Rachmatullah Ading Affandie: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k minor cosmetic change
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(7 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 31:
* Sekolah Menengah Atas, [[Bandung]].
* [[Fakultas Hukum]], [[Universitas Indonesia]], [[Jakarta]].
|occupation=* Komentator [[Radio RrepublikRepublik Indonesia]] [[Jakarta]] dan [[Bandung]] untuk siaran sepak bola, [[1951]]-[[1954]].
* Ketua Komisi Teknik [[Persib]], [[1955]]-[[1964]].
* Pegawai [[Perusahaan Perkebunan Negara IX]], [[1963]]-[[1983]].
Baris 40:
*<nowiki> Anugerah Yayasan Rancage, Bidang Jasa mengembangkan Bahasa dan Sastra Sunda, [1998]].</nowiki>
}}
'''Haji Rachmatullah Ading Affandie''', ({{lahirmati|[[Ciamis]]|12|10|1929|[[Bandung]]|6|2|2008}}) adalah pengarang [[cerita pendek]], [[wartawan]], [[penulis]] [[lakon]] dan [[sutradara]] pementasan, pembina olah ragaolahraga [[sepak bola]], dan pemimipin grup kesenian.<ref>{{cite book|author=Tim Redaksi|year=2000|title=Ensiklopedi Sunda Alam, Manusia dan Budaya|location=Jakarta|publisher=Pustaka Jaya dan Yayasan Kebudayaan Rancage}}</ref><ref>{{Cite book|last=Rosidi|first=Ajip|date=2003-12-01|url=https://books.google.co.id/books?id=Yb-lDwAAQBAJ|title=Apa Siapa Orang Sunda|publisher=Dunia Pustaka Jaya|isbn=978-979-419-980-0|language=id}}</ref>
 
== PerjalananRiwayat Hidup ==
Setelah tamat [[HIS|Hollandsch-Inlandsche School]], pada zaman [[Jepang]] masuk ke [[Pesantren Miftahul Huda]], [[Ciamis]]. Pada masa revolusi, masuk ke [[Sekolah Pertanian]] di [[Tasikmalaya]], lalu melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas di [[Bandung]] sampai tamat. Kemudian masuk ke [[Fakultas Hukum]], [[Universitas Indonesia]], [[Jakarta]] sampai tingkat sarjana muda. Tahun [[1951]]-[[1954]] menjadi komentator [[Radio RrepublikRepublik Indonesia]] [[Jakarta]] dan [[Bandung]] untuk siaran sepak bola. Tahun [[1955]]-[[1964]] menjadi Ketua Komisi Teknik [[Persib]]. Tahun [[1963]] diangkat sebagai pegawai [[PTPN IX|Perusahaan Perkebunan Negara IX]] dan pensiun tahun [[1983]].
RAF adalah sastrawan Sunda yang produktif. RAF mengarang ratusan naskah sinetron, operet, novel, dsb. Karya RAF yang sangat terkenal diantaranya ''Nu Kaul Lagu Kaleon'' (1989), ''Tjarita Biasa (1960),'' ''Bentang Lapang'', kumpulan ''Carpon Dongeng Enteng ti Pasantren'' (1961), dan sebagainya. Ada pula karya berupa naskah drama, diantaranya ''Dakwaan dan Yaomal Qiyamah'' yang ditulis pada tahun 1950-an serta telah dipergelarkan puluhan kali. Skenario film yang ditulis RAF di antaranya ''Si Kabayan'', ''Ratu Ular'', dan sebagainya. Berbagai penghargaan pernah diterimanya. Naskah serial ''Inohong di Bojong Rangkong'' yang ditulisnya tidak kurang dari 110 judul. RAF juga menulis naskah Gending karesmén ''Ruhak Padjadjaran'' yang pernah dipentaskan di Teater Terbuka [[Taman Budaya Jawa Barat]] pada 17 Juli 2006.
Baris 49:
Pada 1961, RAF mendapat anugerah hadiah sastra LBSS untuk buku ''kumpulan carpon Dongeng Enteng ti Pasantren''. Tahun 1990 dianugerahi hadiah sastra paling bergengsi Yayasan Rancage untuk novelnya yang berjudul ''Nu Kaul Lagu Kaleon''. Berkaitan dengan banyaknya jasa yang dihasilkannya dalam mengembangkan Bahasa dan Sastra Sunda, suami Hajjah Ineu Martini ini, pada tahun 1998 dianugerahi lagi hadiah Rancage dalam bidang jasa.
 
Pada tahun 1951-1954, RAF juga pernah menjadi komentator sepakbolasepak bola di RRI Jakarta dan Bandung. RAF merupakan tokoh yang besar jasanya dalam mengembangkan pamor Persib. Tahun 1954-1955, RAF menjadi Ketua komisi teknik di Persib. Pemain Persib terkenal yang pernah menjadi asuhannya diantaranya Rukman, Komar, Rukma dan Parhim. Pada tahun 1998, buku Biografi berjudul ''RAF : Urang Banjarsari jadi Inohong di Bojongrangkong'', diterbitkan oleh Geger Sunten. Demikian pula perjalanan RAF menunaikan ibadah haji, dibukukan oleh Geger Sunten, judulnya ''Akina Puri ka Tanah Suci''. Karya-karya RAF, baik yang berbahasa Sunda maupun Indonesia umumnya tidak lepas dari nafasnapas daerah (Sunda) yang islami.
 
''Inohong di Bojong Rangkong'' yang merupakan sinetron komedi satir, tetap memiliki pulasan islami serta seni Sunda. Konsep seni yang Islami sejak lama sudah digunakan RAF. Pada tahun 1963, RAF merintis kasidah modern yaitu ''Lingga Binangkit''. Sepuluh tahun kemudian ''Lingga Binangkit'' mengembangkan diri menjadi grup lainnya yaitu ''Patria''. Ciri lainnya yang melekat yang ditulis RAF yaitu satirnya yang pedas tapitetapi melalui penyampaian yang halus. Malahan jauh sebelum zaman reformasi, RAF yang mantan anggota DPRD Jabar dari Fraksi Karya Pembangunan, dalam kritik-kritiknya selalu membuat merah kuping pemerintah.
 
Menurut RAF, “Pangarang profesional ''kudu bisa nulis iraha wae''. Teu kudu ngadagoan “mood” mun rék nulis téh. Teu beda jeung wartawan, nulis téh lain lantaran keur daék, tapitetapi hiji kawajiban (harus bisa nulis kapan saja. Tidak perlu menunggu ''mood'' jika akan menulis. Tidak ada beda dengan wartawan, menulis bukan lantaran jika lagi ingin, tetapi merupakan satu kewajiban),” begitu papar RAF ketika ia masih hidup. Sepanjang hidupnya banyak menghasilkan karya yang melekat di hati masyarakat. Jasa-jasanya sangat besar dalam pengembangan bahasa dan sastra Sunda. Pun, RAF juga banyak berjasa dalam prestasi yang diraih PERSIB Bandung.
 
== Referensi ==
 
{{Reflist}}
[[Kategori:Penulis Indonesia]]
 
[[Kategori:Penulis Sunda]]
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Sunda]]
[[Kategori:Tokoh dari Ciamis]]
[[Kategori:TokohPolitikus SundaIndonesia]]
[[Kategori:PenulisPolitikus SundaPartai Golongan Karya]]