Barongsai: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menghilangkan spasi sebelum tanda koma dan tanda titik dua |
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(26 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 15:
}}
[[Berkas:Barongsai.jpg|jmpl|ka|Barongsai]]
'''Barongsai''' adalah tarian tradisional [[
== Sejarah ==
Baris 21:
== Tarian, Gerakan, dan Jenis Barongsai ==
Barongsai telah menjadi suatu pertunjukan yang selalu ada pada saat perayaan tahun baru Imlek.
Tarian [[Singa]] terdiri dari dua jenis utama yakni Singa Utara yang memiliki surai ikal dan berkaki empat, dan Singa Selatan yang bersisik dan bertanduk. Penampilan singa Utara lebih mirip singa karena berbulu tebal, bukan bersisik.▼
▲Tarian [[Singa]] terdiri dari dua jenis utama yakni Singa Utara yang memiliki surai ikal dan berkaki empat, dan Singa Selatan yang bersisik dan bertanduk. Penampilan singa Utara lebih mirip singa karena berbulu tebal, bukan bersisik.Tarian naga berasal dari zaman Dinasti Han dan di percaya sebagai metode penyembuhan dan pencegahan penyakit.
Barongsai ini diiringi dengan musik yang meriah, menggunakan alat musik simbal, gong, dan terompet.<ref name=":0" />
=== Singa Utara ===
Di Indonesia, Singa Utara biasa disebut Peking Sai. Singa Utara memiliki bulu yang lebat dan panjang berwarna kuning dan merah
Pekingsai dimainkan dengan Akrobatik dan Atraktif, seperti berjalan di tali, berjalan di atas bola, menggendong, berputar, dan gerakan-gerakan akrobatis lainnya. Tidak jarang juga, Pekingsai dimainkan dengan anak singa, atau seorang 'pendekar' yang memegang benda berbentuk bola yang memimpin para Singa. Biasanya, sang pendekar melakukan beberapa gerakan-gerakan beladiri Wushu.
Konon, pada
=== Singa Selatan ===
Singa Selatan inilah yang sering kita lihat, atau kita sebut Barongsai. Singa Selatan lebih ekspresif dibanding Singa Utara. Kerangka kepala Singa Selatan dibuat dari bambu, lalu ditempeli kertas, lalu dilukis, dan ditempeli bulu dan dihias. Bulu yang memiliki kualitas tinggi untuk pembuatan Barongsai adalah bulu domba atau bulu kelinci. Tetapi, untuk harga yang murah, biasanya digunakan bulu sintetis. Pada zaman modern, kerangka barongsai mulai dibuat dengan
Singa Selatan memiliki berbagai macam jenis. Singa yang memiliki tanduk lancip, mulut seperti
Barongsai Futsan dimainkan dengan kuda-kuda dan gerakan yang lebih memerlukan tenaga. Barongsai Futsan biasanya dimainkan
Barongsai hoksan biasanya dikenal karena ekspresif, langkah kaki yang unik, penampilan yang impresif, dan musik yang bertenaga. Diperkirakan, pendiri Barongsai Hoksan adalah Feng Gengzhang pada abad ke 20. Feng lahir di desa, di kota He Shan, dan dia diajarkan beladiri
Biasanya, perbedaan warna pada bulu Barongsai melambangkan umur dan karakter sang Barongsai. Barongsai dengan warna putih adalah barongsai yang paling tua, warna putih melambangkan kesucian. Barongsai berwarna kuning adalah Barongsai dengan umur yang tidak teralu tua dan tidak terlalu muda, warna kuning melambangkan keberuntungan dan ketulusan hati. Barongsai berwarna hitam adalah barongsai dengan umur yang paling kecil. Itulah mengapa, biasanya barongsai berwarna hitam ditarikan dengan gerakan yang lincah dan seperti memiliki keingintahuan tinggi. Barongsai berwarna emas melambangkan kegembiraan. Barongsai dengan warna hijau melambangkan pertemanan. Barongsai dengan bulu warna merah melambangkan keberanian. Karena berkembangnya waktu, Barongsai modern telah muncul dan menghasilkan warna-warna baru seperti pink, ungu, dll.
Barongsai dimainkan di beberapa tempat. Barongsai yang dimainkan di lantai atau papan disebut Barongsai Tradisional, Barongsai yang dimainkan di atas tonggak disebut Barongsai Tonggak. Tonggak yang berstandar internasional memiliki tinggi kurang lebih
Untuk menarikan Barongsai, agar terlihat indah dan menarik, pemain Barongsai harus menguasai
== Barongsai di Indonesia ==
[[Berkas:
Kesenian barongsai diperkirakan masuk di Indonesia pada abad-17, ketika terjadi migrasi besar dari Tiongkok Selatan.<ref name=Barongsai2>{{cite web | title = Kapan Lagi.Com | work = Swipa | url = http://www.kapanlagi.com/a/0000004016.html | accessdate = 13-4-2007 }}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
Barongsai di [[Indonesia]] mengalami masa maraknya ketika zaman masih adanya perkumpulan Tiong Hoa Hwe Koan. Setiap perkumpulan Tiong Hoa Hwe Koan di berbagai daerah di Indonesia hampir dipastikan memiliki sebuah perkumpulan barongsai. Perkembangan barongsai kemudian berhenti pada tahun 1965 setelah meletusnya Gerakan 30 S/PKI. Karena situasi [[politik]] pada waktu itu, segala macam bentuk kebudayaan Tionghoa di Indonesia dibungkam. Barongsai dimusnahkan dan tidak boleh dimainkan lagi. Perubahan situasi politik yang terjadi di Indonesia setelah tahun 1998 membangkitkan kembali kesenian barongsai dan kebudayaan [[Tionghoa]] lainnya. Banyak perkumpulan barongsai kembali bermunculan. Berbeda dengan zaman dahulu, sekarang tak hanya kaum muda Tionghoa yang memainkan barongsai, tetapi banyak pula kaum muda pribumi Indonesia yang ikut serta.<ref name="Barongsai"/>
Pada zaman pemerintahan Soeharto, barongsai sempat tidak
# Sam Poo Tong, dengan seragam putih-jingga-hitam (kaus-sabuk-celana), sebagai tuan rumah
# Hoo Hap Hwee dengan seragam putih-hitam
# Djien Gie Tong (Budi Luhur) dengan seragam kuning-merah-hitam
# Djien Ho Tong (Dharma Hangga Taruna) dengan seragam putih-hijau
# Hauw Gie Hwee dengan seragam hijau-kuning-hijau kemudian digantikan Dharma Asih dengan seragam merah-kuning
# Porsigab (Persatuan Olah Raga Silat Gabungan) dengan seragam biru-kuning-biru
Walaupun yang bermain barongsai atas nama ke-enam kelompok tersebut, tetapi bukan berarti hanya oleh orang-orang Semarang. Karena ke-enam perguruan tersebut mempunyai anak-anak cabang yang tersebar di Pulau Jawa bahkan sampai ke Lampung.
Di kelenteng Gedong Batu, biasanya barongsai (atau di Semarang disebut juga dengan istilah Sam Sie) dimainkan bersama dengan Liong (naga) dan Say (kepalanya terbentuk dari perisai bulat, dan dihias menyerupai barongsai berikut ekornya).<blockquote>''Barongsai Telah Diakui Koni''</blockquote>Sekarang barongsai di Indonesia sudah diperlombakan. Federasi Olahraga Barongsai Indonesia atau FOBI yang menaungi kesenian Barongsai telah diakui oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia KONI. Jadi, sekarang pemain Barongsai bisa disebut sebagai Atlet Barongsai. Barongsai Indonesia telah meraih juara pada kejuaraan di dunia. Dimulai dengan Barongsai [[Himpunan Bersatu Teguh]] ([[HBT]]) dari [[Padang]] yang meraih juara 5 pada kejuaraan dunia di
1. HBT Open, Padang Indonesia (peringkat 3)
Baris 70 ⟶ 74:
4. ASEAN Cup, BSD Indonesia (peringkat 2)
5.
6. Putian Open 2013, Putien,
7. Living World International Lion Dance Championship 2014, Tangerang, Indonesia (JUARA DUNIA)
8. Genting World Lion Dance Championship 2014, Malaysia (peringkat 3)
9. Beijing Open 2015, Beijing,
10.
11. Living World International All-Star Lion Dance Championship 2017, Tangerang, Indonesia (JUARA DUNIA)
Kong Ha Hong Jakarta juga telah memenangkan banyak piala dari kejuaraan-kejuaraan nasional.
Selain itu, kesenian barongsai juga pernah bermunculan di beberapa kota seperti Yogyakarta, Purwokerto, Magelang, Cilacap dan beberapa kota yang lain.
Untuk [[Yogyakarta]] ada beberapa perkumpulan kesenian barongsai yang telah terbentuk dan berjalan seperti [[PANBRES]] - [[Yogyakarta]] Untuk daerah Magelang, kesenian barongsai ini muncul pertama kali dengan nama [[Ciu Lung Wei]] - [[Magelang]], [[TITD]] - [[Magelang]], [[Pai Se Wei]] - [[Magelang]] dan masih banyak perkumpulan lainnya. Untuk [[Purwokerto]] ada beberapa perkumpulan kesenian barongsai yang telah terbentuk dan berjalan seperti Eng An Kiong - Malang [[Chin Lung Dhuan]] - [[Purwokerto]], [[Lung Se Tuan]] - [[Purwokerto]], [[Yi Lung Dhuan]] - [[Purwokerto]]
Perkembangan Barongsai di Indonesia bisa dibilang cukup pesat
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa kesenian atau seni ketrampilan dalam permainan Barongsai membutuhkan keahlian khusus dan tentunya dengan latihan yang rutin dapat menjadikan para pemain yang terlibat
Dalam melakukan permainan Barongsai, dibutuhkan kejelian dan ketangkasan yang tentunya di dapat dari hasil latihan yang rutin serta tanggap dalam mengenal medan atau arena tempat bermain, dikarenakan permainan Barongsai harus dapat dilakukan di segala medan, ataupun arena, atau bahkan
Dalam perkembangan sekarang ini Barongsai sudah banyak jenis
== Pertandingan dan Peraturan ==
Dulu, kategori pertandingan Barongsai hanya kategori Barongsai Tradisional, Barongsai Tonggak atau Liong (Naga). tetapi, seiring
Pertandingan-pertandingan barongsai di Indonesia sudah bisa dibilang sering dilakukan di Indonesia
Ketua Barongsai Tri Pusaka Solo menjelaskan bahwa penilaian tidak hanya dari sisi penampilan dan alur cerita, melainkan ukuran barongsai menjadi salah satu syarat penilaian. Ukuran lebar Barongsai harus memiliki panjang 50 sentimeter atau lebih, Panjang kepala diukur dari mulut dengan posisi terbuka sampai ke tengkuk, harus berukuran 80 sentimeter atau lebih. Sedangakan Tingginya, kepala Barongsai diletakkan di lantai, lalu dikur tingginya dari bawah sampai tanduk harus berukuran 60 sentimeter atau lebih.
Baris 114 ⟶ 120:
3. Waktu untuk persiapan property adalah 3 menit
4. Semua tim harus memakan Cheng atau sayur
5. Perolehan 10 poin dibagi menjadi:
Baris 198 ⟶ 204:
- Nilai akhir adalah rata-rata dari 5 orang juri
- Setiap selesai penampilan, semua juri wajib
''sumber: theinigo.com''
== Barongsai Dalam Laga
Pada [[Pekan Olahraga Nasional XIX|Pekan Olahraga Nasional]] ke XIX yang berlangsung di Jawa Barat kali ini, cabang olahraga Barongsai termasuk dalam cabang olahraga
Jumlah nomor yang diperlombakan pada laga
NAGA
Baris 220 ⟶ 226:
# Kategori Pekingsai Taolu Bebas
==
* [[Tari Naga]]
== Catatan ==
Baris 232 ⟶ 234:
== Pranala luar ==
{{commons|Category:Lion dance}}
* [http://www.dckliondance.com DCK Lion Dance Group] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210119113315/http://www.dckliondance.com/ |date=2021-01-19 }}
* [http://www.tionghoa.info/?s=barongsai Tionghoa.INFO]
{{Tionghoa Indonesia}}{{Tarian Indonesia}}
[[Kategori:Kata serapan dari bahasa Tionghoa dalam bahasa Indonesia]]
[[Kategori:Budaya Tionghoa]]▼
[[Kategori:Kesenian Barongan]]
|