Paviliun Kerta Gosa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Angayubagia (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Angayubagia (bicara | kontrib)
 
(5 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 10:
| image_size = 250px
| image_alt = <!-- or | alt = -->
| image_caption = Paviliun Kerta Ghosa, atau Aula Pengadilan, tahun 2015, tempat raja biasa mendengarkan kasus-kasus hukum, terlihat di sini.<ref>{{efn|Seperti candi kerajaan di [[Pura Taman Ayun|Taman Ayun]], sisa-sisa istana kerajaan di Taman Gili memberikan contoh yang baik tentang apa yang disebut gaya arsitektur "Abad ke-20"; Istana Klungkung yang asli (c.1710) dihancurkan oleh Belanda, mengikutiakibat pemberontakan[[Intervensi pendudukBelanda aslidi padaBali (1908)|pemberontakan tahun 1908]]. Beberapa bangunan kemudian dibangun kembali, dan dimasukkan ke dalam taman yang ada sekarang.</ref>}}
| map_type =
| map_alt =
Baris 44:
| inauguration_date =
| relocated_date =
| renovation_date = 1918, 1933 dan 1963<br/> panel secara individual diperbaiki pada 1980-an dan 1990-an
| closing_date =
| demolition_date = <!-- or | destruction_date = -->
Baris 143:
Usia dan kelas sosial juga berperan dalam penempatan lima Pandawa bersaudara. Kekuatan Bhima benar-benar bersifat fisik, jadi tubuhnya harus tidak terhalang dan siap untuk bertempur. Bhima mengenakan sarung hitam-putih yang, di Bali, diyakini memiliki kualitas pelindung magis. Di Surga, adegan pertempuran tidak berdarah, dan Bhima biasanya berada di pusat panel perang. Tubuhnya jauh lebih kecil daripada di neraka, menunjukkan kepentingannya yang berkurang dibandingkan dengan para dewa.
 
Lukisan Bhima Swarga adalah epik moral, yang menggambarkan kebijaksanaan dan ketekunan, dan kemenangan tertinggi kebajikan atas kejahatan. Dikatakan, {{Cquote|“Dia yang dengan pengabdian sengit mendengarkan pembacaan Mahabharata mencapai sukses tinggi sebagai konsekuensi dari jasa yang menjadi miliknya melalui pemahaman bahkan sebagian kecil darinya. Semua dosa orang yang membaca atau mendengarkan sejarah ini dengan penuh pengabdian dihapuskan."{{Butuh rujukan}}}}
 
== Konstruksi ==
Baris 150:
Tidak diketahui apakah Bhima Swarga dilukis pada saat Kertha Gosa dibangun. Catatan lukisan paling awal, dan satu-satunya, di Kertha Gosa berasal dari tahun 1842 dan ditulis dalam buku lontar (buku yang memuat doa, sejarah Bali, dan epos).{{Butuh rujukan}}Juga tidak diketahui apakah lukisan-lukisan itu adalah fitur permanen dari paviliun atau jika mereka adalah dekorasi sementara untuk perayaan.
 
Dewa Agung Gusti Sideman memerintah hingga 1775. Dia digantikan oleh putranya, kemudian oleh cucunya, dan garis keturunannya terus memerintah hingga awal abad ke-20. Pada tahun 1908, [[Intervensi Belanda di Bali (1908)|Belanda menyerang Klungkung]]; ituyang menjadikan [[Kerajaan Klungkung|Klungkung]] adalahsebagai kerajaan Bali terakhir yang jatuh. Pada tahun 1909, Kertha Gosa menjadi pengadilan resmi untuk wilayah Klungkung.
 
== Restorasi ==
Baris 157:
== Referensi ==
{{Reflist}}
 
* Pucci, Idanna.''Bhima Swarga: Perjalanan Jiwa Bali''. Pbk 1 ed. Boston: Little, Brown, 1992.
=== Catatan ===
{{notelist}}
 
[[Kategori:Sejarah Bali]]