Sang Hyang Tunggal: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Hestikarama (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Mengembalikan suntingan oleh Hestikarama (bicara) ke revisi terakhir oleh M. Adiputra Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan pranala ke halaman disambiguasi |
||
Baris 2:
'''Sang Hyang Tunggal''' adalah suami dari Dewi Wiranti (putri [[Sang Hyang Rekatatama]]) dan menjadi ayah dari Batara Ismaya ([[Semar]]), Batara Antaga ([[Togog]]), dan Batara Manikmaya ([[Bathara Guru]]). Ia merupakan anak dari [[Sang Hyang Wenang]] yang berkedudukan di Kahyangan Alang-Alang Kumitir atau Ondar-Andir Bawana di Istana Tampaksiring.<ref>Achmad Effendi Kadarisman. 2009. [http://sastra.um.ac.id/wp-content/uploads/2009/11/005-Sketsa-Puitika-Jawa.dc1.pdf Sketsa Puitika Jawa: Dari Rima Anak-Anak sampai Filsafat ''Rasa'']. Kegiatan ri Darma Dosen. [[Universitas Negeri Malang]]</ref>
Pada episode [[Dewa Ruci]], dia muncul sebagai [[Dewa Ruci]] dan bertemu [[Bima]] di dasar [[Laut Selatan]]. Bentuk wayangnya (dalam [[wayang kulit]]) termasuk kecil, seukuran wayang kulit bayi. Tokoh ini jarang dimainkan dalam pertunjukkan wayang kulit, karena episode yang memunculkannya memang sangat sedikit.
Kisah mistis perjalanan batin yang dialami oleh [[Bima]] sehingga bertemu dengan Sang Hyang Tunggal dalam [[Dewa Ruci]] sangat baik untuk diambil pelajarannya.
== Lihat juga ==
|