Sunan Muria: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Membalikkan revisi 23719518 oleh 36.68.11.125 (bicara)
Tag: Pembatalan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(24 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox religious biography|honorific-prefix=As-Syaikh|name=Umar Said <br>
{{Multiple issues|
( Sunan Muria )
{{More citations needed|date=Juli 2023}}
|image= Sunan Muria BW.png
{{Notability|date=Juli 2023}}
|alt=
}}
|caption= Ilustrasi Lukisan Sunan Muria
{{Infobox religious biography|honorific-prefix=As-Syekh|name=Umar Said <br>
 
( Sunan Muria )|image=|alt=|caption=|religion=[[Islam]]|denomination=[[Sunni]]|known_for=[[Wali Songo]]|birth_name=Umar Said|birth_date=|death_date=|death_place=|children={{unbulleted list
|religion=[[Islam]]|denomination=[[Sunni]]|known_for=[[Wali Songo]]|birth_name=1450|birth_date=|death_date=|death_place=|children={{unbulleted list
|Syarifuddin <br>([[Syech Jangkung]])
|[[Syech Jangkung]]
|[[Sunan Nyamplungan]]
|Raden Ayu Nasiki
|Pangeran Santri <br>([[Sunan NgadilanguKadilangu]])
|Pangeran Jogodipo
}}|father=Said <br>([[Sunan Kalijaga]])|mother=Dewi Saroh binti [[Maulana Ishaq]]|spouse={{unbulleted list
Baris 17 ⟶ 18:
'''Sunan Muria''' adalah Ulama yang termasuk dalam anggota dewan [[Wali Songo]]. Nama lahirnya adalah '''Umar Said'''. Ia adalah putra [[Sunan Kalijaga]] dan Dewi Saroh binti [[Maulana Ishaq]].<ref>{{Cite web|last=Nahdliyin|first=Suara|date=2019-01-07|title=Menelusuri Jati Diri dan Jejak Dakwah Sunan Muria|url=http://suaranahdliyin.com/menelusuri-jati-diri-dan-jejak-dakwah-sunan-muria-8507|website=Suara Nahdliyin|language=en-US|access-date=2022-04-29}}</ref><ref>{{Citation|title=Wisata Religi Pulau Mandalika. Ziarah ke makam Sunan Ngudung dan Adipati Patak Warak.|url=https://www.youtube.com/watch?v=ispwM7C5A5U|accessdate=2022-04-29|language=id-ID}}</ref>
 
Nama Sunan Muria sendiri diperkirakan berasal dari nama gunung ([[Gunung Muria]]), yang terletak di sebelah utara kota [[Kudus]], [[Jawa Tengah]], tempat Sunan Muria dimakamkan. Sunan Muria wafat pada tanggal 15 Suro/Muharam tahun 15461560 saka/jawa atau 28 Oktober 1624 masehi dan haul tersebut diperingati oleh masyarakat setiap tanggal 15 Suro/Muharam di sekitar Makam Puncak Gunung Muryapada / Makam Keraton Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Muryapada "Sunan Muria"M.
 
Di dalam tradisi penulisan tembang, Sunan Muria dianggap sebagai pencipta tembang-tembang cilik (sekar alit) jenis Sinom dan Kinanthi.
Sunan Muria menikah dengan Dewi Sujinah putri [[Sunan Ngudung]], adik dari [[Sunan Kudus]] dan Sunan Muria menikah dengan dewi Roroyono Putri Ki Ageng Ngerang dan [[Nyai Ageng Ngerang]].<ref>{{Citation|title=Silsilah Sunan Kudus {{!}} Habib Luthfi bin Yahya|url=https://www.youtube.com/watch?v=hGxr4oUUy2c|accessdate=2022-04-29|language=id-ID}}</ref> Sunan Muria menikah dengan dewi sujinah dikaruniai seorang anak bernama Raden Saridin,[[Syech Jangkung]]/Waliyullah Sunan Landhoh Miyana/Panembahan Landhoh Miyana.
 
Sunan Muria menjalankan dakwah melalui pendekatan budaya. Dalam seni pewayangan, misal, Sunan Muria diketahui suka menggelar sejumlah lakon carangan pertunjukan wayang gubahan Sunan Kalijaga, seperti : Dewa Ruci, Dewa Srani, Jamus Kalimasada, Begawan Ciptaning, Semar Ambarang Jantur, dan sebagainya.
Sedangkan, pernikahan Sunan Muria dengan dewi Roroyono Putri Ki Ageng Ngerang dan [[Nyai Ageng Ngerang]] dikaruniai tiga orang anak sunan nyamplungan, raden ayu nasiki,pangeran santri, Salah satu putra Sunan Muria yang terkenal ialah (Panembahan Pangulu) Pangeran Jogodipo , yang makamnya berada satu kompleks di Colo.
 
Melalui media pertunjukan wayang, Sunan Muria memberikan penerangan-penerangan kepada masyarakat tentang berbagai hal dalam kaitan dengan tauhid. Dengan pendekatan lewat pertunjukan wayang, tembang-tembang, tradisi-tradisi
Sumber versi catatan sejarah menyebutkan asal usul Sunan Muria sebagai anak kandung dari [[Sunan Ngudung|Sunan Ngudung "Raden Usman Haji"]] sangat tidak sesuai karena bukti kebenaran otentik dewi sujinah istri sunan muria adalah putri dari [[Sunan Ngudung|Sunan Ngudung "Raden Usman Haji"]] bin [[Raden Santri Gresik|As-Sayyid Ali Murtadho Sunan Gisik]] kakak [[Sunan Ampel]].
lama, dan praktik-praktik keagamaan lama yang sudah diislamkan, Sunan
tetapi ada versi sejarah Sunan Muria putra dari "Raden Haji Usman/Sunan Manyuran/Sunan Mandalika (saudara Sunan Ngudung) bin [[Raden Santri Gresik|As-Sayyid Ali Murtadho Sunan Gisik]] Bin Imam Champa Sultan Champa Ibrahim Asmaraqandi (Gesikharjo-Tuban).
Muria berhasil mengembangkan dakwah Islam di daerah Jepara, Tayu, Juwana, bahkan sekitar Kudus.
[[Raden Santri Gresik|As-Sayyid Ali Murtadho Sunan Gisik]] memiliki anak yang namanya mirip/kembar : 1.Raden Haji Usman (Sunan Manyuran/Sunan Mandalika) 2. [[Sunan Ngudung|Sunan Ngudung "Raden Usman Haji"]].
 
Sumber versi catatan sejarah menyebutkan asal usul Sunan Muria sebagai anak kandung dari sunan ngudung/sunan mandalika sangat tidak sesuai karena bukti kebenaran otentik dewi sujinah istri sunan muria adalah putri dari [[Sunan Ngudung|Sunan Ngudung "Raden Usman Haji"]] bin [[Raden Santri Gresik|As-Sayyid Ali Murtadho Sunan Gisik]] kakak sunan ampel
 
== Silsilah ==
{{Noref section}}
{{Hiperbolis}}
Silsilah Raden Umar Said atau Sunan Muria menurut Naskah Pustoko Darah Agung Rangkainya sebagai berikut (1) [[Abdul Muthalib]] (Adipati Mekah) (2) Sayyid [[Abbas bin Abdul-Muththalib]] (3) [[Abdullah bin Abbas]] berputra [[Ali bin Abdullah bin Abbas|Sayyid Abdul Azhar/ Abdullah Al Akbar / Syekh Abdul 'Wahid' Qurnayn Al baghdadi]] (4) Syaikh Wais / Waqid Arumni (5) Syaikh Mudzakir Arumni (6) Syaikh Abdullah (7) Syaikh Kharmia / kharmis (Kurames) (8) Syaikh Mubarak (9) Syaikh Abdullah (10) Syaikh Ma'ruf / Madhra'uf (11) Syaikh Arifin (12) Syaikh Hasanuddin(13) Syaikh Jamal (14) Syaikh Ahmad (15) Syaikh Abdullah (16) Syaikh Abbas (17) Syaikh Abdullah (18) Syaikh Kurames / Khoromis (Ulama di Mekah) (19) [[Arya Wiraraja|Abdur Rahman / Kyai Lanang Baya / Arya Wiraraja]] ([[Daftar Bupati Tuban|Ario Teja, Bupati Tuban]]) (20) [[Daftar Bupati Tuban|Ario Teja I (Bupati Tuban)]] (21) [[Daftar Bupati Tuban|Ario Teja Laku (Bupati Tuban)]] (22) [[Daftar Bupati Tuban|Ario Teja II (Bupati Tuban)]] (23) Raden Arya Panembe/ Raden Nembe (Majapahit) (24) [[Daftar Bupati Tuban|Raden Arya Tejakusuma / Raden Arya Teja (Bupati Tuban)]] (25) [[Daftar Bupati Tuban|Raden Sahur Tumenggung Wilatikta (Bupati Tuban)]] (26) Raden Mas Said ([[Sunan Kalijaga]]) (27) Raden Umar Said (Sunan Muria)
 
1. Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam
Silsilah Raden Umar Said atau Sunan Muria dari jalur ibu Dewi Saroh Rangkainya sebagai berikut (1)Nabi [[Muhammad]] Rasulullah SAW (2) Sayyidah [[Fatimah az-Zahra]] (RHA)(3) Al Imam Al [[Husain bin Ali]] As Syahid (RA) (4) Al Imam ([[Ali bin Husain]]) Ali Zainal Abidin (5) Al Imam [[Muhammad al-Baqir]](6) Al Imam [[Ja'far ash-Shadiq]] (7) Al Imam [[Ali al-Uraidhi]] (8) Al Imam [[Muhammad an-Naqib]] (9) Al Imam [[Isa ar-Rumi]] (10) Al Imam [[Ahmad al-Muhajir]] (11) As Sayyid [[Ubaidillah bin Ahmad]] (12) As sayyid [[Alawi bin Ubaidillah]] Alawi Awwal (13) As Sayyid Muhammad Shahibus Shaumah (14) As Sayyid Alawi Ats Tsani (15) As Sayyid [[Ali Khali' Qasam]] (16) As Sayyid [[Muhammad Shahib Mirbath]] (17) As Sayyid Alawi Ammil Faqih (18) As Sayyid [[Abdul Malik bin Alwi]] [[Azmatkhan]] (19) As Sayyid Amir Khan Abdullah (20) As Sayyid Ahmad Syah Jalaluddin (21) As Sayyid Husain [[Jamaluddin Akbar al-Husaini]] (22) Syekh [[Maulana Ishaq]] (23) Sayyidah Dewi Saroh(24) Raden Umar Said (Sunan Muria)
 
2. Husein Asy-Syahid
==Referensi==
 
3. Ali Zainal Abidin
 
4. Muhammad Al-Baqir
 
6. Ja'far Ash-Shadiq
 
7. Musa Al-Kadzim
 
8. Ali Ar-Ridha
 
9. Muhammad Al-Jawad
 
10. Ali Al-Hadi
 
11. Ja'far Az-Zaki
 
12. Ali Al-Asykar
 
13. Abdullah At-Taqi
 
14. Ahmad
 
15. Mahmud
 
16. Muhammad
 
17. Ja'far
 
18. Ali Al-Mu'ayyid
 
19. Sayyid Hasan Jalaluddin Al-Bukhari
 
20. Ahmad Al-Kabir
 
21. Makhdum Husein Jalaluddin An-Naqwi
 
22. Mahmud Nasiruddin
 
23. Ahmad Jalaluddin Syah Syaikh Jali
 
24. Abdurrahman Aria Teja
 
25. Tumenggung Wilatikta
 
26. Raden Said Sunan Kalijaga
 
27. Raden Umar Said Sunan Muria
 
== Rekam Jejak ==
=== Menjadi Murid sekaligus menantu Sunan Ngerang ===
Selama berguru kepada Sunan Ngerang, dikisahkan bahwa suatu saat
Sunan Ngerang mengadakan syukuran untuk putrinya, Dewi Roroyono yang
usianya genap dua puluh tahun.
 
Para murid seperti Sunan Muria, Sunan
Kudus, Adipati Pathak Warak dari Mandalika Jepara, Kapa dan adiknya, Gentiri,
diundang untuk hadir.
 
Ketika Dewi Roroyono dan adiknya, Roro Pujiwati,
keluar menghidangkan makanan dan minuman, hati Adipati Pathak Warak
terpesona oleh kecantikan putri gurunya itu. Ia memandang Dewi Roroyono
dengan mata tidak berkedip.
 
Putri Sunan Ngerang itu telah membuat Adipati Pathak Warak tergila-gila dan melakukan tindakan tidak pantas terhadap putri
gurunya itu. Bahkan, pada malam hari, Dewi Roroyono dibawa lari ke Mandalika.
 
Sewaktu Sunan Ngerang mengetahui bahwa putrinya diculik oleh
Pathak Warak, ia berikrar akan menikahkan putrinya itu dengan siapa saja
yang berhasil membawanya kembali.
 
Setelah melalui berbagai rintangan yang berat termasuk melumpuhkan Adipati Pathak Warak, membinasakan Kapa
dan Gentiri yang berkhianat.
 
Raden Umar Said berhasil membawa kembali
Dewi Roroyono. Lalu Sunan Ngerang menjodohkan putrinya, Dewi Roroyono,
dengan Raden Umar Said (Sunan Muria).
 
=== Pernikahan ===
Sunan Muria menikah dengan Dewi Sujinah putri [[Sunan Ngudung]], adik dari [[Sunan Kudus]] dan Sunan Muria menikah dengan dewi Roroyono Putri Ki Ageng Ngerang dan [[Nyai Ageng Ngerang]].<ref>{{Citation|title=Silsilah Sunan Kudus {{!}} Habib Luthfi bin Yahya|url=https://www.youtube.com/watch?v=hGxr4oUUy2c|accessdate=2022-04-29|language=id-ID}}</ref> Sunan Muria menikah dengan dewi sujinah dikaruniai seorang anak bernama [[Syech Jangkung]].
 
Sedangkan, pernikahan Sunan Muria dengan dewi Roroyono Putri Ki Ageng Ngerang dan [[Nyai Ageng Ngerang]] dikaruniai tiga orang anak, yaitu :
# [[Sunan Nyamplungan]]
# Raden Ayu Nasiki
# Pangeran Santri ([[Sunan Kadilangu]]).
 
Selain itu adapula putra Sunan Muria yang terkenal ialah (Panembahan Pangulu) Pangeran Jogodipo, yang makamnya berada satu kompleks di Colo.
 
== Pemakaman ==
Kompleks Makam Sunan Muria berada di Bukit Muria yang terletak di Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Provinsi Jawa Tengah dan berada pada ketinggian lebih dari 1600 meter di atas permukaan laut.
 
== Referensi ==
=== Kutipan ===
{{reflist}}
 
==Daftar= pustakaPustaka ===
# Agus Sunyoto, ''Atlas Walisongo,'' Depok: Pustaka Iman, 2016, Halaman 305.
 
# [https://mustafit.blogspot.com/2018/07/ziarah-makam-sunan-muria-raden-umar-said.html Ziarah Sunan Muria]
== Pranala luar ==
# [https://www.fokussemarang.com/ FokusSemarang.com]
{{Walisongo}}