Soekarno: Perbedaan antara revisi

[revisi terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Syah7 (bicara | kontrib)
(44 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 47:
| birth_name = Koesno Sosrodihardjo
| birth_date = {{birth date|1901|6|6|df=y}}
| birth_place = [[Soerabaja]], [[Jawa Timur|Oost Java]], [[Hindia Belanda]] (sekarang [[Surabaya]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]])<ref>A. Setiadi (2013), Soekarno Bapak Bangsa, Yogyakarta: Palapa, pp.21.</ref>
| death_date = {{death date and age|1970|6|21|1901|6|6|df=y}}
| death_place = [[Museum Satria Mandala|Wisma Yaso]], [[Jakarta]], Indonesia
Baris 89:
{{Collapsible list|title=''Dari Kartini Manoppo''|1=
{{plainlist|1=
*[[Totok Suryawan Soekarnoputra]]
}}
}}
Baris 103:
| video1 = [https://www.youtube.com/watch?v=-3dG7wB9WcM Konfrensi Asia Afrika oleh Humas Arsip Nasional RI.]
}}
[[Doktor|Dr.]] [[Honoris Causa|(H.C.)]] [[Insinyur|Ir.]] [[Haji (gelar)|H.]] '''Soekarno'''<sup>[[#Nama|[cat.]]]</sup> ([[Ejaan Republik]]: '''Sukarno''', {{lang-jv|ꦯꦸꦑꦂꦟ}}, {{IPA-jv|suːˈkarnɔ}};<ref>[http://www.dictionary.com/browse/sukarno "Sukarno"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20221126032015/https://www.dictionary.com/browse/sukarno|date=2022-11-26}}. ''[[Random House Webster's Unabridged Dictionary]]''.</ref> {{lahirmati|[[Surabaya|Soerabaja]]|6|6|1901|[[Jakarta]]|21|6|1970}}){{refn|group=cat.|name=oto|Dalam autobiografi ''Sukarno, An Autobiography as Told to Cindy Adams'' (Bobbs-Merrill Company Inc, New York, 1965) Sukarno menyebutkan lahir di Surabaya, ''"Bapak dipindah ke Surabaya dan di sanalah aku dilahirkan"'' (halaman 26), selanjutnya ''"Aku dilahirkan pada tahun 1901... Hari lahirku ditandai oleh angka serba enam. Tanggal 6 Juni."'' (halaman 21). Namun dalam beberapa dokumen mencantumkan tanggal 6 Juni 1902 di antaranya ''"Dalam Buku Induk [[TH Bandoeng]] yang sekarang masih tersimpan di [[ITB]] terbaca bahwa tanggal lahir Soekarno adalah 6 Juni 1902."''<ref name=goen />{{Rp|37}}<ref name=saka>{{id}} Sakri, A. (1979a). ''Dari TH ke ITB: Kenang-kenangan lustrum keempat 2 Maret 1979''. Jilid I: Selintas Perkembangan. Bandung: Penerbit ITB.</ref>{{Rp|16}} Pendapat lain adalah ''"Dari Buleleng, ia mendapat temuan ayah Soekarno dipindah ke Surabaya tahun 1901. Dan pada 1902 Soekarno lahir. "Kalau akhirnya dibuat 1901 itu mungkin untuk memudahkan sekolahnya saja," ujar Nurinwa."''<ref>{{Cite news|url=http://www.tribunnews.com/2010/08/29/antropolog-ugm-bung-karno-di-surabaya|title=Antropolog UGM: Bung Karno Lahir di Surabaya|authors=Iswidodo (ed.), Surya|publisher=tribunnews.com|date=Minggu, 29 Agustus 2010 20:28 WIB|accessdate=11 September 2015|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|last=Iswidodo|editor-last=Iswidodo|archive-date=2010-09-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20100902034847/http://www.tribunnews.com/2010/08/29/antropolog-ugm-bung-karno-di-surabaya|dead-url=no}}</ref> Adapun kontradiksi perbedaan tahun kelahiran ini akhirnya dapat dijelaskan dalam dialog antara Sukarno dan ayahnya pada halaman 35 ''"Kalau perlu kita berbohong. Kita akan mengurangi umurmu satu tahun. Pada tahun ajaran yang baru engkau akan didaftarkan dengan umur tiga belas." - Oleh karenanya dapat dipastikan bahwa tanggal kelahiran Sukarno yang sesungguhnya adalah tanggal '''6 Juni 1901'''.}}{{refn|group=cat.|name=lahir|''"Soekarno yang biasa dipanggil '''Bung Karno''', lahir di Surabaya, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970."''<ref name=pustaka>{{cite web|title = Soekarno – biografi|work = |publisher = [[Kepustakaan Presiden-Presiden Republik Indonesia]]|date = |url = http://kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id/biography/?box=detail&presiden_id=1&presiden=sukarno|format = |doi = |accessdate = 6 Juni 2015|archive-date = 2021-08-10|archive-url = https://web.archive.org/web/20210810042507/https://kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id/biography/?box=detail&presiden_id=1&presiden=sukarno|dead-url = yes}}</ref>}} Atau dipanggil '''Bung Karno''' adalah seorang politikus yang berperan penting dalam [[Revolusi Nasional Indonesia]]. Ia bersama [[Mohammad Hatta]] memproklamasikan [[Kemerdekaan Indonesia]] pada tanggal [[17 Agustus]] [[1945]]. Ia orang pertama yang mencetuskan konsep mengenai [[Pancasila]] sebagai dasar negara [[Indonesia]] dan ia sendiri yang menamainya.<ref name="asvi" />
 
Selain sebagai proklamator, Soekarno juga menjabat sebagai [[Presiden Indonesia|Presiden Republik Indonesia]] pertama sejak 1945 hingga 1967, dengan masa pemerintahannya dikenal juga sebagai [[Orde Lama]].<ref name="kasenda">{{id}} {{cite book|first = Peter|last = Kasenda|year = 2010|title = Sukarno Muda: Biografi Pemikiran 1926–1933|publisher = Komunitas Bambu|location =Jakarta|isbn= 979-373-177-X}}</ref>{{Rp|11, 81}}<ref name="asvi">{{id}} {{cite book|first = Asvi|last = Warman|year = 2009|title = Membongkar Manipulasi Sejarah|publisher = Kompas Media Nusantara|location = Jakarta|id=ISBN 979-709-404-1}}</ref>{{Rp|26-32}} Pada pertengahan tahun 1960-an, di masa-masa akhir jabatan Soekarno, Indonesia mengalami stagnasi produksi, kemiskinan dan kelaparan yang merajalela, infrastruktur yang tidak terurus, dan [[hiperinflasi]] mencapai hampir 600 persen.<ref name=":0">{{Cite book|date=2012|url=https://www.cambridge.org/core/books/indonesias-economy-since-independence/indonesias-economic-development-during-and-after-the-soeharto-era-achievements-and-failings/51FBF51495CB60ADB5C42EB5FEE0EBAE|title=Indonesia's Economic Development During and After the Soeharto Era: Achievements and Failings|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-981-4379-54-0|editor-last=Thee|editor-first=Kian Wie|series=ISEAS Current Economic Affairs|pages=69–89|url-status=live}}</ref>
[[Doktor|Dr.]] [[Honoris Causa|(H.C.)]] [[Insinyur|Ir.]] [[Haji (gelar)|H.]] '''Soekarno'''<sup>[[#Nama|[cat.]]]</sup> ([[Ejaan Republik]]: '''Sukarno''', {{lang-jv|ꦯꦸꦑꦂꦟ}}; {{IPA-jv|suːˈkarnɔ}})<ref>[http://www.dictionary.com/browse/sukarno "Sukarno"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20221126032015/https://www.dictionary.com/browse/sukarno|date=2022-11-26}}. ''[[Random House Webster's Unabridged Dictionary]]''.</ref> ({{lahirmati|[[Surabaya|Soerabaja]]|6|6|1901|[[Jakarta]]|21|6|1970}}){{refn|group=cat.|name=oto|Dalam autobiografi ''Sukarno, An Autobiography as Told to Cindy Adams'' (Bobbs-Merrill Company Inc, New York, 1965) Sukarno menyebutkan lahir di Surabaya, ''"Bapak dipindah ke Surabaya dan di sanalah aku dilahirkan"'' (halaman 26), selanjutnya ''"Aku dilahirkan pada tahun 1901... Hari lahirku ditandai oleh angka serba enam. Tanggal 6 Juni."'' (halaman 21). Namun dalam beberapa dokumen mencantumkan tanggal 6 Juni 1902 di antaranya ''"Dalam Buku Induk [[TH Bandoeng]] yang sekarang masih tersimpan di [[ITB]] terbaca bahwa tanggal lahir Soekarno adalah 6 Juni 1902."''<ref name=goen />{{Rp|37}}<ref name=saka>{{id}} Sakri, A. (1979a). ''Dari TH ke ITB: Kenang-kenangan lustrum keempat 2 Maret 1979''. Jilid I: Selintas Perkembangan. Bandung: Penerbit ITB.</ref>{{Rp|16}} Pendapat lain adalah ''"Dari Buleleng, ia mendapat temuan ayah Soekarno dipindah ke Surabaya tahun 1901. Dan pada 1902 Soekarno lahir. "Kalau akhirnya dibuat 1901 itu mungkin untuk memudahkan sekolahnya saja," ujar Nurinwa."''<ref>{{Cite news|url=http://www.tribunnews.com/2010/08/29/antropolog-ugm-bung-karno-di-surabaya|title=Antropolog UGM: Bung Karno Lahir di Surabaya|authors=Iswidodo (ed.), Surya|publisher=tribunnews.com|date=Minggu, 29 Agustus 2010 20:28 WIB|accessdate=11 September 2015|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|last=Iswidodo|editor-last=Iswidodo|archive-date=2010-09-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20100902034847/http://www.tribunnews.com/2010/08/29/antropolog-ugm-bung-karno-di-surabaya|dead-url=no}}</ref> Adapun kontradiksi perbedaan tahun kelahiran ini akhirnya dapat dijelaskan dalam dialog antara Sukarno dan ayahnya pada halaman 35 ''"Kalau perlu kita berbohong. Kita akan mengurangi umurmu satu tahun. Pada tahun ajaran yang baru engkau akan didaftarkan dengan umur tiga belas." - Oleh karenanya dapat dipastikan bahwa tanggal kelahiran Sukarno yang sesungguhnya adalah tanggal '''6 Juni 1901'''.}}{{refn|group=cat.|name=lahir|''"Soekarno yang biasa dipanggil Bung Karno, lahir di Surabaya, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970."''<ref name=pustaka>{{cite web|title = Soekarno – biografi|work = |publisher = [[Kepustakaan Presiden-Presiden Republik Indonesia]]|date = |url = http://kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id/biography/?box=detail&presiden_id=1&presiden=sukarno|format = |doi = |accessdate = 6 Juni 2015|archive-date = 2021-08-10|archive-url = https://web.archive.org/web/20210810042507/https://kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id/biography/?box=detail&presiden_id=1&presiden=sukarno|dead-url = yes}}</ref>}} adalah [[Presiden Republik Indonesia|Presiden pertama Republik Indonesia]] yang menjabat pada kurun waktu 1945–1967.<ref name="kasenda">{{id}} {{cite book|first = Peter|last = Kasenda|year = 2010|title = Sukarno Muda: Biografi Pemikiran 1926–1933|publisher = Komunitas Bambu|location =Jakarta|isbn= 979-373-177-X}}</ref>{{Rp|11, 81}} Ia adalah seorang tokoh perjuangan yang berperan penting dalam memerdekakan [[bangsa Indonesia]] dari [[kolonialisme Belanda]].<ref name="asvi">{{id}} {{cite book|first = Asvi|last = Warman|year = 2009|title = Membongkar Manipulasi Sejarah|publisher = Kompas Media Nusantara|location = Jakarta|id=ISBN 979-709-404-1}}</ref>{{Rp|26-32}} Bersama [[Mohammad Hatta]], ia memproklamasikan [[Kemerdekaan Indonesia]] pada tanggal [[17 Agustus]] [[1945]]. Soekarno orang pertama yang mencetuskan konsep mengenai [[Pancasila]] sebagai dasar negara [[Indonesia]] dan ia sendiri yang menamainya.<ref name="asvi" />
 
Pada 11 Maret 1966, Soekarno menandatangani Surat Perintah 11yang Maretdikenal 1966sebagai ([[Supersemar]]) yang kontroversial, isinya —berdasarkan versi yang dikeluarkan Markas Besar Angkatan Darat— menugaskan [[Letnan Jenderal]] [[Soeharto]] untuk mengamankan dan menjaga keamanan negara dan institusi kepresidenan.<ref name="asvi" /> Supersemar menjadi dasarlandasan [[Letnan Jenderal]] [[Soeharto]] untuk membubarkan [[Partai Komunis Indonesia]] (PKI) dan mengganti anggota-anggotanya yang duduk di parlemen.<ref name="asvi" /> Setelah pertanggungjawabannya ditolak Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara ([[MPRS]]) pada sidang umum ke empat tahun 1967, Soekarno diberhentikan dari jabatannya sebagai presiden pada Sidang Istimewa MPRS pada tahun yang sama dan Soeharto menggantikannya sebagai pejabat Presiden Republik Indonesia.<ref name="asvi" />
 
== Nama ==
Soekarno lahir di [[Peneleh, Genteng, Surabaya|Peneleh]], [[Surabaya]], [[Jawa Timur]] dengan nama '''Kusno''' (Koesno) yang diberikan oleh orangtuanya.<ref name="kasenda" /> Akan tetapi, karena ia sering sakit maka ketika berumur sebelas tahun namanya diubah menjadi Soekarno oleh ayahnya.<ref name="kasenda" /><ref name="cindy adams">{{id}} {{cite book|first = Cindy|last = Adams|year = 1984|title = Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia|publisher = Gunung Agung|location = Jakarta|id= ISBN 979-96573-2-6}}</ref>{{Rp|35-36}} Nama tersebut diambil dari seorang panglima perang dalam kisah [[Bharata Yudha]] yaitu [[Karna]].<ref name="kasenda" /><ref name="cindy adams" /> Nama "Karna" menjadi "Karno" karena dalam [[bahasa Jawa]] huruf "a" berubah menjadi "o" sedangkan awalan "su" memiliki arti "baik".<ref name="cindy adams" />
 
Di kemudian hari ketika menjadi presiden, ejaan nama Soekarno diganti olehnya sendiri menjadi Sukarno karena menurutnya nama tersebut menggunakan ejaan penjajah ([[Belanda]]).<ref name="cindy adams" />{{rp|32}} Ia tetap menggunakan nama Soekarno dalam tanda tangannya karena tanda tangan tersebut adalah tanda tangan yang tercantum dalam [[Proklamasi#Teks Proklamasi|Teks Proklamasi]] [[17 Agustus 1945|Kemerdekaan Indonesia]] yang tidak boleh diubah, selain itu tidak mudah untuk mengubah tanda tangan setelah berumur 50 tahun.<ref name="cindy adams" />{{rp|32}} Sebutan akrab untuk Soekarno adalah Bung Karno.
Baris 147 ⟶ 148:
 
=== Keterlibatan dalam Partai Nasional Indonesia ===
Pada tanggal 4 Juli 1927, Soekarno bersama teman-temannya dari ''Algemeene Studieclub'' mendirikan partai pro-kemerdekaan, [[Partai Nasional Indonesia]] (PNI), dan SukarnoSoekarno terpilih sebagai pemimpin pertama. Partai ini menganjurkan kemerdekaan bagi [[Indonesia]], dan menentang [[imperialisme]] dan [[kapitalisme]] karena berpendapat bahwa kedua sistem tersebut memperburuk kehidupan [[rakyat Indonesia]]. Partai ini juga menganjurkan [[sekularisme]] dan persatuan di antara berbagai etnis di [[Hindia Belanda]], untuk membentuk [[Indonesia]] yang bersatu. Soekarno juga berharap bahwa [[Jepang]] akan memulai perang melawan [[Blok Sekutu dalam Perang Dunia II|kekuatan barat]] dan [[Jawa]] kemudian dapat memperoleh kemerdekaannya dengan [[Gerakan propaganda Jepang 3A|bantuan Jepang]]. [[Partai Nasional Indonesia|PNI]] mulai menarik sejumlah besar pengikut, khususnya di kalangan pemuda lulusan universitas yang menginginkan kebebasan dan kesempatan yang lebih luas yang tidak diberikan kepada mereka dalam sistem politik kolonialisme Belanda yang rasis dan konstriktif. Hal ini terjadi segera setelah disintegrasi [[Sarekat Islam]] pada awal tahun 1920-an dan hancurnya [[Partai Komunis Indonesia|Partai Komunis Indonesia]] setelah [[Pemberontakan komunis Sumatra 1927|pemberontakan yang gagal pada tahun 1926]].<ref name="Adams 1965">{{cite book |author1=Sukarno |last2=Adams |first2=Cindy |title=Sukarno, An Autobiography |publisher=The Bobbs-Merrill Company Inc. |year=1965 |pages=79–80}}</ref>
 
=== Penangkapan, persidangan, dan pemenjaraan ===
Baris 153 ⟶ 154:
==== Penangkapan dan persidangan ====
[[File:P.N.I. proces te Bandoeng 1930 - Nationaal Archief.jpg|thumb|right|Soekarno bersama rekan-rekan terdakwa dan pengacaranya pada saat persidangannya di [[Bandung]], 1930]]
Kegiatan [[Partai Nasional Indonesia|PNI]] menarik perhatian pemerintah kolonial, dan pidato serta pertemuan Soekarno sering kali disusupi dan diganggu oleh agen polisi rahasia kolonial ([[Politieke Inlichtingendiensnt|''Politieke Inlichtingendienst'']]). Akhirnya, Soekarno dan para pemimpin penting [[Partai Nasional Indonesia|PNI]] lainnya ditangkap pada tanggal 29 Desember 1929 oleh otoritas kolonial Belanda dalam serangkaian penggerebekan di seluruh [[Jawa]]. SukarnoSoekarno sendiri ditangkap saat sedang berkunjung ke [[Yogyakarta]]. Selama persidangannya di gedung pengadilan Landraad [[Bandung]] dari bulan Agustus hingga Desember 1930, Soekarno menyampaikan serangkaian pidato politik panjang yang menyerang kolonialisme dan [[imperialisme]], bertajuk ''Indonesia Menggoegat'' (''[[Indonesia Accuses]]'').<ref>{{Cite web |title=Behind the coup that backfired: the demise of Indonesia's Communist Party |url=https://theconversation.com/amp/behind-the-coup-that-backfired-the-demise-of-indonesias-communist-party-47640 |access-date=7 June 2022 |website=theconversation.com|date=30 September 2015 }}</ref>
 
==== Hukuman dan penjara ====
Pada bulan Desember 1930, SukarnoSoekarno dijatuhi hukuman empat tahun penjara, yang dijalani di penjara Sukamiskin di [[Bandung]]. Namun pidatonya mendapat liputan luas dari media, dan karena tekanan kuat dari unsur-unsur liberal di [[Belanda]] dan [[Hindia Belanda]], Soekarno dibebaskan lebih awal pada tanggal 31 Desember 1931. Dengan ini Saat itu, ia telah menjadi pahlawan populer yang dikenal luas di seluruh [[Indonesia]].
 
Namun, selama ia dipenjara, [[Partai Nasional Indonesia|PNI]] terpecah belah akibat penindasan pemerintah kolonial dan pertikaian internal. [[Partai Nasional Indonesia|PNI]] yang asli dibubarkan oleh Belanda, dan mantan anggotanya membentuk dua partai berbeda; [[Partindo|Partai Indonesia (Partindo)]] di bawah rekan Soekarno, [[Sartono]] yang mempromosikan agitasi massa, dan Pendidikan Nasionalis Indonesia (PNI Baru) di bawah [[Mohammad Hatta]] dan [[Soetan Sjahrir]], dua orang nasionalis yang baru saja kembali dari studi di Belanda, dan mempromosikan strategi jangka panjang dalam menyediakan pendidikan modern kepada masyarakat Indonesia yang tidak berpendidikan untuk mengembangkan elit intelektual yang mampu memberikan perlawanan efektif terhadap pemerintahan Belanda. Setelah berusaha mendamaikan kedua partai untuk membentuk satu front persatuan nasionalis, Soekarno memilih menjadi ketua Partindo pada tanggal 28 Juli 1932. Partindo tetap mempertahankan keselarasan dengan strategi agitasi massa langsung yang dilakukan Soekarno, dan Soekarno tidak setuju dengan [[Mohammad Hatta|Perjuangan jangka panjang berbasis kader Hatta]]. [[Mohammad Hata|Hatta]] sendiri meyakini kemerdekaan Indonesia tidak akan terjadi semasa hidupnya, sedangkan Soekarno meyakini strategi Hatta mengabaikan fakta bahwa politik hanya dapat melakukan perubahan nyata melalui pembentukan dan pemanfaatan kekuatan (''machtsvorming en machtsaanwending'').<ref name="Adams 1965"/>
 
Selama periode ini, untuk menghidupi dirinya dan partai secara finansial, Soekarno kembali ke dunia arsitektur, membuka biro Soekarno & Roosseno bersama junior universitasnya, [[Roosseno]]. Dia juga menulis artikel untuk surat kabar partai, ''Fikiran Ra'jat'' (Pikiran Rakyat). Saat bermarkas di [[Bandung]], Soekarno sering bepergian ke seluruh [[Jawa]] untuk menjalin kontak dengan kaum nasionalis lainnya. Aktivitasnya semakin menarik perhatian [[Polititeke Inlichtingendienst|PID]] Belanda. Pada pertengahan tahun 1933, SukarnoSoekarno menerbitkan serangkaian tulisan berjudul Mentjapai Indonesia Merdeka (“''Mencapai Indonesia Merdeka''”). Karena tulisan ini, ia ditangkap oleh polisi Belanda saat mengunjungi rekan [[nasionalisme|nasionalis]]nya, [[Mohammad Hoesni Thamrin]] di [[Jakarta]] pada tanggal 1 Agustus 1933.
 
=== Diasingkan ===
Kali ini, untuk mencegah pemberian platform kepada SukarnoSoekarno untuk menyampaikan pidato politik, gubernur jenderal garis keras [[Jonkheer]], [[Bonifacius Cornelis de Jonge]] menggunakan kekuatan daruratnya untuk mengirim SukarnoSoekarno ke pengasingan internal tanpa pengadilan. Pada tahun 1934, Soekarno dikapalkan bersama keluarganya (termasuk Inggit Garnasih), ke kota terpencil [[Ende, Indonesia|Ende]], di pulau [[Flores]]. Selama berada di Flores, ia memanfaatkan kebebasan bergeraknya yang terbatas untuk mendirikan teater anak-anak. Di antara anggotanya adalah politisi masa depan [[Frans Seda]]. Karena wabah malaria di Flores, pemerintah Belanda memutuskan untuk memindahkan Soekarno dan keluarganya ke Bencoolen (sekarang [[Bengkulu]]) di [[Sumatera Barat|pantai barat Sumatra]], pada bulan Februari 1938.
 
Di [[Bengkulu]], Soekarno berkenalan dengan Hassan Din, ketua organisasi [[Muhammadiyah]] setempat, dan dia diizinkan untuk mengajar agama di sekolah lokal milik [[Muhammadiyah]]. Salah satu muridnya adalah [[Fatmawati]] yang berusia 15 tahun, putri Hassan Din. Ia menjalin hubungan asmara dengan Fatmawati, yang ia beralasan dengan menyatakan ketidakmampuan Inggit Garnasih menghasilkan anak selama hampir 20 tahun pernikahan mereka. Soekarno masih berada di pengasingan [[Bengkulu]] ketika Jepang [[kampanye Hindia Belanda|menyerbu]] [[Kepulauan Melayu|kepulauan]] pada tahun 1942.
Baris 213 ⟶ 214:
 
==== Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia ====
Pada tanggal 7 Agustus 1945, Jepang mengizinkan pembentukan badan yang lebih kecil, [[Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia]] (PPKI), sebuah komite beranggotakan 21 orang yang bertugas menciptakan struktur pemerintahan khusus untuk negara Indonesia masa depan. Pada tanggal 9 Agustus, pimpinan tertinggi [[Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia|PPKI]] (Soekarno, [[Mohammad Hatta|Hatta]], dan [[Radjiman Wediodiningrat|KRT Radjiman Wediodiningrat]]), dipanggil oleh Panglima Pasukan Ekspedisi Selatan Jepang, Marsekal Lapangan [[Hisaichi Terauchi]], ke [[Da Lat]], 100 &nbsp;km dari [[Saigon]]. Marsekal Lapangan Terauchi memberikan kebebasan kepada Soekarno untuk melanjutkan persiapan kemerdekaan Indonesia, bebas dari campur tangan Jepang. Setelah minum dan makan, rombongan Soekarno diterbangkan kembali ke Jakarta pada 14 Agustus. Tanpa sepengetahuan para tamu, [[Serangan bom atom Hiroshima dan Nagasaki|bom atom telah dijatuhkan]] di [[Hiroshima]] dan [[Nagasaki]], dan Jepang sedang mempersiapkan [[Penyerahan Jepang|penyerahan]].
 
==== Penyerahan Jepang ====
Baris 235 ⟶ 236:
# Membentuk [[Komite Nasional Indonesia Pusat]] (''Komite Nasional Indonesia Poesat''/KNIP) untuk membantu presiden sebelum pemilihan parlemen.
 
Visi Soekarno terhadap UUD Indonesia tahun 1945 terdiri dari [[Pancasila]]. Filsafat politik Soekarno pada dasarnya merupakan perpaduan unsur-unsur [[Marxisme]], [[nasionalisme]] dan [[Islam]]. Hal ini tercermin dalam usulan Pancasila versinya yang diajukannya kepada [[Badan Pemeriksa Pekerjaan Persiapan Kemerdekaan]] (BPUPK)
BPUPKI dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni 1945.<ref name="Smith 1974 174–183"/>
 
Soekarno berpendapat, seluruh prinsip bangsa dapat terangkum dalam ungkapan ''[[gotong royong]].''<ref>{{cite web|url=http://www.antenna.nl/wvi/eng/ic/pki/sal/salim.html|title=BUNG KARNO: 6 JUNE – 21 JUNE}}</ref> Parlemen Indonesia, yang didirikan berdasarkan konstitusi asli (dan kemudian direvisi), terbukti tidak dapat diatur. Hal ini disebabkan oleh perbedaan yang tidak dapat didamaikan antara berbagai faksi sosial, politik, agama dan etnis.<ref>{{cite book | editor-last = Emmerson | editor-first = Donald K. | title = Indonesia Beyond Suharto: Polity, Economy, Society, Transition | publisher = M.E. Sharpe | year = 1999 | location = Armonk, New York | pages = 3–38 }}, section: Robert Cribb, 'Nation: Making Indonesia'</ref>
Baris 243 ⟶ 245:
Pada hari-hari setelah proklamasi, berita kemerdekaan Indonesia disebarkan melalui radio, surat kabar, selebaran, dan dari mulut ke mulut meskipun ada upaya dari tentara Jepang untuk meredam berita tersebut. Pada tanggal 19 September, Soekarno berpidato di hadapan satu juta orang di Lapangan Ikada Jakarta (sekarang bagian dari [[Lapangan Merdeka]]) untuk memperingati satu bulan kemerdekaan, yang menunjukkan tingginya tingkat dukungan rakyat terhadap Republik baru, setidaknya di Jawa dan Sumatra. Di kedua pulau ini, pemerintahan Soekarno dengan cepat membangun kendali pemerintahan sementara sebagian besar tentara Jepang yang tersisa mundur ke barak mereka menunggu kedatangan pasukan Sekutu. Periode ini ditandai dengan serangan terus menerus oleh kelompok bersenjata pribumi terhadap orang-orang Eropa, Tionghoa, Kristen, bangsawan pribumi dan siapa saja yang mereka anggap menentang kemerdekaan Indonesia.<ref>{{cite web|last=Triyana|first=Bonnie|title=Istilah "Bersiap" yang Problematik|website=Historia|date=2022-01-12|url=https://historia.id/amp/politik/articles/istilah-bersiap-yang-problematik-vogKK|language=id|access-date=2022-02-13}}</ref><ref>{{cite book|language=nl|last=Iburg|first=Nora|title=Van Pasar Malam tot I Love Indo, identiteitsconstructie en manifestatie door drie generaties Indische Nederlanders ''(Master thesis, Arnhem University)''|year=2009|publisher=Ellessy Publishers|isbn=9789086601042}}</ref> Kasus yang paling serius adalah Revolusi Sosial di [[Aceh]] dan [[Sumatera Utara]], di mana sejumlah besar bangsawan Aceh dan Melayu dibunuh oleh kelompok Islam (di Aceh) dan massa yang dipimpin komunis (di Sumatera Utara), dan "Perselingkuhan Tiga Wilayah" di pantai barat laut [[Jawa Tengah]] di mana sejumlah besar bangsawan Eropa, Tionghoa, dan pribumi dibantai oleh massa. Insiden berdarah ini berlanjut hingga akhir tahun 1945 hingga awal tahun 1946, dan mulai mereda ketika otoritas Partai Republik mulai mengerahkan dan mengkonsolidasi kendali.<ref>{{cite book|last=Bussemaker|first=H.Th.|date=2005|title=Bersiap! Opstand in het paradijs: de Bersiap-periode op Java en Sumatra, 1945–1946|trans-title=Bersiap! Revolt in Paradise: The Bersiap Period in Java and Sumatra, 1945–1946|language=nl|location=Zutphen|publisher=Walburg Press|page=327–344|isbn=9057303663}}</ref>
 
Pemerintahan Soekarno awalnya menunda pembentukan tentara nasional, karena takut akan perlawanan terhadap pasukan pendudukan Sekutu dan keraguan mereka mengenai apakah mereka mampu membentuk aparat militer yang memadai untuk mempertahankan kendali atas wilayah yang direbut. Anggota berbagai kelompok [[milisi]] yang terbentuk pada masa pendudukan Jepang seperti [[PETA]] dan [[Heiho]] yang dibubarkan, pada saat itu didorong untuk bergabung dengan [[Badan Keamanan Rakyat]] (BKR). Baru pada bulan Oktober 1945 BKR direformasi menjadi [[Tentara Keamanan Rakyat]] (TKR) sebagai respons terhadap meningkatnya kehadiran Sekutu dan Belanda di Indonesia. TKR sebagian besar mempersenjatai diri dengan menyerang pasukan Jepang dan menyita senjata mereka.
 
Karena pemindahan tiba-tiba Jawa dan Sumatra dari Komando Pasifik Barat Daya pimpinan Jenderal [[Douglas MacArthur]] yang dikuasai Amerika ke Komando Asia Tenggara pimpinan [[Lord Louis Mountbatten]] yang dikuasai Inggris, tentara Sekutu pertama (Batalion 1 Seaforth Highlanders) baru tiba di Jakarta pada akhir September 1945. Pasukan Inggris mulai menduduki kota-kota besar di Indonesia pada bulan Oktober 1945. Komandan Divisi 23 Inggris, Letnan Jenderal Sir [[Philip Christison]], mengatur komando di bekas istana gubernur jenderal di Jakarta. Christison menyatakan bahwa ia bermaksud untuk membebaskan seluruh tawanan perang Sekutu dan memungkinkan kembalinya Indonesia ke status sebelum perang, yaitu sebagai koloni Belanda. Pemerintah Republik bersedia bekerja sama dalam pembebasan dan pemulangan tawanan perang sipil dan militer Sekutu, dengan membentuk ''Panitia Oeroesan Pengangkoetan Djepang'' (POPDA) untuk tujuan ini. POPDA, bekerja sama dengan Inggris, memulangkan lebih dari 70.000 tawanan perang dan interniran Jepang dan Sekutu pada akhir tahun 1946. Namun, karena kelemahan militer Republik Indonesia, Soekarno mencari kemerdekaan dengan mendapatkan pengakuan internasional atas negara barunya daripada terlibat dalam pertempuran dengan pasukan militer Inggris dan Belanda.
Baris 281 ⟶ 283:
[[Berkas:Sukarno's return to Yogyakarta, Kota Jogjakarta 200 Tahun, plate before page 73.jpg|thumb|Kembalinya Soekarno ke Yogyakarta pada bulan Juni 1949.|left]]
Invasi Belanda yang kedua menyebabkan kemarahan internasional yang lebih besar lagi. [[Amerika Serikat]], yang terkesan dengan kemampuan Indonesia mengalahkan tantangan komunis tahun 1948 tanpa bantuan dari luar, mengancam akan memotong dana [[Marshall Aid]] ke Belanda jika operasi militer di Indonesia terus berlanjut. TNI tidak terpecah belah dan terus melakukan perlawanan gerilya terhadap Belanda, terutama penyerangan ke Yogyakarta yang dikuasai Belanda yang dipimpin oleh [[Letnan Kolonel]] [[Soeharto]] pada tanggal 1 Maret 1949. Akibatnya, Belanda terpaksa menandatangani [[Perjanjian Roem-Roijen]] pada tanggal 7 Mei 1949. Berdasarkan perjanjian ini, Belanda melepaskan kepemimpinan Partai Republik dan mengembalikan wilayah sekitar [[Yogyakarta]] ke dalam kendali Partai Republik pada bulan Juni 1949. Hal ini disusul dengan [[Konferensi Meja Bundar]] yang diadakan di [[Den Haag]] yang berujung pada penyerahan penuh [[kedaulatan]] oleh Ratu [[Juliana dari Belanda]] ke Indonesia, pada 27 Desember 1949. Pada hari itu, Soekarno terbang dari Yogyakarta ke [[Jakarta]], menyampaikan pidato kemenangan di tangga istana gubernur jenderal yang kemudian berganti nama menjadi [[Istana Merdeka]].
 
== Presiden Republik Indonesia Serikat ==
[[File:John Foster Dulles, Richard Nixon, and Sukarno, Presiden Soekarno di Amerika Serikat, p2.jpg|thumb|Soekarno (kanan) bersama [[John Foster Dulles]] (kiri) dan [[Richard Nixon]] (tengah) pada tahun 1956]]
[[File:Sukarno and Richard Nixon, Presiden Soekarno di Amerika Serikat, p12.jpg|thumb|Soekarno dan Nixon pada tahun 1956]]
[[File:Sukarno's rise to power, ABC 1966.webm|thumb|Cuplikan berita pelantikan Soekarno sebagai presiden Republik Indonesia Serikat, 1946.]]
Sebagai bagian dari kompromi dengan Belanda, Indonesia mengadopsi [[Konstitusi Republik Indonesia Serikat|konstitusi federal]] baru yang menjadikan negara ini negara federal yang disebut [[Republik Indonesia Serikat]] (RIS), terdiri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang perbatasannya ditentukan oleh "Garis Van Mook", beserta enam negara bagian dan sembilan wilayah otonom yang dibuat oleh Belanda.<ref>{{Cite book | last = Ide Anak Agung Gde Agung| author-link = Ide Anak Agung Gde Agung | title = Twenty Years Indonesian Foreign Policy: 1945–1965 | publisher = Mouton & Co | year = 1973 | isbn = 979-8139-06-2|page=67}}</ref> Selama paruh pertama tahun 1950, negara-negara ini secara bertahap membubarkan diri seiring dengan ditariknya militer Belanda yang sebelumnya menopang mereka. Pada bulan Agustus 1950, dengan pembubaran negara terakhir, [[Negara Indonesia Timur]], Soekarno mendeklarasikan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan [[Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia|UUD Sementara 1950]] yang baru saja dirumuskan.<ref>{{Cite book | last = Ricklefs| first = M. C. | author-link = M. C. Ricklefs | title = A History of Modern Indonesia Since c. 1300 | publisher = MacMillan |location = London| edition = 4th | year = 2008 | origyear = 1981 |page=365-366| isbn = 978-0-230-54685-1}}</ref>
 
== Kepresidenan ==
Baris 337 ⟶ 345:
 
=== Masa keterpurukan ===
Pada masa akhir jabatan Soekarno, di pertengahan tahun 1960-an, Indonesia mengalami stagnasi produksi, kemiskinan dan kelaparan yang merajalela, infrastruktur yang tidak terurus, dan [[hiperinflasi]] mencapai hampir 600 persen.<ref name=":0" />
 
Situasi [[politik]] [[Indonesia]] menjadi tidak menentu setelah enam [[jenderal]] dibunuh dalam peristiwa yang dikenal dengan sebutan [[Gerakan 30 September]] atau G30S pada 1965.<ref name=" Encarta" /><ref name="kudeta">{{en}} {{cite book|author=Aji, Achmad Wisnu|title=Kudeta Supersemar: Penyerahan atau Perampasan Kekuasaan?|publisher= Garasi House of Book|year=2010|id=ISBN 978-979-25-4689-7}} Halaman 36, 145.</ref> Pelaku sesungguhnya dari peristiwa tersebut masih merupakan kontroversi walaupun PKI dituduh terlibat di dalamnya.<ref name=" Encarta" /> Kemudian massa dari KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia) dan KAPI (Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia) melakukan aksi demonstrasi dan menyampaikan [[Tri Tuntutan Rakyat]] (Tritura) yang salah satu isinya meminta agar PKI dibubarkan.<ref name="kudeta" /> Namun, Soekarno menolak untuk membubarkan PKI karena bertentangan dengan pandangan [[Nasakom]] (Nasionalisme, Agama, Komunisme).<ref name="asvi" /><ref name="kudeta" /> Sikap Soekarno yang menolak membubarkan PKI kemudian melemahkan posisinya dalam politik.<ref name="asvi" /><ref name=" Encarta" />
 
Baris 396 ⟶ 406:
Selain sebagai presiden, Soearno juga dikenal sebagai [[arsitek]] alumni dari ''[[Technische Hoogeschool te Bandoeng]]'' (sekarang [[ITB]]) di [[Bandung]] dengan mengambil jurusan [[teknik sipil]] dan tamat pada tahun 1926. {{refn|group=cat.|name=bambang|Bambang Eryudhawan, [[Ikatan Arsitek Indonesia|IAI]]: Ketika berdiri pada tahun 1920, [[Technische Hoogeschool te Bandoeng]] berisi Fakultas Teknik saja. Bidang ilmu yang diajarkan, terutama: a) Ilmu Pasti, b) Ilmu Alam, c) Mekanika, d) Arsitektur, e) Ilmu bahan bangunan, f) Sipil Basah/Bangunan air, g) Jalan dan Jembatan, h) Mesin, i) Elektro, j) Surveying and leveling , k) Geodesi, l) Hukum pemerintahan dan perdagangan, m) Kebersihan, n) Teknik penyehatan, o) Pertanian, p) Geologi terapan, q) Sejarah kebudayaan}}{{refn|group=cat.|name=eryu|Bambang Eryudhawan, [[Ikatan Arsitek Indonesia|IAI]]: Soekarno sebagai insinyur dianggap menguasai soal sipil basah, jalan dan jembatan, serta arsitektur. Di arsitektur, gurunya adalah dua bersaudara Prof. [[Charles Prosper Wolff Schoemaker]] dan Prof. Ir. [[Richard Leonard Arnold Schoemaker]] yang mengajar di kelas: arsitektur, sejarah arsitektur, rencana kota, pembuatan bestek dan taksiran biaya.}}<ref name="artistik">{{cite news|url=http://komunitasbambu.com/regular/resensileng.php?id=21|work=Arsip Sunjayadi.com|archiveurl=https://web.archive.org/web/20121109041359/http://komunitasbambu.com/regular/resensileng.php?id=21|archivedate=2012-11-09|last=|first=|title=Menguak Sisi Artistik Bung Karno|accessdate=18 September 2015|dead-url=yes}}</ref>
 
[[File:Monumen Nasional Jakarta (Monas).jpg|thumb|Monumen Nasional (tengah) dan Masjid Istiqlal (kiri), dua bangunan yang dipengaruhi oleh pemikiran Soekarno]]
Semasa menjabat sebagai presiden, ada beberapa karya arsitektur yang dipengaruhi atau dicetuskan oleh Soekarno. Juga perjalanan secara maraton dari bulan Mei sampai Juli pada tahun 1956 ke negara-negara [[Amerika Serikat]], [[Kanada]], [[Italia]], [[Jerman Barat]], dan [[Swiss]]. Membuat cakrawala alam pikir Soekarno semakin kaya dalam menata Indonesia secara holistik dan menampilkannya sebagai negara yang baru merdeka.<ref>{{cite article|url=http://cisral.unpad.ac.id/index.php/2007/07/13/jejak-arsitektur-sang-presiden/|title=Jejak Arsitektur Sang Presiden|authors=Santi Widhiasih|publisher=Pikiran Rakyat|date=Senin, 11 September 2006|accessdate=11 September 2015|archive-date=2011-06-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20110614114736/http://cisral.unpad.ac.id/index.php/2007/07/13/jejak-arsitektur-sang-presiden/|dead-url=yes}} Resensi atas buku ''Bung Karno Sang Arsitek – Kajian Artistik Karya Arsitektur, Tata Ruang Kota, Interior, Kria, Simbol, Mode Busana, dan Teks Pidato 1926 – 1965''</ref>
 
Baris 415 ⟶ 424:
== Penghargaan ==
{{lihat pula|Daftar hal-hal yang dinamai dari Soekarno}}
=== GelarDalam Doctor Honoris CausaNegeri ===
Semasa hidupnya, Soekarno mendapatkan gelar [[Doktor]] [[Honoris Causa]] dari 26 [[universitas]] di dalam dan luar negeri.<ref name="gelar">[http://www.yayasanbungkarno.or.id/biografi.php Apa dan Siapa Ir. Sukarno] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100629015211/http://www.yayasanbungkarno.or.id/biografi.php |date=2010-06-29 }}, ''Yayasan Bung Karno''. Diakses pada 3 Agustus 2010.</ref>
 
{| class="wikitable"
|-
!width="150"|Tanggal
!width="300"|Gelar yang Dianugerahkan
!width="250"|Nama Universitas, Kota, Negara
|-
| 10 Januari 1951
| Doctor Honoris Causa dalam Ilmu Hukum (Doctor of Law)
| Far Eastern University, [[Manila]], [[Filipina]]
|-
| 19 September 1951
| Doctor Honoris Causa dalam Ilmu Hukum
| [[Universitas Gajah Mada]], [[Yogyakarta]], [[Indonesia]]
|-
| 24 Mei 1956
| Doctor Honoris Causa dalam Ilmu Hukum (Doctor of Law)
| Columbia University, [[New York]], [[Amerika Serikat]]
|-
| 27 Mei 1956
| Doctor Honoris Causa dalam Ilmu Hukum (Doctor of Law)
| Michigan University, [[Michigan]], [[Amerika Serikat]]
|-
| 8 Juni 1956
| Doctor Honoris Causa dalam Ilmu Hukum (Doctor of Law)
| McGill University, [[Montreal]], [[Kanada]]
|-
| 23 Juni 1956
| Doctor Honoris Causa dalam Ilmu Teknik (Doctor of Technical Science)
| Berlin University, [[Berlin Barat]], [[Jerman Barat]]
|-
| 11 September 1956
| Doctor Honoris Causa dalam Ilmu Hukum (Doctor of Law)
| Lomonosov University, [[Moskow]], [[Rusia]]
|-
| 13 September 1956
| Doctor Honoris Causa dalam Ilmu Hukum (Doctor of Law)
| Beograd University, [[Belgrado]], [[Yugoslavia]]
|-
| 23 September 1956
| Doctor Honoris Causa dalam Ilmu Hukum (Doctor of Law)
| Karlova University, [[Praha]], [[Cekoslovakia]]
|-
| 27 April 1959
| Doctor Honoris Causa dalam Ilmu Hukum (Doctor of Law)
| Istanbul University, [[Istanbul]], [[Turki]]
|-
| 30 April 1959
| Doctor Honoris Causa dalam Ilmu Hukum (Doctor of Law)
| Warsaw University, [[Warsawa]], [[Polandia]]
|-
| 20 Mei 1959
| Doctor Honoris Causa dalam Ilmu Hukum (Doctor of Law)
| Brazil University, [[Rio de Janeiro]], [[Brazil]]
|-
| 11 April 1960
| Doctor Honoris Causa dalam Ilmu Politik (Doctor of Political Science)
| Sofia University, [[Sofia]], [[Bulgaria]]
|-
| 13 April 1960
| Doctor Honoris Causa dalam Ilmu Politik (Doctor of Political Science)
| Bucharest University, [[Bukarest]], [[Rumania]]
|-
| 17 April 1960
| Doctor Honoris Causa dalam Ilmu Mesin (Doctor of Engineering)
| Budapest University, [[Budapest]], [[Hungaria]]
|-
| 24 April 1960
| Doctor Honoris Causa dalam Ilmu Falsafah (Doctor of Philosophy)
| Al-Azhar University, [[Kairo]], [[Mesir]]
|-
| 5 Mei 1960
| Doctor Honoris Causa dalam Ilmu Sosial dan Politik
| La Paz University, [[La Paz]], [[Bolivia]]
|-
| 13 September 1962
| Doctor Honoris Causa dalam Ilmu Teknik (Doctor of Technical Science)
| [[Institut Teknologi Bandung]], [[Bandung]], [[Indonesia]]
|-
| 2 Februari 1963
| Doctor Honoris Causa dalam Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan
| [[Universitas Indonesia]], [[Jakarta]], [[Indonesia]]
|-
| 29 April 1963
| Doctor Honoris Causa dalam Ilmu Pengetahuan Hukum, Politik, dan Hubungan Internasional
| [[Universitas Hasanuddin]], [[Makassar]], [[Indonesia]]
|-
| 14 Januari 1964
| Doctor Honoris Causa dalam Ilmu Hukum & Politik (Doctor of Law & Politics)
| Royal Khmere University, [[Phnom Penh]], [[Kamboja]]
|-
| 2 Agustus 1964
| Doctor Honoris Causa dalam Ilmu Hukum (Doctor of Law)
| University of the Philippines, [[Manila]], [[Filipina]]
|-
| 3 November 1964
| Doctor Honoris Causa dalam Ilmu Pengetahuan Politik
| Universitas Pyongyang, [[Pyongyang]], [[Korea Utara]]
|-
| 2 Desember 1964
| Doctor Honoris Causa dalam Ilmu Ushuluddin Jurusan Da'Wah
| [[Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah|Institut Agama Islam Negeri Syarif Hidayatullah]], [[Jakarta]], [[Indonesia]]
|-
| 23 Desember 1964
| Doctor Honoris Causa dalam Ilmu Sejarah
| [[Universitas Pajajaran]], [[Bandung]], [[Indonesia]]
|-
| 3 Agustus 1965
| Doctor Honoris Causa dalam Falsafah Ilmu Tauhid
| [[Universitas Muhammadiyah Jakarta]], [[Indonesia]]
|-
|}
 
=== Tanda kehormatan ===
==== Dalam Negeri ====
{| style="margin:1em auto; text-align:center;"
| colspan="3"|{{Ribbon devices|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Republik Indonesia Adipurna.png|width=100}}
Baris 569 ⟶ 462:
|}
 
==== Luar Negeri ====
* {{Flag|Afghanistan}} :
** [[File:Order of the Supreme Sun (Kingdom of Afghanistan).gif|70px]] Collar of the [[:en:Order of the Supreme Sun|Order of the Supreme Sun]] (1961)<ref>{{Citation|title=Bung Karno di Afghanistan|url=https://www.youtube.com/watch?v=GjXIwkfRhxw|accessdate=2023-04-14|language=id-ID}}</ref>
* {{flag|Afrika Selatan}} :
** [[File:Order of the Companions of O.R. Tambo (ribbon bar).gif|70px]] Supreme Companion of the [[:en:Order of the Companions of O.R. Tambo|Order of the Companions of O.R. Tambo]] (SCOT) (2005) ''Anumerta''<ref>{{cite web|publisher=The Presidency Republic of South Africa|access-date=2022-11-09|title=The Order of the Companions of O.R. Tambo|url=https://www.thepresidency.gov.za/national-orders/order-companions-o.r.-tambo-0}}</ref><ref>{{Cite web|last=myrepro|date=2015-11-10|title=Penghormatan & Penghargaan Untuk Bung Karno|url=https://myrepro.wordpress.com/2015/11/11/jasa-jasa-soekarno-di-dunia-internasional/|website=myrepro|language=id-ID|access-date=2023-04-14}}</ref><ref>{{Cite web|last=Jam|first=Satu|date=2015-08-28|title=Biografi Soekarno|url=https://satujam.com/biografi-soekarno/|website=Satu Jam|language=en-US|access-date=2023-04-14}}</ref><ref>{{Cite web|date=2015-09-21|title=Orang Afrika: Mengapa Sukarno Disingkirkan?|url=https://historia.id/politik/articles/orang-afrika-mengapa-sukarno-disingkirkan-vVe4W|website=Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia|language=id-ID|access-date=2023-04-14}}</ref><ref>{{Cite web|title=Sejarah Lengkap dan Asal Usul Presiden Soekarno|url=https://www.kuwaluhan.com/2017/08/sejarah-lengkap-dan-asal-usul-presiden.html|website=Kuwaluhan.com|language=id|access-date=2023-04-14}}</ref>
*{{flag|Argentina}} :
**[[Berkas:ARG Order of the Liberator San Martin - Grand Cross BAR.png|nirbing|70x70px]] Collar of the [[:en:Order_of_the_Liberator_General_San_MartínOrder of the Liberator General San Martín|Order of the Liberator General San Martin]]<ref>{{Cite web|title=Biografi Soekarno|url=https://kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id/en/award/?box=list&presiden_id=1&presiden=sukarno|website=Kepustakaan Presiden|access-date=22 November 2023}}</ref>
* {{flagu|Australia}} :
** [[File:AUS Order of Australia (civil) BAR.svg|70px]] Medal of the [[:en:Order of Australia|Order of Australia]] (OAM)
* {{flag|Bolivia}} :
** [[File:BOL Order of Condor of the Andes - Grand Cross BAR.png|70px]] Grand Cross of the [[:en:Order of the Condor of the Andes|Order of the Condor of the Andes]]
* {{flag|Brazil}} :
** [[File:BRA - Order of the Southern Cross - Grand Cross BAR.svg|70px]] Grand Cross of the [[:en:Order of the Southern Cross|Order of the Southern Cross]]
* {{flag|Czechoslovakia}} :
** [[File:CZE Rad Bileho Lva 3 tridy BAR.svg|70px]] Collar of the [[:en:Order of the White Lion|Order of the White Lion]] (1956)<ref>{{Citation|title=Presiden Soekarno berkunjung ke Cekoslowakia (1956)|url=https://www.youtube.com/watch?v=IeV3HGJwQ2I|accessdate=2023-04-14|language=id-ID}}</ref>
* {{flag|Filipina}} :
** [[File:PHI Legion of Honor 2003 Chief Commander BAR.svg|70px]] Chief Commander of the [[:en:Philippine Legion of Honor|Philippine Legion of Honor]] (CCLH) (3 Februari 1951)<ref>{{cite web|access-date=26 October 2018|publisher=[[:en:Government of Philippines|Government of Philippines]]|url=https://www.officialgazette.gov.ph/briefer-on-the-philippine-legion-of-honor/|title=Briefer on the Philippine Legion of Honor}}</ref>
* {{Flag|Hungaria}} :
** [[File:HUN Order of Merit of the Hungarian Rep 1class Collar BAR.svg|70px]] Grand Cross with Chain of the [[:en:Order of Merit of the Republic of Hungary|Order of Merit of the Republic of Hungary]]<ref>{{cite web|url=https://www.britishpathe.com/video/sukarno-in-hungary/|access-date=2022-11-09|date=1960|website=British Pathé|title=Sukarno In Hungary 1960}}</ref><ref>{{Citation|title=President Sukarno of Indonesia in Hungary (1960) {{!}} British Pathé|url=https://www.youtube.com/watch?v=3AsudSNGn9I|accessdate=2023-04-14|language=id-ID}}</ref>
* {{flag|JepangKamboja}} :
** [[File:KHM National Independence Medal.png|70px]] Grand Collar of the National [[:en:Orders, decorations, and medals of Cambodia|Order of Independence]]<ref>{{Cite web|title=Indochina Medals - Cambodia - CM02 National Order of Independence|url=http://indochinamedals.com/cambodia/cm02_national_order_of_independence.html|website=indochinamedals.com|access-date=2024-05-17}}</ref>
* {{flag|Jepang}}:
** [[File:JPN Daikun'i kikkasho BAR.svg|70px]] Grand Cordon of the [[:en:Order of the Chrysanthemum|Supreme Order of the Chrysanthemum]] (6 Juni 1961)
**[[File:JPN Zuiho-sho (WW2) 1Class BAR.svg|70px]] [[:en:Order of the Sacred Treasure|Order of the Sacred Treasure]] 1st Class (1943)<ref>{{Cite book|last=Mirnawati|first=Indonesia|date=2012|url=https://www.google.co.id/books/edition/Kumpulan_Pahlawan_Indonesia_Terlengkap/mVH_CQAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=soekarno+bintang+republik&pg=PA151&printsec=frontcover|title=Kumpulan pahlawan Indonesia terlengkap|publisher=CIF|pages=151|url-status=live}}</ref>
*{{flag|Jerman}} :
*{{flag|Jerman}}:
**[[Berkas:GER Bundesverdienstkreuz 9 Sond des Grosskreuzes.svg|nirbing|70x70px]] Grand Cross Special Class (''Sonderstufe des Großkreuzes)'' of the [[Orde Jasa Republik Federal Jerman|Order of Merit of the Federal Republic of Germany]] (1956)<ref>{{Cite book|last=Geerken|first=Horst H.|date=2017|url=https://www.google.co.id/books/edition/Hitler_s_Asian_Adventure/5GiGCgAAQBAJ?hl=id&gbpv=1|title=Hitler's Asian Adventure|location=Bonn|publisher=A BukitCinta Book|isbn=9783738630138|pages=531-532|url-status=live}}</ref>
* {{flag|Maroko}} :
** [[File:MAR Order of the Throne - Special Class BAR.png|70px]] Grand Cordon of the [[:en:Order of the Throne|Order of the Throne]] (1960)<ref>{{Cite web|date=2020-10-22|title=Kunjungan Sukarno ke Maroko|url=https://historia.id/urban/articles/kunjungan-sukarno-ke-maroko-6mJR3|website=Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia|language=id-ID|access-date=2023-04-14}}</ref>
* {{flag|PortugalMesir}} :
** [[File:EGY Order of the Nile - Grand Cordon BAR.png|70px]] Grand Collar of the [[:en:Order of the Nile|Order of the Nile]] (23 Juli 1955)<ref>{{Cite web|last=Limited|first=Alamy|title=Jul. 23, 1955 - 23-7-55 Prime Minister Nasser welcomes Indonesian President to Cairo. President Ahmed Soekarno, of Indonesia, has arrived in Cairo for a five day State visit. He was received on his arrival by Prime Minister Gamel Abdel Nasser, and members of the Revolution Command Council. Photo Shows: President Soekarno of Indonesia, was decorated by Prime Minister Nasser with the Collar of the Order of the Nile. Here is Nasser handling over the box containing the Collar to the President Stock Photo - Alamy|url=https://www.alamy.com/jul-23-1955-23-7-55-prime-minister-nasser-welcomes-indonesian-president-image69294275.html|website=www.alamy.com|language=en|access-date=2024-05-19}}</ref>
** [[File:PRT Order of Saint James of the Sword - Grand Cross BAR.svg|70px]] Grand Cross of the [[:en:Military Order of Saint James of the Sword|Military Order of Saint James of the Sword]] (GCSE)
* {{flag|ThailandPortugal}} :
** [[File:PRT Order of Saint James of the Sword - Grand Cross BAR.svg|70px]] Grand Cross of the [[:en:Military Order of Saint James of the Sword|Military Order of Saint James of the Sword]] (GCSE) (31 Maret 1960)<ref>{{Cite web|title=ENTIDADES ESTRANGEIRAS AGRACIADAS COM ORDENS PORTUGUESAS - Página Oficial das Ordens Honoríficas Portuguesas|url=https://www.ordens.presidencia.pt/?idc=154&list=1|website=www.ordens.presidencia.pt|access-date=2024-05-16}}</ref>
** [[File:Order of Chula Chom Klao - 1st Class (Thailand) ribbon.svg|70px]] Knight Grand Cross (First Class) of the [[:en:Order of Chula Chom Klao|Most Illustrious Order of Chula Chom Klao]] (KGC)
* {{flag|Uni SovietThailand}} :
** [[File:Order of Chula Chom Klao - 1st Class (Thailand) ribbon.svg|70px]] Knight Grand Cross (First Class) of the [[:en:Order of Chula Chom Klao|Most Illustrious Order of Chula Chom Klao]] (KGC)(1960)<ref>[http://www.ratchakitcha.soc.go.th/DATA/PDF/2503/D/019/826.PDF แจ้งความสำนักนายกรัฐมนตรี เรื่อง พระราชทานเครื่องราชอิสริยาภรณ์]</ref>
* {{flag|Uni Soviet}}:
** [[File:SU Order of Lenin ribbon.svg|70px]] Recipient of the [[:en:Order of Lenin|Order of Lenin]]
** [[File:Order of the Elephant Ribbon bar.svg|70px]] Recipient of the [[:en:Lenin Peace Prize|International Lenin Peace Prize]] (3 Mei 1960)<ref>{{cite web|url=https://www.nytimes.com/1960/07/29/archives/lenin-peace-medal-pinned-on-sukarno.html|access-date=2022-11-09|date=1960-07-29|work=[[The New York Times]]|title=Lenin Peace Prize Pinned on Sukarno}}</ref>
* {{flag|Vatikan}} :
** [[File:Ordo Militia Aurata or Ordine dello Speron d'Oro o Milizia Aurata.png|70px]] Ksatria [[Ordo Pacu Emas]]
** [[File:Order Pius Ribbon 1kl.png|70px]] Ksatria Salib Agung [[Ordo Paus Pius IX]] (GCPO)
** [[File:Benemerenti Medal (Vatican) - ribbon bar.png|70px]] Penerima [[Medali Benemerenti]]
* {{flag|Vietnam}} :
** [[File:Vietnam Resistance Order ribbon.png|70px]] Resistance Medal, 1st Class
* {{flag|Yugoslavia}} :
** [[File:Order of the Yugoslavian Great Star Rib.png|70px]] Great Star of the [[:en:Order of the Yugoslav Star|Order of the Yugoslav Star]] (1956)<ref>{{Cite book|last=Kementerian Penerangan|first=Indonesia|date=1958|url=https://www.google.co.id/books/edition/Menjongsong_tamu_negara_Josip_Broz_Tito/LEM9AAAAMAAJ?hl=id&gbpv=1&dq=soekarno+bintang+republik&pg=PA32&printsec=frontcover|title=Menjongsong tamu negara Josip Broz-Tito, Presiden Republik Rakjat Federal Yugoslavia|location=Indonesia|publisher=Indonesia. Departemen Penerangan|pages=32|url-status=live}}</ref>
 
 
== Karya tulis ==
Baris 934 ⟶ 833:
[[Kategori:Soekarno| ]]
[[Kategori:Tokoh dari Surabaya]]
[[Kategori:Tokoh dari Blitar]]<!--dilarang memakai kategori "Tokoh dari Blitar"-->
[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Barat]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Bali]]
Baris 940 ⟶ 841:
[[Kategori:Pejuang kemerdekaan Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Nasional Indonesia]]
[[Kategori:Pendiri partai politik]]
[[Kategori:Presiden Indonesia]]
[[Kategori:Arsitek Indonesia]]