Museum Fatahillah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
(14 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{coord|-6.135230|106.813301|display=title|type:landmark}}▼
{{Infobox
| name = Museum Sejarah Jakarta
|image = Jakarta Indonesia Jakarta-History-Museum-02.jpg▼
|
| native_name_lang =
| logo =
|architect= W. J. van de Velde▼
| logo_upright =
|
| logo_caption =
▲| image = Jakarta Indonesia Jakarta-History-Museum-02.jpg
| image_upright =
| alt =
|location = Jl. Taman Fatahillah No. 1, [[Jakarta Barat]], [[DKI Jakarta]], [[Indonesia]]▼
| caption = Foto panorama Museum Sejarah Jakarta dilihat dari [[Taman Fatahillah]]
|director = ▼
| map_type =
|curator = ▼
| map_relief =
| map_size =
| map_caption =
| map_dot_label =
|
| established = <!-- {{start date|YYYY|MM|DD|df=y}} -->
|label = Museum Sejarah Jakarta▼
| dissolved = <!-- {{end date|YYYY|MM|DD|df=y}} -->
▲|coordinates = {{coord|-6.135199|106.813300}}}}}}
'''Museum Fatahillah''' memiliki nama resmi '''Museum Sejarah Jakarta''' adalah sebuah [[museum]] yang terletak di Jalan Taman Fatahillah Nomor 1, [[Jakarta Barat]], dengan luas lebih dari 1.300 meter persegi.▼
| accreditation =
| key_holdings =
| collections =
| collection_size =
| visitors =
| founder =
| executive_director =
| deputy_director =
| leader_type =
| leader =
▲| director =
| president =
| ceo =
| chairperson =
▲| curator =
▲| architect = W. J. van de Velde
| historian =
| owner =
| employees =
| publictransit =
| parking =
| website = {{URL|jakarta-tourism.go.id/article/detail/museum-fatahillah}}
| network =
| embedded = <!-- or |nrhp= -->
}}
▲'''Museum Fatahillah''' memiliki nama resmi '''Museum Sejarah Jakarta''' adalah sebuah [[museum]] yang terletak di Jalan Taman Fatahillah Nomor 1, [[Jakarta Barat]], [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta]], [[Indonesia]] dengan luas lebih dari 1.300 meter persegi.
Bangunan ini dahulu merupakan Balai Kota Batavia ([[bahasa Belanda]]: ''Stadhuis van Batavia'') yang dibangun pada tahun 1707-1710 atas perintah Gubernur Jenderal [[Joan van Hoorn]]. Bangunan ini menyerupai [[Istana Raja Amsterdam|Istana Dam]] di [[Amsterdam]], terdiri atas bangunan utama dengan dua sayap di bagian timur dan barat serta bangunan sanding yang digunakan sebagai kantor, ruang pengadilan, dan ruang-ruang bawah tanah yang dipakai sebagai penjara. Pada tanggal [[30 Maret]] [[1974]], bangunan ini kemudian diresmikan oleh bapak Ali Sadikin sebagai Museum Sejarah Jakarta.
== Sejarah ==
=== Sejarah
[[Berkas:Batavia-stadthuys.jpg|kiri|jmpl|250px|Lukisan balai kota kedua Batavia pada tahun 1682]]
[[Berkas:Batavia - Townhall 1770.jpg|jmpl|250px|Lukisan balai kota Batavia oleh [[Johannes Rach]] tahun 1770]]
Baris 42 ⟶ 68:
Seperti umumnya di Eropa, balai kota dilengkapi dengan lapangan yang dinamakan Stadhuisplein. Menurut sebuah lukisan yang dibuat oleh Johannes Rach, di tengah lapangan tersebut terdapat sebuah air mancur yang merupakan satu-satunya sumber air bagi masyarakat setempat. Air itu berasal dari Pancoran Glodok yang dihubungkan dengan pipa menuju Stadhuiplein. Tetapi air mancur tersebut hilang pada abad ke-19. Pada tahun 1972, diadakan penggalian terhadap lapangan tersebut dan ditemukan pondasi air mancur lengkap dengan pipa-pipanya. Maka dengan bukti sejarah itu dapat dibangun kembali sesuai gambar Johannes Rach, lalu terciptalah air mancur di tengah Taman Fatahillah. Pada tahun 1973 Pemda DKI Jakarta memfungsikan kembali taman tersebut dengan memberi nama baru yaitu ‘'’Taman Fatahillah”’ untuk mengenang panglima Fatahillah pendiri kota Jayakarta.
=== Sejarah
Pada tahun 1937, Yayasan Oud Batavia mengajukan rencana untuk mendirikan sebuah museum mengenai sejarah Batavia, yayasan tersebut kemudian membeli gudang perusahaan Geo Wehry & Co yang terletak di sebelah timur Kali Besar tepatnya di Jl. Pintu Besar Utara No. 27 (kini [[Museum Wayang]]) dan membangunnya kembali sebagai Museum Oud Batavia. Museum Batavia Lama ini dibuka untuk umum pada tahun 1939.
Baris 57 ⟶ 83:
Objek-objek yang dapat ditemui di museum ini antara lain perjalanan [[sejarah]] [[Jakarta]], replika peninggalan masa [[Tarumanegara]] dan [[Pajajaran]], hasil penggalian [[arkeologi]] di Jakarta, [[mebel]] antik mulai dari abad ke-17 sampai 19, yang merupakan perpaduan dari gaya Eropa, [[Republik Rakyat Tiongkok]], dan Indonesia. Juga ada [[keramik]], [[gerabah]], dan batu [[prasasti]]. Koleksi-koleksi ini terdapat di berbagai ruang, seperti Ruang Prasejarah Jakarta, Ruang Tarumanegara, Ruang Jayakarta, Ruang Fatahillah, Ruang Sultan Agung, dan Ruang Batavia.
Terdapat juga berbagai koleksi tentang kebudayaan [[Betawi]], [[numismatik]], dan [[becak]]. Bahkan kini
=== Galeri koleksi ===
Baris 82 ⟶ 108:
Untuk merekonstruksi sejarah masa lampau khususnya peristiwa pengadilan atas masyarakat yang dinyatakan bersalah, ditampilkan teater pengadilan di mana masyarakat dapat berimprovisasi tentang pelaksanaan pengadilan sekaligus memahami jiwa zaman pada abad ke-17.
# Wisata Kampung Tua, minimal 20 Orang
# Jelajah Malam Museum, minimal 20 Orang
Baris 90 ⟶ 116:
# Kunjungan ala tentara indonesia
===
Bagi orang dewasa tiket masuk akan dikenakan tarif Rp5.000 per orang, bagi anak-anak akan dikenakan biaya Rp2.000 per orang. Lain halnya dengan pengunjung yang menunjukkan identitas mahasiswa, tiket masuk Museum Jakarta bisa didapat dengan harga Rp3.000 per orang.
Baris 119 ⟶ 145:
{{reflist}}
== Pranala luar ==
{{commons cat|Jakarta History Museum}}
* {{id}} [https://jakarta-tourism.go.id/article/detail/museum-fatahillah Situs resmi Jakarta Tourism - Museum Fatahillah]
* {{id}} [https://museum.kemdikbud.go.id/museum/profile/museum+sejarah+jakarta Kemendikbudristek - Museum Fatahillah]
{{Batavia}}
{{Museum di Jakarta}}
{{Museum terkenal di Indonesia|state=collapsed}}
{{Topik Jakarta}}
{{Lokasi wisata Daerah Khusus Ibukota Jakarta}}
▲{{coord|-6.135230|106.813301|display=title|type:landmark}}
[[Kategori:Arsitektur Hindia Belanda]]
Baris 132 ⟶ 160:
[[Kategori:Bangunan dan struktur di Jakarta]]
[[Kategori:Bangunan bersejarah di Jakarta]]
[[Kategori:Museum sejarah]]
[[Kategori:Museum seni]]
|