Iodin povidon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(24 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{penyangkalan-medis}}
{{Drugbox
| Verifiedfields = changed
Baris 12 ⟶ 13:
| synonyms = iodopovidon
| Drugs.com = {{drugs.com|international|povidone-iodine}}
| legal_status = {{flagicon|USA}} [[Obat bebas|OTC]]
| pregnancy_AU = <!-- A / B1 / B2 / B3 / C / D / X -->
| pregnancy_US = <!-- A / B / C / D / X -->
| pregnancy_category =
| legal_AU = <!-- Unscheduled / S2 / S3 / S4 / S5 / S6 / S7 / S8 / S9 -->
| legal_CA = <!-- / Schedule I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII -->
| legal_UK = <!-- GSL / P / POM / CD / Class A, B, C -->
| legal_US = OTC
| legal_status =
| routes_of_administration = Topikal
 
Baris 42 ⟶ 36:
| ChEMBL_Ref = {{ebicite|correct|EBI}}
| ChEMBL = 1201724
| ChemSpiderID_Ref = {{chemspidercite|changed|chemspider}}
| ChemSpiderID =
 
<!--Chemical data -->
Baris 49 ⟶ 41:
| molecular_weight = variabel
}}
'''Iodin povidon''', atau dikenal juga dengan '''iodopovidon''', adalah suatu [[antiseptik]] yang dipergunakan sebagai disinfektan pada kulit sebelum dan sesudah [[pembedahan]]. Iodin povidon merupakan bahan organik berbahan aktif polivinil pirolidon yang merupakan kompleks iodine yang larut dalam air. Sebagai bakterisida yang juga membunuh spora, jamur, virus dan sporozoa. Iodin povidon diabsorbsi secara sistemik sebagai iodin, dengan jumlah yang tergantung konsentrasi, rute pemberian dan karakter kulit.<ref>{{cite web| |url= [http://www.mipa-farmasi.com/2016/05/povidon-iodin.html|website= www.mipa-farmasi.com}}/2016/05/povidon-iodin.html]</ref>
 
Iodin pertama kali ditemukan oleh kimiawan Prancis, Bernard Courtois, pada tahun 1811 berupa kristal berwarna gelap yang terbentuk dari asap ungu hasil reaksi asam sulfat dengan sisa abu rumput laut yang sebelumnya dipergunakan untuk mengisolasi sodium karbonat sebagai bahan dasar pembuatan mesiu.<ref>[http://www.scs.illinois.edu/~mainzv/HIST/awards/OPA%20Papers/2007-Swain.pdf www.scs.illinois.edu/~mainzv/HIST/awards/OPA%20Papers/2007-Swain.pdf]</ref> Pada [[Perang Dunia Pertama]] yang berlangsung pada tahun 1914-1918, ilmuwan Skotlandia, Alexander Fleming, menemukan bahwa iodin lebih efektif dalam menekan risiko timbulnya ganggren pada luka yang diderita oleh para prajurit dibandingkan dengan asam karbol.<ref>{{Cite web |url=http://uae.superbrandsmena.com/pdf/pdffile1435304448.pdf |title=uae.superbrandsmena.com/pdf/pdffile1435304448.pdf |access-date=2019-06-22 |archive-date=2016-07-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160717222056/http://uae.superbrandsmena.com/pdf/pdffile1435304448.pdf |dead-url=yes }}</ref> Kendati demikian, iodin dirasakan masih memiliki kekurangan karena tidak larut dalam air. Oleh karena itu, iodin menjadi tidak stabil, sehingga para apoteker saat itu kerap menambahkan alkohol hingga 70%. Padahal, kadar alkohol yang tinggi justru berisiko memperlambat penyembuhan luka itu sendiri.
[[Berkas:Gauze in medical useage - wound.JPG|jmpl|ka|Penggunaan iodin povidon pada luka bakar]]
 
'''Iodin povidon''', atau dikenal juga dengan '''iodopovidon''', adalah suatu [[antiseptik]] yang dipergunakan sebagai disinfektan pada kulit sebelum dan sesudah [[pembedahan]]. Iodin povidon merupakan bahan organik berbahan aktif polivinil pirolidon yang merupakan kompleks iodine yang larut dalam air. Sebagai bakterisida yang juga membunuh spora, jamur, virus dan sporozoa. Iodin povidon diabsorbsi secara sistemik sebagai iodin, dengan jumlah yang tergantung konsentrasi, rute pemberian dan karakter kulit.<ref>{{cite web| |url= http://www.mipa-farmasi.com/2016/05/povidon-iodin.html|website=www.mipa-farmasi.com}}</ref>
Iodin povidon ditemukan pada tahun 1955 di ''Industrial Toxicology Laboratories'' di [[Philadelphia]] oleh H. A. Shelanski dan M. V. Shelanski.<ref>U.S.patent 2,739,922</ref> Mereka menjalankan serangkaian tes ''in vitro'' untuk mendemonstrasikan aktivitas anti-bakteri, dan menemukan bahwa kompleks tersebut lebih tidak beracun dibandingkan dengan [[tingtur iodin]]. Percobaan klinis pada manusia menunjukkan bahwa produk tersebut lebih superior dibandingkan dengan formulasi iodin lainnya.<ref name="Drug Discovery p 68">{{cite book |first=Walter |last=Sneader |title=Drug Discovery: A History |url=https://archive.org/details/drugdiscoveryhis0000snea |page=[https://archive.org/details/drugdiscoveryhis0000snea/page/68 68] |location=New York |publisher=John Wiley & Sons |year=2005 |isbn=0-471-89979-8 }}</ref>
 
Efek samping yang ditimbulkannya termasuk iritasi kulit. Jika dipergunakan dalam dosis besar untuk luka yang luas bisa mengakibatkan gangguan pada ginjal, tingginya sodium pada darah dan asidosis metabolik. Penggunaannya tidak dianjurkan untuk ibu hamil dengan usia kandungan di bawah 32 minggu, atau pasien yang menjalani pengobatan dengan lithium.<!-- <ref name=BNF69/> --> Penderita gangguan [[tiroid]] juga tidak dianjurkan memakai iodin povidon terlalu sering.<ref name=BNF69>{{cite book|title=British national formulary : BNF 69|url=https://archive.org/details/bnf69britishnati0000unse|date=2015|publisher=British Medical Association|isbn=9780857111562|page=[https://archive.org/details/bnf69britishnati0000unse/page/840 840]|edition=69}}</ref>.
 
Iodin povidon terdaftar dalam [[Daftar Obat Esensial Organisasi Kesehatan Dunia]] sebagai salah satu obat-obatan yang paling efektif dan aman dalam sistem kesehatan ,<ref name=WHO19th>{{cite web|title=WHO Model List of Essential Medicines (19th List)|url=http://www.who.int/medicines/publications/essentialmedicines/EML_2015_FINAL_amended_NOV2015.pdf?ua=1|work=World Health Organization|accessdate=8 DecemberDesember 2016|date=April 2015}}</ref>, di mana saat ini tersedia sebagai [[obat bebas]] dan dipasarkan oleh beragam produsen dengan berbagai merek dagang.<ref name="BNF69" /> Salah satu perusahaan medis yang mengembangkan zat ini adalah [[Mundipharma B.V.]] dari Belanda.
{{clear}}
== Kegunaan Medis ==
[[Berkas:Gauze in medical useage - wound.JPG|jmpl|ka|Penggunaan iodin povidon pada luka bakar]]
Iodin povidon adalah antiseptik yang memiliki spektrum kegunaan luas untuk mengobati luka dan pencegahan [[infeksi]]. Iodin povidon dapat digunakan sebagai pertolongan pertama pada luka kecil, luka gores, luka bakar, abrasi dan lecet.
Iodin povidon adalah antiseptik yang memiliki spektrum kegunaan luas untuk mengobati luka dan pencegahan [[infeksi]]. Iodin povidon dapat digunakan sebagai pertolongan pertama pada luka kecil, luka gores, luka bakar, abrasi dan lecet. Iodin povidon juga dipakai secara luas dalam profesi medik sebagai obat pencuci tangan baik sebelum maupun sesudah operasi; untuk pengobatan luka dan luka bakar; untuk pengobatan infeksi yang ditimbulkan dari banyak sebab. Untuk itu sediaan iodin povidon di pasaran mengandung konsentrasi zat aktif sebanyak 0,45 hingga 10% dalam wujud larutan seperti semprot, ''scrub'', salep/creamkrim, stickstik, obat kumur dan gargle, pembersih daerah kewanitaan hingga pembersih kulit untuk mandi/cuci-tangan. Salah satu perusahaan medis yang menggunakan dan mengembangkan iodin povidon sebagai zat yang terkandung di dalam produknya adalah [[Mundipharma B.V.]] dari Belanda.
 
Iodin povidon juga dipakai secara luas dalam profesi medik sebagai obat pencuci tangan baik sebelum maupun sesudah operasi; untuk pengobatan luka dan luka bakar; untuk pengobatan infeksi yang ditimbulkan dari banyak sebab. Untuk itu sediaan iodin povidon di pasaran mengandung konsentrasi zat aktif sebanyak 0,45 hingga 10% dalam wujud larutan seperti semprot, scrub, salep/cream, stick, obat kumur dan gargle, pembersih daerah kewanitaan hingga pembersih kulit untuk mandi/cuci-tangan.
 
=== [[Antivirus]] ===
Sebagai antiseptik dengan spektrum pemakaian yang luas, dalam perkembangannya iodin povidon terbukti efektif secara [[in-vitro]] terhadap sejumlah virus. Dalam sebuah penelitian in-vitro yang di yang dilakukan di Universitas Marburg, [[Jerman]], dengan menggunakan PVP-I 4%, 7.5% dan 1% dalam berbagai bentuk sediaan, menunjukkan efikasi in-vitro yang terbukti secara ilmiah mematikan virus [[MERS]] dan jenis virus modifikasi tipe Ankara, yang merupakan salah satu virus berkapsul yang paling kuat ([[Ebola]], [[influenza]] dan corona virus termasuk virus berkapsul). Studi ini dilakukan berdasarkan standar tes Eropa EN14476:2013/A1:2014 untuk pengujian antivirus jenis virus berkapsul. Ketiga produk PVP-I yang diuji dalam penelitian ini menunjukkan efek virusidal terhadap MERS dengan efikasi ≥ 99.99% hanya dalam waktu 15 detik, dan mengkonfirmasi efektivitas PVP-I terhadap spektrum luas virus peyebab infeksi pernapasan. Kebersihan tangan dan saluran pernafasan yang baik, ditambah dengan efektivitas antivirus PVP-I akan menolong membatasi transmisi virus dan melindungi tenaga kesehatan dan masyarakat dari infeksi saluran pernapasan di masa datang.<ref>{{cite web| |url=http://gulfnews.com/news/uae/health/povidone-iodine-products-prevent-viral-respiratory-infections-research-shows-1.1580523|website=www.gulfnews.com}}</ref> Sebuah studi lain yang dilakukan secara in-vitro yang dilakukan oleh Dr Tan Eng Lee, Direktur dari ''Centre for Biomedical and Life Sciences'' di ''Singapore Polytechnic'', menunjukkan bahwa iodin povidon 7.5% mampu mengatasi 99.99% virus penyebab infeksi [[Penyakit Mulut dan Kaki]] ([[HFMD9]]).
Sebagai antiseptik dengan spektrum pamakaian yang luas, dalam perkembangannya iodin povidon terbukti efektif secara [[in-vitro]] terhadap sejumlah [[virus]].
 
Dalam sebuah penelitian in-vitro yang di yang dilakukan di Universitas Marburg, [[Jerman]], dengan menggunakan PVP-I 4%, 7.5% dan 1% dalam berbagai bentuk sediaan, menunjukkan efikasi in-vitro yang terbukti secara ilmiah mematikan virus [[MERS]] dan jenis virus modifikasi tipe Ankara, yang merupakan salah satu virus berkapsul yang paling kuat ([[Ebola]], [[influenza]] dan corona virus termasuk virus berkapsul). Studi ini dilakukan berdasarkan standar tes Eropa EN14476:2013/A1:2014 untuk pengujian antivirus jenis virus berkapsul. Ketiga produk PVP-I yang diuji dalam penelitian ini menunjukkan efek virusidal terhadap MERS dengan efikasi ≥ 99.99% hanya dalam waktu 15 detik, dan mengkonfirmasi efektivitas PVP-I terhadap spektrum luas virus peyebab infeksi pernapasan. Kebersihan tangan dan saluran pernafasan yang baik, ditambah dengan efektivitas antivirus PVP-I akan menolong membatasi transmisi virus dan melindungi tenaga kesehatan dan masyarakat dari infeksi saluran pernapasan di masa datang.<ref>{{cite web| |url=http://gulfnews.com/news/uae/health/povidone-iodine-products-prevent-viral-respiratory-infections-research-shows-1.1580523|website=www.gulfnews.com}}</ref>
 
Sebuah studi lain yang dilakukan secara in-vitro yang dilakukan oleh Dr Tan Eng Lee, Direktur dari [[Centre for Biomedical and Life Sciences]], [[Singapore Polytechnic]], menunjukkan bahwa iodin povidon 7.5% mampu mengatasi 99.99% virus penyebab infeksi [[Penyakit Mulut dan Kaki]] ([[HFMD9]]).
 
=== [[Mukositis oral]] ===
Baris 87 ⟶ 76:
 
Iodin bebas, saat dilepaskan perlahan dari larutan kompleks iodin povidon, mampu membunuh sel-sel [[eukaryotik]] atau [[prokaryotik]] melalui iodinasi [[lemak]] dan oksidasi [[sitoplasmik]] dan senyawa-senyawa membran. Terdapat aktivitas mikrobisidal dengan rentang yang lebar terhadap [[bakteri]], [[jamur]], [[protozoa]], dan [[virus]]. Pelepasan secara perlahan iodin dari larutan kompleks iodin povidon meminimalisir kadar racun iodin dalam sel-sel mamalia.
 
== Sejarah ==
Iodin povidon ditemukan pada tahun 1955 di Industrial Toxicology Laboratories di [[Philadelphia]] oleh H. A. Shelanski dan M. V. Shelanski.<ref>U.S.patent 2,739,922</ref> Mereka menjalankan serangkaian tes ''in vitro'' untuk mendemonstrasikan aktivitas anti-bakteri, dan menemukan bahwa kompleks tersebut lebih tidak beracun dibandingkan dengan [[tingtur iodin]]. Percobaan klinis pada manusia menunjukkan bahwa produk tersebut lebih superior dibandingkan dengan formulasi iodin lainnya.<ref name="Drug Discovery p 68">{{cite book |first=Walter |last=Sneader |title=Drug Discovery: A History |page=68 |location=New York |publisher=John Wiley & Sons |year=2005 |isbn=0-471-89979-8 }}</ref>
 
== Referensi ==
{{reflist}}
[[Kategori:Disinfektan]]
[[Kategori:Iodin|povidon]]
[[Kategori:Obat Esensial Nasional Indonesia]]
[[Kategori:Antiseptik]]
[[Kategori:Obat Esensial Organisasi Kesehatan Dunia]]