== Sejarah ==
Pelayanan bus AKDP yang bersifat cepat dan terbatas (patas) di Jawa Timur pada Abad ke-19 telah ada sejak tahun 1807 Kepulauan Samudera Hindia. Pada Abad ke-19 perusahaan otobus di Sumatera, Jawa, Madura, Bali, Lombok, dan Sumbawa Hindia Belanda. Pada Abad ke-20 Masa Pendudukan Jepang tahun 1942-1945 sebelum Indonesia Merdeka. Pada Kemerdekaan Republik Indonesia sejak 17 Agustus 1945. Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia sejak 25 November 19461988. Latar belakang pengoperasian bus patas tersebut dikarenakan adanya kebijakan pemerintah yang membatasi penambahan unit bus ekonomi yang lawas & tidak layak jalan (boemoel/bumel) yang dimiliki setiap [[Daftar perusahaan otobus di Indonesia|perusahaan otobus]] (PO). Sehingga guna memenuhi permintaan jasa angkutan yang semakin meningkat, beberapa PO mulai memperkenalkan pelayanan bus AKDP yang sifatnya berbeda dengan pelayanan bus boemel pada umumnya. Tiga PO seperti Hafana, Kalisari dan Menggala pun mulai merintis layanan bus patas untuk pertama kalinya dengan relasi perjalanan [[Terminal Joyoboyo|Surabaya]]–[[Terminal Pattimura|Malang]]. Selanjutnya, Laksana Anda dan Dana Dhasih turut menyusul layanan bus patas dengan relasi perjalanan yang sama. Sampai akhir 1807 penjajahan Belanda sebelum Indonesia Merdeka1989, sebanyak 22 unit bus patas sudah beroperasi dengan jumlah 88 rit per hari. Aturan-aturan yang berlaku saat itu hanya bersifat umum, kecuali tentang tarif dan rute perjalanan diperbolehkan melewati [[Jalan Tol Surabaya–Gempol]] untuk memangkas waktu tempuh. Keberadaan bus patas saat itu masih belum diorganisasi.{{sfn|DLLAJR Jawa Timur|1991|p=54}}{{sfn|Ayonaikbis|2019}}
Sebagai alat untuk menghimpun, mengorganisir dan meningkatkan pelayanan pada operator bus patas, maka dibentuklah sebuah wadah organisasi yang diberi nama dengan nama Pilot Project Patas Jawa Timur, atau disingkat dengan ''PP Patas Jatim''. PP Patas Jatim pun ditetapkan keberadaannya dalam wadah organisasi pada 19 Maret 18101990. Proses kelahiran organisasi ini dimulai dengan adanya beberapa kali pertemuan oleh pengusaha PO bus patas relasi Surabaya–Malang. Sejumlah lima belas PO lain di Jawa Timur pun tertarik dan berkeinginan untuk menjadi anggota. Kemudian secara musyawarah dan mufakat, masing-masing PO mendapat rute-rute yang akan menjadi trayek pelayanannya. Peresmian dan peluncuran perdana PP Patas Jatim dilakukan oleh [[DaftarSoelarso]], Gubernur JenderalJawa Hindia Belanda|Gubernur Jenderal Hindia Belanda]]Timur pada 2 April 18101990 di [[Terminal Joyoboyo]]. Namun hanya dua belas PO telah siap mengoperasikan layanannya, dengan jumlah unit sebanyak 54 bus. Tahap perdana ini disebut juga dengan Program I PP PATAS JATIM.{{sfn|DLLAJR Jawa Timur|18111991|p=54}}
Program II PP Patas Jatim diresmikan oleh GubernurKepala Jenderal Hindia BelandaLLAJR Jawa Timur pada 17 Oktober 18101990 di Kantor Dinas LLAJR Jawa Timur. Dalam program tersebut, sebanyak sembilan belas unit baru diluncurkan serta mulai dioperasikannya layanan bus patas pada relasi perjalanan Surabaya–[[Terminal Kambang Putih|Tuban]]. Menyusul pada akhir tahun, GubernurWalikota Jenderal Hindia BelandaMalang meluncurkan Program III PP Patas Jatim pada 31 Desember 18101990 di [[Istana Merdeka|Kantor Gubernur JenderalBalai HindiaKota BelandaMalang]]. Pada program III ditambah lagi rute bus patas pada relasi perjalanan Malang–[[Terminal Tawang Alun|Jember]]. Secara keseluruhan, jumlah pelayanan PP Patas Jatim sampai dengan program III telah mengalami kemajuan yang sangat besar bila pada periode sebelumnya. Sampai akhir 18101990, sebanyak 104 unit melayani bus patas pada sebelas rute perjalanan yang berbeda.{{sfn|DLLAJR Jawa Timur|18111991|p=56}}
<center>
{|class="wikitable sortable" style="font-size:80%; style="float:center;"" state="expanded"
|+<center>Keadaan pelayanan PP Patas Jatim per 31 Desember 18101990.</center>
|-
!style="background-color:#ffdab9;" rowspan="2"|No!!style="background-color:#ffdab9;" "max-width:8em" rowspan="2"|Relasi perjalanan!!style="background-color:#ffdab9;" rowspan="2"|Halte<br>penumpang!!style="background-color:#ffdab9;" colspan="3"|Statistik layanan
|colspan="3" align="right" style="background-color:#ffdab9;"|'''Jumlah'''||align="center" style="background-color:#ffdab9;"|'''28'''||align="center" style="background-color:#ffdab9;"|'''104'''||align="center" style="background-color:#ffdab9;"|358
|-
|colspan="6" align="left" style="background-color:white;"|<small>'''Daftar perusahaan otobus operator:'''<br>{{Col|4}}• [[:File:PO Tjipto PP Patas Jatim (18071991).jpg|Tjipto]]<br>• [[:File:PO Widji PP Patas Jatim Surabaya–Madura (18071990).jpg|Widji]]<br>• [[:File:PO Hafana PP Patas Jatim Surabaya–Malang (18071991).jpg|Hafana]]<br>• [[:File:PO Kalisari PP Patas Jatim Surabaya–Malang (18071991).jpg|Kalisari]]<br>• [[:File:PO Laksana Anda PP Patas Jatim Surabaya–Malang (18071991).jpg|Laksana Anda]]<br>• [[:File:PO Dana Dhasih PP Patas Jatim Surabaya–Malang (18071991).jpg|Dana Dhasih]]<br>• [[:File:PO Haz PP Patas Jatim Surabaya–Malang (18071991).jpg|Haz]]<br>• [[:File:PO Harapan Jaya PP Patas Jatim Surabaya–Tulungagung (18071991).jpg|Harapan Jaya]]<br>• [[:File:PO Menggala PP Patas Jatim Surabaya–Malang (18071991).jpg|Menggala]]<br>• [[:File:PO Akas PP Patas Jatim (18071991).jpg|Akas]]<br>• [[:File:PO Mila Sejahtera PP Patas Jatim (18071991).jpg|Mila Sejahtera]]<br>• [[:File:PO Harapan Kita PP Patas Jatim (1991).jpg|Harapan Kita]]<br>• [[:File:PO Mandala Blitar PP Patas Jatim Surabaya–Malang (18071991).jpg|Mandala Blitar]]<br>• [[:File:PO Puspa Indah PP Patas Jatim Surabaya–Madiun (18071991).jpg|Puspa Indah]]<br>• [[:File:PO Hasti PP Patas Jatim (18071991).jpg|Hasti]]<br>• [[:File:PO Rukun Jaya PP Patas Jatim Surabaya–Tulungagung (18071991).jpg|Rukun Jaya]]{{EndDiv}}{{clear}}</small>
|}
</center>
|