Santan: Perbedaan antara revisi

'''Santan''', lengkapnya '''santan kelapa''' adalah cairan berwarna putih susu yang berasal dari parutan daging [[kelapa]] tua yang dibasahi sebelum akhirnya diperas dan disaring.<ref name="cm">{{cite web | url=http://www.pca.da.gov.ph/pdf/techno/coconut_milk.pdf | title=Coconut milk | publisher=Philippine Coconut Authority | date=2014 | accessdate=22 September 2016 | archive-date=2020-11-06 | archive-url=https://web.archive.org/web/20201106130020/http://www.pca.da.gov.ph/pdf/techno/coconut_milk.pdf | dead-url=yes }}</ref><ref name="medicalera">{{cite web|url=http://medicalera.com/3/26877|accessdate=8 Mei 2014|title=Inilah Kandungan dan Manfaat Penting Santan Kelapa|publisher=Medicalera|archive-date=2014-05-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20140521014820/http://medicalera.com/3/26877|dead-url=yes}}</ref> Wujudnya yang tidak tembus cahaya dan rasanya yang kaya disebabkan oleh kandungan [[minyak kelapa|minyak]], bagian terbesarnya adalah [[lemak jenuh]]. Santan kelapa adalah bahan makanan yang merakyat di [[Asia Tenggara]], [[Asia Selatan]], [[Karibia]], dan [[Amerika Selatan]].

SantanPerbedaan santan kelapa dibedakanberbeda daridengan [[air kelapa]] olehdapat dilihat dari tingkat kekentalannya dan tampilannya yang menyerupai [[susu]]. Tidak seperti air kelapa, yang merupakan air yang dijumpai langsung di dalam buah kelapa,<ref>{{cite web|url=https://www.nutrition.org/asn-blog/2010/09/coconut-water/|title=Coconut water|publisher=American Society for Nutrition|date=13 September 2010|author=Henni S|accessdate=6 March 2017}}</ref> santan kelapa adalah hasil dari pemerasan daging kelapa yang telah diparut.

[[Berkas:Memarut santan02.jpg|thumbjmpl|uprightlurus|Cara tradisional dengan memarut daging kelapa untuk memperoleh santan kelapa segar]]

Santan kelapa secara tradisional dibuat dengan memarut daging dalam berwarna putih dari kelapa tua, kemudian dengan mencampurkan parutan daging kelapa dengan sedikit air untuk melarutkan lemak yang ada dalam parutan kelapa.<ref name=cm/> Proses pemarutan dapat dilakukan secara manual atau dengan cara yang lebih canggih menggunakan mesin untuk memperhalus hasil parutan.<ref name=cm/> Santan kelapa dapat dikelompokkan ke dalam dua kelas: kental dan encer. Santan kelapa ''kental'' mengandung 20-2220–22% lemak, sedangkan santan kelapa ''encer'' mengandung 5-75–7% lemak. Santan kental dipersiapkan dengan memeras langsung parutan daging kelapa melalui ''saringan keju''. Santan encer dihasilkan dengan merendam dan memeras parutan daging kelapa di dalam air sampai cairan yang lebih encer terbentuk. Santan kental mengandung padatan terlarut dan tersuspensi, yang membuatnya menjadi bahan baku yang bagus untuk dijadikan [[hidangan penutup]] dan [[saus]] yang kaya dan kering. Karena santan encer tidak mengandung padatan terlarut, santan encer digunakan untuk masakan umum. Perbedaan antara santan kental dan encer biasanya tidak muncul di [[Dunia Barat]] karena fakta bahwa santan segar tidak lazim dibikin secara rumahan di negara-negara ini, dan banyak konsumen membeli santan kelapa dalam kemasan karton atau kaleng.

[[Berkas:Coconut milk from can01.JPG|thumbjmpl|uprightlurus|Santan kelapa kalengan]]

[[Berkas:Serabi Lombok 4.jpg|thumbjmpl|uprightlurus|Santan kelapa dan adonan tepung beras untuk membuat ''[[serabi]]'']]

[[Berkas:Cendol in a Glass.JPG|thumbjmpl|uprightlurus|[[Cendol]], minuman jeli hijau di dalam santan kelapa dan gula merah]]

Di [[Asia Tenggara]], santan kelapa digunakan untuk membuat banyak minuman tradisional. ''[[Cendol]]'' adalah minuman rakyat Asia Tenggara yang biasanya disajikan dengan es, berisi santan kelapa yang didinginkan dan jeli hijau yang terbuat dari [[tepung beras]]. Santan kelapa juga digunakan dalam minuman panas, seperti [[bandrek]] dan [[bajigur]], dua minuman rakyat dari Indonesia. [[Susu kental manis]] dan santan kelapa yang diaduk dengan air adalah minuman kelapa rakyat di [[Tiongkok Selatan]] dan [[Taiwan]].

Daging serupa jeli dari bagian dalam buah kelapa seringkalisering kali ditambahkan ke dalam air kelapa untuk membuat minuman tropis. Di Brasil, misalnya, santan kelapa dicampur dengan gula dan ''[[cachaça]]'' untuk membuat [[koktail]] yang disebut ''batida de côco''.<ref name="Rexach1">{{citation

|carbs=5.,5 g

|sugars=3.,3 g

|fibre= 2.,2 g

|fat=23.,8 g

|satfat=21.,1 g

|monofat=1.,0 g

|polyfat=0.,26 g

|protein=2.,3 g

|water=67.,6 g

|thiamin_mg=0.,03

|niacin_mg=0.,76

|pantothenic_mg=0.,18

|vitB6_mg=0.,03

|vitC_mg=2.,8

|vitE_mg=0.,15

|vitK_ug=0.,1

|iron_mg=1.,6

|manganese_mg=0.,92

|zinc_mg=0.,67

Salah satu komponen yang paling menonjol pada santan kelapa adalah [[minyak kelapa]], yang tidak dianjurkan oleh banyak organisasi kesehatan, seperti [[Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat]],<ref name="FDA1">{{cite web|url=http://www.fda.gov/Food/LabelingNutrition/ConsumerInformation/ucm192658.htm|title=Kilasan Fakta Gizi - Zat Gizi: Lemak Jenuh|publisher=[[Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat]]|date=22 Desember 2009|accessdate=16 Maret 2011 }}</ref> [[Organisasi Kesehatan Dunia]],<ref name="WHO1">{{cite web|title=Pencegahan Serangan Jantung dan ;;Stroke''|url=http://whqlibdoc.who.int/publications/2005/9241546727.pdf|format=pdf|publisher=[[Organisasi Kesehatan Dunia]]|accessdate=6 April 2011 }}</ref> [http://www.icnhealthfoods.com/ International College of Nutrition],<ref name="JCardiovascRisk1">{{cite journal|doi=10.1097/00043798-199612000-00002|journal=J Cardiovasc Risk|date=Desember 1996|volume=3|issue=6|pages=489–494|title=Rekomendasi untuk pencegahan penyakit jantung koroner bagi masyarakat Asia: pernyataan ilmiah dari International College of Nutrition|vauthors=Singh RB, Mori H, Chen J, Mendis S, Moshiri M, Zhu S, Kim SH, Sy RG, Faruqui AM |pmid=9100083}}</ref> [[Departemen Kesehatan dan Layanan Masyarakat Amerika Serikat]],<ref name="USHHS1">{{cite web|title=Panduan Pola Makan bagi Orang Amerika 2010|url=http://www.health.gov/dietaryguidelines/dga2010/DietaryGuidelines2010.pdf|publisher=[[Departemen Kesehatan dan Layanan Masyarakat Amerika Serikat]]|accessdate=17 Maret 2011|archive-date=2016-09-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20160901170759/https://health.gov/dietaryguidelines/dga2010/dietaryguidelines2010.pdf|dead-url=yes}}</ref> [[Academy of Nutrition and Dietetics]],<ref name="ADA1">{{cite web|title=American Dietetic Association dan Dietitians of Canada Memberikan Panduan tentang Lemak Makanan|url=http://www.eatright.org/Media/content.aspx?id=1590&terms=coconut+oil|publisher=[[Academy of Nutrition and Dietetics]]|accessdate=16 Maret 2011 |archive-date=2012-03-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20120319155035/http://www.eatright.org/Media/content.aspx?id=1590&terms=coconut+oil|dead-url=yes}}</ref> [[American Heart Association]],<ref name="AHA1">{{cite web|title=Tropical Oils|url=http://www.heart.org/HEARTORG/GettingHealthy/FatsAndOils/Fats101/Tropical-Oils_UCM_306031_Article.jsp|publisher=[[American Heart Association]]|accessdate=16 Maret 2011|deadurl=yes|archiveurl=https://web.archive.org/web/20110602015410/http://www.heart.org/HEARTORG/GettingHealthy/FatsAndOils/Fats101/Tropical-Oils_UCM_306031_Article.jsp|archivedate=2 June 2011|df=dmy-all}}</ref> [[Pelayanan Kesehatan Nasional]] Britania,<ref name="BNHS1">{{cite web|title=Turunkan kolesterol Anda|url=http://www.nhs.uk/livewell/healthyhearts/pages/cholesterol.aspx|publisher=[[Pelayanan Kesehatan Nasional]] Britania|accessdate=16 Maret 2011 }}</ref> dan [[Dietitians of Canada]],<ref name="ADA1" /> mencegah orang mengonsumsi banyak santan kelapa karena tingginya kadar [[lemak jenuh]]. Konsumsi santan kelapa yang berlebihan dapat juga menaikkan kadar [[kolesterol]] dalam darah karena adanya kandungan [[asam laurat]], lemak jenuh yang bersumbangsih kepada kolesterol darah yang lebih tinggi dengan meningkatkan kadar kolesterol [[lipoprotein berkerapatan tinggi]].<ref name=Mensink>{{cite journal|vauthors=Mensink RP, Zock PL, Kester AD, Katan MB |title=Dampak dari asam-asam lemak dan karbohidrat di dalam makanan pada rasio total serum berbanding kolesterol HDL dan pada lipida serum dan apolipoprotein: sebuah meta-analisis dari 60 percobaan terkendali|journal=Am. J. Clin. Nutr.|volume=77|issue=5|pages=1146–55|date=Mei 2003|pmid=12716665|doi=|url=http://www.ajcn.org/content/77/5/1146.full.pdf+html|format=pdf}}</ref><ref>{{cite journal|journal=Nutr Rev|year=2016|volume=74|issue=4|pages=267–80|doi=10.1093/nutrit/nuw002|title=Konsumsi minyak kelapa dan faktor-faktor risiko kardiovasculer dalam tubuh manusia|vauthors=Eyres L, Eyres MF, Chisholm A, Brown RC|pmid=26946252|pmc=4892314}}</ref>

Berkas:Memarut santan01.jpg|Seorang wanita Jawasedang memarut kelapa