Kesultanan Ternate: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Angel Keleyan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Serigala Sumatera (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
(8 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 41:
== Sejarah ==
=== Asal usul pembentukan ===
[[Pulau Ternate|Pulau Gapi]] (kini Ternate) mulai ramai di awal abad ke-13. Penduduk [[Ternate]] awal merupakan warga eksodus dari [[Halmahera]]. Awalnya di Ternate terdapat 4 kampung yang masing-masing dikepalai oleh seorang ''momole'' (kepala marga). Merekalah yang pertama–tama mengadakan hubungan dengan para pedagang yang datang dari segala penjuru mencari rempah–rempah. Penduduk Ternate semakinmakin heterogen dengan bermukimnya pedagang [[Arab]], [[Jawa]], [[Melayu]] dan [[Tionghoa]]. Oleh karena aktivitas perdagangan yang semakinmakin ramai ditambah ancaman yang sering datang dari para perompak maka atas prakarsa Momole Guna pemimpin Tobona diadakan musyawarah untuk membentuk suatu organisasi yang lebih kuat dan mengangkat seorang pemimpin tunggal sebagai [[raja]].
 
Tahun 1257 Momole Ciko pemimpin Sampalu terpilih dan diangkat sebagai ''kolano'' (raja) pertama dengan gelar ''Baab Mashur Malamo'' (1257-1272). Kerajaan Gapi berpusat di kampung Ternate, yang dalam perkembangan selanjutnya semakinmakin besar dan ramai sehingga oleh penduduk disebut juga sebagai Gam Lamo atau kampung besar (belakangan orang menyebut Gam Lamo dengan Gamalama). Semakin besar dan populernya [[Kota Ternate]], sehingga kemudian orang lebih suka mengatakan kerajaan Ternate daripada kerajaan Gapi. Di bawah pimpinan beberapa generasi penguasa berikutnya, Ternate berkembang dari sebuah kerajaan yang hanya berwilayahkan sebuah pulau kecil menjadi kerajaan yang berpengaruh dan terbesar di bagian timur Indonesia khususnya Maluku.
 
Tahun 1257 Momole Ciko pemimpin Sampalu terpilih dan diangkat sebagai ''kolano'' (raja) pertama dengan gelar ''Baab Mashur Malamo'' (1257-1272). Kerajaan Gapi berpusat di kampung Ternate, yang dalam perkembangan selanjutnya semakin besar dan ramai sehingga oleh penduduk disebut juga sebagai Gam Lamo atau kampung besar (belakangan orang menyebut Gam Lamo dengan Gamalama). Semakin besar dan populernya [[Kota Ternate]], sehingga kemudian orang lebih suka mengatakan kerajaan Ternate daripada kerajaan Gapi. Di bawah pimpinan beberapa generasi penguasa berikutnya, Ternate berkembang dari sebuah kerajaan yang hanya berwilayahkan sebuah pulau kecil menjadi kerajaan yang berpengaruh dan terbesar di bagian timur Indonesia khususnya Maluku.
=== Unifikasi Persekutuan Maluku ===
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Uitzicht op Ternate TMnr 3728-865.jpg|jmpl|220px|Lukisan pemandangan [[Pulau Ternate]] dengan [[Gunung Gamalama]] (sekitar tahun [[1883]]-[[1889]]).]]
Baris 98 ⟶ 99:
 
== Sultan yang berkuasa ==
Pada masa–masa awal [[suku Ternate]] dipimpin oleh para momole. Setelah membentuk kerajaan jabatan pimpinan dipegang seorang raja yang disebut ''kolano'', gelar yang berasal dari [[cerita panji]].<ref>Leonard Andaya (1993), ''The world of Maluku''. Honolulu: University of Hawai'i Press, p. 59.</ref> Mulai pertengahan abad ke-15, [[Islam]] diadopsi secara total oleh kerajaan dan penerapan [[syariat Islam]] diberlakukan. [[Zainal Abidin dari Ternate|Sultan Zainal Abidin]] meninggalkanmengadopsi gelar kolano dan menggantinya dengan gelarutama [[sultan]] selain penggunaan gelar adat ''kolano''. Para [[ulama]] menjadi figur penting dalam kerajaan.
 
Setelah sultan sebagai pemimpin tertinggi, ada jabatan ''jogugu'' (perdana menteri) dan ''fala raha'' sebagai para penasihat. Fala raha atau empat rumah adalah empat [[klan]] [[bangsawan]] yang menjadi tulang punggung kesultanan sebagai representasi para momole pada masa lalu, masing–masing dikepalai seorang ''kimalaha''. Mereka yaitu Marasaoli, Tomagola, Tomaito dan Tamadi. Pejabat–pejabat tinggi kesultanan umumnya berasal dari klan–klan ini. Bila seorang sultan tak memiliki pewaris maka penerusnya dipilih dari salah satu klan. Selanjutnya ada jabatan – jabatan lain Bobato Nyagimoi se Tufkange (Dewan 18), Sabua Raha, Kapita Lau, Salahakan, Sangaji, dll.
Baris 104 ⟶ 105:
{| class="wikitable"
|-
! Sultan Ternate || Masa jabatan
! Sultan Ternate || Masa jabatan<ref>[http://www.royalark.net/Indonesia/ternate2.htm Royal Ark Ternate p.2]</ref><ref>[http://www.royalark.net/Indonesia/ternate3.htm Royal Ark Ternate p.3]</ref><ref>[http://www.royalark.net/Indonesia/ternate4.htm Royal Ark Ternate p.4]</ref><ref>[http://www.royalark.net/Indonesia/ternate5.htm Royal Ark Ternate p.5]</ref><ref>http://www.sil.si.edu [http://www.sil.si.edu/DigitalCollections/Anthropology/Ternate/ternate.pdf Ternate]</ref>
|-
| [[Baab Mashur Malamo]] || 1257 - 1277
Baris 220 ⟶ 221:
Keberhasilan rakyat Ternate di bawah Sultan Baabullah dalam mengusir Portugal pada tahun 1575 merupakan kemenangan pertama pribumi nusantara atas kekuatan barat, oleh karenanya [[Buya Hamka]] bahkan memuji kemenangan rakyat Ternate ini telah menunda penjajahan barat atas bumi nusantara selama 100 tahun sekaligus memperkokoh kedudukan Islam, dan sekiranya rakyat Ternate gagal niscaya wilayah timur Indonesia akan menjadi pusat kristen seperti halnya Filipina.{{butuh pemastian}}
 
Kedudukan Ternate sebagai kerajaan yang berpengaruh turut pula mengangkat derajat Bahasa Ternate sebagai bahasa pergaulan di berbagai wilayah yang berada dibawah pengaruhnya. Prof E.K.W. Masinambow dalam tulisannya, "Bahasa Ternate dalam konteks bahasa-bahasa Austronesia dan Non Austronesia" mengemukakan bahwa bahasa Ternate memiliki dampak terbesar terhadap [[bahasa Melayu]] yang digunakan masyarakat timur Indonesia. Sebanyak 4640 hingga 50% kosakata [[bahasa Melayu]] di [[Bahasa Manado|Manado]] dan [[Bahasa Ambon|Ambon]] diambil dari Bahasa Ternate. [[Bahasa Melayu Maluku Utara|Bahasa Melayu Ternate]] ini kini digunakan luas di Indonesia Timur terutama [[Sulawesi Utara]], pesisir timur [[Sulawesi Tengah]] dan Selatan, [[Maluku]] dan [[Papua]] dengan dialek yang berbeda–beda.<ref name="Bahasa Melayu Ternate">{{cite book|author= Drs. M. Jusuf Abdulrahman, et.al.|title=Ternate, Bandar Jalur Sutera|year=2001|publisher=LinTas}}</ref>
 
Dua naskah surat sultan Ternate, dari Sultan Abu Hayat II kepada Raja Portugal tanggal 27 April dan 8 November 1521 diakui sebagai naskah Melayu tertua di dunia setelah naskah Melayu [[Naskah Tanjung Tanah|Tanjung Tanah]]. Kedua surat Sultan Abu Hayat tersebut saat ini masih tersimpan di [[Museum Lisabon]], Portugal.<ref name="Kultur-majalah.com">{{cite web |url=http://kultur-majalah.com/index.php/tradisi-folklore |title=Melestarikan Surat Leluhur Melayu di Rumah Larik |accessdate=21 Maret 2013 |archive-date=2013-03-14 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130314034144/http://kultur-majalah.com/index.php/tradisi-folklore |dead-url=yes }}</ref><ref name="Khazanah Naskah">{{cite web|author= Henry Chambert-Loir & Oman Aturrahman|url=http://books.google.co.id/books?id=5A4_OlCkEZgC&pg=PA167&lpg=PA167&dq=naskah+melayu+ternate&source=bl&ots=O4lcduIWKu&sig=H5Z1gnwnh4UieHswnQFFq5139eU&hl=en&sa=X&ei=PeVKUf6RE4yGrAfFmoDYBg&redir_esc=y#v=onepage&q=naskah%20melayu%20ternate&f=false | title=Khazanah naskah: panduan koleksi naskah-naskah Indonesia sedunia | accessdate = 21 Maret 2013}}</ref><ref name="Republika.co.id">{{cite web|url=http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/11/04/30/lkgkph-undang-undang-tanjung-tanah-naskah-melayu-tertua-di-dunia | title=Undang Undang Tanjung Tanah, Naskah Melayu Tertua di Dunia? | accessdate = 21 Maret 2013}}</ref>
 
== Lihat jugapula ==
* [[Kesultanan Tidore]]
* [[Kesultanan Jailolo]]