Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
OrangKalideres (bicara | kontrib)
Koma
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Kouepop (bicara | kontrib)
k →‎Konflik PSSI dengan Pemerintah, Pembekuan PSSI, dan Sanksi FIFA: replace 404 link into new link with a good article and same topic
(16 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3:
| Badge_size = 150px
| Founded = {{start date and age|1930|04|19}}
| Headquarters = Lantai 61 GBK Arena<br>JalanJl. Asia Afrika nomorNo. 40–70, [[Tanah Abang, Jakarta Pusat|Tanah Abang]], [[Kota Administrasi Jakarta Pusat|Jakarta Pusat]], [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|DKI Jakarta]]
| Owner = Negara Kesatuan Republik Indonesia
| Parent = FIFA<br>Kementrian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia
| FIFA affiliation = 1952
Baris 24:
=== Perkumpulan Sepak bola di Indonesia ===
{{main|Sepak bola di Hindia Belanda}}
Di 1920, pertandingan ''voetbal'' atau sepak bola digelar untuk meramaikan pasar malam. Pertandingan dilaksanakan sore hari. Selain sepak bola, bangsa Eropa termasuk [[Belanda]] juga memperkenalkan olahraga lain, seperti [[kasti]], [[bola tangan]], [[renang]], [[tenis]], dan [[hoki]]. Hanya, semua jenis olahraga itu hanya terbatas untuk kalangan Eropa, Belanda, dan Indo. Sepak bola tidak memerlukan tempat khusus dan pribumi boleh memainkannya.
 
Lapangan Singa ([[Lapangan Banteng]]) menjadi saksi di mana orang Belanda menggelar pertandingan panca lomba (''vijfkam'') dan ''tienkam'' (dasa lomba). Khusus untuk sepak bola, serdadu di tangsi-tangsi militer paling sering bertanding. Mereka kemudian membentuk bond sepak bola atau perkumpulan sepak bola. Dari bond-bond itulah kemudian terbentuk satu klub. Tak hanya serdadu militer, tetapi juga warga Belanda, Eropa, dan Indonesia membuat bond-bond serupa.
Baris 34:
Pada tahun 1930-an, di Indonesia berdiri tiga organisasi sepak bola berdasarkan suku bangsa, yaitu [[Nederlandsch Indische Voetbal Bond]] (NIVB) yang berganti nama menjadi [[Nederlandsch Indische Voetbal Unie]] (NIVU) pada tahun 1936 yang merupakan milik bangsa Belanda, [[Hwa Nan Voetbal Bond]] (HNVB) milik bangsa Tionghoa, dan Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia (PSSI) milik orang Indonesia. Pamor bintang lapangan Bond NIVB, G Rehatta dan de Wolf, mulai menemui senja berganti bintang lapangan bond China dan pribumi, seperti Maladi, Sumadi, dan Ernst Mangindaan. Pada 1933, VIJ keluar sebagai juara pada kejuaraan PSSI ke-3.
 
Pada 1938 Indonesia lolos ke [[Piala Dunia FIFA 1938|Piala Dunia]]. Pengiriman [[Tim nasional sepak bola Indonesia|kesebelasan Indonesia]] (Hindia Belanda) sempat mengalami hambatan. NIVU (''Nederlandsche Indische Voetbal Unie'') atau organisasi sepak bola Belanda di Jakarta bersitegang dengan PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) yang telah berdiri pada bulan April 1930. PSSI yang diketuai [[Soeratin Sosrosoegondo]], insinyur lulusan Jerman yang tinggal di Eropa, ingin pemain PSSI yang dikirimkan. Namun, akhirnya kesebelasan dikirimkan tanpa mengikutsertakan pemain PSSI dan menggunakan bendera NIVU yang diakui [[FIFA]].
 
Pada masa Jepang, semua bond sepak bola dipaksa masuk ''Tai Iku Koi'' bentukan pemerintahan militer Jepang. Pada masa ini, Taiso, sejenis senam, menggantikan olahraga permainan. Baru setelah kemerdekaan, olahraga permainan kembali semarak.
Baris 70:
| [[Ahmad Riyadh]]|| rowspan="12" | Anggota Komite Eksekutif
|-
| [[Arya Mahendra Sinulingga|Arya Sinulingga]]
|-
| Eko Setyawan
Baris 407:
Setelah berganti kepengurusan Ketua umum PSSI dari Nurdin Halid ke Djohar Arifin Husin dimulai era kompetisi baru. Dalam pembentukan IPL, beberapa masalah yang terjadi karena aturan-aturan yang ditetapkan oleh PSSI. Pembentukan IPL mendapat tekanan dari 12 klub sepak bola atau kelompok 14 karena kompetisi berjumlah 24 klub dan 6 klub di antaranya langsung menjadi klub IPL. Namun, PSSI meyakinkan bahwa untuk memenuhi standar kompetisi profesional AFC, klasemen musim sebelumnya (musim [[2010]]/[[2011]]) dihapuskan. Sebagai gantinya, yang dilihat adalah poin tertinggi dalam verifikasi tentang profesionalisme klub Indonesia. Akan tetapi, dengan adanya IPL, Indonesia terhindar dari sanksi [[Konfederasi Sepak Bola Asia|AFC]].<ref name="bola.vivanews.com"/>
 
=== Konflik PSSI dengan Pemerintah, Pembekuan PSSI, dan Sanksi FIFA ===
Berawal dari ikut sertanya [[Arema FC|Arema Cronus]] dan [[Bhayangkara FC|Persebaya ISL]] dalam ajang [[Liga Super Indonesia 2015|QNB League]] yang telah dilarang ikut serta oleh Badan Olahraga Profesional Indonesia, [[Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia]] memberikan surat peringatan kepada PSSI. Surat peringatan I diberikan pada [[8 April]] [[2015]] yang menyatakan bahwa PSSI telah mengabaikan rekomendasi BOPI atas larangan ikut sertanya Arema dan Persebaya.<ref name="sport.detik.com">{{Cite web|last=beritabolasaya|first=official|date=2020-07-25|title=UPT Stadion Maguwoharjo Jadi Stadion Untuk Beberapa Klub Sepakbola|url=https://beritabolasaya.com/upt-stadion-maguwoharjo-jadi-stadion-untuk-beberapa-klub-sepakbola/|website=Berita Bola Saya|language=en-US|access-date=2022-04-01}}</ref> Selain itu, Kemenpora meminta kedua klub untuk mengikuti rekomendasi BOPI. Selang seminggu kemudian, Kemenpora kembali mengeluarkan surat peringatan II karena PSSI serta Arema dan Persebaya tidak juga mematuhi perintah BOPI sebelumnya. Ketua Umum PSSI [[Djohar Arifin Husin]] menilai ini hanya kesalahpahaman antara PSSI dengan Kemenpora dan BOPI. Ia pun yakin masalah ini dapat selesai jika PSSI serta Kemenpora dan BOPI duduk bersama. Sebelumnya pada [[10 April]], [[FIFA]] mengirim surat kepada Menteri Pemuda dan Olahraga [[Imam Nahrawi]] agar pemerintah tidak mengintervensi PSSI. Apabila intervensi berlanjut, maka FIFA akan memberikan sanksi kepada PSSI.<ref name="bola.kompas.com">http://bola.kompas.com/read/2015/04/11/17560288/Surat.Teguran.FIFA.kepada.Menpora.</ref> Pada [[16 April]], Kemenpora kembali mengirimkan surat peringatan III kepada PSSI. Kemenpora menilai PSSI mengabaikan surat peringatan I dan II sebelumnya. PSSI juga kembali diminta patuh kepada rekomendasi BOPI sebelumnya. Akhirnya, pada [[17 April]] [[2015]], [[Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia|Menpora]] [[Imam Nahrawi]] membekukan PSSI. Menpora juga tidak mengakui penyelenggaraan Kongres Luar Biasa PSSI yang tengah berlangsung di [[Kota Surabaya]], yang berakhir dengan terpilihnya [[La Nyalla Mattalitti|La Nyalla Mahmud Mattalitti]] sebagai ketua umum periode 2015-2019. Dalam keputusan menteri tersebut, Menpora menerangkan pemerintah akan membentuk Tim Transisi yang mengambil alih hak dan kewenangan PSSI sampai dengan terbentuknya kepengurusaan PSSI yang kompeten sesuai dengan mekanisme organisasi dan statuta FIFA. Sedangkan soal Timnas Indonesia untuk SEA Games dan penyelenggaraan QNB League akan diambil alih oleh [[KONI]] dan [[Komite Olimpiade Indonesia|KOI]].<ref>http://bola.kompas.com/read/2015/04/18/16091208/Ini.Isi.Lengkap.Surat.Pembekuan.PSSI</ref> Tim Transisi tersebut adalah [[FX Hadi Rudyatmo]], [[Lodewijk Freidrich Paulus]], [[Ridwan Kamil]], [[Eddy Rumpoko]], [[Ricky Yakobi]], [[Bibit Samad Riyanto]], [[Darmin Nasution]], [[Cheppy Wartono|Cheppy T. Wartono]], [[Tommy Kurniawan]], [[Iwan Lukminto]], [[Francis Wanandi]], [[Saut H. Sirait]], [[Andrew Darwis]], [[Fakhri Husaini|Fahri Husaini]], [[Zuhairi Misrawi]], [[Diaz Faisal Malik Hendropriyono]], [[Velix Wanggai|Velix F. Wanggai]].<ref>[http://bola.kompas.com/read/2015/05/08/20420138/Inilah.Susunan.Tim.Transisi.PSSI Artikel:"Inilah Susunan Tim Transisi PSSI" di Kompas.com]</ref> Dari 17 nama tersebut, [[Velix Wanggai|Velix F. Wanggai]], [[Darmin Nasution]], [[Farid Husain]] dan [[Ridwan Kamil]] mengundurkan diri sebelum Tim bekerja.<ref>[http://bola.kompas.com/read/2015/05/11/18553808/3.Anggota.Tim.Transisi.Mundur.Ini.Reaksi.Kemenpora Artikel:"3 Anggota Tim Transisi Mundur, Ini Reaksi Kemenpora" di Kompas.com]</ref><ref>[http://bola.kompas.com/read/2015/05/13/09595498/Ridwan.Kamil.Mundur.dari.Tim.Transisi. Artikel:"Ridwan Kamil Mundur dari Tim Transisi!" di Kompas.com]</ref>
 
Pada [[25 Mei]] [[2015]], Pemerintah melalui Wakil Presiden Jusuf Kalla, menganjurkan untuk mencabut pembekuan PSSI pimpinan [[La Nyalla Mattalitti]]. Hal ini dilakukan setelah adanya pertemuan tertutup dengan Menteri Pemuda dan Olahraga, [[Imam Nahrawi]], Wakil Ketua Umum PSSI [[Hinca Panjaitan]], Ketua Komite Olimpiade Indonesia [[Rita Subowo]] dan mantan Ketua Umum PSSI [[Agum Gumelar]] di Istana Wapres.<ref>{{Cite web |url=http://www.jpnn.com/read/2015/05/25/305927/Resmi!-Pemerintah-Cabut-Pembekuan-PSSI |title=Artikel:"Resmi! Pemerintah Cabut Pembekuan PSSI" di jpnn.com |access-date=2015-05-25 |archive-date=2015-05-25 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150525120517/http://www.jpnn.com/read/2015/05/25/305927/Resmi!-Pemerintah-Cabut-Pembekuan-PSSI |dead-url=yes }}</ref> Alasan pencabutan ini dilakukan agar Indonesia terhindar dari sanksi FIFA.<ref>[http://bola.kompas.com/read/2015/05/25/12230748/Wapres.Minta.Surat.Pembekuan.PSSI.Dicabut Artikel:"Wapres Minta Surat Pembekuan PSSI Dicabut" di bola.kompas.com]</ref> Walaupun demikian, Presiden Joko Widodo menginginkan adanya pembenahan total terhadap persepak bolaan Indonesia sebagai jalan untuk memperbaiki prestasi sepak bola Indonesia dan tetap mendukung dan menyerahkan pembenahan tersebut kepada Kementrian Pemuda dan Olahraga.<ref>http[https://sportberitaunp.detikac.com/sepak{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} bola/read/2015/05/30/172254/2929602/76id/tak-persoalkan-pembekuan-pssi-jokowi-sepak -bola-harus-direformasi-total</ref> Sepak bola Indonesia kembali menjadi sorotan setelah pernyataan Presiden Joko Widodo mengenai pembekuan PSSI]
 
Tak Persoalkan Pembekuan PSSI, Jokowi: Sepak Bola Harus Direformasi Total</ref>
 
Pada [[30 Mei]] [[2015]], FIFA resmi menjatuhkan sanksi kepada PSSI dan berlaku hingga PSSI mampu memenuhi kewajiban pada pasal 13 dan 17 statuta FIFA. Akibat sanksi ini, timnas Indonesia dan semua klub di Indonesia dilarang berpartisipasi di pentas Internasional di bawah FIFA atau AFC, kecuali [[Sepak bola pada Pesta Olahraga Asia Tenggara 2015|SEA Games di Singapura]] hingga turnamen berakhir.<ref>http://www.bola.net/indonesia/resmi-fifa-jatuhkan-sanksi-kepada-indonesia-0209ae.html</ref> Sanksi berupa pembekuan keanggotaan (suspensi) tersebut akhirnya dicabut hampir setahun kemudian, [[13 Mei]] 2016, dalam Kongres FIFA ke-66 di [[Kota Meksiko]].
Baris 416 ⟶ 418:
{{wikisource|Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Nomor 01307 Tahun 2015}}
 
===Kasus ''Match Fixing'' Yangyang Melibatkan Anggota Komite Eksekutif PSSI===
 
Kasus pengaturan skor / (''Match Fixing'') di sepak bola Indonesia pernah menjerat sejumlah pengurus PSSI. Mereka diciduk Satgas Anti Mafia Bola karena terlibat praktik [[match fixing]].
 
Pengurus PSSI yang terciduk Satgas Anti Mafia Bola ini juga telah ditetapkan sebagai tersangka setelah diperiksa oleh pihak kepolisian.
Baris 442 ⟶ 444:
Dalam sebuah persidangan, Priyanto sempat mengungkapkan fakta mengenai jumlah uang yang diberikan kepada wasit.
 
Dia menyebut, untuk Liga 3 Jawa Tengah, uang yang disetor kepada wasit sebesar Rp 10Rp10 juta, Rp 30Rp30 juta, hingga Rp 50Rp50 juta per pertandingan. Biasanya, besaran uang ini tergantung dari bobot pertandingan.
 
====4. Joko Driyono====
Baris 475 ⟶ 477:
* {{en}} {{AsFIFA|idn|Indonesia}}
 
{{Sepak Bola di Indonesia}}{{Organisasi olahraga Indonesia}}{{AnggotaAFC}}
{{AnggotaAFC}}
 
[[Kategori:Organisasi olahraga Indonesia]]