Siklus fosforus: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up |
Justmine11 (bicara | kontrib) Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala |
||
(5 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 2:
[[File:Phosphorus Cycle copy.jpg|thumb|Siklus Fosfor]]
'''Siklus fosfor''' adalah siklus biogeokimia yang menggambarkan transformasi dan translokasi fosfor dalam tanah, air, serta bahan organik hidup dan mati.Penambahan fosfor ke tanah terjadi karena penambahan pupuk anorganik dan organik ([[pupuk kandang]]) dan degradasi serta dekomposisi bahan organik (tumbuhan dan hewan),<ref name=":1" /> proses ketika [[fosfor]] bergerak melalui litosfer, hidrosfer, dan biosfer.<ref name=":0">{{Cite web|last=Editors|first=B. D.|date=2017-06-05|title=Phosphorus Cycle|url=https://biologydictionary.net/phosphorus-cycle/|website=Biology Dictionary|language=en-US|access-date=2021-01-12}}</ref> Fosfor sangat penting dalam struktur dan fungsi [[sel tumbuhan]] dan hewan. Contohnya tanah di Australia yang secara alami memiliki persediaan fosfor yang rendah, sehingga diperlukan nutrisi tambahan dalam sistem peternakan komersialnya.<ref>{{Cite web|title=The phosphorus cycle {{!}} Meat & Livestock Australia|url=https://www.mla.com.au/research-and-development/Environment-sustainability/Sustainable-grazing-a-producer-resource/healthy-fertile-soils/chemical-fertility-soil-nutrition/the-phosphorus-cycle/|website=MLA Corporate|language=en|access-date=2021-01-14|archive-date=2021-01-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20210124123320/https://www.mla.com.au/research-and-development/Environment-sustainability/Sustainable-grazing-a-producer-resource/healthy-fertile-soils/chemical-fertility-soil-nutrition/the-phosphorus-cycle/|dead-url=yes}}</ref> Siklus fosfor merupakan salah satu siklus biogeokimia. Fosfor adalaha [[unsur kimia]] yang di temukan di bumi dengan beberapa bentuk seperti ion fosfat, yang terdapat di air, tanah dan sedimen. Umumnya jumlah fosfor di dalam tanah tidak besar dan sering membatasi pertumbuhan tanaman. Karena itulah masyarakat sering mengaplikasikan pupuk fosfat di lahan pertanian. Adapun hewan menyerap fosfat dengan memakan tumbuhan ([[Herbivor|herbivora]]). Fosfor memiliki peran penting bagi hewan dan tumbuhan, memiliki peran penting dalam perkembangan sel dan komponen utama dalam penyimpanan energi seperti [[ATP]] ''(Adenisine triphosphate)'', [[Asam deoksiribonukleat|DNA]] dan lipid. Kurangnya fosfor yang ada di dalam tanah dapat menyebabkan penurunan hasil panen.<ref>{{Cite journal|last=Rossa|first=Walter (org.)|last2=Lopes|first2=Nuno (org.)|last3=Gonçalves|first3=Nuno Simão (org.)|date=2018|title=Oficinas de Muhipiti: planeamento estratégico, património, desenvolvimento|url=http://dx.doi.org/10.14195/978-989-26-1556-1|doi=10.14195/978-989-26-1556-1}}</ref> Fosfor memiliki fungsi biologis yaitu dibutuhkan dalam pembentukan [[nukleotida]], yang terdiri atas molekul DNA dan RNA, secara khusus DNA dihubungkan dengan ikatan ester fosfat (DNA helix ganda), selain itu kita dapat temui kalsium fosfat yang juga merupakan komponen utama dalam pertumbuhan tulang dan gigi mamalia, eksoskeleton serangga, dan [[membran sel]] fosfolipid.<ref name=":0" /> Pada dasarnya dari semua elemen yang di daur ulang di biosfer, fosfor adalah yang paling langka sehingga paling membatasi dalam sistem ekologi manapun.<ref>{{Cite web|title=Phosphorus cycle|url=https://www.britannica.com/science/phosphorus-cycle|website=Encyclopedia Britannica|language=en|access-date=2021-01-12}}</ref> Unsur fosfor memiliki dua sifat yaitu fosfor putih yang sangat reaktif, ketika diudara mudah terbakar, bercahaya dan dalam dunia industri digunakan sebagai bahan pembuat asam fosfat; dan fosfor merah yang sifatnya tidak reaktif, dan kadar toksiknya rendah, digunakan sebagai bahan pembuatan korek api.<ref name=":4">{{Cite web|title=MANFAAT UNSUR HARA FOSFOR DIDALAM TANAH|url=http://cybex.pertanian.go.id/artikel/80705/manfaat-unsur-hara-fosfor-didalam-tanah/|website=Cyber extension|access-date=2021-01-15}}</ref>
== Fosfat di lingkungan ==
Fosfor merupakan nutrien esensial bagi tumbuhan dan hewan yang berupa ion PO<sub>4</sub><sup>3-</sup> dan HPO<sub>4</sub><sup>2-</sup>. Ini adalah bagian dari molekul DNA, dari molekul yang menyimpan energi (ATP dan ADP) dan lemak dari membran sel, artinya bentuk fosfor seperti fosfat memiliki peran besar dalam pembentukan DNA, energi sel, dan membran sel.<ref>{{Cite web|last=US EPA|first=OW|date=2013-11-27|title=Indicators: Phosphorus|url=https://www.epa.gov/national-aquatic-resource-surveys/indicators-phosphorus|website=US EPA|language=en|access-date=2021-01-14}}</ref> Fosfor juga termasuk bahan penyusun tulang dan gigi manusia dan hewan. Fosfor dapat ditemukan di perairan, tanah ataupun sedimen. Berbeda dengan senyawa lainnya, fosfor tidak ditemukan di udara dalam bentuk gas. Hal ini karena fosfor kebanyakan berbentuk cair pada suhu dan tekanan yang normal. Di atmosfer kita dapat menemukan fosfor sebagai partikel debu yang sangat kecil. Fosfor bergerak perlahan dari endapan di darat dan di sedimen, ke organisme hidup, dan jauh lebih lambat lagi ke dalam tanah dan air sedimen. Fosfor paling sering di temukan dalam formasi batuan dan sedimen laut sebagai garam fosfat. Garam fosfat yang dilepaskan dari batuan melalui pelapukan biasanya larut dalam air tanah dan akan diserap tanaman. Karena jumlah fosfor dalam tanah kecil,
Fosfor bereaksi dengan kalsium (Ca<sup>2+</sup>), magnesium (Mg<sup>2+</sup>), besi (Fe<sup>3+</sup>), dan aluminium (Al<sup>3+</sup>). Reaksi fosfor di tanah bergantung pada tingkat keasaman, ppada tanah masam, fosfor terlarut dalam larutan tanah bereaksi dengan Fe dan Al membentuk kelarutan rendah Fe dan Al fosfat.<ref name=":1">{{Cite web|title=Phosphorus Cycle {{!}} Southwest Research and Outreach Center|url=https://swroc.cfans.umn.edu/research/soil-water/phosphorus-cycle|website=swroc.cfans.umn.edu|access-date=2021-01-14}}</ref> Secara Biologis jumlah fosfor yang tersedia di alam relatif kecil sehingga produktivitas di banyak ekosistem darat dan perairan sering dibatasi oleh ketersediaan fosfor. Adanya campur tangan manusia dalam siklus fosfor dapat menimbulkan kerusakan di alam dengan konsekuensi tinggi. Misalnya, polusi fosfor pada badan air oleh limbah dan drainase dari lahan pertanian dapat berkontribusi dalam pertumbuhan ganggang biru-hijau beracun, kematian biota air, dan penurunan drastis kualitas badan air yang terkena dampak.<ref>{{Cite journal|last=Turner|first=Benjamin L.|last2=Raboy|first2=Victor|date=2019|title=Phosphorus cycle|url=https://www.accessscience.com/content/phosphorus-cycle/508930|journal=Access Science|language=en|doi=10.1036/1097-8542.508930}}</ref> Ekspor P dari tanah terjadi terutama melalui serapan tanaman. Fosfor juga dapat diekspor dari tanah melalui aliran permukaan dan erosi atau kehilangan permukaan melalui pencucian. Reaksi penyerapan dan desorpsi P terjadi pada permukaan dan tepi hidro oksida, mineral lempung, dan karbonat. Penyerapan umumnya terjadi oleh ikatan kovalen P dengan Fe dan Al di tanah asam dan kalsium karbonat (CaCO<sub>3</sub>) di tanah basa. Reaksi presipitasi dan pelarutan sangat mempengaruhi ketersediaan P di dalam tanah. Pelarutan mineral P terjadi ketika mineral P larut seiring waktu dan mengisi kembali P dalam larutan tanah. Reaksi ini meningkatkan ketersediaan P. Di sisi lain, pengendapan terjadi ketika mineral P terbentuk dengan menghilangkan P dari larutan tanah. Reaksi ini menurunkan ketersediaan P. Pengendapan dan pelarutan merupakan proses yang sangat lambat. Pelarutan dan pengendapan P juga dapat terjadi karena perubahan potensi lembu merah yang disebabkan oleh genangan air musiman atau berkala dan pengeringan tanah. Siklus mikroba P dari bentuk larut anorganik ke bentuk organik tidak larut dikenal sebagai imobilisasi. Kebalikannya dikenal sebagai mineralisasi. Mineralisasi P dikatalisis oleh enzim fosfatase.<ref name=":1" />
Baris 25:
[[File:Global - Global Fertilizer and Manure, Version 1 Phosphorus Fertilizer Application (6073486893).jpg|thumb|Phosphorus fertilizer application]]
[[File:Global Global Fertilizer and Manure, Version 1 Phosphorus in Manure Production (6073493827).jpg|thumb|Phosphorus in manure production]]
Beberapa dampak manusia terhadap daur fosfor diantaranya: penggunaan pupuk sintesis yang berlebihan. Fosfor sangatlah penting bagi pertumbuhan dan kelangsungan hidup organisme sehingga berdampak pada ekosistem sekitar. Namun, kegiatan manusia yang tidak sesuai dapat mempengaruhi siklus fosfat melalui penambangan fosfor, menjadikan pupuk, dan memproduksi pupuk dalam jumlah besar untuk digunakan di banyak negara. Pengangkutan fosfor dalam makanan dari pertanian ke banyak daerah telah memberikan dampak besar dalam siklus fosfor global. Apabila jumlah nutrisi berlebihan terutama nitrogen dan fosfor maka ekosistem perairan akan rusak. Air yang kaya akan fosfor akibat limpasan pertanian dan dari limbah yang tidak diolah dengan benar sebelum dibuang. Masuknya P akibat aktivitas pertanian dapat mempercepat eutrofikasi.<ref>{{Cite journal|last=Daniel|first=T. C.|last2=Sharpley|first2=A. N.|last3=Lemunyon|first3=J. L.|date=1998|title=Agricultural Phosphorus and Eutrophication: A Symposium Overview|url=https://acsess.onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.2134/jeq1998.00472425002700020002x|journal=Journal of Environmental Quality|language=en|volume=27|issue=2|pages=251–257|doi=10.2134/jeq1998.00472425002700020002x|issn=1537-2537}}{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Drainase yang buruk atau di daerah dengan salju yang mencair dapat menyebabkan genagan berkisar 7 - 10 hari, menyebabkan peningkatan signifikan pada fosfor. Selain itu, adanya reduksi tanah menyebabkan pergeseran fosfor, hal ini harus menjadi perhatian khusus dalam pengelolaan lingkungan di suatu wilayah tertentu dan masalah utama terdapat pada pembuangan limbah pertanian.<ref>{{Cite journal|last=Ajmone-Marsan|first=F.|last2=Côté|first2=D.|last3=Simard|first3=R. R.|date=2006-04|title=Phosphorus Transformations under Reduction in Long-term Manured Soils|url=http://link.springer.com/10.1007/s11104-005-5929-6|journal=Plant and Soil|language=en|volume=282|issue=1-2|pages=249|doi=10.1007/s11104-005-5929-6|issn=0032-079X}}</ref>
== Lihat juga ==
|