Faisal Yunus: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(3 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 16:
Faisal juga pernah menjabat sebagai Pemimpin Redaksi Jurnal Respirologi Indonesia (JRI), Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI),<ref name=":7">{{Cite web|url=http://klikpdpi.com/index.php?mod=content&sel=199|title=PERHIMPUNAN DOKTER PARU INDONESIA -|website=klikpdpi.com|access-date=2018-11-02|archive-date=2021-10-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20211021025031/https://klikpdpi.com/index.php?mod=content&sel=199|dead-url=no}}</ref> dan Presiden Kongres ke-19 Asian Pacific Society of Respirology (APSR),<ref name=":8">{{Cite web|url=http://www.apsresp.org/congress/apsr2014/organising-committee.html|title=APSR2014 Organizing Committee|website=www.apsresp.org|language=en-gb|access-date=2018-11-02|archive-date=2016-01-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20160114202759/http://www.apsresp.org/congress/apsr2014/organising-committee.html|dead-url=no}}</ref> serta ketua kelompok kerja (pokja) Practical Approach to Lung Health (PAL) yang merupakan projek percontohan pertama di Indonesia yang diselenggarakan oleh [[Organisasi Kesehatan Dunia|World Health Organization]] dan [[Kementerian Kesehatan Republik Indonesia]] selama 5 tahun (2010-2015).
==
=== Masa Muda dan Pendidikan Dokter ===
Baris 24:
Faisal segera melanjutkan studi ke [[Jepang]] setelah mendapatkan beasiswa dari pemerintah Jepang (Monbusho, kemudian berubah menjadi Mombugakusho) melalui [[Kementerian Pendidikan, Budaya, Olahraga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Jepang)|kementerian pendidikan Jepang (MEXT)]] pada tahun [[1977]]. Faisal pada mulanya belajar di Departemen Anak Universitas Okayama di [[Okayama, Okayama|Okayama]]. Faisal tidak bisa melanjutkan pendidikan doktor di departemen tersebut sehingga tahun [[1979]] ia pindah ke [[Hiroshima, Hiroshima|Hiroshima]] dan mengambil program doktor dalam bidang Faal Paru di Departemen Penyakit Dalam Universitas Hiroshima. Faisal berhasil meraih gelar doktor (Ph.D) pada bulan Maret [[1983]] dengan disertasinya tentang Nilai ''mouth occlusion pressure'' (P<sub>0,1</sub>) yang diamati pada subjek normal, pasien penyakit paru (bronkitis kronik, [[emfisema]] dan pneumokoniosis) dan pasien penyakit neuromuskular ([[Distrofi otot Duchenne|Duchene muscular dystrophy]]). Faisal bergabung sebagai peserta dokter spesialis adaptasi di DPKR FKUI – Rumah Sakit Persahabatan Jakarta setelah menyelesaikan studinya di Jepang. Faisal kemudian bergabung sebagai staf pendidik di institusi yang sama pada tahun [[1984]] dan berkesempatan menjadi [[Pegawai negeri|pegawai negeri sipil]] [[Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia]] pada tahun [[1987]].<ref name=":0" />
===
Faisal memulai kariernya di DPKR FKUI sebagai staf muda dan terus beranjak hingga ia sempat menjabat sebagai Koordinator Penelitian (1992 – 1998), Ketua Divisi Paru Kerja (1993 – 1996), Supervisor Klinik Asma (1993 – 2012), Ketua Laboratorium Faal Paru (1993 – 2012), Ketua Divisi Asma dan PPOK (1996 – 2012) dan Ketua Program Studi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS)-1 (1998 – 2007). Faisal merupakan penulis yang produktif di tingkat nasional maupun internasional; karya Faisal hingga kini berupa 50 buah artikel sebagai peneliti utama, 154 artikel sebagai peneliti pendamping dan 5 buah buku sebagai editor.<ref>{{Cite web|url=https://www.scopus.com/authid/detail.uri?authorId=36342108600|title=Scopus preview -
Scopus - Author details (Yunus, Faisal)|website=www.scopus.com|language=en-US|access-date=2018-11-02|archive-date=2023-07-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20230717130541/https://www.scopus.com/authid/detail.uri?authorId=36342108600|dead-url=no}}</ref> Ketekunan Faisal membuahkan hasil dengan pengukuhannya sebagai guru besar di FKUI pada tahun 2004.<ref name=":1" />
Baris 30:
Gelar guru besar ini tidak lantas membuat Faisal lengah untuk mengabdi di dunia pendidikan. Faisal berhasil mengantarkan kelulusan 67 orang peserta PPDS-1 DPKR sebagai pembimbing penelitian, tiga orang doktor sebagai promotor dan tujuh orang doktor sebagai ko-promotor di lingkungan FKUI.<ref>(2018) [http://pulmo-ui.com/index.php/profil-kami/publikasi-ilmiah Publikasi Ilmiah] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20181029180422/http://www.pulmo-ui.com/index.php/profil-kami/publikasi-ilmiah |date=2018-10-29 }}. [http://www.pulmo-ui.com/ ''Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI - RS Persahabatan Jakarta''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230612023918/https://pulmo-ui.com/ |date=2023-06-12 }}. Diunduh tanggal 2018-11-02</ref> Ia pun sempat menjabat sebagai Manajer Riset dan Pelayanan Masyarakat FKUI (2004 – 2008). Langkah Faisal lainnya untuk memajukan ilmu kedokteran khususnya pulmonologi dan kedokteran respirasi adalah dengan mengirimkan para peserta PPDS-1 DPKR untuk studi doktor di Jepang; kini delapan orang diantaranya telah kembali mengabdi dan mengembangkan keilmuan sebagai staf pendidik di lingkungan FKUI.<ref>(2018) [http://pulmo-ui.com/index.php/alumni-ppds Program Studi, PPDS dan Alumni] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20181029180321/http://www.pulmo-ui.com/index.php/alumni-ppds |date=2018-10-29 }}. [http://www.pulmo-ui.com/ ''Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI - RS Persahabatan Jakarta''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230612023918/https://pulmo-ui.com/ |date=2023-06-12 }}. Diunduh 2018-11-02</ref>
===
==== Pengabdian Organisasi Tingkat Nasional ====
Faisal aktif di berbagai organisasi di tingkat nasional, baik dalam bidang pulmonologi dan kedokteran respirasi maupun bidang kedokteran secara umum. Faisal kini menjabat sebagai Ketua Kolegium Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Indonesia (sejak tahun 2014) yang bertanggungjawab dalam mendidik dan melatih dokter-dokter spesialis paru di Indonesia.<ref name=":2" /> Pengabdian Faisal terhadap organisasi lainnya adalah sebagai Ketua Dua [[Yayasan Asma Indonesia]] (YAI) (sejak 2010) dan Ketua Dewan Asma Indonesia (DAI) (sejak 2011) yang memfokuskan pada penyakit asma di Indonesia.<ref name="Kompas.com">{{Cite news|url=http://tekno.kompas.com/read/2009/05/04/14354323/asma.tak.bisa.disembuhkan.tapi.bisa.dikontrol|title=Asma Tak Bisa Disembuhkan, Hanya Dikontrol|date=4 Mei 2009|work=[[Kompas.com]]|publisher=''[[Kompas.com]]''|accessdate=22 Maret 2014|author=One|archive-date=2014-03-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20140322015317/http://tekno.kompas.com/read/2009/05/04/14354323/asma.tak.bisa.disembuhkan.tapi.bisa.dikontrol|dead-url=no}}</ref> Faisal juga pernah mengetuai pertemuan ilmiah pulmonologi dan kedokteran respirasi (PIPKRA) pertama dan kedua masing-masing pada tahun 2003 dan 2004.<ref>(2018) [http://pulmo-ui.com/index.php/pipkra PIPKRA] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230329162754/http://www.pulmo-ui.com/index.php/pipkra |date=2023-03-29 }}. [http://www.pulmo-ui.com/ ''Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI - RS Persahabatan Jakarta''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230612023918/https://pulmo-ui.com/ |date=2023-06-12 }}. Diunduh pada 2018-11-02</ref>
Faisal pernah berkiprah di bidang majalah kedokteran sebagai Pemimpin Redaksi JRI (1994 – 1999) dan anggota redaksi Majalah Kedokteran Indonesia (MKI) yang kini disebut Journal of the Indonesian Medical Association (JINMA). Kiprah Faisal di bidang organisasi profesi antara lain sebagai Ketua PDPI cabang Jakarta (2002 – 2005), anggota Seksi Ilmiah Ikatan Dokter Kesehatan Kerja (2005 – 2014), Ketua Umum PDPI (2005 – 2008 dan 2008 – 2011)<ref name=":7" /> dan anggota MKEK Pengurus Besar IDI (PB IDI) (2015 – 2018).<ref name=":6" /> Kepakaran Faisal di bidang penyakit paru dan pernapasan juga telah membawanya menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Medis (DPM) [[Badan Penyelenggara Jaminan Sosial]] (BPJS) (sejak 2016), anggota penyusun Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) (sejak 2015)<ref>(2015) [http://farmalkes.kemkes.go.id/?wpdmact=process&did=MjM0LmhvdGxpbms= Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.02.02/Menkes/141/2015 tentang Komite Nasional Penyusunan Daftar Obat Esensial Nasional] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200705042256/http://farmalkes.kemkes.go.id/?wpdmact=process&did=MjM0LmhvdGxpbms= |date=2020-07-05 }}. ''Kementerian Kesehatan Republik Indonesia''. Diunduh pada 2018-11-02</ref> dan anggota Tim Pemeriksa Kesehatan Calon Presiden pada tahun [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1999|1999]] dan [[Pemilihan umum Indonesia 2004|2004]].
==== Pengabdian Organisasi Tingkat Internasional ====
Kiprah Faisal di tingkat internasional mencakup skala [[Asia-Pasifik|Asia Pasifik]] dan global. Faisal aktif di skala Asia Pasifik sebagai anggota Executive Committee, Executive Member Representing the Council Members dan Membership Committee APSR (sejak 2008).<ref name=":5" /> Salah satu prestasi Faisal di skala Asia Pasifik adalah menjabat sebagai presiden kongres ke-19 APSR di [[Bali]], Indonesia.<ref name=":8" /> Faisal juga aktif di skala global sebagai perwakilan Indonesia di GINA dan GOLD (sejak 2014).<ref name=":3" /><ref name=":4" /> Faisal pernah menjadi anggota perwakilan Indonesia untuk World Association of Bronchology and Interventional Pulmonology (WABIP).
Baris 44:
* Peserta 20 terbaik, Pelatihan Pra Jabatan Pegawai Universitas Indonesia (1997)
* Peringkat Ketiga, Dosen Terbaik Universitas Indonesia (tahun?)
* [[Djuned Pusponegoro]] Award, Majalah Kedokteran Indonesia: sebagai penulis terbaik sebanyak 7 kali, peneliti utama multi-center sebanyak 8 kali
== Kehidupan Pribadi ==
Baris 100:
[[Kategori:Dokter Indonesia]]
[[Kategori:
[[Kategori:Ilmuwan kesehatan Indonesia]]
[[Kategori:Profesor Indonesia]]
[[Kategori:Dosen Indonesia]]
[[Kategori:Dosen Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Cerdik Pandai Minangkabau]]
[[Kategori:Alumni Universitas Hiroshima]]
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Alumni SMA Negeri 1 Jakarta]]
[[Kategori:Tokoh Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh dari Tanah Datar]]
|