Cixi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dyanisa (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 1 pranala ditambahkan.
 
(29 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{refimprove|date=Februari 2018}}
{{Infobox royalty
| name = IbusuriIbu Suri Cixi<br />(慈禧太后)
| image = The Ci-Xi Imperial Dowager Empress (5).JPG
| reignreign1 = 11 November 1861 - 15 November 1908<br />({{age in years and days|1861|11|11|1908|11|15}})<br /> ''(bersama [[Ci'an|Ibu Suri Ci'an]]; (1861 - 1881)''
| reign-typetype1 =Perwalian
|predecessor1 predecessor=[[Sushun]], <br /> [[Zaiyuan]], Pangeran Yi <br /> [[Duanhua]], danPangeran limaZheng pejabat<br lain/> yangJing menjadiShou wali<br [[Kaisar/> Tongzhi]]Muyin <br /> Kuangyuan <br /> Du Han <br /> Jiao Youying
|successor1 successor=[[Ibusuri Longyu|Ibu Suri Longyu]] dan<br /> [[Zaifeng]], sebagaiPangeran wali [[Puyi]]Chun
| rent =[[Kaisar Tongzhi]]<br />[[Kaisar Guangxu]]
| reg-typetype1 =Penguasa monarki
| spouse = [[Kaisar Xianfeng]]
| issue = [[Kaisar Tongzhi]]
| father = Yehenara Huizheng
| mother = PutriNyonya Fucha
| posthumous name = '''Singkat:''' MaharaniPermaisuri Xiao- Qin Xian <br /> ({{lang-zh|孝欽顯皇后}}) <br /><br /> '''Lengkap:''' MaharaniPermaisuri Xiao-QinXiaoqin Ci-XiCixi Duan-YouDuanyou Kang-YiKangyi Zhao-YuZhaoyu Zhuang-ChengZhuangcheng Shou-GongShougong Qin-XianQinxian Chong-XiChongxi Pei-TianPeitian Xing-ShengXingsheng Xian <br /> ({{lang-zh|孝欽慈禧端佑康頤昭豫莊誠壽恭欽獻崇熙配天興聖顯皇后 }})
| royal house = [[DinastiAisin QingGioro]] (dari pernikahan)
| date of birthbirth_date = {{Birth date|1835|11|29|df=y}}
| place of birth =
| date of deathdeath_date = {{Death date and age|1908|11|15|1835|11|29|df=y}}
| place of deathdeath_place = [[Beijing]], [[Dinasti Qing]]
| burial = [[Makam Qing Timur]]
|title = Ibu Suci, Ibu Suri Cixi
|birth_name = Yehenara Xingzhen
|succession1 = Wali Kaisar
|succession = Ibu Suri Dinasti Qing
|reign = 22 Agustus 1861 - 15 November 1908
|predecessor = [[Permaisuri Xiao Jing Cheng|Ibu Suri Kangci]]
|successor = [[Longyu|Ibu Suri Longyu]]
}}
'''IbusuriIbu Suri Cixi''' ([[Hanzi]]: {{lang-zh|慈禧太后;}}, [[pinyin]]: Cíxǐ Tàihòu; [[Wade-Giles]]: Tz'u-Hsi T'ai-hou) ([[29 November]] [[1835]] – [[15 November]] [[1908]]), umumnya dikenal di [[Tiongkok]] sebagai '''IbusuriIbu Suri Barat''' ({{zh|c=西太后}}), adalah istri [[Kaisar Xianfeng]] dari klan [[Yehenara]] Manchu. Bersama dengan '''IbusuriIbu Suri Timur''' ([[Ci'an]]), ia memerintah dari balik tirai sesaat setelah wafatnya Kaisar Xianfeng.
 
Cixi berasal dari keluarga bangsawan [[Suku Manchu|Manchu]] yang sederhana. Suatu hari ia terpilih menjadi selir [[Kaisar Xianfeng]]. Cixi melahirkan seorang anak laki-laki sebelum kematian kaisar. Ia menjatuhkan menteri-menteri yang ditunjuk oleh kaisar, lalu memerintah dari balik tirai atas nama putranya, [[Kaisar Tongzhi]]. Pada tahun 1875, kematian menuntut nyawa Tongzhi. Cixi lalu menunjuk keponakannya [[Kaisar Guangxu|Guangxu]] sebagai kaisar. Ia berkuasa di CinaTiongkok selama 47 tahun dari tahun 1861 sampai kematiannya pada tahun 1908.
 
Sang ibusuri adalah pemimpin konservatif yang menolak menerapkan model pemerintahan Barat. Ia menentang pandangan reformis mengenai pemerintahan, bahkan hingga menempatkan Guangxu dalam tahanan rumah karena mendukung para reformis. Akan tetapi, Cixi masih mendukung modernisasi teknologi dan militer CinaTiongkok.
 
Sejarawan [[Kuomintang]] dan [[Partai Komunis Tiongkok|Komunis]] menggambarkannya sebagai seorang [[despotisme|despot]] dan penjahat yang bertanggung jawab atas jatuhnya Dinasti Qing. Sejarawan lain menyatakan bahwa ia adalah "kambing hitam"<ref>Woo (2002)</ref> dari masalah di luar kemampuannya.
 
== Kehidupan awal ==
[[Berkas:The Qing Dynasty Ci-Xi Dowager Empress of China at the time being the Imperial Concubine Yi.PNG|thumbjmpl|leftkiri|Potret Cixi sebagai selir]]
 
Kehidupan awal Cixi masih tidak jelas, namun banyak biografi mengklaim bahwa ia merupakan putri dari pejabat [[Suku Manchu|Manchu]] yang bernama Huizheng ({{zh|c=惠徵}}) dari klan [[Yehenara]] Manchu, dan istrinya, yang merupakan bagian dari klan Fucha ({{zh|c=富察}}) Manchu. Huizheng merupakan gubernur provinsi [[Anhui]].
 
Cixi lahir pada tanggal 29 November 1835 dengan nama "Lan Kueu" (Anggrek Kecil), atau "Yu Lan". Terdapat banyak kisah mengenai latar belakang Cixi yang bukan merupakan catatan sejarah. Dalam cerita yang paling populer, Cixi berasal dari salah satu dari empat tempat berikut: wilayah [[Sungai Panjang|Yangtze]]; [[Changzhi]], [[Shanxi]] (versi ini menyatakan bahwa Cixi adalah suku [[Han]] yang diadopsi oleh keluarga Manchu); Suiyuan (kini [[Hohhot]]), [[Mongolia Dalam]]; dan [[Beijing]].<ref name="ce">{{cite web|title=传奇一生:揭开慈禧太后扑朔迷离的身世之谜(图) Membongkar misteri Kehidupan Cixi|url=http://www.ce.cn/xwzx/gnsz/gdxw/200804/29/t20080429_15316714.shtml|publisher=Caijing|accessdate=2008-04-29|archive-date=2008-05-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20080501225759/http://www.ce.cn/xwzx/gnsz/gdxw/200804/29/t20080429_15316714.shtml|dead-url=yes}}</ref>
 
Secara umum diyakini bahwa ia menghabiskan kehidupan awalnya di provinsi [[Anhui]] sebelum pindah ke [[Beijing]]. Menurut biografi, ayahnya dipecat dari [[pegawai negeri|kepegawaian negeri]] tahun 1853, dua tahun setelah Cixi memasuki [[Kota Terlarang]], karena tidak melawan [[Pemberontakan Taiping]] di [[Anhui]] dan meninggalkan tugasnya.<ref>Chung, S.F, ''The Much Maligned Empress Dowager'', hal. 3.</ref> Beberapa biografi mengklaim bahwa ayahnya dipancung akibat kejahatannya.
 
Pada September 1851, Cixi ikut serta dalam seleksi selir [[Kaisar Xianfeng]] bersama enam puluh perempuan Manchu lainnya. Ia merupakan salah satu yang beruntung. Pada tahun 1855, Putri Yehenara (nama Cixi ketika memasuki Kota Terlarang) telah mengandung, dan pada 27 April 1856 melahirkan [[Kaisar Tongzhi|Tongzhi]], satu-satunya anak laki-laki Kaisar Xianfeng.<ref name="Laidler, Keith 2003">Laidler, Keith (2003), "The Last Empress" (hal. 58), John Wiley & Sons Inc., ISBN 0-470-84881-2.</ref> Berkat kelahiran sang anak, pangkat Cixi dalam keseliran langsung meningkat.<ref> name="Laidler, Keith (2003), "The Last Empress" (hal. 58), John Wiley & Sons Inc., ISBN 0-470-84881-2.</ref>
 
== Kematian Kaisar Xianfeng ==
Pada September 1860, tentara [[Britania Raya|Britania]] dan [[PerancisPrancis]] menyerang Beijing dalam fase akhir [[Perang Candu Kedua]], dan membakar [[Yuan Ming Yuan|Kompleks Istana Musim Panas Kaisar]]. Serangan ini, di bawah komando [[James Bruce, Earl Elgin ke-8|Lord Elgin]], merupakan balasan atas penangkapan duta besar Britania [[Harry Smith Parkes|Harry Parkes]] pada tanggal 18 September dan penyiksaan serta eksekusi beberapa sandera barat. Kaisar Xianfeng dan orang-orang penting, termasuk Cixi, melarikan diri ke [[Chengde|Rehe]] di Manchuria.<ref>Immanual Hsu (1985), ''The Rise of Modern China'' (hal. 215).</ref> Setelah mendengar kabar hancurnya Istana Musim Panas, Kaisar Xianfeng (yang sudah menunjukan gejala [[demensia]]) mengalami depresi, lalu meminum minuman beralkohol dan obat-obatan, lalu akhirnya jatuh sakit.<ref>Edward Behr, ''The Last Emperor'', 1987, hal. 44</ref>
 
Pada 22 Agustus 1861, Kaisar Xianfeng meninggal dunia di Istana Rehe di kota [[Chengde|Rehe]] (kini [[Chengde]], [[Hebei]]). Sebelum kematiannya, Xianfeng memanggil delapan dari menteri-menterinya yang paling berwibawa, yang dikepalai oleh [[Sushun]], [[Zaiyuan]], dan [[Duanhua]]. Kaisar mengangkat mereka sebagai "Delapan Menteri Wali" untuk mengarahkan dan mendukung kaisar selanjutnya. Putranya, yang merupakan putra dari Cixi, masih berusia lima tahun. Menjelang kematiannya, Xianfeng memanggil Cixi dan [[Ci'an]], memberikan mereka segel kerajaan. Ia berharap bahwa ketika anaknya menjadi kaisar, Cixi dan Ci'an akan bekerja sama membantu kaisar muda tumbuh dan dewasa. Selain itu, tujuan penyerahan segel kerajaan adalah untuk memeriksa kinerja Delapan Menteri Wali.<ref>Sui Lijuan: Carrying out the Coup. CCTV-10 Series on Cixi, Ep. 4</ref>
 
== Kudeta Xinyou ==
[[Berkas:The Cixi Imperial Dowager Empess of China (1).PNG|thumbjmpl|250px|rightka|Cixi berdiri di depan kursi di kamar tidurnya.]]
 
Pada saat wafatnya Kaisar Xianfeng, Cixi menjadi manipulator yang ulung. Di [[Chengde|Rehe]], sementara menunggu waktu yang tepat dalam astrologi untuk mengirim peti mati kaisar kembali ke Peking, Cixi berencana mengambil kekuasaan. Ia bersekutu dengan tokoh-tokoh kuat lainnya. Dengan memanfaatkan kenaifan [[Ci'an]] (istri utama kaisar), Cixi mengusulkan agar mereka memerintah bersama, dengan kekuatan lebih besar dari Delapan Menteri Wali.<ref name="Edward Behr 1987, p. 45">Edward Behr, ''The Last Emperor'', 1987, p. 45</ref>
 
Ketegangan meningkat antara Delapan Menteri Wali, yang dikepalai oleh [[Sushun]], dengan kedua Ibusuri. Menteri-menteri tidak menyukai campur tangan Cixi dalam masalah politik, dan konfrontasi yang sering terjadi membuat Ci'an kesal, hingga ia menolak menghadiri audensi istana, membiarkan Cixi menangani menteri-menteri. Diam-diam Cixi menerima dukungan dari menteri berbakat, tentara dan orang lain yang tidak menyukai Delapan Menteri Wali. Di antaranya adalah [[Yixin|Pangeran Gong]], yang memiliki ambisi besar dan tersingkirkan dari lingkaran kekuasaan, dan [[Yixuan|Pangeran Chun]]. Keduanya merupakan putra ke-6 dan ke-7 [[Kaisar Daoguang]]. Sementara ia bersekutu dengan pangeran-pangeran, petisi datang dari [[Shandong]] meminta Cixi "mendengarkan politik di belakang tirai", yang berarti meminta Cixi menjadi penguasa. Petisi itu juga meminta Pangeran Gong memasuki arena politik sebagai "pembantu" utama Kaisar.
 
Ketika prosesi pemakaman dimulai di Beijing, Cixi menggunakan persekutuannya dengan Pangeran Gong dan Pangeran Chun. Ia dan kaisar muda kembali ke ibukotaibu kota, sementara Sushun menemani peti mati Kaisar. Kembalinya Cixi ke Beijing bertujuan agar ia dapat bersekongkol dengan Pangeran Gong. Delapan Menteri Wali dipecat karena melakukan negosiasi yang tidak kompeten dengan "bangsa barbar" yang menyebabkan Kaisar Xianfeng melarikan diri ke Rehe.<ref name="Edward Behr 1987, p. 45"/>
 
Untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Cixi memiliki standar moral yang tinggi, Cixi hanya mengeksekusimenghukum mati tiga dari delapan menteri. Pangeran Gong mengusulkan agar Sushun dan lainnya dieksekusidihukum mati dengan metode yang paling menyakitkan, yaitu dengan dipotong-potong bagian tubuhnya, namun Cixi menolak dan memutuskan untuk memancung Sushun, sementara yang lainnya, Zaiyuan dan Duanhua, diberikan sutra putih agar mereka bunuh diri.
 
Kudeta ini dikenal sebagai "Kudeta Istana Xinyou" ({{lang-zh|c=辛酉政變}}) di Tiongkok.
 
== Di balik tirai ==
=== Era baru ===
{| classClass="wikitable" align="right"
|+Penugasan provinsial oleh Cixi tahun 1863
|- style="background:"FFFF99"; color:black"
Baris 93 ⟶ 101:
 
=== Pengaruh asing ===
[[Berkas:The Qing Dynasty Cixi Imperial Dowager Empress of China On Throne 7.PNG|thumbjmpl|300px|rightka|Cixi dengan perempuan-perempuan asing]]
 
Kekalahan Tiongkok dalam [[Perang Candu Kedua]] menjadi panggilan bagi Qing untuk bangkit. Cixi menguasai negara yang strategi militer dan persenjataannya sudah kadaluwarsakedaluwarsa. Merasakan ancaman langsung dari orang asing dan menyadari ekonomi berbasis agrikultur Tiongkok tidak akan menyaingi industri Barat, Cixi memilih untuk belajar dari kekuatan Barat dan mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi mereka. Tiga pejabat Han, [[Zeng Guofan]], [[Li Hongzhang]] dan [[Zuo Zongtang]], memulai program industri di wilayah selatan Tiongkok. Untuk mendukung program tersebut, Cixi menyatakan pembukaan ''[[Tongwen Guan]]'' tahun 1862, institusi seperti universitas di Beijing yang menyewa orang asing sebagai pengajar. Beberapa pemuda juga dikirim untuk belajar di [[Amerika Serikat]].
 
Sayangnya, sikap "belajar dari orang asing" Cixi tidak bertahan lama. Militer Tiongkok perlu direformasi, dan solusi Cixi, atas saran pejabat istana, membeli tujuh kapal perang Britania. Ketika kapal perang tersebut tiba di Tiongkok, kapal tersebut malah membawa pelaut Britania di bawah komando Britania Raya. Tiongkok marah dengan hal tersebut, dan negosiasi dibatalkan, lalu Tiongkok mengembalikan kapal perang Britania. Para ahli kadang-kadang menghubungkan kegagalan program luar negeri Cixi dengan pemikiran Cixi yang kuno. Dengan alasan terlalu berisik dan akan mengganggu makam Kaisar, Cixi melarang pembangunan rel kereta api. Ketika konstruksi berlangsung tahun 1877 atas rekomendasi Li Hongzhang, Cixi meminta kereta ditarik oleh kuda.<ref>Professor Sui Lijuang: Lecture Room Series on Cixi, Episode 9</ref> Cixi curiga dengan pemikiran liberal orang yang belajar di luar negeri, dan melihatnya sebagai ancaman terhadap kekuasaannya. Pada tahun 1881, Cixi menghentikan pengiriman pelajar ke luar negeri, dan menghentikan sikap terbukanya terhadap orang asing.
 
=== Pernikahan dan kekuasaan Tongzhi ===
[[Berkas:002-The Imperial Portrait of a Chinese Emperor called "Tongzhi".JPG|thumbjmpl|leftkiri|200px|Kaisar Tongzhi]]
Pada tahun 1872, ketika kaisar berusia 17 tahun, dengan panduan Ibusuri Ci'an, Kaisar Tongzhi menikah dengan [[Xiao Zhe Yi|Putri Alute]]. Kakek Alute adalah musuh Cixi selama Kudeta Xinyou. Sejak awal hubungan antara Cixi dengan Alute menegang.
 
Baris 109 ⟶ 117:
Tekanan yang ada pada kaisar muda membuatnya membenci belajar selama hidupnya. Menurut catatan Weng Tonghe, Kaisar tidak dapat membaca secara lengkap pada usia enam belas tahun. Khawatir atas ketidakmampuan anaknya, Cixi semakin menekan Tongzhi. Ketika dapat berkuasa sendiri pada usia 18 tahun, ia menjadi Kaisar yang tidak kompeten.
 
Tongzhi membuat dua kebijakan penting selama kekuasaannya yang pendek dari tahun 1873 hingga 1875. Pertama, ia menyatakan agar Istana Musim Panas/Yuan Ming Yuan yang dihancurkan oleh tentara Inggris dan PerancisPrancis selama Perang Candu Kedua dibangun kembali sebagai hadiah untuk Cixi dan Ci'an. Sejarawan menganggapnya sebagai usaha menyingkirkan Cixi dari Kota Terlarang agar dapat berkuasa tanpa intervensi.
 
Keuangan kerajaan hampir habis akibat masalah internal dan perang. Tongzhi meminta mencari dana, dan juga meminta pejabat dan bangsawan untuk menyumbangkan sebagian kekayaan mereka. Rekonstruksi Yuan Ming Yuan pun dimulai.
Baris 121 ⟶ 129:
== Wali Kaisar Guangxu ==
=== Tantangan baru ===
[[Berkas:The Imperial Portrait of Emperor Guangxu2.jpg|thumbjmpl|200x200px|rightka|Kaisar Guangxu]]
 
Tongzhi meninggal tanpa keturunan laki-laki, menyebabkan terjadinya krisis pewaris takhta. Anggota keluarga kerajaan yang lebih tua dari Tongzhi tidak cocok untuk menjadi kaisar, dan haruslah orang yang berasal dari generasi bawah atau generasi yang sama dengan Tongzhi. Setelah persetujuan antara kedua Ibusuri, Zaitian, putra pertama Pangeran Chun dan saudara kandung Cixi, yang masih berusia empat tahun, terpilih menjadi kaisar baru. 1875 merupakan tahun deklarasi era '''[[Kaisar Guangxu|Guangxu]]'''.
 
Kematian Ci'an pada April 1881 memberikan tantangan baru pada Cixi. Ci'an tidak begitu tertarik dengan urusan negara, tetapi merupakan pembuat keputusan dalam urusan keluarga. Rumor bahwa Cixi meracuni Ci'an menyebar karena konflik hampir terjadi antara Cixi dan Ci'an dalam masalah eksekusi [[An Dehai]].<ref>Edward Behr, ''The Last Emperor'', 1987, hal. 49</ref> Pada Maret 1881 Ci'an mulai jatuh sakit dan Cixi menjadi satu-satunya wali di istana, dan dalam catatan kerajaan, Ci'an jatuh sakit pada 11 April, lalu meninggal pada sore hari.<ref>清德宗實錄</ref> Ci'an diyakini meninggal akibat serangan [[stroke]]. Kematiannya berarti bahwa struktur kekuasaan kini sepenuhnya berada di tangan Cixi.
 
Pangeran Gong frustasi dengan kekuasaan Cixi, dan sedikit mempertanyakan Cixi dalam urusan negara, dan juga mendukung keterlibatan Tiongkok dalam [[Perang Sino-Perancis|Perang Tiongkok-PerancisPrancis]]. Cixi menggunakan kekalahan Tiongkok dalam perang untuk menyingkirkan Pangeran Gong dan pembuat keputusan penting lainnya di Dewan Penasehat tahun 1885. Ia menurunkan posisi Pangeran Gong menjadi penasehat, dan mengangkat jabatan Pangeran Chun. Setelah terpilih menjadi kepala angkatan laut, Pangeran Chun setia kepada Ibusuri Cixi, tetapi sebenarnya bertindak untuk melindungi putranya, sang Kaisar Baru. Ia memindahkan dana militer untuk merekonstruksi Istana Musim Panas di luar Beijing sebagai tempat pensiun Cixi. Pangeran Chun tidak mau Cixi campur tangan dalam urusan putranya Guangxu ketika ia sudah mapan. Cixi tidak menolak pembangunan istana tersebut.
 
=== Kaisar Guangxu naik takhta ===
Baris 137 ⟶ 145:
 
=== Reformasi Seratus Hari ===
[[Berkas:Empress_Dowager_Cixi_Empress Dowager Cixi (c._1890 1890,_small_version small version)_ -_01 01.jpg|thumbjmpl|200px|leftkiri|Cixi tetap meneruskan peran sebagai wali pada masa Kaisar Guangxu]]
 
Kaisar Guangxu merupakan orang yang berfahamberpaham reformatif, berbeda dengan Cixi yang konservatif. Setelah mengalami kekalahan dalam [[Perang Sino-Jepang Pertama|Perang Tiongkok-Jepang Pertama]] tahun 1894, pemerintah Qing menghadapi tantangan-tantangan baik tantangan internal maupun eksternal. Atas pengaruh [[Kang Youwei]] dan [[Liang Qichao]], Guangxu percaya bahwa dengan mempelajari monarki konstitusional di [[Jepang]] dan [[Jerman]], Tiongkok akan menjadi lebih kuat dalam bidang politik dan ekonomi. Pada Juni 1898, Guangxu memulai [[Reformasi Seratus Hari]] (戊戌变法), yang bertujuan melakukan perubahan di bidang politik, budaya, ekonomi dan pendidikan. Kaisar Guangxu juga mengeluarkan dekret untuk melakukan modernisasi besar-besaran.
 
Sayang, reformasi ini terlalu cepat dilakukan untuk Tiongkok yang masih berada di bawah pengaruh neo-Konfusius yang besar, dan membuat Cixi tidak senang karena mengancam kekuasaannya. Beberapa pejabat pemerintahan dan militer memperingatkan Cixi bahwa ''ming-shih'' (biro reformasi) berusaha melakukan konspirasi. Dengan adanya tuduhan pengkhianatan terhadap kaisar dan juga tuduhan adanya pengaruh Jepang terhadap gerakan reformasi, Cixi kembali meneruskan perannya sebagai wali.
Baris 148 ⟶ 156:
 
=== Pemberontakan Boxer ===
Pada tanggal [[2 November]] [[1899]], [[Pemberontakan Boxer]] pecah di Tiongkok utara. Cixi berhasrat untuk memelihara nilai tradisional Tiongkok, sehingga ia mendukung pergerakan tersebut. Ketika Barat membalas dengan membentuk [[Aliansi Delapan Negara]], militer Tiongkok tidak dapat mencegah tentara Sekutu memasuki Peking<ref>{{cite book|url=http://books.google.com/?id=J07_tPJu9M8C&dq=kansu+braves+from+the+marines+path&q=path+braves+court|title=Dragon lady: the life and legend of the last empress of China|author=Sterling Seagrave, Peggy Seagrave|year=1993|publisher=Vintage Books|location=|page=311|isbn=0679733698|pages=601|accessdate=2010-06-28}}</ref> dan menguasai Kota Terlarang karena gubernur regional menolak menurunkan tentara regional untuk membantu.<ref name="ReferenceA">Jaques Gernet, a history of chinese civilization second edition</ref><ref>{{cite book|url=http://books.google.com/books?id=jVESdBSMasMC&pg=PA289&dq=Perhaps+their+magic+is+not+to+be+relied+upon:+but+can+we+not+rely+on+the+hearts+and+minds+of+the+people%3F+Today+China+is+extremely+weak.+We+have+only+the+people's+hearts+and+minds+to+depend+upon.+If+we+cast+them+aside+and+lose+the+people's+hearts,+what+can+we&hl=en&ei=sRa2TOuXDsG88gaL9azjCw&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=1&ved=0CCUQ6AEwAA#v=onepage&q=Perhaps%20their%20magic%20is%20not%20to%20be%20relied%20upon%3A%20but%20can%20we%20not%20rely%20on%20the%20hearts%20and%20minds%20of%20the%20people%3F%20Today%20China%20is%20extremely%20weak.%20We%20have%20only%20the%20people's%20hearts%20and%20minds%20to%20depend%20upon.%20If%20we%20cast%20them%20aside%20and%20lose%20the%20people's%20hearts%2C%20what%20can%20we&f=false|title=The origins of the Boxer Uprising|author=Joseph Esherick|year=1988|publisher=University of California Press|location=|isbn=0520064593|pages=|accessdate=2010-6-28}}</ref> Cixi, bersama dengan Kaisar Guangxu dan Maharani Longyu, melarikan diri ke [[Xi'an]]. Untuk mencegah pemberontakan lainnya di Tiongkok, Barat memaksakan perjanjian yang memalukan terhadap Tiongkok ([[Protokol Boxer]]), dan Cixi terpaksa menandatanganinya.<ref name="ReferenceA"/> Perjanjian ini meminta kehadiran tentara internasional di Beijing dan ganti rugi sebesar [[Pound sterling|£]]67&nbsp;juta.
 
Kaisar dan Cixi tidak kembali ke ibukotaibu kota hingga Januari 1902.<ref name="ReferenceA">Jaques Gernet, A History of Chinese Civilization (Cambridge: Cambridge University Press, second edition 1982): 604.</ref> Setelah kembali, Cixi mencoba merayu Barat. Ia mengundang istri korps diplomatik ke acara minum teh siang di Kota Terlarang. Cixi juga mengangkat pejabat yang sangat reformis, terutama [[Yuan Shikai]]. Pejabat-pejabat tinggi dikirim ke Jepang dan Eropa untuk mengumpulkan fakta dan menyusun rencana reformasi hukum, pendidikan, struktur pemerintahan, dan kebijakan sosial. SayangnyaIronisnya, Cixi mendukung penerapan program reformasi yang lebih radikal daripada yang diusulkan oleh reformis-reformis yang ia penggal tahun 1898.<ref>Douglas Reynolds, ''China, 1898-1912: The Xinzheng Revolution and Japan'' (Cambridge, MA: Harvard University Press, 1993). ISBN 0-674-11660-7 passim.</ref>
 
== Kematian ==
Cixi meninggal dunia pada tanggal 15 November 1908 setelah memasang [[Kaisar Xuantong|Puyi]] sebagai kaisar baru Dinasti Qing pada 14 November. Ia meninggal sehari setelah Kaisar Guangxu meninggal.
 
Pada 4 November 2008, tes forensik melaporkan bahwa kematian kaisar diakibatkan oleh keracunan arsenik akut. China Daily mengkutip seorang sejarawan, Dai Yi, yang berspekulasi bahwa Cixi tahu ia akan meninggal dan takut Guangxu akan meneruskan reformasi setelah kematiannya. CNN melaporkan bahwa tingkat kandungan arsenik dalamdi mayatnya 2.000 kali lebih tinggi daripada orang biasa.<ref>http://www.cnn.com/2008/WORLD/asiapcf/11/04/china.emperor/index.html?eref=rss_world</ref>
 
Cixi dimakamkan di Makam Qing Timur ({{lang-zh|c=清東陵}}), 125&nbsp;km sebelah timur Beijing, bersama dengan Ci'an. Empress Dowager Ci'an. Pada Juli 1928, makam Cixi diduduki oleh jendraljenderal [[Kuomintang]] [[Sun Dianying]] dan tentaranya. Mereka membuka peti mati Cixi, melempar mayatnya ke lantai dan mencuri semua perhiasan di dalam peti mati tersebut, dan juga mutiara besar yang diletakkan di mulut Cixi untuk melindungi mayatnya dari pembusukan. Setelah tahun 1949, kompleks makam Cixi direstorasi oleh Republik Rakyat Tiongkok, dan masih berdiri hingga hari ini.
 
== Cixi dalam kebudayaan populer ==
 
* Novel [[Pearl S. Buck]] ''[[Imperial Woman]]'' berisi kehidupan Cixi dari hari terpilihnya sebagai selir hingga kematiannya. Cixi digambarkan sebagai perempuan tegas dan bermotivasi yang memiliki gaya hidup dan pemerintahan lama dan menolak perubahan yang dibawa oleh barat.
 
* Novel ''"[[Empress Orchid]]"'' (2004) dan ''"[[The Last Empress (novel)|The Last Empress]]"'' (2007), oleh [[Anchee Min]], menggambarkan kehidupan Cixi melalui sudut pandang orang pertama.
 
* Cixi ditampilkan dalam novel [[George McDonald Fraser]], [[Flashman and the Dragon]] (1985).
 
* Novel ''Wij Tz'e Hsi Keizerin Van China'' yang ditulis oleh pengarang Belanda [[Johan Fabricius]] tahun 1968 adalah buku harian fiksi Cixi.
 
* Cixi ditampilkan oleh [[Flora Robson]] pada film ''[[55 Days At Peking]]'' tahun 1963 dan [[Lisa Lu]] dalam film "[[The Last Emperor]]" tahun 1987.
 
* [[Forbidden City: Portrait of An Empress]], yang ditampilkan oleh [[Singapore Repertory Theatre]], berkisah mengenai kehidupan Ibusuri Cixi.
 
* [[Towards the Republic]] produksi [[China Central Television]] menggambarkan Cixi sebagai pemimpin yang cakap, meskipun tidak sepenuhnya positif.
 
== Daftar pustaka ==
 
* Chung, Sue Fawn. "The Much Maligned Empress Dowager: A Revisionist Study of the Empress Dowager Tz'u-Hsi (1835-1908)." ''Modern Asian Studies'' 13, no. 2 (1979): 177-96.
* Hummel, Arthur William, ed. ''Eminent Chinese of the Ch'ing Period (1644-1912).'' 2 vols. Washington: United States Government Printing Office, 1943.
Baris 186 ⟶ 190:
== Pranala luar ==
{{commonscat-inline|Empress Dowager Cixi}}
* [http://womenshistory.about.com/library/bio/blbio_cixi.htm?terms=cixi Cixi - Biografi Ibusuri Cixi atau Tz'u-hsi]{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} di womenshistory.about.com
* [http://www.royalty.nu/Asia/China/TzuHsi.html Royalty.nu - Sejarah Tiongkok - Ibusuri Tzu Hsi atau Cixi] di www.royalty.nu
* [http://solongletty.tripod.com/princessderling Putri Der Ling] di solongletty.tripod.com
* [http://www.smithsonianmag.com/history-archaeology/da-cixi.html Cixi: The Woman Behind the Throne -- Smithsonian.com]
{{wikiquote}}
 
{{DEFAULTSORT:Cixi}}
 
{{lifetime|1835|1908|}}
 
{{DEFAULTSORT:Cixi}}
[[Kategori:Ibu Suri Dinasti Qing]]
{{artikel bagus}}
{{Link FA|de}}