Pulau Seprapat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
k Letak: wikifisasi
 
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 8:
|jenisdati2=Kabupaten
|dati2=[[Kabupaten Pati]]
|luas=- km²²
|garispantai=- km
|populasi=-
Baris 16:
 
== Etimologi ==
Kata Seprapat ([[Bahasa Jawa]] yang artinya seperempat), Pulau ini diberi nama Pulau Seprapat karena menurut cerita Dampo Awang meninggalkan seprempat hartanya di Pulau seprapat.<ref>{{Cite web |url=http://seputarpati09.blogspot.com/2014/02/sejarah-sunan-ngerang-pekuon-pati.html |title=Salinan arsip |access-date=2014-07-27 |archive-date=2014-09-20 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140920193357/http://seputarpati09.blogspot.com/2014/02/sejarah-sunan-ngerang-pekuon-pati.html |dead-url=yes }}</ref>.
 
== Daya Tarik ==
Baris 22:
 
== Letak ==
Seiring bergulirnya waktu, perubahan alam memang tak bisa dihindari. Termasuk bergesernya letak sebuah pulau kecil yang pada awalnya berada di antara alur Bengawan[[Sungai Silugonggo atau nama lain dari Kali Juwana]]. Karena itu, pulau yang luasnya kini kurang dari seperempat hektare tersebut, saat ini letaknya bergeser di sisi barat alur Bengawansungai tersebut.
 
== Sejarah ==
Pada zaman Majapahit ada seseorang yang tidak dikenal. Oleh karena penderitaan yang dialaminya, orang itu pergi merantau dan mengasingkan diri di pulau yang sekarang bernama Pulau Seprapat. Di pulau itu dia menjalankan pertapaan. Setelah beberapa lama menjalankan pertapaan itu, ia berhasil mendapat pusaka yang sangat berkasiat.
Adapun khasiatnya adalah dapat menyembuhkan atau mengembalikan segala sesuatu yang telah terpisah. Untuk membuktikan kasiat benda tersebut, ular dipotong menjadi dua, kemudian meletakkan pusaka di atas badan ular yang terpotong. Seketika ular tersebut dapat tersambung dan hidup.
Setelah kakak perempuannya mencari kian kemari, akhirnya menjumpainya di dalam Pulau Seprapat itu. Ia diajak pulang, tetapi tidak mau. Bahkan ia menceritakan kejadian-kejadian yang telah dialami selama di Pulau Seprapat. Untuk membuktikan hasil pertapaan adiknya benda yang tajam itu hujamkan pada badan adiknya. Pada percobaan pertama setelah dipotong lehernya dapat dipulihkan kembali dengan kesaktian benda tesebut. Karena belum percaya dengan kejadian itu maka dibuktikan sekali lagi pada sang adik. Tetapi pecobaan kedua mengalami kegagalan karena setelah dipenggal ternyata bagian kepala adiknya menghilang. Oleh karena itu, Sang kakak mencari kepala adiknya. Namun, tidak ketemu. Sang kakak menggunakan kepala kera sebagai ganti kepala adiknya. Dengan menggunakan kesaktian benda tersebut. Kepala kera dapat tersambung ke badannya. Dan adiknya dapat kembali hidup. Akan tetapi berkepala kera. Adiknya yang berkepala kera tadi tinggal di Pulau Seprapat.<ref name="suaramerdeka.com">{{Cite web |url=http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2012/08/30/196941/12-Tahun-Haul-Mbah-Datuk-Lodang-di-Pulau-Seprapat |title=Salinan arsip |access-date=2014-07-27 |archive-date=2014-08-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140812132404/http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2012/08/30/196941/12-Tahun-Haul-Mbah-Datuk-Lodang-di-Pulau-Seprapat |dead-url=yes }}</ref>.
 
Setelah kembali, kakaknya menceritakan kejadian-kejadian itu kepada tetangga. Ia mengatakan bahwa adiknya di sana tidak hanya berkepala kera saja, tetapi juga penjaga pulau tersebut. Di samping itu, adiknya juga menjaga harta benda Dampo Awang yang masih berada di sana yang banyaknya seperempat dari harta bendanya yang ada. Ketika dia kalah dalam pengadaan jago. Kakak perempuannya juga mengatakan kepada penduduk bahwa harta benda Dampo Awang itu boleh dimiliki siapa saja ia mau menjadi warga Pulau Seprapat itu.
Baris 50:
== Referensi ==
{{reflist}}
 
 
{{Wisata Pati}}