Leukippos: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat kutipan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Tag: halaman dengan galat kutipan
 
(3 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox orang}}
 
'''Leukippos''' ({{IPAc-en|l|uː|ˈ|s|ɪ|p|ə|s}}; {{lang|grc|Λεύκιππος}}, ''Leúkippos''; {{fl|abad ke-5 SM}}) adalah seornag [[filafatfilsafat Yunani kuno|filsuf Yunani]] [[filsafat pra-Sokrates|pra-Sokrates]]. Ia dianggap sebagai pendiri [[atomisme]], yang dikembangkan olehnya dengan muridnya [[Demokritus]]. Leukippos membagi dunia dalam dua entitas: atom, partikel tak terpisahkan yang membuat segala hal, dan [[ruang kosong (filsafat)|ruang kosong]], ketiadaan yang ada di antara atom-atom. ia mengembangkan filsafatnya sebagai tanggapan terhadap [[Mazhab Elea]], yang meyakini bahwa [[Monisme|segala hal adalah satu]] dan ruang kosong tidaklah ada. Gasan Leukippos berpengaruh dalam [[filsafat kuno]] dan [[filsafat Renaisans|Renaisans]]. Leukippos adalah filsafat Barat pertama yang mengembangkan konsep atom, namun gagasannya hanyalah sekadar sangat mirip dengan [[teori atom]] modern.
 
Atomisme Leukippos berasal dari bentuk-bentuk yang tidak terbatas dan eksis dalam gerakan konstan, menciptakan sebuah alam [[deterministik]] yang segala sesuatunya disebabkan oleh tabrakan atom-atom. Leukippos menggambarkan awal mula [[kosmos]] sebagai sebuah pusaran atom-atom yang kemudiannya membentuk [[bumi]], [[matahari]], [[Bintang|bintang-bintang]] dan benda-benda langit lainnya. Karena Leukippos meyakini bahwa atom-atom dan kekosongan adalah tidak terbatas, ia menduga bahwa dunia lainnya harus eksis sebagai kosmos yang terbentuk disuatu tempat lainnya. Leukippos dan [[Demokritos]] menggambarkan sebuah nyawa sebagai bentuk dari susunan atom yang berbentuk bola dan beredar ke seluruh tubuh melalui pernapasan dan menciptakan masukan pikiran dan sensorik.
Baris 7:
Catatan tentang Leukippos berasal dari [[Aristoteles]] dan [[Theofrastos]], filsuf kuno yang hidup setelah Leukippos dan hanya sedikit yang diketahui dari hidup Leukippos. Para ilmuwan sepakat bahwa Leukippos itu nyata meskipun beberapa ilmuwan mempertanyakan keberadaannya alih-alih menghubungkan pemikiran-pemikirannya dengan Democritus. Para filsuf masa kini jarang sekali membedakan gagasannya masing-masing. Dua karyanya diatribusikan kepada Leucippus (''The Great World System dan On Mind''), namun hampir semua isinya telah hilang kecuali satu kalimat.
 
== Riwayat Hiduphidup ==
Nyaris tak ada yang diketahui tentang riwayat hidup Leukippos.{{Sfnm|Graham|2008|1p=335|McKirahan|2011|2p=303|Cerri|2016|3p=12}} Ia lahir pada paruh pertama abad ke-5 SM, dan ia dianggap mengembangkan filsafat atomisme pada 430-an SM, namun tanggal pastinya tidak diketahui.{{Sfnm|1a1=Kirk|1a2=Raven|1y=1957|1p=402|2a1=Hasper|2y=2014|2p=65|3a1=McKirahan|3y=2011|3p=203}} Walaupun ia hidup sezaman dengan filsuf [[Sokrates]], Leukippos dikategorisasikan sebagai [[fulsuf pra-Sokrates]] karena ia meneruskan tradisi pra-Sokrates dari penyeleidikan fisik yang dimulai dengan para [[filsuf Milesia]].{{Sfn|Hussey|1972|pp=141–142}} Leukippos biasanya dianggap sebagai murid [[Zeno dari Elea]],{{Sfnm|1a1=Vamvacas|1y=2009|1p=210|2a1=Kirk|2a2=Raven|2y=1957|2p=401|3a1=Barnes|3y=2012|3p=306}} walaupun berbagai catatan kuno menyebut [[Melissus dari Samos]], [[Parmenides]], dan [[Pythagoras]] diyakini sebagai pengajar Leukippos.{{Sfn|Cerri|2016|p=13}} Tak ada murid Leukippos yang terkonfirmasi selain Demokritos.{{Sfn|Graham|2008|p=335}} [[Epikuros]] disebut sebagi murid Leukippos, namun Epikuros juga dikatakan menyangkali keberadaan Leukippos.{{Sfn|Barnes|2012|p=306}}
Riwayat hidup Leukippos (sekitar abad ke-5 SM) sulit diketahui sebab hanya sedikit sumber kuno yang berbicara tentang kehidupan dan karyanya.<ref name="Bertens"/> [[Epikuros]] dan [[Samos]] bahkan membantah bahwa Leukippos adalah tokoh historis.<ref name="Bertens"/><ref name="Taylor"/><ref name="Barnes"/> Akan tetapi, [[Aristoteles]] dan [[Theophrastos]], muridnya, menyatakan Leukippos sebagai pendiri mazhab Atomisme, dan kesaksian mereka lebih dipercaya para ahli masa kini.<ref name="Bertens"/><ref name="Ted"/><ref name="Taylor"/>
 
[[Miletus]], [[Velia|Elea]], dan [[Abdera, Trakia|Abdera]] semuanya dianggap sebagai tempat tinggal Leukippos, namun nampaknya lebih disebut sebagai kota asalnya karena pengaitannya dengan para filsuf lainnya: Miletus dikaitkan dengan [[Mazhab Ionia (filsafat)|Mazhab Ionia]] yang mempengaruhi Leukippos, Elea dikaitkan dengan para filsuf Eleatik yang menantang Leukippos, dan Abdera merupakan tempat asal dari muridnya Demokritos.{{Sfn|Graham|2008|p=335}}{{Sfn|McKirahan|2011|p=303}} Beberapa klasikis aabd ke-20 seperti [[Walther Kranz]] dan [[John Burnet (klasikis)|John Burnet]] menganggap bahwa ia tinggal di seluruh tiga kota tersebut—bahwa ia lahir di Miletus sebelum belajar di bawah bimbingan Zeno di Elea dan kemudian menetap di Abdera.{{Sfn|Graham|2008|pp=335, 348n12}}
Tempat kelahiran Leukippos tidak diketahui, namun ada sumber kuno yang mengatakan bahwa Leukippos berasal dari kota [[Miletos]] atau kota [[Elea]].<ref name="Bertens"/><ref name="Barnes"/> Leukippos dikatakan memiliki hubungan dengan [[mazhab Elea]].<ref name="Bertens"/> Ada kemungkinan ia menetap di Elea beberapa waktu dan merumuskan filsafatnya sebagai kritik atas filsafat Elea.<ref name="Bertens"/>
 
== Pemikiran ==
Baris 17:
Leukippos telah diakui sebagai pengembang [[Atomisme|mazhab Atomisme]]. Leukippos menyatakan bahwa segala sesuatunya terbentuk berdasarkan mikroskopik, partikel tak terpisahkan yang berinteraksi dan bergabung untuk menghasilkan segala sesuatu di dunia{{Sfn|Skordoulis|Koutalis|2013|p=467}}{{Sfn|Taylor|1999|pp=181–182}}. Atom-atom yang didalilkan oleh Leucippus mempunyai banyak sekali bentuk dan ukuran, meskipun ukuran dan bentuk setiap atom tetap dan tidak berubah. Mereka berada dalam keadaan bergerak konstan dan terus menerus mengubah pengaturan satu sama lain{{Sfn|Zilioli|2020|p=4}}{{Sfn|Barnes|2012|pp=365–366, 440}}. Dia beralasan bahwa pasti ada jenis atom yang tak terhingga karena tidak ada alasan mengapa atom tidak boleh ada{{Sfn|Gregory|2020|pp=24, 452}}{{Sfn|Barnes|2012|pp=363–365}}.
 
Menurut Aristoteles, Leukippos memperdebatkan secara rasional pasti terdapat titik terkecil dari suatu benda. Alasannya karena jika sebuah objek dibuat secara keseluruhan dari titik yang bisa dibagi, maka ia tidak akan memiliki struktur apa pun dan tidak berwujud.{{Sfn|Hasper|2014|p=66}}{{Sfn|Barnes|2012|p=360}}. Leukippos mengembangkan atomisme bersama dengan anak didiknya, [[Demokritos]].{{Sfn|Skordoulis|Koutalis|2013|p=467}}{{Sfn|Taylor|1999|pp=181–182}}. Leukippos diakui sebagai pencipta mazhab Atomisme, sementara Demokritos diakui telah menguraikannya dan menerapkannya pada fenomena alam{{Sfn|McKirahan|2011|p=304}}.
 
Sebanyak dua karya tercatat sebagai hasil karya Leukippos : ''TheSistem GreatDunia World SystemBesar'' dan ''OnPerihal MindPemikiran''.{{Sfn|Graham|2008|p=334}}{{Sfn|Skordoulis|Koutalis|2013|p=467}}. ''The Great World System'' diperkirakan sebenarnya berjudul ''TheSistem Dunia World SystemKecil'' yang kemudian dinamai ulang untuk mencegah terjadinya mispersepsipenyamaan dengan karya [[Demokritos]] yang berjudul ''TheSistem Little WorldDunia SystemKecil''.{{Sfn|Cerri|2016|pp=15–16}} Satu-satunya [[fragmen sastra|fragmen]] tersisa yang diatributkan kepada Leukippos, diambil dari ''Perihal Pemikiran'': "Tak ada yang terjadi secara acak, namun segala hal untuk sebuah akal budi dan lewat kebutuhan".{{Sfn|Gregory|2020|p=34}}{{Sfn|Vamvacas|2009|p=218}} Leukippos meyakini bahwa segala sesuatunya pasti terjadi secara deterministik, karena posisi dan gerakan atom menjadi bahwa atom-atom akan bertabrakan dengan cara-cara tertentu{{Sfn|McKirahan|2011|p=320}}{{Sfn|Kirk|Raven|1957|p=418}}, memicu terjadinya [[Kausalitas|Prinsip Kausalitas]].{{Sfn|Barnes|2012|p=413}} Ini adalah peninggalan dari argumen filsuf abad ke-6 SM [[Anaximander]] yang pergerakannya diciptakan lewat perbedaan, dan kemudian dikondifikasikan oleh filsuf abad ke-17 [[Gottfried Wilhelm Leibniz]] dengan [[prinsip akal budi layak]].{{Sfn|Vamvacas|2009|p=40}} Leukippos menolak gagasan bahwa terdapat unsur kecerdasan yang mengatur alam semesta.{{Sfn|Barnes|2012|p=414}}
 
=== Eleatik dan Kehampaan ===