Cixi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ~ perbaikan kecil
Dyanisa (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 1 pranala ditambahkan.
 
(19 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{refimprove|date=Februari 2018}}
{{Infobox royalty
|name = IbusuriIbu Suri Cixi<br />(慈禧太后)
|image = The Ci-Xi Imperial Dowager Empress (5).JPG
|reignreign1 = 11 November 1861 - 15 November 1908<br />({{age in years and days|1861|11|11|1908|11|15}})<br /> ''(bersama [[Ci'an|Ibu Suri Ci'an]]; (1861 - 1881)''
|reign-typetype1 =Perwalian
|predecessorpredecessor1 =[[Sushun]], <br /> [[Zaiyuan]], Pangeran Yi <br /> [[Duanhua]], danPangeran limaZheng pejabat<br lain/> yangJing menjadiShou wali<br [[Kaisar/> Tongzhi]]Muyin <br /> Kuangyuan <br /> Du Han <br /> Jiao Youying
|successorsuccessor1 =[[Ibusuri Longyu]]|Ibu danSuri [[ZaifengLongyu]] sebagai<br wali/> [[PuyiZaifeng]], Pangeran Chun
|rent =[[Kaisar Tongzhi]]<br />[[Kaisar Guangxu]]
|reg-typetype1 =Penguasa monarki
|spouse = [[Kaisar Xianfeng]]
|issue = [[Kaisar Tongzhi]]
|father = Yehenara Huizheng
|mother = PutriNyonya Fucha
|posthumous name = '''Singkat:''' MaharaniPermaisuri Xiao- Qin Xian <br /> ({{lang-zh|孝欽顯皇后}}) <br /><br /> '''Lengkap:''' MaharaniPermaisuri Xiao-QinXiaoqin Ci-XiCixi Duan-YouDuanyou Kang-YiKangyi Zhao-YuZhaoyu Zhuang-ChengZhuangcheng Shou-GongShougong Qin-XianQinxian Chong-XiChongxi Pei-TianPeitian Xing-ShengXingsheng Xian <br /> ({{lang-zh|孝欽慈禧端佑康頤昭豫莊誠壽恭欽獻崇熙配天興聖顯皇后 }})
|royal house = [[DinastiAisin QingGioro]] (dari pernikahan)
|date of birthbirth_date = {{Birth date|1835|11|29|df=y}}
|place of birth =
|date of deathdeath_date = {{Death date and age|1908|11|15|1835|11|29|df=y}}
|place of deathdeath_place = [[Beijing]], [[Dinasti Qing]]
|burial = [[Makam Qing Timur]]
|title = Ibu Suci, Ibu Suri Cixi
|birth_name = Yehenara Xingzhen
|succession1 = Wali Kaisar
|succession = Ibu Suri Dinasti Qing
|reign = 22 Agustus 1861 - 15 November 1908
|predecessor = [[Permaisuri Xiao Jing Cheng|Ibu Suri Kangci]]
|successor = [[Longyu|Ibu Suri Longyu]]
}}
'''IbusuriIbu Suri Cixi''' ([[Hanzi]]: {{lang-zh|慈禧太后;}}, [[pinyin]]: Cíxǐ Tàihòu; [[Wade-Giles]]: Tz'u-Hsi T'ai-hou) ([[29 November]] [[1835]] – [[15 November]] [[1908]]), umumnya dikenal di [[Tiongkok]] sebagai '''IbusuriIbu Suri Barat''' ({{zh|c=西太后}}), adalah istri [[Kaisar Xianfeng]] dari klan [[Yehenara]] Manchu. Bersama dengan '''IbusuriIbu Suri Timur''' ([[Ci'an]]), ia memerintah dari balik tirai sesaat setelah wafatnya Kaisar Xianfeng.
 
Cixi berasal dari keluarga bangsawan [[Suku Manchu|Manchu]] yang sederhana. Suatu hari ia terpilih menjadi selir [[Kaisar Xianfeng]]. Cixi melahirkan seorang anak laki-laki sebelum kematian kaisar. Ia menjatuhkan menteri-menteri yang ditunjuk oleh kaisar, lalu memerintah dari balik tirai atas nama putranya, [[Kaisar Tongzhi]]. Pada tahun 1875, kematian menuntut nyawa Tongzhi. Cixi lalu menunjuk keponakannya [[Kaisar Guangxu|Guangxu]] sebagai kaisar. Ia berkuasa di Tiongkok selama 47 tahun dari tahun 1861 sampai kematiannya pada tahun 1908.
 
Sang ibusuri adalah pemimpin konservatif yang menolak menerapkan model pemerintahan Barat. Ia menentang pandangan reformis mengenai pemerintahan, bahkan hingga menempatkan Guangxu dalam tahanan rumah karena mendukung para reformis. Akan tetapi, Cixi masih mendukung modernisasi teknologi dan militer Tiongkok.
Baris 33 ⟶ 41:
Kehidupan awal Cixi masih tidak jelas, namun banyak biografi mengklaim bahwa ia merupakan putri dari pejabat [[Suku Manchu|Manchu]] yang bernama Huizheng ({{zh|c=惠徵}}) dari klan [[Yehenara]] Manchu, dan istrinya, yang merupakan bagian dari klan Fucha ({{zh|c=富察}}) Manchu. Huizheng merupakan gubernur provinsi [[Anhui]].
 
Cixi lahir pada tanggal 29 November 1835 dengan nama "Lan Kueu" (Anggrek Kecil), atau "Yu Lan". Terdapat banyak kisah mengenai latar belakang Cixi yang bukan merupakan catatan sejarah. Dalam cerita yang paling populer, Cixi berasal dari salah satu dari empat tempat berikut: wilayah [[Sungai Panjang|Yangtze]]; [[Changzhi]], [[Shanxi]] (versi ini menyatakan bahwa Cixi adalah suku [[Han]] yang diadopsi oleh keluarga Manchu); Suiyuan (kini [[Hohhot]]), [[Mongolia Dalam]]; dan [[Beijing]].<ref name="ce">{{cite web|title=传奇一生:揭开慈禧太后扑朔迷离的身世之谜(图) Membongkar misteri Kehidupan Cixi|url=http://www.ce.cn/xwzx/gnsz/gdxw/200804/29/t20080429_15316714.shtml|publisher=Caijing|accessdate=2008-04-29|archive-date=2008-05-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20080501225759/http://www.ce.cn/xwzx/gnsz/gdxw/200804/29/t20080429_15316714.shtml|dead-url=yes}}</ref>
 
Secara umum diyakini bahwa ia menghabiskan kehidupan awalnya di provinsi [[Anhui]] sebelum pindah ke [[Beijing]]. Menurut biografi, ayahnya dipecat dari [[pegawai negeri|kepegawaian negeri]] tahun 1853, dua tahun setelah Cixi memasuki [[Kota Terlarang]], karena tidak melawan [[Pemberontakan Taiping]] di [[Anhui]] dan meninggalkan tugasnya.<ref>Chung, S.F, ''The Much Maligned Empress Dowager'', hal. 3.</ref> Beberapa biografi mengklaim bahwa ayahnya dipancung akibat kejahatannya.
Baris 40 ⟶ 48:
 
== Kematian Kaisar Xianfeng ==
Pada September 1860, tentara [[Britania Raya|Britania]] dan [[PerancisPrancis]] menyerang Beijing dalam fase akhir [[Perang Candu Kedua]], dan membakar [[Yuan Ming Yuan|Kompleks Istana Musim Panas Kaisar]]. Serangan ini, di bawah komando [[James Bruce, Earl Elgin ke-8|Lord Elgin]], merupakan balasan atas penangkapan duta besar Britania [[Harry Smith Parkes|Harry Parkes]] pada tanggal 18 September dan penyiksaan serta eksekusi beberapa sandera barat. Kaisar Xianfeng dan orang-orang penting, termasuk Cixi, melarikan diri ke [[Chengde|Rehe]] di Manchuria.<ref>Immanual Hsu (1985), ''The Rise of Modern China'' (hal. 215).</ref> Setelah mendengar kabar hancurnya Istana Musim Panas, Kaisar Xianfeng (yang sudah menunjukan gejala [[demensia]]) mengalami depresi, lalu meminum minuman beralkohol dan obat-obatan, lalu akhirnya jatuh sakit.<ref>Edward Behr, ''The Last Emperor'', 1987, hal. 44</ref>
 
Pada 22 Agustus 1861, Kaisar Xianfeng meninggal dunia di Istana Rehe di kota [[Chengde|Rehe]] (kini [[Chengde]], [[Hebei]]). Sebelum kematiannya, Xianfeng memanggil delapan dari menteri-menterinya yang paling berwibawa, yang dikepalai oleh [[Sushun]], [[Zaiyuan]], dan [[Duanhua]]. Kaisar mengangkat mereka sebagai "Delapan Menteri Wali" untuk mengarahkan dan mendukung kaisar selanjutnya. Putranya, yang merupakan putra dari Cixi, masih berusia lima tahun. Menjelang kematiannya, Xianfeng memanggil Cixi dan [[Ci'an]], memberikan mereka segel kerajaan. Ia berharap bahwa ketika anaknya menjadi kaisar, Cixi dan Ci'an akan bekerja sama membantu kaisar muda tumbuh dan dewasa. Selain itu, tujuan penyerahan segel kerajaan adalah untuk memeriksa kinerja Delapan Menteri Wali.<ref>Sui Lijuan: Carrying out the Coup. CCTV-10 Series on Cixi, Ep. 4</ref>
Baris 49 ⟶ 57:
Pada saat wafatnya Kaisar Xianfeng, Cixi menjadi manipulator yang ulung. Di [[Chengde|Rehe]], sementara menunggu waktu yang tepat dalam astrologi untuk mengirim peti mati kaisar kembali ke Peking, Cixi berencana mengambil kekuasaan. Ia bersekutu dengan tokoh-tokoh kuat lainnya. Dengan memanfaatkan kenaifan [[Ci'an]] (istri utama kaisar), Cixi mengusulkan agar mereka memerintah bersama, dengan kekuatan lebih besar dari Delapan Menteri Wali.<ref name="Edward Behr 1987, p. 45">Edward Behr, ''The Last Emperor'', 1987, p. 45</ref>
 
Ketegangan meningkat antara Delapan Menteri Wali, yang dikepalai oleh [[Sushun]], dengan kedua Ibusuri. Menteri-menteri tidak menyukai campur tangan Cixi dalam masalah politik, dan konfrontasi yang sering terjadi membuat Ci'an kesal, hingga ia menolak menghadiri audensi istana, membiarkan Cixi menangani menteri-menteri. Diam-diam Cixi menerima dukungan dari menteri berbakat, tentara dan orang lain yang tidak menyukai Delapan Menteri Wali. Di antaranya adalah [[Yixin|Pangeran Gong]], yang memiliki ambisi besar dan tersingkirkan dari lingkaran kekuasaan, dan [[Yixuan|Pangeran Chun]]. Keduanya merupakan putra ke-6 dan ke-7 [[Kaisar Daoguang]]. Sementara ia bersekutu dengan pangeran-pangeran, petisi datang dari [[Shandong]] meminta Cixi "mendengarkan politik di belakang tirai", yang berarti meminta Cixi menjadi penguasa. Petisi itu juga meminta Pangeran Gong memasuki arena politik sebagai "pembantu" utama Kaisar.
 
Ketika prosesi pemakaman dimulai di Beijing, Cixi menggunakan persekutuannya dengan Pangeran Gong dan Pangeran Chun. Ia dan kaisar muda kembali ke ibukotaibu kota, sementara Sushun menemani peti mati Kaisar. Kembalinya Cixi ke Beijing bertujuan agar ia dapat bersekongkol dengan Pangeran Gong. Delapan Menteri Wali dipecat karena melakukan negosiasi yang tidak kompeten dengan "bangsa barbar" yang menyebabkan Kaisar Xianfeng melarikan diri ke Rehe.<ref name="Edward Behr 1987, p. 45"/>
 
Untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Cixi memiliki standar moral yang tinggi, Cixi hanya menghukum mati tiga dari delapan menteri. Pangeran Gong mengusulkan agar Sushun dan lainnya dihukum mati dengan metode yang paling menyakitkan, yaitu dengan dipotong-potong bagian tubuhnya, namun Cixi menolak dan memutuskan untuk memancung Sushun, sementara yang lainnya, Zaiyuan dan Duanhua, diberikan sutra putih agar mereka bunuh diri.
Baris 109 ⟶ 117:
Tekanan yang ada pada kaisar muda membuatnya membenci belajar selama hidupnya. Menurut catatan Weng Tonghe, Kaisar tidak dapat membaca secara lengkap pada usia enam belas tahun. Khawatir atas ketidakmampuan anaknya, Cixi semakin menekan Tongzhi. Ketika dapat berkuasa sendiri pada usia 18 tahun, ia menjadi Kaisar yang tidak kompeten.
 
Tongzhi membuat dua kebijakan penting selama kekuasaannya yang pendek dari tahun 1873 hingga 1875. Pertama, ia menyatakan agar Istana Musim Panas/Yuan Ming Yuan yang dihancurkan oleh tentara Inggris dan PerancisPrancis selama Perang Candu Kedua dibangun kembali sebagai hadiah untuk Cixi dan Ci'an. Sejarawan menganggapnya sebagai usaha menyingkirkan Cixi dari Kota Terlarang agar dapat berkuasa tanpa intervensi.
 
Keuangan kerajaan hampir habis akibat masalah internal dan perang. Tongzhi meminta mencari dana, dan juga meminta pejabat dan bangsawan untuk menyumbangkan sebagian kekayaan mereka. Rekonstruksi Yuan Ming Yuan pun dimulai.
Baris 121 ⟶ 129:
== Wali Kaisar Guangxu ==
=== Tantangan baru ===
[[Berkas:The Imperial Portrait of Emperor Guangxu2.jpg|jmpl|200x200px|ka|Kaisar Guangxu]]
 
Tongzhi meninggal tanpa keturunan laki-laki, menyebabkan terjadinya krisis pewaris takhta. Anggota keluarga kerajaan yang lebih tua dari Tongzhi tidak cocok untuk menjadi kaisar, dan haruslah orang yang berasal dari generasi bawah atau generasi yang sama dengan Tongzhi. Setelah persetujuan antara kedua Ibusuri, Zaitian, putra pertama Pangeran Chun dan saudara kandung Cixi, yang masih berusia empat tahun, terpilih menjadi kaisar baru. 1875 merupakan tahun deklarasi era '''[[Kaisar Guangxu|Guangxu]]'''.
 
Kematian Ci'an pada April 1881 memberikan tantangan baru pada Cixi. Ci'an tidak begitu tertarik dengan urusan negara, tetapi merupakan pembuat keputusan dalam urusan keluarga. Rumor bahwa Cixi meracuni Ci'an menyebar karena konflik hampir terjadi antara Cixi dan Ci'an dalam masalah eksekusi [[An Dehai]].<ref>Edward Behr, ''The Last Emperor'', 1987, hal. 49</ref> Pada Maret 1881 Ci'an mulai jatuh sakit dan Cixi menjadi satu-satunya wali di istana, dan dalam catatan kerajaan, Ci'an jatuh sakit pada 11 April, lalu meninggal pada sore hari.<ref>清德宗實錄</ref> Ci'an diyakini meninggal akibat serangan [[stroke]]. Kematiannya berarti bahwa struktur kekuasaan kini sepenuhnya berada di tangan Cixi.
 
Pangeran Gong frustasi dengan kekuasaan Cixi, dan sedikit mempertanyakan Cixi dalam urusan negara, dan juga mendukung keterlibatan Tiongkok dalam [[Perang Tiongkok-PerancisPrancis]]. Cixi menggunakan kekalahan Tiongkok dalam perang untuk menyingkirkan Pangeran Gong dan pembuat keputusan penting lainnya di Dewan Penasehat tahun 1885. Ia menurunkan posisi Pangeran Gong menjadi penasehat, dan mengangkat jabatan Pangeran Chun. Setelah terpilih menjadi kepala angkatan laut, Pangeran Chun setia kepada Ibusuri Cixi, tetapi sebenarnya bertindak untuk melindungi putranya, sang Kaisar Baru. Ia memindahkan dana militer untuk merekonstruksi Istana Musim Panas di luar Beijing sebagai tempat pensiun Cixi. Pangeran Chun tidak mau Cixi campur tangan dalam urusan putranya Guangxu ketika ia sudah mapan. Cixi tidak menolak pembangunan istana tersebut.
 
=== Kaisar Guangxu naik takhta ===
Baris 150 ⟶ 158:
Pada tanggal [[2 November]] [[1899]], [[Pemberontakan Boxer]] pecah di Tiongkok utara. Cixi berhasrat untuk memelihara nilai tradisional Tiongkok, sehingga ia mendukung pergerakan tersebut. Ketika Barat membalas dengan membentuk [[Aliansi Delapan Negara]], militer Tiongkok tidak dapat mencegah tentara Sekutu memasuki Peking<ref>{{cite book|url=http://books.google.com/?id=J07_tPJu9M8C&dq=kansu+braves+from+the+marines+path&q=path+braves+court|title=Dragon lady: the life and legend of the last empress of China|author=Sterling Seagrave, Peggy Seagrave|year=1993|publisher=Vintage Books|location=|page=311|isbn=0679733698|pages=601|accessdate=2010-06-28}}</ref> dan menguasai Kota Terlarang karena gubernur regional menolak menurunkan tentara regional untuk membantu.<ref name="ReferenceA">Jaques Gernet, a history of chinese civilization second edition</ref><ref>{{cite book|url=http://books.google.com/books?id=jVESdBSMasMC&pg=PA289&dq=Perhaps+their+magic+is+not+to+be+relied+upon:+but+can+we+not+rely+on+the+hearts+and+minds+of+the+people%3F+Today+China+is+extremely+weak.+We+have+only+the+people's+hearts+and+minds+to+depend+upon.+If+we+cast+them+aside+and+lose+the+people's+hearts,+what+can+we&hl=en&ei=sRa2TOuXDsG88gaL9azjCw&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=1&ved=0CCUQ6AEwAA#v=onepage&q=Perhaps%20their%20magic%20is%20not%20to%20be%20relied%20upon%3A%20but%20can%20we%20not%20rely%20on%20the%20hearts%20and%20minds%20of%20the%20people%3F%20Today%20China%20is%20extremely%20weak.%20We%20have%20only%20the%20people's%20hearts%20and%20minds%20to%20depend%20upon.%20If%20we%20cast%20them%20aside%20and%20lose%20the%20people's%20hearts%2C%20what%20can%20we&f=false|title=The origins of the Boxer Uprising|author=Joseph Esherick|year=1988|publisher=University of California Press|location=|isbn=0520064593|pages=|accessdate=2010-6-28}}</ref> Cixi, bersama dengan Kaisar Guangxu dan Maharani Longyu, melarikan diri ke [[Xi'an]]. Untuk mencegah pemberontakan lainnya di Tiongkok, Barat memaksakan perjanjian yang memalukan terhadap Tiongkok ([[Protokol Boxer]]), dan Cixi terpaksa menandatanganinya.<ref name="ReferenceA"/> Perjanjian ini meminta kehadiran tentara internasional di Beijing dan ganti rugi sebesar [[Pound sterling|£]]67&nbsp;juta.
 
Kaisar dan Cixi tidak kembali ke ibukotaibu kota hingga Januari 1902.<ref name="ReferenceA">Jaques Gernet, A History of Chinese Civilization (Cambridge: Cambridge University Press, second edition 1982): 604.</ref> Setelah kembali, Cixi mencoba merayu Barat. Ia mengundang istri korps diplomatik ke acara minum teh siang di Kota Terlarang. Cixi juga mengangkat pejabat yang sangat reformis, terutama [[Yuan Shikai]]. Pejabat-pejabat tinggi dikirim ke Jepang dan Eropa untuk mengumpulkan fakta dan menyusun rencana reformasi hukum, pendidikan, struktur pemerintahan, dan kebijakan sosial. Ironisnya, Cixi mendukung penerapan program reformasi yang lebih radikal daripada yang diusulkan oleh reformis-reformis yang ia penggal tahun 1898.<ref>Douglas Reynolds, ''China, 1898-1912: The Xinzheng Revolution and Japan'' (Cambridge, MA: Harvard University Press, 1993). ISBN 0-674-11660-7 passim.</ref>
 
== Kematian ==
Baris 182 ⟶ 190:
== Pranala luar ==
{{commonscat-inline|Empress Dowager Cixi}}
* [http://womenshistory.about.com/library/bio/blbio_cixi.htm?terms=cixi Cixi - Biografi Ibusuri Cixi atau Tz'u-hsi]{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} di womenshistory.about.com
* [http://www.royalty.nu/Asia/China/TzuHsi.html Royalty.nu - Sejarah Tiongkok - Ibusuri Tzu Hsi atau Cixi] di www.royalty.nu
* [http://solongletty.tripod.com/princessderling Putri Der Ling] di solongletty.tripod.com
Baris 189 ⟶ 197:
 
{{lifetime|1835|1908|}}
 
{{artikel bagus}}
 
{{DEFAULTSORT:Cixi}}