Muhammad Arsyad al-Banjari: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menghapus
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Menghapus
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
(4 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 82:
'''Al-Alimul Al-Allamah Al-Arif Billah Asy-Syaikh Muhammad Arsyad Al-Banjari '''({{Lang-ar|العالم العلامة العارف بالله الشيخ محمد أرشد البنجاري}}) Atau lebih dikenal dengan nama '''Datu Kalampayan''', lahir di [[Lok Gabang, Astambul, Banjar]] pada 17 [[Maret]] 1710 [[Masehi]], wafat di [[Dalam Pagar, Martapura Timur, Banjar]] pada 3 [[Oktober]] adalah ulama bidang [[fikih]] [[Mazhab Syafi'i]] yang berasal dari kota serambi mekkah [[Martapura]] di [[Tanah Banjar]] ([[Kesultanan Banjar]]), [[Kalimantan Selatan]]. Dia hidup pada masa tahun 1122-1227 [[hijriyah]]. Dia disebut juga [[Tuan Haji Besar]] dan mendapat julukan [[anumerta]] dari [[Kesultanan Banjar]].'''<ref>[http://www.radarbanjarmasin.co.id/index.php/berita/detail/50/4182 Radar Banjarmasin - Peninggalan Datu Kalampayan]</ref>'''
 
== Belajar keKe Mekkah ==
Pada waktu dia berumur sekitar 30 tahun, sultan Banjar mengabulkan keinginannya untuk belajar ke [[Mekkah]] demi memperdalam ilmunya. Segala perbelanjaanya ditanggung oleh Sultan. Lebih dari 30 tahun kemudian, yaitu setelah gurunya menyatakan telah cukup bekal ilmunya, barulah Syekh Muhammad Arsyad kembali pulang ke Banjarmasin. Akan tetapi, Sultan Tahlilullah seorang yang telah banyak membantunya telah wafat dan digantikan kemudian oleh Sultan [[Tahmidullah II]] bin Sultan [[Tamjidullah I]], yaitu cucu Sultan [[Tahlilullah]].
 
Baris 90:
Sultan Tahmidullah II yang pada ketika itu memerintah [[Kesultanan Banjar]], sangat menaruh perhatian terhadap perkembangan serta kemajuan agama Islam di kerajaannya. Sultan inilah yang meminta kepada Syaikh Muhammad Arsyad agar menulis sebuah kitab hukum ibadat, yang kelak kemudian dikenal dengan nama [[Kitab Sabilal Muhtadin]].
 
== Pengajaran dan bermasyarakatBermasyarakat ==
Syaikh Muhammad Arsyad al-Banjari ialah pelopor pengajaran Hukum Islam di [[Kalimantan Selatan]]. Sekembalinya ke kampung halaman dari Mekkah, hal pertama yang dikerjakannya ialah membuka tempat pengajian (semacam pesantren) bernama ''Dalam Pagar'', yang kemudian lama-kelamaan menjadi sebuah kampung yang ramai tempat menuntut ilmu agama Islam. [[Ulama]]-ulama yang dikemudian hari menduduki tempat-tempat penting di seluruh Kerajaan Banjar, banyak yang merupakan didikan dari suraunya di Desa [[Dalam Pagar, Martapura Timur, Banjar|Dalam Pagar]].
 
Baris 97:
[[Berkas:Sabilal Muhtadin Juzuk 1.pdf|jmpl|256x256px|Kitab Sabilal Muhtadin (Juz 1)]]
 
== Karya-karyanyaKaryanya ==
Kitab karya Syekh Muhammad Arsyad yang paling terkenal ialah Kitab [[Sabilal Muhtadin]], atau selengkapnya adalah Kitab ''[[Sabilal Muhtadin|Sabilal Muhtadin lit-tafaqquh fi amriddin]]'', yang artinya dalam terjemahan bebas adalah "Jalan bagi orang-orang yang mendapat petunjuk untuk mendalami urusan-urusan agama". Syekh Muhammad Arsyad telah menulis untuk keperluan pengajaran serta pendidikan, beberapa kitab serta risalah lainnya, di antaranya ialah:<ref>{{cite book|author=Abdul Rashid Melebek, Amat Juhari Moain|year=2006|url=http://books.google.co.id/books?id=5JgkxzsW_p8C&lpg=PA61&dq=sejarah%20banjar&pg=PA60#v=onepage&q=sejarah%20banjar&f=false|title=Sejarah bahasa Melayu|publisher=Utusan Publications|isbn=9676118095}}ISBN 9789676118097</ref><ref name=":0">{{Cite book|last=Tim Sahabat|date=2014|title=Datu-Datu Terkenal Kalimantan Selatan|location=Kandangan, Hulu Sungai Selatan|publisher=Sahabat|isbn=9786021988374|url-status=live}}</ref>
* [[Kitab Ushuluddin|Kitab ''Ushuluddin'']] yang biasa disebut [[Kitab Sipat Duapuluh]],
Baris 112:
Beberapa nama kitab karangannya juga menjadi nama beberapa masjid di Kalimantan Selatan, seperti [[Masjid Raya Sabilal Muhtadin]], [[Masjid Jami Tuhfaturroghibin|Masjid Jami Tuhfaturraghibin Alalak atau Masjid Kanas]], dan [[Masjid Tuhfaturraghibin Dalam Pagar,]] [[Martapura, Banjar|Martapura]].
 
== ZuriyatDzuriat dan Keturunan ==
Muhammad Arsyad Al-Banjari bin Abdullah AlLok-HindiGabang bin Abu Bakar Al-Hindi menikah dengan 11 perempuan, yaitu :
[[Berkas:Kompleks Makam Tungkaran 008.jpg|jmpl|Makam Datu Bajut, Datu Bidur, dan Syekh Abdul Wahab Bugis di [[Tungkaran, Martapura, Banjar|Tungkaran]], Martapura]]
* Dari istri [[Tuan Bajut]], mempunyai anak :