Museum Agung Bung Karno: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Lylla08 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(12 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox museum
Museum Agung Bung Karno diresmikan padaoleh Presiden Kelima Republik Indonesia, Megawati Soekarno Putri pada 22 November 2015 . Museum ini terletak di Jalan Raya Puputan Renon Nomor 80, Dangin Puri Klod, Kota Denpasar, Provinsi Bali. Pendirian musseum ini tidak lepas oleh peran Gus Marhaen sebagai ketua Yayasan Kepustakaan Bung Karno.
| name = Museum Agung Bung Karno
| caption = Prasasti di depan museum.
| image = Museum Agung Bung Karno.png
| established = {{Start date|2015|11|22|df=y}}
| location = [[Denpasar]], [[Bali]]
| founder = Gus Marhaen (Yayasan Kepustakaan Bung Karno)
| coordinates = {{coord|-8.672314|115.225437|type:landmark_region:ID|display=it}}
| pushpin_map = Indonesia_Denpasar#Indonesia_Bali#Indonesia
| map_caption = [[Denpasar]], [[Bali]], [[Indonesia]]
}}
[[Berkas:Museum Agung Bung Karno, Bali.JPG|thumb|Fasade museum]]
 
'''Museum Agung Bung Karno''' adalah [[museum]] yang menyimpan peninggalan bersejarah yang berhubungan dengan [[Soekarno]]—presiden pertama [[Indonesia]]. Museum ini terletak di Jalan Raya Puputan 80, Dangin Puri Klod, [[Kota Denpasar|Denpasar]], [[Bali]].<ref>{{Cite web|url=https://www.tagar.id/mengunjungi-museum-agung-bung-karno-di-denpasar-bali|title=Mengunjungi Museum Agung Bung Karno di Denpasar Bali|last=Afifiyah|first=Siti|date=9 Agustus 2019|website=tagar.id|access-date=26 Maret 2020}}</ref> Letak tepatnya berada di sisi barat pusat kota Denpasar, tak jauh dari Puputan Renon.<ref name=":0">{{Cite web|last=|first=|date=|title=Museum Bung Karno, Bali|url=https://www.bali.com/id/aktif-objek-wisata_Denpasar_Museum-Bung-Karno_5059.html|website=www.bali.com|archive-url=https://web.archive.org/web/20200326065739/https://www.bali.com/id/aktif-objek-wisata_Denpasar_Museum-Bung-Karno_5059.html|archive-date=2020-03-26|dead-url=yes|access-date=26 Maret 2020}}</ref>
 
== Sejarah ==
Bangunannya sangat bernuansa khas Bali, dan terdiri dari 4 lantai, dengan koleksi yang bisa dibilang luar biasa lengkapnya. Dari pintu masuknya saja, kita sudah bisa melihat sebuah mobil dengan plat nomor RI-1 yang konon pernah digunakan oleh Bung Karno.
Sejarah dimulai pada tanggal 1 Juni 1990, Shri Wedastera Suyasa menggagas mendirikan Yayasan Kepustakaan Bung Karno. Perjuangannya dillanjutkan oleh Gus Marhaen, Ia mendirikan Perpustakaan Agung dan Museum Agung Bung Karno. Perpustakaan dan museum ini diresmikan pada tanggal 22 November 2015 oleh Megawati Soekarnoputri. Tujuan dari pembangunan musuem ini yaitu untuk menampilkan sejarah bangsa Indonesia, khususnya tentang perjuangan Bung Karno sang Proklamator dan presiden pertama Republik Indonesia.<ref name=":1">{{Cite web|last=Aristiani|first=Desak Made Diah|title=Museum Bung Karno Bali: Sejarah, Daya Tarik, Lokasi, Jam Buka, dan Harga|url=https://www.detik.com/bali/berita/d-7333284/museum-bung-karno-bali-sejarah-daya-tarik-lokasi-jam-buka-dan-harga|website=detikbali|language=id-ID|access-date=2024-05-21}}</ref>
 
== Koleksi ==
Di lantai pertama kita akan masuk ke sebuah perpustakaan yang di dalamnya terdapat deretan buku-buku yang berisi tulisan-tulisan, pidato, hingga buku yang pernah dibaca Bung Karno. Konon, jumlah buku di perpustakaan ini mencapai 1,4 juta eksemplar, loh!
Museum Agung Bung Karno terdiri dari lima lantai. Tetapi, hingga kini yang baru digunakan hanya sampai lantai empat. Lantai lima sejauh ini masih proses pembangunan. Di bagian depan, pengunjung akan disambut oleh prasasti yang tulisannya tentang lima sila dalam Pancasila. Prasasti ini sebagai lambang, bahwa Bung Karno adalah tokoh yang berperan penting dalam menghasilkan pemikiran tentang dasar negara, yaitu Pancasila. Selain itu, ada juga patung Soekarno dengan gaya sedang membacakan teks proklamasi.<ref>{{Cite web|last=Sadnyari|first=Ida Ayu Made|date=2017-06-10|title=Napak Tilas Perjalanan Presiden Pertama Kita di Perpustakaan Agung dan Museum Agung Bung Karno|url=https://bali.tribunnews.com/2017/06/10/napak-tilas-perjalanan-presiden-pertama-kita-di-perpustakaan-agung-dan-museum-agung-bung-karno|website=Tribun-bali.com|language=id-ID|access-date=2024-05-21}}</ref> Pengunjung akan disambut dengan mobil yang dipajangkan yang pernah digunakan oleh Soekarno. Mobil ini memiliki plat nomor RI-1. Di lantai pertama digunakan untuk perpustakaan. Perpustakaan ini berisi tulisan, pidato, dan buku yang pernah dibaca oleh Bung Karno. Total buku yang ada di perpustakaan ini mencapai 1,4 juta eksemplar.<ref name=":1" />
 
Naik keDi lantai duakedua, di sini terdapat beragamkoleksi-koleksi barang yang seakan membawa kita melakukan perjalanan waktu ke masa lalu. Ada sebuah ruangan yang didesainkuna seperti ruang tamu lengkap dengan, kursi-kursi daridengan bahan rotan, mesin ketik, radio, telepon, foto-fotoberbagai jadulpotret Bung Karno,. hinggaSelain setelahitu jasada berwarnabarang-barang hijauyang lengkapbiasa dengandigunakan oleh Bung Karno, seperti jas, dasi, dan topi.<ref berlogoname=":1" PNI./>
 
Di bagian lantai tiga, disajikan berbagai potret berwarna hitam putih. Selain itu, ada lukisan-lukisan tentang kehidupan Bung Karno.<ref name=":1" />
Ada beberapa hal menarik di lantai dua Museum Agung Bung Karno ini, yaitu terdapat sebuah prasasti “Kakawin Bomantaka” yang terbuat dari daun lontar. Selain pustaka lontar tersebut, di sini juga ada koleksi prangko bertema Bung Karno, yang diklaim berjumlah sekitar 2,5 juta buah! Koleksi yang sangat luar biasa, bukan?
 
Di bagian lantai empat, pengunjung dapat melihat desain kamar tidur yang digunakan oleh Bung Karno dan keluarga. Di sini juga terdapat meja rias yang digunakan oleh Fatmawati dan miniatur Tirta Empul. Menurut pengelola, properti yang ada di bagian ini masih asli, yaitu barang-barang yang digunakan oleh Soekarno dan Fatmawati pada tahun 1945.<ref name=":1" />
Lanjut naik ke lantai tiga, ada koleksi lukisan dan foto-foto bersejarah terkait kehidupan Sang Proklamator, baik itu yang masih asli hitam-putih hingga yang sudah hasil pewarnaan ulang. Ruangan di lantai tiga ini didesain layaknya sebuah ruangan pertemuan atau tempat untuk menyambut tamu-tamu negara. Karena berjajar rapi 6 bangku berwarna merah yang saling berhadapan, dan satu bangku di bagian ujung.
 
== Referensi ==
Sedangkan pada lantai 4 Musuem Agung Bung Karno di desain sebagai kamar tidur Bung Karno dan keluarga. Lalu ada juga meja rias Ibu Negara Fatmawati, dan miniartur Tirta Ampul. Konon, koleksi di sini adalah properti asli yang penah dipakai oleh Bung Karno dan Ibu Fatmawati pada tahun 1945.
{{Reflist}}
{{Museum terkenal di Indonesia|state=collapsed}}
 
[[Kategori:Museum di Bali]]
Sangat menarik melihat benda-benda bersejarah dari sang Proklamator RI, bukan? Untuk masuk ke dalam Museum Agung Bung Karno kita harus membeli tiket seharga Rp25.000.
[[Kategori:Pendirian tahun 2015 di Indonesia]]