Badan Pengawas Obat dan Makanan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fareleadsm (bicara | kontrib)
Penambahan pranala pada subjudul "Regulasi"
Sfriu (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
(39 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Sedang ditulis}}{{Infobox lembaga nonkementerian
|nama = Badan Pengawas <br>Obat dan Makanan
|singkatan = BPOM
|gambar = [[Berkas:Logo BadanBADAN POM.png|180px]]
|dasar = Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017 tentang Badan Pengawas Obat dan Makanan
|alamat = Jl. Percetakan Negara No.23<br>Jakarta Pusat 10560
|kepala = [[Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan|Kepala Badan]]
|nama_kepala = [[Penny Kusumastuti Lukito|Dr. IrDra. PennyL. KusumastutiRizka LukitoAndalusia, Apt., M.CPharm.P, MARS. (Plt.]])
|sekretaris_utama =Dra. Rita Mahyona, Apt., M.Si
|deputi1 =Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif
|nama_deputi1 =apt. Dra. Rr.Rita MayagustinaEndang, AndariniApt., M.Sc.Kes
|deputi2 =Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik
|nama_deputi2 =apt.Mohamad DraKashuri, S.Si., Reri IndrianiApt., M.SiFarm.
|deputi3 =Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan
|nama_deputi3 =apt.Ema DraSetyawati, S.Si., Rita EndangApt., M.KesE. ([[Pelaksana tugas|Plt.]])
|deputi4 =Deputi Bidang Penindakan
|nama_deputi4 =apt.Rizkal, DrsS.Sos., Hanetje Gustaf KakerissaM.M.
|deputi5 =
|nama_deputi5 =
Baris 29:
|nama_deputi10 =
|inspektur =Inspektur Utama
|nama_inspektur = apt. Dra. Elin Herlina, MApt.P, MP. ([[Pelaksana tugas|Plt.]])
|situs web = [http://www.pom.go.id/ www.pom.go.id]
|catatan =
|ukuran_gambar=250px}}
}}
 
'''Badan Pengawas Obat dan Makanan''' atau (disingkat '''Badan POM''' atau '''BPOM''') adalah sebuah lembaga di [[Indonesia]] yang bertugas mengawasi peredaran obat-obatan dan makanan di Indonesia. Fungsi dan tugas badan ini menyerupai fungsi dan tugas [[Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat|Food and Drug Administration]] (FDA) di [[Amerika Serikat]] dan [[Badan Pengawas Obat Eropa|European Medicines Agency]] di [[Uni Eropa]]. BPOM berupaya memastikan keamanan [[Obat|obat-obatan]], [[makanan]], dan [[minuman]] yang dikonsumsi oleh [[konsumen]].
 
== Struktur organisasi ==
Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 80 tahun 2017 tentang Badan Pengawas Obat dan Makanan, susunan organisasi Badan POM terdiri atas<ref>{{Cite web|date=09-08-2017|title=Peraturan Presiden (PERPRES) tentang Badan Pengawas Obat dan Makanan|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/73132/perpres-no-80-tahun-2017|website=Database Peraturan|access-date=17-01-2022}}</ref><ref>{{Cite web|last=POM|first=Badan|title=Struktur Organisasi Badan POM|url=https://www.pom.go.id/new/view/direct/structure|website=Badan POM|access-date=2022-01-18}}</ref>:
 
* Kepala;
* Sekretariat Utama;
* Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif;
* Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik;
* Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan;
* Deputi Bidang Penindakan;
* Inspektorat Utama.
 
== Fungsi ==
{{More citations needed}}
 
Badan Pengawas Obat dan Makanan, yang selanjutnya disingkat BPOM adalah lembaga pemerintah nonkementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan Obat dan Makanan. BPOM berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan.
 
BPOM mempunyai tugas menyelenggarakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan Obat dan Makanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Obat dan Makanan terdiri atas obat, bahan obat, narkotika, psikotropika, prekursor, zat adiktif, obat tradisional, suplemen kesehatan, kosmetik, dan pangan olahan.
 
Dalam melaksanakan tugas pengawasan Obat dan Makanan sesuai dengan Perpres Nomor 80 Tahun 2017<ref>{{Cite web|title=Perpres Nomor 80 Tahun 2017|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/73132/perpres-no-80-tahun-2017|website=Database Peraturan BPK RI|access-date=2023-01-27}}</ref>, BPOM menyelenggarakan fungsi:
# penyusunan kebijakan nasional di bidang pengawasan Obat dan Makanan;
# pelaksanaan kebijakan nasional di bidang pengawasan Obat dan Makanan;
Baris 55 ⟶ 68:
 
=== Periode zaman penjajahan sampai perang kemerdekaan ===
TonggakSekolah sejarahasisten kefarmasianapoteker dipada Indonesiapemerintahan padakolonial umumnyaHindia diawaliBelanda dengandianggap pendidikansebagai asistentonggak apotekersejarah semasakefarmasiaan pemerintahandi Hindia BelandaIndonesia. PendidikanSiswa sekolah asisten apoteker semulabiasanya dilakukanmenempuh pendidikan di tempat-tempat kerjapelayanan yaitukefarmasian didan apotekdigurui oleh seorang apoteker yang mengelola dan memimpin sebuahsuatu apotek. SetelahUjian calonkompetensi apotekerakan bekerjadilakukan dalamoleh jangkapemerintah waktuHindia tertentuBelanda dibagi apotekcalon danapoteker yang dianggap telah memenuhi syarat, makasetelah diadakanbekerja ujiandalam pengakuanbeberapa yangperiode diselenggarakantertentu. olehDikutip pemerintah Hindia Belanda. Daridari buku Verzameling Voorschriften tahun 1936 yangterkait dikeluarkanHet olehReglement Devanahalliop Venkataramanaiahde GundappaDienst der Volksgezoindheid (DVG) yang merupakan seorang penulis dan jurnalis, dapat diketahuitertulis bahwajika Sekolah Asisten Apoteker didirikan dengan Surat Keputusan Pemerintah No. 38 tanggal 7 Oktober 1918, yang kemudian diubah dengan Surat Keputusan No. 15 (Stb No. 50) tanggal 28 Januari 1923 dan No. 45 (Stb. No. 392) tanggal 28 Juni 1934 dengan nama Leergang voor de opleleiding van apotheker-bedienden onder den naam van apothekers-assisten school".
 
Peraturan ujian asisten apoteker dan persyaratan ijin kerja diatur dalam Surat Keputusan Kepala DVG No. 8512/ F tanggal 16 Maret 1933 yang kemudian diubah dengan Surat Keputusan No. 27817/ F tanggal 8 September 1936 dan No. 11161/ F tanggal 6 April 1939. DalamSyarat peraturanyang tersebut,harus antaradimiliki lainoleh dinyatakanseorang bahwacalon persyaratanapoteker untukagar menempuhdapat mengikuti ujian kompetensi apoteker harusadalah berijasahmemiliki ijazah MULO bagian B, memiliki Surat Keterangan bahwa calon telahapoteker melakukanbekerja pekerjaandi pelayanan kefarmasian secara terus meneruskontinyu selama 20 bulan di bawah pengawasan seorang apoteker di Indonesia yang memimpin sebuah apotek, atau telah mengikuti pendidikansekolah asisten apoteker di Jakarta.
 
PadaSekolah masaTinggi pendudukanFarmasi Jepangdi Indonesia mulai dirintisdibuat Pendidikanpada Tinggimasa Farmasipenjajahan di IndonesiaJepang dan diresmikan pada tanggal 1 April 1943. denganSekolah namaTinggi Farmasi tersebut dinamakan Yakugaku sebagaiyang merupakan bagian dari Jakarta Ika Daigaku. Pada tahun 1944 Yakugaku diubahdiganti namanya menjadi Yaku Daigaku pada tahun 1944.
 
==Galeri Aktivitas==
{{More citations needed}}
 
Pada 25 November 2019, [[Miss International 2017]], [[Kevin Lilliana|Kevin Lilliana Junaedy]]; [[Puteri Indonesia Pariwisata|Puteri Indonesia Pariwisata 2018]], [[Wilda Situngkir|Wilda Octaviana Situngkir]]; [[Puteri Indonesia Lingkungan|Puteri Indonesia Lingkungan 2019]], [[Jolene Marie|Jolene Marie Cholock-Rotinsulu]]; dan kontestan [[Puteri Indonesia 2019]] dan [[Puteri Indonesia 2020]] berkunjung di Kementerian Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM).<ref>{{cite web|url=https://www.pom.go.id/new/view/more/berita/17332/Menjadi-Duta-Kosmetik-Aman--Puteri-Indonesia-dibekali-Pelatihan-di-Badan-POM.html|title=Menjadi Duta Kosmetik Aman, Puteri Indonesia dibekali Pelatihan di Badan POM|publisher=[[National Agency of Drug and Food Control of Republic of Indonesia]]|accessdate=November 25, 2019}}</ref>
<gallery>
 
 
 
 
File:Puteri Indonesia 2020 Delegates During Pageant Quarantine Day in National Agency of Drug and Food Control of The Republic of Indonesia (1).jpg
Baris 106 ⟶ 118:
Untuk mengoptimalkan pengawasan terhadap obat dan makanan tersebut maka pemerintah mengambil kebijakan dengan mengadakan perubahan Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, yang mana dahulu Direktorat Jenderal Obat dan Makanan bertanggung jawab kepada Departemen Kesehatan namun sekarang setelah terjadinya perubahan maka Badan Pengawas Obat dan Makanan bertanggung jawab kepada Presiden. Badan Pengawas Obat dan Makanan sekarang merupakan [[Lembaga Pemerintah Non Departemen|Lembaga Pemerintah Non-Departemen]] berdasarkan Keputusan Presiden No. 103 tahun 2000 dan telah mengalami perubahan melalui Keputusan Presiden No. 166 tahun 2003.
 
== Kepala Badan POM ==
Sejarah Kepala Badan POM dari masa ke masa adalah sebagai berikut:
* [[Sampurno|Dr. apt. Sampurno]], M.B.A. (2001–2006)
Baris 113 ⟶ 125:
* apt. Dra. Lucky S. Slamet, M.Sc. (2012–2013)
* Dr. Ir. Roy Alexander Sparringa, M.App.Sc. (2013–2016)<ref>http://health.detik.com/read/2013/12/06/151316/2434643/763/mengenal-sosok-roy-sparringa-bos-baru-badan-pom</ref>
* [[Penny Kusumastuti Lukito|Dr. Ir. Penny Kusumastuti Lukito, M.C.P.]] (2016–sekarang2016–2023)<ref>[http://news.detik.com/berita/3256971/peni-lukito-jadi-kepala-bpom-yang-baru?_ga=1.72761108.683689391.1463029574 Artikel:"Peni Lukito Jadi Kepala BPOM yang Baru" di detik.com]</ref>
* Dr. Dra. L. Rizka Andalusia, Apt., M.Pharm., MARS. ([[Pelaksana tugas|Plt.]]) (2023-Sekarang)
 
== Regulasi ==
 
=== Penarikan produk ===
 
==== Suplemen makanan ====
Berdasarkan hasil pengawasan terhadap produk yang beredar di pasaran (''post-market vigilance'') melalui pengambilan contoh dan pengujian terhadap parameter DNA babi, akhirnya pada 30 Januari 2018, BPOM mengeluarkan pernyataan bahwa sampel produk Viostin DS dengan nomor izin edar (NIE) POM SD.051523771 nomor bets BN C6K994H yang diproduksi PT. Pharos Indonesia dan Enzyplex tablet yang diproduksi PT Medifarma Laboratories dengan NIE DBL7214704016A1 nomor bets 16185101 terbukti positif mengandung DNA babi. Badan POM RI telah menginstruksikan PT. Pharos Indonesia dan PT Medifarma Laboratories untuk menghentikan produksi dan/atau distribusi produk dengan nomor bets tersebut.<ref>{{Cite web|last=Badan POM|first=Biro Hukum dan Hubungan|date=2018-01-28|title=Penjelasan Badan POM RI tentang Viralnya Surat Internal Hasil Pengujian Sampel Suplemen Makanan|url=https://www.pom.go.id/new/view/more/klarifikasi/78/PENJELASAN-BADAN-POM-RI-Tentang-VIRALNYA-SURAT-INTERNAL-HASIL-PENGUJIAN-SAMPEL-SUPLEMEN-MAKANAN.html|website=Badan POM|access-date=2022-01-12}}</ref><ref name=":0">{{Cite web|last=Mansur|first=Ali|date=2018-01-31|title=BPOM Benarkan Viostin DS dan Enzyplex Mengandung DNA Babi|url=https://republika.co.id/share/p3es42396|website=Republika Online|language=id|access-date=2022-01-12}}</ref>
 
Pada 31 Januari 2018, PT. Pharos Indonesia sebagai produsen Viostin DS, menyatakan jika salah satu bahan baku pembuatan Viostin DS yang tercemar dengan DNA babi adalah kondroitin sulfat.<ref name=":0" />
 
==== Ranitidin ====
[[Berkas:Ranitidine.JPG|jmpl|Ranitidin]]
Ranitidin merupakan obat kelompok antagonis reseptor H<sub>2</sub> yang dapat menurunkan sekresi [[asam lambung]] sehingga digunakan untuk mengobati penyakit pada lambung dan [[esofagus]] seperti [[tukak lambung]], tukak duodenum, refluks esophagitis, GERD, sindrom Zollinger-Ellison, [[dispepsia]] episodik kronis, tukak akibat AINS (antiinflamasi nonsteroid), dan tukak duodenum karena infeksi bakteri ''H. pylori''.<ref>{{Cite web|title=RaNITIdine Monograph for Professionals|url=https://www.drugs.com/monograph/ranitidine.html|website=Drugs.com|language=en|access-date=2022-01-10}}</ref><ref>{{Cite web|title=Zantac Oral: Uses, Side Effects, Interactions, Pictures, Warnings & Dosing - WebMD|url=https://www.webmd.com/drugs/2/drug-4090-7033/zantac-oral/ranitidine-tablet-oral/details|website=www.webmd.com|language=en|access-date=2022-01-10}}</ref><ref>{{Cite web|title=RANITIDIN {{!}} PIO Nas|url=http://pionas.pom.go.id/monografi/ranitidin|website=pionas.pom.go.id|access-date=2022-01-10}}</ref>Ranitidin tersedia dalam bentuk sediaan tablet, sirup, dan injeksi.<ref>{{Cite web|date=2019-10-11|title=Penarikan Obat Ranitidin, BPOM Minta Masyarakat Tak Panik {{!}} Kabar24|url=https://kabar24.bisnis.com/read/20191011/15/1158107/penarikan-obat-ranitidin-bpom-minta-masyarakat-tak-panik|website=Bisnis.com|language=id|access-date=2022-01-10}}</ref><ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2019-10-07|title=5 Fakta Penarikan Ranitidin oleh BPOM Halaman all|url=https://www.kompas.com/tren/read/2019/10/07/210000065/5-fakta-penarikan-ranitidin-oleh-bpom|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2022-01-10}}</ref>Ranitidin secara resmi telah beredar di Indonesia sejak tahun 1989.<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2019-10-07|title=5 Fakta Penarikan Ranitidin oleh BPOM Halaman all|url=https://www.kompas.com/tren/read/2019/10/07/210000065/5-fakta-penarikan-ranitidin-oleh-bpom|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2022-01-10}}</ref>
Ranitidin merupakan obat kelompok antagonis reseptor H<sub>2</sub> yang dapat menurunkan sekresi [[asam lambung]] sehingga digunakan untuk mengobati penyakit pada lambung dan [[esofagus]] seperti [[tukak lambung]], tukak duodenum, refluks esophagitis, GERD, sindrom Zollinger-Ellison, [[dispepsia]] episodik kronis, tukak akibat AINS (antiinflamasi nonsteroid), dan tukak duodenum karena infeksi bakteri ''H. pylori''.<ref>{{Cite web|title=Ranitidine Monograph for Professionals|url=https://www.drugs.com/monograph/ranitidine.html|website=Drugs.com|language=en|access-date=2022-01-10}}</ref><ref>{{Cite web|title=Zantac Oral: Uses, Side Effects, Interactions, Pictures, Warnings & Dosing - WebMD|url=https://www.webmd.com/drugs/2/drug-4090-7033/zantac-oral/ranitidine-tablet-oral/details|website=www.webmd.com|language=en|access-date=2022-01-10}}</ref><ref>{{Cite web|title=RANITIDIN {{!}} PIO Nas|url=http://pionas.pom.go.id/monografi/ranitidin|website=pionas.pom.go.id|access-date=2022-01-10|archive-date=2022-01-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20220110100412/http://pionas.pom.go.id/monografi/ranitidin|dead-url=yes}}</ref> Ranitidin tersedia dalam bentuk sediaan tablet, sirup, dan injeksi.<ref>{{Cite news|last=Kurniawan|first=Galih|date=2019-10-11|title=Penarikan Obat Ranitidin, BPOM Minta Masyarakat Tak Panik|url=https://kabar24.bisnis.com/read/20191011/15/1158107/penarikan-obat-ranitidin-bpom-minta-masyarakat-tak-panik|work=[[Bisnis Indonesia|Bisnis.com]]|language=id|access-date=2022-01-10|editor-last=Hana|editor-first=Oktaviano DB}}</ref><ref>{{Cite news|last=Arnani|first=Mela|date=2019-10-07|title=5 Fakta Penarikan Ranitidin oleh BPOM|url=https://www.kompas.com/tren/read/2019/10/07/210000065/5-fakta-penarikan-ranitidin-oleh-bpom|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2022-01-10|editor-last=Sartika|editor-first=Resa Eka Ayu}}</ref> Ranitidin secara resmi telah beredar di Indonesia sejak tahun 1989.
 
Pada tanggal 13 September 2019, ''[[Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat|US Food and Drug Administration]]'' (US FDA) dan ''[[Badan Pengawas Obat Eropa|European Medicine Agency]]'' (EMA) mengeluarkan peringatan tentangpada adanya13 temuanSeptember 2019 mengenai ditemukannya cemaran NDMA (N-Nitrosodimetillamin) pada sampel produk yang mengandung bahan aktif [[ranitidin]] dalam jumlah yang relatif kecil.<ref>{{Cite padaweb|last=Commissioner|first=Office sampelof produkthe|date=2020-04-02|title=FDA yangRequests mengandungRemoval bahanof aktifAll ranitidinRanitidine Products (Zantac) from the Market|url=https://www.fda.gov/news-events/press-announcements/fda-requests-removal-all-ranitidine-products-zantac-market|website=FDA|language=en|access-date=2022-01-29}}</ref><ref>{{Cite Studiweb|last=European globalMedicines memutuskanAgency|date=2020|title=Ranitidine-containing medicinal products|url=https://www.ema.europa.eu/en/medicines/human/referrals/ranitidine-containing-medicinal-products|website=EMA|access-date=2022-01-29}}</ref> nilaiNilai ambang batas dari cemaran NDMAdalam (N-Nitrosodimetillamin)studi global yang diperbolehkan adalah 96 &nbsp;ng/hari (batas harian yang diperbolehkan),.<ref>{{Cite journal|last=Johnson|first=George E.|last2=Dobo|first2=Krista|last3=Gollapudi|first3=Bhaskar|last4=Harvey|first4=Jim|last5=Kenny|first5=Julia|last6=Kenyon|first6=Michelle|last7=Lynch|first7=Anthony|last8=Minocherhomji|first8=Sheroy|last9=Nicolette|first9=John|date=2021-06|title=Permitted daily exposure limits for noteworthy N‐nitrosamines|url=https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/em.22446|journal=Environmental and Molecular Mutagenesis|language=en|volume=62|issue=5|pages=293–305|doi=10.1002/em.22446|issn=0893-6692}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Wagner|first=Jennifer A.|last2=Dinh|first2=Jean C.|last3=Lightdale|first3=Jennifer R.|last4=Gold|first4=Benjamin D.|last5=Colombo|first5=Jennifer M.|date=2021-07|title=Is this the end for ranitidine? NDMA presence continues to confound|url=https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/cts.12995|journal=Clinical and Translational Science|language=en|volume=14|issue=4|pages=1197–1200|doi=10.1111/cts.12995|issn=1752-8054|pmc=PMC8301580|pmid=33934515}}</ref> Cemaran NDMA (N-Nitrosodimetillamin) ini bersifat karsinogenik[[karsinogen]]ik jika dikonsumsi di atas ambang batas yang telah ditentukan secara terusrutin.<ref>{{Cite menerusjournal|last=White|first=C. dalamMichael|date=2019-11-26|title=Understanding jangkaand waktuPreventing yang(N-Nitrosodimethylamine) lamaNDMA Contamination of Medications|url=https://doi.org/10.1177/1060028019892222|journal=Annals Halof iniPharmacotherapy|volume=54|issue=6|pages=611–614|doi=10.1177/1060028019892222|issn=1060-0280}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Adamson|first=Richard H.|last2=Chabner|first2=Bruce A.|date=2020-06-01|title=The Finding of N-Nitrosodimethylamine in Common Medicines|url=https://academic.oup.com/oncolo/article/25/6/460/6443526|journal=The Oncologist|language=en|volume=25|issue=6|pages=460–462|doi=10.1634/theoncologist.2020-0142|issn=1083-7159|pmc=PMC7288647|pmid=32267983}}</ref> Kebijakan yang dikeluarkan ''US Food and Drug Administration'' (US FDA) dan ''European Medicine Agency'' (EMA) mengenai adanya temuan cemaran dalam sampel produk ranitidin tersebut dijadikan dasar oleh Badan POM dalam mengawalmengatur keamananperedaran obat yang beredarranitidin di Indonesia.<ref name=":02">{{Cite web|last=Badan BPOMPOM|first=Kerjasama dan Humas|date=2019-1110-2111|title=Penjelasan Badan POM RI tentang Perkembangan Lebih Lanjut Penarikan Produk Ranitidin yang DapatTerkontaminasi DiedarkanN-Nitrosodimethylamine Kembali(NDMA)|url=https://www.pom.go.id/new/view/more/klarifikasi/104103/PENJELASAN-BADAN-POM-RI--TENTANG-PERKEMBANGAN-LEBIH-LANJUT-PENARIKAN-PRODUK-RANITIDIN--YANG-DAPATTERKONTAMINASI-DIEDARKANN-NITROSODIMETHYLAMINE--NDMA-KEMBALI.html|website=Badan POM|access-date=2022-1001-0112}}</ref>
[[Berkas:Ranitidine Structural Formulae.png|jmpl|292x292px|Struktur kimia ranitidin]]
Badan POM pertama kali menerbitkan penjelasan terkait sampel produk ranitidin yang terdeteksi cemaran NDMA (N-Nitrosodimetillamin) pada 4 Oktober 2019. Terhadap industri farmasi pemegang izin edar produk ranitidin yang terdeteksi cemaran NDMA (N-Nitrosodimetillamin) di atas ambang batas, Badan POM memerintahkan industri farmasi tersebut untuk melakukan penghetian produksi dan distribusi serta melakukan penarikan kembali (''recall'') terhadap seluruh bets produk yang terdeteksi cemaran.<ref name=":2"/>
 
Sebagai upaya dalam melindungi masyarakat, per 9 Oktober 2019, Badan POM memerintahkan seluruh industri farmasi pemegang izin edar produk ranitidin untuk menghentikan sementara produksi, distribusi, dan peredarannya.<ref name=":2"/>
Pada tanggal 4 Oktober 2019, Badan POM menerbitkan penjelasan terkait jenis produk ranitidin yang terdeteksi mengandung cemaran NDMA (N-Nitrosodimetillamin) di atas ambang batas berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan Badan POM. Badan POM telah memerintahkan industri farmasi pemegang izin edar produk yang terdeteksi mengandung cemaran NDMA (N-Nitrosodimetillamin) yang melebihi batas ambang untuk melakukan penghentian produksi dan distribusi serta melakukan penarikan kembali (''recall'') seluruh bets produk yang terdeteksi mengandung cemaran NDMA (N-Nitrosodimetillamin).<ref name=":0">{{Cite web|last=Badan BPOM|first=Kerjasama dan Humas|date=2019-11-21|title=Penjelasan Badan POM RI tentang Produk Ranitidin yang Dapat Diedarkan Kembali|url=https://www.pom.go.id/new/view/more/klarifikasi/104/PENJELASAN-BADAN-POM-RI--TENTANG-PRODUK-RANITIDIN-YANG-DAPAT-DIEDARKAN-KEMBALI.html|website=Badan POM|access-date=2022-10-01}}</ref>
 
Badan POM memberikan tenggat waktu 80 hari kerja dimulai sejak konferensi pers resmi oleh Badan POM pada tanggal 11 Oktober 2019 kepada industri farmasi dan pedagang besar farmasi untuk melakukan penarikan ranitidin di sarana pelayanan kefarmasian ([[apotek]], [[klinik]], dan [[rumah sakit]]).<ref>{{Cite web|last=POM|first=Badan|title=Mengatasi Isu Keamanan Ranitidin|url=https://www.pom.go.id/new/view/direct/hotissue-ranitidin|website=Badan POM|access-date=2022-01-10}}</ref><ref>{{Cite news|last=Kurniawan|first=Galih|date=2019-10-11|title=Cemaran NDMA Membahayakan, Produsen Ditenggat 80 Hari Tarik Obat Ranitidin|url=https://ekonomi.bisnis.com/read/20191011/257/1158093/cemaran-ndma-membahayakan-produsen-ditenggat-80-hari-tarik-obat-ranitidin|work=[[Bisnis Indonesia|Bisnis.com]]|access-date=2022-01-10|editor-last=Hana|editor-first=Oktaviano DB}}</ref>
Berdasarkan kajian terhadap hasil pengujian yang telah dilakukan Badan POM sampai dengan tanggal 9 Oktober 2019 terhadap adanya cemaran NDMA (N-Nitrosodimetillamin) pada produk ranitidin, dalam rangka kehati-hatian untuk melindungi masyarakat Badan POM memerintahkan seluruh industri farmasi pemegang izin edar produk ranitidin untuk menghentikan sementara produksi, distribusi, dan peredarannya.<ref name=":0">{{Cite web|last=Badan BPOM|first=Kerjasama dan Humas|date=2019-11-21|title=Penjelasan Badan POM RI tentang Produk Ranitidin yang Dapat Diedarkan Kembali|url=https://www.pom.go.id/new/view/more/klarifikasi/104/PENJELASAN-BADAN-POM-RI--TENTANG-PRODUK-RANITIDIN-YANG-DAPAT-DIEDARKAN-KEMBALI.html|website=Badan POM|access-date=2022-10-01}}</ref>
 
[[IndustriSebagaimana farmasi]]yang dantercantum pedagangpada besarlampiran farmasiresmi, diberikanper tenggat21 waktuNovember 80 hari kerja dimulai sejak konferensi pers resmi oleh2019, Badan POM padamenginformasikan tanggaljika 11produk Oktoberranitidin 2019sudah untukdapat melakukandiedarkan pernarikan ranitidinkembali di sarana pelayanan kefarmasian ([[apotek]], [[klinik]], dan [[rumah sakit]])pasaran.<ref>{{Cite webnews|last=POMDewi|first=BadanRetia Kartika|date=2019-11-21|title=MengatasiBerikut Isu37 KeamananProduk Ranitidin yang Diperbolehkan Beredar Kembali|url=https://www.pomkompas.go.idcom/newtren/viewread/direct2019/hotissue11/21/213843965/berikut-37-produk-ranitidin-yang-diperbolehkan-beredar-kembali|websitework=Badan POM[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2022-01-10|editor-last=Hardiyanto|editor-first=Sari}}</ref><ref>{{Cite webnews|last=DB HanaSafutra|first=OktavianoIlham|date=2019-1011-1123|title=Cemaran37 NDMAProduk Membahayakan,Ranitidin ProdusenKantongi DitenggatLagi 80Izin Hari Tarik Obat RanitidinEdar|url=https://ekonomiwww.bisnisjawapos.com/readkesehatan/2019101123/25711/11580932019/cemaran37-ndmaproduk-membahayakanranitidin-produsenkantongi-ditenggatlagi-80izin-hari-tarik-obat-ranitidinedar/|websitework=BisnisJawaPos.com|language=id|access-date=2022-01-10}}</ref> Pengecualian terhadap produk ranitidin yang tidak tercantum dalam lampiran resmi, produk tersebut dinyatakan ditarik (''recall'') dari peredaran serta akan dilakuakn pemusnahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Industri farmasi dapat memproduksi kembali dan mengedarkan produk ranitidin setelah memastikan bahwa hasil produksinya tidak mengandung NDMA (N-Nitrosodimetillamin) melebihi ambang batas yang diperbolehkan.<ref name=":1">{{Cite web|last=MediaBadan POM|first=KompasKerjasama Cyberdan Humas|date=2019-1011-0721|title=BPOMPenjelasan TarikBadan POM RI tentang Produk Ranitidin dariyang PeredaranDapat HalamanDiedarkan allKembali|url=https://www.kompaspom.comgo.id/trennew/readview/2019more/10klarifikasi/07104/142706565/bpomPENJELASAN-tarikBADAN-ranitidinPOM-dariRI-peredaran-TENTANG-PRODUK-RANITIDIN-YANG-DAPAT-DIEDARKAN-KEMBALI.html|website=KOMPAS.com|language=idBadan POM|access-date=2022-01-10}}</ref>
 
=== Pencabutan persetujuan penggunaan darurat (''Emergency Use Authorization'') ===
Pada tanggal 21 November 2019, Badan POM menginformasikan jika produk ranitidin sudah dapat diedarkan kembali di pasaran sebagaimana yang sudah tercantum pada lampiran resmi.<ref name=":1">{{Cite web|last=Badan POM|first=Kerjasama dan Humas|date=2019-11-21|title=Penjelasan Badan POM RI tentang Produk Ranitidin yang Dapat Diedarkan Kembali|url=https://www.pom.go.id/new/view/more/klarifikasi/104/PENJELASAN-BADAN-POM-RI--TENTANG-PRODUK-RANITIDIN-YANG-DAPAT-DIEDARKAN-KEMBALI.html|website=Badan POM|access-date=2022-01-10}}</ref><ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2019-11-21|title=Berikut 37 Produk Ranitidin yang Diperbolehkan Beredar Kembali Halaman all|url=https://www.kompas.com/tren/read/2019/11/21/213843965/berikut-37-produk-ranitidin-yang-diperbolehkan-beredar-kembali|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2022-01-10}}</ref><ref>{{Cite web|last=JawaPos.com|date=2019-11-23|title=37 Produk Ranitidin Kantongi Lagi Izin Edar|url=https://www.jawapos.com/kesehatan/23/11/2019/37-produk-ranitidin-kantongi-lagi-izin-edar/|website=JawaPos.com|language=id|access-date=2022-01-10}}</ref><ref>{{Cite web|date=2019-11-22|title=Tujuh Produk Ranitidin Boleh Beredar Kembali|url=https://republika.co.id/share/q1cy5j414|website=Republika Online|language=id|access-date=2022-01-10}}</ref> Produk ranitidin yang tidak tercantum dalam lampiran resmi, dinyatakan ditarik (''recall'') dari peredaran serta dilakukan pemusnahan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.<ref name=":1">{{Cite web|last=Badan POM|first=Kerjasama dan Humas|date=2019-11-21|title=Penjelasan Badan POM RI tentang Produk Ranitidin yang Dapat Diedarkan Kembali|url=https://www.pom.go.id/new/view/more/klarifikasi/104/PENJELASAN-BADAN-POM-RI--TENTANG-PRODUK-RANITIDIN-YANG-DAPAT-DIEDARKAN-KEMBALI.html|website=Badan POM|access-date=2022-01-10}}</ref> Industri farmasi dapat memproduksi kembali dan mengedarkan produknya setelah memastikan bahwa hasil produksinya tidak mengandung NDMA (N-Nitrosodimetillamin) melebihi ambang batas yang diperbolehkan.<ref name=":1">{{Cite web|last=Badan POM|first=Kerjasama dan Humas|date=2019-11-21|title=Penjelasan Badan POM RI tentang Produk Ranitidin yang Dapat Diedarkan Kembali|url=https://www.pom.go.id/new/view/more/klarifikasi/104/PENJELASAN-BADAN-POM-RI--TENTANG-PRODUK-RANITIDIN-YANG-DAPAT-DIEDARKAN-KEMBALI.html|website=Badan POM|access-date=2022-01-10}}</ref>
 
==== Hidroksiklorokuinon dan klorokuin ====
[[Berkas:Chloroquine.svg|jmpl|Struktur kimia klorokuin]]
Klorokuin disintesis dari suatu senyawa aktif golongan [[alkaloid]] yang ditemukan di kulit pohon Cinchona.<ref>{{Cite journal|last=Maldonado|first=Carla|last2=Barnes|first2=Christopher J.|last3=Cornett|first3=Claus|last4=Holmfred|first4=Else|last5=Hansen|first5=Steen H.|last6=Persson|first6=Claes|last7=Antonelli|first7=Alexandre|last8=Rønsted|first8=Nina|date=2017-03-22|title=Phylogeny Predicts the Quantity of Antimalarial Alkaloids within the Iconic Yellow Cinchona Bark (Rubiaceae: Cinchona calisaya)|url=http://journal.frontiersin.org/article/10.3389/fpls.2017.00391/full|journal=Frontiers in Plant Science|volume=8|doi=10.3389/fpls.2017.00391|issn=1664-462X|pmc=PMC5360753|pmid=28382048}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Eyal|first=Sara|date=2018-12|title=The Fever Tree: from Malaria to Neurological Diseases|url=https://www.mdpi.com/2072-6651/10/12/491|journal=Toxins|language=en|volume=10|issue=12|pages=491|doi=10.3390/toxins10120491|pmc=PMC6316520|pmid=30477182}}</ref> Dua puluh tahun setelah penemuan sintesis klorokuin, hidroksiklorokuinon yang juga merupakan turunan dari klorokuin berhasil disintesis.<ref>{{Cite journal|last=Pastick|first=Katelyn A|last2=Okafor|first2=Elizabeth C|last3=Wang|first3=Fan|last4=Lofgren|first4=Sarah M|last5=Skipper|first5=Caleb P|last6=Nicol|first6=Melanie R|last7=Pullen|first7=Matthew F|last8=Rajasingham|first8=Radha|last9=McDonald|first9=Emily G|date=2020-04-01|title=Review: Hydroxychloroquine and Chloroquine for Treatment of SARS-CoV-2 (COVID-19)|url=https://academic.oup.com/ofid/article/doi/10.1093/ofid/ofaa130/5820538|journal=Open Forum Infectious Diseases|language=en|volume=7|issue=4|pages=ofaa130|doi=10.1093/ofid/ofaa130|issn=2328-8957|pmc=PMC7184359|pmid=32363212}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Tönnesmann|first=Ernst|last2=Kandolf|first2=Reinhard|last3=Lewalter|first3=Thorsten|date=2013-06|title=Chloroquine cardiomyopathy – a review of the literature|url=http://www.tandfonline.com/doi/full/10.3109/08923973.2013.780078|journal=Immunopharmacology and Immunotoxicology|language=en|volume=35|issue=3|pages=434–442|doi=10.3109/08923973.2013.780078|issn=0892-3973}}</ref> Hidroksiklorokuinon memiliki struktur kimia yang mirip dengan klorokuin, namun diketahui lebih aman dibandingkan dengan klorokuin.<ref>{{Cite journal|last=Liu|first=Jia|last2=Cao|first2=Ruiyuan|last3=Xu|first3=Mingyue|last4=Wang|first4=Xi|last5=Zhang|first5=Huanyu|last6=Hu|first6=Hengrui|last7=Li|first7=Yufeng|last8=Hu|first8=Zhihong|last9=Zhong|first9=Wu|date=2020-03-18|title=Hydroxychloroquine, a less toxic derivative of chloroquine, is effective in inhibiting SARS-CoV-2 infection in vitro|url=https://www.nature.com/articles/s41421-020-0156-0|journal=Cell Discovery|language=en|volume=6|issue=1|pages=1–4|doi=10.1038/s41421-020-0156-0|issn=2056-5968|pmc=PMC7078228|pmid=32194981}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Sahraei|first=Zahra|last2=Shabani|first2=Minoosh|last3=Shokouhi|first3=Shervin|last4=Saffaei|first4=Ali|date=2020-04-01|title=Aminoquinolines against coronavirus disease 2019 (COVID-19): chloroquine or hydroxychloroquine|url=https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0924857920300959|journal=International Journal of Antimicrobial Agents|language=en|volume=55|issue=4|pages=105945|doi=10.1016/j.ijantimicag.2020.105945|issn=0924-8579|pmc=PMC7156117|pmid=32194152}}</ref> Selain dikenal sebagai obat antimalaria, hidroksinklorokuinon dan klorokuinon juga digunakan untuk pengobatan pada ''rheumatoid arthritis'', ''systematic lupus erythematosus'', dan penyakit inflamasi lainnya.<ref>{{Cite journal|last=Liu|first=Jia|last2=Cao|first2=Ruiyuan|last3=Xu|first3=Mingyue|last4=Wang|first4=Xi|last5=Zhang|first5=Huanyu|last6=Hu|first6=Hengrui|last7=Li|first7=Yufeng|last8=Hu|first8=Zhihong|last9=Zhong|first9=Wu|date=2020-12|title=Hydroxychloroquine, a less toxic derivative of chloroquine, is effective in inhibiting SARS-CoV-2 infection in vitro|url=http://www.nature.com/articles/s41421-020-0156-0|journal=Cell Discovery|language=en|volume=6|issue=1|pages=16|doi=10.1038/s41421-020-0156-0|issn=2056-5968|pmc=PMC7078228|pmid=32194981}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Nugrahaningsih|first=Dwi Aris Agung|last2=Purnomo|first2=Eko|date=2020|title=Chloroquine and hydroxychloroquine for COVID-19 treatment|url=https://jurnal.ugm.ac.id/bik/article/view/55841|journal=Journal of the Medical Sciences (Berkala Ilmu Kedokteran)|language=en|volume=52|issue=3|doi=10.19106/JMedSciSI005203202002|issn=2356-3931}}</ref> Klorokuin sebagai obat [[malaria]], izin edarnya pernah ditarik karena masalah resistensi.<ref>{{Cite news|last=Violleta|first=Prisca Triferna|date=2020-04-17|title=BPOM tegaskan penggunaan klorokuin harus dengan pengawasan dokter|url=https://www.antaranews.com/berita/1426909/bpom-tegaskan-penggunaan-klorokuin-harus-dengan-pengawasan-dokter|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|access-date=2022-01-18|editor-last=Maryati}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Wellems|first=Thomas E.|last2=Plowe|first2=Christopher V.|date=2001|title=Chloroquine‐Resistant Malaria|url=https://academic.oup.com/jid/article-lookup/doi/10.1086/322858|journal=The Journal of Infectious Diseases|language=en|volume=184|issue=6|pages=770–776|doi=10.1086/322858|issn=0022-1899}}</ref>
 
Klorokuin dan hidroksiklorokuin derivatnya terbukti secara [[in vitro]] memiliki aktivitas sebagai antivirus dalam melawan sindrom pernapasan akut berat coronavirus-2 ([[Koronavirus sindrom pernapasan akut berat 2|SARS-CoV-2]]). Hasil studi in vitro tersebut menjadi dasar penggunaan klorokuin dan hidroksiklorokuin untuk terapi COVID-19.<ref>{{Cite journal|last=Hernandez|first=Adrian V.|last2=Roman|first2=Yuani M.|last3=Pasupuleti|first3=Vinay|last4=Barboza|first4=Joshuan J.|last5=White|first5=C. Michael|date=2020-08-18|title=Hydroxychloroquine or Chloroquine for Treatment or Prophylaxis of COVID-19|url=https://www.acpjournals.org/doi/10.7326/M20-2496|journal=Annals of Internal Medicine|volume=173|issue=4|pages=287–296|doi=10.7326/M20-2496|issn=0003-4819}}</ref><ref>{{Cite news|last=Shalihah|first=Nur Fitriatus|date=2020-04-01|title=FDA Keluarkan Izin Terbatas Penggunaan Klorokuin untuk Pengobatan Covid-19 di AS|url=https://www.kompas.com/tren/read/2020/04/01/130500065/fda-keluarkan-izin-terbatas-penggunaan-klorokuin-untuk-pengobatan-covid-19|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2022-01-18|editor-last=Hardiyanto|editor-first=Sari}}</ref>
 
Hidroksiklorokuin dan klorokuin merupakan dua obat yang pernah digunakan sebagai terapi Covid-19 di Indonesia. Pada akhir Oktober 2020, Badan POM menerima laporan yang menunjukkan bahwa penggunaan terapi hidroksiklorokuinon atau klorokuinon pada 213 pasien Covid-19 menyebabkan terjadinya gangguan jantung berupa perpanjangan interval QT sebesar 28,2%. Nilai tersebut diperoleh dari hasil penelitian observasional selama 4 bulan di 7 rumah sakit di Indonesia.<ref name=":6">{{Cite web|last=POM|first=Badan|date=2020-11-19|title=PENJELASAN BADAN POM RI TENTANG Pencabutan Emergency Use Authorization Hidroksiklorokuin dan Klorokuin untuk Pengobatan COVID-19|url=https://www.pom.go.id/new/view/more/klarifikasi/121/PENJELASAN-BADAN-POM-RI-TENTANG-Pencabutan-Emergency-Use-Authorization-Hidroksiklorokuin-dan-Klorokuin-untuk-Pengobatan-COVID-19.html|website=Badan POM|access-date=2022-01-18}}</ref><ref name=":7">{{Cite news|last=Prihantoro|first=Anom|date=2020-11-19|title=BPOM cabut penggunaan klorokuin untuk obat COVID-19|url=https://www.antaranews.com/berita/1848872/bpom-cabut-penggunaan-klorokuin-untuk-obat-covid-19|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|access-date=2022-01-18|editor-last=Astro|editor-first=Masuki M.}}</ref>
 
Berdasarkan hasil studi klinik global dan data penelitian di Indonesia serta menimbang risiko yang lebih besar daripada manfaat kedua obat ini, maka dalam rangka kehati-hatian, Badan POM RI mencabut persetujuan penggunaan darurat (''Emergency Use Authorization'') hidroksiklorokuin dan klorokuin untuk pengobatan COVID-19. Di mana sebelumnya, ''United States Food and Drug Administration'' (US-FDA) telah mencabut persetujuan penggunaan darurat (''Emergency Use Authorization'') untuk klorokuin dan hidroksiklorokuin.<ref>{{Cite web|last=Fornell|first=Dave|date=2020-06-15|title=FDA Revokes Emergency Use Authorization for Chloroquine and Hydroxychloroquine for COVID-19|url=http://www.dicardiology.com/article/fda-revokes-emergency-use-authorization-chloroquine-and-hydroxychloroquine-covid-19|website=DAIC|language=en|access-date=2022-01-24}}</ref><ref>{{Cite web|title=FDA Revokes Emergency Use Authorization For Highly Watched Chloroquine and Hydroxychloroquine - But They Can Still Be Prescribed|url=https://www.seyfarth.com/news-insights/fda-revokes-emergency-use-authorization-for-highly-watched-chloroquine-and-hydroxychloroquine-but-they-can-still-be-prescribed.html|website=Seyfarth Shaw - FDA Revokes Emergency Use Authorization For Highly Watched Chloroquine and Hydroxychloroquine - But They Can Still Be Prescribed|language=en|access-date=2022-01-24}}</ref> Disusul ''[[Organisasi Kesehatan Dunia|World Health Organization]]'' (WHO) yang menghentikan [[uji klinis]] (''Solidarity Trial'') hidroksiklorokuin karena dinilai memiliki risiko lebih besar daripada manfaatnya.<ref name=":6"/><ref name=":7" />
 
== Persetujuan penggunaan darurat ==
Dengan adanya Persetujuan Penggunaan Darurat (EUA), lembaga pengawas obat dan makanan di suatu negara dapat mengizinkan penggunaan produk medis untuk membantu memperkuat perlindungan kesehatan masyarakatnya terhadap ancaman kimia, biologi, radiologi, dan nuklir termasuk penyakit menular dengan memfasilitasi ketersediaan dan penggunaan tindakan pencegahan medis yang diperlukan selama keadaan darurat kesehatan.<ref>{{Cite journal|last=Commissioner|first=Office of the|date=2022-01-11|title=Emergency Use Authorization|url=https://www.fda.gov/emergency-preparedness-and-response/mcm-legal-regulatory-and-policy-framework/emergency-use-authorization|journal=FDA|language=en}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Research|first=Center for Biologics Evaluation and|date=2020-12-14|title=Emergency Use Authorization for Vaccines Explained|url=https://www.fda.gov/vaccines-blood-biologics/vaccines/emergency-use-authorization-vaccines-explained|journal=FDA|language=en}}</ref>
 
Persetujuan Penggunaan Darurat (EUA) dapat ditetapkan dengan beberapa kriteria yaitu:<ref name=":3">{{Cite web|last=Badan POM|first=Kerjasama dan Humas|date=2021-01-11|title=Penerbitan Persetujuan Penggunaan Dalam Kondisi Darurat Atau Emergency Use Authorization (EUA) Pertama Untuk Vaksin COVID-19|url=https://www.pom.go.id/new/view/more/pers/584/Penerbitan-Persetujuan-Penggunaan-Dalam-Kondisi-Darurat-Atau-Emergency-Use-Authorization--EUA--Pertama-Untuk-Vaksin-COVID-19.html|website=Badan POM|access-date=2022-01-12}}</ref>
 
* Telah ditetapkan keadaan kedaruratan kesehatan masyarakat oleh Pemerintah
* Terdapat cukup bukti ilmiah terkait aspek keamanan dan khasiat dari obat (termasuk vaksin) untuk mencegah, mendiagnosis, atau mengobati penyakit/keadaan yang serius dan mengancam jiwa berdasarkan data non-klinik, klinik, dan pedoman penatalaksanaan penyakit terkait.
* Obat (termasuk vaksin) memiliki mutu yang memenuhi standar yang berlaku serta dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).
* Memiliki kemanfaatan lebih besar dari risiko (''risk-benefit analysis'') didasarkan pada kajian data nonklinik dan klinik obat untuk indikasi yang diajukan dan terakhir belum ada alternatif pengobatan/penatalaksanaan yang memadai dan disetujui untuk diagnosa, pencegahan, atau pengobatan penyakit penyebab kondisi kedaruratan kesehatan masyarakat.
 
== Vaksin Covid-19 di Indonesia ==
Beberapa [[Vaksin Covid-19]] yang telah mendapatkan Persetujuan Penggunaan Darurat (EUA) dari Badan POM yaitu:
 
=== Sinovac ===
Untuk pertama kalinya, Badan POM memberikan persetujuan penggunaan dalam kondisi darurat (''Emergency Use Authorization'') untuk vaksin COVID-19 per 11 Januari 2021 kepada vaksin CoronaVac yang diproduksi oleh Sinovac Biotech Inc. yang bekerja sama dengan PT. Bio Farma.<ref name=":3"/><ref>{{Cite web|last=Nupus|first=Hayati|date=2021-01-11|title=Indonesia approves China’s CoronaVac for emergency use|url=https://www.aa.com.tr/en/asia-pacific/indonesia-approves-china-s-coronavac-for-emergency-use/2105881|website=Anadolu Agency|access-date=2022-01-24}}</ref>
 
=== Vaksin Bio Farma ===
Melalui PT. Bio Farma, Indonesia mendatangkan vaksin produksi dari PT. Sinovac Life Science, Beijing sebanyak 3 juta dosis. Izin penggunaan dalam masa darurat (''Emergency Use Authorization'') dari vaksin tersebut diberikan oleh Badan POM per tanggal 11 Januari 2021. Di samping itu, PT. Bio Farma juga mendatangkan bulk bahan baku vaksin yang siap untuk di-filling dan dikemas di sarana produksi milik PT. Bio Farma.<ref>{{Cite web|first=Office of Assistant to Deputy Cabinet Secretary for State Documents & Translation|date=2021-02-17|title=BPOM Issues Emergency Use Authorization for Bio Farmas COVID-19 Vaccine|url=https://setkab.go.id/en/bpom-issues-emergency-use-authorization-for-bio-farmas-covid-19-vaccine/|website=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|access-date=2022-01-24}}</ref><ref name=":4">{{Cite web|last=Badan POM|first=Kerjasama dan Humas|date=2021-02-16|title=Penerbitan Emergency Use Authorization Vaksin COVID-19 Produksi PT. Bio Farma|url=https://www.pom.go.id/new/view/more/pers/589/Penerbitan-Emergency-Use-Authorization-Vaksin-COVID-19--Produksi-PT--Bio-Farma.html|website=Badan POM|access-date=2022-01-12}}</ref>
 
Vaksin COVID-19 yang diproduksi PT. Bio Farma memiliki kandungan, profil khasiat, dan keamanan yang sama dengan vaksin CoronaVac yang diproduksi di Sinovac Beijing. Namun, karena terdapat perbedaan tempat produksi, perbedaan kemasan dari single dose menjadi multiple dose maka sesuai peraturan wajib diregistrasikan untuk mendapatkan Persetujuan Izin Edar ataupun persetujuan penggunaan dalam kondisi darurat (''Emergency Use Authorization'').<ref name=":4"/>
 
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap data hasil uji stabilitas, dokumen validasi proses produksi, dan validasi metode analisis, spesifikasi produk dan spesifikasi kemasan yang digunakan, maka per tanggal 16 Februari 2021, Badan POM memberikan persetujuan penggunaan dalam kondisi darurat (''Emergency Use Authorization'') terhadap vaksin yang diproduksi oleh PT. Bio Farma.<ref name=":4"/>
 
=== Astrazeneca ===
[[Berkas:Oxford AstraZeneca COVID-19 vaccine AZD1222 - 4.jpg|jmpl|183x183px|Vaksin Covid-19 Astrazeneca]]
Vaksin AstraZeneca merupakan vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Oxford University bekerja sama dengan AstraZeneca menggunakan ''platform Non-Replicating Viral Vector'' (ChAdOx 1).<ref>{{Cite web|last=Smith|first=Patrick|last2=Reuters|date=2021-03-22|title=AstraZeneca Covid vaccine deemed safe, effective across ages, U.S. trial shows|url=https://www.nbcnews.com/news/us-news/astrazeneca-says-u-s-trial-data-shows-its-covid-19-n1261702|website=NBC News|language=en|access-date=2022-01-24}}</ref><ref>{{Cite web|date=2021-07-15|title=Oxford-AstraZeneca (Covishield) COVID-19 vaccine: Known side effects|url=https://www.medicalnewstoday.com/articles/oxford-astrazeneca-vaccine-what-to-know-about-side-effects|website=www.medicalnewstoday.com|language=en|access-date=2022-01-24}}</ref> Vaksin AstraZeneca didaftarkan ke Badan POM melalui 2 jalur, yaitu jalur bilateral oleh PT. Astra Zeneca Indonesia dan jalur multilateral melalui mekanisme COVAX ''facility'' yang didaftarkan oleh PT. Bio Farma. Vaksin AstraZeneca yang diperoleh Indonesia melalui mekanisme COVAX ''facility'' diproduksi oleh SK Bioscience Co. Ltd., Korea, dan telah masuk dalam daftar yang disetujui oleh WHO ''Emergency Use Listing''.<ref>{{Cite web|title=The COVAX Facility Delivers a New Allotment of COVID-19 Vaccines to Lao PDR|url=https://www.unicef.org/laos/press-releases/covax-facility-delivers-new-allotment-covid-19-vaccines-lao-pdr|website=www.unicef.org|language=en|access-date=2022-01-24}}</ref><ref>{{Cite web|last=Tobing|first=Aldi Geri Lumban|date=2021-5-21|title=Starting May 5, Jakarta Uses Astra Zeneca for First Dose of Mass Vaccination - Beritajakarta.id|url=https://www.beritajakarta.id/en/read/39778/starting-may-5-jakarta-uses-astra-zeneca-for-first-dose-of-mass-vaccination|website=beritajakarta|language=en|access-date=2022-01-29}}</ref> Sementara vaksin Astra Zeneca yang didaftarkan melalui jalur bilateral adalah produksi AstraZeneca Eropa dan Siam Bio Science Thailand.<ref>{{Cite web|last=Badan POM|first=Kerjasama dan Humas|date=2021-02-22|title=Badan POM Terbitkan Emergency Use Authorization Vaksin AstraZeneca|url=https://www.pom.go.id/new/view/more/pers/594/Badan-POM-Terbitkan-Emergency-Use-Authorization-Vaksin-AstraZeneca.html|website=Badan POM|access-date=2022-01-12}}</ref><ref>{{Cite web|last=Fronde|first=Neill|date=2021-10-14|title=WHO approves Siam Bioscience’s AstraZeneca for emergency use|url=https://thethaiger.com/coronavirus/who-approves-siam-bioscience-astrazeneca-for-emergency-use|website=Thaiger|language=en-TH|access-date=2022-01-24}}</ref>
[[Berkas:Covid-Vaccine-41 (50753217957) (cropped).jpg|jmpl|249x249px|Vaksin Covid-19 Moderna]]
 
=== Moderna ===
Moderna COVID-19 ''Vaccine'' merupakan vaksin yang dikembangkan dengan platform mRNA.<ref>{{Cite journal|last=Baden|first=Lindsey R.|last2=El Sahly|first2=Hana M.|last3=Essink|first3=Brandon|last4=Kotloff|first4=Karen|last5=Frey|first5=Sharon|last6=Novak|first6=Rick|last7=Diemert|first7=David|last8=Spector|first8=Stephen A.|last9=Rouphael|first9=Nadine|date=2021-02-04|title=Efficacy and Safety of the mRNA-1273 SARS-CoV-2 Vaccine|url=http://www.nejm.org/doi/10.1056/NEJMoa2035389|journal=New England Journal of Medicine|language=en|volume=384|issue=5|pages=403–416|doi=10.1056/NEJMoa2035389|issn=0028-4793|pmc=PMC7787219|pmid=33378609}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Park|first=Jung Woo|last2=Lagniton|first2=Philip N.P.|last3=Liu|first3=Yu|last4=Xu|first4=Ren-He|date=2021|title=mRNA vaccines for COVID-19: what, why and how|url=https://www.ijbs.com/v17p1446.htm|journal=International Journal of Biological Sciences|language=en|volume=17|issue=6|pages=1446–1460|doi=10.7150/ijbs.59233|issn=1449-2288|pmc=PMC8071766|pmid=33907508}}</ref> Vaksin ini diperoleh melalui COVAX ''facility'' yang merupakan jalur multilateral dan diproduksi oleh Moderna TX., Inc USA. Moderna COVID-19 Vaccine merupakan vaksin mRNA yang memerlukan teknologi penyimpanan berbeda dari jenis vaksin dari p''latform inactivated virus'' yang sebelumnya telah memperoleh EUA. Vaksin ini perlu sarana penyimpanan pada suhu -20<sup>o</sup> C.<ref>{{Cite web|last=Irfan|first=Umair|date=2020-11-16|title=Why staying cold is so important to a Covid-19 vaccine|url=https://www.vox.com/21552934/moderna-pfizer-covid-19-vaccine-biontech-coronavirus-cold-chain|website=Vox|language=en|access-date=2022-01-29}}</ref><ref>{{Cite news|last=Duffin|first=Selena Simmons|date=2020-11-17|title=Why Does Pfizer's COVID-19 Vaccine Need To Be Kept Colder Than Antarctica?|url=https://www.npr.org/sections/health-shots/2020/11/17/935563377/why-does-pfizers-covid-19-vaccine-need-to-be-kept-colder-than-antarctica|newspaper=NPR.org|language=en|access-date=2022-01-29}}</ref> Karena kebutuhan teknologi khusus tersebut, vaksin ini akan diserahkan ke Indonesia bersamaan dengan teknologi penyimpanan dan distribusinya.<ref>{{Cite web|last=Badan POM|first=Kerjasama dan Humas|date=2021-0702|title=Badan POM Terbitkan EUA Moderna COVID-19 Vaccine Sebagai Vaksin Pertama dari Platform mRNA|url=https://www.pom.go.id/new/view/more/pers/615/Badan-POM-Terbitkan-EUA-Moderna-COVID-19-Vaccine-Sebagai-Vaksin-Pertama-dari-Platform-mRNA.html|website=Badan POM|access-date=2022-01-12}}</ref>
 
=== Pfizer ===
Badan POM menerbitkan persetujuan penggunaan dalam kondisi darurat (''Emergency Use Authorization'') untuk vaksin COVID-19 yang dikembangkan dengan platform mRNA yaitu Vaksin Comirnaty yang diproduksi oleh Pfizer and BioNTech per 14 Juli 2021.<ref>{{Cite web|last=Badan POM|first=Kerjasama dan Humas|date=2021-07-15|title=Badan POM Terbitkan EUA Comirnaty (Vaksin COVID-19 Pfizer) Sebagai Vaksin Kedua Platform mRNA|url=https://www.pom.go.id/new/view/more/pers/618/Badan-POM-Terbitkan-EUA-Comirnaty--Vaksin-COVID-19-Pfizer---Sebagai-Vaksin-Kedua-Platform-mRNA.html|website=Badan POM|access-date=2022-01-12}}</ref><ref>{{Cite journal|last=J. Abu-Raddad|first=Laith|date=2021|title=Pfizer-BioNTech mRNA BNT162b2 Covid-19 vaccine protection against variants of concern after one versus two doses|url=https://academic.oup.com/jtm/article/28/7/taab083/6287696|journal=Journal of Travel Medicine|volume=28|issue=7|doi=https://doi.org/10.1093/jtm/taab083}}</ref> Vaksin dengan platform mRNA yang memiliki spesifikasi penyimpanan khusus dengan menggunakan ultra low temperature (suhu -80° sampai -60&nbsp;°C).<ref>{{Cite web|last=Balfour|first=Hannah|date=2021-02-24|title=FDA receives new stability data on Pfizer’s COVID-19 vaccine|url=https://www.europeanpharmaceuticalreview.com/news/144093/fda-receives-new-stability-data-on-pfizers-covid-19-vaccine/|website=European Pharmaceutical Review|language=en|access-date=2022-01-24}}</ref><ref>{{Cite web|last=Ellis|first=Ralph|title=FDA May Allow Pfizer to Lower Vaccine Storage Temps|url=https://www.webmd.com/vaccines/covid-19-vaccine/news/20210225/fda-may-allow-pfizer-to-lower-vaccine-storage-temps|website=WebMD|language=en|access-date=2022-01-24}}</ref>
 
=== Sputnik-V ===
[[Berkas:Pfizer-BioNTech COVID-19 vaccine (2021) G.jpg|jmpl|249x249px|Vaksin Covid-19 Pfizer]]
Vaksin COVID-19 Sputnik-V merupakan vaksin yang dik''embangkan oleh The Gamaleya National Center of Epidemiology and Microbiology di Rusia yang menggunakan platform Non-Replicating Viral Vector'' (Ad26-S dan Ad5-S).<ref>{{Cite journal|last=Creech|first=C. Buddy|last2=Walker|first2=Shannon C.|last3=Samuels|first3=Robert J.|date=2021|title=SARS-CoV-2 Vaccines|url=https://jamanetwork.com/journals/jama/fullarticle/2777059|journal=JAMA|language=en|volume=325|issue=13|pages=1318|doi=10.1001/jama.2021.3199|issn=0098-7484}}</ref><ref>{{Cite news|last=Thacker|first=Teena|title=India's drug regulator wants more data on Russia's one-shot Sputnik Light vaccine|url=https://economictimes.indiatimes.com/industry/healthcare/biotech/pharmaceuticals/indias-drug-regulator-wants-more-data-on-russias-one-shot-sputnik-light-vaccine/articleshow/88702641.cms|newspaper=The Economic Times|access-date=2022-01-29}}</ref> Vaksin ini didaftarkan oleh PT. Pratapa Nirmala sebagai pemegang EUA dan bertanggung jawab untuk penjaminan keamanan dan mutu vaksin ini di Indonesia.<ref>{{Cite web|last=Badan POM|first=Kerjasama dan Humas|date=2021-08-25|title=Badan POM Kembali Terbitkan EUA untuk Vaksin COVID-19 Sputnik-V|url=https://www.pom.go.id/new/view/more/pers/620/Badan-POM-Kembali-Terbitkan-EUA-untuk-Vaksin-COVID-19-Sputnik-V.html|website=Badan POM|access-date=2022-01-12}}</ref>
 
=== Janssen dan Convidecia ===
Badan POM menerbitkan EUA bagi 2 (dua) produk vaksin COVID-19 yaitu Vaksin COVID-19Janssen dan Vaksin Convidecia per tanggal 7 September 2021.<ref>{{Cite web|last=Yuantisya|first=Mutia|title=Indonesia Kedatangan Dua Produk Vaksin Covid-19 Baru, Diharap Bantu Upaya Pemerintah - Pikiran-Rakyat.com|url=https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-012551826/indonesia-kedatangan-dua-produk-vaksin-covid-19-baru-diharap-bantu-upaya-pemerintah|website=www.pikiran-rakyat.com|language=id|access-date=2022-01-24}}</ref> Vaksin Covid-19 Janssen adalah vaksin yang dikembangkan oleh Janssen Pharmaceutical Companies dengan platform ''Non-Replicating Viral Vector'' menggunakan vektor Adenovirus (Ad26).<ref>{{Cite journal|last=Sadoff|first=Jerald|last2=Gray|first2=Glenda|last3=Vandebosch|first3=An|last4=Cárdenas|first4=Vicky|last5=Shukarev|first5=Georgi|last6=Grinsztejn|first6=Beatriz|last7=Goepfert|first7=Paul A.|last8=Truyers|first8=Carla|last9=Fennema|first9=Hein|date=2021-06-10|title=Safety and Efficacy of Single-Dose Ad26.COV2.S Vaccine against Covid-19|url=http://www.nejm.org/doi/10.1056/NEJMoa2101544|journal=New England Journal of Medicine|language=en|volume=384|issue=23|pages=2187–2201|doi=10.1056/NEJMoa2101544|issn=0028-4793|pmc=PMC8220996|pmid=33882225}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Custers|first=Jerome|last2=Kim|first2=Denny|last3=Leyssen|first3=Maarten|last4=Gurwith|first4=Marc|last5=Tomaka|first5=Frank|last6=Robertson|first6=James|last7=Heijnen|first7=Esther|last8=Condit|first8=Richard|last9=Shukarev|first9=Georgi|date=2021-05|title=Vaccines based on replication incompetent Ad26 viral vectors: Standardized template with key considerations for a risk/benefit assessment|url=https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0264410X20311609|journal=Vaccine|language=en|volume=39|issue=22|pages=3081–3101|doi=10.1016/j.vaccine.2020.09.018|pmc=PMC7532807|pmid=33676782}}</ref> Vaksin ini diproduksi di beberapa fasilitas produksi, antara lain di Grand River USA, Aspen South Africa, dan Catalent Indiana, USA. Di Indonesia, vaksin ini didaftarkan oleh PT. Integrated Health Indonesia (IHI) sebagai pemegang EUA dan bertanggung jawab untuk penjaminan keamanan, khasiat, dan mutu vaksin.<ref name=":5">{{Cite web|last=Badan POM|first=Kerjasama dan Humas|date=2021-09-17|title=SIARAN PERS Tambah Pilihan Jenis Vaksin COVID-19 di Indonesia, Badan POM Terbitkan EUA untuk Janssen COVID-19 Vaccine dan Vaksin Convidecia|url=https://www.pom.go.id/new/view/more/pers/622/SIARAN-PERS-Tambah-Pilihan-Jenis-Vaksin-COVID-19-di-Indonesia--Badan-POM-Terbitkan-EUA-untuk-Janssen-COVID-19-Vaccine-dan-Vaksin-Convidecia.html|website=Badan POM|access-date=2022-01-12}}</ref>
 
Sementara, Vaksin Convidecia merupakan vaksin yang dikembangkan oleh CanSino Biological Inc. dan Beijing Institute of Biotechnology juga dengan ''platform Non-Replicating Viral Vector'' namun menggunakan vektor Adenovirus (Ad5).<ref>{{Cite journal|last=Halperin|first=Scott A.|last2=Ye|first2=Lingyun|last3=MacKinnon-Cameron|first3=Donna|last4=Smith|first4=Bruce|last5=Cahn|first5=Pedro E.|last6=Ruiz-Palacios|first6=Guillermo M.|last7=Ikram|first7=Aamer|last8=Lanas|first8=Fernando|last9=Guerrero|first9=M. Lourdes|date=2022-01-15|title=Final efficacy analysis, interim safety analysis, and immunogenicity of a single dose of recombinant novel coronavirus vaccine (adenovirus type 5 vector) in adults 18 years and older: an international, multicentre, randomised, double-blinded, placebo-controlled phase 3 trial|url=https://www.thelancet.com/journals/lancet/article/PIIS0140-6736(21)02753-7/abstract|journal=The Lancet|language=English|volume=399|issue=10321|pages=237–248|doi=10.1016/S0140-6736(21)02753-7|issn=0140-6736|pmc=PMC8700283|pmid=34953526}}</ref><ref>{{Cite web|last=Henderson|first=Emily|date=2021-12-23|title=Ad5-nCoV vaccine safe and effective against symptomatic, severe COVID-19, trials shows|url=https://www.news-medical.net/news/20211223/Ad5-nCoV-vaccine-safe-and-effective-against-symptomatic-severe-COVID-19-trials-shows.aspx|website=News-Medical.net|language=en|access-date=2022-01-29}}</ref> Vaksin ini diproduksi oleh CanSino Biological Inc, China dan didaftarkan oleh PT. Bio Farma sebagai pemegang izin EUA yang akan bertanggung jawab untuk penjaminan keamanan, khasiat, dan mutu vaksin ini di Indonesia.<ref name=":5" />
 
=== Zififax ===
[[Berkas:Janssen COVID-19 vaccine (2021) F (cropped).jpg|jmpl|241x241px|Vaksin Covid-19 Janssen]]
Badan POM mengeluarkan Izin Penggunaan Darurat (''Emergency Use Authorization'') untuk produk vaksin COVID-19 dengan nama dagang Zifivax per tanggal 7 Oktober 2021.<ref>{{Cite web|last=Ferdinan|title=BPOM Issues EUA Permit For Zifivax Vaccine From China|url=https://voi.id/en/news/92411/bpom-issues-eua-permit-for-zifivax-vaccine-from-china|website=VOI - Waktunya Merevolusi Pemberitaan|language=en|access-date=2022-01-24}}</ref> Zifivax merupakan vaksin yang dikembangkan dan diproduksi oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical dengan platform rekombinan protein sub-unit.<ref>{{Cite web|last=Badan POM|first=Kerjasama dan Humas|date=2021-10-7|title=Badan POM Terbitkan EUA untuk Vaksin Zifivax sebagai Jenis Vaksin COVID-19 Kesepuluh di Indonesia|url=https://www.pom.go.id/new/view/more/pers/624/Badan-POM-Terbitkan-EUA-untuk-Vaksin-Zifivax-sebagai-Jenis-Vaksin-COVID-19-Kesepuluh-di-Indonesia.html|website=Badan POM|access-date=2022-01-12}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Flanagan|first=Katie L.|last2=MacIntyre|first2=C. Raina|last3=McIntyre|first3=Peter B.|last4=Nelson|first4=Michael R.|date=2021-10|title=SARS-CoV-2 Vaccines: Where Are We Now?|url=https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S2213219821008047|journal=The Journal of Allergy and Clinical Immunology: In Practice|language=en|volume=9|issue=10|pages=3535–3543|doi=10.1016/j.jaip.2021.07.016|pmc=PMC8363243|pmid=34400116}}</ref>
 
=== Covovax ===
Badan POM mengeluarkan Izin Penggunaan Darurat (''Emergency Use Authorization'') untuk vaksin Covid-19, vaksin Covovax per tanggal 17 November 2021.<ref>{{Cite web|last=Badan POM|first=Kerjasama dan Humas|date=2021-11-17|title=Badan POM Terbitkan EUA Vaksin Covovax Sebagai Vaksin Alternatif Ke-11 dalam Penanganan Pandemi|url=https://www.pom.go.id/new/view/more/pers/629/Badan-POM-Terbitkan-EUA-Vaksin-Covovax-Sebagai-Vaksin-Alternatif-Ke-11-dalam-Penanganan-Pandemi.html|website=Badan POM|access-date=2022-01-12}}</ref> Vaksin Covovax merupakan vaksin dengan teknologi platform rekombinan protein subunit glikoprotein ''spike'' menggunakan vaksin adjuvan Matrix-M1. Vaksin Covovax diproduksi oleh Serum Institute of India Pvt. Ltd., India (SII).<ref>{{Cite news|last=Corum|first=Jonathan|last2=Zimmer|first2=Carl|date=2020-12-30|title=How the Novavax Vaccine Works|url=https://www.nytimes.com/interactive/2020/health/novavax-covid-19-vaccine.html|newspaper=The New York Times|language=en-US|issn=0362-4331|access-date=2022-01-24}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Heath|first=Paul T.|last2=Galiza|first2=Eva P.|last3=Baxter|first3=David N.|last4=Boffito|first4=Marta|last5=Browne|first5=Duncan|last6=Burns|first6=Fiona|last7=Chadwick|first7=David R.|last8=Clark|first8=Rebecca|last9=Cosgrove|first9=Catherine|date=2021-09-23|title=Safety and Efficacy of NVX-CoV2373 Covid-19 Vaccine|url=http://www.nejm.org/doi/10.1056/NEJMoa2107659|journal=New England Journal of Medicine|language=en|volume=385|issue=13|pages=1172–1183|doi=10.1056/NEJMoa2107659|issn=0028-4793|pmc=PMC8262625|pmid=34192426}}</ref>
 
== Layanan ==
 
=== Laboratorium Obat- Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPPOMN) ===
Laboratorium Obat-Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPPOMN) adalah salah satu laboratorium di Badan POM yang menyediakan jasa pengujian analisis dan baku pembanding yang dikualifikasi oleh WHO telah memenuhi ketentuan yang berpedoman pada ''WHO Good Practices for Pharmaceutical Quality Control Laboratory'', WHO TRS 957, Annex 1, 2010. Berikut Ruang Lingkup pengujian yang telah terkualifikasi<ref>{{Cite web|title=Profil Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPPOMN)|url=https://www.pom.go.id/pppomn/home/profil#|website=Badan POM|access-date=2022-01-17}}</ref><ref>{{Cite web|title=Pengujian Obat Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPPOMN)|url=https://www.pom.go.id/pppomn/pengujian_obat#|website=Badan POM|access-date=2022-01-17}}</ref>:
{| class="wikitable"
|+
!Tipe Analisis
!Uji
|-
|Fisika/Kimia
|[[pH]], Kadar air, Susut pengeringan, Disolusi, Keseragaman kandungan, dan Keseragaman Sediaan
|-
|Identifikasi
|[[Kromatografi cair kinerja tinggi|KCKT]], [[Spektrofotometri]], Uji dasar ([[Kromatografi lapisan tipis|KLT]], reaksi warna, reaksi pengendapan)
|-
|Penetapan kadar
|KCKT (detektor UV, PDA, fluorosens, elektrokimia), GC, spektrofotometer (UV-Vis, AAS, dan [[Spektroskopi inframerah transformasi Fourier|FTIR]]), volumetrik, titrasi potensiometri, dan [[Gravimetri (kimia)|gravimetri]]
|}
 
== Cara Mendapatkan Izin Edar BPOM ==
Pemilik usaha dapat mendaftarkan produknya untuk mendapatkan izin edar BPOM dengan dua cara<ref>{{Cite web|title=Aman dari Sidak! Ini Cara Mendapatkan Izin Edar BPOM|url=https://ekosistem.inaproduct.com/izin-edar-bpom/|website=Ekosistem Inaproduct|access-date=2023-01-27}}</ref>. Pertama, melalui jalur umum. Kedua, melalui jalur kilat atau disebut juga sebagai one day service. Produk yang dapat didaftarkan melalui one day service memiliki risiko lebih rendah karena tak langsung dikonsumsi tubuh.
 
Persyaratan umum yang harus dipenuhi adalah:
 
* Melampirkan fotokopi surat izin industri yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian dan Perdagangan serta Badan Koordinasi Penanaman Modal
* Melampirkan surat keterangan analisis hasil laboratorium yang berkaitan dengan uji kimia, cemaran biologi, dan lain-lain
* Label rancangan dan contoh produk
* Formulir pendaftaran yang sudah diisi
 
Pemilik usaha dapat mendaftarkan produknya secara daring melalui [https://e-reg.pom.go.id/ e-Reg BPOM]. Proses mendapatkan izin edar BPOM berlangsung selama 30 hari. Izin edar BPOM ini berlaku untuk lima tahun.
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Bacaan lebih lanjut ==
 
* [https://www.pom.go.id/new/admin/dat/20191011/111019_Lampiran_Penjelasan_Badan_POM_Ranitidin.pdf Lampiran Penjelasan Badan POM RI - Perintah Penarikan dan Penarikan Sukarela Ranitidin]
* [https://www.pom.go.id/new/admin/dat/20191014/141019_Lampiran_Penjelasan_Badan_POM_-_Pengganti_Ranitidin.pdf Lampiran Penjelasan Badan POM RI - Daftar Obat Pengganti Ranitidin]
* [https://www.pom.go.id/new/admin/dat/20191121/Lampiran_Produk_Ranitidin_yang_Dapat_Diedarkan_Kembali.pdf Lampiran Produk Ranitidin yang Dapat Diedarkan Kembali]
 
== Lihat pula ==
Baris 143 ⟶ 261:
 
{{LPND}}
 
[[Kategori:Lembaga pemerintahan Indonesia]]
[[Kategori:Organisasi kedokteran dan kesehatan di Indonesia]]