-13|date=2015-06-04|archive-date=2020-06-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20200613120104/https://sumbar.antaranews.com/berita/149259/padang-ingin-kembalikan-kejayaan-indonesia-sebagai-penghasil-rempah|dead-url=no}}</ref> Secara [[Geografi Kota Padang|geografi]], Padang dikelilingi perbukitan yang mencapai ketinggian 1.853 [[Meter di atas permukaan laut|mdpl]] dengan luas wilayah 6931.414,6696&nbsp;km², lebih dari separuhnya berupa [[hutan lindung]]. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada [[2021]]2022, kota ini memiliki jumlah [[Kependudukan Kota Padang|penduduk]] sebanyak 909919.040145 jiwa.,<ref name="BPS"/> dan pada pertengahan tahun 2023, penduduk Padang sebanyak 928.541 jiwa.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=3 November 2023|format=Visual}}</ref> Padang merupakan [[kota inti]] dari pengembangan wilayah metropolitan [[PalapaKawasan (wilayahMetropolitan metropolitan)Palapa|Palapa]].
 
[[Sejarah Kota Padang]] tidak terlepas dari peranannya sebagai [[rantau|kawasan rantau Minangkabau]], yang berawal dari perkampungan nelayan di muara [[Batang Arau]] lalu berkembang menjadi bandar pelabuhan yang ramai setelah masuknya [[Belanda]] di bawah bendera [[Vereenigde Oostindische Compagnie]] (VOC). Hari jadi kota ditetapkan pada 7 Agustus 1669, yang merupakan hari penyerangan [[loji]] Belanda di [[Pelabuhan Muara|Muara Padang]] oleh masyarakat [[Pauh, Padang|Pauh]] dan [[Koto Tangah, Padang|Koto Tangah]]. Semasa [[penjajahan Belanda]], kota ini menjadi pusat perdagangan [[emas]], [[teh]], [[kopi]], dan [[rempah-rempah]]. Memasuki abad ke-20, ekspor [[batu bara]] dan [[semen]] mulai dilakukan melalui [[Pelabuhan Teluk Bayur]]. Saat ini, infrastruktur Kota Padang telah dilengkapi oleh [[Bandar Udara Internasional Minangkabau]] serta jalur [[kereta api]] yang terhubung dengan kota-kota lain di [[SumatraSumatera Barat]].
 
Sentra perniagaan kota berada di [[Pasar Raya Padang]], dan didukung oleh sejumlah [[Daftar pusat perbelanjaan di Padang|pusat perbelanjaan]] modern dan 16 pasar tradisional. Padang merupakan salah satu pusat pendidikan terkemuka di luar Pulau Jawa, ditopang dengan keberadaan puluhan [[Daftar perguruan tinggi di Kota Padang|perguruan tinggi]], termasuk tiga universitas negeri. Sebagai kota seni dan budaya, Padang dikenal dengan legenda [[Malin Kundang]] dan novel ''[[Sitti Nurbaya]]''. Setiap tahunnya, berbagai festival diselenggarakan untuk menunjang sektor pariwisata. Di kalangan masyarakat Indonesia, nama kota ini umumnya diasosiasikan dengan [[Orang Minangkabau|etnis Minangkabau]] serta masakan khasnya dikenal sebagai [[masakan Padang]].<ref name="Galang"/>
 
== Sejarah ==
{{utama|Sejarah Kota Padang}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De rivier van Padang TMnr 3728-845.jpg|jmpl|220px|ki|[[Pelabuhan Muara|Muara Padang]] pada tahun 1883-1889 ([[litografi]] berdasarkan [[cat air]] oleh [[Josias Cornelis Rappard]])]]
Tidak ada data yang pasti siapa yang memberi nama kota ini Padang. Diperkirakan kota ini pada awalnya berupa sebuah lapangan, dataran atau gurun<ref>{{Cite book|last=Alam|date=1856|url=http://hdl.handle.net/1887.1/item:2314601|title=Oendang oendang Adat Limbago|location=Solok|pages=272 - 273|url-status=live}}</ref> yang luas sehingga dinamakan ''Padang''. Dalam [[bahasa Minangkabau|bahasa Minang]], kata ''padang'' juga dapat bermaksud pedang.<ref>{{cite book|title=Paco-Paco (Kota) Padang|last=Colombijn|firstk=Freek|authorlink=Freek Colombijn|pages=55}}</ref>
 
Tidak ada data pasti siapa yang memberi nama kota ini Padang. Namun, kota ini pada awalnya diperkirakan berupa sebuah lapangan, dataran, atau gurun<ref>{{Cite book|last=Alam|date=1856|url=http://hdl.handle.net/1887.1/item:2314601|title=Oendang oendang Adat Limbago|location=Solok|pages=272 - 273|url-status=live}}</ref> yang luas sehingga dinamakan ''Padang''. Dalam [[bahasa Minangkabau|bahasa Minang]], kata ''padang'' juga dapat bermaksud pedang.<ref>{{cite book|title=Paco-Paco (Kota) Padang|last=Colombijn|firstk=Freek|authorlink=Freek Colombijn|pages=55}}</ref>
Menurut [[Tambo Minangkabau|tambo]] setempat, kawasan kota ini dahulunya merupakan bagian dari kawasan [[rantau]] yang didirikan oleh para perantau [[suku Minangkabau|Minangkabau]] dari [[Dataran Tinggi Minangkabau]] (''darek''). Tempat permukiman pertama mereka adalah perkampungan di pinggiran selatan [[Batang Arau]] di tempat yang sekarang bernama [[Seberang Padang, Padang Selatan, Padang|Seberang Padang]].<ref>{{cite book|title=Paco-Paco (Kota) Padang|last=Colombijn|first=Freek|pages=56}}</ref> Kampung-kampang baru kemudian dibuka ke arah utara permukiman awal tersebut, yang semuanya termasuk [[Nagari|Kenagarian]] Padang dalam adat ''Nan Dalapan Suku''; yaitu suku-suku ''[[Suku Sumagek|Sumagek]]'' (Chaniago Sumagek), ''[[Mandaliko]]'' (Chaniago Mandaliko), ''[[Panyalai]]'' (Chaniago Panyalai), dan ''[[Suku Jambak|Jambak]]'' dari Kelarasan Bodhi-Chaniago, serta ''[[Sikumbang]]'' (Tanjung Sikumbang), ''[[Balai Mansiang]]'' (Tanjung Balai-Mansiang), ''[[Suku Koto|Koto]]'' (Tanjung Piliang), dan ''[[Suku Malayu|Malayu]]'' dari Kelarasan Koto-Piliang.<ref name="Jumhari"/> Terdapat pula pendatang dari rantau pesisir lainnya, yaitu dari [[Painan (kota)|Painan]], [[Kabupaten Pasaman|Pasaman]], dan [[Koto XI Tarusan, Pesisir Selatan|Tarusan]].<ref name="Jumhari">{{cite journal
 
Menurut [[Tambo Minangkabau|tambo]] setempat, kawasan kota ini dahulunya merupakan bagian dari kawasan [[rantau]] yang didirikan oleh para perantau [[suku Minangkabau|Minangkabau]] dari [[Dataran Tinggi Minangkabau]] (''darek''). Tempat permukiman pertama mereka adalah perkampungan di pinggiran selatan [[Batang Arau]] di tempat yang sekarang bernama [[Seberang Padang, Padang Selatan, Padang|Seberang Padang]].<ref>{{cite book|title=Paco-Paco (Kota) Padang|last=Colombijn|first=Freek|pages=56}}</ref> Kampung-kampung baru kemudian dibuka ke arah utara permukiman awal tersebut, yang semuanya termasuk [[Nagari|Kenagarian]] Padang dalam adat ''Nan Dalapan Suku''; yaitu suku-suku ''[[Suku Sumagek|Sumagek]]'' (Chaniago Sumagek), ''[[Mandaliko]]'' (Chaniago Mandaliko), ''[[Panyalai]]'' (Chaniago Panyalai), dan ''[[Suku Jambak|Jambak]]'' dari Kelarasan Bodhi-Chaniago, serta ''[[Sikumbang]]'' (Tanjung Sikumbang), ''[[Balai Mansiang]]'' (Tanjung Balai-Mansiang), ''[[Suku Koto|Koto]]'' (Tanjung Piliang), dan ''[[Suku Malayu|Malayu]]'' dari Kelarasan Koto-Piliang.<ref name="Jumhari"/> Terdapat pula pendatang dari rantau pesisir lainnya, yaitu dari [[Painan (kota)|Painan]], [[Kabupaten Pasaman|Pasaman]], dan [[Koto XI Tarusan, Pesisir Selatan|Tarusan]].<ref name="Jumhari">{{cite journal
| journal = Wacana Etnik, Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora
| title = Urgensi Penguatan Identitas Kewarganegaraan Subnasional di Kota Padang Pasca Gempa 2009: Studi Tentang Reposisi Etnis Cina Terhadap Kebijakan Publik dan Politik Lokal
Baris 262 ⟶ 86:
| id = ISSN 2098-8746
| date = April 2013
| access-date = 2017-04-28
}}</ref> Seperti kawasan rantau Minangkabau lainnya, pada awalnya kawasan sepanjang pesisir barat Sumatra berada di bawah pengaruh [[Kerajaan Pagaruyung]].<ref>{{cite book|last=Cortesão|first=Armando|title=The Suma Oriental of Tomé Pires|year=1944|publisher=Hakluyt Society|location=London|volume=2}}</ref> Namun, pada awal abad ke-17 kawasan ini telah menjadi bagian dari kedaulatan [[Kesultanan Aceh]].<ref>{{cite book|last=Kathirithamby-Wells|first=J|title=Achehnese Control over West Sumatra up to the Treaty of [[Painan]] of 1663. JSEAH 10. 3:453-479.|year=1969}}</ref><ref>{{cite web|last=Abdullah|first=Taufik|authorlink=Taufik Abdullah|url=http://cip.cornell.edu/DPubS/Repository/1.0/Disseminate/seap.indo/1107140687/body/pdf|title=Some Notes on the Kaba Tjindua Mato: An Example of Minangkabau Traditional Literature|format=PDF|accessdate=2010-03-30}}</ref>
| archive-date = 2017-04-29
| archive-url = https://web.archive.org/web/20170429001827/http://wacanaetnik.fib.unand.ac.id/index.php/wacanaetnik/article/viewFile/42/49
| dead-url = no
}}</ref> Seperti kawasan rantau Minangkabau lainnya, pada awalnya kawasan sepanjang pesisir barat Sumatra berada di bawah pengaruh [[Kerajaan Pagaruyung]].<ref>{{cite book|last=Cortesão|first=Armando|title=The Suma Oriental of Tomé Pires|year=1944|publisher=Hakluyt Society|location=London|volume=2}}</ref> Namun, pada awal abad ke-17, kawasan ini telah menjadi bagian dari kedaulatan [[Kesultanan Aceh]].<ref>{{cite book|last=Kathirithamby-Wells|first=J|title=Achehnese Control over West Sumatra up to the Treaty of [[Painan]] of 1663. JSEAH 10. 3:453-479.|year=1969}}</ref><ref>{{cite web|last=Abdullah|first=Taufik|authorlink=Taufik Abdullah|url=http://cip.cornell.edu/DPubS/Repository/1.0/Disseminate/seap.indo/1107140687/body/pdf|title=Some Notes on the Kaba Tjindua Mato: An Example of Minangkabau Traditional Literature|format=PDF|accessdate=2010-03-30|archive-date=2011-10-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20111027215758/http://cip.cornell.edu/DPubS/Repository/1.0/Disseminate/seap.indo/1107140687/body/pdf|dead-url=no}}</ref>
 
=== Masa kolonial ===
Kehadiran bangsa asing di Kota Padang diawali dengan kunjungan pelaut Inggris pada tahun 1649.<ref>{{cite book|last=Keane|first=A.H.|title=Eastern Geography: A Geography of the Malay Peninsula, Indo-China, the Eastern Archipelago, the Philippines, and New Guinea|url=https://archive.org/details/bub_gb_3HNKAAAAYAAJ|year=1892|publisher=E. Stanford}}</ref> Kota ini kemudian mulai berkembang sejak kehadiran bangsa Belanda di bawah ''[[Vereenigde Oostindische Compagnie]]'' (VOC) pada tahun 1663, yang diiringi dengan migrasi penduduk Minangkabau dari kawasan [[luhak]].<ref name="Freek">{{cite journal|last=Colombijn|first=Freek|title=Padang|volume=13|issue=4|year=1996|doi=10.1016/0264-2751(96)00010-8 |pages=281-288}}</ref>
 
Selain memiliki muara yang bagus, VOC tertarik membangun [[Pelabuhan Muara|pelabuhan]] dan permukiman baru di pesisir barat Sumatra untuk memudahkan akses perdagangan dengan kawasan pedalaman Minangkabau. Selanjutnya pada tahun 1668, VOC berhasil mengusir pengaruh Kesultanan Aceh dan menanamkan pengaruhnya di sepanjang pantai barat Sumatra, sebagaimana diketahui dari surat ''Regent'' Jacob Pits kepada [[Daftar Raja Pagaruyung|Raja Pagaruyung]] yang berisi permintaan dilakukannya hubungan dagang kembali dan mendistribusikan emas ke kota ini.<ref>NA. VOC 1277. ''Mission to Pagaruyung''. fols. 1027r-v.</ref> VOC berhasil mengembangkan Kota Padang dari perkampungan nelayan menjadi kota metropolitan pada abad ke-17.<ref>[{{Cite web |url=http://lifestyle.okezone.com/read/2011/05/16/408/457626/abad-17-kota-padang-pernah-jadi-kota-metropolitan |title=Abad 17 Kota Padang Pernah Jadi Kota Metropolitan] |access-date=2014-12-26 |archive-date=2014-12-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20141226094047/http://lifestyle.okezone.com/read/2011/05/16/408/457626/abad-17-kota-padang-pernah-jadi-kota-metropolitan |dead-url=no }}</ref> Padang menjadi kota pelabuhan yang ramai bagi perdagangan emas, teh, kopi, dan rempah-rempah. Dalam perkembangan selanjutnya, pada 7 Agustus 1669 terjadi pergolakan masyarakat [[Pauh, Padang|Pauh]] dan [[Koto Tangah, Padang|Koto Tangah]] melawan monopoli VOC. Meski dapat diredam oleh VOC, peristiwa tersebut kemudian diabadikan sebagai tahun lahir Kota Padang.<ref name="Pemda"/>
 
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Ereboog bij een brug met opschrift 'Welkom te Padang' ter gelegenheid van het bezoek van Gouverneur-Generaal Van Limburg Stirum Westkust -Sumatra. TMnr 60013113.jpg|kiri|jmpl|220px|lurus|Gerbang menyambut kedatangan [[Gubernur Jenderal Hindia Belanda|Gubernur Jenderal]] [[Johan Paul van Limburg Stirum]] di Padang pada Maret 1916]]
 
Beberapa bangsa Eropa silih berganti mengambil alih kekuasaan di Kota Padang. Pada 19 Agustus 1781,<ref>{{Cite book|last=Dekker|first=J. K. Koops|date=1919|url=https://books.google.com/books?id=LKBFAQAAMAAJ&newbks=0|title=Overzicht van de geschiedenis van Sumatra's Westkust en van de stad Padang|publisher=Winkel|language=nl}}</ref> akibat rentetan [[Perang Inggris-Belanda Keempat]], Inggris berhasil menguasai kota ini.<ref name="Moore">Moore, B., Nierop, H.F.K. (2003). ''Colonial Empires Compared: Britain and the Netherlands, 1750-1850''. Ashgate Publishing. ISBN 0-7546-0492-6.</ref><ref name="Marsden">{{cite book|last=Marsden|first=William|authorlink=William Marsden|title=The History of Sumatra: Containing an Account of the Government, Laws, Customs and Manners of the Native Inhabitants, with a Description of the Natural Productions, and a Relation of the Ancient Political State of That Island|url=https://archive.org/details/historysumatrac01marsgoog|year=1784}}</ref> Namun, setelah ditandatanganinya [[:en:Peace of Paris (1783)|Perjanjian Paris pada tahun 1784]] kota ini dikembalikan kepada VOC.<ref>{{cite journal|last=Tarling|first=Nicholas|title=Anglo-Dutch Rivalry in the Malay World, 1780-1824|url=http://links.jstor.org/sici?sici=0018-246X(1964)7%3A1%3C177%3AARITMW%3E2.0.CO%3B2-Y|journal=Historical Journal|volume=7|year=1964|pages=177-179|access-date=2010-12-11|archive-date=2023-03-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20230303162000/https://www.jstor.org/stable/3020528|dead-url=no}}</ref> Pada tahun 1793 kota ini sempat dijarah dan dikuasai oleh seorang bajak laut [[Prancis]] yang bermarkas di [[Mauritius]] bernama [[François Thomas Le Même]], yang keberhasilannya diapresiasi oleh pemerintah Prancis waktu itu dengan memberikannya penghargaan.<ref>{{cite book|last=Piat|first=Denis|title=Pirates and Corsairs in Mauritius|year=2007|publisher=Christian le Comte|id=ISBN 978-99949-905-3-5}}</ref> Kemudian pada tahun 1795, Kota Padang kembali diambil alih oleh Inggris.<ref name="Moore"/> Namun, setelah [[peperangan era Napoleon]], pada tahun 1819 Belanda mengklaim kembali kawasan ini yang kemudian dikukuhkan melalui [[Traktat London]], yang ditandatangani pada 17 Maret 1824.<ref>{{cite book|last=Keat|first=G.O.|title=Southeast Asia: a Historical Encyclopedia, from [[Angkor Wat]] to East Timor|year=2004|publisher=ABC-CLIO|id=1-57607-770-5}}</ref>
 
[[Berkas:Coat of Arms of Padang (1926).svg|ka|jmpl|220px|lurus|Lambang Kota Padang zaman Hindia Belanda, diadopsi tahun 1926.]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Ereboog bij een brug met opschrift 'Welkom te Padang' ter gelegenheid van het bezoek van Gouverneur-Generaal Van Limburg Stirum Westkust -Sumatra. TMnr 60013113.jpg|kiri|jmpl|lurus|Gerbang menyambut kedatangan [[Gubernur Jenderal Hindia Belanda|Gubernur Jenderal]] [[Johan Paul van Limburg Stirum]] di Padang pada Maret 1916]]
Beberapa bangsa Eropa silih berganti mengambil alih kekuasaan di Kota Padang. Pada tahun 1781, akibat rentetan [[Perang Inggris-Belanda Keempat]], Inggris berhasil menguasai kota ini.<ref name="Moore">Moore, B., Nierop, H.F.K. (2003). ''Colonial Empires Compared: Britain and the Netherlands, 1750-1850''. Ashgate Publishing. ISBN 0-7546-0492-6.</ref><ref name="Marsden">{{cite book|last=Marsden|first=William|authorlink=William Marsden|title=The History of Sumatra: Containing an Account of the Government, Laws, Customs and Manners of the Native Inhabitants, with a Description of the Natural Productions, and a Relation of the Ancient Political State of That Island|url=https://archive.org/details/historysumatrac01marsgoog|year=1784}}</ref> Namun, setelah ditandatanganinya [[:en:Peace of Paris (1783)|Perjanjian Paris pada tahun 1784]] kota ini dikembalikan kepada VOC.<ref>{{cite journal|last=Tarling|first=Nicholas|title=Anglo-Dutch Rivalry in the Malay World, 1780-1824|url=http://links.jstor.org/sici?sici=0018-246X(1964)7%3A1%3C177%3AARITMW%3E2.0.CO%3B2-Y|journal=Historical Journal|volume=7|year=1964|pages=177-179}}</ref> Pada tahun 1793 kota ini sempat dijarah dan dikuasai oleh seorang bajak laut [[Prancis]] yang bermarkas di [[Mauritius]] bernama [[François Thomas Le Même]], yang keberhasilannya diapresiasi oleh pemerintah Prancis waktu itu dengan memberikannya penghargaan.<ref>{{cite book|last=Piat|first=Denis|title=Pirates and Corsairs in Mauritius|year=2007|publisher=Christian le Comte|id=ISBN 978-99949-905-3-5}}</ref> Kemudian pada tahun 1795, Kota Padang kembali diambil alih oleh Inggris.<ref name="Moore"/> Namun, setelah [[peperangan era Napoleon]], pada tahun 1819 Belanda mengklaim kembali kawasan ini yang kemudian dikukuhkan melalui [[Traktat London]], yang ditandatangani pada 17 Maret 1824.<ref>{{cite book|last=Keat|first=G.O.|title=Southeast Asia: a Historical Encyclopedia, from [[Angkor Wat]] to East Timor|year=2004|publisher=ABC-CLIO|id=1-57607-770-5}}</ref>
 
Pada tahun 1837, pemerintah [[Hindia Belanda]] menjadikan Padang sebagai pusat pemerintahan wilayah [[Pesisir Barat Sumatra]] (''Sumatra's Westkust'') yang wilayahnya meliputi [[Sumatera Barat]] dan [[Tapanuli]] sekarang.<ref>[[Gusti Asnan|Asnan, Gusti]] (2002). ''Transportation on the West Coast of Sumatra in the Nineteenth Century''. In: Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde, On the road The social impact of new roads in Southeast Asia 158. No. 4. Leiden. hlm. 727-741. [http://www.kitlv-journals.nl/index.php/btlv/article/view/1745/2506 www.kitlv-journals.nl] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100620104601/http://www.kitlv-journals.nl/index.php/btlv/article/view/1745/2506 |date=2010-06-20 }}.</ref> Selanjutnya kota ini menjadi daerah ''gemeente'' sejak 1 April 1906 setelah keluarnya ''ordonansi'' (STAL 1906 No.151) pada 1 Maret 1906. Hingga [[Perang Dunia II]], Padang merupakan salah satu dari lima kota pelabuhan terbesar di Indonesia, selain [[Jakarta]], [[Surabaya]], [[Medan]], dan [[Makassar]].<ref>{{Cite web |url=http://www.kicc.jp/auick/database/ids/ids01/ids01-05.htm |title=Salinan arsip |access-date=2015-10-24 |archive-date=2016-03-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160304001737/http://www.kicc.jp/auick/database/ids/ids01/ids01-05.htm |dead-url=yes }}</ref>
[[Berkas:Coat of Arms of Padang (1926).svg|ka|jmpl|lurus|Lambang Kota Padang zaman Hindia Belanda, diadopsi tahun 1926.]]
Pada tahun 1837, pemerintah [[Hindia Belanda]] menjadikan Padang sebagai pusat pemerintahan wilayah [[Pesisir Barat Sumatra]] (''Sumatra's Westkust'') yang wilayahnya meliputi [[Sumatra Barat]] dan [[Tapanuli]] sekarang.<ref>[[Gusti Asnan|Asnan, Gusti]] (2002). ''Transportation on the West Coast of Sumatra in the Nineteenth Century''. In: Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde, On the road The social impact of new roads in Southeast Asia 158. No. 4. Leiden. hlm. 727-741. [http://www.kitlv-journals.nl/index.php/btlv/article/view/1745/2506 www.kitlv-journals.nl].</ref> Selanjutnya kota ini menjadi daerah ''gemeente'' sejak 1 April 1906 setelah keluarnya ''ordonansi'' (STAL 1906 No.151) pada 1 Maret 1906. Hingga [[Perang Dunia II]], Padang merupakan salah satu dari lima kota pelabuhan terbesar di Indonesia, selain [[Jakarta]], [[Surabaya]], [[Medan]], dan [[Makassar]].<ref>{{Cite web |url=http://www.kicc.jp/auick/database/ids/ids01/ids01-05.htm |title=Salinan arsip |access-date=2015-10-24 |archive-date=2016-03-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160304001737/http://www.kicc.jp/auick/database/ids/ids01/ids01-05.htm |dead-url=yes }}</ref>
 
Menjelang [[SumatraSumatera Barat pada masa pendudukan Jepang|masuknya tentara Jepang]] pada 17 Maret 1942, Kota Padang ditinggalkan begitu saja oleh Belanda karena kepanikan mereka. Pada saat bersamaan [[Soekarno]] sempat tertahan di kota ini karena pihak Belanda waktu itu ingin membawanya turut serta melarikan diri ke [[Australia]].<ref>{{cite book|title=Kesadaran Nasional: dari Kolonialisme Sampai Kemerdekaan|last=Muljana|first=Slamet|volume=2|year=2008|publisher=PT LKiS Pelangi Aksara|id=ISBN 979-1283-57-5|pages=2}}</ref> Kemudian panglima Angkatan Darat Jepang untuk Sumatra menemuinya untuk merundingkan nasib Indonesia selanjutnya.<ref>{{cite book|title=K. H. Mas Mansur, 1896-1946|last=Aqsha|first=Darul|year=2005|publisher=Erlangga|id=ISBN 979-781-145-X|pages=72}}</ref> Setelah Jepang dapat mengendalikan situasi, kota ini kemudian dijadikan sebagai kota administratif untuk urusan pembangunan dan pekerjaan umum.<ref name="Mardanas"/>
 
=== Republik Indonesia ===
Berita [[kemerdekaan Indonesia]] pada 17 Agustus 1945 baru sampai ke Kota Padang sekitar akhir bulan Agustus. Namun, pada 10 Oktober 1945 tentara [[Blok Sekutu (Perang Dunia II)|Sekutu]] telah masuk ke Kota Padang melalui [[Pelabuhan Teluk Bayur]], dan kemudian kota ini diduduki selama 15 bulan.<ref name="Audrey"/> Pada tanggal 9 Maret 1950, Kota Padang dikembalikan ke tangan Republik Indonesia setelah sebelumnya menjadi negara bagian [[Republik Indonesia Serikat]] (RIS) melalui surat keputusan Presiden RIS nomor 111. Kemudian, berdasarkan Undang-undang Nomor 225 tahun 1948, Gubernur [[Sumatra Tengah]] waktu itu melalui surat keputusan nomor 65/GP-50, pada 15 Agustus 1950 menetapkan Kota Padang sebagai daerah otonom. Wilayah kota diperluas, sementara status kewedanaan Padang dihapus dan urusannya pindah ke Wali Kota Padang.<ref name="Mardanas"/> Pada 29 Mei 1958, [[Gubernur SumatraSumatera Barat]] melalui Surat Keputusan Nomor 1/g/PD/1958, secara ''de facto'' memindahkan ibu kota provinsi [[SumatraSumatera Barat]] dari Bukittinggi ke Padang. Status ini baru dikukuhkan secara ''de jure'' lewat Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1979.<ref>{{Cite web |url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/66827/pp-no-29-tahun-1979 |title=Salinan arsip |access-date=2021-11-14 |archive-date=2021-11-14 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211114093659/https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/66827/pp-no-29-tahun-1979 |dead-url=no }}</ref>
 
Seiring dengan statusnya sebagai ibu kota provinsi, Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1980 menetapkan perubahan batas-batas wilayah Kota Padang dengan memasukkan sebagian wilayah [[Kabupaten Padang Pariaman]] seperti [[Pauh, Padang|Pauh]](termasuk wilayah [[Kuranji, Padang|Kuranji]]), [[Koto Tangah, Padang|Koto Tangah]](termasuk wilayah [[Nanggalo, Padang|Nanggalo]]), [[Lubuk Kilangan, Padang|Lubuk Kilangan]](termasuk wilayah [[Lubuk Begalung, Padang|Lubuk Begalung)]], dan [[Bungus Teluk Kabung, Padang|Bungus Teluk Kabung]].<ref>legislasi.mahkamahagung.go.id [http://legislasi.mahkamahagung.go.id/docs/PP/PP_1980_17_PERUBAHAN%20BATAS%20WILAYAH%20KOTAMADYA%20DAERAH%20TINGKAT%20II%20PADANG.pdf Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Padang]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}. Diakses pada 27 Juli 2010.</ref> Berdasarkan [[Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional|Rencana Jangka Panjang Menengah Nasional]] 2015–2019, pemerintah pusat menetapkan Kota Padang, bersama [[Kabupaten Padang Pariaman]] dan [[Kota Pariaman]] untuk pengembangan wilayah metropolitan [[Palapa (wilayah metropolitan)|Palapa]] (Padang–LubukPadang– Alung–Pariaman[[Lubuk Alung, Padang Pariaman|Lubuk Alung]]–[[Kota Pariaman|Pariaman]]).<ref>{{Cite web|url=http://www.harianhaluan.com/index.php/berita/nusantara/36839-padang-dan-padang-pariaman-jadi-metropolitan-baru|title=Padang dan Padang Pariaman Jadi Metropolitan Baru|last=|first=|website=harianhaluan.com|archive-url=https://web.archive.org/web/20150101003334/http://www.harianhaluan.com/index.php/berita/nusantara/36839-padang-dan-padang-pariaman-jadi-metropolitan-baru|archive-date=2015-01-01|dead-url=yes|access-date=2020-06-13}}</ref>
 
[[Berkas:Padang panorama.jpg|pus|800px|jmpl|Panorama Kota Padang di sehiliran [[Batang Arau]] pada [[abad ke-19]].]]
Baris 287 ⟶ 117:
{{utama|Geografi Kota Padang}}
 
Kota Padang terletak di pantai barat pulau [[Sumatra]], dengan luas keseluruhan 6941.414,96&nbsp;km² atau setara dengan 13,6536% dari luas provinsi SumatraSumatera Barat.<ref name="BPS2">sumbar.bps.go.id [http://sumbar.bps.go.id/?page=artikel&fd=artikel&act=lihat&idtopik=203&idartikel=102 Luas Daerah dan Jumlah Penduduk Kota Padang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120111114658/http://sumbar.bps.go.id/?page=artikel&fd=artikel&act=lihat&idtopik=203&idartikel=102 |date=2012-01-11 }}.</ref> Lebih dari 60% dari luas Kota Padang berupa perbukitan yang ditutupi oleh [[hutan lindung]]. Hanya sekitar 205,007&nbsp;km² wilayah yang merupakan daerah efektif perkotaan.<ref>[{{Cite web |url=http://www.padang.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=49&Itemid=59 |title=Kondisi Geografis Kota Padang] |access-date=2014-12-26 |archive-date=2014-12-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20141226044243/http://www.padang.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=49&Itemid=59 |dead-url=no }}</ref> Daerah perbukitan membentang di bagian timur dan selatan kota. Bukit-bukit yang terkenal di Kota Padang di antaranya adalah Bukit Lampu, Gunung Padang, Bukit Gado-Gado, dan Bukit Pegambiran. Kota Padang memiliki garis pantai sepanjang 68,126&nbsp;km di daratan Sumatra. Selain itu, terdapat pula 19 buah pulau kecil, diyang antaranya yaitu [[Pulau Sikuai]] dengan luas 4,4 haterdapat di [[Bungus Teluk Kabung, Padang|Kecamatankecamatan Bungus Teluk Kabung]], [[Pulau Toran]] seluas 25 ha dan [[Pulau Pisang Gadang]] di [[Padang Selatan, Padang|Kecamatandan PadangKoto Selatan]]Tangah.<ref>http://www.kp3k.dkp.go.id [http://www.kp3k.dkp.go.id/lkkpn/index.php?option=com_content&view=article&id=72:kawasan-konservasi-perairan-nasional&limitstart=2 Kawasan Konservasi]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}. Diakses pada 27 Juni 2010.</ref><ref>http://www.ppk-kp3k.dkp.go.id [http://www.ppk-kp3k.dkp.go.id/direktoripulau/index.php?option=mod_pulau&id=preview&id_pulau=378 Profil Pulau Pisang Gadang]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}. Diakses pada 27 Juni 2010.</ref>
{| class="wikitable"
|-
! No !! Nama Pulau !! Kecamatan !! Luas (Ha)
|-
| 1 || Bintangur || rowspan="11" | Bungus Teluk Kabung || 56,78
|-
| 2 || Sikuai || 48,12
|-
| 3 || Sirandah || 19,18
|-
| 4 || Pasumpahan || 16,90
|-
|5
|Sibunta
|13,18
|-
|6
|Sironjong
|11,04
|-
|7
|Sinyaru
|7,90
|-
|8
|Setan
|7,81
|-
|9
|Setan Kecil
|3,33
|-
|10
|Kasik
|1,73
|-
|11
|Ular
|1,38
|-
|12
|Toran
| rowspan="6" |Padang Selatan
|33,67
|-
|13
|Bindalang
|27,06
|-
|14
|Pisang
|26,19
|-
|15
|Pandan
|24,32
|-
|16
|Pasir Gadang
|4,91
|-
|17
|Setan Ketek
|3,02
|-
|18
|Sao
| rowspan="2" |Kota Tangah
|12,46
|-
|19
|Air
|7,09
|}
 
Pada tahun 1833, Residen James du Puy melaporkan terjadi [[Gempa bumi Sumatra 1833|gempa bumi]] yang diperkirakan berkekuatan 8.6–8.9 skala Richter di Padang yang menimbulkan [[tsunami]].<ref name="gempapadang2"/> Sebelumnya pada tahun 1797, juga diperkirakan oleh para ahli pernah terjadi [[Gempa bumi Sumatra 1797|gempa bumi]] berkekuatan 8.5–8.7 skala Richter, yang juga menimbulkan tsunami di pesisir Kota Padang dan menyebabkan kerusakan pada kawasan Pantai Air Manis.<ref name="gempapadang2">{{cite journal|last=Natawidjaja|first=D. H.|coauthors=K. Sieh, M. Chlieh, J. Galetzka, B. W. Suwargadi, H. Cheng, R. L. Edwards, J.-P. Avouac, dan S. N. Ward|title=Source parameters of the great Sumatran megathrust earthquakes of 1797 and 1833 inferred from coral microatolls|url=http://www.gps.caltech.edu/~sieh/pubs_docs/papers/P06e.pdf|journal=Journal Of Geophysical Research|volume=111|issue=B06403|month=Juni|year=2006|doi=10.1029/2005JB004025|pages=B06403|access-date=2010-10-03|archive-date=2009-10-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20091012210241/http://www.gps.caltech.edu/~sieh/pubs_docs/papers/P06e.pdf|dead-url=yes}}</ref> Pada 30 September 2009, kota ini kembali dilanda [[Gempa bumi Sumatera Barat 2009|gempa bumi]] berkekuatan 7,6 [[skala Richter]],<ref>{{cite journal|last=McCloskey|first=J.|last2=et. al.|title=The September 2009 Padang Earthquake|journal=Nature Geoscience|volume=26|year=2010|volume=3|pages=70-71|doi=10.1038/ngeo753}}</ref> dengan titik pusat gempa di laut pada 0.84° LS dan 99.65° BT dengan kedalaman 71&nbsp;km, yang menyebabkan kehancuran 25% infrastruktur yang ada di kota ini.<ref>sirrma.bppt.go.id [http://sirrma.bppt.go.id/home/rapid-assessment/rapid-assessment-bencana-gempa-bumi-dan-kolateral-longsor-dan-kebakaran-di-sumbar Bencana Gempa Bumi dan Kolateral Longsor dan Kebakaran di Sumbar] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110125195145/http://sirrma.bppt.go.id/home/rapid-assessment/rapid-assessment-bencana-gempa-bumi-dan-kolateral-longsor-dan-kebakaran-di-sumbar |date=2011-01-25 }}. Diakses pada 26 Juli 2010.</ref>
 
Ketinggian di wilayah daratan Kota Padang sangat bervariasi, yaitu antara 0 m sampai 1.853 m di atas permukaan laut dengan daerah tertinggi adalah [[Lubuk Kilangan, Padang|Kecamatan Lubuk Kilangan]]. Suhu udaranya cukup tinggi, yaitu antara 23&nbsp;°C–32&nbsp;°C pada siang hari dan 22&nbsp;°C–28&nbsp;°C pada malam hari, dengan kelembabannya berkisar antara 78%–81%.<ref>http://www.padang.go.id {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060820101619/http://www.padang.go.id/ |date=2006-08-20 }} [http://www.padang.go.id/v2/content/view/16/28/ Profil Geografis Kota Padang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100311155912/http://www.padang.go.id/v2/content/view/16/28/ |date=2010-03-11 }}.</ref> Kota Padang memiliki banyak sungai, yaitu 5 sungai besar dan 16 sungai kecil, dengan sungai terpanjang yaitu [[Batang Kandis]] sepanjang 20&nbsp;km. Tingkat curah hujan Kota Padang mencapai rata-rata 405,58&nbsp;mm per bulan dengan rata-rata hari hujan 17 hari per bulan. Tingginya curah hujan membuat kota ini cukup rawan terhadap banjir. Pada tahun 1980 2/3 kawasan kota ini pernah terendam banjir karena saluran drainase kota yang bermuara terutama ke [[Batang Arau]] tidak mampu lagi menampung limpahan air tersebut.<ref>{{cite book|last=|first=|title=Tempo|year=1980|publisher=Badan Usaha Jaya Press Jajasan Jaya Raya|volume=10}}</ref>
Pada tahun 1833, Residen James du Puy melaporkan terjadi [[Gempa bumi Sumatra 1833|gempa bumi]] yang diperkirakan berkekuatan 8.6–8.9 skala Richter di Padang yang menimbulkan [[tsunami]].<ref name="gempapadang2"/> Sebelumnya pada tahun 1797, juga diperkirakan oleh para ahli pernah terjadi [[Gempa bumi Sumatra 1797|gempa bumi]] berkekuatan 8.5–8.7 skala Richter, yang juga menimbulkan tsunami di pesisir Kota Padang dan menyebabkan kerusakan pada kawasan Pantai Air Manis.<ref name="gempapadang2">{{cite journal|last=Natawidjaja|first=D. H.|coauthors=K. Sieh, M. Chlieh, J. Galetzka, B. W. Suwargadi, H. Cheng, R. L. Edwards, J.-P. Avouac, dan S. N. Ward|title=Source parameters of the great Sumatran megathrust earthquakes of 1797 and 1833 inferred from coral microatolls|url=http://www.gps.caltech.edu/~sieh/pubs_docs/papers/P06e.pdf|journal=Journal Of Geophysical Research|volume=111|issue=B06403|month=Juni|year=2006|doi=10.1029/2005JB004025|pages=B06403|access-date=2010-10-03|archive-date=2009-10-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20091012210241/http://www.gps.caltech.edu/~sieh/pubs_docs/papers/P06e.pdf|dead-url=yes}}</ref> Pada 30 September 2009, kota ini kembali dilanda [[Gempa bumi Sumatra Barat 2009|gempa bumi]] berkekuatan 7,6 [[skala Richter]],<ref>{{cite journal|last=McCloskey|first=J.|last2=et. al.|title=The September 2009 Padang Earthquake|journal=Nature Geoscience|volume=26|year=2010|volume=3|pages=70-71|doi=10.1038/ngeo753}}</ref> dengan titik pusat gempa di laut pada 0.84° LS dan 99.65° BT dengan kedalaman 71&nbsp;km, yang menyebabkan kehancuran 25% infrastruktur yang ada di kota ini.<ref>sirrma.bppt.go.id [http://sirrma.bppt.go.id/home/rapid-assessment/rapid-assessment-bencana-gempa-bumi-dan-kolateral-longsor-dan-kebakaran-di-sumbar Bencana Gempa Bumi dan Kolateral Longsor dan Kebakaran di Sumbar] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110125195145/http://sirrma.bppt.go.id/home/rapid-assessment/rapid-assessment-bencana-gempa-bumi-dan-kolateral-longsor-dan-kebakaran-di-sumbar |date=2011-01-25 }}. Diakses pada 26 Juli 2010.</ref>
 
Ketinggian di wilayah daratan Kota Padang sangat bervariasi, yaitu antara 0 m sampai 1.853 m di atas permukaan laut dengan daerah tertinggi adalah [[Lubuk Kilangan, Padang|Kecamatan Lubuk Kilangan]]. Suhu udaranya cukup tinggi, yaitu antara 23&nbsp;°C–32&nbsp;°C pada siang hari dan 22&nbsp;°C–28&nbsp;°C pada malam hari, dengan kelembabannya berkisar antara 78%–81%.<ref>http://www.padang.go.id [http://www.padang.go.id/v2/content/view/16/28/ Profil Geografis Kota Padang].</ref> Kota Padang memiliki banyak sungai, yaitu 5 sungai besar dan 16 sungai kecil, dengan sungai terpanjang yaitu [[Batang Kandis]] sepanjang 20&nbsp;km. Tingkat curah hujan Kota Padang mencapai rata-rata 405,58&nbsp;mm per bulan dengan rata-rata hari hujan 17 hari per bulan. Tingginya curah hujan membuat kota ini cukup rawan terhadap banjir. Pada tahun 1980 2/3 kawasan kota ini pernah terendam banjir karena saluran drainase kota yang bermuara terutama ke [[Batang Arau]] tidak mampu lagi menampung limpahan air tersebut.<ref>{{cite book|last=|first=|title=Tempo|year=1980|publisher=Badan Usaha Jaya Press Jajasan Jaya Raya|volume=10}}</ref>
{{Padang weatherbox}}
 
== Tata ruang ==
Kota Padang memiliki karakteristik ruang perkotaan yang menghadap [[Samudra Hindia]] dan dikelilingi oleh jajaran [[Pegunungan Bukit Barisan]]. Perkembangan kawasan [[urban]] di Padang bergerak ke arah utara dan timur dari kawasan kota tua di muara Batang Arau.<ref>[http://www.ranahberita.com/news.php?id_news=425/Berita/view/Padang-Kota-Lama,-Tata-Ruang-Berbasis-Rasialisme#.Uj0kcH-TPIW Padang Kota Lama, Tata Ruang Berbasis Rasialisme] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141226132811/http://www.ranahberita.com/news.php?id_news=425%2FBerita%2Fview%2FPadang-Kota-Lama%2C-Tata-Ruang-Berbasis-Rasialisme#.Uj0kcH-TPIW |date=2014-12-26 }}. ''Ranah Berita''. Diakses pada 21 September 2013.</ref> Sejalan dengan pembangunan kota yang berbasis mitigasi bencana, wilayah timur Padang dikembangkan sebagai kawasan permukiman dan pusat pendidikan, sedangkan wilayah barat yang berdekatan dengan pantai merupakan kawasan komersial perkotaan dan pusat bisnis.<ref>[http://padangekspres.co.id/?news=berita&id=43644 Khatib Dijadikan Kawasan Bisnis] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141226130759/http://www.padangekspres.co.id/?news=berita&id=43644 |date=2014-12-26 }}. ''Padang Ekspres''. Diakses pada 10 Oktober 2013.</ref><ref>[http://www.bisnis-sumatra.com/index.php/2011/04/pemkot-padang-diminta-petuhi-rtrw/ Pemkot Padang Diminta Petuhi RTRW] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130927063256/http://www.bisnis-sumatra.com/index.php/2011/04/pemkot-padang-diminta-petuhi-rtrw/ |date=2013-09-27 }}. ''Bisnis Sumatra''. Diakses pada 10 Oktober 2013.</ref>
 
Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Padang Tahun 2010–2030, kawasan pusat kota meliputi [[Padang Barat, Padang|Kecamatan Padang Barat]], [[Padang Utara, Padang|Padang Utara]], [[Padang Timur, Padang|Padang Timur]], dan [[Padang Selatan, Padang|Padang Selatan]]. Kantor-kantor pemerintahan Provinsi SumatraSumatera Barat berada pada kawasan ini, lebih tepatnya di sepanjang jalur protokol [[Jalan Sudirman, Padang|Sudirman]]–[[Jalan Khatib Sulaiman, Padang|Khatib]]. Selain kawasan pusat kota, terdapat pula empat kawasan subpusat kota, yaitu [[Lubuk Buaya, Koto Tangah, Padang|Lubuk Buaya]] di sisi utara, [[Air Pacah, Koto Tangah, Padang|Air Pacah]] dan [[Bandar Buat, Lubuk Kilangan, Padang|Bandar Buat]] di sisi timur, serta [[Bungus]] di sisi selatan. Kantor-kantor [[pemerintahan Kota Padang]] (termasuk balaikota) dipusatkan di Air Pacah.<ref>[{{Cite web |url=https://jdih.padang.go.id/po-content/uploads/244.%20Perda%20No.%204%20Tahun%202012%20.pdf |title=Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Padang Tahun 2010–2030] |access-date=2020-12-09 |archive-date=2020-07-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200719184410/http://jdih.padang.go.id/po-content/uploads/244.%20Perda%20No.%204%20Tahun%202012%20.pdf |dead-url=no }}</ref>
 
[[Berkas:Padang dari Gunung Padang 2.JPG|pus|700px|jmpl|Panorama Kota Padang dari [[Taman Sitti Nurbaya]] pada 28 Juni 2013. Padang memiliki ruang perkotaan yang menghadap [[Samudra Hindia]] ke arah barat dan dikelilingi [[Pegunungan Bukit Barisan]] dari arah timur.]]
Baris 305 ⟶ 210:
Dari sisi arsitektur, bangunan yang ada di Kota Padang saat ini berada dalam transformasi penemuan kembali tradisi dalam bentuk ekspresi arsitektur modern tetapi tradisional.<ref>P. Nas, Martien de Vletter, (2009), ''Masa lalu dalam masa kini: arsitektur di Indonesia'', PT Gramedia Pustaka Utama, ISBN 979-22-4382-8.</ref> Kota ini secara umum mampu mengimbangi perkembangan bentuk arsitektur impor yang terus muncul di setiap kota di Indonesia dengan seni arsitektur tradisionalnya.<ref>''Prisma, Volume 13, Issues 1-6'', (1984), Lembaga Penelitian, Pendidikan & Penerangan Ekonomi dan Sosial.</ref> Hal ini juga terlihat selain pada bangunan dijumpai juga bermacam [[gapura]] pada beberapa ruas jalan dengan ciri khas atap ''gonjong''.<ref>''Gamma, Volume 3, Issues 24-32'', (2001), Garda Media Mandiri.</ref> Gonjong ini merupakan salah satu bagian simbol etnik, merepresentasikan makna filosofi [[Minangkabau]] yang terabstrasikan ke dalam bentuk bangunan.<ref>[http://lontar.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=20246031&lokasi=lokal Ratna Delia Octaviana, ''Gonjong sebagai simbol etnik dan peleburannya dalam modernitas arsitektur Minangkabau'', Skripsi, UI]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Walaupun saat ini telah terjadi pergeseran nilai budaya mengancam eksistensi nilai-nilai yang masih asli, masyarakat Minang pun merasa bahwa citra arsitektur vernakular mereka cukup terwakili oleh atap gonjong saja.<ref>[http://lontar.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=20249570&lokasi=lokal Gemala Dewi, ''Arsitektur vernakular Minangkabau kajian arsitektur dan eksistensi rumah gadang dilihat dari pengaruh serta perubahan nilai budaya'', Skripsi, UI]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
Sebelumnya dari hilir Batang Arau menuju Muara Pantai Padang terdapat beberapa bangunan tua dengan ciri arsitektur Eropa yang disesuaikan dengan gaya model untuk daerah tropis antaranya NHM (''Nederlansche Handels-Maatschappij''), ''Padangsche Spaarbank'', ''[[Museum Bank Indonesia Padang|De Javansche Bank]]'', dan ''NV Internatio'' yang didirikan sebelum 1920 dan menjadi saksi bisu jejak kolonial yang tertinggal.<ref>[http://www.tempo.co/read/news/2012/02/05/204381859/Menengok-Kejayaan-Zaman-Kolonial-di-Kota-Padang Menengok Kejayaan Zaman Kolonial di Kota Padang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140406223927/http://www.tempo.co/read/news/2012/02/05/204381859/Menengok-Kejayaan-Zaman-Kolonial-di-Kota-Padang |date=2014-04-06 }}. Tempo.co. Diakses pada 6 Oktober 2012.</ref>
 
=== Taman dan hutan kota ===
[[Berkas:RTH Imam Bonjol 2013.jpg|jmpl|Ruang Terbuka Hijau (RTH) Imam Bonjol yang merupakan [[alun-alun]] Kota Padang.]]
Sejak tahun 1995, Pemerintah Kota Padang telah mulai mengembangkan ''hutan kota'' termasuk [[Ruang Terbuka Hijau]] (RTH) yang berfungsi meningkatkan kualitas lingkungan hidup perkotaan yang nyaman dan indah, sekaligus sebagai salah satu sarana rekreasi terutama bagi warga kotanya.<ref>Peraturan Daerah No. 5 tahun 1995 tentang Ruang Terbuka Hijau Kota Padang</ref> RTH yang ada di kota ini yaitu RTH Taman Melati dan [[Lapangan Imam Bonjol|RTH Imam Bonjol]] yang juga berfungsi sebagai alun-alun kota. Di kawasan [[Pantai Padang]], terdapat Taman Muaro Lasak yang dilengkapi dengan Monumen Merpati Perdamaian. Monumen tersebut diresmikan oleh Presiden [[Joko Widodo]] dalam rangka Multilateral Naval Exercise Komodo 2016.<ref>{{Cite webnews|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20160412161602-20-123398/jokowi-sahkan-monumen-merpati-perdamaian-di-padang|title=Jokowi Sahkan Monumen Merpati Perdamaian di Padang|last=Utama|first=Abraham|websitework=nasional[[CNN Indonesia]]|language=id-ID|access-date=2020-06-13|date=2016-04-12|archive-date=2020-09-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20200920142214/https://www.cnnindonesia.com/nasional/20160412161602-20-123398/jokowi-sahkan-monumen-merpati-perdamaian-di-padang/|dead-url=no}}</ref>
 
Pada sehiliran [[Batang Kuranji]] terdapat Hutan Kota Delta Malvinas yang merupakan habitat bagi [[bangau]] dan buaya kecil putih.<ref>http://www.koran.padek.co/read/detail/6616 {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160601160811/http://www.koran.padek.co/read/detail/6616 |date=2016-06-01 }}.</ref><ref>opac.unila.ac.id [http://opac.unila.ac.id/index.php?p=show_detail&id=10696 Pemeliharaan Lansekap Ruang Terbuka Hijau Imam Bonjol Kota Padang SumatraSumatera Barat] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190610013213/http://opac.unila.ac.id/index.php?p=show_detail&id=10696 |date=2019-06-10 }}.</ref> Sementara pada [[Lubuk Kilangan, Padang|Kecamatan Lubuk Kilangan]], terdapat [[Taman Hutan Raya Bung Hatta]], yang merupakan kawasan konservasi pelestarian plasma nutfah flora hutan seluas 240 ha.<ref>Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 1986 Tentang Pembangunan Kebun Raya Setia Mulya sebagai Taman Hutan Raya DR. Mohammad Hatta.</ref> Taman Hutan Raya ini berbatasan dengan [[Kabupaten Solok]], dan telah dimanfaatkan sebagai tempat wisata alam, sarana pendidikan dan penelitian serta juga berfungsi hidroorologi dan penangkal polusi khususnya bagi Kota Padang.<ref>tourism.padang.go.id [http://tourism.padang.go.id/index.php?tourism=destinations&id=8 Taman Hutan Raya Bung Hatta]{{Pranala mati|date=Juli 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}.</ref>
 
Kota Padang mendapat piala [[Adipura]] untuk pertama kalinya pada tahun 1986 dari [[Presiden]] [[Soeharto]] atas prestasinya menjadi salah satu kota terbersih di Indonesia. Selanjutnya pada tahun 1991 kota ini juga memperoleh ''Adipura Kencana''.<ref name="Pemda"/> Hingga tahun 2009 Kota Padang telah mendapat 17 kali piala Adipura selama 4 periode penilaian.<ref>[http://padang-today.com/?mod=berita&today=detil&id=6580 Besok Fauzi Bahar Terima Adipura] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170907164001/http://www.padang-today.com/?mod=berita&today=detil&id=6580 |date=2017-09-07 }}. ''Padang Today''. Diakses 10 Juli 2013.</ref> Delapan tahun setelah Gempa Bumi 2009 yang menghancurkan sarana dan prasarana kota, Padang kembali menerima piala Adipura untuk ke-18 kalinya pada tahun 2017.<ref>[https://nasional.tempo.co/read/news/2017/08/06/058897556/setelah-8-tahun-kota-padang-kembali-raih-piala-adipura Setelah 8 Tahun, Kota Padang Kembali Raih Piala Adipura] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170907122604/https://nasional.tempo.co/read/news/2017/08/06/058897556/setelah-8-tahun-kota-padang-kembali-raih-piala-adipura |date=2017-09-07 }}. ''Tempo''. Diakses pada 7 September 2017.</ref>
 
== Kependudukan ==
{{utama|Kependudukan Kota Padang}}
 
Kota Padang merupakan kota dengan jumlah penduduk paling banyak di provinsi Sumatra Barat. Berdasarkan sensus penduduk yang dilakukan [[Badan Pusat Statistik]] (BPS) tahun 2010, jumlah penduduk Kota Padang adalah sebanyak 833.584 jiwa. Jumlah tersebut menunjukan penurunan yang signifikan dari data kependudukan tahun 2008 (856.815 jiwa) akibat peristiwa gempa bumi 2009.<ref name="BPS"/> Pada akhir tahun 2014, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Padang melaporkan jumlah penduduk sebanyak 1.000.096 jiwa dengan rincian 273.915 Kepala Keluarga yang terdiri dari 507.785 orang laki-laki dan 492.306 perempuan.<ref name="penduduk2014">[https://archive.today/20141220113551/http://hariansinggalang.co.id/data-kependudukan-harus-akurat/ ''Data Kependudukan Harus Akurat'']. ''[[Harian Singgalang]]''. Diarsipkan dari [http://hariansinggalang.co.id/data-kependudukan-harus-akurat/ aslinya]. Diakses 18 April 2016.</ref> Pada tahun 2009 kota ini bersama dengan kota [[Makassar]], [[Denpasar]], dan [[Yogyakarta]], ditetapkan oleh [[Kementerian Dalam Negeri Indonesia|Kemendagri]] sebagai empat kota proyek percontohan penerapan [[Kartu Tanda Penduduk]] (KTP) berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) di Indonesia.<ref>http://www.padang.go.id [http://www.padang.go.id/v2/content/view/1833/ Depdagri Tetapkan Pemko Padang KTP Berbasis NIK].</ref><ref>nasional.kontan.co.id [http://nasional.kontan.co.id/v2/read/nasional/19914/ Depdagri Ujicoba Penerapan KTP Berbasis NIK di 4 Kota]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}.</ref><ref>http://www.jakartacitydirectory.com [http://www.jakartacitydirectory.com/news/item/demographic-data-updates-in-padang- Pemutakhiran Data Kependudukan di Padang].</ref>
Kota Padang merupakan kota dengan jumlah penduduk paling banyak di provinsi Sumatera Barat. Berdasarkan sensus penduduk yang dilakukan [[Badan Pusat Statistik]] (BPS) tahun 2010, jumlah penduduk Kota Padang adalah sebanyak 833.584 jiwa. Jumlah tersebut menunjukan penurunan yang signifikan dari data kependudukan tahun 2008 (856.815 jiwa) akibat peristiwa gempa bumi 2009.<ref name="BPS"/> Pada akhir tahun 2014, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Padang melaporkan jumlah penduduk sebanyak 1.000.096 jiwa dengan rincian 273.915 Kepala Keluarga yang terdiri dari 507.785 orang laki-laki dan 492.306 perempuan.<ref name="penduduk2014">[https://archive.today/20141220113551/http://hariansinggalang.co.id/data-kependudukan-harus-akurat/ ''Data Kependudukan Harus Akurat'']. ''[[Harian Singgalang]]''. Diarsipkan dari [http://hariansinggalang.co.id/data-kependudukan-harus-akurat/ aslinya]. Diakses 18 April 2016.</ref> Pada tahun 2009 kota ini bersama dengan kota [[Makassar]], [[Denpasar]], dan [[Yogyakarta]], ditetapkan oleh [[Kementerian Dalam Negeri Indonesia|Kemendagri]] sebagai empat kota proyek percontohan penerapan [[Kartu Tanda Penduduk]] (KTP) berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) di Indonesia.<ref>http://www.padang.go.id {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060820101619/http://www.padang.go.id/ |date=2006-08-20 }} [http://www.padang.go.id/v2/content/view/1833/ Depdagri Tetapkan Pemko Padang KTP Berbasis NIK] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120514042911/http://www.padang.go.id/v2/content/view/1833/ |date=2012-05-14 }}.</ref><ref>nasional.kontan.co.id [http://nasional.kontan.co.id/v2/read/nasional/19914/ Depdagri Ujicoba Penerapan KTP Berbasis NIK di 4 Kota]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}.</ref><ref>http://www.jakartacitydirectory.com {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101219094222/http://www.jakartacitydirectory.com/ |date=2010-12-19 }} [http://www.jakartacitydirectory.com/news/item/demographic-data-updates-in-padang- Pemutakhiran Data Kependudukan di Padang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210117085316/http://www.jakartacitydirectory.com/news/item/demographic-data-updates-in-padang- |date=2021-01-17 }}.</ref>
<center>
{| class="wikitable" style="font-size:90%;width:80%;border:0px;text-align:center;line-height:120%;"
Baris 350 ⟶ 256:
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | [[Berkas:Green Arrow Down.svg|10px|link=]] 909.040
|-
| colspan="14" style="text-align:center;font-size:90%;"|<small>Sejarah kependudukan Kota Padang<br />'''Sumber:'''<ref name="BPS"/><ref name="BPS"/><ref name="padangkota.bps.go.id"/><ref name="Freek"/><ref name="penduduk2014"/><ref name="BPSPdg">padangkota.bps.go.id [http://padangkota.bps.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=25&Itemid=9 Angka Final Sensus Penduduk 2010 Kota Padang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190411100750/https://padangkota.bps.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=25&Itemid=9 |date=2019-04-11 }}. Diakses pada 28 Juni 2011.</ref><ref name="bps2017">[https://padangkota.bps.go.id/dynamictable/2018/10/29/247/jumlah-penduduk-menurut-kecamatn-dan-jenis-kelamin-di-kota-padang-2010---2017-jiwa-.html "Jumlah Penduduk Menurut Kecamatn dan Jenis Kelamin di Kota Padang, 2010-2017 (jiwa)"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20191221125851/https://padangkota.bps.go.id/dynamictable/2018/10/29/247/jumlah-penduduk-menurut-kecamatn-dan-jenis-kelamin-di-kota-padang-2010---2017-jiwa-.html |date=2019-12-21 }}, diakses 2 Desember 2018.</ref><ref>[https://padangkota.bps.go.id/dynamictable/2017/05/24/16/jumlah-penduduk-per-kecamatan-tahun-2019.html "Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin di Kota Padang, 2010 - 2018 (jiwa)"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200610050314/https://padangkota.bps.go.id/dynamictable/2017/05/24/16/jumlah-penduduk-per-kecamatan-tahun-2019.html |date=2020-06-10 }}, diakses 10 Juni 2020</ref><ref name="bps2019">[https://padangkota.bps.go.id/dynamictable/2017/05/24/16/jumlah-penduduk-per-kecamatan-tahun-2019.html "Jumlah Penduduk per Kecamatan Tahun 2019"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200610050314/https://padangkota.bps.go.id/dynamictable/2017/05/24/16/jumlah-penduduk-per-kecamatan-tahun-2019.html |date=2020-06-10 }}, diakses 10 Juni 2020.</ref>
|}</center>
 
=== Etnis ===
[[Berkas:Uda-Uni Kota Padang.jpg|jmpl|kiri|220px|[[Uda Uni Sumbar|Uda dan Uni]] Kota Padang 2012 dengan pakaian tradisional etnis [[Minangkabau]].]]
Penduduk Padang sebagian besar berasal dari etnis [[Suku Minangkabau|Minangkabau]].<ref>BPS, Kota Padang Dalam Angka 2002</ref> Etnis lain yang juga bermukim di sini adalah [[suku Jawa|Jawa]], [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]], [[suku Nias|Nias]], [[suku Mentawai|Mentawai]], [[suku Batak|Batak]], [[suku Aceh|Aceh]], dan [[Suku Tamil|Tamil]]. Orang Minang di Kota Padang merupakan perantau dari daerah lainnya dalam Provinsi SumatraSumatera Barat. Pada tahun 1970, jumlah pendatang sebesar 43% dari seluruh penduduk, dengan 64% dari mereka berasal dari daerah-daerah lainnya dalam provinsi SumatraSumatera Barat. Pada tahun 1990, dari jumlah penduduk Kota Padang, 91% berasal dari etnis Minangkabau.<ref name="Freek"/>
 
Orang Nias sempat menjadi kelompok minoritas terbesar pada abad ke-19. VOC membawa mereka sebagai [[budak]] sejak awal abad ke-17. Sistem perbudakan diakhiri pada tahun 1854 oleh Pengadilan Negeri Padang. Pada awalnya mereka menetap di Kampung Nias, namun kemudian kebanyakan tinggal di Gunung Padang. Cukup banyak juga orang Nias yang menikah dengan penduduk Minangkabau. Selain itu, ada pula yang menikah dengan orang Eropa dan Tionghoa. Banyaknya pernikahan campuran ini menurunkan persentase suku Nias di Padang.<ref name="Rusli"/>
Baris 364 ⟶ 270:
 
=== Agama ===
[[Berkas:Masjid Rayaalhakim Gantingpantai 2020 01padang.jpg|jmpl|[[ki|220px|Masjid Raya Ganting]]Al-Hakim, merupakan masjid tertua di Padang]]
[[Berkas:Keuskupan Padang oleh Denas.jpg|jmpl|220px|ka|[[Keuskupan Padang]].]]
[[Berkas:Klenteng See Hin Kiong.jpg|jmpl|ka|220px|Klenteng See Hin Kiong, Padang]]
[[Berkas:Masjid_Raya_Sumbar_Juli_2021.jpg|jmpl|ka|[[Masjid Raya Sumatera Barat]]]]
 
Mayoritas penduduk Kota Padang memeluk agama [[Islam]]. Kebanyakan pemeluknya adalah orang Minangkabau. Agama lain yang dianut di kota ini adalah [[Kekristenan|Kristen]], [[Agama Buddha|Buddha]], dan [[Agama Khonghucu|Khonghucu]], yang kebanyakan dianut oleh penduduk bukan dari suku Minangkabau. Beragam tempat peribadatan juga dijumpai di kota ini. Selain didominasi oleh [[masjid]], [[gereja]] dan [[klenteng]] juga terdapat di Kota Padang.
 
Data [[Kementerian Dalam Negeri]] pertengahan tahun 2023 mencatat, 96,82% penduduk kota Padang menganut agama [[Islam]]. Selebihnya menganut agama [[Kristen]] sebanyak 2,85% dengan rincian [[Protestan]] sebanyak 1,53% dan [[Katolik]] sebanyak 1,32%. Penduduk yang menganut agama [[Agama Buddha|Buddha]] sebanyak 0,32%, dan selebihnya 0,01% termasuk agama [[Hindu]], [[Konghucu]], dan agama kepercayaan.<ref name="DUKCAPIL"/>
 
[[Berkas:Masjid Raya Ganting 2020 01.jpg|jmpl|220px|ki|[[Masjid Raya Ganting]], masjid tertua di Padang]]
 
[[Masjid Raya Ganting]] merupakan masjid tertua di kota ini, yang dibangun sekitar tahun 1700. Sebelumnya masjid ini berada di kaki Gunung Padang sebelum dipindahkan ke lokasi sekarang. Beberapa tokoh nasional pernah [[salat]] di masjid ini di antaranya [[Soekarno]], [[Mohammad Hatta|Hatta]], [[Hamengkubuwana IX]] dan [[Abdul Haris Nasution|A.H. Nasution]].<ref name="Masjid">{{cite book|title=Masjid-Masjid Bersejarah di Indonesia|last=Zein|first=Abdul Baqir|year=1999|publisher=Gema Insani|id=ISBN 979-561-567-X}}</ref> Bahkan Soekarno sempat memberikan [[pidato]] di masjid ini.<ref>{{cite book|title=Bung Karno dan Islam: Kumpulan Pidato tentang Islam, 1953-1966|last=Soekarno|first=|year=1990|publisher=Haji Masagung|id=ISBN 979-412-167-3}}</ref> Masjid ini juga pernah menjadi tempat embarkasi [[haji]] melalui pelabuhan Emmahaven (sekarang [[Pelabuhan Teluk Bayur|Teluk Bayur]]) waktu itu, sebelum dipindahkan ke Asrama Haji Tabing sekarang ini.<ref>tourism.padang.go.id [http://tourism.padang.go.id/index.php?tourism=destinations&id=59 Masjid Raya Gantiang]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}. Diakses pada 10 November 2010.</ref>
Baris 374 ⟶ 288:
 
== Pemerintahan ==
{{utama|PemerintahanPemerintah Kota Padang}}
 
=== Masa kolonial Belanda ===
Baris 386 ⟶ 300:
=== Masa awal kemerdekaan Indonesia ===
[[Berkas:Bagindo Azizchan.jpg|jmpl|lurus|Wali Kota Padang kedua [[Bagindo Azizchan]] dinobatkan sebagai [[Daftar Pahlawan Nasional Indonesia|Pahlawan Nasional]] era kemerdekaan.]]
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, [[Abubakar Jaar|Mr. Abubakar Jaar]] diangkat sebagai [[wali kota]] pertama Kota Padang dalam negara kesatuan Republik Indonesia. Mr. Abubakar Jaar merupakan seorang pamong sejak zaman Belanda,<ref name="Gusti1">{{cite book|last=Asnan|first=Gusti|authorlink=Gusti Asnan|title=Memikir Ulang Regionalisme: SumatraSumatera Barat tahun 1950-an|year=2007|publisher=Yayasan Obor Indonesia|id=ISBN 978-979-461-640-6}}</ref> yang kemudian menjadi residen di [[SumatraSumatera Utara]].<ref name="Husein">{{cite book|last=Husein|first=Ahmad|authorlink=Ahmad Husein|title=Sejarah Perjuangan Kemerdekaan R.I. di Minangkabau/Riau 1945-1950|year=1992|publisher=Badan Pemurnian Sejarah Indonesia-Minangkabau|volume=1|id=ISBN 978-979-405-126-9}}</ref> Pada tanggal 15 Agustus 1946 dipilih [[Bagindo Azizchan]] sebagai wali kota kedua,<ref>{{cite book|last=Sudarmanto|first=J. B.|title=Jejak-Jejak Pahlawan: Perekat Kesatuan Bangsa Indonesia|year=2007|publisher=Grasindo|id=ISBN 978-979-759-716-0}}</ref> atas usulan Residen Mr. St. M. Rasjid,<ref name="Fatimah">Fatimah. Siti, Amri. Emizal, Ayu. Yasrina, Zed. Mestika (2007). ''Bgd. Azizchan, 1910-1947: Pahlawan Nasional dari Kota Padang''. Universitas Negeri Padang. ISBN 978-979-3458-14-4.</ref><ref>[[Sutan Mohammad Rasjid|Rasyid. Sutan Mohammad]] (1981). ''Rasjid-70''. Panitia Peringatan Ulang Tahun Mr. Rasjid ke-70.</ref> seiring dengan keadaan negara dalam situasi darurat perang akibat munculnya agresi [[Belanda]]. Kemudian pada tanggal 19 Juli 1947, Belanda melancarkan sebuah serangan militer dalam Kota Padang. Bagindo Azizchan yang waktu itu berada di Lapai ikut tewas terbunuh sewaktu menjalankan tugasnya sebagai kepala pemerintahan Kota Padang.<ref>Tim Penulis. ''Pahlawan Indonesia''. Niaga Swadaya. ISBN 978-979-1481-60-1.</ref>
 
Untuk menghindari kekosongan pemerintahan, [[Said Rasad]] dipilih sebagai pengganti, dan menjadi Wali kota ketiga. Kemudian ia memindahkan pusat pemerintahan ke [[Kota Padangpanjang]].<ref name="Mardanas">{{cite book|last=Safwan|first=Mardanas|authorlink=Mardanas Safwan|title=Sejarah Kota Padang|year=1987|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional}}</ref> Namun, pada bulan September 1947, Belanda menunjuk [[Abdoel Hakim|Dr. A. Hakim]], untuk menjadi wali kota Padang.<ref name="Mardanas"/>
Baris 392 ⟶ 306:
Pada awal tahun 1950-an, sewaktu [[Rasidin|Dr. Rasidin]] menjadi wali kota Padang, ia mengeluarkan kebijakan pelarangan penggunaan becak sebagai sarana transportasi angkutan umum di Kota Padang, karena dianggap kurang manusiawi.<ref name="Mardanas"/> Kemudian pada tahun 1956 [[Bachtiar Datuk Pado Panghulu|B. Dt. Pado Panghulu]], seorang [[penghulu]] dari [[Kota Bukittinggi]], terpilih sebagai wali kota Padang berikutnya.<ref name="Gusti1"/> Tidak lama kemudian, pecah ketegangan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Ketegangan memuncak pada tanggal 15 Februari 1958, dan [[Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia]] (PRRI) dideklarasikan. Selanjutnya, PRRI yang dianggap sebagai pemberontak<ref>Poesponegoro. Marwati Djoened, Notosusanto. Nugroho (1992). ''Sejarah Nasional Indonesia: Zaman Jepang dan Zaman Republik Indonesia''. PT Balai Pustaka. ISBN 978-979-407-412-1.</ref> oleh pemerintah pusat dihancurkan dengan pengiriman kekuatan militer terbesar yang tercatat dalam sejarah [[Indonesia]].<ref>Ong H.H (1965). ''Sapta Marga Berkumandang di Sumatra: Operasi-Operasi Menumpas Pemberontakan PRRI''. Jakarta: Pusat Sejarah Angkatan Bersenjata.</ref> Akibat peristiwa ini juga, terjadi eksodus besar-besaran [[suku Minangkabau]] ke daerah lain.<ref name="Syam">{{cite book|last=Syamdani|first=|title=[[Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia|PRRI]], Pemberontakan atau Bukan|year=2009|publisher=Media Pressindo|id=ISBN 978-979-788-032-3}}</ref>
 
Setelah PRRI pada tanggal 31 Mei 1958, [[Z. A. St. Pangeran]] dilantik menjadi wali Kota Padang yang ketujuh, dengan setumpuk beban berat. Selain melanjutkan pembangunan, ia juga harus memulihkan kondisi psikologis masyarakat yang tercabik akibat [[perang saudara]].<ref name="Syam"/> Namun pada pertengahan tahun 1966, dia dipaksa mundur dari jabatannya oleh para [[mahasiswa]].<ref name="Audrey">{{cite book|last=Kahin|first=A.|title=Rebellion to Integration: West Sumatra and the Indonesian Polity, 1926-1998|url=https://archive.org/details/rebelliontointeg0000kahi|year=1999|publisher=Amsterdam University Press|id=ISBN 90-5356-395-4}}</ref>
 
=== Orde Baru dan otonomi daerah ===
Baris 398 ⟶ 312:
Setelah runtuhnya [[Sejarah Indonesia (1959-1966)|demokrasi terpimpin]] pasca [[Gerakan 30 September]], dan kemudian muncul istilah [[Sejarah Indonesia (1966-1998)|Orde Baru]], pada tahun 1966, [[Azhari|Drs. Azhari]] ditunjuk menjadi wali kota oleh pihak militer menggantikan wali kota sebelumnya yang dianggap cendrung berpihak kepada [[PKI]] waktu itu.<ref name="Audrey"/><ref name="Colombijn">Colombijn, Freek, (1994), ''Patches of Padang: the history of an indonesian town in the twentieth century and the use of urban space'', Research School CNWS, ISBN 978-90-73782-23-5.</ref> Pada tahun 1967, ia digantikan oleh [[Akhiroel Yahya|Drs. Akhiroel Yahya]] sebagai wali kota berikutnya.<ref name="Pemda">Pemda Tingkat II Kotamadya Padang, (1995), ''326 tahun Padang kota tercinta, 7 Agustus 1669-7 Agustus 1995: gerbang pariwisata Indonesia kawasan barat'', Pemda Tingkat II Kotamadya Padang bekerja sama dengan PT Buana Lestari.</ref>
 
Pada tahun 1971, [[Hasan Basri Durin|Drs. Hasan Basri Durin]] ditunjuk menjadi pejabat wali kota mengantikan wali kota sebelumnya. Tahun 1973 dia terpilih menjadi wali kota definitif, memimpin Kota Padang selama dua periode sampai tahun 1983,<ref>{{cite book|last=Durin|first=H.B.|authorlink=Hasan Basri Durin|coauthors=|title=Catatan Seorang Pamong: Hasan Basri Durin Gubernur Kepala Daerah Tingkat I SumatraSumatera Barat 1987-1997|year=1997|publisher=Yayasan Obor Indonesia|location=|id=ISBN 979-461-285-5 }}</ref> sebelum digantikan oleh [[Syahrul Ujud|Syahrul Ujud S.H.]],<ref>{{cite book|last=Anwar|first=Rosihan|authorlink=Rosihan Anwar|title=Perkisahan Nusa, Masa 1973-1986|year=1986|publisher=Grafitipers}}</ref> yang menjadi wali Kota Padang selama dua periode berikutnya. Selanjutnya, pada tahun 1993, terpilih seorang mantan [[wartawan]] [[Zuiyen Rais|Drs. Zuiyen Rais, M.S.]],<ref name="Marthias">{{cite book|last=Dusky Pandoe|first=Marthias|title=A Nan Takana (Apa yang Teringat): Memoar Seorang Wartawan|year=2001|publisher=Kompas|id=ISBN 978-979-709-002-9}}</ref> yang juga memimpin Kota Padang selama dua periode sampai pada tahun 2003.
 
Dalam suasana reformasi pemerintahan dan era otonomi daerah, [[Fauzi Bahar|Dr. Fauzi Bahar, M.Si]], terpilih kembali pada tahun 2009 untuk masa jabatan kedua kalinya sebagai wali Kota Padang dalam pemilihan langsung pada kali pertama, sedangkan pada masa jabatan sebelumnya pada tahun 2004 dia masih dipilih melalui sistem perwakilan di DPRD kota.<ref name="Haris">{{cite book|last=Haris|first=Syamsuddin|title=Partai dan Parlemen Lokal Era Transisi Demokrasi di Indonesia: Studi Kinerja Partai-Partai di DPRD Kabupaten Kota|year=2007|publisher=Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia|id=ISBN 978-979-799-052-7}}</ref>
 
Dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2011 pada tanggal 18 April 2011, pusat [[pemerintahan Kota Padang]] secara resmi dipindahkan dari [[Padang Barat, Padang|Kecamatan Padang Barat]] ke [[Kototangah, Padang|Kecamatan Kototangah]].<ref>http://www.presidenri.go.id {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120206093003/http://www.presidenri.go.id/ |date=2012-02-06 }} [http://www.presidenri.go.id/DokumenUU.php/619.pdf Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2011] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120108215705/http://www.presidenri.go.id/DokumenUU.php/619.pdf |date=2012-01-08 }}.</ref> Di samping untuk mengurangi konsentrasi [[masyarakat]] di kawasan [[pantai]] dan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat di [[timur]] dan [[utara]] kota, pemindahan ini juga dilakukan mengingat lokasi pusat pemerintahan kota sebelumnya berada pada zona yang dikategorikan bahaya terhadap kemungkinan terjadinya bencana [[tsunami]].<ref>http://www.minangkabaunews.com {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160318085601/http://minangkabaunews.com/ |date=2016-03-18 }} [http://minangkabaunews.com/artikel-1533-wako-padang--pemindahan-pusat-pemerintahan-ke-aia-pacah-wujudkan-pemerataan.html Wako Padang: Pemindahan Pusat Pemerintahan Ke Aia Pacah Wujudkan Pemerataan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141231104432/http://minangkabaunews.com/artikel-1533-wako-padang--pemindahan-pusat-pemerintahan-ke-aia-pacah-wujudkan-pemerataan.html |date=2014-12-31 }}. Diakses pada 14 Januari 2012.</ref> Kompleks pusat pemerintahan dibangun di kawasan eks Terminal Regional Bingkuang (TRB) di [[Air Pacah, Koto Tangah, Padang|Air Pacah]] dan mulai diresmikan penggunaannya pada 30 September 2013.<ref>[http://hariansinggalang.co.id/balaikota-di-aie-pacah-diresmikan-30-september/ Balaikota di Aie Pacah Diresmikan 30 September] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141231104304/http://hariansinggalang.co.id/balaikota-di-aie-pacah-diresmikan-30-september/ |date=2014-12-31 }}. ''Harian Singgalang''. Diakses pada 7 September 2013.</ref>
 
=== Walikota ===
{{utama|Daftar Wali Kota Padang}}
 
{{:Daftar Wali Kota Padang}}
{| class="wikitable"
|-
! colspan=2|Walikota
! Mulai menjabat
! Akhir menjabat
! colspan=2|Wakil Walikota
|-
|[[Berkas:Wali Kota Padang Hendri Septa 2023.jpg|100px]]
|<center>[[Hendri Septa]]
|<center>7 April 2021
|<center>''Petahana''
|[[Berkas:Wakil Wali Kota Padang Ekos Albar 2023.png|100px]]
|<center>[[Ekos Albar]]<br> (9 Mei 2023)
|}
 
=== Dewan Perwakilan ===
Baris 412 ⟶ 340:
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Padang}}
 
Sesuai dengan konstitusi yang berlaku, DPRD kota merupakan perwakilan rakyat. Jumlah anggota DPRD kota berjumlah 45 orang.<ref name="Haris" /> Pengaruh reformasi politik dan pemerintahan telah membawa perubahan peta politik di Kota Padang. Pada [[pemilu]] periode 1999-2004, anggota DPRD Kota Padang masih didominasi oleh [[partai Golkar]]. Namun, sejak pemilu 2004, PKS, PAN, Demokrat, dan belakangan Gerindra tampil mengerogoti dominasi partai Golkar dan secara bersama menguasai parlemen kota.<ref>{{cite book|last=Zuhro|first=R.S.|title=Demokrasi Lokal: Perubahan dan Kesinambungan Nilai-Nilai Budaya Politik Lokal di [[Jawa Timur]], [[SumatraSumatera Barat]], [[Sulawesi Selatan]], dan [[Bali]]|year=2009|publisher=Ombak|id=ISBN 602-8335-09-6}}</ref><ref name="DPRD">http://www.Tempo.co {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160320052556/https://www.tempo.co/ |date=2016-03-20 }} [http://pemilu.tempo.co/read/news/2014/04/24/269572857/Gerindra-dan-PAN-Kuasai-Kursi-DPRD-Padang Gerindra dan PAN Kuasai DPRD Kota Padang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140903150117/http://pemilu.tempo.co/read/news/2014/04/24/269572857/Gerindra-dan-PAN-Kuasai-Kursi-DPRD-Padang |date=2014-09-03 }}. Diakses pada 30 Agustus 2014.</ref>
 
=== Daftar Kecamatan ===
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Padang}}
{{:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Padang}}
[[Berkas:WilayahPadang.jpg|jmpl|Peta wilayah administratif kota Padang]]
Secara adat, Kota Padang meliputi 10 [[nagari]], namun berbeda dengan pemerintahan kabupaten di SumatraSumatera Barat, status nagari tidak menjadi bagian dari perangkat daerah dalam pemerintahan kota. [[Koto Tangah, Padang|Kecamatan Koto Tangah]] merupakan kecamatan dengan luas wilayah terbesar, sedangkan [[Padang Barat, Padang|Kecamatan Padang Barat]] memiliki wilayah terkecil.
{| class="wikitable"
|-
! No !! Nama Kecamatan !! Ibukota Kecamatan !! Luas Wilayah !! Wilayah adat<ref>[{{Cite web |url=https://jdih.padang.go.id/po-content/uploads/4818.%20Perda%2018%20Tahun%202012%20(Adat%20Budaya).pdf |title=Perda Nomor 18 Tahun 2012] |access-date=2020-12-06 |archive-date=2020-07-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200719185128/http://jdih.padang.go.id/po-content/uploads/4818.%20Perda%2018%20Tahun%202012%20(Adat%20Budaya).pdf |dead-url=no }}</ref>
|-
!A
!Wilayah Daratan
!
!694,96&nbsp;km²
!
|-
| 1 || [[Bungus Teluk Kabung, Padang|Kecamatan Bungus Teluk Kabung]] || Teluk Kabung || 100,78&nbsp;km² || Nagari Bunguih dan Nagari Taluak Kabuang
Baris 444 ⟶ 378:
|-
| 11 || [[Pauh, Padang|Kecamatan Pauh]] || Cupak Tangah || 146,29&nbsp;km² || Nagari Pauh V dan Nagari Limau Manih
|-
!B
!Wilayah Lautan
!
!720,00&nbsp;km²
!
|-
!
!Total
!
!1.414,96&nbsp;km²
!
|}
 
== Pendidikan ==
{{utama|Pendidikan di Kota Padang|Perguruan Tinggi di Padang}}
[[BerkasFile:Rektorat Universitas Andalas sampingSep 2021.JPGjpg|kiri|jmpl|KampusRektorat [[Universitas Andalas]] (Unand) di [[Limau Manis, Pauh, Padang|Limau Manis]]. Unand adalah universitas tertua di luar [[Jawa]].]]
Kota Padang sejak dari zaman kolonial Belanda telah menjadi pusat pendidikan di SumatraSumatera Barat. Tercatat pada tahun 1864, jumlah pelajar yang terdaftar di sekolah yang ada di kota ini sebanyak 237 orang.<ref>{{cite book|last=Graves|first=Elizabeth E.|title=Asal-Usul Elite Minangkabau Modern: Respons Terhadap Kolonial Belanda Abad XIX/XX|year=2007|publisher=Yayasan Obor Indonesia|id=ISBN 978-979-461-661-1}}</ref>
 
Untuk memberikan pelayanan dan kemudahan bagi siswa dan orang tua murid, pemerintah kota bekerja sama dengan [[Universitas Negeri Padang|UNP]] dan [[Telkom]] sejak [[1 Juli]] 2010 kembali menyelenggarakan Penerimaan Siswa Baru (PSB) Online untuk sekolah negeri jenjang SMP dan SMA, dengan perbaikan pola dan sistem dibandingkan tahun sebelumnya.<ref name="PSB online">[http://www.padang.go.id/v2/content/view/3831/160/ www.padang.go.id] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101023103011/http://www.padang.go.id/v2/content/view/3831/160/ |date=2010-10-23 }}. Diakses pada 10 November 2010.</ref><ref>psb.diknaspadang.or.id [http://psb.diknaspadang.or.id/ PSB Online Dinas Pendidikan Kota Padang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100419141347/http://psb.diknaspadang.or.id/ |date=2010-04-19 }}.</ref> Sistem yang telah diterapkan sejak tahun 2006 ini,<ref name="PSB online"/> akan memotivasi sekaligus memudahkan seluruh siswa yang akan melanjutkan pendidikannya di masing-masing tingkatan pendidikan. Mereka dapat memilih sekolah favoritnya berdasarkan rangking nilai yang mereka dapat dan diketahui secara langsung dan transparan.<ref>http://www.diknas-padang.org {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100222172906/http://www.diknas-padang.org/ |date=2010-02-22 }} [http://www.diknas-padang.org/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=12&artid=522 PSB Online Dicontoh] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120111052812/http://www.diknas-padang.org/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=12&artid=522 |date=2012-01-11 }}. Diakses pada 10 November 2010.</ref>
 
Kota Padang memiliki puluhan [[perguruan tinggi]], sepuluh di antaranya berbentuk [[universitas]]. [[Universitas Andalas]] (Unand) yang belokasi di Limau Manis diresmikan oleh Wakil Presiden pertama [[Mohammad Hatta]] pada tahun 1955 sebagai universitas tertua di luar [[Jawa]]. Pada tahun 2014, Unand menjadi universitas pertama di Sumatra yang mendapatkan peringkat A untuk akreditasi perguruan tinggi dari [[Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi]] (BAN-PT).<ref>{{Cite web |url=http://www.unand.ac.id/id/berita/universitas/2686-universitas-andalas-mendapat-akreditasi-institusi-a |title=Universitas Andalas Mendapat Akreditasi Institusi A |access-date=2014-12-25 |archive-date=2014-08-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140810075740/http://www.unand.ac.id/id/berita/universitas/2686-universitas-andalas-mendapat-akreditasi-institusi-a |dead-url=yes }}</ref> Perguruan tinggi negeri lainnya yang ada di Kota Padang yakni [[Universitas Negeri Padang]] (UNP) di Air Tawar, [[Universitas Islam Negeri Imam Bonjol]] (UIN-IB) di Lubuk Lintah, [[Politeknik Negeri Padang]] di Limau Manis, [[Politeknik Kesehatan Padang]] di Siteba, dan [[Politeknik ATI Padang]] di Tabing. Beberapa perguruan tinggi swasta juga berada di kota ini, seperti [[Universitas Bung Hatta]], [[Universitas Baiturrahmah]], [[Universitas Ekasakti]], [[Universitas Tamansiswa Padang]], [[Universitas Putra Indonesia]], [[Universitas Muhammadiyah SumatraSumatera Barat]], [[Institut Teknologi Padang]], dan [[Universitas Dharma Andalas]].
 
Perpustakaan Daerah SumatraSumatera Barat terletak di Kota Padang termasuk salah satu perpustakaan terbaik di Indonesia, dengan jumlah koleksi yang mencapai 30.000 judul, termasuk fasilitas dan pengelolaan yang maksimum, serta jumlah pengunjung pustaka yang tinggi.<ref>http://www.padangmedia.com {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101220161342/http://www.padangmedia.com/ |date=2010-12-20 }} [http://www.padangmedia.com/?mod=berita&id=59900 Perpustakaan Wilayah Sumbar Termasuk 4 Besar di Indonesia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120512075910/http://www.padangmedia.com/?mod=berita&id=59900 |date=2012-05-12 }}. Diakses pada 10 November 2010.</ref> Setelah gempa bumi kegiatan Perpustakaan Daerah SumatraSumatera Barat sejak 1 Februari 2010 untuk sementara dipindahkan ke Tabing, menunggu pembangunan gedung baru yang sebelumnya mengalami kerusakan parah.dan sekarangSekarang perpustakaan telah kembali ke lokasi semula yang berada di Jln.Jalan Diponegoro, No.Nomor 4.<ref>http://www.sumbarprov.go.id {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120115130538/http://sumbarprov.go.id/ |date=2012-01-15 }} [http://www.sumbarprov.go.id/detail_news.php?id=960 Pelayanan Perpustakaan Daerah Sumbar Mulai Aktif] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101221145159/http://sumbarprov.go.id/detail_news.php?id=960 |date=2010-12-21 }}. Diakses pada 10 November 2010.</ref>
 
Sementara Perpustakaan Kota Padang sendiri atau Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang terletak di Jalan Batang Anai GorGOR H. Agus Salim Padang, setelah sebelumnya berlokasi di dekat [[SMA NNegeri 1 Padang]] yang kemudian berganti menjadi gedung Dukcapil. Peresmian pindahnya Perpustakaan Kota Padang ini dilaksanakan pada tanggal 9 Desember 2018.<ref>{{Cite web|title=Perpustakaan GOR Haji Agus Salim Padang: Rumah Baru Perpustakaan Kota Padang|url=https://www.taruihbaraja.com/2018/12/perpustakaan-gor-haji-agus-salim-padang.html|language=en|access-date=2022-06-18|archive-date=2022-06-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20220621061408/https://www.taruihbaraja.com/2018/12/perpustakaan-gor-haji-agus-salim-padang.html|dead-url=no}}</ref>
<center>
{| class="wikitable" style="font-size:90%;width:70%;border:0px;text-align:center;line-height:120%;"
Baris 476 ⟶ 422:
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 58
|-
| colspan="13" style="text-align:center;font-size:90%;"|<small>Data sekolah di Kota Padang</small><br /><small>Sumber:</small><ref>http://www.diknas-padang.org {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100222172906/http://www.diknas-padang.org/ |date=2010-02-22 }} [http://www.diknas-padang.org/mod.php?mod=sekolah Profil Sekolah] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100420164231/http://www.diknas-padang.org/mod.php?mod=sekolah |date=2010-04-20 }}.</ref><ref>http://www.padang.go.id {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060820101619/http://www.padang.go.id/ |date=2006-08-20 }} [http://www.padang.go.id/v2/content/category/11/97/246/ Dinas Pendidikan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120514113251/http://www.padang.go.id/v2/content/category/11/97/246/ |date=2012-05-14 }}.</ref><ref>nisn.jardiknas.org [http://nisn.jardiknas.org/cont/data_statistik/index.php?prop=103&kota=103014&jenjang=3&status=ALL Data Siswa]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}.</ref>
|}</center>
 
Baris 509 ⟶ 455:
| colspan="13" style="text-align:center;font-size:90%;"|<small>'''Sumber:'''</small><ref name="depkes"/>
|}
Sebagai salah satu pusat kesehatan di Pulau Sumatra, Kota Padang telah memiliki fasilitas kesehatan yang cukup lengkap. Selain memiliki beberapa [[rumah sakit]] yang bertaraf nasional dan internasional, rumah sakit tersebut juga telah didukung oleh beberapa perguruan tinggi yang berkaitan dengan kesehatan. [[Rumah Sakit Umum Dr. M. Djamil]] yang didirikan oleh pemerintah pusat pada tahun 1953 merupakan rumah sakit rujukan untuk wilayah [[Sumatra Tengah|Sumatra bagian tengah]].<ref>{{cite book|last=Ikatan Dokter Indonesia|first=|title=Kiprah Dokter Dalam Era 50 Tahun Indonesia Merdeka|year=1995|publisher=Ikatan Dokter Indonesia|id=ISBN 978-979-8129-74-2}}</ref> Rumah sakit ini telah berafiliasi dengan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dan Politeknik Kesehatan Padang. Setelah gempa 30 September 2009, kondisi bangunan dan peralatan rumah sakit ini memprihatinkan.<ref>http://www.tempointeraktif.com {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101104110645/http://www.tempointeraktif.com/ |date=2010-11-04 }} [http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/2009/10/03/brk,20091003-200647,id.html Kondisi Rumah Sakit M. Djamil Memprihatinkan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140729093146/http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/2009/10/03/brk,20091003-200647,id.html |date=2014-07-29 }}. Diakses pada 2 Oktober 2010.</ref> Rumah Sakit M. Djamil saat ini tengah berusaha memperbaiki program ''Hospital Disaster'' untuk mengantisipasi kejadian serupa nantinya.<ref>http://www.antara-sumbar.com {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200811212913/http://www.antara-sumbar.com/ |date=2020-08-11 }} [http://www.antara-sumbar.com/id/berita/propinsi/d/1/127699/rs-m-djamil-perbaiki-hospital-disaster.html RS M. Djamil Perbaiki ''Hospital Disaster''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101002131053/http://www.antara-sumbar.com/id/berita/propinsi/d/1/127699/rs-m-djamil-perbaiki-hospital-disaster.html |date=2010-10-02 }}. Diakses pada 2 Oktober 2010.</ref>
 
Pemerintahan Kota Padang sendiri juga telah memiliki rumah sakit yang bernama [[Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Rasidin]].<ref>http://www.padang.go.id {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060820101619/http://www.padang.go.id/ |date=2006-08-20 }} [http://www.padang.go.id/v2/content/view/2659/1/ RSUD Rasidin Berbenah Diri] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210320025828/https://www.padang.go.id/v2/content/view/2659/1 |date=2021-03-20 }}.</ref> Untuk memberikan pelayanan yang maksimal, pemerintahan Kota Padang juga telah mendirikan sebanyak 20 buah [[Pusat Kesehatan Masyarakat|puskesmas]] dan 58 buah puskesmas pembantu pada wilayah kecamatan di kota ini. Untuk tahun 2007, satu puskesmas di Kota Padang rata-rata melayani 41.000 orang. Angka ini lebih tinggi dari konsep ideal wilayah puskesmas yang hanya untuk melayani 30.000 orang saja, sehingga jika ditinjau dari penyebaran, sarana kesehatan sudah memadai. Namun jika ditinjau dari aspek mutu pelayanan kesehatan masih jauh dari yang diharapkan.<ref name="depkes">http://www.depkes.go.id {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100720022207/http://www.depkes.go.id/ |date=2010-07-20 }} [http://www.depkes.go.id/downloads/profil/kota%20padang%202007.pdf Buku Profil Kesehatan Tahun 2007 Kota Padang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100923023429/http://www.depkes.go.id/downloads/profil/kota%20padang%202007.pdf |date=2010-09-23 }}. Diakses pada 26 juni 2010.</ref>
 
Selain itu, di kota ini juga terdapat sejumlah rumah sakit yang dikelola oleh [[Badan Usaha Milik Negara|BUMN]], [[Kepolisian Negara Republik Indonesia|Kepolisian]], [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat|TNI AD]] dan pihak [[swasta]]. Pada tahun 2013, [[Semen Padang (perusahaan)|PT Semen Padang]] meresmikan [[Semen Padang Hospital]] yang merupakan rumah sakit bertaraf internasional pertama di SumatraSumatera Barat.<ref>[http://padangekspres.co.id/?news=berita&id=45438 Rumah Sakit Sumbar Siap Bersaing] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141231120145/http://www.padangekspres.co.id/?news=berita&id=45438 |date=2014-12-31 }}. ''Padang Ekspres''. Diakses pada 11 Juli 2013.</ref> [[Rumah Sakit Tentara Dr. Reksodiwiryo]] yang dikelola oleh TNI AD terletak pada kawasan cagar budaya Ganting. Rumah sakit ini berdiri pada komplek bangunan peninggalan zaman Belanda dan sebelumnya merupakan tempat peristirahatan para tentara kolonial.<ref name="Fatimah" /> [[Rumah Sakit Selasih]] merupakan rumah sakit swasta yang dikelola secara bersama dengan pihak ''Kumpulan Perubatan Johor (KPJ) Sdn Bhd'' dari [[Malaysia]],<ref>announcements.bursamalaysia.com [http://announcements.bursamalaysia.com/EDMS/subweb.nsf/7f04516f8098680348256c6f0017a6bf/b634225b028f5c7e482571790008cb15/$FILE/KPJ-Milestone%28657KB%29.pdf KPJ-Milestone] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141231104641/http://announcements.bursamalaysia.com/EDMS/subweb.nsf/7f04516f8098680348256c6f0017a6bf/b634225b028f5c7e482571790008cb15/$FILE/KPJ-Milestone%28657KB%29.pdf |date=2014-12-31 }}.</ref> namun akibat gempa bumi [[30 September]] 2009 rumah sakit ini mengalami kerusakan berat.<ref>http://www.deplu.go.id {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080603154305/http://www.deplu.go.id/ |date=2008-06-03 }} [http://www.deplu.go.id/_layouts/mobile/PortalDetail-HighlightsLike.aspx?l=id&ItemId=55c171bb-bcb5-4341-9158-f1e5f211bf82 Press Release Pusat Komunikasi Publik Untuk Gempa Padang. 4 Oktober 2009] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110823082554/http://www.deplu.go.id/_layouts/mobile/PortalDetail-HighlightsLike.aspx?l=id&ItemId=55c171bb-bcb5-4341-9158-f1e5f211bf82 |date=2011-08-23 }}. Diakses pada 10 November 2010.</ref>
 
=== Rumah sakit ===
{{utama|Daftar Rumahrumah Sakitsakit di Kota Padang}}
{{:Daftar Rumahrumah Sakitsakit di Kota Padang}}
 
== Pelayanan umum ==
Baris 523 ⟶ 469:
Untuk melayani kebutuhan akan air bersih, pemerintah kota melalui PDAM Kota Padang sampai tahun 2007 telah memiliki 13 unit sumur bor dan Instalasi Pengolahan Air Lengkap (IPAL) di wilayah Gunung Pangilun dan Instalasi Pengolahan Air (IPA) di wilayah Lubuk Minturun, Ulu Gadut, Pegambiran dan Bungus.<ref>http://www.pdampadang.com {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101005080753/http://www.pdampadang.com/ |date=2010-10-05 }} [http://www.pdampadang.com/index.php?option=com_content&task=view&id=7&Itemid=2 Tingkatkan Pelayanan, PDAM Bentuk Tim Khusus] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101007071716/http://www.pdampadang.com/index.php?option=com_content&task=view&id=7&Itemid=2 |date=2010-10-07 }}. Diakses pada 26 Juni 2010.</ref> Sekitar 60% akan kebutuhan air bersih dipasok dari perusahaan pemerintah daerah ini.<ref>http://www.tempointeraktif.com {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101104110645/http://www.tempointeraktif.com/ |date=2010-11-04 }} [http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/2009/11/02/brk,20091102-205716,id.html PDAM Kota Padang Kesulitan Memperbaiki Jaringan Air] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140729123958/http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/2009/11/02/brk,20091102-205716,id.html |date=2014-07-29 }}. Diakses pada 26 juni 2010.</ref><ref>http://www.pdampadang.com {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101005080753/http://www.pdampadang.com/ |date=2010-10-05 }} [http://www.pdampadang.com/index.php?option=com_content&task=view&id=8&Itemid=2 PDAM Padang Akan Memproduksi Air Siap Minum] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101007071721/http://www.pdampadang.com/index.php?option=com_content&task=view&id=8&Itemid=2 |date=2010-10-07 }}. Diakses pada 2 Oktober 2010.</ref> Adapun untuk mengantisipasi kebutuhan akan energi listrik, Padang mengandalkan [[PLTU Teluk Sirih]] unit I yang terletak di [[Bungus Teluk Kabung, Padang|Kecamatan Bungus Teluk Kabung]] dengan kapasitas 1x112 MW.<ref>bataviase.co.id [http://bataviase.co.id/detailberita-10509491.html PLTU Teluk Sirih Rampung Akhir 2011]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}. Diakses pada 26 juni 2010.</ref> Untuk jaringan telekomunikasi, hampir di setiap kawasan dalam kota telah terjangkau jaringan telepon genggam. Layanan gratis internet tanpa kabel [[Wi-Fi]] atau dikenal dengan ''hotspot'' telah disebar pada beberapa [[Daftar perguruan tinggi di Kota Padang|perguruan tinggi]], [[Daftar pusat perbelanjaan di Padang|pusat perbelanjaan]], [[Daftar hotel di Padang|hotel]], sampai kantor polisi.<ref>http://www.kpii.co.tv {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100529035129/http://kpii.co.tv/ |date=2010-05-29 }} [http://www.kpii.co.tv/index.php/internet/72-wifi-gratis Daftar Alamat Akses Internet Gratis Menggunakan WIFI di Indonesia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101009143646/http://www.kpii.co.tv/index.php/internet/72-wifi-gratis |date=2010-10-09 }}. Diakses pada 16 Oktober 2010.</ref><ref>http://www.wawasannews.com {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101028170350/http://www.wawasannews.com/ |date=2010-10-28 }} [http://www.wawasannews.com/index.php?option=com_content&view=article&id=333:biaya-pembuatan-sim-stnk-di-padang-naik-40-persen&catid=2:padang&Itemid=12 Biaya Pembuatan SIM/STNK di Padang Naik 40%]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}. Diakses pada 16 Oktober 2010.</ref>
 
Dalam menangani masalah sampah, pemerintah kota memfungsikan lahan pada [[Koto Tangah, Padang|Kecamatan Koto Tangah]] di [[Tempat Pembuangan Akhir|TPA]] Air Dingin seluas 30.3 ha yang berjarak 17&nbsp;km dari pusat kota atau berada pada radius 7&nbsp;km dari kawasan permukiman. TPA ini hanya mengelola 800 m³ sampah per hari dari total 1.432 m³ sampah yang dihasilkan dalam kota.<ref name="PU">ciptakarya.pu.go.id [http://ciptakarya.pu.go.id/profil/profil/barat/sumbar/padang.pdf Kota Padang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100307181032/http://ciptakarya.pu.go.id/profil/profil/barat/sumbar/padang.pdf |date=2010-03-07 }}. Diakses pada 18 September 2010.</ref> Mengawali tahun 2015, Pemerintah Kota Padang memberlakukan Perda Nomor 21 tahun 2012 tentang denda dan larangan membuang sampah sembarangan.<ref>[{{Cite web |url=http://www.infosumbar.net/berita/berita-sumbar/mulai-1-januari-hati-hati-membuang-sampah-di-kota-padang/ |title="Mulai 1 Januari, Hati-Hati Membuang Sampah di Kota Padang."] |access-date=2014-12-31 |archive-date=2014-12-31 |archive-url=https://web.archive.org/web/20141231095020/http://www.infosumbar.net/berita/berita-sumbar/mulai-1-januari-hati-hati-membuang-sampah-di-kota-padang/ |dead-url=no }}</ref> Kebijakan ini terintegrasi dalam Program Padang Bersih yang diluncurkan pada 25 Oktober 2014. Pada tingkat kelurahan, terdapat Lembaga Pengelolaan Sampah (LPS) yang mengawasi disiplin kebersihan warga. Pemerintah Kota Padang saat ini memiliki 90 unit becak motor pengangkut sampah dan 300 kontainer yang telah disebar ke seluruh Lembaga Pengelola Sampah (LPS).<ref>[http://ranahberita.com/34992/mei-2015-target-terwujudnya-padang-bersih "Mei 2015, Target Terwujudnya “Padang Bersih”] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141231095307/http://ranahberita.com/34992/mei-2015-target-terwujudnya-padang-bersih |date=2014-12-31 }}".</ref> Ada 10 kawasan bebas sampah di Kota Padang yang dilindungi oleh Perda Nomor 21 tahun 2012. Dimulai dari sepanjang [[Jalan Sudirman, Padang|Jalan Sudirman]] hingga ke [[Jalan Khatib Sulaiman, Padang|Khatib Sulaiman]]; Jalan S. Parman hingga Jalan Pemuda; Jalan Ratulangi dan Belakang Olo; Jalan A Yani; Jalan Ujung Gurun; Jalan Raden Saleh; Jalan M. Yamin. Selebihnya, adalah kawasan wisata meliputi [[Pantai Padang]], Pantai Air Manis, dan Pantai Pasir Jambak.<ref>[{{Cite web |url=http://www.infosumbar.net/berita/berita-sumbar/inilah-10-kawasan-bebas-sampah-di-kota-padang/ |title="Inilah 10 Kawasan Bebas Sampah di Kota Padang".] |access-date=2015-01-06 |archive-date=2015-01-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150106113151/http://www.infosumbar.net/berita/berita-sumbar/inilah-10-kawasan-bebas-sampah-di-kota-padang/ |dead-url=no }}</ref>
 
[[Berkas:Normalisasi sungai di Padang.jpg|kiri|jmpl|Proyek normalisasi sungai di Padang.]]
Untuk kebutuhan [[Tempat Pemakaman Umum]] (TPU) bagi masyarakat, Pemerintah Kota Padang telah menyediakan lahan pada beberapa kawasan, di antaranya TPU Tunggul Hitam dan TPU Air Dingin.<ref>padang-today.com [http://padang-today.com/?mod=berita&today=detil&id=4557 TPU Tunggul Hitam Sudah Tak Layak Lagi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120119104952/http://padang-today.com/?mod=berita&today=detil&id=4557 |date=2012-01-19 }}.</ref>
 
Sejak dahulu, Kota Padang sangat rawan terhadap banjir. Pemerintah kolonial Hindia Belanda telah mencoba menanggulangi di antaranya dengan memperbaiki tata ruang kota serta memperbaiki beberapa bantaran sungai yang membelah kota.<ref>http://www.rumahamangempa.net {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101017173530/http://www.rumahamangempa.net/ |date=2010-10-17 }} [http://www.rumahamangempa.net/isi/artikel/mitigasi-tata-ruang-kota-padang-berlandaskan-kearifan-lokal Mitigasi Tata Ruang Kota Padang Berlandaskan Kearifan Lokal] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101029052652/http://www.rumahamangempa.net/isi/artikel/mitigasi-tata-ruang-kota-padang-berlandaskan-kearifan-lokal |date=2010-10-29 }}. Diakses pada 14 Oktober 2010.</ref> Pada 1918, aliran Batang Arau dibagi melalui [[Banda Bakali|banjir kanal]] sepanjang 6,8 &nbsp;km dan lebar 20 meter. Sejak kemerdekaan Indonesia, banjir besar yang terjadi tercatat pada tahun 1972, 1979, 1980, 1981, dan 1986.<ref>{{Cite news|date=24 Agustus 1995|title=Ketika Banjir Padang Makin Berkurang|work=Harian Semangat}}</ref> Belakangan, banjir cukup sering terjadi dan merendam beberapa kawasan di Kota Padang.<ref>beta.antaranews.com [http://beta.antaranews.com/berita/1286906430/ratusan-rumah-di-padang-terendam-banjir Ratusan Rumah di Padang Terendam Banjir]{{Pranala mati|date=April 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}. Diakses pada 14 Oktober 2010.</ref> Sebelumnya, beberapa kawasan terutama di Kecamatan Koto Tangah merupakan kawasan yang berfungsi sebagai daerah resapan air namun pemerintah kota menetapkan kawasan tersebut sebagai daerah perkembangan perumahan sehingga menjadi daerah permukiman padat penduduk. Perubahan fungsi ini berdampak jika curah hujan cukup tinggi (>223,03&nbsp;mm/jam) maka terjadi banjir yang menggenangi kawasan seluas 44.09 Ha dengan tinggi genangan air mencapai 60&nbsp;cm selama lebih dari 6 jam.<ref>{{cite book|last=Syahrial|first=Fadly|year=2007|title=Evaluasi Pengelolaan Sistem Drainase Kota Padang|url=http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Master-8269-3305202703-judul.pdf|format=Tesis|accessdate=6 November 2010|archive-date=2010-10-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20101011145452/http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Master-8269-3305202703-judul.pdf|dead-url=yes}}</ref> Sementara sistem jaringan drainase Kota Padang terdiri dari 19 areal dengan luas cakupan 3.986 Ha, yang kesemuanya mengalir ke arah sungai utama yaitu [[Batang Arau]], [[Batang Kuranji]] dan Batang Air Dingin.<ref name="PU"/><ref>{{Cite web |url=https://docplayer.info/105321209-Beberapa-hal-pokok-yang-menjadi-latar-belakang-dilaksanakannya-pekerjaan-penyusunan-master-plan-air-limbah-kota-padang-antara-lain-sebagai-berikut.html |title=Salinan arsip |access-date=2021-10-14 |archive-date=2021-10-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211024173203/https://docplayer.info/105321209-Beberapa-hal-pokok-yang-menjadi-latar-belakang-dilaksanakannya-pekerjaan-penyusunan-master-plan-air-limbah-kota-padang-antara-lain-sebagai-berikut.html |dead-url=no }}</ref>
 
Kota Padang termasuk kota di Indonesia yang berada pada kawasan berkategori rawan gempa bumi dan tsunami. Untuk mengantisipasi hal itu pemerintah setempat telah membangun beberapa kawasan tertentu sebagai lokasi evakuasi terhadap kemungkinan bencana alam tersebut.<ref>nasional.vivanews.com [http://nasional.vivanews.com/news/read/183757-padang-sebarkan-peta-evakuasi-tsunami Padang Sebar Peta Evakuasi Tsunami] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101022052229/http://nasional.vivanews.com/news/read/183757-padang-sebarkan-peta-evakuasi-tsunami |date=2010-10-22 }}. Diakses pada 28 Oktober 2010.</ref><ref>dspace.ipk.lipi.go.id [http://dspace.ipk.lipi.go.id/dspace/bitstream/123456789/486/1/KAJIAN%20SISTEM%20EVAKUASI%20VERTIKAL%20SECARA%20DETAIL%20DI%20KOTA%20PADANG%20SEBAGAI%20ALTERNATIF%20PENGURANGAN%20KERENTANAN%20DAN%20RESIKO%20BAHAYA%20TSUNAMI.pdf Kajian Sistem Evakuasi Vertikal Secara Detail di Kota Padang]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}. Diakses pada 28 Oktober 2010.</ref> Namun belajar dari pengalaman gempa bumi 30 September 2009, beberapa jalur jalan evakuasi yang telah dirancang sejak tahun 2005 belum dapat memberikan sistem penyelamatan ''massive'' yang baik bagi masyarakat yang umumnya berada di zona merah bahaya tsunami.<ref>Tempo. '''36''' (2007). Badan Usaha Jaya Press Jajasan Jaya Raya.</ref> Tingginya tingkat kekacauan lalu lintas, serta kurangnya koordinasi pada masyarakat waktu itu,<ref>http://www.tempointeraktif.com {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101104110645/http://www.tempointeraktif.com/ |date=2010-11-04 }} [http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa_lainnya/2010/10/13/brk,20101013-284459,id.html Warga Padang Minta Pemerintah Siapkan Jalur Evakuasi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101017021301/http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa_lainnya/2010/10/13/brk,20101013-284459,id.html |date=2010-10-17 }}. Diakses pada 28 November 2010.</ref> membuat pemerintah setempat perlu memikirkan mitigasi bencana yang tepat dalam mengantisipasi kemungkinan yang terjadi pada masa depan.<ref>http://www.classyfm.co.id {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110615001852/http://www.classyfm.co.id/ |date=2011-06-15 }} [http://www.classyfm.co.id/news/246-pemerintah-kota-padang-akan-membangun-jalur-evakuasi-di-8-titik-desember-mendatang.html Pemerintah Kota Padang Akan Membangun Jalur Evakuasi Di 8 Titik Desember Mendatang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101220111044/http://www.classyfm.co.id/news/246-pemerintah-kota-padang-akan-membangun-jalur-evakuasi-di-8-titik-desember-mendatang.html |date=2010-12-20 }}. Diakses pada 28 November 2010.</ref><ref>regional.kompas.com [http://regional.kompas.com/read/2010/11/23/20335070/TNI.AU.Buka.Jalur.Evakuasi.Tsunami TNI AU Buka Jalur Evakuasi Tsunami] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141231103117/http://regional.kompas.com/read/2010/11/23/20335070/TNI.AU.Buka.Jalur.Evakuasi.Tsunami |date=2014-12-31 }}. Diakses pada 28 November 2010.</ref><ref>http://www.antaranews.com {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120922075639/http://www.antaranews.com/ |date=2012-09-22 }} [http://www.antaranews.com/berita/1289650591/padang-siapkan-tujuh-jalur-evakuasi-tsunami Padang Siapkan Tujuh Jalur Evakuasi Tsunami] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101116151951/http://www.antaranews.com/berita/1289650591/padang-siapkan-tujuh-jalur-evakuasi-tsunami |date=2010-11-16 }}. Diakses pada 28 November 2010.</ref>
 
Pada 2011, Padang memiliki gudang regional [[Palang Merah Indonesia]] (PMI) yang ketiga di [[Indonesia]]. Sebagai basis penanggulangan bencana alam terutama di wilayah [[Sumatra]], gudang ini memiliki kapasitas untuk menampung 2.000 paket ''family kit'', 2.000 paket terpal, 2.000 kotak ''hygiene kit'', 4.000 paket matras, 4.000 kelambu, 8.000 jerigen, dan 1.000 kantung mayat.<ref>http://www.padang-today.com {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120323120100/http://padang-today.com/ |date=2012-03-23 }} [http://www.padang-today.com/?mod=berita&today=detil&id=28275 Gudang Regional PMI Sumbar Diresmikan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150924063137/http://www.padang-today.com/?mod=berita&today=detil&id=28275 |date=2015-09-24 }}. Diakses pada 27 Maret 2012.</ref>
 
== Transportasi ==
Baris 541 ⟶ 487:
Pada masa lalu, rute utama yang menghubungkan kawasan ''rantau'' (Kota Padang) dengan ''darek'' (pedalaman Minangkabau) adalah jalur yang pernah ditempuh [[Stamford Raffles|Raffles]] pada tahun [[1818]] untuk menuju Pagaruyung melalui kawasan Kubung XIII di [[Kabupaten Solok]] sekarang.<ref>{{cite book|last=Raffles|first=Sophia|title=Memoir of the Life and Public Services of [[Stamford Raffles|Sir Thomas Stamford Raffles]]|year=1830|publisher=J. Murray|location=London}}</ref> Saat ini ada tiga ruas jalan utama yang menghubungkan Kota Padang dengan kota-kota lain di Sumatra. Jalan ke utara menghubungkan kota ini dengan [[Kota Bukittinggi]], dan di sana bercabang ke [[Kota Medan]] dan [[Kota Pekanbaru|Pekanbaru]]. Terdapat pula cabang jalan di dekat [[Lubuk Alung, Padang Pariaman|Lubuk Alung]] ke arah [[Kota Pariaman]]. Jalan ke timur menuju [[Kota Solok]], yang tersambung dengan [[Jalan Raya Lintas Sumatra]] bagian tengah. Sebelumnya, di [[Arosuka]] terdapat persimpangan menuju [[Kota Jambi]] melalui [[Kabupaten Solok Selatan]]. Jalan ke selatan yang menyusuri pantai barat Sumatra menghubungkan Kota Padang dengan [[Kota Bengkulu]] melalui [[Kabupaten Pesisir Selatan]].
 
Penemuan cadangan batubara di [[Kota Sawahlunto]] mendorong Pemerintah [[Hindia Belanda]] membangun rel kereta api serta rute jalan baru melalui [[Kota Padang Panjang]] sekarang, yang diselesaikan pada [[1896]].<ref>{{cite book|last=Colombijn|first=Freek|title=Paco-Paco (Kota) Padang|pages=65}}</ref> Jalur kereta api ini juga menghubungkan Kota Padang dengan kota-kota lain seperti [[Kota Pariaman]], [[Kota Solok]], [[Kota Bukittinggi]], dan [[Kota Payakumbuh]]. Saat ini rel kereta api yang aktif hanyalah jaringan [[Kereta komuter|Komuter]] [[Stasiun Padang|Padang]]–[[Stasiun Pariaman|Pariaman]] menggunakan [[kereta api Sibinuang]], jalur [[Stasiun Indarung|Indarung]]–[[Stasiun Bukitputus|Bukitputus]] untuk pengangkutan semen ke pelabuhan, serta jalur [[Stasiun Pulau Aie|Pulau Aie]]–[[Stasiun Bandara Internasional Minangkabau|Bandara]] menggunakan [[kereta api Minangkabau Ekspres]].<ref>{{citeCite news|url=https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20180522083953-92-300176/tiket-kereta-bandara-minangkabau-hanya-rp10-ribu|title=Tiket Kereta Bandara Minangkabau Hanya Rp10 Ribu|last=Agustiyanti|publisher=CNN Indonesia|date=22 Mei 2018|accessdate=22 Mei 2018|work=[[CNN Indonesia]]|archive-date=2021-04-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20210414214204/https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20180522083953-92-300176/tiket-kereta-bandara-minangkabau-hanya-rp10-ribu|dead-url=no}}</ref>
 
Terminal Regional Bingkuang (TRB) di Air Pacah selesai dibangun tahun 1999 untuk menggantikan Terminal Lintas Andalas di Olo Ladang. Penggunaan TRB ini tidak seperti yang diharapkan, dan sampai beberapa tahun sesudahnya belum juga dapat menggantikan terminal lama.<ref>[http://www.kompas.com/kompas-cetak/0310/21/daerah/634496.htm Akar Persoalan Terminal Bingkuang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071020101638/http://kompas.com/kompas-cetak/0310/21/daerah/634496.htm |date=2007-10-20 }}. Kompas.</ref> Setelah gempa tanggal [[30 September]] [[2009]] dan keluarnya Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2011, TRB dialihfungsikan menjadi kawasan pusat pemerintahan kota.<ref>http://www.inilah.com {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160320194928/http://www.inilah.com/ |date=2016-03-20 }} [http://sindikasi.inilah.com/read/detail/1804394/perkantoran-di-aia-pacah-jangan-bongkar-pasang Perkantoran di Aia Pacah Jangan Bongkar Pasang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130801112219/http://sindikasi.inilah.com/read/detail/1804394/perkantoran-di-aia-pacah-jangan-bongkar-pasang |date=2013-08-01 }}. Diakses pada 29 April 2012.</ref> [[Terminal Anak Air]] mulai beroperasi pada tahun [[2021]] untuk melayani [[bus antarkota dalam provinsi]] (AKDP) dan [[bus antarkota antarprovinsi]] (AKAP).<ref>[{{Cite web |url=https://padek.jawapos.com/sumbar/padang/13/09/2020/pembangunan-terminal-anak-air-dikebut-apa-harapan-staf-ahli-menhub/ |title=Pembangunan Terminal Anak Air Dikebut, Apa Harapan Staf Ahli Menhub?] |access-date=2020-11-29 |archive-date=2020-12-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20201208233134/https://padek.jawapos.com/sumbar/padang/13/09/2020/pembangunan-terminal-anak-air-dikebut-apa-harapan-staf-ahli-menhub/ |dead-url=no }}</ref>
 
Angkutan dalam kota dilayani oleh [[bus kota]], [[mikrolet]] dan [[taksi]]. Sementara saat ini di pusat kota masih dapat ditemukan [[bendi]] (sejenis kereta kuda), sedangkan [[ojek]] biasanya beroperasi di perumahan dan pinggiran kota. Pada awal tahun [[2014]], pemerintah mulai mengoperasikan bus massal [[Trans Padang]]. Dari enam koridor yang dirancang untuk sistem transportasi ini, baru dua koridor yang beroperasi yaitu rute [[Pasar Raya Padang|Pasar Raya]]–[[Lubuk Buaya, Koto Tangah, Padang|Lubuk Buaya]] (batas kota) dan rute [[Terminal Anak Air|Anak Air]]–[[Pelabuhan Teluk Bayur|Teluk Bayur]].<ref>[{{Cite web |url=https://hariansinggalang.co.id/pendapatan-bus-trans-padang-turun-selama-pandemi/ |title=Pendapatan Bus Trans Padang Turun Selama Pandemi] |access-date=2020-11-29 |archive-date=2020-12-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20201209065838/https://hariansinggalang.co.id/pendapatan-bus-trans-padang-turun-selama-pandemi/ |dead-url=no }}</ref>
 
Kota Padang memiliki beberapa kawasan [[pelabuhan]]. Tercatat sejak tahun [[1770]] diberangkatkan dari pelabuhan kota ini 0,3 miliar pikul lada dan 0,2 miliar gulden emas per tahunnya.<ref name="Jacobs">{{cite book|last=Jacobs|first=E.M.|title=Merchant in Asia: The Trade of the Dutch East India Company During the Eighteenth Century|year=2006|publisher=CNWS Publications|id=ISBN 90-5789-109-3}}</ref> [[Pelabuhan Muara]] melayani transportasi laut bagi kapal ukuran sedang terutama untuk tujuan ke atau dari [[Kabupaten Kepulauan Mentawai]] dan kawasan sekitarnya. Sementara itu, [[Pelabuhan Teluk Bayur]] melayani pengangkutan laut untuk ukuran kapal besar baik ke kota-kota lain di Indonesia maupun ke luar negeri. Pelabuhan ini mulai beroperasi pada tahun [[1892]] dengan nama Emmahaven. Sekarang kedua pelabuhan tersebut dikelola oleh [[Pelabuhan Indonesia II|PT Pelindo II]]. Selain itu juga terdapat [[Pelabuhan Bungus]] yang tediri dari pelabuhan perikanan samudera (PPS) yang dikelola oleh [[Kementerian Kelautan dan Perikanan]] dan pelabuhan penyeberangan yang dikelola oleh [[Kementerian Perhubungan]].<ref>{{Cite web |url=https://kkp.go.id/djpt/ppsbungus/page/3989-profil-pps-bungus |title=Salinan arsip |access-date=2021-10-18 |archive-date=2021-10-18 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211018095610/https://kkp.go.id/djpt/ppsbungus/page/3989-profil-pps-bungus |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://sumatra.bisnis.com/read/20210106/534/1339415/per-1-januari-2021-kemenhub-ambil-alih-pengelolaan-pelabuhan-teluk-bungus-padang |title=Salinan arsip |access-date=2021-10-18 |archive-date=2021-10-18 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211018095610/https://sumatra.bisnis.com/read/20210106/534/1339415/per-1-januari-2021-kemenhub-ambil-alih-pengelolaan-pelabuhan-teluk-bungus-padang |dead-url=no }}</ref>
 
Sampai tahun [[2005]], [[Bandar Udara Tabing]] melayani perhubungan udara Padang dengan kota-kota lain. Bandar udara ini tidak dapat didarati oleh pesawat berbadan besar, dan karena itu tidak dapat mengimbangi naiknya jumlah calon penumpang. Pengembangannya terbatas karena posisinya yang terhalang Gunung Pangilun dan Bukit Sariak.<ref>transportasi.bappenas.go.id [http://transportasi.bappenas.go.id/database_phln/x03_daftar_loanview.php?NOLOAN=IP-473 New Padang Airport Construction Project]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}. Diakses pada 10 November 2010.</ref> Maka tanggal [[23 Juni]] [[1999]] ditetapkan lokasi baru pengganti bandar udara ini.<ref>hubud.dephub.go.id [http://hubud.dephub.go.id/files/km/1999/KM%2043.pdf Keputusan Menteri Perhubungan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120112102251/http://hubud.dephub.go.id/files/km/1999/KM%2043.pdf |date=2012-01-12 }}. Diakses pada 10 November 2010.</ref> Dengan selesainya pembangunan [[Bandar Udara Internasional Minangkabau]] di [[Katapiang, Batang Anai, Padang Pariaman|Ketaping]], [[Kabupaten Padang Pariaman]], penerbangan sipil dialihkan ke bandara baru tersebut.<ref>http://www.kimpraswil.go.id {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071029114325/http://www.kimpraswil.go.id/ |date=2007-10-29 }} [http://www.kimpraswil.go.id/Humas/news2003/ppw260805ben.htm Presiden Resmikan Bandaran Internasional Minangkabau dan Ruas Jalan Tabing–Duku] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080624190647/http://www.kimpraswil.go.id/Humas/news2003/ppw260805ben.htm |date=2008-06-24 }}. Situs Resmi Departemen Kimpraswil.</ref> Penerbangan domestik yang dilayani saat ini yakni ke seluruh kota besar di Sumatra (kecuali [[Kota Banda Aceh|Banda Aceh]] dan [[Kota Pangkalpinang|Pangkal Pinang]]), seluruh kota besar di Jawa (kecuali [[Kota Semarang|Semarang]]), dan satu kota di Sulawesi yaitu [[Kota Makassar|Makassar]]. Sementara untuk pernerbangan internasional saat ini yakni ke [[Singapura]], [[Kuala Lumpur]], [[Jeddah]] ([[haji]]), dan [[Madinah]] ([[umrah]]).
 
{|class="wikitable" style="margin:1em auto 1em auto; width:90%; text-align:center;"
Baris 588 ⟶ 534:
Kota ini menempatkan sektor [[industri]], [[perdagangan]] dan [[jasa]] menjadi andalan dibandingkan dengan sektor [[pertanian]] dalam mendorong perekonomian masyarakatnya. Hal ini terjadi karena transformasi ekonomi kota cenderung mengubah lahan pertanian menjadi kawasan industri. Walaupun di sisi lain industri pengolahan di kota ini telah memberikan kesempatan lapangan pekerjaan yang cukup berarti.<ref>{{cite book|last=Sutaat|first=|title=Pelayanan Kesejahteraan Sosial Tenaga Kerja di Sektor Industri Tahun 2002|year=2002|publisher=Pusat Penelitian Permasalahan Kesejahteraan Sosial, Badan Pelatihan dan Pengembangan Sosial, Departemen Sosial, Republik Indonesia}}</ref>
 
Di kota ini terdapat sebuah [[pabrik]] semen yang bernama [[Semen Padang (perusahaan)|PT Semen Padang]] dan telah beroperasi sejak didirikan pada tahun 1910. Pabrik [[semen]] ini berlokasi di Indarung dan merupakan pabrik semen yang pertama di Indonesia,<ref name="Kompas"/> dengan kapasitas produksi 5.240.000 ton per tahun.<ref>http://www.semenpadang.co.id {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110609032359/http://semenpadang.co.id/ |date=2011-06-09 }} [http://www.semenpadang.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=19&Itemid=35 Kapasitas Produksi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090220214459/http://www.semenpadang.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=19&Itemid=35 |date=2009-02-20 }}. Diakses pada 9 Juni 2010.</ref> Hampir 63% dari produksinya<ref name="Kompas">{{cite book|last=|first=|title=Profil Daerah Kabupaten dan Kota|publisher=Penerbit Buku Kompas|volume=2|id=ISBN 978-979-709-054-8}}</ref> (baik dalam bentuk kemasan zak maupun curah) didistribusikan melalui [[laut]] dengan memanfaatkan [[pelabuhan Teluk Bayur]]. Selepas reformasi politik dan ekonomi, masyarakat Minang umumnya menuntut pemerintah pusat untuk melaksanakan ''spin off'' (pemisahan) PT Semen Padang dari induknya PT Semen Gresik,<ref>{{cite book|last=Aspinall|first=Edward|coauthors=Fealy, Greg|title=Local Power and Politics in Indonesia: Decentralisation & Democratisation|year=2003|publisher=Institute of Southeast Asian Studies|id=ISBN 981-230-202-6}}</ref><ref>http://www.bpkp.go.id {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101120091951/http://bpkp.go.id/ |date=2010-11-20 }} [http://www.bpkp.go.id/unit/Pusat/TuntutanSpinOffdanBahayaKartel.pdf Tuntutan Spin Off dan Bahaya Kartel] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120111194504/http://www.bpkp.go.id/unit/Pusat/TuntutanSpinOffdanBahayaKartel.pdf |date=2012-01-11 }}.</ref> yang mana sejak tahun 1995 telah di ''merger'' (penggabungan) secara paksa oleh pemerintah pusat, walau tuntutan akuisisi PT Semen Padang menjadi perusahaan yang mandiri lepas dari [[Semen Gresik|PT Semen Gresik]] telah dikabulkan Pengadilan Negeri Padang,<ref>http://www.korantempo.com {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20081217011557/http://epaper.korantempo.com/ |date=2008-12-17 }} [http://www.korantempo.com/news/2004/4/3/Ekonomi%20dan%20Bisnis/29.html Semen Gresik Diperintahkan Batalkan Akuisisi Semen Padang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20220402015737/http://www.korantempo.com/news/2004/4/3/Ekonomi%20dan%20Bisnis/29.html |date=2022-04-02 }}.</ref> namun penyelesaian persoalan tersebut masih belum jelas sampai sekarang.<ref>{{cite book|last=Afrizal|first=|title=The [[Nagari]] Community, Business, and the State: The Origin and the Process of Contemporary Agrarian Protests in West Sumatra, Indonesia|year=2007|publisher=Sawit Watch|location=|id=ISBN 979-15188-1-5}}</ref> Apalagi ditengarai terjadi kemerosotan kinerja perusahaan sejak penggabungan tersebut.<ref>{{cite book|last=|first=|title=Menyongsong Era Hub Internasional|year=2003|publisher=Kasatua Pub}}</ref> Hal ini karena pemerintah pusat masih menganggap restrukturisasi beberapa BUMN melalui pembentukan ''holding'' terhadap beberapa BUMN yang memiliki keterkaitan atau kesamaan usaha merupakan penyelesaian terbaik untuk membangun keunggulan daya saing BUMN tersebut agar lebih menjamin perolehan laba di atas rata-rata perusahaan pesaing lainnya.<ref>{{cite journal|last=Lauw|first=Andreas|title=Kinerja & Restrukturisasi BUMN|journal=Informasi|volume=17|year=1996|issue=191-196}}</ref>
 
Pusat perdagangan di Kota Padang adalah [[Pasar Raya Padang]] yang dibangun pada zaman kolonial Belanda oleh seorang kapiten Cina bernama Lie Saay.<ref>{{Cite web|url=https://id.scribd.com/doc/52737954/BAB-I-Pendahuluan-Haneman|title=BAB I Pendahuluan Haneman|website=Scribd|language=id|access-date=2020-06-13|archive-date=2020-06-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20200613120100/https://id.scribd.com/doc/52737954/BAB-I-Pendahuluan-Haneman|dead-url=no}}</ref> Dalam perkembangannya, pasar tradisional ini pernah menjadi sentra perdagangan bagi masyarakat di [[SumatraSumatera Barat]], [[Riau]], [[Jambi]] dan [[Bengkulu]] pada era 1980-an.<ref>{{Cite web |url=http://hariansinggalang.co.id/pasar-raya-padang-butuh-jokowi/ |title=Salinan arsip |access-date=2014-01-02 |archive-date=2014-01-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140102194438/http://hariansinggalang.co.id/pasar-raya-padang-butuh-jokowi/ |dead-url=yes }}</ref> Selain itu, aktivitas perniagaan di Padang juga didukung oleh 16 pasar satelit yang tersebar di seluruh pelosok kota, sembilan di antaranya dimiliki oleh Pemerintah Kota Padang yaitu Pasar Alai, Pasar Bandar Buat, Pasar Belimbing, Pasar Bungus, Pasar Lubuk Buaya, Pasar Simpang Haru, Pasar Siteba, Pasar Tanah Kongsi, dan Pasar Ulak Karang.<ref>[{{Cite web |url=http://www.antarasumbar.com/eng/news/ekonomi-bisnis/j/5/261/padang-tawarkan-investasi-revitalisasi-16-pasar-tradisional.html] |title=Salinan arsip |access-date=2014-01-02 |archive-date=2014-01-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140102194734/http://www.antarasumbar.com/eng/news/ekonomi-bisnis/j/5/261/padang-tawarkan-investasi-revitalisasi-16-pasar-tradisional.html |dead-url=no }}</ref>
 
Tidak seperti kebanyakan kota besar di Indonesia, pertumbuhan pusat perbelanjaan modern di Kota Padang terbilang cukup lamban. Pada tahun 1990-an terdapat setidaknya lima permohonan izin pendirian [[mal]] di Kota Padang yang ditolak oleh [[Zuiyen Rais]], wali kota Padang saat itu, karena mengambil lokasi di pusat kota.<ref>[{{Cite web |url=http://www.harianhaluan.com/index.php?option=com_content&view=article&id=8638:melihat-padang-dengan-pikiran-jernih&catid=11:opini&Itemid=187] |title=Salinan arsip |access-date=2014-01-02 |archive-date=2014-01-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140102201402/http://www.harianhaluan.com/index.php?option=com_content&view=article&id=8638:melihat-padang-dengan-pikiran-jernih&catid=11:opini&Itemid=187 |dead-url=no }}</ref> Pusat perbelanjaan modern yang beroperasi saat ini di Kota Padang di antaranya yaitu [[Plaza Andalas]], [[Basko Grand Mall]], [[Rocky Plaza]], dan [[SPR Plaza]]. Untuk melindungi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), Pemerintah Kota Padang juga tidak memberi izin jaringan ritel [[waralaba]] berbentuk minimarket seperti [[Indomaret]] dan [[Alfamart]] yang sudah menjamur di berbagai kota di Indonesia. Sebagai gantinya, jaringan minimarket [[Minang Mart]] dibentuk oleh [[Badan Usaha Milik Daerah]] (BUMD) PT Grafika Jaya Sumbar yang bekerja sama dengan PT Sentra Distribusi Nusantara.<ref>[{{Cite web |url=https://bisnis.tempo.co/read/news/2017/03/26/090859653/buka-300-gerai-di-sumatera-barat-berikut-strategi-minang-mart |title=Buka 300 Gerai di SumatraSumatera Barat, Berikut Strategi Minang Mart] |access-date=2017-04-05 |archive-date=2017-04-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170406020735/https://bisnis.tempo.co/read/news/2017/03/26/090859653/buka-300-gerai-di-sumatera-barat-berikut-strategi-minang-mart |dead-url=no }}</ref>
 
Perekonomian Kota Padang juga ditopang oleh sektor pariwisata dan industri MICE (''Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition'' atau Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran).<ref>{{Cite web |url=http://www.antarasumbar.com/artikel/683/mewujudkan-padang-menjadi-pusat-kunjungan-mice-di-sumatera.html |title=Salinan arsip |access-date=2014-01-02 |archive-date=2014-01-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140102200120/http://www.antarasumbar.com/artikel/683/mewujudkan-padang-menjadi-pusat-kunjungan-mice-di-sumatera.html |dead-url=no }}</ref> Hal ini didukung oleh keberadaan sederet hotel dan gedung pertemuan di kota ini. Hingga saat ini Kota Padang telah memiliki puluhan hotel berbintang, termasuk di antaranya sembilan hotel bintang 4.<ref>[{{Cite web |url=http://www.agoda.com/id-id/pages/agoda/default/DestinationSearchResult.aspx?asq=bs17wTmKLORqTfZUfjFABuMQGkqUJsCLo%2bxOmbVeXO2IRHOyI2OkQWK%2foDAEINA9vHpjA%2fN7Dn%2btba144HdBZgpPBrq%2fhzfwfB9VioI2mYGy6y7qZeV2q%2f1aovrn25FupwBh%2ba52r2%2fcYiCbQvnNBg5Nf3QUUZDMFK%2bZHs3F3VyAocBk%2bz1Mn0giYZjGChVJAX5EDHEdNYKYAmJAPHwzCSNn3dXgC5Kc%2b5g9d3D%2fFb%2frXV3HXzhTALRAOl%2fw27swOgO17n70pvCMTLI9NX5YuvjpRahFi8JoQgNdx6ECjBXz3oAx245Rzxa%2bTZUtAP%2bM&tick=635242505564] |title=Salinan arsip |access-date=2014-01-02 |archive-date=2016-06-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160602125027/http://www.agoda.com/id-id/pages/agoda/default/DestinationSearchResult.aspx?asq=bs17wTmKLORqTfZUfjFABuMQGkqUJsCLo%2bxOmbVeXO2IRHOyI2OkQWK%2foDAEINA9vHpjA%2fN7Dn%2btba144HdBZgpPBrq%2fhzfwfB9VioI2mYGy6y7qZeV2q%2f1aovrn25FupwBh%2ba52r2%2fcYiCbQvnNBg5Nf3QUUZDMFK%2bZHs3F3VyAocBk%2bz1Mn0giYZjGChVJAX5EDHEdNYKYAmJAPHwzCSNn3dXgC5Kc%2b5g9d3D%2fFb%2frXV3HXzhTALRAOl%2fw27swOgO17n70pvCMTLI9NX5YuvjpRahFi8JoQgNdx6ECjBXz3oAx245Rzxa%2bTZUtAP%2bM&tick=635242505564 |dead-url=no }}</ref> Minangkabau International Convention Center (MICC) yang saat ini dalam tahap konstruksi akan menjadi gedung pertemuan terbesar di Kota Padang.
 
== Pariwisata ==
Baris 610 ⟶ 556:
Kota ini juga terkenal akan [[masakan Padang|masakannya]]. Selain menjadi selera sebagian besar masyarakat Indonesia, masakan ini juga populer sampai ke mancanegara.<ref name="RA">{{cite book|last=Ramli|first=Andriati|title=Masakan Padang: Populer & Lezat|year=2008|publisher=Niaga Swadaya|id=ISBN 978-979-1477-09-3}}</ref> Makanan yang populer di antaranya seperti [[Gulai]], [[Rendang]], Ayam Pop, Terung Balado, Gulai Itik Cabe Hijau, [[Nasi Kapau]], [[Sate Padang]] dan [[Karupuak Sanjai]]. [[Restoran Padang]] banyak terdapat di seluruh kota besar di Indonesia. Meskipun begitu, yang dinamakan sebagai "masakan Padang" sebenarnya dikenal sebagai masakan etnis [[suku Minangkabau|Minangkabau]] secara umum.<ref name="Galang">{{cite book|last=|first=|title=Masakan Padang|year=2009|publisher=Galangpress Group|location=Jakarta|id=ISBN 978-602-8328-22-7}}</ref>
 
Dalam mendorong pariwisata di Kota Padang, pemerintah kota menggelar [[Festival Rendang]] untuk pertamakalinya pada tahun 2011, setelah sebelumnya [[Rendang]] dinobatkan oleh CNN International sebagai hidangan peringkat pertama dalam daftar ''World’s 50 Most Delicious Foods'' (50 Hidangan Terlezat Dunia).<ref>[http://www.cnngo.com/explorations/eat/readers-choice-worlds-50-most-delicious-foods-012321 World’s 50 Most Delicious Foods by CNN GO] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20121111184944/http://www.cnngo.com/explorations/eat/readers-choice-worlds-50-most-delicious-foods-012321 |date=2012-11-11 }}. Diakses pada 8 Januari 2012.</ref> Festival yang dipusatkan di RTH Imam Bonjol tersebut diikuti oleh [[kelurahan]] se-Kota Padang dan berhasil memasak 5,2 ton [[daging]], sehingga tercatat dalam [[Museum Rekor Indonesia]] sebagai perlombaan memasak dengan daging dan peserta terbanyak.<ref>[http://www.metrotvnews.com/read/news/2011/12/31/77056/Memasak-5-2-Ton-Rendang-Pecahkan-Rekor-MURI/3 Memasak 5,2 Ton Rendang Pecahkan Rekor MURI] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120109022052/http://www.metrotvnews.com/read/news/2011/12/31/77056/Memasak-5-2-Ton-Rendang-Pecahkan-Rekor-MURI/3 |date=2012-01-09 }}. Metrotvnews.com. Diakses pada 8 Januari 2012.</ref> Pada tahun yang sama pemerintah kota juga mulai menyelenggarakan Festival Sitti Nurbaya, pergelaran tahunan yang mengangkat adat dan tradisi Minangkabau.<ref>[http://www.antarasumbar.com/id/berita/politik/d/1/172218/festival-siti-nurbaya-diharapkan-tingkatkan-kunjungan-wisawatan.html Festival Siti Nurbaya Diharapkan Tingkatkan Kunjungan Wisawatan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160314031921/http://antarasumbar.com/id/berita/politik/d/1/172218/festival-siti-nurbaya-diharapkan-tingkatkan-kunjungan-wisawatan.html |date=2016-03-14 }}. ''Antara Sumbar''. Diakes pada 11 Juli 2013.</ref>
 
== Olahraga, seni, dan budaya ==
Baris 618 ⟶ 564:
Beberapa klub utama sepak bola, di antaranya [[PS Semen Padang]], [[PSP Padang]], dan [[Minangkabau FC]], bermarkas di kota ini. Ketiga kesebelasan ini menggunakan [[Stadion Agus Salim]] sebagai tempat untuk pertandingan laga kandang. Stadion ini terletak pada kawasan gelanggang olahraga (GOR) yang mulai dibangun sejak tahun 1957.<ref name="Colombijn"/>
 
Kota ini juga memiliki lapangan [[pacuan kuda]]. Setiap tahunnya diadakan lomba pacu kuda pada kawasan Tunggul Hitam yang memiliki panjang lintasan 1.600 m.<ref>{{cite web|url=http://forum-sandalwood.web.id/drupal/?q=node/17%2F17|title =Track Pacu Updates|accessdate=2010-10-02|archive-date=2011-06-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20110628101129/http://forum-sandalwood.web.id/drupal/?q=node%2F17|dead-url=no}}</ref> Perlombaan pacu kuda ini sudah menjadi tradisi dan menjadi bagian dari budaya masyarakat Minangkabau khususnya. Saat ini terdapat rangkaian perlombaan dengan beberapa kota/kabupaten lain di SumatraSumatera Barat yang mendapat kesempatan menjadi tuan rumah satu kali tiap tahunnya. Sementara pesertanya juga ada dari luar SumatraSumatera Barat.<ref>travel.kompas.com [http://travel.kompas.com/read/2010/02/12/14501981/Pacu..quot.Kudo.quot..Bangkitkan.Pariwisata.Lokal Pacu "Kudo" Bangkitkan Pariwisata Lokal] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110113145835/http://travel.kompas.com/read/2010/02/12/14501981/Pacu..quot.Kudo.quot..Bangkitkan.Pariwisata.Lokal |date=2011-01-13 }}. Diakses pada 28 Oktober 2010.</ref>
 
Perlombaan selaju sampan atau dikenal dengan nama lomba [[perahu naga]] biasanya diadakan setiap tahunnya di sungai Banda Bakali. Lomba perahu naga ini kemungkinan dipengaruhi oleh etnis Tionghoa, termasuk kesenian tarian tradisional [[Barongsai]] yang pernah mewakili Kota Padang pada beberapa perlombaan tingkat internasional.<ref>http://www.antara-sumbar.com {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200811212913/http://www.antara-sumbar.com/ |date=2020-08-11 }} [http://www.antara-sumbar.com/id/berita/padang/d/2/10965/karnaval-sipasan-dan-barongsai-hbt-disambut-ribuan-masyarakat.html Karnaval Sipasan dan Barongsai] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120117165934/http://www.antara-sumbar.com/id/berita/padang/d/2/10965/karnaval-sipasan-dan-barongsai-hbt-disambut-ribuan-masyarakat.html |date=2012-01-17 }}. Diakses pada 28 Oktober 2010.</ref>
 
[[Berkas:Tour de Singkarak 2013.jpg|jmpl|kiri|Kejuaraan [[Tour de Singkarak 2013]] di jalanan Kota Padang.]]
Kota Padang termasuk kota yang menjadi bagian dari tahapan kejuaraan balap sepeda [[Tour de Singkarak]]. Kejuaraan yang secara resmi telah menjadi agenda perhelatan tahunan ''[[Uni Sepeda Internasional|Union Cycliste Internationale]]'' (UCI) tersebut telah diselenggarakan sejak tahun [[Tour de Singkarak 2009|2009]].<ref>{{cite web|url=http://www.tourdesingkarak.com/|title=Tour de Singkarak|work=www.tourdesingkarak.com|accessdate=6 Juni 2011|archive-date=2012-04-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20120424063113/http://www.tourdesingkarak.com/|dead-url=no}}</ref> Memasuki tahun ke-4 Kota Padang tidak lagi menjadi titik dimulainya Tour de Singkarak, melainkan menjadi titik akhir yang sebelumnya ditempatkan di [[Danau Singkarak]].<ref name="kompas2">{{citeCite webnews|url=http://travel.kompas.com/read/2012/02/02/2155229/Ayo.Manfaatkan.TdS.untuk.Promosi.Wisata|title=Ayo Manfaatkan TdS untuk Promosi Wisata!|publisher=[[Kompas (surat kabar)|Kompas]]|date=2012-02-02|accessdate=2012-05-03|editor-last=Asdhiana|editor-first=I Made|first=Ni Luh Made Pertiwi|last=F|work=[[Kompas.com]]|archive-date=2012-02-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20120205040242/http://travel.kompas.com/read/2012/02/02/2155229/Ayo.Manfaatkan.TdS.untuk.Promosi.Wisata|dead-url=no}}</ref>
 
Dalam memperingati hari jadinya, kota ini setiap tahunnya menyelenggarakan pesta telong-telong, berupa perayaan pada malam hari yang dimeriahkan dengan pemasangan obor atau lampion.<ref>tourism.padang.go.id [http://tourism.padang.go.id/index.php?tourism=events&id=23 Pawai Telong-Telong]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}. Diakses pada 28 Oktober 2010.</ref> Sementara itu menjelang masuk bulan [[Ramadhan]] beberapa masyarakat [[muslim]] di kota ini menyelenggarakan tradisi ''balimau'' yaitu mandi keramas, biasanya dilakukan pada kawasan tertentu yang memiliki aliran sungai dan tempat pemandian.<ref>{{cite book|last=|first=|title=Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Kehidupan Budaya Daerah SumatraSumatera Barat|year=1942|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Bagian Proyek Inventarisasi dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya SumatraSumatera Barat}}</ref>
 
Salah satu tradisi adat Minangkabau yaitu persembahan (''pasambahan'') dalam upacara pemakaman masih dilaksanakan pada [[Kuranji, Padang|Kecamatan Kuranji]].<ref>{{cite book|url=http://www.bpsnt-padang.info/index.php?option=com_content&task=view&id=92&Itemid=50|title=Pasambahan Dalam Upacara Kematian di Kecamatan Kuranji Kota Padang|authors=Ernatip, Maryetti dan Noveri|publisher=Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Padang|year=2005|access-date=2010-10-28|archive-date=2023-03-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20230303172126/https://detikbolaasia.net/|dead-url=no}}</ref> Sementara pada [[Pauh, Padang|Kecamatan Pauh]] dikenal dengan tradisi silat Pauh (''silek Pauah''),<ref>{{cite book|last=Draeger|first=D.F.|title=Weapons and Fighting Arts of the Indonesian Archipelago|url=https://archive.org/details/weaponsfightinga0000drae|year=1972|publisher=C. E. Tuttle Co}}</ref> yang memiliki pengaruh sampai mancanegara<ref>http://www.paulusembilan.nl {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101210050547/http://www.paulusembilan.nl/ |date=2010-12-10 }} [http://www.paulusembilan.nl/ Pencak Silat Paulu Sembilan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101210050547/http://www.paulusembilan.nl/ |date=2010-12-10 }}. Diakses pada 28 Oktober 2010.</ref> serta juga digunakan dalam mengembangkan beberapa aliran [[tarekat]] di Padang.<ref>silatindonesia.com [http://silatindonesia.com/2010/09/silat-pauh/ Silat Pauh] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110106005758/http://silatindonesia.com/2010/09/silat-pauh/ |date=2011-01-06 }}. Diakses pada 28 Oktober 2010.</ref>
 
[[Berkas:Lubuk Minturun.jpg|jmpl|Kawasan Lubuk Minturun populer dalam tradisi ''balimau'' di Padang]]
Perpaduan budaya berbagai etnis dapat dilihat pada [[tari Balanse Madam]] yang berasal dari komunitas Nias di Padang. Tari yang diciptakan pada abad ke-16 ini dipengaruhi oleh budaya [[Portugis]], Minangkabau dan budaya Nias sendiri. Pada masa kini tari ini juga ditampilkan oleh masyarakat etnis lain, seperti Minangkabau dan Tamil.<ref>{{cite journal|author=Indrayuda|title=Fungsi Tari Balanse Madam dalam Kehidupan Sosial Masyarakat Nias Bandar Raya Padang|journal=Wacana Seni Journal of Art Discourse|volume=8|publisher=Universiti Sains Malaysia|language=Bahasa Malaysia}}</ref><ref>{{cite journal|last1=Risnawati|last2=Soedarsono|first2=R.M.|title=Tari Balanse Madam dalam Masyarakat Nias di Padang SumatraSumatera Barat|journal=Sosiohumanika|volume=26|year=2003|issue=3|publisher=Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada}}</ref>
 
Kota ini juga menjadi sumber inspirasi bagi para seniman untuk menuangkan kreasinya, beberapa karya seni yang berkaitan dengan kota ini antara lain roman/novel berjudul [[Sitti Nurbaya]] berkisah tentang wanita yang dipaksa kawin dengan lelaki bukan pilihannya dan diracun sampai meninggal,<ref>{{cite book|last=Brakel|first=L.F.|title=Handbuch der Orientalistik|year=1976|publisher=Brill Archive|id=ISBN 90-04-04331-4}}</ref> karya [[Marah Rusli]],<ref>{{cite book|last=Kusmayadi|first=I.|title=Think Smart Bahasa Indonesia|year=2002|publisher=PT Grafindo Media Pratama|id=ISBN 979-758-685-5}}</ref> yang kemudian pada tahun 1990 [[TVRI]] mengangkat cerita ini menjadi film layar kaca/sinetron dengan judul ''Sitti Nurbaya'' yang dibintangi oleh [[Novia Kolopaking]], [[Gusti Randa]] dan [[HIM Damsyik]]. Begitu juga dengan roman [[Sengsara Membawa Nikmat]] karya [[Tulis Sutan Sati]],<ref>{{cite book|last=Sati|first=T.S.|title=Sengsara Membawa Nikmat|year=1991|publisher=Balai Pustaka|id=ISBN 979-407-360-1}}</ref> mengambil latar Kota Padang dan suasana Minangkabau tempo dulu. Roman ini menceritakan pengembaraan seorang tokoh utamanya bernama Midun,<ref>{{cite book|last=Mahayana|first=S.M.|coauthor=Sofyan, O.; Dian, A.|title=Ringkasan dan Ulasan Novel Indonesia Modern|year=2007|publisher=Grasindo|id=ISBN 979-025-006-1}}</ref> yang kemudian juga diangkat oleh TVRI tahun 1991 menjadi film layar kaca/sinetron dengan judul yang sama, serta dibintangi oleh [[Sandy Nayoan]] dan [[Desy Ratnasari]].<ref>{{cite book|last=Yundiafi|first=S.Z.|title=Siaran Pembinaan Bahasa Indonesia di TVRI 1990/1991|year=1992|publisher=Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan|id=ISBN 979-459-254-4}}</ref> Sementara lagu berjudul ''Teluk Bayur'' diciptakan oleh Zainal Arifin dan dinyanyikan oleh [[Ernie Djohan]] menjadi lagu cukup populer di masyarakat tahun 60-an.<ref>{{cite book|last=|first=|title=Malioboro: Djokdja Itoe loetjoe|year=2002|publisher=Hanindita|id=ISBN 979-8849-25-6}}</ref><ref>{{cite book|last=|first=|title=Prisma|year=1991|publisher=Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (Indonesia)}}</ref><ref>{{cite book|last=Yayasan Untuk Indonesia|first=|title=Ensiklopedi Jakarta: Culture & Heritage|year=2005|publisher=Pemerintah Provinsi [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta]], Dinas Kebudayaan dan Permuseuman|id=ISBN 979-8682-52-1}}</ref> Di kota Padang juga terdapat puluhan studio rekaman yang banyak disewa oleh para produser dari Jambi, Riau, SumatraSumatera Selatan, dan SumatraSumatera Utara. Selain itu, Kota Padang dan Kota Bukittinggi merupakan basis bagi industri [[Musik Minang|musik pop Minang]].<ref>[{{Cite web |url=https://seleb.tempo.co/read/333869/geliat-rekaman-pop-minang |title=Geliat Rekaman Pop Minang] |access-date=2018-02-11 |archive-date=2018-02-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180211185940/https://seleb.tempo.co/read/333869/geliat-rekaman-pop-minang |dead-url=no }}</ref>
 
== Pers dan media ==
{{utama|Media di Kota Padang}}
[[Berkas:RRI Padang.jpg|jmpl|ka|Radio Republik Indonesia (RRI) Padang]]
[[Berkas:TVRI Sumbar.jpg|jmpl|ka|TVRI SumatraSumatera Barat di Padang]]
Kota Padang sudah menjadi tempat penerbitan surat kabar sejak zaman Hindia Belanda. ''[[Sumatra Courant]]'' merupakan koran pertama yang terbit di Pulau Sumatra sekitar tahun 1859.<ref>{{cite web|url=http://buchyar.pelaminanminang.com/sejarah/sejarah_surat_kabar_pertama_indonesia.html|title=Surat Kabar Pertama di Indonesia|accessdate=2010-10-02|archive-date=2012-02-02|archive-url=https://www.webcitation.org/659jk6Uag?url=http://buchyar.pelaminanminang.com/sejarah/sejarah_surat_kabar_pertama_indonesia.html|dead-url=yes}}</ref><ref>{{cite journal|last=|first=|title=Trübner's American and Oriental Literary Record|issue=1-24|year=1865|publisher=Trübner & Co}}</ref> Di saat bersamaan juga muncul ''Padangsche Nieuws en Advertentieblad'' pada 17 Desember 1859 oleh R.H. Van Wijk Rz. Setelah itu, Kota Padang banyak menerbitkan koran-koran [[Bahasa Melayu|berbahasa Melayu]], [[Bahasa Belanda|Belanda]], dan [[Bahasa Tionghoa|Tionghoa]], di antaranya ''Padangsche Handelsblad'' (1871) oleh H.J. Klitsch & Co, ''Bentara Melayu'' (1877) oleh Arnold Snackey, ''Pelita Kecil'' (1 Februari 1886) oleh [[Mahyuddin Datuk Sutan Maharadja|Mahyuddin Datuk Sutan Marajo]], ''[[Pertja Barat]]'' (1892) di bawah pimpinan [[Dja Endar Moeda]], ''Tjahaya Soematra'' (1897) oleh Mahyuddin Datuk Sutan Marajo, ''De Padanger'' (1900) oleh J. van Bosse, ''Warta Berita'' (1901) oleh Mahyuddin Datuk Sutan Marajo. Banyaknya surat kabar yang dipimpin Mahyuddin Datuk Sutan Marajo serta aktivitasnya di dunia pers, menyebabkan di kemudian hari ia dianggap sebagai perintis pers di Sumatra.<ref>{{cite book|last=Poesponegoro|first=M.D.|coauthors=Notosusanto, N.|title=Sejarah Nasional Indonesia: Jaman Kebangkitan Nasional dan Masa Akhir Hindia Belanda|year=1992|publisher=PT Balai Pustaka|location=Jakarta|id=ISBN 979-407-411-X}}</ref> Selanjutnya, pada tahun 1911, muncul surat kabar ''[[Sunting Melayu|Soenting Melajoe]]'' yang merupakan surat kabar khusus perempuan, yang dikelola oleh [[Rohana Kudus]]. Pada tahun yang sama juga muncul surat kabar dua mingguan yang bernama ''[[Al-Munir (majalah)|al-Munir]]''.<ref>{{cite book|title=Sejarah Indonesia Modern 1200–2008|last=|first=|publisher=Penerbit Serambi|id=ISBN 978-979-024-115-2}}</ref> Berikutnya tahun 1914 muncul ''[[Sinar Soematra]]'', kemudian dikelola oleh [[Liem Koen Hian]] seorang tokoh nasionalis Tionghoa, yang menjadi redaksi tahun 1918-1921.<ref>{{cite book|last=Setyautama|first=S.|coauthors=Mihardja, S.|title=Tokoh-Tokoh Etnis Tionghoa di Indonesia|year=2008|publisher=Kepustakaan Populer Gramedia|id=ISBN 979-9101-25-5}}</ref> Pada tahun yang sama, muncul ''[[Bintang Tionghoa]]'', ''Soeara Rakjat'', ''Warta Hindia'', ''Sri Soematra'', ''Soematra Tengah'', dan ''[[Oetoesan Melajoe]]''.<ref>{{cite book|last=Abdullah|first=Taufik|title=Schools and Politics: The Kaum Muda Movement in West Sumatra (1927-1933)|year=2009|publisher=Equinox Publishing|id=ISBN 602-8397-50-4}}</ref> Hingga saat ini Kota Padang masih menjadi kota penerbitan surat kabar, di antaranya yang cukup terkenal adalah ''[[Harian Haluan]]'' dan [[Harian Singgalang|Singgalang]]. Kedua surat kabar ini masih konsisten menyediakan rubrik dalam [[bahasa Minang]].<ref>{{cite book|title=Pesona Bahasa Nusantara Menjelang [[Abad ke-21]]|last=Pusat Penelitian dan Pengembangan Kemasyarakatan dan Kebudayaan|first=|year=1999|pages=46|publisher=Kepustakaan Populer Gramedia|id=ISBN 978-979-9023-34-6}}</ref>
 
Beberapa stasiun radio juga terdapat di kota ini, seperti RRI Padang,<ref>{{cite book|last=Lund-Johansen|first=Oluf|title=World Radio TV Handbook|year=1975|publisher=Billboard Publications}}</ref><ref>rripadang.co.id [http://rripadang.co.id/ RRI Padang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100729021134/http://rripadang.co.id/ |date=2010-07-29 }}.</ref> Radio Classy FM.<ref>http://www.classyfm.co.id {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110615001852/http://www.classyfm.co.id/ |date=2011-06-15 }} [http://www.classyfm.co.id/ Radio Classy FM] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110615001852/http://www.classyfm.co.id/ |date=2011-06-15 }}.</ref> Pronews 90 FM.<ref>http://www.pronewsfm.com {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100725010108/http://www.pronewsfm.com/ |date=2010-07-25 }} [http://www.pronewsfm.com/page2.html PT Radio Swara Carolina] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100802065337/http://www.pronewsfm.com/page2.html |date=2010-08-02 }}.</ref> Radio Sushi 99.1 FM.<ref>http://www.radiosushifm.com {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160407064730/http://www.radiosushifm.com/ |date=2016-04-07 }} [http://radiosushifm.com/home/index.php?option=com_content&view=article&id=12&Itemid=8 PT. Radio Suara Singgalang Mahimbau.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140521094332/http://radiosushifm.com/home/index.php?option=com_content&view=article&id=12&Itemid=8 |date=2014-05-21 }}</ref> Stasiun radio ini memainkan peranan penting, terutama dalam kasus gempa bumi 30 September 2009. Di saat beberapa media komunikasi dan informasi tidak dapat diakses oleh masyarakat, stasiun radio ini dapat mengudara dan menyampaikan informasi dari pemerintah setempat kepada seluruh masyarakat, 30 menit setelah gempa bumi tersebut. Sedikit banyaknya stasiun radio mengurangi kepanikan yang timbul di masyarakat saat itu.<ref>http://www.jtic.org {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110511140420/http://www.jtic.org/ |date=2011-05-11 }} [http://www.jtic.org/index.php?option=com_phocadownload&view=category&download=1314%3A30-minutes-in-the-city-of-padang&id=11%3Aiba-pang-impormasyon-pinagkukunan-mga-pahayagan&Itemid=510&lang=tl 30 Minutes in the City of Padang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200630121107/http://www.jtic.org/index.php?option=com_phocadownload&view=category&download=1314%3A30-minutes-in-the-city-of-padang&id=11%3Aiba-pang-impormasyon-pinagkukunan-mga-pahayagan&Itemid=510&lang=tl |date=2020-06-30 }}.</ref>
 
[[TVRI SumatraSumatera Barat]], stasiun televisi daerah milik pemerintah, berkedudukan di Kota Padang. Setelah bergulirnya otonomi daerah, TVRI SumatraSumatera Barat yang pendanaannya dibebankan kepada APBD kota/kabupaten di SumatraSumatera Barat sempat dipertanyakan oleh beberapa pemerintah kota dan kabupaten yang menuntut komitmen TVRI SumatraSumatera Barat untuk memberikan kontribusi yang jelas kepada mereka.<ref>{{cite book|last=Sudibyo|first=Agus|title=Ekonomi Politik Media Penyiaran|year=2004|publisher=PT LKiS Pelangi Aksara|id=ISBN 979-3381-51-5}}</ref> Selain TVRI SumatraSumatera Barat, juga terdapat beberapa stasiun TV swasta yang beroperasi di kota ini, diantaranya [[Padang TV]], [[iNews Padang]] (dahulu bernama Minang TV) dan NET. Padang (dahulu bernama Favorit TV).
 
== Kota kembar ==
* {{flagicon|Jerman}} [[Hildesheim]], [[Jerman]]<ref>{{citeCite webnews|url=http://www.antaranews.com/berita/297000/padang-hildesheim-perkuat-jalinan-kota-kembar|title=Padang-Hildesheim perkuat jalinan Kota Kembar|publisher=[[Antara]]|first=Priyambodo|last=RH|date=2012-02-12|accessdate=2013-012-07|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|archive-date=2014-01-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20140104210759/http://www.antaranews.com/berita/297000/padang-hildesheim-perkuat-jalinan-kota-kembar|dead-url=no}}</ref>
* {{Flag icon|Vietnam}} [[Vũng Tàu]], [[Vietnam]]<ref>{{cite web|url=http://www.antarasumbar.com/berita/padang/d/2/258943/padang-kerja-sama-dengan-kota-vung-tau.html|title=Padang Kerja Sama dengan Kota Vung Tau|date=2012-11-29|accessdate=2012-12-28|work=[[Antara]]|archive-date=2014-01-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20140104210938/http://www.antarasumbar.com/berita/padang/d/2/258943/padang-kerja-sama-dengan-kota-vung-tau.html|dead-url=yes}}</ref>
* {{Flag icon|Palestine}} [[Beit Lahia]], [[Palestina]]<ref>{{cite web|url=http://www.knrp.org/padang-sumbar-dan-beit-lahiya-gaza-kerjasama-kota-kembar|title=Padang Sumbar dan Beit Lahiya Gaza Kerjasama Kota Kembar|date=2012-10-28|accessdate=2012-12-28}}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
* {{Flag icon|Australia}} [[Perth]], [[Australia]]<ref name="sumbar.antaranews.com">{{citeCite webnews|url=http://sumbar.antaranews.com/berita/157585/wako-kerjasama-padang-perth-dubai-saling-menguntungkan.html|title=Wako: Kerjasama Padang-Perth-Dubai Saling Menguntungkan|date=2015-09-15|accessdate=2015-12-27|last=Sumbar|first=Antara|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|archive-date=2017-06-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20170624011739/http://sumbar.antaranews.com/berita/157585/wako-kerjasama-padang-perth-dubai-saling-menguntungkan.html|dead-url=no}}</ref>
* {{Flag icon|United Arab Emirates}} [[Dubai]], [[Uni Emirat Arab]]<ref name="sumbar.antaranews.com"/>
 
Baris 673 ⟶ 619:
{{ibu kota provinsi di Indonesia}}
{{Kota Padang}}
{{Palapa (metropolitan)}}
{{Sumatra Barat}}
{{Sumatera Barat}}
{{Navboxes
| title = Fasilitas dan layanan di Kota Padang
Baris 681 ⟶ 628:
{{Daftar rumah sakit di Kota Padang}}
}}
{{Kota besar di Indonesia|image=MuseumGedung Adityawarman1BI Padang dan Jalan Sudirman Padang.JPGjpg}}
 
{{Authority control}}
Baris 687 ⟶ 634:
[[Kategori:Kota Padang| ]]
[[Kategori:Ibu kota provinsi di Indonesia|Padang]]
[[Kategori:Kota di SumatraSumatera Barat|Padang]]
[[Kategori:Kota di Indonesia|Padang]]
[[Kategori:Kota Pusaka di Indonesia]]