Stasiun Pasar Senen: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gilang Bayu Rakasiwi (bicara | kontrib)
(9 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 72:
| Type =
| Criteria = Bangunan
| ID = RNCB.19930329.02.000810KB001783
| Session = No. 475 Tahun 1993
| Region =
| Year = 1993
| ownership = PT [[Kereta Api Indonesia]] (Persero)
| Link = https://cagarbudayabudaya.data.kemdikbud.go.id/publiccagarbudaya/objek/detailcb/PO2015090700032/stasiun-kereta-api-pasar-senenKB001783
| embedded =
| locmapin =
Baris 84 ⟶ 85:
| fasilitas = {{Infobox stasiun/fasilitas|tangga}}{{Infobox stasiun/fasilitas|cs}}{{Infobox stasiun/fasilitas|musala}}{{Infobox stasiun/fasilitas|toilet}}{{Infobox stasiun/fasilitas|mesintiket}}{{Infobox stasiun/fasilitas|checkin}}{{Infobox stasiun/fasilitas|loket}}{{Infobox stasiun/fasilitas|ruang tunggu}}{{Infobox stasiun/fasilitas|merokok}}{{Infobox stasiun/fasilitas|dropzone}}{{Infobox stasiun/fasilitas|kios}}{{Infobox stasiun/fasilitas|parkir}}{{Infobox stasiun/fasilitas|isi baterai}}{{Infobox stasiun/fasilitas|atm}}{{Infobox stasiun/fasilitas|restoran}}
}}
'''Stasiun Pasar Senen (PSE)''' (juga disebut sebagai '''Stasiun Senen''' atau '''Jakarta Pasar Senen''') adalah [[stasiun kereta api]] kelas besar tipe A yang terletak di [[Senen, Senen, Jakarta Pusat|Senen]], [[Senen, Jakarta Pusat|Senen]], [[Kota Jakarta Pusat|Jakarta Pusat]], tepatnya di wilayah ramai dekat [[Gelanggang Remaja]] Jakarta Pusat dan pusat perbelanjaan [[Pasar Senen]]; termasuk dalam pengelolaan [[Daerah Operasi I Jakarta]] serta [[KAI Commuter]] pada ketinggian +4,7 m dan salah satu dari lima stasiun utama di Provinsi [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|DKI Jakarta]]. Stasiun kereta api utama lainnya adalah Stasiun {{sta|Gambir}} yang difokuskan pada kereta api antarkota kelas eksekutif dan sebagian kecil kelas campuran.
 
Stasiun kereta api utamaPasar iniSenen melayani kereta api antarkota kelas campuran, ekonomi premium, sertadan ekonomi menghubungkan [[Jabodetabekpunjur|Jabodetabek]] dengan [[Kota Cirebon|Cirebon]], [[Kota Semarang|Semarang]], hingga [[Kota Surabaya|Surabaya]] di lintas utara, [[Purwokerto]], [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]], hingga Surabaya di lintas tengah, [[Kota Bandung|Bandung]] di lintas selatan [[Jawa]], dan kereta api komuter [[Commuter Line]]. Bangunan stasiun yang sekarang ini dibangun pada tahun 1916 dan diresmikan pada tanggal 19 Maret 1925.
 
== Sejarah ==
Baris 105 ⟶ 106:
Pembangunan ulang ini dilakukan untuk menyambut operasional layanan baru SS, [[kereta rel listrik]] (KRL) serta memperingati ulang tahun SS yang ke-50 pada 6 April 1925. SS mempersembahkan sejumlah stasiun kereta api megah di Batavia yang diharapkan dapat memberikan kepuasan penumpang.{{Sfn|Sleeswijk|1929|p=11}}
 
Saat ini bangunan stasiun berstatus sebagai [[cagar budaya]] oleh Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur PT KAI, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Penetapan status cagar budaya ini didasarkan pada SK Menbudpar No: PM.13/PW.007/MKP/05 dan Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No 475 Tahun 1993.<ref>{{Cite news|last=Yuliani|first=P.A.|date=2020-07-21|title=Kawasan Stasiun Bersejarah Pasar Senen Jadi Kawasan Terpadu|url=https://mediaindonesia.com/read/detail/330191-kawasan-stasiun-bersejarah-pasar-senen-jadi-kawasan-terpadu|work=[[Media Indonesia]]|language=id|access-date=2020-10-18}}</ref> Dalam peningkatan pelayanan, Stasiun Pasar Senen akan membangun eskalator pada akses terowongan penyebrangan orang mulai dari tanggal 6 Mei 2024 sampai dengan 30 November 2024. Tahap pertama dalam pembangunan eskalator adalah jalur 1, 3, serta 4 yang diperuntukkan untuk keberangkatan dan kedatangan kereta api antarkota, sedangkan tahap kedua akan dilakukan di jalur 6 yang khusus untuk kereta api komuter [[Commuter Line]].<ref>{{cite news|url=https://www.rri.co.id/bisnis/671753/stasiun-pasar-senen-segera-dipasang-eskalator|title=Stasiun Pasar Senen Segera Dipasang Eskalator|date=3 Mei 2024|last=Sundoro|first=Danang|work=[[Radio Republik Indonesia]]|location=[[Jakarta]]}}</ref>
 
== Hak penamaan ==
Baris 113 ⟶ 114:
 
== Bangunan dan tata letak ==
Stasiun ini memiliki enam jalur kereta api dengan jalur 3 dan 4 merupakan sepur lurus.
=== Bangunan utama ===
Stasiun ini memiliki enam jalur kereta api dengan jalur 3 dan 4 merupakan sepur lurus. Bangunan ini diarsiteki oleh [[J. van Gendt]], dengan gaya arsitektur ''Neo-Indische''. Karakter vernakularnya sangat menonjol, dapat dilihat dari atap limasan yang mendominasi dengan ditambahkan atap teritisan di atas pintu masuk ''hall'' untuk melindungi bangunan dari rembesan air hujan, dan jika dilihat dari luar terlihat seperti bangunan dengan dua lantai. Pintu-pintunya bergaya Romantik dengan balutan konsol atap yang diekspos.{{Sfn|Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur PT KAI|2014|p=15}}
 
Stasiun ini menjadi populer karena selalu didatangi oleh kaum pe[[mudik]] yang hendak menggunakan jasa angkutan kereta api ke berbagai jurusan di [[Pulau Jawa]].<ref>{{Cite news|last=Rudi|first=Alsadad|date=2017-06-21|editor-last=Akuntono|editor-first=Indra|title=Beda Suasana di Stasiun Gambir dan Senen Saat Musim Mudik Lebaran|url=https://megapolitan.kompas.com/read/2017/06/21/20034761/beda.suasana.di.stasiun.gambir.dan.senen.saat.musim.mudik.lebaran|work=[[Kompas.com]]|location=[[Jakarta]]|publisher=[[KG Media]]|language=en|access-date=2018-06-03}}</ref> Agar pengaturan penumpang lebih nyaman, pihak Daerah Operasi I Jakarta menyediakan pintu-pintu yang terpisah menurut jenis keretanya, yakni untuk kereta api jarak jauh dan untuk KRL Commuter Line. Selain itu, terdapat pula terowongan bawah tanah yang menghubungkan peron jalur 1 dengan 3 dan jalur 4 dengan 6.{{Sfn|Sudarsih|2014|p=17}}
{| cellpadding="3" cellspacing="0"
|+{{Infobox station/KAI header 2|kode=PSE|KRL=yes|KAJJ=yes|left=KMO|right=GST|penomoran={{JakRSN|C|04|seq=1|size=25}}}}
| style="border-top:solid 1px gray;" |'''G'''
| colspan="24" style="border-top:solid 1px gray;border-left:solid 2px black;border-right:solid 2px black;text-align:center" |{{Small|Peron sisi, pintu terbuka di sebelah kanan keberangkatan KA dari arah timur}}
|-
| rowspan="1014" style="border-top:solid 1px gray;" |
| rowspan="3" style="border-top:solid 1px gray;" |Jalur '''6'''
| style="border-top:solid 1px gray;" |← <small>({{rcb|system=KRL Jabodetabek|line=Cikarang|inline=yes}} tujuan {{staSta|Kampung BandanKemayoran}})<br/small>Jalur kedatangan KA antarkota
| style="border-top:solid 1px gray;" |{{rcb|system=KRL Jabodetabek|line=Cikarang|inline=yes}} tujuan {{sta|Kampung Bandan}}
| rowspan="2" style="border-bottomtop:solid 1px gray;" |Jalur '''1'''
|-
|←
|{{rint|KAI|KAI}} Jalur keberangkatan dan kedatangan KA antarkota
|-
| rowspan="2" |Ekonomi Premium
|Sepur belok
| rowspan="2" |→
|-
|Jalur '''5'''
|Jalur parkir rangkaian KA antarkota
|-
| rowspan="2" |Jalur '''4'''
|←
|Jalur keberangkatan dan kedatangan KA antarkota
|Sepur lurus
|→
|-
|-
| style="border-top:solid 2px black;border-bottom:solid 1px grey;border-left:solid 2px black;border-right:solid 2px black;text-align:center"colspan="2" |{{Small|Peron sisi, pintu terbuka di sebelah kiri kedatangan KA dari arah timur}}
|{{rint|KAI|KAI}} Jalur keberangkatan dan kedatangan KA antarkota
|↔
|-
| colspan="24" style="border:solid 2px black;border-bottom:none;text-align:center;height:40pt" |'''Bangunan{{Small|Peron sisi, pintu terbuka di sebelah kiri kedatangan KA dari tengaharah stasiun'''timur}}
|-
| colspan="4" style="border-top:solid 1px graygrey;border-bottom:solid 2px black;border-left:solid 2px black;border-right:solid 2px1px blackgrey;text-align:center" colspan="2;height:40pt" |{{Small|Peron sisi, pintu terbuka di sebelah kiri keberangkatan KA ke'''Bangunan arahtengah timur}}stasiun'''
|-
| colspan="4" style="border-top:solid 2px black;border-lefttop:solid 2px black;border-right:solid 2px blacknone;text-align:center" colspan="2" |{{Small|Peron sisi, pintu terbuka di sebelah kanankiri keberangkatan KA ke arah timur}}
|Jalur '''3'''
|Jalur keberangkatan dan kedatangan KA antarkota
|-
| widthrowspan="1002" |Jalur '''23'''
|-
| width="500"|Jalur parkir rangkaian KA antarkota
|{{rint|KAI|KAI}} style="border-bottom:solid 1px gray;" |Jalur keberangkatan dan kedatangan KA antarkota
|↔
|-
| rowspan="3" |←
| style="border-bottom:solid 1px gray;" |Jalur '''1'''
|Sepur lurus
| style="border-bottom:solid 1px gray;" |Jalur keberangkatan dan kedatangan KA antarkota
| rowspan="3" |→
|-
| Jalur '''32'''
| style="border-top:solid 2px black;border-left:solid 2px black;border-right:solid 2px black;text-align:center" colspan="2" |{{Small|Peron sisi, pintu terbuka di sebelah kanan keberangkatan KA ke arah timur}}
| width="500"|Jalur parkir rangkaian KA antarkota
|-
| Jalur '''1'''
| {{rint|KAI|KAI}} Jalur pemberhentian, keberangkatan, dan kedatangan KA antarkota
|-
| colspan="4" style="border-top:solid 2px black;border-bottom:solid 1px grey;border-left:solid 2px black;border-right:solid 2px blacknone;text-align:center"colspan="2" |{{Small|Peron sisi, pintu terbuka di sebelah kirikanan kedatangankeberangkatan KA darike arah timur}}
|-
| style="border-top:solid 1px gray;border-bottom:solid 1px gray;" |'''G'''
| colspan="24" style="border-top:solid 1px gray;border-bottom:solid 1px gray;" |'''Bangunan utama stasiun'''
|}
=== Bangunan utama ===
Stasiun ini memiliki enam jalur kereta api dengan jalur 3 dan 4 merupakan sepur lurus. Bangunan ini diarsiteki oleh [[J. van Gendt]], dengan gaya arsitektur ''Neo-Indische''. Karakter vernakularnya sangat menonjol, dapat dilihat dari atap limasan yang mendominasi dengan ditambahkan atap teritisan di atas pintu masuk ''hall'' untuk melindungi bangunan dari rembesan air hujan, dan jika dilihat dari luar terlihat seperti bangunan dengan dua lantai. Pintu-pintunya bergaya Romantik dengan balutan konsol atap yang diekspos.{{Sfn|Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur PT KAI|2014|p=15}}
 
Stasiun ini menjadi populer karena selalu didatangi oleh kaum pe[[mudik]] yang hendak menggunakan jasa angkutan kereta api ke berbagai jurusan di [[Pulau Jawa]].<ref>{{Cite news|last=Rudi|first=Alsadad|date=2017-06-21|editor-last=Akuntono|editor-first=Indra|title=Beda Suasana di Stasiun Gambir dan Senen Saat Musim Mudik Lebaran|url=https://megapolitan.kompas.com/read/2017/06/21/20034761/beda.suasana.di.stasiun.gambir.dan.senen.saat.musim.mudik.lebaran|work=[[Kompas.com]]|location=[[Jakarta]]|publisher=[[KG Media]]|language=en|access-date=2018-06-03}}</ref> Agar pengaturan penumpang lebih nyaman, pihak Daerah Operasi I Jakarta menyediakan pintu-pintu yang terpisah menurut jenis keretanya, yakni untuk kereta api jarak jauh dan untuk KRL Commuter Line. Selain itu, terdapat pula terowongan bawah tanah yang menghubungkan peron jalur 1 dengan 3 dan jalur 4 dengan 6.{{Sfn|Sudarsih|2014|p=17}}
=== Integrasi antarmoda dan Monumen Tekad Merdeka ===
[[Berkas:Monumen PSE Side.jpg|jmpl|"Monumen Tekad Merdeka" atau "Perjuangan Senen" yang terletak pada selasar depan stasiun]]
 
Bagian depan Stasiun Pasar Senen telah mengalami perombakan total dan diresmikan oleh Menteri BUMN [[Erick Thohir]], Menteri Perhubungan [[Budi Karya Sumadi]], serta Gubernur DKI Jakarta [[Anies Baswedan]] pada 17 Juni 2020. Program renovasi ini merupakan proyek kerja sama KAI, Pemprov DKI, dan [[MRT Jakarta]]. Lahan seluas 1.427,5 m² di depan stasiun dijadikan sebuah plaza dengan akses pejalan kaki dan difabel serta terintegrasi dengan [[SenenHalte (Transjakarta) Pasar Senen|Halte Senen dan Central Senen]] serta titik jemput transportasi daring dan [[bajaj]]. Dalam rangka menciptakan kawasan sehat, plaza tersebut juga memiliki kanopi peneduh, [[ruang terbuka hijau]], serta rak parkir sepeda.<ref>{{Cite news|last=Sofuroh|first=Faidah Umu|title=Dibangun Zaman Kolonial, Stasiun Pasar Senen Punya Wajah Baru|url=https://travel.detik.com/travel-news/d-5103384/dibangun-zaman-kolonial-stasiun-pasar-senen-punya-wajah-baru|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id|access-date=2020-10-18|date=2020-07-22}}</ref>
[[File:Independent Struggle Monument at Pasar Senen, Jakarta.jpg|thumb|Monumen Perjuangan Senen yang terletak di pojok antara Jalan Pasar Senen dengan Jl Letjen Suprapto (Taman HKSN) Pasar Senen, Jakarta.]]
 
Baris 174 ⟶ 196:
!Keterangan
|-
! colspan="5" |Kelas campuranCampuran
|-
| rowspan="2" | {{kereta api|Tegal Bahari}}
Baris 218 ⟶ 240:
|Ekonomi
|-
! colspan="5" |Kelas ekonomi premiumEkonomi
|-
|{{kereta api|Kertajaya}}
|Ekonomi Premium
|'''Pasar Senen'''
|{{sta|Surabaya Pasarturi}}
|Via {{sta|Cirebon Prujakan}}–{{sta|Semarang Poncol}}
|-
! colspan="5" |Kelas ekonomi
|-
|{{kereta api|Tawang Jaya}}
| rowspan="52" |Ekonomi
| rowspan="56" |'''Pasar Senen'''
|{{sta|Semarang Poncol}}
| rowspan="2" |Via {{sta|Cirebon Prujakan}}–{{Sta|Tegal}}
Baris 236 ⟶ 250:
|{{kereta api|Menoreh}}
|{{sta|Semarang Tawang}}
|-
|{{kereta api|Kertajaya}}
|Ekonomi Premium
| rowspan="2" |{{sta|Surabaya Pasarturi}}
| rowspan="2" |Via {{sta|Cirebon Prujakan}}–{{sta|Semarang Poncol}}
|-
|{{kereta api|Airlangga}}
| rowspan="3" |Ekonomi
|{{sta|Surabaya Pasarturi}}
|Via {{sta|Cirebon Prujakan}}–{{sta|Semarang Poncol}}
|-
|{{kereta api|Majapahit}}
Baris 255 ⟶ 273:
!Keterangan
|-
! colspan="5" |Kelas campuranCampuran
|-
| rowspan="2" |{{kereta api|Sawunggalih}}
Baris 261 ⟶ 279:
| rowspan="21" |'''Pasar Senen'''
| rowspan="2" | {{Sta|Kutoarjo}}
| rowspan="115" | Via {{sta|Cirebon}}–{{sta|Purwokerto}}
|-
|Ekonomi Premium
Baris 276 ⟶ 294:
|[[Kereta wisata komersial di Indonesia|''Priority'']]
| rowspan="6" |{{sta|Lempuyangan}}
| rowspan="6" |Via {{sta|Cirebon Prujakan}}–{{sta|Purwokerto}}
|-
|Eksekutif
Baris 291 ⟶ 310:
|Eksekutif
| rowspan="4" |{{sta|Solo Balapan}}
| rowspan="42" |Via {{sta|Cirebon}}–{{sta|Purwokerto}}
Perjalanan kereta api menuju Surakarta hanya pada jadwal pagi hari, sedangkan sebaliknya pada malam hari.
|-
|Ekonomi Premium
Baris 298 ⟶ 317:
| rowspan="2" |{{kereta api|Mataram}}
|Eksekutif
| rowspan="2" |Via {{sta|Cirebon}}–{{sta|Purwokerto}}
Perjalanan kereta api menuju Surakarta hanya pada malam hari, sedangkan sebaliknya pada pagi hari.
|-
|Ekonomi Premium
Baris 304 ⟶ 325:
|Eksekutif
| rowspan="2" |{{sta|Jombang}}
| rowspan="2" |Via {{Sta|PurwokertoCirebon}}–{{sta|Yogyakarta}}
|-
|Ekonomi
Baris 311 ⟶ 332:
|Eksekutif
| rowspan="2" |{{Sta|Surabaya Gubeng}}
| rowspan="42" |Via {{Sta|PurwokertoCirebon Prujakan}}–{{sta|Lempuyangan}}
|-
|Ekonomi
Baris 318 ⟶ 339:
|Eksekutif
| rowspan="2" |{{sta|Blitar}}
| rowspan="2" |Via {{Sta|PurwokertoCirebon}}–{{sta|Lempuyangan}}
|-
|Ekonomi
|-
! colspan="5" |Kelas ekonomi premiumEkonomi
|-
|{{kereta api|Jayakarta}}
| rowspan="2" |Ekonomi Premium
|'''Pasar Senen'''
|{{Sta|Surabaya Gubeng}}
|Via {{Sta|Purwokerto}}–{{sta|Lempuyangan}}
|-
|{{kereta api|Kutojaya Utara}}
|{{sta|Jakarta Kota}}
|{{Sta|Kutoarjo}}
|Via {{sta|Purwokerto}}
|-
! colspan="5" |Kelas ekonomi
|-
|{{kereta api|Progo}}
| rowspan="3" |Ekonomi
| rowspan="34" |'''Pasar Senen'''
|{{sta|Lempuyangan}}
| rowspan="3" |Via {{sta|Cirebon Prujakan}}–{{sta|Purwokerto}}
|-
|{{kereta api|Jaka Tingkir}}
Baris 346 ⟶ 355:
|-
|{{kereta api|Bengawan}}
|-
|{{kereta api|Jayakarta}}
| rowspan="2" |Ekonomi Premium
|{{staSta|Surabaya PasarturiGubeng}}
|Via {{Sta|Cirebon}}–{{sta|Lempuyangan}}
|-
|{{kereta api|Kutojaya Utara}}
|{{sta|Jakarta Kota}}
|{{Sta|Kutoarjo}}
|Via {{sta|Cirebon Prujakan}}–{{sta|Semarang PoncolPurwokerto}}
|}
 
Baris 355 ⟶ 374:
!Keterangan
|-
! colspan="5" |Kelas ekonomiEkonomi
|-
|{{kereta api|Cikuray}}
Baris 379 ⟶ 398:
| rowspan=2 | Hanya mengarah Kampung Bandan/Jakarta Kota
|-
|{{rint|jakarta|blue}} [[KRL Commuter Line Cikarang|Commuter Line Cikarang]] (full ''full racket'')
|{{Sta|Cikarang}}<br><small> {{sta|Bekasi}} (sebagian jadwal) </small><br><small> {{sta|Tambun}} (sebagian jadwal) </small>
|{{sta|Kampung Bandan}}