Poliomielitis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Fitur saranan suntingan: 1 pranala ditambahkan.
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 45:
 
=== Polio paralisis spinal ===
''Strain'' poliovirus ini menyerang saraf tulang belakang, menghancurkan sel tanduk anterior yang mengontrol pergerakan pada batang tubuh dan otot tungkai. Meskipun ''strain'' ini dapat menyebabkan kelumpuhan permanen, kurang dari satu penderita dari 200 penderita akan mengalami kelumpuhan. Kelumpuhan paling sering ditemukan terjadi pada kaki. Setelah virus polio menyerang usus, virus ini akan diserap oleh pembulu [[darah]] [[kapiler]] pada dinding usus dan diangkut seluruh tubuh. Virus Polio menyerang saraf tulang belakang dan [[saraf motorik]]—yang mengontrol gerakan fisik. Pada periode inilah muncul gejala seperti [[flu]]. Namun, pada penderita yang tidak memiliki kekebalan atau belum divaksinasi, virus ini biasanya akan menyerang seluruh bagian batang [[saraf tulang belakang]] dan batang [[otak]]. Infeksi ini akan memengaruhi [[sistem saraf pusat—menyebarpusat]]—menyebar sepanjang serabut saraf. Seiring dengan berkembang biaknya virus dalam sistem saraf pusat, virus akan menghancurkan saraf motorik. Saraf motorik tidak memiliki kemampuan regenerasi dan otot yang berhubungan dengannya tidak akan bereaksi terhadap perintah dari sistem saraf pusat. Kelumpuhan pada kaki menyebabkan tungkai menjadi lemas—kondisi ini disebut ''acute flaccid paralysis'' (AFP). Infeksi parah pada sistem saraf pusat dapat menyebabkan kelumpuhan pada batang tubuh dan otot pada [[toraks]] (dada) dan [[abdomen]] (perut), disebut ''quadriplegia''.
 
=== Polio bulbar ===
Baris 95:
Pada 5 [[Mei]] [[2005]], dilaporkan terjadi ledakan infeksi polio di [[Sukabumi]] akibat ''strain'' virus yang menyebabkan [[wabah]] di [[Nigeria]]. Virus ini diperkirakan terbawa dari [[Nigeria]] ke [[Arab Saudi|Arab]] dan sampai ke [[Indonesia]] melalui tenaga kerja Indonesia yang bekerja di Arab atau orang yang bepergian ke Arab untuk [[haji]] atau hal lainnya.
 
Pada bulan Maret 2014, WHO untuk kawasan Asia Tenggara, menyatakan bahwa kawasan Asia Tenggara telah bebas polio, karena itu [[vaksinasi]] polio pada bayi sudah tidak perlu diberikan lagi.<ref>{{cite webCite news|url=http://wartakota.tribunnews.com/2014/09/16/setelah-polio-dapatkah-rubela-dikendalikan |title=Setelah Polio, Dapatkah Rubela Dikendalikan? |date=September 16, 2014|language=id |work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]] }}</ref><ref name="eradication1">{{cite web | url =http://www.searo.who.int/mediacentre/releases/2014/pr1569/en/| title =WHO South-East Asia Region certified polio-free|publisher =WHO|date=27 March 2014| accessdate =27 March 2014}}</ref>
 
== Referensi ==
Baris 105:
{{commons|Category:Polio}}
 
{{Pemberantasan penyakit menular}}
[[Kategori:Penyakit saraf]]