Soemitro Sastrodihardjo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Johan ardi (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Glorious Engine memindahkan halaman Soemitro ke Soemitro Sastrodihardjo |
||
(10 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 4:
|caption = Jenderal Soemitro
|birth_date = {{birth date|1927|1|13}}
|birth_place = [[
|death_date = {{death date and age|1998|5|10|1927|1|13}}
|death_place = [[Jakarta]]
Baris 16:
|successor = [[Surono Reksodimedjo]]
|president = [[Soeharto]]
|office1 = Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban {{!}}Panglima Komando Keamanan dan Ketertiban
|order1 = ke-3
|term_start1 = 9 September 1971
|term_end1 = 2 Maret 1974
|president1 = [[Soeharto]]
|vicepresident1 = [[Hamengkubuwono IX]]
|predecessor1 = [[Maraden Panggabean]]
|successor1 = [[Soeharto|Jenderal TNI (Purn.) Soeharto]]
|allegiance = {{bulleted list|{{flag|Kekaisaran Jepang}} (1943—1945)|[[Indonesia]] (1945—1974)}}
|serviceyears = 1943—1974
Baris 32 ⟶ 40:
|religion =
}}
[[Jenderal]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) '''Soemitro Sastrodihardjo''' atau lebih dikenal dengan nama '''Soemitro''' ({{lahirmati|[[Krejengan, Probolinggo|Krejengan]], [[
== Riwayat Hidup ==
Baris 41 ⟶ 49:
Saat ada permintaan menjadi prajurit pembantu, ia segera melamar ke [[PETA]]. Bersama beberapa rekannya, ia diterima, dan diberangkatkan ke [[Kota Bogor|Bogor]]. Selama pendidikan, ia terkenal sebagai perwira yang paling nakal dan pelanggar peraturan. Saat [[Agresi Militer Belanda II|agresi Belanda II]], ia menjabat wakil Komandan Sub-Wehkreise di [[Kota Malang|Malang]], dan mendapat perintah dari Panglima Komando Jawa, [[Abdul Haris Nasution|Kolonel Nasution]] untuk melakukan perang wingate, sebuah strategi yang dilakukan Jenderal Wingate asal [[Burma]], mirip dengan strategi [[gerilya]]. Ia sukses.<ref name="sm" />
Soemitro kemudian diangkat menjadi Komandan Batalyon I di Malang. dan ia ditantang Mayjen [[Bambang Soegeng]] untuk membersihkan segitiga [[Kabupaten Sidoarjo|Sidoarjo]], [[Kota
Pada 1952, Sumitro masuk Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (SSKAD) di Bandung. Ia terlibat dalam [[Peristiwa 17 Oktober]] di mana Kolonel AH Nasution, Kepala Staf Angkatan Darat menempatkan tank di sekitar Istana Presiden untuk meminta Presiden Sukarno membubarkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Sumitro ingat bahwa resimen yang dipimpin oleh [[Kemal Idris]] mengejar Sumitro dan perwira Jawa Timur lainnya tetapi gagal menangkapnya.<ref name="sm" /> Melarikan diri ke Jawa Timur, Sumitro diberi komando atas 3 batalyon dan diperintahkan membela pemerintah pusat jika situasi menyebar ke provinsi. Situasi mereda dan Sumitro kembali ke Bandung untuk menyelesaikan pendidikannya.
Baris 47 ⟶ 55:
Setelah SSKAD, Sumitro terus naik pangkat di TT V. Pada tahun 1952, ia menjadi Asisten 2 Panglima TT V, naik menjadi Kepala Staf Resimen pada tahun 1953 dan Komandan Resimen pada tahun 1955. Sumitro kemudian kembali ke Bandung pada tahun 1956, menjadi pengajar di SSKAD dan mengambil Sekolah Lanjutan Perwira II. Pada tahun 1958, Sumitro berangkat ke Amerika Serikat untuk menghadiri Sekolah Infanteri Angkatan Darat Amerika Serikat di [[Fort Benning]]. Sekembalinya ke Indonesia, Sumitro kembali ditempatkan di Bandung sebagai Komandan Pusat Senjata Infanteri. Dia memegang posisi tersebut hingga tahun 1963 di mana dia menjadi Ketua Dewan Perencanaan Angkatan Darat. Sementara itu, Sumitro juga memanfaatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan militernya. Pada tahun 1963, Sumitro masuk Sekolah Staf dan Komando ABRI. Dia juga pergi ke luar negeri lagi, belajar di ''Führungsakademie der Bundeswehr'' di Hamburg, Jerman Barat.
Lengkapnya pendidikan militer Sumitro diakui oleh rekan-rekannya hingga mereka menyarankan agar dia mencoba menjadi Panglima. Sumitro selalu menolak, tapi pada 1965 ia menerima pengangkatan sebagai Panglima [[Komando Daerah Militer VI/Mulawarman|Kodam IX / Mulawarman]] atas saran Jendral [[Ahmad Yani]]. Sebagai Panglima Kodam ini, Sumitro bertanggung jawab atas keamanan [[Kalimantan Timur]]. Sumitro dengan cepat mengembangkan reputasi sebagai seorang anti-komunis. Ia menangkap pejabat yang organisasinya berafiliasi dengan [[Partai Komunis Indonesia]] (PKI).<ref>{{Cite web|title=Kodam Mulawarman: Perbedaan Tajam Dua Pangdam dan Penangkapan PKI|url=https://tirto.id/kodam-mulawarman-perbedaan-tajam-dua-pangdam-dan-penangkapan-pki-eUbZ|website=tirto.id|language=id|access-date=2020-09-19}}</ref> Ketika berita itu sampai ke Soekarno, ia pun dipanggil ke Jakarta dan mendapat teguran.
=== Transisi dari Orla ke Orba ===
Baris 131 ⟶ 139:
== Penghargaan ==
=== Tanda jasa ===
{| style="margin:1em auto; text-align:center;"
|-
| colspan="3"|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Republik Indonesia Utama.png|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=PIta (Ribbon) Bintang Mahaputera Utama.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Gerilya.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Dharma.png|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Kartika Eka Paksi Utama.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Jalasena Utama.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Bhayangkara Utama.png|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Kartika Eka Paksi Pratama.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Jalasena Pratama.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Kartika Eka Paksi Nararya.gif|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Indonesian Armed Forces "8 Years" Service Star (1945-1953).gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana Kesetiaan XXIV.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalancana Perang Kemerdekaan I.gif|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana Perang Kemerderkaan II.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana GOM I.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana G.O.M. II.gif|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana Satya Dharma.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana Wira Dharma (1963).gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Satyalencana Dwidya Sistha.png|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana Penegak.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Medali Veteran Perdamaian.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Panglima Setia Mahkota (P.S.M.) Ribbon bar.png|width=100}}
|}
{| class="wikitable" width="60%" style="margin:1em auto; text-align:center;"
|-
!Baris ke-1
| colspan="3"|[[Bintang Republik Indonesia Utama]] (10 Maret 1973)<ref>{{cite book |title= Daftar WNI yang Menerima Tanda Kehormatan Bintang Republik Indonesia 1959 - sekarang|url=https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20200107/3822wni_penerima_tanda_kehormatan_bintang_republik_indonesia_1959_sekarang.pdf |access-date=4 Oktober 2021}}</ref>
|-
!Baris ke-2
| colspan="1"|[[Bintang Mahaputera Utama]] (17 Juli 1970)<ref>{{cite book |title=Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003 |url=https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20180910/41462-Bintang_Mahaputera_tahun_1959-2003.pdf |access-date=4 Oktober 2021}}</ref>
| colspan="1"|[[Bintang Gerilya]]
| colspan="1"|[[Bintang Dharma]]
|-
!Baris ke-3
| colspan="1"|[[Bintang Kartika Eka Paksi|Bintang Kartika Eka Paksi Utama]]
| colspan="1"|[[Bintang Jalasena|Bintang Jalasena Utama]]
| colspan="1"|[[Bintang Bhayangkara|Bintang Bhayangkara Utama]]
|-
!Baris ke-4
| colspan="1"|[[Bintang Kartika Eka Paksi|Bintang Kartika Eka Paksi Pratama]] (4 Oktober 1972)<ref>{{Cite web|last=Perpustakaan Nasional|first=Yayasan Idayu|date=1972|title=upacara penyematan Bintang Kartika Eka Paksi kelas I dan Bintang Yalasena kelas I kepada Wapangkopkamtib Jenderal Sumitro dengan inspektur upacara Wapangab Jenderal M. Panggabean tempat Aula Hankam tanggal 4 Oktober 1972|url=https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=338439|website=Online Public Access Catalog Perpustakaan Nasional RI}}</ref>
| colspan="1"|[[Bintang Jalasena|Bintang Jalasena Pratama]]
| colspan="1"|[[Bintang Kartika Eka Paksi|Bintang Kartika Eka Paksi Nararya]]
|-
!Baris ke-5
| colspan="1"|[[Bintang Sewindu Angkatan Perang Republik Indonesia]]
| colspan="1"|[[Satyalancana Kesetiaan]] 24 Tahun
| colspan="1"|[[Satyalancana Perang Kemerdekaan I]]
|-
!Baris ke-6
| colspan="1"|[[Satyalancana Perang Kemerdekaan II]]
| colspan="1"|[[Satyalancana G.O.M I]]
| colspan="1"|[[Satyalancana G.O.M II]]
|-
!Baris ke-7
| colspan="1"|[[Daftar tanda kehormatan di Indonesia#Bekas|Satyalancana Satya Dharma]]
| colspan="1"|[[Satyalancana Wira Dharma]]
| colspan="1"|[[Satyalancana Dwidya Sistha]]
|-
!Baris ke-8
| colspan="1"|[[Satyalancana Penegak]]
| colspan="1"|Bintang Legiun Veteran Republik Indonesia (1989)<ref>{{Cite web|last=Tempomedia|title=Penghargaan bintang LVRI|url=https://majalah.tempo.co/read/album/22261/penghargaan-bintang-lvri|website=majalah.tempo.co|language=en|access-date=2023-04-18}}</ref>
| colspan="1"|[[Darjah Yang Mulia Setia Mahkota Malaysia|Panglima Setia Mahkota (P.S.M.)]] - Malaysia (1971)<ref>{{cite book |title=Senarai Penuh Penerima Darjah Kebesaran Bintang dan Pingat Persekutuan Tahun 1971 |url=https://www.istiadat.gov.my/wp-content/uploads/2020/08/1971.pdf |access-date=4 Oktober 2021}}</ref>
|}
== Karya tulis ==
Baris 175 ⟶ 234:
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]
[[Kategori:Tokoh
[[Kategori:Tokoh dari Kecamatan Krejengan]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 45]]
[[Kategori:Tokoh Orde Baru]]
Baris 182 ⟶ 242:
[[Kategori:Penerima Bintang Dharma]]
[[Kategori:Penerima Bintang Gerilya]]
[[Kategori:Penerima Bintang Sewindu APRI]]
|