Busur Sunda: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(8 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Map indonesia volcanoes.gif|jmpl|260px|ka|Gunung berapi di Busur Sunda, dari [[Kepulauan Nusa Tenggara]] ke [[Sumatra]] utara.]]
'''Busur Sunda''' adalah sebuah [[busur vulkanik]] yang membuat adanya pulau [[Sumatra]], [[Jawa]], [[selat Sunda]] dan [[kepulauan Nusa Tenggara]]. Rantai gunung berapi membentuk punggung topografi di pulau-pulau tersebut. Celah tersebut menandai [[batas konvergen]] aktif antara [[Lempeng Eurasia|lempengan Eurasia]] Timur dengan [[Lempeng India|lempengan India]] dan [[Lempeng Indo-Australia|lempengan Australia]].
Busur ini bersifat sangat aktif dan sering terjadi gempa besar. Busur ini meliputi Indonesia bagian barat. Terbentuk dari dua lempeng yakni lempeng
Kecepatan pergerakan lempeng
Pada bagian ujung tenggara lempeng Eurasia terdapat
Busur Sunda terbentuk dari pertemuan antara lempeng Indo-Australia yang menunjam lempeng Eurasia. Lempeng Indo-Australia menunjam Indonesia dengan kecepatan 6–7 cm per tahunnya, letak penunjaman tersebut di bawah Jawa dan Sumatra. Arah subduksi di Jawa hampir tegak lurus dengan [[palung Jawa]] sebagai jalur subduksi, sehingga disebut subduksi tegak (''normal subduction''). Di samping busur Sunda terdapat [[paparan Sunda]] yang stabil, pulau Sumatra sudah ada sebelum proses subduksi sehingga disebut busur
== Busur Sunda Barat ==
Busur Sunda terbentuk dari pertemuan antara [[lempeng Indo-Australia]] yang menunjam [[lempeng Eurasia]]. Lempeng Indo-Australia [[Penunjaman|menunjam]] Indonesia dengan kecepatan 6–7 cm per tahunnya, letak penunjaman tersebut di bawah [[Jawa]] dan [[Sumatra]]. Arah subduksi di Jawa hampir tegak lurus dengan [[palung Jawa]] sebagai jalur subduksi, sehingga disebut subduksi tegak (normal subduction). Sedangkan, Sumatra terpotong oleh patahan-patahan (sesar) besar sejajar memanjang sumbu Pulau Sumatra yang berarah Barat Laut – Tenggara. Kenampakan tektonik dan geologi di busur Sumatra adalah adanya pegunungan vulkanik berupa bukit barisan, sesar Sumatra, cekungan minyak, dan ngarai.
Adanya [[Subduksi]] aktif dan patahan di Sumater menyebabkan munculnya Bukit Barisan sejajar sesar, yang merupakan lapisan permukaan tanah yang terangkat. Sesar tersebut merupakan sesar mendatar kanan (dextral) Sumatra yang membentuk pola rekahan sepanjang sesar, sebagian respon terhadap gerak gesernya. Panjang [[Sesar sumatra|sesar Sumatra]] tersebut mencapai 1900 km.
Dalam sesar Sumatra kita harus memperhatikan 3 zona yaitu zona Subduksi, Zona Silver plate, dan sesar Sumatra yang berupa sesar mendatar kanan. Dalam hal ini Zona subduksi merupakan zona tumbukan antara Lempeng Indo-Australia dengan Lempeng Eurasia. Zona silver palte merupakan zona [[Sesar Mentawai|patahan Mentawai]], Zona ini berupa patahan naik akibat dari terpatahkannya lempeng Asia atau juga disebabkan oleh terpatahkannya batuan kumpulan ([[Akresi (geologi)|akresi]]) dari hasil tumbukan. Sesar Mentawai memanjang disekitar pulau-pulau Mentawai dari Utara Hingga ke Selatan. Dan terakhir Zona sesar Sumatra merupakan Zona [[Sesar Besar Sumatra|sesar Semangko]] yang merupakan zona patahan memanjang dibagian barat Pulau Sumatra.
Pada Sesar Sumatra juga terbagi menjadi beberapa segmen di antaranya segmen selatan, segmen tengah, dan segmen utara. Dengan adanya pembagian tersebut maka sangat membantu sekali bagi vulkanologis untuk menentukan besarnya magnitude suatu gempa dengan mengetahui lebar dan panjang bagian tersebut.
Selain itu, di sumatra juga terdapat busur punggungan depan (Fore Arc Ridge), ini merupakan produk subduksi tetapi tidak berkaitan dengan magma melainkan berasal dari kumpulan material sedimen dari Burma dan [[teluk Benggala]] kemudian diendapkan di tepi Sumetera, karena adanya subduksi sehingga material tersebut membentuk prisma akresi (accreted sediment atau accretionary wedge).
== Busur Sunda Timur ==
Jawa memiliki penampang yang sama seperti Sumatra, bahkan sabuk pegunungan magmatic merupakan kelanjutan dari Sumatra. Berbeda dengan Sumatra, batuan vulkanik yang ada di jawa relatif muda, lebih basa dengan basement berumur cretaceus atau awal tersier. Terdapat singkapan batuan yang berumur pre-eosen di daerah [[Karangsambung, Kebumen|Karangsambung]] dan [[Bayat, Klaten|Bayat
Kemudian dari sudut penunjaman subduksi, di zona subduksi jawa memiliki sudut penunjaman yang lebih curam jika dibandingkan dengan sudut penunjaman di Sumatra. Hal ini karena umur subduksi di Jawa lebih tua dibandingkan dengan umur subduksi Sumatra. Hal ini terjadi karena lempeng dengan komposisi yang sama tetapi memiliki umur yang lebih tua maka lempeng tersebut akan memiliki densitas lebih besar sehingga akan menghasilakan sudut penunjaman yang lebih curam.
Kedalaman palung Jawa makin kecil kearah tenggara. Kedalaman palung di
Di Sumatra sedimen berasal dari Burma dan teluk Benggala dengan kelajuan yang besar, intercalated dengan turbudite. Di selatan Jawa hanya terendapkan sedimen pelagic (laut dalam) yang tipis. Hampir semua sedimen terrigenous dari Jawa terprangkap di cekungan busur depan. Palung Jawa di bagian timur juga semakin dangkal karena pengaruh [[sedimentasi]] dari benua Australia.
== Referensi ==
Baris 29:
[[Kategori:Tektonika lempeng]]
[[Kategori:Busur kepulauan di Indonesia|Sunda]]
[[Kategori:Busur vulkanik|Sunda]]
[[Kategori:Geologi Indonesia]]
|