Temu mangga: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Cosmetic changes |
k →top: Commelinids ke Komelinid (17/05/2024) |
||
(36 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Taxobox
|
| image = Roots of Curcuma amada 3.JPG
| image_caption = Rimpang Temu Mangga
| regnum = [[Plantae]]
| unranked_subregnum = [[Tumbuhan berpembuluh|Tracheophyta]]
| unranked_divisio = [[Tumbuhan berbunga|Angiospermae]]
| unranked_classis = [[Monokotil]]
| unranked_subclassis = [[Komelinid]]
| ordo = [[Zingiberales]]
| familia = [[Zingiberaceae]]
| genus = ''[[Curcuma]]''
| species = '''''C.
| binomial = ''Curcuma
| binomial_authority =
| synonyms = ''Curcuma mangga'' Valeton & van Zijp
}}
'''Temu mangga''' atau '''kunyit mangga''' (''Curcuma mangga'' Val. et Zip.) merupakan [[empon-empon]] yang berkhasiat mirip dengan [[temu putih]]. Rimpangnya dimanfaatkan untuk mengatasi gangguan pada perut. ▼
'''Temu mangga''' (''Curcuma mangga Val.van Zip''.) famili [[Zingiberaceae]] merupakan [[tanaman]] asli daerah Indo-Malaysia, tersebar dari Indo-China, [[Taiwan]], [[Thailand]], [[Pasifik]] hingga [[Australia Utara]].<ref name="Tedjo">Tedjo A, Sajuthi D, Darusman LK (2005). ''Aktivitas Kemoprevensi Ekstrak Temu Mangga''. Makara Kesehatan, 9(2): 57-62.</ref> Beberapa nama daerah adalah Temu mangga, kunyit putih, kunir putih, temu bayangan, temu poh ([[Jawa]]), temmo pao ([[Madura]]), temu mangga, temu putih ([[Melayu]]), koneng joho, koneng lalap, konneng pare, koneng bodas ([[Sunda]]), dan nama asingnya adalah temu pauh ([[Malaysia]]), kha min khao ([[Thailand]]).<ref name="Tedjo"/> Dinamakan temu mangga karena aroma rimpangnya spesifik seperti aroma [[mangga]], dapat dikonsumsi sebagai [[simplisia]] (diiris, dikeringkan dan direbus) instant, asinan, permen/manisan, sirup, selai, lalapan (rimpang segar), dan botokan.<ref name="Tedjo"/>
▲
== Kandungan kimia ==
Komponen [[kimia]] dari temu mangga belum diketahui secara pasti.<ref name="Nuratmi"/> Untuk komponen utama [[minyak atsiri]] temu mangga adalah golongan monoterpen hidrokarbon, dengan komponen utamanya mirsen (78,6%), β-osimen (5,1%), β-pinen (3,7%) dan α-pinen (2,9%) dan senyawa yang memberikan aroma seperti mangga adalah δ-3-karen dan (Z)-β-osimen.<ref name="Nuratmi"/> Kandungan Curcuminoid dalam temu mangga sebesar 0.18-0.47%.<ref name="Nuratmi"/> Temu mangga kaya kandungan kimia seperti [[tanin]], [[kurkumin]], [[gula]], [[minyak atsiri]], [[damar]], [[flavonoid]], dan [[protein]] toksis yang dapat menghambat perkembangbiakan [[sel kanker]].<ref name="Nuratmi"/>
== Kasiat ==
Secara empiris, rimpang temu mangga secara tradisional dimanfaatkan untuk mengatasi gangguan [[perut]], nyeri [[dada]], [[demam]], [[maag]], dan perawatan post partum.<ref name="Djamaludin">Djamaludin MJ, Sumarwan U, Mahardikawati GNA (2009). ''Analisis Kepuasan dan Loyalitas Konsumen Jamu Gendong di Kota Sukabumi''. Jurnal Ilmu Dan Konsumen, 2 (2): 174-184.</ref> Temu mangga berkhasiat sebagai penurun panas (antipiretik), penangkal racun (antitoksik), pencahar (laksatif), dan antioksidan.<ref name="Djamaludin"/> Khasiat lainnya untuk mengatasi [[kanker]], [[sakit perut]], mengecilkan [[rahim]] setelah melahirkan, mengurangi lemak perut, menambah nafsu makan, menguatkan syahwat, gatal-gatal pada [[vagina]], gatal-gatal (pruritis), luka, [[sesak napas]] (asma), [[radang saluran napas]] (bronkitis), demam, kembung, dan masuk angin.<ref name="Djamaludin"/><ref name="a">''Tanaman Herbal'' diakses pada 29 April 2014 http://baitulherbal.com/tanaman-herbal/tanaman-herbal-temu-mangga/ {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140623185834/http://baitulherbal.com/tanaman-herbal/tanaman-herbal-temu-mangga/ |date=2014-06-23 }}</ref>
== Anti Diare ==
[[Diare]] atau dalam bahasa kasaranya menceret adalah sebuah penyakit dimana feses berubah menjadi lembek atau cair yang biasanya terjadi paling sedikit 3 kali dalam 24 jam.<ref name=<ibu & balita">''Ibu dan Balita'' diakses pada Senin, 02 Mei 2014 di halaman web http://www.ibudanbalita.net/1683/tips-dan-cara-mengatasi-diare-pada-bayi.html {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140502182933/http://www.ibudanbalita.net/1683/tips-dan-cara-mengatasi-diare-pada-bayi.html |date=2014-05-02 }},</ref>
Aktivitas [[antidiare]] Curcuma zeodoria Rosc ([[temu putih]]) dan Curcuma mangga Val. Et. Zipp (temu mangga) diujikan pada [[tikus putih]] jantan dengan menggunakan Loperamide 0,24 mg/g bb sebagai kontrol positif.<ref name="Nuratmi">Nuratmi B, Nugroho YA, Sundari D (2006). ''Efek Antidiare Jus Temu Putih (Curcuma Zeodoria Rosc) Dan Temu Mangga (Curcuma Mangga Val. Et. Zipp) Pada Tikus Putih''. Media Litbang Kesehatan XVI (1):29-34</ref> Induksi [[diare]] menggunakan Oleum ricini (minyak jarak) 2 ml/ekor.<ref name="Nuratmi"/> Dosis yang digunakan untuk masing-masing bahan uji adalah 252 ; 2520 dan 7560 mg/200 gr bb, ekuivalen dengan 1, 10, dan 30 kali dosis manusia.<ref name="Nuratmi"/> Bahan uji diberikan dalam bentuk jus secara oral 1 jam sebelum diinduksi dengan minyak jarak.<ref name="Nuratmi"/> Pengamatan terhadap frekuensi dan konsistensi feses dilakukan dengan interval 30menit selama 5 jam.<ref name="Nuratmi"/> Hasil pengujian menunjukkan jus temu putih dan temu mangga pada dosis 7560 mg/200g tikus putih mempunyai efek antidiare yang cukup signifikan, namun masih lebih kecil dibandingkan dengan Loperamide.<ref name="Nuratmi"/> Efek antidiare terjadi dalam hal menurunkan frekuensi dan prosentase diare, memperbaiki konsistensi feses, dan memperpanjang waktu pertama diare.<ref name="Nuratmi"/> Perasan rimpang temu mangga memperlihatkan adanya khasiat anti diare walaupun efeknya lebih kecil dibanding [[loperamide]].<ref name="Nuratmi"/>
== Anti inflamasi ==
Anti inflamsi adalah obat-obatan yang mengurangi tanda-tanda atau gejala peradangan.<ref name="web">''Kamus Kesehatan"http://kamuskesehatan.com/arti/anti-inflamasi/ {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140502001842/http://kamuskesehatan.com/arti/anti-inflamasi/ |date=2014-05-02 }}</ref> Efek ekstrak etanol Curcuma mangga (CME) dan fraksinya seperti air, kloroform, etil asetat, dan fraksi heksan, dari rimpang temu mangga diselidiki pada respon nociceptive menggunakan gerakan [[tikus]].<ref name="Peerati Ruangsang">{{en}} Ruangsang, P, Tewtrakul S, Reanmongkol W (2010). ''Evaluation Of The Analgesic and Anti-Inflammatory Activitiesof Curcuma Mangga Val And Zijp Rhizomes''. Journal Natural Medicine, hal 36–41</ref> Formalin tes pada tikus dengan model inflamasi menggunakan tikus yang dibuat edema dengan diinduksi oleh karagenan dan tikus yang dibuat edema telinganya dengan minyak puring.<ref name="Peerati Ruangsang"/> Hasil penelitian menunjukkan bahwa temu mangga dan semua fraksi (200 mg / kg,po) secara signifikan mengurangi jumlah gerakan tikus.<ref name="Peerati Ruangsang"/> Pemberian temu mangga, kloroform, dan heksana (200 mg / kg) melalui oral secara signifikan memperpanjang masa laten, sedangkan fraksi etil asetat dan air tidak memberikan reaksi.<ref name="Peerati Ruangsang"/> Efek temu mangga, fraksi kloroform, dan heksana dihambat oleh nalokson (2 mg / kg, intraperitoneal(i.p.)).<ref name="Peerati Ruangsang"/> Temu mangga dan semua fraksi pada dosis 200 mg / kg secara signifikan menghasilkan antinociception dihasilkan pada awal dan akhir uji formalin.<ref name="Peerati Ruangsang"/> Aktivitas penghambatan edema pada kaki tikus adalah fraksi kloroform > heksana > etil asetat > CME > air.<ref name="Peerati Ruangsang"/> Pada olesan topikal di telinga, temu mangga dan semua fraksinya menekan edema telinga.<ref name="Peerati Ruangsang"/> Temu mangga dan fraksi kloroform memperlihatkan penghambatan yang lebih besar, yaitu 53,97 dan 50,29%.<ref name="Peerati Ruangsang"/> Kesimpulan dari uji ini adalah temu mangga dan fraksinya terutama dari kloroform dan heksana dari rimpang temu mangga memiliki aksi sentral sebagai analgesik sebaik kerjanya sebagai anti inflamasi.<ref name="Peerati Ruangsang"/>
== Antikanker ==
Pengamatan efek sitotoksik dari ekstrak metanol dan fraksinya (heksana dan etil asetat) dari temu mangga melawan 6 cell lines (garis sel) kanker pada manusia, yaitu: thehormone-dependent breast cell line (MCF-7), nasopharyngeal epidermoid cell line (KB), lung cell line (A549), cervical cell line (Ca Ski), colon cell lines (HCT 116 and HT-29), dan 1 non-cancer human fibroblast cell line (MRC-5).<ref name="malek">{{en}} Philip K, Malek SNA, Sani W, Shin AK, Kumar S (2009). Antimicrobial Activity of Some Medical Plants From Malaysia. American Journal of Applied Sciences. 6 (8): 1613 -1617.</ref>
== Pranala luar ==
* [http://digilib.litbang.depkes.go.id/go.php?id=jkpkbppk-gdl-jou-2007-budinuratm-2443 Hasil percobaan pada mencit]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
== Referensi ==
{{reflist}}
{{rempah-rempah}}
{{Taxonbar|from=Q14933878}}
[[Kategori:Tumbuhan obat]]
[[Kategori:Flora Indonesia]]
[[Kategori:Zingiberaceae]]
▲[[en:Curcuma mangga]]
|