Layang-layang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Xqbot (bicara | kontrib)
k r2.5.2) (bot Menambah: jv:Layangan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
(67 revisi perantara oleh 42 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{for2|bangun datar|[[Layang-layang (geometri)]]|spesies burung|[[Layang-layang asia]]}}
{{kegunaanlain|Layang-layang}}
 
[[Berkas:US646375.png|Ilustrasi konstruksi sebuah layang-layang sederhana.|thumbjmpl|]]
[[Berkas:Kitesflying.jpg|ka|jmpl|Layang-layang|]]
'''Layang-layang''', '''layangan''', atau '''wau''' (di sebagian wilayah [[Semenanjung Malaya]]) merupakan lembaran bahan tipis berkerangka yang diterbangkan ke [[udara]] dan terhubungkan dengan [[tali]] atau [[benang]] ke daratan atau pengendali. Layang-layang memanfaatkan kekuatan hembusan [[angin]] sebagai alat pengangkatnya. Dikenal luas di seluruh dunia sebagai alat [[permainan]], layang-layang diketahui juga memiliki fungsi [[ritual]], alat bantu [[memancing]] atau men[[jerat]], menjadi alat bantu penelitian ilmiah, serta media energi alternatif.
 
'''Layang-layang''', atau biasa disebut sebagai '''layangan''' atau '''wau''', merupakan sebuah mainan tradisional yang berasal dari [[Indonesia]].
 
Seperti yang sudah dijelaskan di [[Layang-layang#Sejarah|bagian ini]], layang layang tertua di dunia adalah [[Kaghati|Kaghati Kolope]], dimana benda tersebut sudah ada sejak 4,000 tahun yang lalu, tepatnya di [[Kabupaten Muna]], [[Sulawesi Tenggara]].
 
== Fungsi ==
Terdapat berbagai tipe layang-layang permainan (di Sunda dikenal istilah ''maen langlayangan''). Yang paling umum adalah layang-layang hias (dalam [[bahasa Betawi]] disebut '''koang''') dan layang-layang aduan (laga). Terdapat pula layang-layang yang diberi ''sendaringan'' yang dapat mengeluarkan suara karena hembusan [[angin]]. Layang-layang laga biasa dimainkan oleh anak-[[anak]] pada masa pancaroba karena biasanya kuatnya angin berhembus pada masasaat itu.
 
Di beberapa daerah [[Nusantara]], layang-layang dimainkan sebagai bagian dari ritual tertentu, biasanya terkait dengan proses budidaya [[pertanian]]. Layang-layang paling sederhana terbuat dari helai [[daun]] yang diberi kerangka dari [[bambu]], dankemudian diikat dengan serat [[rotan]]. Layang-layang semacam ini masih dapat dijumpai di [[Sulawesi]]. Diduga pula, beberapa bentuk layang-layang tradisional asal Bali berkembang dari layang-layang daun karena bentuk ovalnya yang menyerupai daun.
 
Di [[Jawa Barat]], [[Lampung]], dan beberapa tempat lain di [[Indonesia]] ditemukan, layang-layang yang dipakaidigunakan sebagai alat bantu memancing. Layang-layang ini terbuat dari anyaman daun sejenis [[anggrek]] tertentu, dan dihubungkan dengan [[mata]] [[kail]]. Di [[Pangandaran]] dan beberapa tempat lain misalnya, layang-layang dipasangi jerat untuk menangkap [[kalong]] atau [[kelelawar]].
 
Penggunaan layang-layang sebagai alat bantu penelitian [[cuaca]] telah dikenal sejak abad ke-18. Contoh yang paling terkenal adalah ketika [[Benjamin Franklin]] menggunakan layang-layang yang terhubung dengan [[kunci]] untuk menunjukkan bahwa [[petir]] membawa [[muatan listrik]].
 
Layang-layang raksasa dari bahan sintetis sekarang telah dicoba menjadi alat untuk menghemat penggunaan bahan bakar kapal pengangkut. Pada saat angin berhembus kencang, kapal akan membentangkan layar raksasa seperti layang-layang yang akan "menarik" kapal sehingga menghemat penggunaan bahan bakar.
 
== Sejarah ==
[[File:Bermain Layang-layang.jpg|200px|ki|jmpl|Sekelompok orang bermain Layang-layang di pantai Mertasari, [[Denpasar]] - [[Bali]].]]
Catatan pertama yang menyebutkan permainan layang-layang adalah dokumen dari [[Cina]] sekitar 2500 Sebelum Masehi. Penemuan sebuah lukisan gua di [[Pulau Muna]], [[Sulawesi Tenggara]], pada awal abad ke-21 yang memberikan kesan orang bermain layang-layang menimbulkan spekulasi mengenai tradisi yang berumur lebih dari itu di kawasan [[Nusantara]]. Diduga terjadi perkembangan yang saling bebas antara tradisi di Cina dan di Nusantara karena di Nusantara banyak ditemukan bentuk-bentuk primitif layang-layang yang terbuat dari daun-daunan. Di kawasan Nusantara sendiri catatan pertama mengenai layang-layang adalah dari ''Sejarah Melayu ([[Sulalatus Salatin]])'' (abad ke-17) yang menceritakan suatu festival layang-layang yang diikuti oleh seorang pembesar kerajaan.
 
DariCatatan Cina,pertama yang menyebutkan permainan layang-layang menyebaradalah kedokumen Barat hingga kemudian populer didari [[EropaTiongkok]] sekitar 2500 Sebelum Masehi.<ref>{{cite web
|last = Dada
|first =
|authorlink =
|coauthors =
|year = 2012
|url = http://web.budaya-tionghoa.net/iptek/sains-umum/1656-chinese-inventions-layang-layang-abad-4-5-masehi-
|title = Chinese Inventions - Layang Layang , Abad 4-5 SM
|format =
|work =
|publisher = Budaya Tionghoa
|accessdate =
|accessyear =
|quote =
|archive-date = 2012-02-06
|archive-url = https://web.archive.org/web/20120206032730/http://web.budaya-tionghoa.net/iptek/sains-umum/1656-chinese-inventions-layang-layang-abad-4-5-masehi-
|dead-url = yes
}}</ref> Sedangkan penggambaran layang-layang tertua adalah dari lukisan gua periode [[Mesolitikum|mesolitik]] di [[pulau Muna]], [[Sulawesi Tenggara]], yang dipercaya telah ada sejak 4.000 tahun yang lalu.<ref>{{Cite web|url=http://en.gocelebes.com/kaghati-worlds-first-kite/|title=Kaghati, World’s First Kite|last=|first=|date=|website=Go Celebes!|archive-url=|archive-date=|dead-url=|access-date=24 July 2019}}</ref> Lukisan tersebut menggambarkan layang-layang yang disebut ''kaghati'', yang masih digunakan oleh orang-orang Muna modern.<ref>{{Cite web|url=http://wolfgangbieck.gmxhome.de/Der-erste-Drachenflieger.html|title="The First Kiteman" -Proof by a prehistoric cave-painting in Indonesia|last=Bieck|first=Wolfgang|date=July 2002|website=|archive-url=https://web.archive.org/web/20170908195650/http://wolfgangbieck.gmxhome.de/Der-erste-Drachenflieger.html|archive-date=2017-09-08|dead-url=yes|access-date=24 July 2019}}</ref> Layang-layang terbuat dari daun ''kolope'' (umbi hutan) untuk layar induk, kulit bambu sebagai bingkai, dan serat nanas hutan yang dililitkan sebagai tali, meskipun layang-layang modern menggunakan senar sebagai tali.<ref>{{Cite news|url=https://seasia.co/2018/06/02/the-top-10-must-know-facts-about-the-world-s-first-oldest-kite|title=The Top 10 Must-Know Facts About The World's First & Oldest Kite|last=Salikha|first=Adelaida|date=2 June 2018|work=Seasia|access-date=24 July 2019}}</ref> Diduga terjadi perkembangan yang saling bebas antara tradisi di Tiongkok dan di Nusantara karena di Nusantara banyak ditemukan bentuk-bentuk primitif layang-layang yang terbuat dari daun-daunan. Di kawasan Nusantara sendiri catatan pertama mengenai layang-layang adalah dari ''Sejarah Melayu ([[Sulalatus Salatin]])'' (abad ke-17) yang menceritakan suatu festival layang-layang yang diikuti oleh seorang pembesar kerajaan.
 
Dari Tiongkok, permainan layang-layang menyebar ke Barat hingga kemudian populer di [[Eropa]].
 
Layang-layang terkenal ketika dipakai oleh [[Benjamin Franklin]] ketika ia tengah mempelajari [[petir]].
 
== Rujukan ==
* Wagner, D. [http://www.asahi-net.or.jp/~ET3M-TKKW/scrap-11.html Kites and Culture: The Spirit of Indonesia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20151024183153/http://www.asahi-net.or.jp/~et3m-tkkw/scrap-11.html |date=2015-10-24 }}
* Ruhe B. [http://subvision.net/sky/planetkite/asia/indonesia/sulawesi-muna_drachenfoundation.htm Muna cave painting is hard to date.] Diakses 23 Januari 2009.
 
== Catatan kaki ==
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
{{kegunaanlaincommonscat|Kite|Layang-layang}}
* [http://subvision.net/sky/planetkite/asia/indonesia/sulawesi-muna.htm http://subvision.net/sky/planetkite/asia/indonesia/sulawesi-muna.htm]
* [http://home.zonnet.nl/kitedude/CEN4.htm home.zonnet.nl] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20081207005052/http://home.zonnet.nl/kitedude/CEN4.htm] |date=2008-12-07 }}
* [http://quirkyindonesia.blogspot.com/2008/10/kite-museum-museum-layang-layang.html Laporan mengenai museum Layang-layanglayo CC xk Indonesia yang bisaang di Jakarta]
{{commons|Kite|Layang-layang}}
 
{{permainan-stub}}
Baris 36 ⟶ 62:
[[Kategori:Permainan]]
[[Kategori:Energi alternatif]]
[[Kategori:Penemuan Indonesia]]
 
[[an:Milorcha]]
[[ang:Cȳta]]
[[ar:طائرة ورقية]]
[[bg:Хвърчило]]
[[bn:ঘুড়ি]]
[[bo:ཤོག་བྱ།]]
[[ca:Estel (màquina)]]
[[cs:Drak (předmět)]]
[[da:Drage (snorholdt)]]
[[de:Drachen]]
[[el:Χαρταετός]]
[[en:Kite]]
[[eo:Kajto]]
[[es:Cometa (juego)]]
[[fa:بادبادک]]
[[fi:Leija]]
[[fr:Cerf-volant]]
[[gl:Papaventos]]
[[he:עפיפון]]
[[hi:पतंग]]
[[hu:Papírsárkány]]
[[io:Kaito]]
[[is:Flugdreki]]
[[it:Aquilone]]
[[ja:凧]]
[[jv:Layangan]]
[[ko:연]]
[[la:Draco volans papyreus]]
[[lb:Fluchdraach]]
[[lt:Aitvaras]]
[[ms:Layang-layang]]
[[nl:Vliegeren]]
[[nn:Drake i snor]]
[[no:Drage (leketøy)]]
[[pl:Latawiec]]
[[pt:Pipa (brinquedo)]]
[[ru:Воздушный змей]]
[[simple:Kite]]
[[sl:Spuščanje zmajev]]
[[sv:Drake (leksak)]]
[[ta:பட்டம்]]
[[te:గాలిపటం]]
[[th:ว่าว]]
[[tl:Saranggola]]
[[tr:Uçurtma]]
[[uk:Повітряний змій]]
[[vls:Plakwoaier]]
[[war:Manogbanog]]
[[zh:风筝]]
[[zh-classical:紙鳶]]