Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Pierrewee (bicara | kontrib)
→‎Huruf: Balas
 
Baris 241:
 
Jangankan buku-buku Buddha, situs berita Buddha pun [https://berita.bhagavant.com/?s=Vihara masih memakai kata Vesak] alih-alih Waisak. Tapi faktanya di kalender-kalender ya ditulis Waisak, bukan Vesak. Kalo masalah konsensus sih saya kurang tau ya, tapi yang pasti penyebutan V dalam buku-buku Indonesia dijadikan W (contoh Sriwijaya alih-alih Srivijaya, Prabu Wijaya alih-alih Vijaya). Bahkan kata [[Bodhisatwa]] saja berubah huruf dari B jadi J yang menjadi cikal bakal dari istilah [[Barlaam dan Yosafat]]/Josaphat. [[Pancasila (Buddha)]] saja ada yang menyebutnya lima sila untuk menghindari penyamaan penyebutan dengan [[Pancasila]] . Mungkin sebaiknya dibahas di [[Wikipedia:Warung Kopi (Bahasa)]]. --[[Pengguna:Glorious Engine|Glorious Engine]] ([[Pembicaraan Pengguna:Glorious Engine|bicara]]) 22 Mei 2024 04.12 (UTC)
 
:Bung @[[Pengguna:Glorious Engine|Glorious Engine]], salah satu contoh yang Anda berikan, [[:en:Vesak|Vesak]], sebenarnya bukan penulisan dalam bahasa Sanskerta, tapi dalam bahasa Inggris yang berasal dari bahasa Pali "Vesākha"; Sanskerta: "Vaiśākha". Kemudian pranala yang diberikan dari situs Bhagavant.com itu mengacu ke laman untuk "Vihara". Kata "[https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/vihara vihara]" ini tetap masuk dalam entri Kamus Besar Bahasa Indonesia tanpa dilabeli sebagai "bentuk tidak baku" dari "[https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/wihara wihara]". Karena belum ada konsensus di WBI, maka judul artikel akan saya kembalikan ke penulisan sebelumnya dengan penggunaan huruf "v". Salam, ~~'''[[Pengguna:Pierrewee|<font style=" font-family:Tahoma;color:#0000ff;">'''Pierrewee'''</font>]]''' [[Pembicaraan Pengguna:Pierrewee|(bicara)]]&nbsp;[[Bantuan:Tanda tangan|22 Mei 2024 11.42 WIB]] 22 Mei 2024 04.42 (UTC)