Buddhisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Faredoka (bicara | kontrib)
Faredoka (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
(44 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{kegunaanlain|Buddha (disambiguasi)}}
{{Buddhisme|all}}
'''Buddhisme''' ([[Pali]]: ''Buddhadhamma'', ''Buddhasāsana''; {{lang-sa|बुद्ध''Buddhadharma''}}, di [[Indonesia]] disebut agama Buddha),{{sfn|Wells|2008|p=}}{{sfn|Roach|2011|p=}} adalahdikenal sebuahjuga pandangansebagai [[filosofis]]'''Agama berpahamBuddha''', '''Buddha Dhamma''', atau '''Dhammavinaya''', adalah suatu [[nonteismeagama darmik]] yangdan berasalsebuah dari bagian timurtradisi [[anak benua Indiafilosofis]], denganyang berlandaskan kepada ajaran [[Siddhartha Gautama]]. Penyebaran Buddhisme di [[India]] dimulai sejak abad ke-4 SM hingga abad ke-6 SM.<ref>{{Citecite bookweb|lastlast1=KhairiahSiderits|first1=Mark|date=20182019|title=Buddha|url=httphttps://repositoryplato.uin-suskastanford.ac.idedu/16977entries/1buddha/Agama%20Budha.pdf|titlewebsite=AgamaThe Stanford BudhaEncyclopedia of Philosophy|locationpublisher=PekanbaruMetaphysics Research Lab, Stanford University|publisherarchive-url=Kalimediahttps://web.archive.org/web/20220521121053/https://plato.stanford.edu/entries/buddha/|isbn=978archive-602-6827-86-9|pagesdate=221 May 2022|access-3date=22 October 2021|url-status=live}}</ref> Buddhisme adalahmerupakan kelompokagama kepercayaandengan pengikut terbesarterbanyak keempat di dunia,<ref>"Buddhism". (2009). In ''[[Encyclopædia Britannica]]''. Retrieved November 26, November 2009, from Encyclopædia Britannica Online Library Edition.</ref>{{sfnsfnp|Lopez|2001|p=239}} dengan lebih dari 520 juta pengikut, atau lebih 7% populasi dunia, yang dikenal sebagai '''Buddhis''', yang mencakup tujuh persen dari populasi global.<ref group="web" name="autoPew_2012a">{{cite web|lastdate=Pew18 ResearchDecember Center2012|author-linktitle=Pew Research CenterBuddhists| authorlink url=http://www.pewforum.org/2012/12/18/global-religious-landscape-buddhist/|titlework=Global Religious Landscape: Buddhists | publisher =Pew Research Center|archive-url= httphttps://web.archive.org/web/20200408011020/https://www.pewforum.org/2012/12/18/global-religious-landscape-buddhist/|archive-date=8 April 2020|accessdateaccess-date=13 March 2015|url-status=live}}</ref><ref name="gordonconwell.edu">{{cite webcitation|url=http://www.gordonconwell.edu/resources/documents/1IBMR2015.pdf|title=Christianity 2015: Religious Diversity and Personal|journal=International ContactBulletin of Missionary Research|publishervolume=gordonconwell.edu39|issue=1|pages=28–29|date=January 2015|accessdatedoi=2015-05-2910.1177/239693931503900108|archives2cid=148475861|access-date=20172015-05-2529|archive-url=https://web.archive.org/web/20170525141543/http://www.gordonconwell.edu/resources/documents/1IBMR2015.pdf|deadarchive-urldate=yes25 May 2017|via=Gordon-Conwell Theological Seminary}}</ref> Buddhisme juga meliputi beragam [[ilmu]], nilai [[tradisi]], [[filosofi]], [[kepercayaan]], [[meditasi]], dan praktik [[spiritual]] yang sebagian besar berdasarkan pada [[Buddhisme prasektarian|ajaran-ajaran awal]] yang dikaitkan dengan Siddhartha Gautama dan menghasilkan [[filsafat Buddha|filsafat yang ditafsirkan]]. Buddhisme lahir di [[India kuno]] sebagai suatu tradisi [[Sramana]] sekitar antara abad ke-6 dan 4 SM, menyebar ke sebagian besar [[Asia]]. SangPenyebaran BuddhaBuddhisme dikenal oleh para Buddhis sebagai Sang Maha Guru Agung yang telah sadar atau tercerahkan yang membagikandi [[pengetahuan|wawasanAsia]]-Nya untukdimulai membantusejak [[makhlukabad hidup]]ke-4 mengakhiriSM [[dukkha|penderitaan]]hingga merekaabad denganke-6 melenyapkan ketidaktahuan/kebodohan/kegelapan batin (''[[tilakkhana|moha]]''), keserakahan (''[[Tilakkhana|lobha]]''), dan kebencian/kemarahan (''[[Tilakkhana|dosa]]'')SM. Berakhirnya atau padamnya [[Tilakkhana|moha, lobha, dan dosa]] disebut dengan [[Nibbana]].<ref>{{cite web
 
Sang Buddha dikenal oleh para Buddhis sebagai Sang Maha Guru Agung yang telah sadar atau tercerahkan yang membagikan [[pengetahuan|wawasan]]-Nya untuk membantu [[makhluk hidup]] mengakhiri [[dukkha|penderitaan]] (''dukkha'') mereka dengan melenyapkan kebodohan batin/delusi (''[[tilakkhana|moha]]''), keserakahan (''[[tilakkhana|lobha]]''), dan kebencian/kemarahan (''[[tilakkhana|dosa]]''). Berakhirnya atau padamnya ''moha'', ''lobha'', dan ''dosa'' disebut dengan [[Nibbana|Nibbāna]]. Untuk mencapai Nibbāna, seseorang perlu mengikuti [[Jalan Mulia Berunsur Delapan]].
{{Buddhisme}}
 
Dua aliran arus utama Buddhisme yang masih ada yangdan diakui secara umum oleh para ahli: adalah [[Theravada|Theravāda]] ("Aliran Para Sesepuh") dan [[Mahayana|Mahāyāna]] ("Kendaraan Agung"). Aliran [[Vajrayana|VajrāyānaVajrayāna]], suatu bentuk ajaran yang dihubungkan dengan ''siddha India'', dapat dianggap juga sebagai aliran ketiga atau hanya merupakan bagian dari Mahāyāna. Theravāda mempunyai pengikut yang tersebar luas di [[Sri Lanka]], dan [[Asia Tenggara]]. Mahāyāna, yang mencakup tradisi [[Buddha Tanah Murni|Tanah Murni]], [[Zen]], [[Agama Buddha Nichiren|Nichiren]], [[Buddhisme Shingon|Shingon]], dan [[Tiantai]] (Tiendai) dapat ditemukan di seluruh [[Asia Timur]]. [[Buddhisme Tibet]], yang melestarikan ajaran Vajrāyāna dari India abad ke-8,<ref>{{Cite book|last=White|first=David Gordon (ed.)|year=2000|page=21|title=Tantra in Practice|publisher=Princeton University Press|url=https://books.google.com/books?id=hayV4o50eUEC&pg=PA21|isbn=0-691-05779-6 }}</ref> dipraktikkan di wilayah sekitar [[Himalaya]], [[Mongolia]],<ref>{{cite book|last1=Powers|first1=John|title=Introduction to Tibetan Buddhism|url=https://books.google.com/books?id=cy980CH84mEC&pg=PA392|date=2007|publisher=Snow Lion Publications|location=[[Ithaca, New York]]|isbn=978-1-55939-282-2|pages=26–27|edition=Rev.}}</ref> dan [[Kalmykia]].<ref>"Candles in the Dark: A New Spirit for a Plural World" by Barbara Sundberg Baudot, p305</ref> Jumlah umat Buddha di seluruh dunia diperkirakan antara 488 juta<ref group="web" name="auto">{{cite web|last=Pew Research Center|authorlink=|author-link=Pew Research Center|title=Global Religious Landscape: Buddhists|url=http://www.pewforum.org/2012/12/18/global-religious-landscape-buddhist/|publisher=Pew Research Center|accessdate=}}</ref> dan 535 juta{{sfn|Harvey|2013|p=5}}, menjadikannya sebagai salah satu agama utama dunia.
{{infobox religious group
| group = Buddhisme
| flag = [[Berkas:Flag of Buddhism.svg|120px]]
| flag_caption = [[Bendera Buddhis]]
| image = [[Berkas:DharmaWheelGIF.gif|120px]]
| image_caption = [[Dharmacakra]] (roda dharma)
| population = 488–535 juta
| founder = [[Siddhartha Gautama]]
 
Dalam Buddhisme Theravāda, tujuan utamanya adalah pencapaian kebahagiaan tertinggi [[Nibbana|Nibbāna]], yang dicapai dengan mempraktikkan [[Jalan Mulia Berunsur Delapan]] (juga dikenal sebagai [[Jalan Tengah]]), sehingga melepaskan diri dari apa yang dinamakan sebagai [[Samsara (Buddhisme)|siklus]] penderitaan dan [[Tumimbal lahir|kelahiran kembali]].{{sfn|Gethin |1998|pp=27–28, 73–74}} Buddhisme Mahāyāna, sebaliknya, beraspirasi untuk mencapai [[kebuddhaanKebuddhaan]] melalui jalan [[bodhisattvaBodhisattva]], suatu keadaanjalan diaspirasi mana seseoranguntuk tetap berada dalam siklus [[Kelahiran kembali (Buddha)|kelahiran kembali]] untuk membantu makhluk lainnya mencapai pencerahan[[Kecerahan (Buddhisme)|Kecerahan]].
| regions = [[Buddhisme di Tiongkok|Tiongkok]], [[Buddhisme di Jepang|Jepang]], [[Buddhisme di Korea|Korea]], [[Buddhisme di Taiwan|Taiwan]], [[Buddhisme di Sri Lanka|Sri Lanka]], [[Buddhisme di Thailand|Thailand]], [[Agama Buddha di Myanmar|Myanmar]], [[Buddhisme di Laos|Laos]], [[Buddhisme di Kamboja|Kamboja]], [[Buddhisme di Bhutan|Bhutan]], [[Buddhisme di Tibet|Tibet]], [[Buddhisme di Nepal|Nepal]], [[Sejarah Buddhisme di India|India]], [[Buddhisme di Australia|Australia]], [[Buddhisme menurut negara|Lainnya...]]
| tablehdr =
 
Setiap aliran Buddha berpegang kepada [[Tipitaka|Tripitaka]] sebagai referensi utama karena dalamnya tercatat sabda dan ajaran Buddha Gautama. Pengikut-pengikutnya kemudian mencatat dan mengklasifikasikan ajarannya dalam tiga buku yaitu ''[[Sutta Piṭaka]]'' (khotbah-khotbah"Keranjang Sang BuddhaDiskursus"), ''[[Vinaya Piṭaka]]'' (peraturan"Keranjang atau tata tertib para bhikkhuDisiplin") dan ''[[Abhidhamma Piṭaka]]'' (ajaran"Keranjang hukumDhamma metafisikaLuhur"). Versi Tripitaka yang diakui oleh setiap aliran Buddhisme berbeda-beda. Aliran Theravāda mengakui keabsahan [[Tripitaka Pāli]], aliran Mahāyāna mengakui keabsahan [[Tripitaka Tionghoa]], dan psikologi)aliran Vajrayāna mengakui keabsahan [[Tripitaka Tibet]].
| region1 =
| pop1 =
| ref1 =
| region2 =
| pop2 =
| ref2 =
| region3 =
| pop3 =
| ref3 =
 
Seluruh naskah aliran Theravāda menggunakan bahasa[[Bahasa Pali|bahasa Pāli]], yaitu bahasa yang dipakai di sebagian India (khususnya daerah Utara) pada zaman Sang Buddha. Cukup menarik untuk dicatat, bahwa tidak ada filsafat atau tulisan lain dalam bahasa Pali selain kitab suci agama Buddha Theravāda, yang disebut kitab suci [[Tipitaka]], oleh karenanya, istilah "ajaran agama Buddha berbahasa Pali" sinonim dengan agama Buddha Theravāda. Agama Buddha Theravāda dan beberapa sumber lain berpendapat, bahwa Sang Buddha mengajarkan semua ajaran-Nya dalam bahasa Pali, di India, Nepal dan sekitarnya selama 45 tahun terakhir hidup-Nya, sebelum Dia mencapai ParinibbanaParinibbāna.<ref name="bec">{{cite web
| religions = Buddhisme
| scriptures = [[Buddhavacana]], [[Tripiṭaka]], [[Sutra Mahayana]], [[Kanon Pāli]], ([[Kanon Buddhis Tibet|Kanon Tibet]], [[Kanon Buddhis Tiongkok|Kanon Tionghoa]])
| languages = [[Sanskrit]], [[Pali]], [[Bahasa Gandhari|Gandhari]], [[Tionghoa Klasik]], [[Tibet Klasik]], [[Bahasa Tangut|Tangut]], [[Bahasa Sinhala|Sinhala]], [[Bahasa Thai|Thai]], [[Bahasa Khmer|Khmer]], [[Bahasa Burma|Burma]], [[Bahasa Mon|Mon]], [[Bahasa Korea|Korea]], [[Bahasa Jepang|Jepang]], [[rumpun bahasa Tionghoa]], [[Bahasa Vietnam|Vietnam]]
| related-c =
| website = [http://bhagavant.com Bhagavant]<br/>[http://www.justbegood.net Just Be Good]
| notes =
}}
 
'''Buddhisme''' ({{lang-sa|बुद्ध}}, di [[Indonesia]] disebut agama Buddha){{sfn|Wells|2008|p=}}{{sfn|Roach|2011|p=}} adalah sebuah pandangan [[filosofis]] berpaham [[nonteisme]] yang berasal dari bagian timur [[anak benua India]], dengan berlandaskan kepada ajaran [[Siddhartha Gautama]]. Penyebaran Buddhisme di [[India]] dimulai sejak abad ke-4 SM hingga abad ke-6 SM.<ref>{{Cite book|last=Khairiah|date=2018|url=http://repository.uin-suska.ac.id/16977/1/Agama%20Budha.pdf|title=Agama Budha|location=Pekanbaru|publisher=Kalimedia|isbn=978-602-6827-86-9|pages=2-3|url-status=live}}</ref> Buddhisme adalah kelompok kepercayaan terbesar keempat di dunia<ref>"Buddhism". (2009). ''[[Encyclopædia Britannica]]''. Retrieved November 26, 2009, from Encyclopædia Britannica Online Library Edition.</ref>{{sfn|Lopez|2001|p=239}} dengan lebih dari 520 juta pengikut, atau lebih 7% populasi dunia, yang dikenal sebagai '''Buddhis'''.<ref group="web" name="auto">{{cite web|last=Pew Research Center|author-link=Pew Research Center| authorlink =|title=Global Religious Landscape: Buddhists | publisher =Pew Research Center|url= http://www.pewforum.org/2012/12/18/global-religious-landscape-buddhist/ |accessdate=}}</ref><ref name="gordonconwell.edu">{{cite web|url=http://www.gordonconwell.edu/resources/documents/1IBMR2015.pdf|title=Christianity 2015: Religious Diversity and Personal Contact|publisher=gordonconwell.edu|date=January 2015|accessdate=2015-05-29|archive-date=2017-05-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20170525141543/http://www.gordonconwell.edu/resources/documents/1IBMR2015.pdf|dead-url=yes}}</ref> Buddhisme juga meliputi beragam [[ilmu]], nilai [[tradisi]], [[filosofi]], [[kepercayaan]], [[meditasi]], dan praktik [[spiritual]] yang sebagian besar berdasarkan pada [[Buddhisme prasektarian|ajaran-ajaran awal]] yang dikaitkan dengan Siddhartha Gautama dan menghasilkan [[filsafat Buddha|filsafat yang ditafsirkan]]. Buddhisme lahir di [[India kuno]] sebagai suatu tradisi [[Sramana]] sekitar antara abad ke-6 dan 4 SM, menyebar ke sebagian besar [[Asia]]. Sang Buddha dikenal oleh para Buddhis sebagai Sang Maha Guru Agung yang telah sadar atau tercerahkan yang membagikan [[pengetahuan|wawasan]]-Nya untuk membantu [[makhluk hidup]] mengakhiri [[dukkha|penderitaan]] mereka dengan melenyapkan ketidaktahuan/kebodohan/kegelapan batin (''[[tilakkhana|moha]]''), keserakahan (''[[Tilakkhana|lobha]]''), dan kebencian/kemarahan (''[[Tilakkhana|dosa]]''). Berakhirnya atau padamnya [[Tilakkhana|moha, lobha, dan dosa]] disebut dengan [[Nibbana]].<ref>{{cite web
| url =http://www.samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/nibbana/
| title = N I B B A N A
| last = Ven. Narada
| first = Mahathera
| date = 03-11-2010
| website = Samaggi Phala
| publisher = Samaggi Phala
| access-date = 21-12-2015
| quote = }}</ref> Untuk mencapai Nibbana seseorang melakukan [[Kebajikan|perbuatan benar]], tidak melakukan [[Perbuatan melanggar hukum|perbuatan salah]], mempraktikkan [[Meditasi Buddhis|meditasi]] untuk menjaga [[pikiran]] agar selalu pada kondisi yang baik atau murni dan mampu memahami fenomena [[Mental|batin]] dan [[jasmani]].
 
Dua aliran utama Buddhisme yang masih ada yang diakui secara umum oleh para ahli: [[Theravada|Theravāda]] ("Aliran Para Sesepuh") dan [[Mahayana|Mahāyāna]] ("Kendaraan Agung"). [[Vajrayana|Vajrāyāna]], suatu bentuk ajaran yang dihubungkan dengan ''siddha India'', dapat dianggap juga sebagai aliran ketiga atau hanya merupakan bagian dari Mahāyāna. Theravāda mempunyai pengikut yang tersebar luas di [[Sri Lanka]], dan [[Asia Tenggara]]. Mahāyāna, yang mencakup tradisi [[Buddha Tanah Murni|Tanah Murni]], [[Zen]], [[Agama Buddha Nichiren|Nichiren]], [[Buddhisme Shingon|Shingon]], dan [[Tiantai]] (Tiendai) dapat ditemukan di seluruh [[Asia Timur]]. [[Buddhisme Tibet]], yang melestarikan ajaran Vajrāyāna dari India abad ke-8,<ref>{{Cite book|last=White|first=David Gordon (ed.)|year=2000|page=21|title=Tantra in Practice|publisher=Princeton University Press|url=https://books.google.com/books?id=hayV4o50eUEC&pg=PA21|isbn=0-691-05779-6 }}</ref> dipraktikkan di wilayah sekitar [[Himalaya]], [[Mongolia]],<ref>{{cite book|last1=Powers|first1=John|title=Introduction to Tibetan Buddhism|url=https://books.google.com/books?id=cy980CH84mEC&pg=PA392|date=2007|publisher=Snow Lion Publications|location=[[Ithaca, New York]]|isbn=978-1-55939-282-2|pages=26–27|edition=Rev.}}</ref> dan [[Kalmykia]].<ref>"Candles in the Dark: A New Spirit for a Plural World" by Barbara Sundberg Baudot, p305</ref> Jumlah umat Buddha di seluruh dunia diperkirakan antara 488 juta<ref group="web" name="auto"/> dan 535 juta{{sfn|Harvey|2013|p=5}}, menjadikannya sebagai salah satu agama utama dunia.
 
Dalam Buddhisme Theravāda, tujuan utamanya adalah pencapaian kebahagiaan tertinggi [[Nibbana|Nibbāna]], yang dicapai dengan mempraktikkan [[Jalan Mulia Berunsur Delapan]] (juga dikenal sebagai [[Jalan Tengah]]), sehingga melepaskan diri dari apa yang dinamakan sebagai [[Samsara (Buddhisme)|siklus]] penderitaan dan [[Tumimbal lahir|kelahiran kembali]].{{sfn|Gethin |1998|pp=27–28, 73–74}} Buddhisme Mahāyāna, sebaliknya beraspirasi untuk mencapai [[kebuddhaan]] melalui jalan [[bodhisattva]], suatu keadaan di mana seseorang tetap berada dalam siklus untuk membantu makhluk lainnya mencapai pencerahan.
 
Setiap aliran Buddha berpegang kepada [[Tipitaka]] sebagai referensi utama karena dalamnya tercatat sabda dan ajaran Buddha Gautama. Pengikut-pengikutnya kemudian mencatat dan mengklasifikasikan ajarannya dalam tiga buku yaitu ''[[Sutta Piṭaka]]'' (khotbah-khotbah Sang Buddha), ''[[Vinaya Piṭaka]]'' (peraturan atau tata tertib para bhikkhu) dan ''[[Abhidhamma Piṭaka]]'' (ajaran hukum metafisika dan psikologi).
 
Seluruh naskah aliran Theravāda menggunakan bahasa Pali, yaitu bahasa yang dipakai di sebagian India (khususnya daerah Utara) pada zaman Sang Buddha. Cukup menarik untuk dicatat, bahwa tidak ada filsafat atau tulisan lain dalam bahasa Pali selain kitab suci agama Buddha Theravāda, yang disebut kitab suci [[Tipitaka]], oleh karenanya, istilah "ajaran agama Buddha berbahasa Pali" sinonim dengan agama Buddha Theravāda. Agama Buddha Theravāda dan beberapa sumber lain berpendapat, bahwa Sang Buddha mengajarkan semua ajaran-Nya dalam bahasa Pali, di India, Nepal dan sekitarnya selama 45 tahun terakhir hidup-Nya, sebelum Dia mencapai Parinibbana.<ref name="bec">{{cite web
| url =http://www.becsurabaya.org/artikel/kumpulan-dhamma/320-perbedaan-dan-persamaan-antara-theravada-dan-mahayana.html
| title = Perbedaan Dan Persamaan Antara Theravada Dan Mahayana
Baris 61 ⟶ 22:
| quote = }}</ref>
 
Seluruh naskah aliran Mahāyāna pada awalnya berbahasa Sanskerta dan dikenal sebagai [[Tripitaka]], kemudian dilestarikan dalam bahasa [[Tionghoa klasik|Tionghoa Klasik]]. Oleh karena itu, istilah agama Buddha berbahasa Sanskerta dan Tionghoa sinonim dengan agama Buddha Mahāyāna. Bahasa Sanskerta adalah bahasa klasik dan bahasa tertua yang dipergunakan oleh kaum terpelajar di India. Selain naskah agama Buddha Mahāyāna, kita menjumpai banyak catatan bersejarah dan agama, atau naskah filsafat tradisi setempat lainnya ditulis dalam bahasa Sanskerta.<ref name="bec"/>
 
== Sejarah ==
Baris 68 ⟶ 29:
[[Berkas:Ellora Caves, India, Religious meeting inside ancient Buddhist cave temple.jpg|jmpl|"Gua Tukang Kayu" Buddhis di [[Gua Ellora|Ellora]], [[Maharashtra]], India]]
 
Secara historis, akar Buddhisme terletak pada pemikiran religius dari [[India Zaman Besi|India kuno]] selama paruh kedua dari milenium pertama SM.{{sfn|Gethin|2008|p=xv}} Pada masa tersebut merupakan sebuah periode pergolakan sosial dan keagamaan, dikarenakan ketidakpuasaan yang signifikan terhadap pengorbanan dan rital-ritual dari [[Agama Weda historis|Brahmanisme Weda]]{{refn|group=note|name=buddhismFound|Buddhism: The foundations of Buddhism, The cultural context. In ''[[Encyclopædia Britannica]]''. Retrieved 19-07-2009, from Encyclopædia Britannica Online Library Edition}} Tantangan muncul dari berbagai kelompok keagamaan [[asketisme|asketis]] dan filosofis baru yang memungkiri tradisi Brahamanis dan menolak otoritas [[Weda]] dan para [[Brahmana]].{{refn|group=note|name=ebhindu|Encyclopædia Britannica Online. Hinduism: History of Hinduism: The Vedic period (2nd millennium – 7th century BCE); Challenges to Brahmanism (6th – 2nd century BCE); Early Hinduism (2nd century BCE – 4th century CE). Retrieved 19-07-2009.}}{{sfn|Warder|2000|p=32}} Kelompok-kelompok ini, yang anggotanya dikenal sebagai [[sramana]], merupakan kelanjutan dari sebuah untaian pemikiraan India yang bersifat non-Weda, yang terpisah dari Brahmanisme [[Indo-Arya]].{{refn|group=note|name=Masih |According to Masih:{{sfn|Masih |2000|p=18}} "Alongside Hinduism was the non-Aryan Shramanic culture with its roots going back to prehistoric times."}} Para ahli memiliki alasan untuk percaya bahwa ide-ide seperti [[samsara|saṃsāra]], karma (dalam hal pengaruh moralitas terhadap kelahiran kembali), dan [[moksha]], berasal dari sramana, dan kemudian diadopsi oleh agama ortodoks Brahmin.{{refn|group=note|name=Masih B|Masih:{{sfn|Masih |2000|p=37}} "This confirms that the doctrine of transmigration is non-aryan and was accepted by non-vedics like Ajivikism, Jainism and Buddhism. The Indo-aryans have borrowed the theory of re-birth after coming in contact with the aboriginal inhabitants of India. Certainly Jainism and non-vedics [..] accepted the doctrine of rebirth as supreme postulate or article of faith."}}{{refn|group=note|name=Karel Werner|Karel Werner:{{sfn|Werner|1989|p=34}} "Rahurkar speaks of them as belonging to two distinct 'cultural strands' ... Wayman also found evidence for two distinct approaches to the spiritual dimension in ancient India and calls them the traditions of 'truth and silence.' He traces them particularly in the older Upanishads, in early Buddhism, and in some later literature."}}{{refn|group=note|name=Flood|Flood:{{sfn|Flood|1996|p=86}} "The origin and doctrine of Karma and Samsara are obscure. These concepts were certainly circulating amongst sramanas, and Jainism and Buddhism developed specific and sophisticated ideas about the process of transmigration. It is very possible that the karmas and reincarnation entered the mainstream brahaminical thought from the sramana or the renouncer traditions."}}{{refn|group=note|name=Jaini |Padmanabh S. Jaini states:{{sfn|Jaini |2001 |p=51}} "Yajnavalkya's reluctance and manner in expounding the doctrine of karma in the assembly of Janaka (a reluctance not shown on any other occasion) can perhaps be explained by the assumption that it was, like that of the transmigration of soul, of non-brahmanical origin. In view of the fact that this doctrine is emblazoned on almost every page of sramana scriptures, it is highly probable that it was derived from them."}}{{refn|group=note|name=Pande|Govind Chandra Pande:{{sfn|Pande|1994 |p=135}} "Early Upanishad thinkers like Yajnavalkya were acquainted with the sramanic thinking and tried to incorporate these ideals of Karma, Samsara and Moksa into the vedic thought implying a disparagement of the vedic ritualism and recognising the mendicancy as an ideal."}}{{refn|group=note|name=Upadhyaya|Kashi Nath Upadhyaya: "The sudden appearance of this theory [of karma] in a full-fledged form is likely due, as already pointed out, to an impact of the wandering muni-and-[[shramana]]-cult, coming down from the pre-Vedic non-Aryan time."{{sfn|Upadhyaya|1998|p=76}}}}
 
Pandangan ini didukung oleh penelitian di wilayah di mana gagasan ini berasal. Buddhisme tumbuh di [[Magadha]] Raya, yang terletak di sebelah barat laut dari [[Sravasti]], ibu kota [[Kosala]], ke [[Rajgir|Rajagaha]] di sebelah tenggara. Negeri ini, di sebelah timur [[aryavarta]], negeri bangsa [[Arya]], yang dikenal sebagai non-Weda.<ref>Satapatha Brahmana 13.8.1.5</ref> Naskah Weda lainnya mengungkap ketidaksukaan penduduk Magadha, kemungkinannya karena Magadha pada masa tersebut belum mendapat pengaruh Brahmanisme.{{sfn|Oldenberg|1991|p=}} Sebelum abad ke-2 atau ke-3 SM, penyebaran Brahmanisme ke arah timur memasuki Magadha Raya tidaklah signifikan. Pemikiran-pemikiran yang berkembang di Magadha Raya sebelum abad tersebut tidak tunduk pada pengaruh Weda. Ini termasuk [[tumimbal lahir]] dan hukum karma yang muncul dalam sejumlah gerakan di Magadha Raya, termasuk Buddhisme. Gerakan-gerakan ini mewarisi pemikiran tumimbal lahir dan hukum karma dari kebudayaan yang lebih awal.{{sfn|Bronkhorst|2007|pp=}}
 
Pada saat yang sama, gerakan-gerakan ini dipengaruhi dan dalam beberapa hal melanjutkan pemikiran filosofis dalam tradisi Weda, sebagaimana terefleksi misalnya di dalam [[Upanishad]].{{sfn|Warder|2000|p=30–32}} Gerakan-gerakan ini termasuk, selain Buddhisme, berbagai [[skeptis]] (seperti [[Sanjaya Belatthiputta]]), [[Atomisme|atomis]] (seperti [[Pakudha Kaccayana]]), [[materialis]] (seperti [[Ajita Kesakambali]]), [[Antinomianisme|antinomian]] (seperti [[Purana Kassapa]]); aliran-aliran terpenting pada abad ke-5 SM adalah [[Ajivikas]], yang menekankan aturan nasib, [[Lokayata]] ([[materialis]]), [[Jnana|Ajnanas]] ([[Agnostisisme|agnostik]]) dan [[Jainisme|Jaina]], yang menekankan bahwa jiwa harus dibebaskan dari materi.{{sfn|Warder|2000|p=39}} Banyak gerakan-gerakan baru ini berbagi kosakata konseptual yang sama seperti [[Ātman (Buddhisme)|atman]] ("diri"), [[buddha]] ("yang sadar"), [[dhamma]] ("aturan" atau "hukum"), [[karma]] ("aksi/perbuatan"), [[Nirvana (konsep)|nirvana]] ("padamnya nafsu"), [[samsara|saṃsāra]] ("lingkaran penderitaan"), dan [[yoga]] ("praktik spiritual").{{refn|group=note|name=ebbuddh|Encyclopædia Britannica Online. Buddhism: The foundations of Buddhism, the cultural context. Retrieved 19-07-2009.}} Para sramana menolak Weda, dan otoritas brahmana, yang mengklaim mereka memiliki kebenaran terungkap yang tidak bisa diketahui dengan cara manusia biasa mana pun. Selain itu, mereka menyatakan bahwa seluruh sistem Brahmanikal adalah penipuan: sebuah konspirasi para brahmana untuk memperkaya diri mereka sendiri dengan membebankan biaya terlalu tinggi untuk melakukan ritual palsu dan memberikan nasihat tak berguna.{{sfn|Warder|2000|p=33}}
 
Kritik terutama dari Buddha adalah pengorbanan hewan secara Weda.<ref group="web" name="auto2">{{cite web|title=Dharmacarini Manishini|publisher=Western Buddhist Review|url=http://www.westernbuddhistreview.com/vol4/kamma_in_context.html|access-date=2016-01-01|archive-date=2013-08-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20130808043640/http://www.westernbuddhistreview.com/vol4/kamma_in_context.html|dead-url=yes}}</ref> Dia juga menyindir "[[Purusha Sukta|gita manusia kosmis]]" dari Weda.{{sfn|Gombrich|1988|p=85}} Namun, Sang Buddha tidaklah anti-Weda, dan menyatakan bahwa Weda dalam bentuk sejatinya dinyatakan oleh "Kashyapa" kepada [[resi]] tertentu, yang melalui pertapaan berat telah memperoleh kekuatan untuk melihat dengan mata ilahi.{{sfn|Hardy|1863|p=177}} Dia menamakan para resi Weda, dan menyatakan bahwa Weda orisinil dari para resi{{sfn|Rhys Davids|1921|p=494}}{{refn|group=note|name=Vedic rishis|"Atthako, Vâmako, Vâmadevo, [[Vishvamitra|Vessâmitto]], [[Jamadagni|Yamataggi]], [[Angiras (sage)|Angiraso]], [[Bharadvaja|Bhâradvâjo]], [[Vasistha|Vâsettho]], [[Kashyapa|Kassapo]], and [[Bhrigu|Bhagu]]" in P. 245 ''The Vinaya piṭakaṃ: one of the principle Buddhist holy scriptures ..., Volume 1'' edited by Hermann Oldenberg}} telah diubah oleh beberapa Brahmin yang memperkenalkan pengorbanan hewan.
Baris 121 ⟶ 82:
 
Pada bagian ini Guru Buddha menjelaskan bahwa ada jalan atau cara untuk menghentikan dukkha, yakni melalui [[Jalan Mulia Berunsur Delapan]]. Jalan Menuju Terhentinya Dukkha dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu:<ref name="catur"/>
** Kebijaksanaan (''Paññā''), terdiri dari Pengertian Benar (''sammā-ditthi'') dan Pikiran Benar (''sammā-saṇkappasaṅkappa'')
** Kemoralan (''Sīla''), terdiri dari Ucapan Benar (''sammā-vācā''), Perbuatan Benar (sammā-kammanta), dan Pencaharian Benar ''(sammā-ājīva)''
** Konsentrasi (''Samādhi''), terdiri dari Daya-upaya Benar (''sammā-vāyāma''), Perhatian Benar (''sammā-sati''), dan Konsentrasi Benar (''sammā-samādhi'')
Baris 130 ⟶ 91:
{{utama|Jalan Mulia Berunsur Delapan}}
[[Berkas:Dharma Wheel.svg|jmpl|''[[Dharmacakra]]'' melambangkan [[Jalan Mulia Berunsur Delapan]]]]
Dalam '''''Dhammacakkappavattana Sutta; Saṃyutta Nikāya 56.11 {S 5.420}''''', Guru Buddha mengajarkan Empat Kebenaran Ariya kepada Lima Bhikkhu Pertama (Pali: ''Panca VaggiyaPañcavaggiya Bhikkhu''; Sanskerta: ''Pañcavargīya Bhikṣu''), yang di dalamnya terdapat Jalan yang Menuju Terhentinya ''Dukkha''. Jalan itu disebut dengan Jalan Mulia Berunsur Delapan (''Ariya AtthangikoAtṭhaṅgika Magga''). Di dalam Jalan ini mengandung unsur ''sīla'' (kemoralan), ''samādhi'' (konsentrasi), dan ''paññā'' (kebijaksanaan).<ref>{{cite web
| url = http://bhagavant.com/home.php?link=dhamma_sari&n_id=51
| title = Jalan Mulia Berunsur Delapan (Ariya Atthangiko Magga)
Baris 157 ⟶ 118:
|- style="background:#cff;"
|2. Pikiran Benar
|''samyag saṃkalpa,<br />sammā saṇkappasaṅkappa''
|- style="background:#cfc;"
|rowspan="3"|Perilaku Etis<br />(Sanskerta: ''[[Sila|śīla]]'',<br />Pāli: ''sīla'')
Baris 188 ⟶ 149:
:d. Hukum Kamma
 
2. Pikiran Benar (''Sammā SaṇkappaSaṅkappa'')<br/>
Pikiran Benar adalah pikiran yang bebas dari:
:a. Pikiran yang bebas dari nafsu-nafsu keduniawian (''nekkhamma-saṇkappasaṅkappa'')
:b. Pikiran yang bebas dari kebencian (''avyāpāda-saṇkappasaṅkappa'')
:c. Pikiran yang bebas dari kekejaman (''avihimsā-saṇkappasaṅkappa'')
 
3. Ucapan Benar (''Sammā Vāca'')<br/>
Baris 408 ⟶ 369:
Penganut Buddha merayakan [[Hari Waisak]] yang merupakan peringatan 3 peristiwa. Tiga peristiwa tersebut meliputi hari kelahiran Pangeran Siddharta (nama sebelum menjadi Buddha), hari pencapaian Penerangan Sempurna Pertapa Gautama, dan hari Sang Buddha wafat atau mencapai Nibbana/Nirwana. Hari Waisak juga dikenal dengan nama Visakah Puja atau Buddha Purnima di India, Vesak di Malaysia dan Singapura, Visakha Bucha di Thailand, dan Vesak di Sri Lanka. Nama ini diambil dari bahasa Pali "Vesākha", yang pada gilirannya juga terkait dengan "Waishakha" dari bahasa Sanskerta
 
=== [[Kathina|Kathina Pūjā]] ===
Hari raya [[Kathina]] merupakan upacara persembahan jubah kepada Sangha setelah menjalani Vassa. Jadi setelah masa Vassa berakhir, umat Buddha memasuki masa Kathina atau bulan Kathina. Dalam kesempatan tersebut, selain memberikan persembahan jubah Kathina, umat Buddha juga berdana kebutuhan pokok para Bhikkhu, perlengkapan vihara, dan berdana untuk perkembangan dan kemajuan agama Buddha.
 
Baris 474 ⟶ 435:
* [[Candi Muaro Jambi]], kelompok candi Buddha dari bata merah ini terletak di tepi utara sungai [[Batanghari]] dekat muara, [[Kabupaten Muaro Jambi]], terkait dengan [[Kerajaan Malayu]] di [[Jambi]].
* [[Candi Muara Takus]], candi ini terletak di [[Kabupaten Kampar]], [[Riau]].
* [[Candi Bahal]] di dekat Padangsidempuan, SumatraSumatera Utara merupakan bangunan bercorak Buddha.
* [[Candi Sumberawan]], stupa ini terletak di [[Kabupaten Malang]], Jawa Timur, terkait kerajaan [[Singhasari]].
* [[Candi Brahu]], candi dari bahan bata merah di [[Situs Trowulan]], Jawa Timur. Terkait kerajaan [[Majapahit]]