Konten dihapus Konten ditambahkan
dalil-dali tentang penyakit hasad secara lebih detail
Tag: menambah kata-kata yang berlebihan atau hiperbolis kemungkinan perlu dirapikan kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan VisualEditor
k Penambahan referensi #1Lib1Ref #1Lib1RefID
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(7 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3:
{{Emosi}}
 
'''Iri''', Dengki, atau [[Hasad]] ({{lang-en|envy}}) adalah [[emosi]] yang terjadi ketika seseorang tidak memiliki kualitas superior, prestasi, atau kepemilikan dan baik menginginkannya atau berharap bahwa yang lain tidak memilikinya.<ref name="Parrot, Smith, 1993 ">{{cite journal | last1 = Parrott | first1 = W. G. | last2 = Smith | first2 = R. H. | year = 1993 | title = Distinguishing the experiences of envy and jealousy | journal = Journal of Personality and Social Psychology | volume = 64 | issue = 6| pages = 906–920 | doi=10.1037/0022-3514.64.6.906| pmid = 8326472 }}</ref>
 
[[Aristoteles]] mendefinisikan iri hati sebagai rasa sakit saat melihat nasib baik orang lain, digerakkan oleh "mereka yang memiliki apa yang seharusnya kita miliki".<ref>[http://classics.mit.edu/Aristotle/rhetoric.mb.txt Rhetoric By Aristotle]</ref> Bertrand Russell mengatakan bahwa iri hati adalah salah satu penyebab paling kuat dari ketidakbahagiaan.<ref>{{cite book|title=The Conquest of Happiness|url=https://archive.org/details/conquestofhappin0000russ|url-access=registration|last=Russell|first=Bertrand|publisher=H. Liverwright|year=1930|location=New York|page=}}</ref> Penelitian terbaru mempertimbangkan kondisi di mana itu terjadi, bagaimana orang menghadapinya, dan apakah itu dapat menginspirasi orang untuk meniru orang-orang yang mereka iri.<ref name="Duffy">{{cite journal |last1=Duffy |first1=Michelle K. |last2=Lee |first2=KiYoung |last3=Adair |first3=Elizabeth A. |title=Workplace Envy |journal=Annual Review of Organizational Psychology and Organizational Behavior |date=21 January 2021 |volume=8 |issue=1 |pages=19–44 |doi=10.1146/annurev-orgpsych-012420-055746 |s2cid=241844176 |url=https://www.annualreviews.org/doi/10.1146/annurev-orgpsych-012420-055746 |access-date=13 September 2021}}</ref>
 
== Jenis-jenis iri ==
 
Beberapa bahasa, seperti bahasa Belanda, yang membedakan antara "iri jinak" (''benijden'') dan "iri jahat" (''afgunst''), menunjukkan kemungkinan bahwa ada dua subtipe iri.<ref name="Evans Ogden">{{Cite journal|last1=van de Ven|first1=Niels|last2=Zeelenberg|first2=Marcel|last3=Pieters|first3=Rik|date=2009|title=Leveling up and down: The experiences of benign and malicious envy.|url=http://doi.apa.org/getdoi.cfm?doi=10.1037/a0015669|journal=Emotion|language=en|volume=9|issue=3|pages=419–429|doi=10.1037/a0015669|pmid=19485619 |issn=1931-1516}}</ref> Penelitian menunjukkan bahwa iri yang jahat adalah emosi yang tidak menyenangkan yang menyebabkan orang yang iri ingin menjatuhkan orang yang lebih baik bahkan dengan kemampuannya sendiri, sementara iri jinak melibatkan pengakuan bahwa orang lain lebih baik, tetapi menyebabkan orang tersebut berkeinginan untuk menjadi sama baiknya.<ref>{{Cite journal|last1=Lange|first1=Jens|last2=Weidman|first2=Aaron C.|last3=Crusius|first3=Jan|date=April 2018|title=The painful duality of envy: Evidence for an integrative theory and a meta-analysis on the relation of envy and schadenfreude.|url=http://doi.apa.org/getdoi.cfm?doi=10.1037/pspi0000118|journal=Journal of Personality and Social Psychology|language=en|volume=114|issue=4|pages=572–598|doi=10.1037/pspi0000118|pmid=29376662 |s2cid=4577422 |issn=1939-1315}}</ref> Kecemburuan jinak masih merupakan emosi negatif dalam arti tidak menyenangkan.<ref name=":0">{{cite journal|title=Leveling up and down: the experiences of benign and malicious envy.|display-authors=etal|author=van de Ven N|pmid=19485619|doi=10.1037/a0015669|volume=9|issue=3|journal=Emotion|pages=419–29|year=2009}}</ref><ref name=":1">{{cite web|url=http://www.spring.org.uk/2011/05/why-envy-motivates-us.php|title=Why Envy Motivates Us|date=2011-05-31}}</ref> Menurut peneliti, iri yang jinak dapat memberikan emulasi, motivasi peningkatan, pemikiran positif tentang orang lain, dan kekaguman.<ref>{{cite journal |last1=Lange |first1=Jens |last2=Crusius |first2=Jan |last3=Weidman |first3=Aaron |title=The Painful Duality of Envy: Evidence for an Integrative Theory and a Meta-Analysis on the Relation of Envy and Schadenfreude|journal=Journal of Personality and Social Psychology |year=2018 |volume=114 |issue=4 |pages=572–598 |doi=10.1037/pspi0000118 |pmid=29376662 |s2cid=4577422 |url=http://psyarxiv.com/dh742/ }}</ref> Jenis iri ini, jika ditangani dengan benar, dapat secara positif mempengaruhi masa depan seseorang dengan memotivasi mereka untuk menjadi orang yang lebih baik dan sukses.<ref>{{cite journal |last1=van de Ven |first1=Niels |title=Envy and Its Consequences: Why It Is Useful to Distinguish between Benign and Malicious Envy |journal=Social and Personality Psychology Compass |volume=10 |issue=6 |pages=337–349 |doi=10.1111/spc3.12253 |year=2016 }}</ref><ref>{{Cite journal|last1=Salerno|first1=Anthony|last2=Laran|first2=Juliano|last3=Janiszewski|first3=Chris|date=2019-08-01|editor-last=Dahl|editor-first=Darren W|editor2-last=Price|editor2-first=Linda L|editor3-last=Lamberton|editor3-first=Cait|title=The Bad Can Be Good: When Benign and Malicious Envy Motivate Goal Pursuit|url=https://academic.oup.com/jcr/article/46/2/388/5253365|journal=Journal of Consumer Research|language=en|volume=46|issue=2|pages=388–405|doi=10.1093/jcr/ucy077|issn=0093-5301}}</ref>
 
Ada beberapa diskusi tentang apakah subtipe harus dilihat sebagai bentuk keirian yang berbeda, karena beberapa orang berpendapat bahwa kecenderungan tindakan (untuk merusak posisi orang lain karena iri yang jahat dan untuk memperbaiki posisi diri sendiri karena iri yang tidak berbahaya) bukan bagian dari bagaimana emosi didefinisikan, sementara yang lain berpikir kecenderungan tindakan adalah bagian integral dari emosi.<ref name="Crusius 2021 3–21">{{Cite journal|last1=Crusius|first1=Jan|last2=Gonzalez|first2=Manuel F.|last3=Lange|first3=Jens|last4=Cohen-Charash|first4=Yochi|date=2021|title=Envy: An Adversarial Review and Comparison of Two Competing Views|url=http://journals.sagepub.com/doi/10.1177/1754073919873131|journal=Emotion Review|language=en|volume=12|issue=1|pages=3–21|doi=10.1177/1754073919873131|s2cid=210355930 |issn=1754-0739}}</ref> Mereka yang tidak menganggap ada subtipe keirian berpendapat bahwa situasi mempengaruhi bagaimana keirian mengarah pada perilaku; sementara mereka yang berpikir ada subtipe berpikir bahwa situasi memengaruhi subtipe keirian mana yang dialami.<ref name="Crusius 2021 3–21"/>
Baris 16:
 
=== Islam ===
Rasa iri hati atau hasad dalam Islam merupakan [[akhlak]] tercela. Iri Hati, dengki dan hasad memiliki makna yang sama, yaitu bencimembenci melihat kelebihandatangnya nikmat yangAllah ada padakepada orang lain.<ref>{{Cite danbook|last=Jawas|first=Yazid menginginkanbin agarAbdul nikmatQodir|date=1440 tersebutH/2019M|title=Adab hilang& dariAkhlak orangPenuntut lainIlmu|location=Bogor|publisher=Pustaka tersebut.At-Taqwa|isbn=9789791661225|pages=139|url-status=live}}</ref>
 
Sifat hasad haruslah kita hindari karena hasad sangat dibenci oleh Allah dan Rosul-Nya. Hal Ini karena hasad tidak lagi menyangkut perkara akhlak, namun sudah perkara aqidah. Karena pada hakikatnya hasad itu tidak menyukai apa yang Allah takdirkan. Merasa tidak suka dengan nikmat yang telah Allah berikan kepada orang lain pada hakikatnya adalah tidak suka dengan apa yang telah Allah takdirkan dan menentang [[takdir]] Allah. Allah ''ta’ala'' berfirman dalam [[Al Qur'an]],
Baris 26:
'''دعَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ، فَإِنَّ الْحَسَدَ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ، كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ.” أَخْرَجَهُ أَبُوْ دَاوُدَ وَلِاِبْنِ مَاجَهْ مِنْ حَدِيْثِ أَنَسٍ نَحْوُهُ.'''
 
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhudhiyallahu ‘anhu ia berkata, “Rasulullah ﷺ   bersabda, ''“Jauhilah sifat hasad, karena sesungguhnya hasad itu dapat memakan kebaikan-kebaikan, sebagaimana api memakan kayu bakar.”'' (Diriwayatkan oleh Abu Daud)
 
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhudhiyallahu ‘anhu ia berkata, “Rasulullah ﷺ  bersabda, ''“Jauhilah sifat hasad, karena sesungguhnya hasad itu dapat memakan kebaikan-kebaikan, sebagaimana api memakan kayu bakar.”'' (Diriwayatkan oleh Abu Daud)
 
Lihatlah bagaimana api memakan kayu bakar, apakah masih tersisa kayu itu, apakah masih berbentuk kayu itu, tidak melainkan ia menjadi abu yang hilang diterpa angin. Itulah amal kebaikan, jika diiringi dengan hasad, maka amal itu laksana abu yang diterpa angin, kosong saja.
Baris 77 ⟶ 76:
Dirirwayatkan, diantara ciri hati terkena hasad adalah, ketika ada orang dapat nikmat, dia mendustkanya, tak percaya, datang emosi. Kemudian ketika ia dapat musibah meskipun kecil, muncul sumpah serapah dari mulutnya. Yang ada dalam hatinya protes dan marah saja atas pembagian Allah. Semoga Allah hindarkan diri kita dari penyakit Hasad.
 
Diriwayatkan, Nabi Musa as melihat ada orang disamping Arsy, singgasana Allah yang agung dan megah. Maka dikatakan kepada Nabi Musa, “Ya Musa,  taukah siapakah dia?”, “tidak tahu, memang apa amalnya sehingga kedudukannya begitu tinggi?” tanya Nabi Musa. Dijawab, “itu karena dalam hatinya tak ada Hasad sedikitpun kepada siapapun yang diberi kelebihan Allah”.
 
Diriwayatkan, orang hasad itu marah kepada orang yang tak bersalah, yang memiliki nikmat lebih daripada dirinya, dan ia bakhil atas barang milik orang lain yang ia tak punya.
Baris 106 ⟶ 105:
“''Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada Qarun''.” (QS. Al-Qasas: 79)
 
Jika kemuliaan yang dimaksud adalah urusan agama, inilah yang baik.  Inilah yang disebut '''''ghib-thah'''''.
 
Dari Ibnu ‘Umar ''radhiyallahu ‘anhuma'', Rasulullah ''shallallahu ‘alaihi wa sallam''bersabda,
Baris 160 ⟶ 159:
''Imam nawawi berkata:''
“Cara menghilangkan sifat iri yaitu dengan menyadari bahwa hikmah Allah lah yang menghendaki adanya karunia tersebut, maka patutnya ia tidak menyanggah dan membenci hikmah yang telah Allah kehendaki dan tidak Allah benci”
----[1] Risalah Al Qusyairiyah,  Imam Abul Qosim Al Qusyairi
 
=== Kekristenan ===
Baris 181 ⟶ 180:
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Akhlak tercela]]
[[Kategori:Emosi]]
[[Kategori:Agama]]