Taman Nasional Danau Sentarum: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
infobox |
Afif Brika1 (bicara | kontrib) menambah galeri |
||
Baris 39:
Masyarakat setempat telah memanfaatkan [[sumber daya alam]] di kawasan Taman Nasional Danau Sentarum selama beberapa ratus tahun. Di dalam kawasan ini, terdapat 45 [[Pedukuhan|dusun]] tetap dan 10 dusun musiman. Jumlah penduduk setempat meningkat selama musim menangkap ikan di [[musim kemarau]]. Hutan di Taman Nasional Danau Sentarum telah mengalami kerusakan dan [[degradasi hutan]]. Kegiatan penangkapan ikan secara berlebihan di dalam dan sekitar kawasan menjadi penyebab utamanya. Kebakaran hutan terjadi setiap tahun. Lahan seluas lebih dari 27.000 ha telah rusak akibat kebakaran sejak tahun 1973-2009. Selain itu, di dalam taman nasional ini sering terjadi kegiatan penebangan kayu ilegal dan pembukaan lahan secara besar-besaran untuk [[perusahaan]] [[perkebunan]] [[kelapa sawit]]. Kerusakan yang ditimbulkan penduduk setempat menyebabkan berkurangnya jumlah dan jenis ikan yang dapat ditangkap. Akibatnya, penduduk juga mengalami kekurangan sumber penghidupan. Sejak tahun 2010, bencana [[banjir]] juga mulai dialami oleh masyarakat Kabupaten Kapuas Hulu ketika [[musim hujan]] berlangsung. Di sisi lain, masyarakat Provinsi Kalimantan Barat mengalami bencana [[kekeringan]] ketika musim kemarau berlangsung.<ref>{{Cite journal|last=Roslinda, dkk.|date=2012|title=Analisis Pemangku Kepentingan dalam Pengelolaan Taman Nasional Danau Sentarum Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat|url=https://journal.ipb.ac.id/index.php/jmht/article/download/6033/4682|journal=Jurnal Manajemen Hutan Tropika|volume=18|issue=2|pages=79|doi=10.7226/jtfm.18.2.78|issn=2089-2063}}</ref>
== Galeri ==
<gallery>
Sepandan Sentarum.jpg |Pulau Sepandan di Sentarum
Festival Danau Sentarum.jpg|Festival Danau Sentarum
</gallery>
== Referensi ==
{{reflist}}
|