Rachmatullah Ading Affandie: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bijibiru (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(19 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Writer
| name = RahmatullahRachmatullah Ading Affandie (RAF)
| image = Rahmatullah_Ading_Affandie.jpg
| imagesize = 150px280px
| caption = RahmatullahRachmatullah Ading Affandie popular dipanggil Raf
| pseudonym = RAF
| birth_date = [[2 Oktober]] [[1929]]
| birth_place = [[Ciamis]]
| death_date = [[6 PebruariFebruari]] [[2008]]
| death_place = [[Bandung]]
|nationality = [[Indonesia]]
| occupation = Pangarang
|ethnicity nationality = [[IndonésiaSunda]]
| period =
| genre = [[Cerpen]], [[Novel]], [[Drama]]
| subject =
| movement =
| debut_works = ''Dongeng Enteng ti Pasantren'', ([[1961]]).
| spouse = Hj.Hajjah Ineu Martini
| partner =
|parents=*Udin Tampura
| children =
*Ratna Permana
| relations =
|children influences =
|relations influenced =
| signature influences =
|influenced = Rukman, Komar, Rukma dan Parhim
| website =
| footnotessignature =
| website =
|education =* [[HIS|Hollandsch-Inlandsche School]]
* [[Pesantren Miftahul Huda]], [[Ciamis]].
* [[Sekolah Pertanian]] di [[Tasikmalaya]],
* Sekolah Menengah Atas, [[Bandung]].
* [[Fakultas Hukum]], [[Universitas Indonesia]], [[Jakarta]].
|occupation=* Komentator [[Radio Republik Indonesia]] [[Jakarta]] dan [[Bandung]] untuk siaran sepak bola, [[1951]]-[[1954]].
* Ketua Komisi Teknik [[Persib]], [[1955]]-[[1964]].
* Pegawai [[Perusahaan Perkebunan Negara IX]], [[1963]]-[[1983]].
* Anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah]] [[Jawa Barat]], [[Fraksi Karya Pembangunan]].
|footnotes =
#|awards=* Anugerah hadiah sastra LBSS, ''kumpulan carpon Dongeng Enteng ti Pasantren'', ([[1961]]).
* Anugerah hadiah sastra Yayasan Rancage, ''Nu Kaul Lagu Kaleon'', [[1990]].
*<nowiki> Anugerah Yayasan Rancage, Bidang Jasa mengembangkan Bahasa dan Sastra Sunda, [1998]].</nowiki>
}}
Haji '''RahmatullahHaji Rachmatullah Ading Affandie''', ({{lahirmati|[[Ciamis]]|12|10|1929|[[Bandung]]|6|2|2008}}.<ref) name="penemuan1">Tim Redaksi.2000.Ensiklopedi Sunda Alam, Manusia dan Budaya.Jakarta:Pustaka Jaya dan Yayasan Kebudayaan Rancage {{id}}</ref>adalah Pengarangpengarang [[cerita pendek]], [[wartawan]], [[penulis]] [[lakon]] dan [[sutradara]] pementasan, pembina olah ragaolahraga [[sepak bola]], dan pemimipin grup kesenian.<ref>{{cite Setelahbook|author=Tim tamatRedaksi|year=2000|title=Ensiklopedi HIS,Sunda pada zaman [[Jepang]] masuk ke [[Pesantren Miftahul Huda]] Ciamis. Pada masa revolusiAlam, masukManusia kedan [[SekolahBudaya|location=Jakarta|publisher=Pustaka Pertanian]]Jaya didan [[Tasikmalaya]],Yayasan laluKebudayaan melanjutkanRancage}}</ref><ref>{{Cite ke SMA di [[Bandung]] sampai tamatbook|last=Rosidi|first=Ajip|date=2003-12-01|url=https://books. Kemudian masuk ke [[Fakultas Hukum]] [[Universitas Indonesia]] [[Jakarta]] sampai sarjana mudagoogle.co. Tahun [[1951]]id/books?id=Yb-[[1954]]lDwAAQBAJ|title=Apa menjadiSiapa komentatorOrang [[RRISunda|publisher=Dunia Jakarta]]Pustaka dan Bandung untuk siaran sepak bola. Tahun [1955]]Jaya|isbn=978-979-419-980-[[1964]] menjadi Ketua Komisi Teknik [[Persib]]. Tahun [[1963]] diangkat sebagai pegawai [[Perusahaan Perkebunan Negara IX]] dan pensiun tahun [[1983]].0|language=id}}<br /ref>
Karya-karyanya yang sudah dibukukan diantaranya:
# ''Nu Kaul Lagu Kaleon'' ([[1989]]),
# ''Bentang Lapang''
# ''Dongeng Enteng ti Pasantren'' ([[1961]])
# ''Akina Puri ka Tanah Suci''
 
== Riwayat Hidup ==
Buah pernikahan Bapak Udin Tampura dengan Ibu Ratna Permana. Pendidikan RAF dimulai dari HIS. Setelah itu, pada zaman Jepang, RAF melanjutkan pendidikan Pesantren, tepatnya di Pesantren Miftahul Huda Ciamis. Pada masa revolusi, RAF muda melanjutkan sekolah Pertanian di Tasikmalaya, dan Sekolah Menengah Atas di Bandung. Jenjang pendidikan tingginya di lalui di Fakultas Hukum Universitas Indonesia Jakarta, sampai tingkat Sarjana Muda. Minat pada kesusastraan, menurut pengakuannya karena pengaruh E. Soewitaatmadja, kakak ibunya yang mengasuh RAF senjak kecil. Pada tahun 1963, RAF diangkat sebagai pegawai Perkebunan Negara IX sampai dengan pensiun dari PTP XII pada tahun 1983.
Setelah tamat [[HIS|Hollandsch-Inlandsche School]], pada zaman [[Jepang]] masuk ke [[Pesantren Miftahul Huda]], [[Ciamis]]. Pada masa revolusi, masuk ke [[Sekolah Pertanian]] di [[Tasikmalaya]], lalu melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas di [[Bandung]] sampai tamat. Kemudian masuk ke [[Fakultas Hukum Universitas Indonesia]], [[Jakarta]] sampai tingkat sarjana muda. Tahun [[1951]]-[[1954]] menjadi komentator [[Radio Republik Indonesia]] [[Jakarta]] dan [[Bandung]] untuk siaran sepak bola. Tahun [[1955]]-[[1964]] menjadi Ketua Komisi Teknik [[Persib]]. Tahun [[1963]] diangkat sebagai pegawai [[PTPN IX|Perusahaan Perkebunan Negara IX]] dan pensiun tahun [[1983]].
RAF adalah sastrawan Sunda yang produktif. RAF mengarang ratusan naskah sinetron, operet, novel, dsb. Karya RAF yang sangat terkenal diantaranya ''Nu Kaul Lagu Kaleon'' (1989), ''Tjarita Biasa (1960),'' ''Bentang Lapang'', kumpulan ''Carpon Dongeng Enteng ti Pasantren'' (1961), dsbdan sebagainya. Ada pula karya berupa Naskahnaskah Dramadrama, diantaranya ''Dakwaan dan Yaomal Qiyamah,'' yang ditulis pada tahun 1950-an serta telah dipergelarkan puluhan kali. Skenario film yang ditulis RAF di antaranya ''Si Kabayan'', ''Ratu Ular'', dsbdan sebagainya. Berbagai penghargaan pernah diterimanya. Naskah serial ''Inohong di Bojong Rangkong'' yang ditulisnya tidak kurang dari 110 judul. RAF juga menulis naskah Gending karesmén “Ruhak''Ruhak Padjadjaran”Padjadjaran'' yang pernah dipentaskan di Teater Terbuka [[Taman Budaya Jawa Barat]] pada 17 Juli 2006.
 
Pada ahun 1961, RAF mendapat anugerah hadiah sastra LBSS untuk buku ''kumpulan carpon Dongeng Enteng ti Pasantren''. Tahun 1990 dianugerahi hadiah sastra paling bergengsi Yayasan Rancage untuk novelnya yang berjudul ''Nu Kaul Lagu Kaleon''. Berkaitan dengan banyaknya jasa yang dihasilkannya dalam mengembangkan Bahasa dan Sastra Sunda, suami dari Ibu Hj.Hajjah Ineu Martini ini, pada tahun 1998 dianugerahi lagi hadiah Rancage dalam bidang jasa.
RAF adalah sastrawan Sunda yang produktif. RAF mengarang ratusan naskah sinetron, operet, novel, dsb. Karya RAF yang sangat terkenal diantaranya Nu Kaul Lagu Kaleon (1989), Bentang Lapang, kumpulan Carpon Dongeng Enteng ti Pasantren (1961), dsb. Ada pula karya berupa Naskah Drama, diantaranya Dakwaan dan Yaomal Qiyamah, yang ditulis pada tahun 1950-an serta telah dipergelarkan puluhan kali. Skenario film yang ditulis RAF di antaranya Si Kabayan, Ratu Ular, dsb. Berbagai penghargaan pernah diterimanya. Naskah serial Inohong di Bojong Rangkong yang ditulisnya tidak kurang dari 110 judul. RAF juga menulis naskah Gending karesmén “Ruhak Padjadjaran” yang pernah dipentaskan di Teater Terbuka Taman Budaya Jawa Barat pada 17 Juli 2006.
 
Pada tahun 1951-1954, RAF juga pernah menjadi komentator sepakbolasepak bola di RRI Jakarta dan Bandung. RAF merupakan tokoh yang besar jasanya dalam mengembangkan pamor Persib. Tahun 1954-1955, RAF menjadi Ketua komisi teknik di Persib. Pemain Persib terkenal yang pernah menjadi asuhannya diantaranya Rukman, Komar, Rukma dan Parhim. Pada tahun 1998, buku Biografi berjudul ''RAF: Urang Banjarsari jadi Inohong di Bojongrangkong'', diterbitkan oleh Geger Sunten. Demikian pula perjalanan RAF menunaikan ibadah haji, dibukukan oleh Geger Sunten, judulnya ''Akina Puri ka Tanah Suci''. Karya-karya RAF, baik yang berbahasa Sunda maupun Indonesia umumnya tidak lepas dari nafasnapas daerah (Sunda) yang islami.
Pada ahun 1961, RAF mendapat anugerah hadiah sastra LBSS untuk buku kumpulan carpon Dongeng Enteng ti Pasantren. Tahun 1990 dianugerahi hadiah sastra paling bergengsi Rancage untuk novelnya yang berjudul Nu Kaul Lagu Kaleon. Berkaitan dengan banyaknya jasa yang dihasilkannya dalam mengembangkan Bahasa dan Sastra Sunda, suami dari Ibu Hj. Ineu Martini ini, pada tahun 1998 dianugerahi lagi hadiah Rancage dalam bidang jasa.
 
''Inohong di Bojong Rangkong'' yang merupakan sinetron komedi satir, tetap memiliki pulasan islami serta seni Sunda. Konsep seni yang Islami sejak lama sudah digunakan RAF. Pada tahun 1963, RAF merintis kasidah modern yaitu ''Lingga Binangkit''. Sepuluh tahun kemudian ''Lingga Binangkit'' mengembangkan diri menjadi grup lainnya yaitu ''Patria''. Ciri lainnya yang melekat yang ditulis RAF yaitu satirnya yang pedas tapitetapi melalui penyampaian yang halus. Malahan jauh sebelum jamanzaman reformasi, RAF yang mantan anggota DPRD Jabar dari Fraksi Karya Pembangunan, dalam kritik-kritiknya selalu membuat merah kuping pemerintah.
Pada tahun 1951-1954, RAF juga pernah menjadi komentator sepakbola di RRI Jakarta dan Bandung. RAF merupakan tokoh yang besar jasanya dalam mengembangkan pamor Persib. Tahun 1954-1955, RAF menjadi Ketua komisi teknik di Persib. Pemain Persib terkenal yang pernah menjadi asuhannya diantaranya Rukman, Komar, Rukma dan Parhim. Pada tahun 1998, buku Biografi berjudul RAF Urang Banjarsari jadi Inohong di Bojongrangkong, diterbitkan oleh Geger Sunten. Demikian pula perjalanan RAF menunaikan ibadah haji, dibukukan oleh Geger Sunten, judulnya Akina Puri ka Tanah Suci. Karya-karya RAF, baik yang berbahasa Sunda maupun Indonesia umumnya tidak lepas dari nafas daerah (Sunda) yang islami.
 
Menurut RAF, “Pangarang profesional ''kudu bisa nulis iraha wae''. Teu kudu ngadagoan “mood” mun rék nulis téh. Teu beda jeung wartawan, nulis téh lain lantaran keur daék, tapitetapi hiji kawajiban (harus bisa nulis kapan saja. Tidak perlu menunggu ''mood'' jika akan menulis. Tidak ada beda dengan wartawan, menulis bukan lantaran jika lagi ingin, tetapi merupakan satu kewajiban),” begitu papar RAF ketika beliauia masih hidup. Sepanjang hidupnya banyak menghasilkan karya yang melekat di hati masyarakat. Jasa-jasanya sangat besar dalam pengembangan bahasa dan sastra Sunda. Pun, RAF juga banyak berjasa dalam prestasi yang diraih PERSIB Bandung.
Inohong di Bojong Rangkong yang merupakan sinetron komedi satir, tetap memiliki pulasan islami serta seni Sunda. Konsep seni yang Islami sejak lama sudah digunakan RAF. Pada tahun 1963, RAF merintis kasidah modern yaitu Lingga Binangkit. Sepuluh tahun kemudian Lingga Binangkit mengembangkan diri menjadi grup lainnya yaitu Patria. Ciri lainnya yang melekat yang ditulis RAF yaitu satirnya yang pedas tapi melalui penyampaian yang halus. Malahan jauh sebelum jaman reformasi, RAF yang mantan anggota DPRD Jabar dari Fraksi Karya Pembangunan, dalam kritik-kritiknya selalu membuat merah kuping pemerintah.
 
== Referensi ==
Menurut RAF, “Pangarang profesional kudu bisa nulis iraha wae. Teu kudu ngadagoan “mood” mun rék nulis téh. Teu beda jeung wartawan, nulis téh lain lantaran keur daék, tapi hiji kawajiban,” begitu papar RAF ketika beliau masih hidup. Sepanjang hidupnya banyak menghasilkan karya yang melekat di hati masyarakat. Jasa-jasanya sangat besar dalam pengembangan bahasa dan sastra Sunda. Pun, RAF juga banyak berjasa dalam prestasi yang diraih PERSIB Bandung.
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
[[Kategori:TokohPenulis Indonesia]]
 
[[Kategori:Penulis Sunda]]
{{sastra-stub}}
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]]
 
[[Kategori:Tokoh]]
[[Kategori:Tokoh Sunda]]
[[Kategori:Tokoh dari Ciamis]]
 
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[su:Rahmatullah Ading Affandie]]
[[Kategori:Politikus Partai Golongan Karya]]